ntunan Ulama).
562 Tanbih al-Ghafiln
Menurut seorang bijak: "Sempurnanya ibadat itu berada di dalam kesungguhan niat,
sedangkan kebaikkan amal itu di dalam tawadlu', dan keduanya disempurnakan
dalam zuhud, lalu kesempurnaan semua itu dengan prihatin tentang akhirat, akhirat
disempurnakan dengan banyak memikirkan dosa-dosa terdahulu.
Ada 10 akhlak para wali Abdal, yaitu:
1. Berhati bersih
2. Pemurah (loman) dengan harta (uang).
3. Berkata benar (lisannya tidak pernah dusta).
4. Sabar dalam menghadapi hidup (penderitaan).
5. Tawadlu' (merendahkan diri).
6. Menangis saat sunyi (sendirian).
7. Memberi nasihat kepada semua makhluk.
8. Kasih-sayang terhadap sesama mukmin.
9. Memikirkan perubahan (kerusakan) dunia.
10. Tanggap dan cepat dalam mengambil ibarat dari suatu kejadian (setiap peristiwa).
Kata Mak-khul: "Setiap menjelang tidur hendaklah memikirkan perbuatan yang
dilakukan di hari itu, jika banyak kebaikannya, maka bersyukurlah dengan mengucap:
"ALHAMDULILLAAH”, dan jika banyak laku dosanya, hendaklah istighfar dengan
segera. sebab jika tidak, maka tidak bedanya dengan seorang pedagang yang tidak
tahu pasti tentang pengeluaran dan pemasukan, akhirnya bangkrut tidak terasa.
Menurut ajaran seorang bijak: "Hikmah dapat ditimbulkan dari 4 perkara, yaitu:
1. Jasmani yang bebas dari kesibukan urusan duniawi.
2. Perut yang lapar (kosong dari makanan).
3. “Tangan kosong (miskin) dari harta dunia.
4. Memikirkan (bahaya) akibat harta dunia (yakni) bagaimana kelak nasibnya, sebab
tidak tahu pasti: "Diterima atau tidak amalnya”. Dan Allah menetapkan, tidak
menerima kecuali yang baik, dari jasmani yang baik, dan harta baik (halal).
563 Tanbih al-Ghafiln
Kata Al Faqih: "Para Ulama hadis meriwayatkan dari Khalid Madan, katanya: "Hai
Mu'adz, ceritakanlah suatu hadis Rasulullah yang sangat berkesan bagimu, Lalu ia
menangis, dikira tidak akan diam, namun tak lama kemudian diam dan katanya: "saat
aku berkendaraan bersama beliau Nabi , lalu beliau menengadah ke langit seraya
bersabda:
Artinya:
"Segala puji bagi Allah Yang memutuskan dun menentukan keadaan makhluk seperti
yang Dia Kehendaki”.
Selanjutnya beliau memanggil:” Hai Mu'adz, aku akan menyampaikan suatu hadis
yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabipun kepada umatnya. Jika kau
selalu mengingatnya pasti sangat bermanfaat, namun jika tidak, maka putuslah
hujjahmu kelak di hari Kiamat (di sisi Allah), lalu sabdanya: Sebelum bumi-langit
diciptakan, Allah telah mencipta 7 malaikat untuk setiap langit, dan setiap pintu.
Mereka bertugas menulis amal mulai pagi sampai sore, lalu (amal tersebut) dinaikkan
ke langit nampak bersinar bagai matahari hingga ke langit dunia, (amal itu)
diperkirakan cukup baik dan banyak, lalu malaikat berkata: "Berhenti dan lemparkan
pada orang (pelaku)nya, katakan padanya: "Semoga engkau tidak diampunkan (aku
petugas bagian gunjingan), ia selalu menggunjing orang Islam, dari itu aku
melarangnya lewat di tempat ini.
Di bagian Lain, malaikat Hafadhah menaikkan amal seorang hamba bersinar terang
sampai ke langit kedua, lalu malaikat berkata: "Berhenti dan kembalikan pada
pelakunya, katakan padanya: ” Allah tidak mengampuninya, amalnya semata demi
kemewahan dunia, (aku yaitu petugasnya), tidak akan membiarkan amal tersebut
melewatiku. Di bagian lain, malaikat menaikkan amal seorang hamba yang berhias
sedekah salat, Hafadhah tertegun kagum melihatnya, sesudah sampai langit ketiga,
petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya, dan katakan
padanya: ” Allah tidak mengampuninya, (aku yaitu petugasnya). setiap amal yang
disertai kesombongan, tidak boleh melewatiku. Di bagian lain, Hafadhah menaikkan
amal berkilauan seperti bintang, sebab tasbih dan puasanya, hingga langit keempat,
lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya, katakan
padanya:” Allah tidak mengampuninya (aku yaitu petugasnya), setiap amal yang
564 Tanbih al-Ghafiln
disertai ujub, tidak akan dibiarkan melewatiku. Lalu dikembalikan pada pelakunya
dibarengi kutukan selama 3 hari.
Di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal yang dikarak (diiring) seperti penganten,
hingga langit kelima, berupa jihad dan salat, namun petugasnya berkata: "Berhenti dan
kembalikan, lalu dipikulkan pada bahunya, itulah akibat orang menghasud para santri
atau pelajar yang beramal sebab Allah, lalu dilaknat selama hidupnya.
Di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal yang sempurna wudusalatnya, sampai
langit keenam, lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya
(aku yaitu petugas rahmat, ia tidak punya rasa kasih-sayang kepada siapapun,
bahkan mengejek orang yang terjerumus dalam dosa, dan setiap amal yang
pelakunya tidak punya rasa rahmat, tidak boleh melewatiku. Di bagian lain, Hafadhah
menaikkan amal yang diliputi dengan jujur, tekun dan wira'i bersinar seperti kilat,
hingga langit ketujuh, lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan, serta tutup
hatinya, aku yaitu petugas bagian hijab menutup jalan tiga amal yang bukan sebab
Allah, sebab ia hanya menginginkan popularitas dan pangkat atau kedudukan di
daerah atau kota-kota, dan Tuhan menugaskan aku agar tidak melepaskan amal itu
melewatiku.
Kemudian di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal seorang hamba yang berhias
dengan akhlak dan diam serta zikir yang sangat banyak, para malaikat mengantarkan
hingga ke bawah 'Arasy, lalu mereka bersaksi atas semua amal tersebut. Kemudian
Allah berfirman: ”Kalian hanya menulis amal hambaKu, dan Akulah yang menyelidiki
(tahu pasti tentang) hatinya, ia beramal bukan mencari keridaanKu, dia beramal justru
untuk selain Aku, maka laknatKu kepadanya, para malaikat berkata: ”Sepantasnya ia
dilaknat dan kamipun melaknatinya, dan disusul oleh seluruh warga (penghuni) langit:
"Ta dilaknati oleh Allah dan laknatnya tujuh lapisan langit-bumi serta laknat kami.
Akhirnya Mw'adz menangis dan bertanya: "YaRasulullah, bagai mana caraku
melakukan (beramal)? Jawab beliau ; Mu'azd ikutilah sunah (perjalanan) nabimu, dan
teguhkan keyakinanmu, sekalipun amalmu kurang (sempurna), hentikan lisanmu
menggunjing saudaramu, ingatlah selalu akan dosa-dosamu, jangan kau pikulkan
pada lain orang (yakni) jika kau yang bersalah jangan lemparkan (tuduhan) terhadap
565 Tanbih al-Ghafiln
orang lain, dan sekali-kali jangan kau bangga-banggakan diri pribadimu dengan
menjerumuskan (memburuk-burukkan) orang lain, dan jangan menyombongkan diri
dengan menghina saudara (sesama muslim), dan jangan beramal sebab riya (agar
dipuji atau disanjung-sanjung) orang”.
WALLAAHHUL MUWAAFIQ
WALLAAHU ALAM
566 Tanbih al-Ghafiln
BAB 87
Tentang Tanda-tanda Dekatnya Kiamat
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hudzaifah, katanya: "Ada orang
bertanya kepada beliau katanya: "Ya Rasulullah, kapan terjadinya hari Kiamat?
Jawabnya: "Yang ditanya belum tentu melebihi (tahunya, daripada) yang bertanya,
namun ada tanda-tandanya, yaitu: "Banyaknya pasar (hingga masing-masing pasar itu
sepi), banyak hujan jarang buah-buahan (tumbuhan), meratanya harta riba, dan
banyaknya anak zina, orang kaya dipuja-puja (sangat dimuliakan). Suara orang fasik
bebas di masjid, yang benar (hak) selalu dikalahkan oleh yang batil (mungkar), Lalu
ia bertanya: "Wasiat apakah darimu kepadaku, ya " Rasulullah? Jawabnya: "Larilah,
demi keselamatanmu (agamamu), atau jadilah seperti tikar tua di rumahmu”. Al Faqih
meriwayatkan dengan sanadnya dari Isa Ashfahanyi katanya: "Sewaktu beliau
ditanya: Ya Rasulullah, kapan terjadinya Kiamat? Jawabnya: "Orang yang ditanya
(tentang itu) tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya, namun tanda-tandanya
ada 10 perkara, yaitu:
1. Mayoritas tidak jujur di kalangan masyarakat.
2. Para penjahat dan pelacur terang-terangan dalam operasinya (mencari sasaran
mangsanya).
3. Orang yang jujur dipojokkan (kejujuran dianggap sarang penyakit yang
membahayakan mereka).
4. Salat dipamerkan (dibuat bangga-banggaan).
5. Zakat disenipakan dengan pajak (sehingga lenyaplah hikmah faedah dan
tujuannya).
6. Titipan orang (amanat) dijadikan suatu keuntungan pribadi yang dihalalkan baginya.
7. Para pembaca Alquran (Qurra) berlagak sombong, meletakkan tarif (harga)
bacaannya, padahal tidak tahu pasti tentang dirinya (sesuai atau tidaknya dengan
ajaran yang dikandungnya).
8. Tapuk pimpinan (penguasa) di tangan para pemuda,
9. Sedangkan penguasa penuh (kekuasaan) berada di tangan wanita (yang
bergelimangan maksiat, menuruti nafsu syahwatnya tanpa rida Allah).
10. Musyawarah (anggotanya) dikebiri, sebab kebanyakan dari para budak-budak
wanita (yang cukup dengan kepentingan pribadikeluarganya).
567 Tanbih al-Ghafiln
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Zar'ah dari Amr, katanya: "Tiga
orang duduk mendengarkan Marwan tengah membicarakan tanda-tanda Kiamat,
katanya: "Yang pertama yaitu: "Keluarnya Dajjal, lalu mereka bertiga bertanya kepada
Ibnu Umar, katanya:” Yang kudengar dari Rasulullah yaitu sebagai berikut:
Terbitnya matahari dari barat, atau munculnya hewan ”Dabbah” berturut-turut
(beruntun).
Sabda beliau : Hal itu, matahari setiap terbenam sujud di bawah 'Arasy, lalu mohon
izin terbit, namun tidak diluluskan permohonannya, sampai diseru untuk terbit dari
barat, ia sujud di bawah 'Arasy dan mengajukan lagi permohonan (izin) terbit sampai
berulang-ulang, tetap tidak diizinkan, hingga terasa baginya: "Seandainya
diperkenankan terbit, tidak mungkin sampai ke tempat terbitnya, ia berkata: "Ya
Tuhan, kenapa aku dijauhkan dari manusia? Dan di malamnya ia kembali mengajukan
permohonan terbit, lalu diseru:” Terbitlah dari tempatmu!
Artinya:
"Di saat setengah bukti Kekuasaan Tuhan tiba (telah jelas) maka tiada guna lagi "iman
baru, kalau tidak beriman sejak dahulu (sebelum datangnya tanda tersebut), atau
telah berbuat kebaikan dulum imannya yang terdahulu. Serukan: "Tunggulah, kami
Menunggu bersama kalian”. (An'am 158).
Dari Ubaid Umair, Nabi bersabda: "Kelak orang-orang akan berkata: "Kami tahu pasti
bahwa: ”Dajjal itu pendusta, namun terpaksa berkata dengannya, tujuannya agar
memperoleh makan dan memelihara ternak dari pepohonan, maka saat kemarahan
(murka) Allah turun, meratalah kepada mereka semua”.
Dari Hasan dari Samurah Jundub, Nabi bersabda: Dajjal akan keluar, mata kanannya
buta, tapi ia bisa menyembuhkan orang buta, dan penyakit belang, serta
menghidupkan orang mati, ia berkata kepada manusia banyak:” Aku yaitu
Tuhanmu”, maka Barang siapa mengakuinya berarti telah tertipu, dan sebaliknya
orang yang tetap, berkata: "Tuhanku yaitu Allah, hingga aku mati, berarti selamat
dari tipuannya. sesudah tinggal di bumi (beberapa saat), maka datanglah Nabi Isa
568 Tanbih al-Ghafiln
putra Maryam (dari arah barat) membenarkan Islam (syari'at) Muhammad dan
membunuh Dajjal, pada saat itulah datangnya hari Kiamat.
Dari Ibnu Umar, katanya: "Hari Kiamat tidak akan tiba, hingga satu keluarga
berkumpul di (suatu tempat) hidangan makan, di antara mereka saling mengetahui,
mana mukmin dan mana kafir. saat ditanya: "Kenapa itu? Jawabnya: ” Dabbah bumi
akan muncul dan mengusap setiap manusia (di tempatnya), usapan kepada orang
mukmin berupa titik putih di mukanya, dan merata, sedang orang kafir berupa usapan
titik hitam dan merata ke mukanya (menjadi hitam seluruh mukanya). Sehingga
mereka (saat jual-beli di pasar) berkata: Kenapa jual seperti ini hai mukmin? Atau
sebaliknya: "Kenapa kau ambil itu hai kafir? Di antara mereka tidak saling menegur
(yakni tiada penyesalan di katakan seperti itu)”.
Ibnu Umar menyebutkan bahwa: ”Dabbah yaitu hewan berbulu, bersayap dan
berkaki empat, mereka keluar dari suatu lembah Tuhama”.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: ”Tidak akan tiba hari Kiamat, hingga matahari
terbit dari barat, saat itu, semua masyarakat dunia menyatakan beriman, namun tidak
berguna imannya (jika sebelumnya tidak beriman), atau beramal baik dalam imannya
(yakni sesudah itu baru akan beramal baik, maka tiada guna baginya). (Al Hadis)
Firman Allah:
Artinya:
"saat ketentuan Allah telah datang atas mereka, maka Kami keluarkan hewan
”Dabbah” dari bumi, yang mengatakan kepada mereka, buhwa: "Manusia tidak lagi
meyakini ayat-ayat Kami”. (Naml 82)
Menurut Ibnu Umar: "Yaitu mereka yang tidak lagi melaksanakan kewajiban” Amar
ma'ruf, nahi munkar”.
Dari Ibnu Abi Aufa, Nabi bersabda: "Akan terjadi (menimpa kalian), semalam sama
dengan tiga malam, sesudah ahli tahajud mengetahui secara pasti, maka seorang
membaca wiridnya lalu tidur (hal itu berulangulang hingga 3x), baru kemudian
569 Tanbih al-Ghafiln
masyarakat umum merasakan hal yang aneh, mereka ribut saling menanyakan di
antara mereka: ”Ada apa ini? Lalu mereka berduyun-duyun (akan bertaubat) menuju
ke Masjid, namun tahu-tahu matahari terbit dari barat, dan saat persis di tengah-
tengah langit, ia kembali dan terbit dari timur. Itulah yang dimaksud dengan Firman
Allah:
Artinya:
”Di saat setengah bukti Kekeuasaan Tuhan tiba (telah jelas maka tiada guna lagi “Iman
yang baru”, kalau tidak beriman sejuk dahulu (sebelum datangnya bukti atau tunda
tersebut) atau telah berbuat kebuikan dalam imannya yang terdahulu, serukan:
"Tunggulah, Kami juga menunggu bersamu kalian”. (An'am 158)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: ”Para Nabi itu saudara seayah, dan ibunya
berbeda, agama mereka satu, sedangkan yang terdekat dengan Nabi Isa putra
Maryam, akulah orangnya, di antara dia denganku tidak ada pemisah (tidak diselahi)
seorang nabipun, dan ia akan menjadi khalifah bagi umatku, kedatangannya (di bumi)
akan memusnahkan babi, membanting salib (menghancurkannya), memberantas
cukai, dan mendamaikan masyarakat dunia (menghentikan peperangan dengan
segala persenjataannya), sesudah itu dunia merasakan damai, keadilan benar-benar
ditegakkan kembali sesudah dikibuli penganiayaan, sampaisampai: "Singa hidup
rukun (aman) dengan onta, macan dengan sapi (lembu), serigala dengan domba, dan
anak kecil merasa aman dari ular (bermain bersamanya)”.
Kata Ibnu Umar: Nabi Isa putra Maryam akan turun ke bumi, siap perang menghadapi
Dajjal dan pasukannya ( Yahudi), saat berkecamuknya perang di antara mereka,
Dajjal melihatnya (Nabi Isa) mencair seperti cairan lemak (gajih), akhirnya dengan
demikian Dajjal tewas dalam peperangan melawan Nabi Isa dan pasukan Dajjal
(orang-orang Yahudi) hancur berantakan, tunggang langgang melarikan diri,
berlindung (bersembunyi) di balik batu-batuan, namun batu-batupun tidak rela dibuat
perlindungan, akhirnya melaporkannya kepada pasukan muslim, katanya: ” Hai
tentara muslim, di balik punggungku bersembunyi pasukan terkutuk (Yahudi),
mampuskan mereka”.
570 Tanbih al-Ghafiln
Dari Abu Hurairah, Nabi 5 bersabda: "Setiap hari (makhluk yang namanya) Ya'juj-
Majjuj terus menggerogoti benteng pertahanan (menggali bendungan). Benteng
tersebut yaitu dibangun oleh raja Dzulgarnain (baca surat Kahfi). Usaha mereka
dalam menggerogoti benteng tersebut sampai hampir berhasil (menembus) cahaya
sinar matahari, namun setiap sampai di situ tokoh-pimpinannya berkata: "Sudahlah
kalian pulang, istirahat dulu, besok pagi diteruskan lagi, (di saat mereka istirahat),
benteng itu dipugar kembali oleh Allah, utuh seperti aslinya sebelum digali
(digerogoti). Keesokan harinya mereka melihatnya benteng telah pulih utuh
sebagaimana aslinya, lalu berjuang lagi (menggerogotinya) sampai hampir berhasil
(menembus) cahaya sinar matahari, namun setiap itu pula pimpinan menyerukan
istirahat untuk diteruskan besok paginya, dan setiap itu pula Allah mengembalikan
sebagaimana asalnya. Hal seperti itu dilakukan berulang-ulang, hingga pada saat
yang telah ditentukan (oleh Allah), mereka keluar dari benteng tersebut mulailah
mereka beroperasi menyerbu sasaran mangsanya, setiap tempat yang mereka lewati
pasti airnya habis (mengering), sebab haus dan besar juAllahnya. Masyarakat dunia
(para umat manusia) saling mencari tempat perlindungan yang aman, sebab takut
kepada mereka (Ya'juj-Ma'juj). sebab Allah Pemurah dan Penyayang, akhirnya
mereka dimusnahkan dengan wabah penyakit yang menyerang leher mereka sampai
binasa (dan habislah riwayatnya).
Kata Abu Sa'id: "Akan tetap rerlaksana para jamaah menunaikan ibadat Haji ke
Baitullah dan pepohonan akan ditanam (kembali) sesudah mereka (Ya'juj-Majjuj)
binasa dari permukaan (bumi). Sedangkan kebinasaan mereka yaitu sesudah
menurunkan turunan lebih dari 1000 ekor, dari uslubnya (turunan).
Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda: "Bahwasanya menjelang dekatnya hari Kiamat,
fitnah terjadi di mana-mana seperti padatnya gelap malam, kebanyakan orang hatinya
mati seperti mayat, sewaktu pagi masih beriman (mukmin), tahu-tahu di sore harinya
berubah murtad (menjadi kafir secara mendadak), sewaktu sore masih beriman,
tahutahu di pagi hari menyatakan kekafirannya. Berbagai hal yang menjadi faktor
penyebabnya, namun kebanyakan mereka kafir, akibat pengaruh harta kekayaan
(mereka menukar agamanya dengan harta yang sangat sedikit)”.
571 Tanbih al-Ghafiln
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: ”Cepatlah beramal kebaikan, sebelum ditimpa 6
musibah, yaitu:
1. Diterbitkannya matahari dari barat (sebab pada waktu itu, iman dan amal yang baru
tidak diterima).
2. Diturunkannya Dajjal (sebab di saat itu sangat berat mempertahankan iman, akibat
pengaruhnya).
3. Digelapkan dengan asap atau dukhan, sepenuh permukaan bumi
4. Turunnya hewan (Dabbah) bumi.
5. Dicabutnya nyawa (mati perseorangan) oleh Izrail.
6. Atau dibunuh secara serempak (kolektif) dengan tiupan sengkakala Israfil di hari
Kiamat.
Dari Abdullah Sabath, Nabi bersabda: Sungguh gempa bumi akan melanda kalian
(hai masyarakat dunia), dan suasana dunia (keadaannya) menjadi berubah secara
total, wabah kolera menyerang ganas. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, mereka
kebanyakan masih beriman (mengakui bahwa: "Tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah)?
Jawabnya: "Benar, mereka masih beriman. namun di kalangan masyarakat secara
nyata membudayakan 4 perkara, yaitu:
1. Perzinahan (pelacuran) kaum wanita.
2. Kesenian dengan alat musik, band, nyanyian dan lain-lain.
3. Penyelenggaraan minum arak atau khamr, baik dalam jamuan pesta, resepsi dan
lain-lain.
4. Pemakaian kain sutra (bagi kaum pria).
Tafsiran ayat (di bawah) ini, menurut Ubay Ka'ab, ialah: "Empat macam azab Allah,
kepada masyarakat dunia, yang secara pasti dirasakan (terjadi), yakni dua di
antaranya telah ditimpakan (dirasakan) deritanya oleh masyarakat yang hidup
sepeninggal Rasulullah 25 tahun (sesudah beliau) wafat. saat itu manusia terbagi
menjadi dua golongan yang berselisih, dan bertempur, masing-masing melampiaskan
(menuruti) hawa nafsunya. Dan yang dua lagi, juga pasti terjadi, yaitu: "Adanya gempa
bumi yang melanda di berbagai negara dunia, atau bumi longsor, dan lain-lain yang
sejenis dengannya.
572 Tanbih al-Ghafiln
Inilah ayatnya:
Artinya:
”Tegaskan kepada mereka, bahwa: "Dia (Allah) Kuasa (sunggup) menurunkan siksa
kepada kalian (hai masyarakat dunia). baik dari atas atau dari bawah kuki kalian, atau
merubah kerentraman kalian, menjadi bermusuhan, sating mencurigai di antara
golongan satu dengan lainnya, yang akhirnya mereka saling menverang
setenguhnya”. (An'am 65).
Dijelaskan (dalam suatu riwayat), bahwa saat ayat tersebut diturunkan, lalu beliau
berdoa sampai dimaafkan (dihapus) azab yang dua macam (yakni) kebinasaan dan
kehancuran dari alam secara total, sedangkan yang tinggal dua (yakni) perselisihan
dan adu kekuatan (perlombaan senjata)”.
A'masy dari Abu Dhuhaa dari Masruq, ia mendengar pengajian (keterangan) di masjid
tentang Kiamat, katanya: ”saat itu, turunlah asap dari langit, lalu masuk telinga dan
mata orang munafik, sedangkan orang mukmin, merasakannya hanya seperti
influenza (pilek) saja.
Selanjutnya Masruq menyampaikan keterangan tersebut kepada Ibnu Mas'ud.
Jawabnya: "Orang pandai saat ditanya, boleh menjawab dengan ilmunya, namun jika
tidak, maka jawablah dengan: ”Allah lebih Mengetahui”. FirmanNya:
Artinya:
”Kataukunluh (Muhammad): ”Aku tiduk mengharap imbalan kalian duri materi
pelajaran ini, dun pula Aku bukan golongan pemuksa”. (Shad 86)
Yaitu saat masyarakat Quraisy mendustakannya, Rasulullah berdoa:
Artinya:
573 Tanbih al-Ghafiln
"Ya Allah Reraskan tekananMu atas mereka, ya Alath tolonglah aku, tundukkan
mereka dengun paceklik (laip) 7 tahun, seperti yang melanda masyarukat (Saman)
Nabi Yusuf”.
Akhirnya doa beliau dikabulkan, sampai mereka terpaksa makan tulang-tulang dan
bangkai, akibat kelaparan, dan mereka memandang awan seperti asap (di antara
langit-bumi), akibat penderitaan yang mereka rasakan, itulah yang dimaksud Firman
Allah,
Artinya:
"Tunggulah saat (di hari) langit mengepulkan asap secara nvuta (turun ke permukaan
bumi)".
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar, katanya: "Umar menulis
perintah (surat) kepada Saad Abu Wagash di Oadisiyah, agar Nadl-lah Mu'awiyah
ditugaskan (dengan pasukannya) di Hulwan. Maka dengan 300 pasukan, Hulwan
bertekuk lutut kepada kaum Muslimin. Dan saat pasukan itu sampai di tepi gunung,
Nadllah mengumandangkan suara azan, untuk salat. Seruan pertama: ALLAAHU
AKBAR (2x), terdengarlah jawaban (suara) dari balik gunung tersebut: "Engkau telah
mengagungkan Yang Besar, hai Nadllah. Dan seruan: "ASY-HADU ALLAA ILAAHA
ILLALLAAH, dijawab: "Itulah kalimat ikhlas ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH”, dijawab: "Dia (Muhammad) yang beritanya telah disampaikan
Nabi Isa, bagi kami. Dan seruan: HAYYA 'ALASHSHALAAH” dijawab: "Sangat
beruntung bagi pelakunya. Dan seruan: HAYYA 'ALAL FALAAH dijawab: "Sangat
untung pula bagi yang menghormat Nabi Muhammad dan itulah merupakan jaminan
kekal umatnya. Dan seruan: ALLAAHU AKBAR (2x), LAAILAAHAA ILLAALLAAH”.
dijawab: Sungguh ikhlas kalian (hai Nadl-lah), maka Allah melarang ragamu dari api
neraka.
Selesai azan Nadl-lah bertanya: "Siapakah kamu, yang telah kudengar suaranya,
apakah dari bangsa malaikat, jin ataukah manusia, segeralah menampakkan diri.
Tidak lama kemudian datanglah seorang tua berambut dan berjenggot putih,
pakaiannya shuf katanya (sesudah uluk salam): ”Aku Zarnab bin Bar'ala pembantu
Nabi Isa yang ditugaskan di gunung ini, dan akulah yang didoakan Isa panjang umur
574 Tanbih al-Ghafiln
hingga dia turun lagi ke bumi. Dan sampaikanlah salamku kepada Umar, katakan
kepadanya: "Bersikap sedanglah kamu, mudahkanlah segala urusan, sebab Kiamat
telah dekat, dan jika ada sesuatu yang menimpa mereka (umat Muhammad), cepatlah
lari, pria jangan bercampur bebas dengan wanita, selain istrinya. Pada saat itu
(dekatnya Kiamat): Tiada rasa kasih sayang orang tua kepada yang muda, dan
sebaliknya yang muda tidak menghormat yang tua, mereka umumnya enggan amar
maruf nahi mungkar, mencari ilmu (sekolah) pada umumnya semata tujuannya untuk
mencari kerja (menghimpun harta), pangkat dan kedudukan, serta melampiaskan
nafsu syahwatnya kepada wanita (tanpa rida Allah), mereka tidak lagi berakhlak mulia
(bejat moralnya), mereka berlomba membangun gedung rumahnya, mereka sangat
mengecilkan agama, bahkan agama ditukar dengan harta dunia, pertumpahan darah
(berperang) dianggap hal yang wajar (biasa), hubungan persaudaraan mudah
diputuskan, tempattempat ibadat (Masjid, mushalla) dibangun seindahnya, namun
moral mereka diterlantarkan bejat, terlihat nyata dengan suap-menyuap dalam hukum
(pengadilan), harta riba membudaya di kalangan masyarakat, yang kaya dimuliakan,
dan yang miskin dihina, kaum ibu (wanita) banyak yang berkendaraan sendiri. Lalu ia
pergi meninggalkan kami. Dan sesudah peristiwa ini, Sa'ad Wagash pergi dengan
pasukannya sejuAllah 4000 - tentara, ke gunung itu (menetap) selama 40 hari
menyelenggarakan azan dan salat, namun tidak terdengar jawabannya.
WALLAAHUL MUWAAFIQ
WALLAAHU ALAM
575 Tanbih al-Ghafiln
BAB 88
Tentang Hadis-hadis Abu Dzar Ghifary
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Harits A'war dari Abu Dzar, katanya:
"Aku masuk masjid, beliau tengah duduk menyendiri, kataku: "Beliau tiada duduk
menyendiri kecuali tengah menunggu turunnya wahyu atau punya hajat, tiba-tiba
beliau memanggilku, lalu aku mendekat seraya bertanya: "Ya Rasulullah, apakah
hikmah yang dikandung dalam seruan berwudu? Jawabnya: ”Hikmahnya yaitu:
1. Salat tidak sah tanpa berwudu sebelumnya.
2. Wudu yaitu sebagai penebus dosa-dosa terdahulu.
Lalu apa yang dikandung dalam seruan salat, jawabnya: Salat yaitu amalan yang
sangat utama, maka siapa senang lakukanlah (sedikit atau banyak).
Selanjutnya tentang zakat. Jawabnya: "Tiada iman bagi orang yang tidak terpercaya
(amanah), dan tidak dianggap sah, bagi orang yang tidak membayar zakatnya, hal ini
demi meringankan beban fakir-miskin (dan membersihkan harta dari kotorannya),
siapa tidak membayar zakatnya akan dituntut oleh Allah, dan disiksa sebab nya. Pada
dasarnya pengeluaran zakat tidak hanya sekedar meringankan beban fakir-miskin
saja, namun lebih dari itu demi keselamatan hartanya dari pemusnahan, pencurian dan
penggarongan, baik harta di darat ataupun di laut. Memang pengeluaran zakat yaitu
berat (susah) kecuali bagi orangorang yang beriman, dan tidak akan menolak untuk
memberikan zakat kecuali orang musyrik.
Selanjutnya tentang puasa, beliau menjelaskan: "Puasa yaitu perisai, yang
pahalanya dijamin oleh Allah, dan dua kegembiraan bagi pelakunya, yaitu:”1. saat
berbuka, dan 2. saat bertemu menghadap Tuhannya. Mulutnya (yang tengah puasa)
lebih harum di sisi Allah melebihi kasturi, dan kelak di hari Kiamat hidangan yang lezat-
lezat siap dinikmati para pelaku puasa.
Kemudian saat ditanya tentang sabar, beliau 3 menjawab: Sabar itu diumpamakan
seperti orang membawa minyak kasturi di tengahtengah manusia berkumpul, tentu
semuanya menginginkan baunya.
576 Tanbih al-Ghafiln
Dan saat ditanya tentang sedekah, jawabnya: "Untung hai Abu Dzar, sebab
sedekah yang dirahasiakan sanggup memadamkan kemarahan Tuhan, sedangkan
yang nyata (sedekah terang-terangan), sanggup menolak 700 ancaman bahaya,
disamping juga sebagai penghapus dosa, pemadam api neraka, sedekah yaitu
amalan yang baik dan mengagumkan (diulang 3x).
Adapun memerdekakan budak yang paling utama, yaitu: "Yang tertinggi nilai
(harga)nya. Lalu tentang hijrah, beliau jawab: "Yaitu, meninggalkan kejahatan. Dan
yang paling benar Islamnya, yaitu: "Orang yang tidak menyakiti (mengganggu)
lainnya, baik dengan perbuatan ataupun perkataannya”. Dan yang paling lemah, yaitu:
"Manusia yang malas berdoa. Sedangkan yang paling kikir, yaitu: "Orang yang langka
salamnya (kikir salam).
Dan saat ditanya tentang pejuang paling utama, jawabnya: ” Yaitu:
"Orang yang terbunuh di tengah perang sabil, termasuk kudanya dan ia mengalir
darahnya. Menjawab tentang shuhuf Ibrahim yaitu: "Turunnya pada tanggal 1
Ramadan (bagi shuhuf Ibrahim), dan Injil tanggal 12 Ramadan, Zabur tanggal 18
Ramadan, tanggal 8 turunnya Taurat, dan . Alquran pada tanggal 24 Ramadan.
Selanjutnya tentang juAllah para Nabi dan Rasulullah, beliau menjawab: "Para Nabi
sejuAllah 124.000 (seratus dua puluh empat ribu) Nabi, dan Rasulullah sejuAllah 313
Rasulullah, mereka itu terkadang semata hanya menjadi Nabi saja, tidak - Rasulullah,
dan terkadang ada yang merangkap ”Nabi-Rasulullah”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar (seperti riwayat di atas, hanya
saja) ditambah sebagai berikut: "saat ditanya tentang malam yang paling utama,
jawabnya: ”Yaitu, tengah malam gelap (separuh malam lewat). Dan saat ditanya
tentang bagaimana Salat yang baik, jawabnya: Yang lama berdiri, dan sedekah paling
utama, yaitu: Sedekah yang dikeluarkan sekuatnya dari orang yang belum kecukupan
penghidupannya, kepada orang yang lebih menderita. saat ditanya Nabi paling
utama, jawabnya: Adam, dan Allah menjadikannya dengan tanganNya, serta
meniupkan ruh kedalam tubuhnya. Dan 4 orang Nabi Suryani, (yakni) 1. Adam, 2.
577 Tanbih al-Ghafiln
Syits. 3. Idris, 4. Nuh. Dan 4 orang Nabi bangsa Arab (yakni): 1. Hud, 2. Shalih, 3.
Syu'aib, 4. Nabimu (Muhammad) .
Kemudian saat ditanya berapa kitab Allah kepada para Nabi? Jawabnya: ”104
(seratus empat) kitab, Nabi Syits 50 Shahifah, Nabi Idris 30 Shahifah, Nabi Ibrahim 10
Shahifah, Nabi Musa (sebelum Taurat) 10 Shahifah, ditambah Taurat, Injil, Zabur dan
Furqan (Alquran).
Akhirnya saat dimohon nasihat, beliau memberi nasihat sebagai berikut:
"Peliharalah takwamu kepada Allah, yang merupakan pokok dari segala hajat
kepentinganmu. Dan ditambah: "Tetapkan selalu zikrullah, membaca Alquran, yang
menjadi penerangan bagimu di langit dan menjadi kemuliaanmu, serta menjadi
wiridan (sebutan)mu di bumi. Dan sambutlah panggilan perang sabil yang merupakan
pertapaan umatku, pilihlah diam kecuali ucapan yang baik, sebab diam dapat
mengusir setan, serta menolongmu dalam melaksanakan agama (menegakkannya)
secara baik, kurangilah tertawa yang mengakibatkan hatimu mati dan mengurangi
kewibawaan (sinar di muka).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar Ghifary. saat aku masuk
masjid, beliau tengah duduk menyendiri, semula aku enggan (sungkan) khawatir kalau
aku menggangunya, namun akhirnya akupun mendekat dan uluk salam kepadanya,
dan duduk mendampinginya agak lama tidak bicara, sampai hati kecilku berkata:
"Mungkin beliau keberatan duduk denganku, tapi kemudian beliau bersabda: "Hai Abu
Dzar, kamu sudah salat (Tahiyyatal Masjid)? Jawabku: ”Belum.” Lalu serunya:
"Tegaklah salat, sebab setiap sesuatu punya cara penghormatan, dan cara
menghormat Masjid itu dengan salat 2 rakaat, kemudian aku salat dan sesudah
selesai duduk lagi. Agak lama baru beliau bersabda: ”Hai Abu Dzar, berlindunglah
kepada Allah dari ancaman setan terkutuk (yang berupa setan manusia atau jin).
Selaku: "Apa yang dimaksud setan manusia? Jawabnya: "Kau belum mendengar
Firman Allah:
SYAYAATHIINAL INSI WAL JIN.
Artinya:
578 Tanbih al-Ghafiln
"Setan-setan dari manusia dan jin”.
Beliau diam sejenak, dan aku bertanya: "Ya Nabiyallah, engkau seru kami salat, maka
apakah salat itu? Jawab beliau (sebagaimana jawaban dalam hadis tersebut di atas).
Kemudian sesudah itu banyak orang berdatangan, sesudah berkumpul, beliau sz
bersabda: "Maukah kalian kuberitahukan orang yang paling kikir? Jawab sahabat:
"Baiklah ya Rasulullah. Lalu sabdanya: "Yaitu orang yang mendengar sebutan
namaku, tidak membaca salawat padaku”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya: "saat beliau
Nabi berangkat perang Tabuk, ada beberapa munafik yang ikut, seorang di antaranya
mengundurkan diri, dan saat beliau diberitahu, sabdanya: "Biarkanlah, jika memang
dia orang baik, pasti menyusul kami, jika tidak maka Allah telah menyelamatkanmu
darinya. Lalu sahabat memberitahu bahwa: Abu Dzar tertinggal. Jawabnya:
"Biarkanlah, jika baik pasti Allah mengikutkan dia (menyusul) denganmu.” Sedangkan
dia tertinggal, akibat kendaraannya yang lambat, sampai-sampai pakaiannya dipikul
sendiri (di atas punggungnya) dan berjalan mengikuti Rasulullah pada musim
kemarau sangat panas itu, lalu sahabat memberitahu: ” Ya Rasulullah, ada orang jalan
kaki sendirian, Jawabnya: "Mudah-mudahan dia itu Abu Dzar, dan sesudah dekat
ternyata Abu Dzar. Beliau meneteskan air mata seraya bersabda: "Rahmat Allah
tetaplah baginya, ia berjalan dan mati sendiri, serta dibangkitkan juga sendiri.
Muhammad Ishak dari Buraidah Sufayan Aslamy, dari Muhammad Ka'ab, katanya:
"saat Abu Dzar berangkat menuju Ar Rabadzah (periode khalifah Usman) ia berkata
kepada istri dan pembantunya: ”Nanti jika aku mati, mandikan dan bungkuslah dengan
kafan, kemudian letakkan saja di tengah jalan, dan katakanlah kepada kafilah
(rombongan) yang pertama-tama melewati daerah ini: "Inilah mayat Abu Dzar sahabat
Rasulullah maka tolonglah kalian sudi mengubur (menanam nya). Tiba-tiba ia wafat
di tempat tersebut tidak lama sesudah berwasiat kepada keluarganya tadi. Dan kafilah
pertama yang melewati tempat (daerah) itu yaitu Ibnu Mas'ud dengan rombongan
dari Irag. Dan sesudah diberitahu tentang wasiatnya (oleh keluarganya), Ibnu Mas'ud
mendekatinya seraya menangis, sahutnya dengan suara keras: ”Nyatalah apa yang
disabdakan Rasulullah : "Engkau berjalan dan mati sendirian, serta kelak dibangkitkan
579 Tanbih al-Ghafiln
juga seorang diri, kemudian mereka menguburnya.” Dan Ibnu Masud, memaparkan
riwayatnya dalam perang Tabuk, sebagaimana sabda Rasulullah kepadanya.
Ilyas Salamah dari ayahnya, dari Abu Dzar Ghifary, Nabi bersabda: "Sepeninggal aku
kalian akan diuji coba dengan bala sebab menegakkan hukum Allah. Kata Abu Dzar:
"Selamat datang hukum Allah," sabdanya: "Patuhilah ia dan dengarkanlah (jangan
menentangnya) sekalipun kamu salat sebagai makmum di belakang orang hitam.
Maka saat beliau wafat, Abu bakar menjadi khalifah, Abu Dzar dipanggil. sesudah
datang ia berjabat tangan dan menangis. Katanya: "Aku telah mendengar tentang
kamu dari Rasulullah . Maka aku berlindung kepada Allah jangan sampai kau
mendapat bencana sebab aku atau di masaku, atau sebab aku atau di masaku ini.
Sepeninggal Abu Bakar, khalifah Umar juga memanggil dan memujinya, katanya pula:
"Aku telah mendengar tentang kamu dari Rasulullah dan aku berlindung kepada
Allah, jangan sampai kau mendapat bencana sebab aku atau di masaku, atau sebab
aku atau di masaku ini.
Dan sepeninggal Umar, khalifah Usman menggantikannya. Ibnu Abbas berkata: "Saat
aku di tempat Usman, Abu Dzar darang, lalu aku memberitahukan: "Ya Amiral
mukminin, Abu Dzar minta izin.” Jawabnya: "Silahkan masuk”. Sesudah masuk dan
duduk, berkaralah Usman: "Hai Abu Dzar, kau mengaku lebih utama daripada Abu
Bakar dan Umar.” Jawabnya: "Tidak, aku tidak mengatakan demikian.” Kata Usman:
Bukti ada padaku. Jawabnya: "Mudah-mudahan Allah menyinari wajahmu, dan aku
tidak tahu pasti tentang bukti darimu, padahal kau telah mendengar pernyataanku.
Tanya Usman: "Apa pernyataanmu? Jawabnya: ”Pernyataanku, Rasulullah
bersabda: "Bahwasannya orang terdekat dan paling cinta padaku, ialah: "Orang yang
berpegang teguh pada janji (wasiat) pusakaku hingga bertemu dengan-ku.
Sedangkan kalian sudah terpengaruh tentang urusan duniawi, kecuali aku sendiri.”
Seru Usman: "Pergilah kau ke Syam, ke (daerah) Mu'awiyah, Dan sesudah di Syam, ja
membuka pengajian dan banyak sekali jamaah pengajiannya yang menangis
mendengarkan pelajaran yang ia ceriterakan. Katanya: "Jangan ada orang tidur
(bermalam), dengan menyimpan uang satu dinar atau dirham di rumahnya, kecuali
perbekalan perang sabil, atau untuk melunasi hutang, dengan materi pelajaran
semacam itu membuat Mu'awiyah dan hadirin lainnya menangis. Lalu Mu'awiyah
memberinya uang 1000 dinar, untuk mengujinya (perbedaan kata-kata dan
580 Tanbih al-Ghafiln
perbuatannya), atau lahir-batinnya, oleh Abu Dzar uang itu diterima dan dibagi-
bagikan seluruhnya. Dan keesokan harinya Mu'awiyah menyuruh pembantunya
menarik kembali uang sebesar pemberian tersebut (1000 dinar) dari Abu Dzar dengan
alasan salah alamat. Sesudah pembantu itu menyampaikan perintah (penarikan uang
tersebut), maka Abu Dzar minta tempo 3 hari, dan sampaikan salamku kepada
Mu'awiyah. Dan sesudah Mu'awiyah memperoleh fakta tentang kesamaan perkataan
dan perbuatannya, terus memberitahukan kepada Khalifah Usman, katanya: "Jika
kamu ada keperluan di Syam, panggillah Abu Dzar pulang (kembali). Kemudian
pulanglah ia ke Madinah, dan saat itu Usman berada di masjid, sesudah
mengucapkan salam, Usman bertanya: "Bagaimana? Lalu ia keluar masjid, dan Abu
Dzar melakukan salat 2 rakaat. sesudah selesai, ia duduk dan di sampingnya banyak
orang menunggunya, dan berkata: "Hai Abu Dzar, ceritalah tentang hadis Rasulullah
Jawabnya: "Kekasihku Rasulullah bersabda: "Bahwasanya di dalam onta itu
dikenakan zakar, demikian pula uang dan domba, bahkan orang yang tidur
(bermalam) dia punya dinar atau dirham (di rumahnya), bukan untuk melunasi hutang
atau perbekalan perang sabil, maka uang tersebut termasuk timbunan yang akan
menggosok badannya di hari Kiamat. Lalu banyak orang menegurnya: "Hai Abu Dzar,
takutlah kepada Allah, dan tinjau kembali ucapanmu itu, sebab harta ini sudah merata
(tersebar luas) di kalangan masyarakat. Jawabnya: "Tidakkah kalian membaca
Alquran:
Artinya:
"Bagi mereka yang menimbun emus-peruk, bukan perbekalan (belanju) perang sabil,
maka sampaikanlah kepada mereka bahwa mereka akan menderita siksa yang
pedih”. (Taubat 34)
Sesudah istirahat 2 atau 3 malam, ia ditugaskan lagi ke suatu kampung (bernama) Ar-
Rabadzah, dan yang menjadi imamnya yaitu "Orang hitam” seperti yang disebutkan
oleh Rasulullah , dan saat ditawari untuk menjadi imam, ia menolaknya, ia tetap salat
menjadi makmumnya orang hitam. Katanya: "Sungguh nyata kebenaran Allah dan
RasulullahNya, beliau wasiat kepadaku: "Patuhilah ia dan dengarkanlah (jangan
menentangnya), sekalipun kau salat (menjadi) makmumnya orang hitam”.
581 Tanbih al-Ghafiln
Maka ia menetap di sana hingga wafatnya, semoga Allah mengasihinya. Dan ia punya
istri, berkata: "saat Abu Dzar mendekati ajalnya, aku menangis, dan ia berkata:
"Kenapa kau menangis, sayangku? Jawabku:” sebab kau akan mati di hutan, dan
aku tidak punya kain (kafan) untuk membungkusmu. Jawabnya: "Janganlah kau
menangis, terimalah kabar baik dari Rasulullah (dan berita ini disaksikan oleh banyak
sahabat), bahwa: "Salah seorang di antaramu akan mati di tengah hutan, dan akan
disaksikan oleh jamaah umat Islam”, dan tiada seorangpun dari mereka yang
disebutkan Rasulullah itu kecuali sudah mati (di desa atau di kota) di tengah-tengah
jamaah, kecuali aku, Demi Allah, aku tidak berdusta, dan tidak luput bahwa: "Akulah
orangnya, dari itu pergilah ke jalan. Jawabku: "Mana ada orang lewat padahal musim
haji sudah lewat, jalanan sunyi. namun aku mencoba naik ke atas gunung melihat-
lihat, lalu kembali lagi merawat dia, tiba-tiba muncul kafilah berkendaraan (onta), lalu
aku beri isyarat kepada mereka dengan lambaian kainku, akhirnya mereka datang
juga, dan bertanya: "Ada apa memanggil kami? Jawabku: ”Ada seorang muslim
menghadapi ajalnya, maka bungkuslah dengan kafan. Siapa dia? Jawabku: Abu Dzar.
Apakah ia sahabat Rasulullah ? Jawabku: "Benar. Mereka masuk ke rumah (kemah)
dan mengucapkan salam, Abu Dzar menjawab dan menyambutnya, lalu katanya:
"Terimalah kabar baik, bahwa aku mendengar Rasulullah 58 bersabda kepada
jamaah beberapa orang sahabat: "Salah seorang di antaramu akan mati di tengah
hutan, dan akan disaksikan oleh jamaah umat Islam, dan tiada Seorangpun dari
mereka kecuali sudah mati (di desa atau di kota), di tengah-tengah jamaah, kecuali
aku, dan akulah orangnya, sedangkan kalian yaitu jamaah umat Islam yang
disebutkan (Rasulullah tersebut), seandainya aku atau istriku punya kain kafan, pasti
aku harus dibungkus dengannya (kainku atau istriku), namun aku menuntutmu dengan
Asma Allah, jangan memberiku (kafan) manusia yang pernah jadi pejabat (raja,
wakilnya atau aparatnya). Dan kebetulan semuanya sudah pernah menjabat (jadi
penguasa), kecuali seorang dari Anshar berkata: "Hai pamanku akulah orangnya yang
akan memberi kafan (mengafanimu), aku tidak menjadi pejabat pemerintahan, akan
kubungkus engkau dengan sorbanku, atau kedua bajuku yang dijahit (dibuat) oleh ibu
kandungku sendiri. Jawab Abu Dzar: "Baiklah, berarti engkau yang mengafaniku.
Tidak lama kemudian, wafatlah ia, dan sahabat Anshar itulah yang memberinya kafan
(membungkusnya). Dan sesudah selesai pemakaman, mereka kembali dengah hati
gembira mendengar hadis yang diceriterakan oleh Abu Dzar.
582 Tanbih al-Ghafiln
BAB 89
Tentang Tekun Beribadah (Sungguh-sungguh Taat)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mu'adz, Rasulullah bersabda: "Hai
kutunjukkan padamu tentang pintu-pintu kebaikan, yaitu:
1. Puasa yaitu merupakan perisai.
2. Sedekah tanda atau bukti pengorbanan.
3. 'Tahhajud (salat malam) yaitu pelebur dosa.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ubaidah, Rasulullah bersabda:
"Puasa yaitu merupakan perisai, sepanjang tidak dirobek (dirusak) oleh pelakunya
(yakni) tidak mengungkap keburukan lain orang”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, katanya: "Ada 4 perkara bekal
ke akhirat, yaitu:
1. Puasa, dan dengannya jiwa menjadi sehat.
2. Sedekah, yang membentengi api neraka.
3. Salat, dan dengannya seseorang menjadi dekat dengan Tuhannya (merupakan alat
menghubung).
4. Linangan air mata (menangis) sebab takut Allah, sebagai pelebur dosa.
Ada 3 pokok taat, menurut Al Faqih, yaitu:
1.Perasaan takut, dibuktikan dengan menjauhi segala larangan Allah (hal-hal yang
haram).
2. Raja (berharap), hal ini dibuktikan dengan tekun beribadat atau sungguh-sungguh
menjalankan taat.
3, Perasaan cinta, yang dapat dibuktikan dengan rindu dan kembali (khusyuk).
Dan selanjutnya Al Faqih, menunjukkan adanya 3 pokok maksiat yang harus
dihindarkan, yaitu:
1. Sombong, yang semula dirintis (ditimbulkan) oleh Iblis, sewaktu diseru "Sujud”, lalu
sombong akhirnya ia dikutuk.
583 Tanbih al-Ghafiln
2. Rakus, yang pertama dilakukan oleh Adam, dengan melanggar larangan makan
buah kuldy, dengan harapan (ingin) kekal, namun bahkan sebaliknya, ia diusir dari
surga.
3, Hasud, yang pada permulaannya tercetus dalam hati Oabil sampai membunuh
saudaranya, dan akhirnya terjerumus dalam neraka. Nabi bersabda:
Artinya:
"Orang beribadat secara ikhlas selama 40 huri, muku nampuklah sumbernya hikmah
di dalam hati lewat lisunmya”. (Al Hadis)
Ada 3 faktor penyebab kebanyakan orang (masyarakat) membenci kepadanya,
bahkan sanggup menjatuhkan (merusak) amal, yang selamanya ia aktifkan
(dibangun), yaitu:
1. Kesibukan mengoreksi kekurangan atau kesalahan orang lain.
2. Kesombongan atau membanggakan diri (amal)nya.
3. Riya (pamer).
Dan ada 3 faktor penyebab kebanyakan orang (masyarakat) senang dan segan
kepadanya, dan itulah mereka yang selamat dan mulia kedudukannya di (pandangan
masyarakat) langit, yaitu:
1. Akhlak mulia (berbudi luhur).
2. Keikhlasan amal perbuatannya.
3. Kesopanan (tawadlu atau merendahkan diri) terhadap sesamanya.
Penegasan Umar Khathab: Perhitungkanlah dirimu, sebelum diperhitungkan orang
lain, sebab hal ini lebih ringan dibandingkan dengan hisabmu kelak, demikian pula
segala amal perbuatanmu, berkemaslah menghadap Allah Yang Besar, FirmanNya
Artinya:
"Pada hari itu, kalian dihadapkan (kepada Allah), dan sedikiupun tidak ada Yang
samar (tersembunyi) darimu, sekalipun yang sangat dirahasiakan”. (Haqqah 18)
584 Tanbih al-Ghafiln
Menurut Yahya Muadz, manusia ada 3 macam, yaitu:
1. Kesibukan akhiratnya mengalahkan urusan duniawinya.
2. Kesibukan duniawinya melalaikan akhiratnya.
3. Kedua-duanya seimbang, yakni disibukkan dengan amalan akhirat namun tidak
meninggalkan urusan dunianya.
Dari ketiga macam golongan manusia tersebut di atas, maka yang paling untung,
yaitu : "Ahli ibadat (tipe pertama), dan sebaliknya binasalah manusia tipe kedua
(yang melalaikan urusan akhirat). Sedangkan tipe ketiga, yaitu manusia yang
bernasib "untung-untungan (spekulasi)”.
Empat nilai yang tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh 4 macam orang, yaitu:
1. Nilai muda yang tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang sudah
lanjut usia (orang tua).
2. Nilai sehat (badan) tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang
tengah menderita sakit (baru sembuh dari sakit).
3. Nilai keselamatan tidak akan diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang
terkena musibah (bala).
4. Nilai hidup (nyawa) tidak akan dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang
sudah ditanam (mati).
Menurut Al Faqih: "Keterangan tersebut yaitu berdasarkan (dikutip) dari hadis Nabi
Artinya:
"Manfaatkanlah sebaik-baiknya, kesempatan 5 sebelum datangnya 5, yaitu:
1. Masa remaja (mudu)mu sebelum dewusa (tua).
2. Waktu kau sehat sebelum jatuh sakit.
3. Ketiku kau kaya harta, sebelum jatuh miskin.
4 Waktumu yung lapang, sebelum datung kesibukan (kesempitan).
5. Zaman kau hidup di duniu, sebelum masuk kubur (mati)mu.
Dari itu, sebaiknya orang mengetahui dengan pasti (menyadari) atas nilai hidupnya,
dan memanfaatkan setiap (waktu, masa periode) saat yang menghampirinya, dan
585 Tanbih al-Ghafiln
bertanya pada dirinya sendiri: ” Bagaimana keadaan kita nanti di (masa atau saat)
mendatang, lalu berpikir: "Mereka yang sudah mati sangat menyesal di sana, kerena
ingin kembali hidup hanya sekedar untuk melakukan salat 2 rakaat, atau
menggerakkan bibirnya dengan: "LAAILAAHA ILLALLAAH saja tidak bisa. Maka jika
kita berpikir sejauh itu, pasti kita akan lebih tekun dan bersungguh-sungguh taat
(beribadat) sebelum mengalami hal serupa (penyesalan di kemudian hari).
saat ditanya tentang landasan atau dasar melakukan amal (beramal), maka Hatim
menjawab: "Dasarnya 4 yaitu:
1. Secara pasti aku tahu, bahwa: "Bagian rezekiku tidak akan terlepas pada lain orang,
sebagaimana mereka rezekinya tidak mungkin singgah padaku, maka dengan
demikian aku menjadi yakin benar.
2. Secara pasti pula, aku tahu tentang tanggungan kewajiban bagiku, yang tidak dapat
dilakukan lain orang, dari itu aku disibukkan olehnya.
3. Secara pasti aku tahu, bahwa: "Allah selalu melihatku (di mana saja aku berada),
maka dengan demikian aku merasa malu kepadanya, (jika aku meninggalkan perintah
atau melanggar laranganNya).
4. Secara pasti pula aku tahu, bahwa: "Ajal akan datang padaku (dengan mendadak,
tanpa informasi sebelumnya), oleh sebab itulah aku berusaha (beramal) sebaik-
baiknya, sebelum ia datang.
Al Faqih dalam ulasannya: ”Mendahului ajal (mengejarnya) yang dimaksud yaitu
mempersiapkan diri secara matang, sempurna dengan memperbanyak amal shalih,
dan menghindarkan diri dari larangan Allah serta selalu berharap (memohon) agar
Allah menguatkan dan menyampaikan "Khusnul-khatimah” diakhir hayatnya.
Kata seorang bijak: "Kenikmatan (rasa manisnya) ibadat tidak mungkin dicapai,
kecuali dengan melakukannya dengan (ketulusan) niat, dan mengakui bahwa: Hal itu
yaitu karunia Allah, maka ia melakukannya dengan penuh ikhlas, penuh rasa takut,
pada akhirnya mengakui bahwa: ”Amalannya itu semata taufik Allah, maka selalu
bersyukur kepadaNya, dengan harapan diberi tambahan, FirmanNya:
586 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
"Jika kalian pandai bersyukur, pusti Kami menambuahnna, namun jika kufur, ingatlah
bahwa: ”SiksaKu sangat pedih”.
Dan jika melakukan Ibadah disertai (penuh) rasa takut, pasti Allah menerimanya,
FirmanNya:
Artinya:
“Sungguh Allah tidak akan melupakan puhalu orang yang beramal (dengan) sebaik-
baiknya”.
Tentang pahala yang dirasakan di dunia, yaitu: Dapat merasakan nikmat (manis)nya
beribadat (taat), dan di akhirat surga. Dan saat dilakukan dengan ikhlas, pasti
diterima, dengan bukti adanya taufik untuk meningkatkannya (yang lebih tinggi lagi).
Adapun 3 perkara (di bawah) ini, yaitu suatu bukti bahwa orang itu hidup tertipu,
yaitu:
1. Berdaya upaya (menghimpun) sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya (kelak di
akhirat).
2. Bertambah berani berbuat dosa (maksiat) hingga membinasakan dirinya (di dunia
atau di akhirat).
3. Menjauhi (berhenti) melakukan amal, yang nyata dirasakan dapat membahagiakan
(menyelamatkan) dirinya.
Dan bukti menghadap Allah juga ada 3 perkara, yaitu:
1. Hatinya memikirkan bukti Keagungan Allah .
2. Lisannya selalu berzikir kepadaNya.
3. Raganya digunakan untuk beramal (beribadat).
Dan 3 perkara (di bawah) ini, bukti manusia menipu diri pribadinya, yaitu:
587 Tanbih al-Ghafiln
1. Melampiaskan nafsu syahwatnya dibarengi dengan perasaan aman dari dosa
(menghalalkan sesuatu yang nyata haramnya).
2. Menanti-nantikan (menunda) taubat (tidak segera bertaubat) dan banyak berhayal
(panjang angan-angan).
3. Berharap pahala di akhirat tanpa beramal.
Seorang bijak menyatakan: "Orang yang mengaku 3 perkara tanpa adanya 3 fakta,
pasti ditertawakan setan, yaitu:
1. Mengaku bisa menikmati rasanya (manisnya) taat, tanpa zuhud (meninggalkan)
kesenangan dunia (ia tetap mencinta harta dunia).
2. Mengaku rela atas ketentuan Tuhan, tanpa membenci hawa nafsunya (bahkan
masih tetap menurutinya).
3. Mengaku ikhlas, tanpa benci hatinya jika dipuji orang (bahkan riya (mencari pujian
orang).
Penegasan Abu Nadlrah: "Orang yang melakukan 4 amalan, tanpa adanya
peningkatan amal kebaikan, berarti menunjukkan bukti bahwa: ”Amalnya ditolak”,
yaitu:
1. Sepulang dari jihad (perang sabil), tidak mampu meningkatkan amal baiknya.
2. Sehabis melakukan puasa, tidak menjadi baik amalnya (tidak bisa
meningkatkannya).
3. Sepulang menunaikan ibadat haji, tidak bertambah amal baiknya (bahkan tidak
sanggup merubah perbuatan buruk atau pelanggaran terhadap hukum agama).
4. Sesudah sembuh dari sakitnya, tidak bertambah baik amal perbuatannya, berarti
menunjukkan bahwa dosanya belum tertebus (dengan sakitnya).
Manusia yang otaknya normal, hendaklah memelihara 4 perkara, demi perbaikan
amal, dan mendayagunakannya (tidak sampai sia-sia usahanya), yaitu:
1. Ilmu, agar dapat mendasari segala amalnya.
2. 'Tawakkal, agar dapat keleluasan dalam beribadat dan tidak tamak kepada
makhluk.
588 Tanbih al-Ghafiln
3. Kesabaran, demi kesempurnaan amal.
4. Ikhlas, agar diterimanya amal (berpahala).
Kata Hasan Bashry: "Orang yang mengharap surga hendaklah tekun beribadat (taat)
secara tetap (terus menerus) hingga layu dan kurus, bacalah FirmanNya:
Artinya:
"Bahwasanya orang-orang yang menyatukan: "Tuhan kami yaitu Allah”, kemudiun
Istiqamah (artinya: ”Tetup dalam pelaksanaan ibudat (taat) dan tidak uda perubahan
dalam bertakwa)”.
Seorang bijak menegaskan: ”Istiqamah hendaklah bagaikan gunung yang punya 4
tanda, yaitu:
1. Tidak lekang (mencair) akibat panas. -
2. Tidak membeku akibat dingin.
3. Tidak bergeser akibat angin.
4. “Tidak berubah akibat banjir (air bah).
Demikian pula orang yang istIqamah, hendaklah punya 4 tanda, yaitu:
1. Tidak mudah dipengaruhi budi seseorang dalam menegakkan kebenaran (hak).
2. Tidak gentar (beku) dalam mengatasi (berhadapan) dengan mereka yang sengaja
menyelewengkan kebenaran (hak).
3. Hawa nafsu harus dikuasai (dikendalikan), jangan sampai menjadi faktor penyebab
turunnya (berkurangnya) melakukan perintah Allah.
4. Harta kekayaan tidak sampai membuat lupa taat (beribadat) kepada Allah .
Ada tujuh macam dari perbendaharaan taat, yang keseluruhannya dimuat dalam
Alquran, yaitu:
1. Keikhlasan dalam melakukan ibadat, FirmanNya:
Artinya:
589 Tanbih al-Ghafiln
"Tidaklah mereka diperintah, kecuali hanya untuk menyembah Alluyh secara ikhlas
dan lurus tegak”. (Bayyinah 5)
2. Berbakti kepada kedua orang tua, FirmanNya:
Artinya: "Hendaklah bersyukur kepudaKu, dan kepada kedua orung tuamu”. (Luqman
124)
3. Silaturrahmi, menyambung persaudaraan, FirmanNya:
Artinya:
”Bertakwalah kepada Allah, Yang dengan asmaaNya kami saling meminta satu sama
lain, dan peliharalah hubungan silaturrami”. (Nisa 1)
4. Menyampaikan amanat, FirmanNya:
Artinya:
"Allah menyuruh kamu asar menyampaikan amanat kepada yang berhak ”. (Nisa 58)
5. Jangan mengikuti siapapun yang mengajak maksiat, FirmanNya:
Artinya:
"Manusia jangan menganggap setengah lainnya, sebagai Tuhan, selain Allah”. (Imran
64)
6. Jangan mengikuti nafsu (dalam berbuat sesuatu), FirmanNya:
Artinya: ”Dan mengekang diri dari kemauamnya (ajakan nafsu)”. : (Nasi'at 40)
7. Tekun beribadat (taat) disertai rasa takut dan penuh harap kepada Allah,
FirmanNya:
Artinya:
590 Tanbih al-Ghafiln
”Mereka berdoa kepada Tuhan, penuh rasa khauf (takut), dan penuh harap, serta
mereka membelanjakan (sedekah) sebagian dari rezeki yang Kami berikan”. (Sajadah
16)
Dengan demikian seorang muslim hendaklah selalu takut dan menangis, sebab yang
akan dihadapi kelak sangat berat lagi mengerikan. Di zaman Nabi Isa ada sebuah
gunung yang selalu menangis, hal itu telah dibuktikan oleh Nabi Isa dan masyarakat
setempat (yang dekat dengannya). Lalu Nabi Isa berdoa: "Ya Tuhan, izinkanlah
gunung itu berbicara, katanya: "Hai Nabi Isa, ada perlu apa denganku? Jawabnya:
"Kenapa kau selalu menangis dan merintih? Jawabnya: ” Aku gunung batu yang selalu
diambil orang (dibuat) patung dan disembah manusia, dari itu aku sangat takut kepada
Allah, jika dilemparkan ke neraka Jahannam, FirmanNya:
Artinya:
”Takutlah pada api (neraka) yang bahan bakarnya (isinya) dari manusia dan batu-
batu”. (Al Baqarah 24)
Selanjutnya turunlah wahyu Allah kepada Nabi Isa: "Katakanlah pada gunung
tersebut: "Hai gunung diaAllah, Kami telah melindunginya dari api Jahannam.
Sekarang marilah kita berpikir sejernihnya, kenapa manusia yang lemah dan miskin
dibandingkan dengan makhluklainnya tidak takut Allah (dari siksa api nerakaNya?),
padahal batu yang begitu kerasnya takut Allah (dari kobaran api nerakaNya). Maka
sudah sepantasnya, yang namanya manusia takut Allah, takut siksa api neraka,
dengan cara meninggalkan laku dosa yang membangkitkan kemarahanNya dan
siksaNya, yang tidak mungkin manusia sanggup menahan penderitaannya.
Kata Anas Malik: "saat ayat (di bawah) ini turun, berlinanglah air mata beliau Nabi .
Inilah ayat yang diturunkannya:
Artinya:
"Demikianlah Kami jadikan kalian (umat Muhammad), umat yang sedang (terbaik),
agar menjadi suksi bagi seluruh manusia, dan Rusululluh menjadi saksi atasmu”.
591 Tanbih al-Ghafiln
Kemudian beliau bersabda: "Hai umat manusia Allah mengutus aku menjadi Nabi-
Rasulullah, dan memilih kalian untukku, aku jadi saksi atasmu, dan kalian jadi
penyaksi umat-umat manusia terdahulu. Lalu seorang sahabat Anshar berdiri dan
bertanya: "Ya Rasulullah, mana bisa kami jadi penyaksi umat manusia terdahulu,
padahal kami tidak tahu dengan pasti tentang wajah mereka (kami tidak hidup
bersama mereka)? Jawabnya: "Nanti saat hari Kiamat tiba, bumi ini disalin dengan
bumi (lainnya), dan langitpun dilipat seperti map melipat lembaran, semua makhluk
berkumpul, dengan aneka bentuk rupa: "Ada yang berwajah hitam, putih, mereka
tegak berdiri selama 40 tahun, menunggu panggilan (Tuhan). FirmanNya:
Artinya:
“Di hari itu, mereka berjalan menuruti panggilan, tidak mampu menselaknya. dan
semua suara tunduk pada Ar-Ruhman. sehinsgu tidak bersuara, hanya serak bibir
saja”. (Thaha 108)
Dan mereka dihimpun di suatu dataran luas yang tidak pernah dijadikan ajang
pertumpahan darah, semua hewan (ternak) menuntut balas akibat penganiayaan
mereka dahulu, sesudahnya hewan-hewan itu diseru: "Jadilah tanah, langsung
berubah menjadi tanah, saat itulah orang kafir, berhayal:
Artinya:
"Seandainya aku saja yang menjadi tanah”. (Naba' 40)
Kemudian setiap Nabi dihadapkan dengan umatnya, untuk menerima keputusan, di
antara mereka ke surga dan neraka, Nabi Nuh dipanggil dan ditanya: "Hai Nuh
apakah kau telah menyampaikan risalah dan amanat? Jawabnya: "Benar Tuhan, Lalu
kaumnya dipanggil dan ditanya: "Benarkah jawaban Nuh tadi? Jawab mereka: "Tidak
Tuhan, tiada seorangpun yang datang pada kami dengan risalah dan amanat.
FirmanNya: "Hai Nuh, umatmu membantah jawabanmu, lalu kau punya saksi?
Jawabnya: "Ada, yaitu umat Muhammad Akhirnya dipanggillah umatku dan ditanya:
"Hai Umat Muhammad, benarkah kau menjadi saksi bagi Nuh? Jawab mereka: "Benar
Tuhan, kami bersaksi atas kebenaran jawaban Nabi Nuh . Lalu disanggah oleh umat
Nabi Nuh, kata mereka: ”Nuh yaitu Nabi pertama, sedangkan Muhammad Nabi
592 Tanbih al-Ghafiln
terakhir, mana bisa menjadi saksi Nuh, padahal saat itu mereka tidak hadir. Dijawab:
"Di dalam Alquran (Kitab) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad tercantum ayat:
Artinya:
”"Bahwasannya Kumi telah mengutus Nuh untuk kaumnya”.
Dan kami membacanya. Allah berfirman: "Benar, kalian umat Muhammad, dan
sumpahKu tidak akan menyiksa seseorang, kecuali dengan hujjah. Dari itu hai umat
Muhammad, hendaklah saling memaafkan di antara kalian, jika terjadi penganiayaan
kepada sesamanya. Maka Aku memaafkan dosa kalian kepadaKu.
WALLAAHU AALAM
593 Tanbih al-Ghafiln
BAB 90
Tentang Perlawanan Setan dan Kelemahan Atau Cara Mematahkannya
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Shafiyah binti Jahsy, Rasulullah
bersabda:
Artinya: ”Setan beroperasi di dalam tubuh manusia, mengikuti aliran peredaran
darah”. (Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas. saat menafsirkan surat
An-Nas, sebagai berikut:
Artinya:
1. Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.
2. Rajanya manusia
3. Tuhan (Pencipta) manusia.
4. Dari kejahatan was-was
5. Yang berbisik di hari (perasaan) manusia.
6. Dari Bangsa (golongan) Jin dan Manusia.
Ia bergerak maju (menyerang) saat sepi zikrullah, namun segera mundur teratur,
saat ada zikrullah, bahkan ia keluar dari garis pertahanan (dadanya).
Nabi bersabda: "Aku diutus agar berseru dan menyampaikan (tabligh), tiada daya
sedikitpun bagiku untuk "memberi petunjuk”, dan Iblis dicipta untuk merayu, berbisik
dan menghias, serta tiada daya sedikitpun baginya untuk menyesatkan. (Al Hadis).
Sampai sejauh mana Iblis menggoda? Dia hanya dapat membuat hayalan
(membayangkan) kelezatan dan keindahan maksiat (bagi manusia), oleh sebab itu
kita (manusia) harus mampu menolak bisikan dan rayuannya, dengan zikrullah,
Firman Allah:
Artinya:
594 Tanbih al-Ghafiln
"Setan bugimu benar-benar menjadi musuh, maka nyatakan (hadaplah) ia sebagai
musuh”.
Dari itu, kalian jangan percaya dan jangan pula menurutinya, sekalipun sumpahnya
"memberi nasihat padamu”. Bagi otak normal, sudah dapat membedakan mana
kawan dan mana lawan yang harus ditinggalkan (baik pembicaraan dan tingkah
lakunya).
Untuk itu ketahuilah, 4 hal yang membuktikan otaknya goblok (bodoh), yaitu:
1. Marah-marah tanpa sebab (alasan) nyata benarnya.
2. Tidak mampu mengendalikan nafsu, saat mengajak berbuat kesalahan (batil).
3. Memboroskan harta (membelanjakannya) bukan pada hal-hal penting yang diridai
Allah.
4. Kekurang mampuan dalam membedakan kawan dari lawan, sehingga sering
menuruti lawan (yaitu) menuruti setan daripada taat (beribadat) kepada Allah yang
menyayanginya.
FirmanNya:
Artinya:
"Apakah pantas bagi kalian mengangkat setan dan cucunya sebasai pimpinan selain
Aku? Padahal mereka yaitu musuhmu (jika kuliun demikian hulnya,muka) sungguh
sangut buruk bulasan pura penguniaya (salim)”. (Kahfi 50)
Dan perlu dimengerti pula 4 hal yang membuktikan kewarasan otak seseorang
(manusia), yaitu:
1. Sabar menghadapi kebodohan, dengan tekun (selalu) menimba ilmu, terutama ilmu
pengetahuan agama.
2. Belajar (melatih diri) mengekang nafsu saat ia mengajak pada kesalahan
(kebatilan).
3. Membelanjakan harta dengan cara yang bijaksana pada hal-hal yang menjadi
kepentingannya (yang diridai Allah).
595 Tanbih al-Ghafiln
4. Mampu membedakan antara kawan dengan lawan.
Kisah dari Wahb Munabbih: "Nabi Yahya saat bertemu Iblis, bertanya mengenai sifat
atau tabi'at manusia. Jawabnya:
1. Setengahnya ada yang sulit atau tidak dapat dirayu, sebab maksum (terpelihara)
yaitu golongan para Nabi-Rasulullah, dan kami tidak dapat berbuat banyak.
2. Setengahnya sudah berada di wilayah (kekuasaan) kami, tidak bedanya seperti
bola dipermainkan anak-anak, dan tidak banyak menyulitkan kami, sebab nafsunya
cukup besar, dan cukup kuat untuk kami sesatkan.
3. Setengahnya menjadi lawan berat kami, pada awal mulanya upaya (rayuan) kami
mendekati berhasil, lalu digagalkan dengan ”ISTIGHFAR-ISTIGHFARnya, sehingga
sia-sialah rayuan kami itu, selanjutnya kami mencoba ulang dengan penuh tekad
(tidak putus asa), namun tetap gagal, tidak berhasil.
Seorang bijak (Ahli Hikmah) dalam penelitiannya tentang serangan setan terhadap
manusia, telah memperoleh 10 data (jalan terobosan) baginya, yaitu:
1. Diterobos lewat kerakusan dan keburukan prasangkanya. Maka pada posisi yang
demikian, hendaklah manusia menangkisnya dengan ”Keyakinan mantap pada janji
Allah dan bersikap gana'ah (menerima pemberian apa adanya dari Tuhan),
FirmanNya:
Artinya:
"Tiada seorang (seekor)pun hewan atau manusia di bumi, kecuali bagian resekinya
telah ditentukan oleh Allah".
Maka dengan demikian gagallah serbuan setan, tidak sanggup menembusnya.
2. Diterobos lewat khayalannya (lamunannya), maka jika menghadapi serbuan yang
demikian, hendaklah segera memajukan pasukan ”Zikrullah” dan ingat maut,
FirmanNya:
Artinya:
596 Tanbih al-Ghafiln
”Tidak seorangpun mengetahui secara pasti, di mana (di bumi daerah mana) ia
dikubur (mati)”.
Dengan demikian hancurlah pasukan (serbuan) setan.
3. Diterobos lewat berlagak santai (ayem-ayemanzistirahat) dan kelezatan nikmat,
maka dalam menghadapi serangan gencar ini, maka balaslah serangan itu dengan
"Menyadari bahwa nikmat itu akan lenyap dan hisab kelak (di hari Kiamat) yaitu
sangat berat, FirmanNya:
Artinya:
"Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang akibat lupa dihanyutkan angan-
angan”.
Dan FirmanNya:
Artinya:
"Tidaklah kau memperhatikan, jika mereka Kami beri kesenangan sementara
(beberapa tahun) saja, maka datanglah janjiKu pada mereka (maut), sehingga tiada
arti (suna)nya kesenangan dan kemewahan bagi mereka”.
4. Diterobos dari rasa bangga (ujub) atas keberhasilan usaha (amal)nya, maka jika
demikian halnya, tangkislah serangan itu dengan "Mengingat karunia dan takut
akibatnya”, FirmanNya:
Artinya:
”Lalu setenguhnya adu yang celaka, dan setengah (manusia) lainnya, beruntung”.
Padahal manusia tidak tahu pasti, termasuk yang celaka atau yang beruntung, maka
dengan demikian serangan setan dapat dipatahkan.
5. Diterobos dengan mengecilkan kawan dan menghinanya, jika demikian, maka
hendaklah saling menghargai dan menghormati mereka, FirmanNya:
597 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
”Kemenangan (kemuliaan) yaitu milik Allah, Rasulullah Nya dan segenap umat
Islam (yang beriman)”. Maka dengan inilah terobosan setan menjadi lumpuh.
6. Diserbu dengan "sifat hasud”, kalau terjadi yang demikian, maka hadapilah dengan
keyakinan akan Keadilan Allah dalam membagi (rezeki) pada makhlukNya,
FirmanNya:
Artinya:
"Kamilah yang membugi penghidupan mereka di dunia (ini). Maka dengan demikian
lenyaplah sifat hasud tersebut.
7. Dari sifat ingin dipuji (riya) manusia, jika serangan ini terjadi, maka patahkanlah
dengan ”Keikhlasan amal”, FirmanNya:
Artinya:
"Orang yang ingin (menghurap) bertemu dengun Tuhannya, . maka hendaknya
berbuat baik dun tidak syirik kepadaNya dengan sesuatu apapun ”.
8. Diserang dengan sifat kikir, maka hal ini harus berjuang dengan "Mengingat
(menyadari) bahwa segala sesuatu (harta dan lain-lain) yang ada di tangan manusia,
pasti lepas, binasa”. FirmanNya:
Artinya:
”Segala apa saja yang dimilikimu, pasti lenyap binasa, kecuali (amal dan iman) di sisi
Allah tidak binasa (tetap kekal)”. Maka dengan ini, lenvaplah serangan sifat kikir.
9. Diterobos dengan sifat sombong, jika terjadi demikian, maka lawanlah dengan
”andap asor, tawadlu', merendah diri”. FirmanNya:
Artinya:
”Kami ciptakan kalian (jenis) pria-wanita, dan dijudikun bersuku-suku, berbangsa-
bungsa, agar dapat suling mengenal dengan mudah, ketuhuilah buhwa yang paling
muliu di uantura kalian yaitu yang paling bertukwa”.
598 Tanbih al-Ghafiln
Maka dengan inilah, terobosan mereka digagalkan.
10. Ditembus dengan sifat "Tamak”, maka hendaklah ditahan dengan pasukan
"Berharap semata kepada Allah, dan setiap harapan pada (yang di tangan) manusia,
putuskanlah”. FirmanNya:
Artinya:
”Barungsiapa bertukwa kepada Allah, pasti Dia memberi Jalan keluar (untuk
mengutusi) kesulitan hidupnya, dan Dia memberi rezeki dari arah yang tiada diduga
(oleh manusia)”.
Maka dengan demikian, tembusan Iblis dengan sifat tamak, tidak mengena pada
sasarannya.
Nabi Musa tengah munajat kepada Allah, didatangi Iblis. Lalu malaikat bertanya: "Hai
Iblis, apa harapanmu kepada orang tengah munajat kepada Tuhannya? Jawabnya:
"Harapanku seperti kepada ayahnya (Adam) dahulu, saat masih menetap di surga”.
Dan saat masuk waktu salat, maka Iblis segera mengerahkan pasukan tempur
(infantri)nya, kepada manusia yang siap melakukan salat, agar mereka melupakan
salatnya, terkadang berhasil dengan mengakhirkan salatnya, dan jika serbuan
pertama ini gagal, maka ia menerobos lewat khusuknya, sehingga mereka tidak lagi
sempurna melakukan rukuk, sujud dan bacaannya, Dan jika serangan kedua ini gagal,
maka ia terobos dengan mengalihkan ingatan mereka pada urusan duniawi (di tengah
melakukan salat), Dan jika terobosan terakhir (ketiga) ini, tidak berhasil, maka seluruh
pasukan infantrinya, dibelenggu (diikat oleh pucuk pimpinan (Panglimanya yakni Iblis)
langsung dilemparkan ke laut, sebaliknya jika berhasil, maka memperoleh
penghormatan setinggitingginya (dicematkan bintang Satya Lencana).
Firman Allah (menceritakan ancaman Iblis):
Artinya:
599 Tanbih al-Ghafiln
"Pernyataan Iblis: "Aku akan merintangi setiap manusia masuk Islam, dengan jalan
membuatkan sarang “keraguan” terhadap janji-janji akhirat, rasa cinta harta dunia
terus menerus dipromosikan sehingsu mereka puas dengannya, dan merasa tentram
hidup di dunia, Setiap mereka taat (beribadat, pusti tidak lepas dari gangguanku, dan
dibidang maksiat aku selalu mendorongnya, sampai akhirnya tiada yang pundai
mensvukuri nikmut pemberianMu”. (AL-A'raf 16-17)
Juga FirmanNya:
Artinya:
"Hai sekalian umat manusia, fitnah bujukan setan jangan sampai merangkap
(menjerumuskan) kalian, seperti yang dialami kedua orang tuamu(Adam-Hawu),
mereka dikeluarkan duri surga”.
Dan FirmanNya:
Artinya:
”"(Ingatlah) setan selalu mengancam kalian dengan bayangan kemiskinan, dan
mendukung sepenuhnya jika kalian berbuat serong dan keji”.
Dan FirmanNya:
Artinya:
”Bahwasanya setan yaitu lawanmu, maka nyatakan lah perlawananmu terhadap
mereka (hadapilah ia sebagai musuhmu)”.
Bagi otak waras pasti dapat membuktikan bahwa setan itu musuhnya, sebab ia selalu
berusaha menyesatkannya dan menarik ke neraka. Untuk selanjutnya orang berotak
waras hendaklah menentangnya, memeranginya atas bisikan dan tipu dayanya,
sekalipun berupa nasihat, jika nyata bertentangan dengan tuntunan Allah dan
RasulullahNya, sebab setan nyata musuh manusia.
Dari Anas Malik, Nabi bersabda: "Orang mukmin itu berada di antara 5 kesulitan,
yaitu:
600 Tanbih al-Ghafiln
1. Orang mukmin yang hasud padanya.
2. Orang munafik yang benci padanya.
3. Musuh yang memeranginya.
4. Setan yang menyesatkannya
5. Nafsu yang mempengarui (berbuat atau menyeret pada kesesatan dan kebinasaan)
padanya.
Shalih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdurrahman Ziyad, katanya: "Nabi Musa
pernah didatangi Iblis bersongkok aneka warna. saat ditanya: "Siapa kau, kenapa
datang ke mari? Jawabnya: "Aku Iblis, mengucapkan selamat atas diangkatnya Musa
pada kedudukan tinggi. Lalu songkok itu apa gunanya? Jawabnya: "Untuk mengelabui
hati anak Adam, Coba ceritakan: "Dosa apa yang diperbuat manusia, dan kau dapat
menguasainya? Jawabnya: "Saat manusia ujub (bangga), dan berperasaan banyak
amalnya, serta lupa dosanya, disitulah aku berkuasa penuh atas dirinya.
Wahb Munabbih menceriterakan: "Iblis datang kepada Nabi Muhammad, menjelma
orang tua bertongkat kerika ditanya: ” Siapa kamu dan apa perlunya datang kemari?
Jawabnya: "Aku Iblis, siap menjawab segala pertanyaanmu. Lalu beliau bertanya:
A. Siapa saja musuh-musuhmu (berapa juAllahnya)? Jawabnya: Ada 15 orang, yaitu:
1. Engkau (Muhammad )
2. Pimpinan yang adil (bijaksana)
3. Orang kaya yang tawadlu (merendahkan diri).
4. Saudagar atau pedagang yang jujur.
5. Seorang 'Alim Ulama yang khusyuk.
6. Orang mukmin yang senang saling menasihati.
7. Orang mukmin yang pemurah (belas kasihan).
8. Orang yang bertaubat (dan tetap dalam taubatnya).
9. Orang yang menjauhi hal-hal yang haram.
10. Orang mukmin yang berakhlak mulia (luhur).
11. Orang mukmin banyak sedekahnya.
12. Orang yang selalu suci dari hadats kecil (tetap punya air wudu sepanjang harinya).
13. Orang mukmin yang banyak manfaatnya pada masyarakat (manusia lainnya).
601 Tanbih al-Ghafiln
14. Penghafal Alquran yang selalu membacanya setiap saat (malamnya).
15. Pelaku salat Tahajud, saat kebanyakan manusia enakenaknya tidur.
B. Siapa saja kawan-kawanmu (berapa juAllahnya), jawabnya: Ada 10 orang, yaitu:
1. Penguasa zalim (penganiaya rakyatnya).
2. Orang kaya yang sombong.
3. Saudagar pengkhianat (pedagang tak jujur).
4. Penggemar arak (khamr, pemabuk).
5. Pemfitnah (tukang fitnah) dan adu-domba.
6. Penjahat (pelacur).
7. Pemakan harta anak yatim.
8. Pemalas dan melalaikan salatnya.
9. Orang yang tidak mau mengeluarkan (membayar) zakatnya.
10. Ahli berkhayal (panjang angan-angannya).
Al Kisah, pada zaman Bani Israil, ada seorang 'Abid, bernama Barshisha dan sangat
mustajab doanya, masyarakat sekitarnya banyak yang minta tolong kepadanya, dan
setiap orang sakit dibawa kepadanya, pasti sembuh.
Lalu Iblis menawarkan kepada pasukannya (yaitu seran-setan), siapa yang bisa
menaklukan orang ini, sebab dia berbahaya bagi mereka. Di antara mereka Ifritlah
yang mendaftarkan pertama kali, ia pergi menggoda seorang putri raja yang sangat
cantik, dan dibuatnya seperti orang gila (sakit ingatan). Maka raja itu bingung, dan
ikhtiar dilakukan dengan berbagai cara, namun belum juga sembuh. Pada saat
semacam itu datanglah setan (menjelma manusia), katanya memberi petunjuk: "Jika
putrimu ingin segera sembuh, coba bawalah ke rumah Barshisha, pasti cepat sembuh.
Lalu dibawalah putri itu ke rumahnya, dan sesudah didoakan oleh Barshis, langsung
sembuh, namun sesudah dibawa pulang kambuh (kumat) lagi penyakitnya. Dan setan
menyarankan agar disuruh saja mondok di rumah Barsish pasti putrinya akan benar-
benar sembuh. Dibawalah putri raja tersebut untuk mondok beberapa hari di rumah
Rahib Barshis itu. Ja puasa terus setiap hari dan salat di malam harinya, sampai putri
raja tersebut tidak begitu diperhatikan. namun setiap akan makan putri itu
dipermainkan dan dibuka auratnya oleh setan di hadapan Barshisha, dan setiap itu
pula Rahib Barshisha memalingkan pandangannya. Setan tidak henti-hentinya
602 Tanbih al-Ghafiln
membangkitkan nafsu birahinya, sehingga pada suatu saat Barshih dapat melihat
wajah ayu dari kecantikan wajah putri tersebut, dan tiada seorang wanitapun yang
membandingi kecantikannya. Hingga tertariklah ia kepada putri tersebut dan akhirnya
menjadi hamil.
Sesudah hamil Barshisha mulai bingung, dan setan membisikkan kepadanya: "Kau
tidak akan selamat dari hukuman ayahnya (raja tersebut), kecuali jika segera
membunuhnya lalu ditanam di biaramu ini, selanjutnya kau memberitahu raja, bahwa:
"Putrinya sudah mati, dan sudah dikubur, pasti mereka percaya kepadamu. Tidak
lama kemudian datanglah petugas kerajaan menanyakan putri rajanya, dan ia
menjawab bahwa: Putrinya sudah mati. Mereka percaya dan pulang ke istana. namun
setan menyerupai manusia, memberitahukan bahwa: "Sebetulnya putri raja itu
diperkosa oleh Rahib Barshisha sendiri hingga hamil, dan sebab ia takut dihukum,
maka putri dibunuh dan dikubur. sesudah diberitahu, raja berangkat sendiri ke rumah
Barshisha, menggali mayat putrinya, ternyata benar putrinya mati terbunuh, dan
Barshisha ditangkap kemudian dihukum gantung. Dan saat ia berada di tiang
gantungan, setan berkata: ” Yang mendalangi petualangan ini yaitu aku, dan
sekarang tiada yang dapat menolongmu kecuali aku, usahaku akan meyakinkan
mereka, bahwa: "Yang membunuh bukanlah kamu, pasti mereka percaya padaku, tapi
dengan catatan kamu bersujud kepadaku 1x. Jawabnya: "Mana bisa aku sujud, dalam
keadaan demikian. Kata setan:
”Cukup memberi isyarat saja (dengan menganggukkan kepala). Dan sesudah
dilaksanakan perintah setan (ia sujud pada setan), katanya: ”Aku tidak mau tahu
urusanmu, aku cuci tangan darimu. Firman Allah:
Artinya:
”Misalnya ketidak jujuran (tidak bertanggungjawabnya) seperti: "Tipu daya setan
menyuruh manusia agar kafir, dan sesudah manusia itu kafir, maka dengan liciknya
ia berkata: "Aku cuci tangan dari (perbuatan)mu itu. aku sangat takut kapuda Alah
Penguasa alam. "Lalu akibatnya keduanya masuk neraka, kekal di dalamnya, itulah
balasan orang yang zalim ”. (Hasvr 16-17)
603 Tanbih al-Ghafiln
Nasihat Al Faqih: "Ada 4 musuh manusia, yang setiapnya menuntut perjuangan yang
gigih, yaitu:
1. Harta dunia, ia merayu dan membujuk, Firman Allah:
Artinya:
”Kehidupan dunia, semata hanyalah hiburan yang membujuk”.
Dan ayat:
Artinya:
”Lalu janganluh kau tertipu oleh kehidupan dunia (yakni Jangan kau anggup kekal).
Dan kau jangan mudah terpengaruh oleh apapun yang menyimpang dari jalan Allah.
2. Hawa nafsumu sendiri, yaitu musuh terkuat yang sangat membahayakan.
3. Setan yang kau tidak bisa melihatnya.
4. Setan berupa manusia, dan ini lebih jahat daripada setan jin, sebab setan jin hanya
berbisik, namun setan manusia dengan ucapan nyata, harta kekayaan nyata, dan
penganiayaan (pemerkosaan) nyata, yang selalu menyimpangkan (membelokkan)
kamu dari taat (beribadat) dan beramal baik.
Dari Syaddad Aus, Rasulullah bersabda: "Orang yang akalnya sempurna, yaitu:
"Yang dapat memperhitungkan nasibnya sendiri, mempersiapkan diri (bekal matang)
demi menghadapi hal-hal yang akan terjadi sesudah mati.”
Sedangkan orang yang selalu menuruti hawa nafsunya, dan berharap ampunan dari
Allah tanpa beramal, berarti membuktikan otaknya goblok.
Kata Nabi Isa putra Maryam: "Bukanlah sesuatu yang dianggap mengherankan, jika
ada orang binasa, kenapa sampai terjadi, namun yang dianggap mengherankan yaitu
orang yang selamat, bagaimana ia sampai berhasil (menyelamatkan diri).
604 Tanbih al-Ghafiln
sebab surga yaitu diliputi (dengan penuh) kesulitan, sedangkan neraka diliputi
(dipenuhi) dengan sahwat dan kegembiraan (kesenangan). Dan bagi setiap orang
didampingi oleh setan yang membisik-bisikan dan merayu-rayu, juga malaikat yang
selalu memperingatkan (melarang dan mencegah berbuat buruk). Maka dalam hal ini
terserah pada hawa nafsunya (dapat tidaknya dikendalikan), jika mampu
mengendalikannya, berarti baik dan taat, namun jika tidak berarti buruk dan maksiat”.
WALLAAHU ALAM
605 Tanbih al-Ghafiln
606 Tanbih al-Ghafiln
BAB 91
Tentang Rela Menerima Keputusan Allah
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun Mahran: Umar Abdul Aziz
mengharap kedatanganku setiap bulan 2x, pada suatu hari saat aku akan memasuki
rumahnya, ia melihat aku dari lotengnya, tidak lama kemudian ia turun dan
mempersilahkan aku masuk (sebelum sampai di muka pintunya). sesudah aku masuk
dan duduk bersama, dia menanyakan tentang para gubernur, para Walikota, para
polisi, para petugas penjara dan tentang perkembangan (syiar) agama, hingga sampai
pada urusan pribadiku, Dan aku sempat bertanya, saat aku akan bangun dari tempat
duduk: ”Hai Amirul mukminin: "Dari setengah keluargamu apakah tidak ada yang
mampu mewakili urusan ini, dan memenuhi kebutuhanmu? Jawabnya: "Hai Maimun,
cukuplah bagimu (dari dunia ini) apa yang dapat mengantarkan kamu ke tujuan,
sekarang di sini, kelak di tempat lain, lalu aku keluar meninggalkannya.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Qatadah, saat menjelaskan ayat:
Artinya:
"saat diberitakan kepada mereka (akan) memperoleh putri. lalu ia bermuram
wajahnya, sambil menahan amarah”. (Nahl 58)
Qatadah berkata: "Allah mengungkapkan kepada kami, tentang kejahatan hati orang
musyrik, berbeda dengan orang mukmin yang selalu rela menerima pemberian Allah,
bahkan meyakinkan bahwa: ”Allah memilihkan yang lebih baik, daripada memilih
sendiri. Dan pemberian Allah kepada manusia (sekalipun manusia menganggapnya
buruk), pada dasarnya lebih baik daripada pilihan manusia itu sendiri, dan begitu pula
sebaliknya. Dari itu bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah rida, puas menerima
keputusan (hukum) Allah bagi diri dan keluarganya.
Hal ini berdasarkan Firman Allah:
Artinya:
607 Tanbih al-Ghafiln
"Kemungkinan kamu benci pada sesuatu padahal itu lebih baik bagimu, dan
sebaliknya kemungkinan kamu mencintainya, padahal itu berbahaya bagimu, Allah
Mengetahui dengan pusti sedangkan kumu tidak tahu sama sekali”.
Allah tahu pasti, apa yang akan menimpa diri manusia dan akibatnya, yang tidak
mudah pikiran seseorang mampu menjangkaunya, akibat kedangkalan dan
keterbatasan kemampuannya. Allah Mengetahui secara pasti, tentang kebaikan dan
kepentingan manusia di dunia, tentang kebutuhan agama dan akhirat bagi mereka.
Padahal pengetahuan manusia, semata hanyalah perkiraan yang kurang tepat, dari
itu tidak layak manusia menolak (tidak rela) keputusan Allah, padahal Dia Mengasihi
siapa saja dari manusia yang rela menerima keputusan (hukum)Nya.
Tempat tinggal manusia, menurut seorang bijak, ada 4, yaitu: Dunia, Kubur, Mahsyar
dan tempat kekal surga atau neraka (akhirat).
Hidup di dunia ini (umurnya), tidak jauh berbeda dengan "Orang haji yang datang
senja hari di Arafah sebab sangat singkatnya waktu, barang-barang bawaan tiada
berkesempatan dibongkar, sebab segera diberangkatkan. Sedangkan tinggal di
kubur, tidak bedanya dengan keharusan bermalam (untuk istirahat) diwaktu ibadat
haji. Dan hidup di Mahsyar, yaitu seperti: "Jamaah haji turun ke Mekkah (merupakan
pertemuan akhir), dan sesudah itu mereka pulang ke tempat masingmasing, yaitu ada
yang ke surga atau neraka.
Lima pertanyaan di bawah ini, jawabannya sudah disepakati oleh 700 "Alim Ulama,
sesudah diadakan observasi oleh Syaqiq Ibrahim, yaitu:
1. Pikiran yang sehat (sempurna) itu dimiliki oleh manusia yang bagaimana?
Jawabnya: "Manusia yang tidak mencintai dunia.
2. Sampai sejauh mana orang disebut "Cendekiawan”? Jawabnya: "Manusia yang
tidak sampai tertipu oleh (kesenangan) dunia.
3. Sampai sejauh mana pula orang dianggap kaya? Jawabnya: "Manusia yang
menerima (rela) atas pemberian Allah (rela menerima keputusanNya).
4, Sampai sejauh mana orang dianggap mengerti tentang agama? Jawabnya:
"Manusia yang tidak ingin berlebih-lebihan”.
608 Tanbih al-Ghafiln
5, Siapa manusia yang disebut kikir? Jawabnya: "Yaitu: "Manusia yang enggan
membayar hak Allah dalam hartanya (menolak memberikan zakat hartanya).
Marah Allah akan menimpa kepada 3 macam manusia, yaitu:
1. saat meringankan kewajiban (melupakannya).
2. Manusia yang tidak rela pada keputusanNya.
3. Manusia yang marah-marah kepada Allah, sebab doanya tidak segera dikabulkan.
Firman Allah:
Artinya:
"Bagi pencuri (pria-wanita), hendaklah diputus tangunnya (keduanya )”.
Para ahli fikih dalam penjelasannya ayat diatas: "Orang yang mencuri sebanyak 10
dirham, dipotong tangannya. Hal ini tidak berarti: "Nilai tangan itu disamakan dengan
uang 10 dirham, bukan, akan namun t







