Dari Hasan Bashry: "Nabi ditanya: Ya Rasulullah amal apa yang paling utama?
Jawabnya: "Jika engkau mati bibirmu basah dengan Zikrullah”.
Malik Dinar menegaskan: "Orang yang lebih suka mendengar pembicaraan manusia,
daripada "Kalamullah” pasti amalnya (sedikit), buta mata hatinya dan percuma
hidupnya (sia-sia).
Dari Anas Malik, Rasulullah bersabda:
Artinya:
366 Tanbih al-Ghafiln
"Zikrullah yaitu suatu bukidi adanya iman, dan bebas nifak dan benteng dari
serangan setan serta api neraka”. (Al-Hadis)
Wahb Munabbih dari Ibnu Abbas, katanya: Ada 5 perkara (wahyu Allah) yang
diserukan oleh Nabi Yahya kepada kaumnya (Bani Israil) yaitu:
1. Menyembah Allah dan tidak syirik kepadaNya, sebab diumpamakan syirik itu
bagaikan orang membeli sahaya (pria) lalu dipelihara dan dikawinkan dengan sahaya
wanita, sesudah itu diberi modal usaha (uang untuk) berdagang, demi mencukupi
kebutuhan rumah tangganya dan sisa labanya diberikan kepada majikannya, namun
sisa labanya itu tiba-tiba diberikan kepada musuh majikannya, sehingga majikan diberi
sangat sedikit. Kemudian cobalah dipikir yang baik (kembalikanlah pada dirimu
sendiri) apakah rela jika kamu diperlakukan seperti ini?
2. Salat, dan diumpamakan seperti orang minta izin bertemu (menghadap) raja, namun
sesudah raja memperkenankannya untuk didengar usul dan permohonannya, ia
menoleh ke kanan-ke kiri bersikap acuh atas permohonan yang diajukan. Kemudian
kira-kira bagaimana jika seorang raja diperlakukan sedemikian rupa?
3. Puasa, dan diumpamakan bagaikan orang memakai pakaian perang lengkap
dengan senjatanya, lalu sulit diserang oleh lawan.
4. Bersedekah, dan diumpamakan orang terjebak dan dimasukkan perangkap musuh,
lalu ia menebusnya dengan juAllah tertentu, dari hasil kerjanya (diangsurnya) hingga
lunas tebusan tersebut, sesudah itu baru dibebaskan dari penjara musuh.
5, Zikrullah, dan diumpamakan bagaikan suatu masyarakat (bangsa) suatu negara
yang memiliki benteng pertahanan kuat yang sulit diterobos musuh, akhirnya mereka
selamat dan aman dari musuh.
Kemudian Nabi bersabda: "Aku menyuruh kalian melakukan apa yang telah diserukan
oleh Nabi Yahya kepada masyarakatnya, disamping 5 perkara lagi sebagai tambahan
dariku, yaitu: Pelihara persatuan umat, dan selalu berbakti atau taat, serta hijrah, jihad.
Maka orang yang berusaha menghadapkan kembali tradisi (kebudayaan lama)
jahiliyah, berarti ia segabai isi (bangkai) jahannam. Sahud Ibnu Umar: "Bacaan
367 Tanbih al-Ghafiln
hamdalah (ALHAMDULILLAH) sanggup membuka pintu-pintu langit bagi
pengucapnya, dan takbir (ALLAAHHU AKBAR) memenuhi di antara langit-bumi,
tasbih (SUBHAANALLAH ) tiada yang tahu persis juAllah pahalanya kecuali Allah
FirmanNya:
"saat ada seorang manusia menyebut-Ku sendirian, maka Akupun menyebutnya
sendirian, dan saat ia menyebut-Ku di tengah Orung banyak, maka Aku-pun
menyebutnya dikalangan jamaah yang lebih baik lagi mulia. Juga berkata: "Tiada
seorang manusia (menjelang) tidurnya berzikir kepada Allah hingga memejamkan
matanya, kecuali ia ditulis (dianggap) sikir sepanjang tidurnya, hingga bangun”.
Yang dimaksud dengan zikir Allah kepada hambaNya, yaitu: "Memberi maaf dan
ampunan”. Maka jika seseorang berzikir kepada Allah, lalu Dia menyambutnya
dengan ampunan. (Penjelasan Al-Faqih). Kata S. Ali : "Seseorang berzikir yaitu atas
kehendak Allah (diingatkan olehNya), maka dimaafkan dosanya dengan berzikir
tersebut, Dan Islam itu melewati 2 pedang, pertama: "Sewaktu masih kafir, masuk
Islam sebab takut perang, Kedua: "Jika keluar (murtad) dari Islam dijatuhi hukuman
bunuh. Dan dosa itu berada di antara 2 kewajiban, pertama: Wajib menghindarinya.
Kedua: Wajib bertaubat, bagi yang . terlanjur berbuatnya”. Penafsiran ayat (di bawah)
ini, menurut Ibnu Abbas:
Artinya:
"Aku berlindung (kepuda Alah) dari kejuhatan setan khunnas”.
Katanya: ”Setan itu menguasai daerah hati (bersarang dalam perasaan nafsu-
syahwat), lalu saat asma Allah disebut ia mundur, namun saat lupa asma Allah
tersebut maka berbisiklah ia dan mengajak berbuat segala yang berlawanan dengan
ke selamatan manusia, serta ajaran Allah dan RasulullahNya. Rasulullah bersabda:
"Segala sesuatu pasti punya alat pembersih sedangkan alat pembersih hati manusia
ialah "Zikrullah”.
Kata Ibrahim Nakha-i: "saat seorang muslim masuk rumahnya seraya mengucap
salam, lalu setan sedih katanya: "Tiada tempat bagiku di sini”, dan saat akan makan
368 Tanbih al-Ghafiln
mengucap basmalah (BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM), maka setan berkata:
"Tiada tempat dan makanan serta minuman bagiku, lalu keluarlah ia dengan kecewa”.
Dari 'Aisyah Rasulullah bersabda: "saat kamu hendak makan, hendaklah membaca
"BISMILLAAH” dan saat lupa pada awalnya (tidak membaca basmalah) maka
bacalah pada akhirnya”. (Al-Hadis)
Kata Ibnu Mas'ud: "saat kamu makan dengan tidak membaca bismillah terlebih
dahulu, maka setan menyertai makan kamu, namun jika membacanya (Bismillah),
maka setan ditolak dari makanan itu, bahkan ja akan memuntahkannya (makanan
yang terlanjur ia makan) maka ia memulainya dengan makanan baru”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Muhammad (Kawan Anas Malik),
katanya: "Iblis mengusulkan hak rumahnya kepada Tuhan: "Ya Tuhan, Kau buatkan
Anak Adam rumah khusus untuk berzikir kepadaMu, lalu mana rumahku? Jawab-Nya:
"Rumahmu yaitu: "Tempat pemandian”, dan mana majelisku? JawabNya: ”Majelismu
yaitu: ”Pasar”, dan apakah bacaanku? Jawabnya: "Bacaanmu yaitu: "Syair nyanyi-
nyanyian merdu, dan mana ceritaku? JawabNya: "Yaitu dusta”, dan mana azanku?
JawabNya: "Yaitu alat musik (seruling dan lain-lain), dan mana utusanku? JawabNya:
"Yaitu para dukun, dan mana kitabku.
JawabNya: "Yaitu gincu palsu (tai lalat, lukisan dan lain-lain). Jalu apakah
perangkapku? JawabNya: ”Yaitu para wanita, dan apa makananku? JawabNya:
"Makanan yang tidak disebutkan asmaKu (basmalah), lalu mana minumanku?
JawabNya: ” Yaitu segala minuman yang memabukkan (seperti arak, wiski, dan lain-
lain). Nasihat Fudlail: ”Peliharalah 5 perkara, yaitu:
1. Segala sesuatu yang menimpa dirimu, yaitu dari (qadla) Allah, dari itu janganlah
kamu menyalahkan makhluk (kawan).
2. Peliharalah lidah (perkataan)mu agar mereka tidak terganggu olehmu, dan kamu
selamat dari siksa Allah.
3. Yakinlah pada janji Tuhan tentang rezeki, agar kamu menjadi orang beriman
(mukmin).
4. Berzikirlah selalu (sebagai persiapan mati), agar kamu mati tidak dalam keadaan
lupa diri.
369 Tanbih al-Ghafiln
5. Berzikirlah sebanyak-banyaknya agar kamu dijaga dari perbuatan dosa.
Ibrahim Ad-ham pernah memutus pembicaraan tentang urusan duniawi bagi
seseorang, katanya: "Apakah perkataanmu itu mengharap Pahala? Jawabnya tidak,
lalu kamu merasa aman dari siksa Allah? Jawabnya: "Tidak, Kemudian buat apa
perkataan yang tidak dapat harap pahalanya dan tidak dapat menyelamatkan dari
siksa Allah? Kan lebih baik berzikir kepada Allah .
Janji Allah dalam kitabNya yang diturunkan kepada para nabi: "Orang yang tekun
berzikir kepadaKu, hingga tiada kesempatan berdoa baginya, maka Aku akan
memberi yang lebih baik daripada (melebihi) yang berdoa. (Ka'bul Akhbar).
Masyarakat langit merasa lega melihat terangnya rumah yang dibuat berzikir kepada
Allah, rumah itu bagaikan lampu penerang di tengah kegelapan, namun terlihat suram-
gelap oleh mereka Rumah yang tidak dibuat zikir. (Fudlail 'Iyadl).
Nabi Musa bertanya: "Ya Tuhan, bagaimana cara mengetahui Perbedaan antara
kekasihMu dengan kebencianMu? JawabNya: Hai Musa bagi kekasihKu ada dua
tanda bukti, yaitu:
1. Mudah berzikir kepadaKu, sehingga Akupun zikir kepadanya di alam malakut langit-
bumi.
2. Terpelihara dari segala yang haram dan kemarahanKu, sehingga ia selamat dari
siksa dan marahKu.
Demikian pula bagi kebencianKu ada tanda bukti, yaitu:
1. Mudah lupa zikir kepadaKu.
2. Mudah menuruti nafsu, sehingga terjerumus ke dalam kancah kemungkaran dan
haram, akhirnya mereka disiksa.
Abu Malih dari ayahnya: Ada seorang sahabat bersama Nabi menggunakan
kendaraan, dan saat ontanya tergelincir ia berkata: ”Celaka setan” lalu beliau
memperingatkan: Jangan kau menyebut demikian, sebab setan akan bangga,
370 Tanbih al-Ghafiln
sombong sebesar rumah, namun hendaklah kau menyebut: "Bismillah, pasti ia
mengecil sekecil lalat”.
Nabi bersabda: "Cara melenyapkan dosa dari majelis, yaitu saat berdiri
mengucapkan:
Artinya:
"Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji bagiMu, aku bersaksi tidak adu Tuhan yang
lain, kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepuduaMu”.
Jika majelis itu tempat berzikir, maka akan seimbang hingga Kiamat, dan jika majelis
itu tempat bermain, maka ucapan itu sebagai penebus atau pelenyap dosa yang
diperbuat dalam "majelis tersebut.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Oasyim Abdirrahman Muhammad,
dari Muhammad Wasi' katanya, Umar
berkata Rasulullah bersabda: "Orang yang menginjak pasar dengan mengucapkan:
Artinya:
"Tiada Tuhan lain, kecuali Allah Yang Esa dan tiada serikat bagiNya, kerajaan dan
kekuasaan serta puji yaitu milikNya. Dia Menghidupkan dan mematikan. Iidup tanpa
mati, segala kebaikan berada di bawah KekuasaanNya, Dia berkuasa atas segala-
galanya, Dia tetapkan sejuta kebaikan, dan menghapus sejuta dosa serta
meningkatkan sejuta pangkat (derajat).”
Al-Faqih dalam kuliahnya menyatakan: "Zikir kepada Allah yaitu amal Ibadah yang
paling unggul, sebab setiap ibadat ditentukan kapasitas (kadar) dan waktunya, bahkan
terkadang ada yang dilarang jika tidak menetapi waktunya, atau melebihi ketentuan
yang berlaku, namun Zikir kepada Allah, tiada ketentuan waktu dan juAllah banyaknya.
Firman Allah:
Artinya:
"Hai orang-orang beriman bersikirlah kepada Allah sebanyaknya”. (Ahzab 41)
371 Tanbih al-Ghafiln
Yakni segala hal, tingkah dan keadaan apa saja. Dan ketahuilah tentang 4 keadaan
manusia, yaitu:
1. Berbakti atau taat, hal ini perlu diingat: "Yang demikian ini, yaitu taufik dan
petunjuk Allah”, dan berharaplah agar diterima taatnya.
2. Maksiat, di saat ini harus ingat dan segera bertaubat.
3. Nikmat, maka bersyukurlah.
4. Ujian, cobaan atau kesulitan, maka hadapilah dengan penuh kesabaran dan usaha,
serta berharap agar dilapangkannya (oleh Allah .)
Dan ketahui pula ada 5 faedah zikir, yaitu:
1. Berisi bukti rida Allah.
2. Meningkatkan aktifitas taat.
3. Selama Zikir dilindungi dari gangguan setan.
4. Hati menjadi lunak.
5. Terpelihara dari laku maksiat.
372 Tanbih al-Ghafiln
BAB 51
Tentang Doa
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah katanya:” Ada lima sikap
penyebab terbukanya lima tambahan berikutnya, yaitu:
1. Pandai bersyukur, pasti terbuka tambahan baginya, Firman Allah:
Artinya: "Jika kau bersyukur, pasti Kutambahkan nikmat bagimu”.
2. Berlaku sabar, pasti terbuka pahala baginya, FirmanNya:
Artinya: "Orang yang berlaku sabar, pahalanya dipenuhi dengan juAllah fada
perhitungan”.
3. Bertaubat, pasti dikabulkan (diterima), FirmanNya:
Artinya: ”Dia-lah Yang menerima taubat hamba-Nya”.
4. Beristighfar, pasti terbuka ampunan baginya, Firman Allah:
Artinya: ”Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sebab Dia Pengampun”.
5. Berdoa, pasti dikabulkan, FirmanNya:
Artinya:
”Berdoalah kepadaKu, pasti Aku kabulkan”.
Menurut riwayat lain, ditambah angka 6, yaitu: "Bersedekah, pasti terbuka tambahan
(ganti)nya, FirmanNya:
Artinya:
” Apa saja yang disedekahkan (sedikit atau banyak), pusti Dia menggantinya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:
Artinya:
”Doa seorang muslim pasti dikabulkan, terkadang diberikan segera di dunia, atau
disimpan (diberi pahala) di akhirat kelak, atau dibuat penebus dosanya, menurut bobot
doa tersebut dengan catatan bukan doa dalam 2 hal, (yaitu):
373 Tanbih al-Ghafiln
1. Untuk laku maksiat.
2. Memutuskan silaturrahmi. (Al Hadis)
Yazid Raqqasyi berkata: "Di hari Kiamat, setiap manusia diberitahv tentang doa yang
tidak dipenuhi segera di dunia, kataNya: "Inilah pahals atau balasan doa yang sengaja
ditahan (saat kau hidup di dunia),
ia mengagumi besarnya pahala tersebut, sehingga ia mengharapkan semua doanya
hanya dibalas di akhirat saja, tidak disegerakan di dunia. Demikianlah besarnya doa
yang diberikan di akhirat. Numan Basyir, Nabi bersabda:
Artinya: “Doa yaitu Ibadah (pengabdian kepada Allah)”.
Kemudian beliau membaca ayat sebagai berikut:
“Tuhanmu berfirman: "Mintalah kepadakKu, pasti dikabulkan, bahtrasanya orang-
orang yang sombong (tidak mau berdoa) dan berbakri kepadaKu, pasti mereka
dijerumuskan ke jahannam sebagai manusia terhina”. (Ghafir 60)
Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda: "Seorang hamba selalu dalam kebaikan
(memperoleh pahala doa) dengan catatan tidak terburu-buru. Tanya sahabat: Apa
maksudnya ya Rasulullah? Jawabnya: "Mengucapkan: "Aku sudah berdoa namun tidak
dikabulkan”. (Al Hadis)
Hasan menengok Abu Usman Nahdy sewaktu sakit, serunya: "Hai Abu Usman
berdoalah, lalu ia berdoa diawali dengan pujian Allah, dan ayat-ayat Alquran serta
salawat, lalu kedua tangannya diangkat termasuk
aku sendiri juga mengangkat tangan, kemudian berkatalah ia (sesudah “desai
berdoa): "Terimalah kabar gembira, bahwa: "Doa kita diterima oleh Allah”. Sahut
Hasan: "Berani juga kau menyatakan sesuatu atas asma Allah". Jawabnya: "Ya,
Hasan, seandainya kau ceritakan suatu hadis kepadaku, pasti aku percaya, lalu
kenapa aku tidak percaya kepada (Firman) Allah:
374 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
"Berdoalah kepadaKu pasti dikabulkan”.
Sesudah mereka keluar, maka Hasan berkata: "Sungguh, dia lebih pandai daripada
aku”.
Nabi Musa bertanya kepada Tuhan: ”Saat manakah yang terbaik untuk berdoa?
JawabNya: "Engkau yaitu hamba, Aku Tuhan, setiap engkau berdoa pasti Kuterima,
Musa mengulanginya beberapa kali, akhirnya Tuhan berfirman:” Berdoalah di tengah
malam, pasti dikabulkan, sekalipun penarik cukai”.
Ada orang minta didoakan oleh Rabi'ah 'Adawiyah, jawabnya: "Semoga Allah
mengasihi engkau, berbaktilah kepadaNya, berdoa, pasti Dia mengabulkannya,
sebab Dia mengabulkan orang yang tengah menderita atau terjepit lalu mohon
kepadaNya”.
A'masy dari Malik Harits, katanya, Allah berfirman: "Orang yang tekun zikir kepadaKu,
hingga tiada kesempatan berdoa, pasti Aku akan memberinya melebihi orang yang
berdoa”.
Allah Berfirman: Kamu berdoa, sedang hatimu berpaling dariKu, berarti perbuatanmu
palsu. (Ja'far Bargan dari Shalih Yasar)
Ada orang mengadu kepada ahli hikmah, katanya: "Kenapa doa kami tidak
dikabulkan, padahal Allah berfirman: "Berdoalah kepadaKu, pasti dikabulkan”.
Jawabnya: "Ada 7 faktor penghambatnya, yang selama ini kau melakukannya, yaitu:
1. Perbuatan yang mengundang amarah Allah, dan tidak segera bertaubat atau
menyesalinya.
2. Pernyataan palsu, yaitu mengatakan: "Kami hamba Allah”, namun tidak seperti buruh
taat kepada majikannya.
3. Tidak melaksanakan Alquran, sekalipun membacanya, namun acuh terhadap
perintah atau larangan yang dikandungnya.
375 Tanbih al-Ghafiln
4. Mengingkari pengakuan sebagai umat Muhammad, sebab SunnaturRasulullah
ditinggalkan begitu saja, sehingga tetap makan (melanggar barang) haram.
5. Mengerti bahwa: "Dunia tiada harganya di sisi Allah walau sebanyak sayap
nyamuk”, namun sebab nya perasaanmu menjadi tentram.
6. Kau mengerti bahwa dunia fana (rusak), namun kau berbuat seakan akan kekal
baginya.
7. Mengerti akhirat lebih utama daripada dunia, namun tidak beramal demi akhirat
dengan sepenuh hati, bahkan berlaku sebaliknya.
Al Faqih menambahkan nasihatnya: "Perut seorang berdoa harus suci dari makanan
haram yang menjadi faktor penyebab suatu doa ditolak”.
Ya Rasulullah, aku telah berdoa, namun tidak dikabulkan, Jawabnya: "Hai Saad,
hindarkan makanan haram, ketahuilah "Setiap perut yang diisi dengan yang haram,
sekalipun hanya sesuap nasi maka doanya ditolak selama 40 hari”. (Sa'ad Abu
Waqash).
Disamping itu tidak boleh terburu-buru (mengatakan doanya tertolak), sebab pada
dasarnya setiap doa pasti diterima hanya saat (ketentuan waktu) pelaksanaan
(dipenuhi)nya berada di tangan Tuhan, segera atau lambat atau ditunda di akhirat,
maka semuanya tergantung pada Kekuasaan dan KehendakNya.
Nabi Musa, saat berdoa agar Fir'aun dibinasakan lalu Nabi Harun mendukung
dengan Amin, kemudian Allah berfirman:
Artinya:
"Sungguh doa kalian telah dikabulkan, lalu hendaklah kalian Istiqamah (tetap)”.
Kata Ibnu Abbas: "Jarak antara doa dan Fir'aun dibinasakan, diperkirakan memakan
waktu 40 tahun”.
Dari Yazid Raqqasyi, Rasulullah bersabda: "saat Allah mencintai (mengasihi)
hambanya, lalu Dia pukul mukanya dengan ujicoba, seperti onta latihan (dijauhkan
dari tempat air), agar dikasihi pula oleh masyarakat langit. Dan setiap doa yang
376 Tanbih al-Ghafiln
dipanjatkan, pasti dikabulkan (dari tiga perkara atau salah satu dari 3 perkara tersebut
yaitu:
1. Dipenuhi keinginannya dengan segera,
2. Dibuat menebus laku dosanya,
3. Dipenuhi kelak di akhirat (sebagai simpanan).
Pernyataan seorang ahli hikmah: "Ada empat manusia Yang tidak akan menikmati
kebahagiaan, yaitu:
1. Kikir membalas bacaan salawat Nabi (saat mendengar salawat, tidak ikut
membacanya)
2. Kikir menjawab suara azan.
3. Kikir membantu atau membelanjakan hartanya demi kebaikan (kikir beramal baik).
4. Kikir doa (tidak mau berdoa) baik demi kebaikan dirinya atau sesama mukmin, habis
melakukan salat fardu.
Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda: "saat kamu berdoa, maka angkatlah kedua
tanganmu (caranya) telapak tangan di atas, jangan dibalik, kemudian diusapkan pada
wajahmu jika sudah selesai”. (Al Hadis)
WALLAAHU ALAM
377 Tanbih al-Ghafiln
378 Tanbih al-Ghafiln
BAB 52
Tentang Bacaan Tasbih
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah Nabi bersabda:
Artinya:
"Dua kalimat yang ringan di bibir (mudah diucapkan), namun berat dalam timbangan
amal, dan sangat disenangi Tuhan, Yang pemurah, yaitu: SUBHAANALLAAHI WA
BIHAMDIHII (Maha suci Allah dan segala puji bagiNya), dan SUBHAANALLAAHIL
'ADHIIMI WA BIHAMDIHII (Maha Suci Allah lagi Agung dan segala puji bagiNya)”. (Al
Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Khalid 'Imran, Nabi bersabda:
”Siapkanlah perisaimu! Mereka bertanya: "Apakah ada musuh? Jawabnya: "Tidak,
maksudku perisai dari api neraka. Apa itu ya Rasulullah? Jawabnya: "Mengucapkan:
SUBHANALLAAHI WALHAMDU LILAAHHI WALAAILAAHHA ILLALLAAHHU
WALLAAHHU AKBAR WALAA HAULA WALAAQUWWATA ILLAA BILLAAHHIL
'ALIYYIL 'ADHIM. (Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya Tiada Tuhan lain, kecuali
Allah, Yang Maha Besar Dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah Yang Tinggi lagi Agung), lalu ucapan itu akan mendahului dan menyingkirkan
neraka dan memelihara keselamatannya, kelak dihari Kiamat”. (Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sariadnya dari Dlahak dari Ibnu Abbas, katanya: "Kata
Israfil kepada Nabi : "Hai Muhammad, bacalah: Sebanyaknya, yang diketahui Allah,
Maka orang yang membacanya 1x, Allah menentukannya 5 perkara, yaitu:
1. Dihimpun dengan orang yang berzikir sebanyak-banyaknya.
2. Dianggap paling utama dari orang yang berzikir siang-malam.
3. Dijadikan tanaman surga baginya.
4. Segala dosanya lenyap, seperti gugurnya pohon kering.
5. Dirahmati oleh Allah, dan tidak disiksa.
Kata Ibnu Abbas: "Saat Allah menciptakan 'Arasy, para malaikat disuruh
mengangkatnya, tidak kuat sebab beratnya, lalu mereka disuruh mengucapkan:
"SUBHAANALAAH” mendadak menjadi ringan (dan mereka kuat mengangkatnya).
379 Tanbih al-Ghafiln
Sesudah itu para malaikat membacanya terus menerus, tiada hentinya. Kemudian
saat Adam diciptakan ia bersin (disuruh membaca: "ALHAMDU LILLAAH sesudah ia
membacanya, maka Allah menjawab: "YARHAMUKALLAAH” dan sebab rahmat
itulah Aku menciptakan kalian (manusia).
Kata Malaikat: ”Inilah kalimat mulia lagi baik, yang tidak layak diabaikan, lalu
direntetkan dengan kalimat pertama, menjadi: ”"SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU
LILLAAH” dan mereka membacanya tiada putus-putusnya, hingga Allah mengutus
Nabi Nuh , sebab kaum Nabi Nuh , yaitu manusia pertama pencipta patung
berhala, maka diserukan kepada Nabi Nuh dan kaumnya agar membaca: ”"LAA
ILAAHA ILLAALLAAH'. agar memperoleh rida Allah.
Kata para malaikat: "Inilah kalimat ketiga yang besar dan baik, lalu disusun dengan
dua kalimat tersebut di atas, sehingga mereka membacanya tiada putus-putusnya:
"SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WALAAILAAHAA ILLALLAAH”.
Kemudian Allah mengutus Nabi Ibrahim dengan berkorban, yang ditebusnya dengan
domba, sewaktu ia melihat domba tersebut membaca: ”"ALLAAHU AKBAR”, sebab
gembiranya melihat nikmat Allah itu. Dan para malaikat menganggapnya "ini kalimat
keempat”, yang sungguh besar dan baik, hingga disusun menjadi bacaan:
"SUBHANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI, WALA ILAAHAA ILLAALLAAHU
WALLAAHU AKBAR”.
Sampai pada saat Jibril menyampaikannya kepada Nabi beliau kagum seraya
membaca: "LAAHAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM”.
Sahut Jibril, susunlah dengan kalimat sebelumnya, sehingga akhirnya sempurna
menjadi bacaan:
Kata Ibnu Mas'ud: Tentang akhlak, rezeki dan harta pembagiannya sudah ditentukan
oleh Allah, baik kepada orang yang disenangi ataupun dibenci, namun tentang iman
lain, Allah memberikan khusus kepada orang yang dicinta olehNya, oleh sebab itu
jika Allah mencinta seseorang, pasti diberinya iman. Dan orang yang kikir harta demi
bersedekah, atau takut musuh hingga enggan berjihad serta keberatan bangun (salat)
380 Tanbih al-Ghafiln
malam, maka bacalah sebanyaknya: "LAAILAAHAA ILLAALLAAHU WALLAAHHU
AKBAR, WASUBHAANALLAAHII WALHAMDU LILLAAH”.
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda: "Bacaan (di bawah) ini, bagiku lebih baik
dibandingkan dengan memperoleh harta sepenuh bumi ini, sepanjang matahari
memancarkan sinarnya”.
Inilah bacaannya:
Dari Samurah Jundub, Nabi 5 bersabda: ” Empat kalimat (di bawah) Ini sangat utama,
dibaca dengan cara sesuka hatimu, mana saja yang didahulukan, boleh diurutkan
sebagai berikut:
Ibnu Mas'ud sudah terbiasa membaca:
Itulah qardlan hasanan (simpanan terbaik), sewaktu ia mendengar pengemis
membaca ayat sebagai berikut:
Artinya:
"Siapakah orang yang senang meminjami harta (hutangan) yang baik kepada Allah?”.
Kalimat tersebut di atas yaitu merupakan pengganti sedekah bagi orang miskin yang
ingin bersedekah, agar dapat memperoleh pahalanya sedekah (Al Faqih).
saat para sahabat beramai-ramai memberi sedekah atas anjuran Rasulullah , maka
Abu Umamah tetap diam di majelis ta'lim beliau seraya menggerakkan bibirnya, saat
beliau bertanya: "Kenapa kau gerakkan bibirmu? Jawabnya: ”Ya Rasulullah mereka
beramai-ramai memberi sedekah, sedangkan aku tiada sedikitpun harta untuk itu, lalu
aku membaca:
Kemudian beliau bersabda: "Hai Abu Umamah, itu lebih baik bagimu, dibanding
dengan engkau bersedekah satu mud emas, kepada fakir-miskin”.
WALAAHU ALAM
381 Tanbih al-Ghafiln
BAB 53
Tentang Salawat dan Keutamaannya
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Abdurrahman, Nabi
bersabda :” saat ada orang (umatku) mengucap alm kepadaku, sesudah aku tiada,
maka Jibril menyampaikannya kepadaku, katanya: "Hai Muhammad inilah salam dari
Fulan putra fulan, lalu beliau menjawabnya: "WA'ALAJHHIS SALAAM? artinya:
Salam, rahmat dan berkah Allah juga tetapkanlah kepadanya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, katanya: "Rasulullah naik
ke mimbar, membaca: "AMIN”, lalu naik dan membaca: "AMIN”, lalu naik dan
membaca: "AMIN”, kemudian duduk di atasnya, lalu Mw'adz Jabal bertanya: "Ya
Rasulullah, apa sebab saat naik mimbar tadi, baginda mengucapkan amin sampai
3x? Jawabnya: Jibril datang dan berkata: "Hai Muhammad, orang yang menemui
Ramadan namun tidak diampuni dosanya hingga mati, maka masuklah ke neraka, Allah
menjauhkan rahmat darinya. Jawabku: "AMIN”. Dan orang yang mendapatkan kedua
atau salah satu orang tuanya, namun tidak berbakti kepadanya hingga mati, masuklah
ke neraka, Allah menjauhkan tahmat darinya. Jawabku: " AMIN”. Dan orang yang
mendengar sebutan asmamu, tidak bersalawat hingga mati, masuklah ke neraka,
Allah menjauhkan rahmat darinya. Jawabku:” AMIN”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Musayyab, kata Umar: "Aku mendengar
bahwa Doa setiap orang ditahan di antara langit-bumi, ia tidak akan naik, kecuali jika
dibacakan salawat Nabi.
Dari Muhammad Munkadir dari Jabir Abdullah, Nabi bersabda: "Orang yang
bersalawat kepadaku setiap hari 100x, pasti dipenuhi 100 hajat (keinginan)nya, 70
berupa urusan akhirat dan 30 urusan duniawi”, (Al Hadis) ,
Said Umair Anshary, salah satu peserta (tentara) pasukan perang Badar berkata,
Rasulullah bersabda: "Orang yang bersalawat kepadaku Satu kali dengan ikhlas,
maka Allah memberi rahmat sepuluh kepadanya, dan derajatnya ditingkatkan 10
tingkat, serta diampuni 10 dosanya”.
382 Tanbih al-Ghafiln
Al Faqih dari ayahnya: "Sufyan Tsaur saat thawaf, melihat orang setiap mengangkat
kaki dan meletakannya membaca salawat, lalu diperingatkan: "Hai kawan, kamu tidak
bertasbih dan bertahlil, melainkan terus bersalawat saja, apa dasarnya? Jawabnya:
"Siapa anda, scmoga Allah menyelamatkan anda. Jawabnya: ”Sufyan Tsaury. Lalu
katanya: "Seandainya anda bukan orang popular saat ini, pasti aku enggan
memperkenalkan diri (membuka rahasia)ku ini, katanya: "Sewaktu aku menunaikan
haji bersama ayah, lalu ia tertimpa musibah (sakit) di tengah jalan, pada suatu malam
aku tengah menjaganya, mendadak ia meninggal dunia sedang mukanya berubah
menjadi sangat hitam INNAALILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN”, mukanya
segera ditutup dengan sarung, dan di tengah kesusahan itu aku tertidur, mimpi
bertemu dengan orang sangat bagus wajahnya dan berpakaian bersih serta semerbak
bau harum, mendekati mayit ayahku, ia membuka wajahnya dan mengusapnya,
akhirnya wajah ayahku berubah menjadi sangat putih, lalu ia kembali dan dengan
cepat aku memegang gemisnya seraya bertanya: "Siapakah anda ini? Jawabnya:
"Masa kamu tidak kenal? Aku inilah Muhammad bin Abdullah, pembawa wahyu Allah
(Alquran), dan ayahmu yaitu orang yang terlalu menuruti nafsunya, banyak
dosanya, namun ia senang bersalawat kepadaku, kemudian sewaktu ditimpa musibah
yang demikian ini, ia minta bantuanku dan aku cepatcepat membantunya, dan
ketahuilah bahwa, "Aku senang membantu orang yang banyak bersalawat kepadaku”.
Akhirnya aku terbangun dari mimpiku, dan terbukti dengan nyata perubahan wajah
ayahku menjadi sangat putih. Dari Amr Dinar, dari Abu Ja'far, Nabi bersabda: "Orang
yang enggan atau lupa bersalawat kepadaku, berarti ia tersesat jauh dari jalan surga”.
(Al Hadis)
Pari Abu Hurairah, dari ayahnya, Nabi bersabda: "Ada empat faktor penyebab
penyesalan (kekecewaan) yaitu:
1. Kencing berdiri.
2. Terburu mengusap dahi sebelum selesai salat.
3. Tidak menjawab suara azan (Mu'adzin).
4. Tidak bersalawat kepadaku, saat aku disebut orang (kikir membaca salawat).
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda: ”Bersalawatlah kepadaku, sebab dengan salawat
lenyaplah kotoran (dosa)mu, dan memohonlah kepada Allah dengan wasilahku. Para
383 Tanbih al-Ghafiln
sahabat bertanya: "Apa itu wasilah (perantaraan) ya Rasulullah? Jawabnya: "Yaitu,
derajat tertinggi di surga, yang tidak mungkin dapat diperoleh, kecuali hanya oleh satu
orang (manusia), harapanku mudah-mudahan: ”Aku (Muhammad)lah satusatunya
manusia yang mencapainya”.
Seandainya balasan salawat bagi pembacanya, terbatas hanya memperoleh syafaat
Nabi itu saja sudah dapat dipastikan (cukup) menjadi kewajiban bagi manusia yang
berotak normal, untuk meningkatkan (memperbaiki)nya, apalagi dengan adanya
jaminan diampuni dosanya dan memperoleh salawat (rahmat) dari Allah”.
Dari Anas, Nabi bersabda: "Orang yang bersalawat sekali (1x) kepadaku, pasti Allah
memberi 10 rahmat kepadanya, dan dilenyapkan 10 dosa-dosanya”. (Al Hadis)
Jika anda ingin membuktikan secara nyata, tentang kebesaran (bacaan) salawat,
dibandingkan dengan ibadat lainnya, coba perhatikan dan analisalah ayat berikut ini:
Artinya:
"Bahwasanya Allah dan para malaikatNya, bersulawar kepada Nabi (oleh sebab itu)
bersalawatlah dan uluk salaAllah kepadanya, hai orang-orang yang beriman”.
Pada setiap Ibadah, seruannya langsung ditujukan oleh Allah kepada hambaNya,
namun ada kelainan (keistimewaan) khusus (ibadat) salawat, bahkan dinyatakan:
"Allah sendirilah mengawalinya (bersalawat), lalu diikuti oleh para malaikat, pada
akhirnya diserukan dengan tekanan wajih bersalawat manusia yang beriman (Mukmin
dan Muslim)”. Maka dengan demikian terbukti dengan nyata bahwa: "Salawat yaitu
ibadat yang paling istimewa (tertinggi) di antara ibadat-ibadat lainnya”. (Al Faqih dalam
ulasannya).
Dari Abdurrahman Abu Laila, dari Ka'ab Ujrah: Kami bertanya: ”Ya Rasulullah,
bagaimana sebaiknya (cara) bersalawat kepadamu? Jawabnya, ”Bacalah:
Setengah lainnya, salawat yaitu:
Setengah lagi, salawat yaitu:
384 Tanbih al-Ghafiln
Artinya: "Ya Allah, aku mohon persaksian dariMu dan para malaikatMu, bahwa: "Aku
bersalawat kepada Nabi Muhammad ”.
Dan ada pula salawat seperti di bawah ini:
Artinya: "Ya Allah, tetapkanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya
Nabi yang ummi, dan seluruh kerabat serta sahabatnya, sepanjang manusia berzikir
atau melupakan (juAllah mereka).
385 Tanbih al-Ghafiln
BAB 54
Tentang Keutamaan "Laailaaha Illallaah”
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah 'Amr, Rasulullah bersabda:
"Kelak di hari Kiamat, ada orang diajukan ke depan (Mahkamah Pertimbangan
Agung), lalu ditunjukkan 99 bendel ) (berisi catatan perbuatan) dosa-dosanya, panjang
setiapnya selebar (sejauh) mata memandang. Mulailah bendelan-bendelan tersebut.
diletakkan pada daun timbangan, sedangkan pada daun sebelahnya diletakkan pula
"Kertas seujung jari” berisi "Syahadat” LAAILAAHHA ILLALLAAHH, WA ANNA
MUHAMMADAN 'ABDUHHUU WA RASUULUHH”, tidak diduga sebelumnya bahwa:
"Ternyata berat kertas kecil itu, mampu mengalahkan berat bendelan-bendelan
tersebut, otomatis lenyaplah segala dosanya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muthallib Hanthab, Nabi bersabda:
Artinya:
"Bacaan yang teristimewa bagiku dan para Nabi terdahulu. yaitu: "LAAILAAHHA
ILLALLAAHH”. (Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah bersabda: "Jibril turun
seraya membaca ayat:
Artinya:
"Di hari bumi berubah (disanti) dengan lainnya, demikian langit. makhluk seluruhnya
menuju Allah Yang Esa dan Perkasa. (Ibrahim )
Beliau bertanya: "Bagaimana manusia saat itu? JawabNya: ” Ya Muhammad, mereka
di atas bumi putih tiada seorangpun (pernah) berbuat dosa di tempat itu. saat
Jahanam mengaung sekali (1x), para malaikat lari mencari pegangan kuat (yakni)
'Arsy, dan setiapnya berdoa: "Ya Tuhan, selamatkanlah hamba, gunung-gunung
seperti cabutan bulu, berhamburan dan berubah menjadi cairan, akibat takutnya dari
Jahannam, maka jahannam yang mengaung sekali itu dipertahankan oleh 70.000
Malaikat Pemegang kendalinya, hingga diajukan kepada Allah, lalu diseru: "Hai
Jahannam berkatalah, sahutnya ”LAA ILAAHA ILLALLAAH demi Kemuliaan dan
386 Tanbih al-Ghafiln
KeagunganMU, saat ini aku akan membalas para (makhluk) pemakan rezekiMu namun
tidak menyembah kepadaMu, siapa saja tidak akan selamat dariku kecuali yang
Engkau izinkan. Lalu Nabi bertanya: Apa maksudnya Engkau izinkan ya Jibril?
Jawabnya: "Umatmu yang yakin dengan "LAA ILAAHA ILLALLAAH diizinkan
melewatinya (selamat darinya). Sabda beliau : ”"ALHAMDU LILLAAH Pemberi ilham
Syahadat LAA ILAAHA ILLALLAAH”.
Kata Athak Abu Rabah: ”Kutanyakan kepada Ibnu Abbas, tentang ayat:
Artinya:
”(Allah) Pengampun dosa-dosa manusia yang menyakini ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”
dan Dia Penerima taubat mereka yang meyakininya, namun siksaNya sangat tajam
(keras) terhadap para penentang kalimat tersebut”.
Nasihat Al Faqih: "Bagi setiap orang hendaklah memperbanyak ucapan: "LAA ILAAHA
ILLALLAAH” dan setiap hari (siang-malam). hendaklah memohon kepada Allah, agar
tidak sampai Imannya terlepas darinya, dan peliharalah dirimu agar tidak sampai
berbuat maksiat, kerena tidak sedikit orang yang mengucapkan kalimat tersebut,
namun di akhir hayatnya Imannya lepas, akibat perbuatan jahatnya, akhirnya mati kafir,
sungguh tiada kecelakaan yang lebih besar dibandingkan dengan "semula
menyatakan Islam, lalu di akhir hayatnya menjadi kafir” itulah suatu kerugian besar
tiada terhingga.
Penyesalan terbesar bukan dialami oleh mereka yang keluar gereja lalu masuk
neraka, namun bagi seorang muslim yang keluar dari masjid, lalu dijerumuskan ke
dalam neraka, hal itu faktor penyebabnya yaitu amal perbuatannya sendiri.
Terkadang seseorang terjerumus dalam urusan harta orang, belum sempat minta
dihalalkan terburu kedatangan ajalnya (alias mati), atau bertengkar dengan istrinya
sampai jatuh haram (dengan ucapan talak misalnya), namun sebab anaknya banyak,
lalu (eman) kasihan mencerainya (secara hukum adat di depan pengadilan agama),
hingga mati dalam keadaan haram, dan terkadang akibat itu Imannya lenyap.
Oleh sebab itu, benahilah segala urusanmu sebelum maut merenggut nyawamu,
dengan sebaik-baiknya, kepastiannya secara mendadak (tanpa pemberitahuan
387 Tanbih al-Ghafiln
terlebih dahulu), jika demikian maka kamu akan menderita atau menyesal selamanya,
dan oleh sebab itu pula, hendaklah memperbanyak zikir kalimat ”"LAA ILAAHA
ILLALLAAH”. Hasan Bashri menyatakan: "Kalimat itu harga surga”.
Dari Anas, Nabi bersabda: "Harga surga yaitu: ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”. (Al Hadis)
Tanya Abu Hurairah :”Ya Rasulullah, siapakah manusia terdahulu menikmati
syafaatmu? Jawabnya: ” Yaitu, orang yang mengucapkan ”LAA ILAAHA ILLALLAAH?”
dengan ikhlas (sepenuh) hatinya”.
Penjelasan Mujahid, tentang ayat:
Artinya:
"Pada suatu saat (saman) akan terjadi orang-orang kafir masuk Islam (menjadi
muslim) yaitu di saat mereka pernah beriman dengan kalimat ”LAA ILAAHA
ILLALLAAH” keluar dari neraka, dan pada hari itu orang-orang menyesal, kata
mereka: "Aduuuh, seandainya kami dulu beriman”. (Al Hijr 2)
Artinya:
"Orang yang datang di akhirat dengan kebaikan (yaitu ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”)
maka ia akan memperoleh balasan lebih baik berupa surga. Dan sebaliknya. ”Orang
yang datangnya dengan kejahatan (Yaitu: ”Syirik”) maka mukanya tersungkur ke
dalam neraka”.
Penjelasan Hasan Bashry tentang ayat:
Artinya: .
Tiada balasan bagi orang yang beramal baik (yaitu: "Yang Meyakini ”LAA ILAAHA
ILLALLAAH”), kecuali surga”.
Dari Ibnu Abbas: "Pada suatu hari Jibril berkata kepada Nabi :
"Hai Muhammad, Salam Tuhan untukmu, FirmanNya: "Kenapa engkau sedih, padahal
Allah lebih Mengetahui? Jawabnya: "Pikiranku tertuju kepada umatku kelak di hari
388 Tanbih al-Ghafiln
Kiamat, Lalu tentang urusan orang kafir atau Islam? Jawabnya: "Tentang orang-orang
yang meyakini "LAA ILAAHA ILLALLAAH”. Kemudian Jibril mengajak beliau ke
makam Bani Salimah, ia pukulkan sayap kanannya seraya berkata: "Bangunlah
dengan izin Allah, lalu bangkitlah wajah putih seraya membaca: "LAA ILAAHA
ILLALLAAH MUHAMMADURRASUULULLAAH”.ALHAMDU LILLAAHI RABBIL
'AALAMIIN. Kata Jibril: "Kembalilah, lalu ia kembali ke makamnya, dan ia pukulkan
sayap kirinya seraya berkata: "Bangunlah dengan izin Allah lalu keluarlah muka hitam,
mata biru dan mengeluh: "Celaka aku dan menyesal. Kata Jibril: ” Kembalilah, lalu ia
kembali ke kuburnya. Kemudian Jibril berkata: "Demikianlah mereka akan dihidupkan
kelak di hari Kiamat, persis dengan keadaan sewaktu matinya.
Dengan dasar kenyataan yang ada, beliau #£ bersabda:
Artinya:
"Ajarkanlah mayit-mayitmu dengan kalimah ”LAA ILAAHA ILLALLAAII” sebab kalimat
itu sanggup menggugurkan dosa hingga tuntas. Tunya sahabat: "Bagaimana jika
dibaca sewaktu hidupnya ya Rasulullah? Jawabnya: "Bahkan lebih menggugurkannya
lebih tuntas lagi”. (Al Hadis)
Nabi bersabda:
Artinya:
"Datangilah mayit-mayit kalian, dan ajarkanlah kalimat thawibah kepada mereka dan
beritahukan kepada mereka akan surga, sebab bugi yang bersabar dan mengerti
(dari pria wanita) menderita kebingungan saat itu,Iblis pun sangat dekat waktu itu
(yaitu): saat ukan meninggal dunia dan meninggalkan semua kekasih. Dan mereka
jungan kau patahkan dari rahmut Allah, sebab ia sangat berat penderitaannya, dan
sangat dahsyat keadaannya, Demi Allah, menghadapi Malaikat maut sangat berat,
melebihi pukulan pedang 1000x”.
Al Kisah di zaman Bani Israil ada dua orang yang sangat populer namanya di kalangan
masyarakat, Pertama ahli Ibadah dan yang kedua terkenal sebagai pelacur. Kemudian
orang pertama (ahli ibadat) mati, dan Nabi Musa diberitahu lewat wahyu bahwa ia
masuk neraka. Tidak lama kemudian pelacur itupun mati namun Nabi Musa diberitahu
389 Tanbih al-Ghafiln
bahwa ia masuk surga. Kasus ini diselidiki oleh Nabi Musa, ia bertanya kepada istri
ahli ibadat itu. Jawabnya: "Suamiku yaitu seorang yang tekun beribadat, engkaupun
menyaksikannya demikian. Tanya Musa: ”Selain itu? Jawabnya: ” Setiap menjelang
tidur ia berkata: "Sungguh untung kami jika yang diajarkan Musa itu benar. Kemudian
pertanyaan beralih kepada istri pelacur itu, kata Musa: "Apa amal suamimu itu?
Jawabnya: "Ia Seorang pelacur dan engkau menyaksikannya, Lalu selain itu?
Jawabnya: "Setiap menjelang tidur ia membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAH WAL
HAMDU LILLAAH berdasarkan ajaran Nabi Musa .
Nabi . bersabda: "Orang yang membaca "LAA ILAAHA ILLALLAAH” berdasar iman
sungguh-sungguh, maka keluarlah dari mulutnya seekor burung hijau bersayap putih-
putih dari mutiara yagut lalu terbang ke langit, hingga dengungnya terdengar di bawah
'Arasy bagaikan lebah, sampai diserukan: "Tenanglah, Jawabnya: "Tidak, sebelum
Engkau mengampuni dosa pembacanya, kemudian Dia memberi ampun orang yang
membacanya. Akhirnya burung itu diberi 70 lidah untuk beristighfar (memohonkan
ampun) bagi pembaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAH” hingga kiamat”. Sesudah tiba
saatnya Kiamat, ia menyambut pembaca kalimat tersebut dan mengantarkannya ke
surga”.
Saat Fir'aun tenggelam, Nabi Musa berdoa: Ya Allah, berilah petunjuk cara
mensyukuri nikmat pemberianMu ini, JawabNya: "Bacalah: "LAA ILAAHAA
ILLALLAAH?”. Lalu ia minta tambahan, dijawab: "Hu Musa, seandainya tujuh isi langit
bumi diletakkan pada daun timbangan, lalu kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAH” pada
daun lainnya, pasti lebih berat ”"LAA ILAAHA ILLALLAAH?”.
Ada tiga hal yang tidak dihijab dari Allah, yaitu:
1. Keyakinan pada”LAA ILAAHA ILLALLAAH”.
2. Doa orang yang optimis (meyakinkan diri bahwa doanya pasti dikabulkan).
3. Doa orang tua terhadap anak atau putranya dan doa orang yang dianiaya.
(Demikian kata Mujahid).
390 Tanbih al-Ghafiln
Orang yang membaca ”LAA ILAAHA ILLALLAAH” dengan ikhlas, lalu
dipanjangkannya sebab mengagungkan, pasti dosanya dihapus oleh Allah sebanyak
4000 dosa besar. Ditanya: ”Jika dosanya tidak sampai 4000? Jawabnya: "Untuk
menghapus dosa tetangga dan keluarganya yang muslim”. (Salah seorang sahabat)
Al Faqih menegaskan: "Orang yang selalu mengamalkan 7 kalimat, pasti mulia di sisi
Allah, malaikat dan diampuni dosanya, sekalipun sebesar buih di lautan, dan diberi
nikmatnya beribadat, hidup atau mati baginya sama saja baiknya, yaitu:
1. Sebelum melakukan pekerjaan (amal baik) tidak lupa membaca Basmalah
(BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM).
2, Sesudahnya mengucapkan hamdalah (ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN).
3, Jika terjadi kekeliruan segera istighfar (ASTAGHFIRULLAHHAL 'AZHIIM).
4. saat bersanggupan (janji) melakukan sesuatu hal, berkata: "INSYA ALLAH”
(artinya: "Jika Tuhan Menghendaki, aku akan melakukannya).
5, saat menghadapi masalah yang menyulitkan membaca: "LAAHAULA WALAA
OUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM”.
6. saat ditimpa musibah (bala) membaca: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI
RAAJIUUN”.
7. Setiap hari (siang-malam) bibirnya selalu berzikir kalimat "LAA ILAAHA
ILLALLAAH”.
Dari Amr Dinar dari Jabir Abdullah dari seorang sahabat: "Muadz Jabal sewaktu akan
meninggal berkata kepada para penengoknya (orang di sekitarnya): "Sampaikanlah
sebuah hadis ini aku mendengarnya dari Rasulullah sabdanya demikian:
Artinya:
"Orang yang membaca kalimat ”LAA ILAAIIA ILLALLAAH” dengan ikhlas dan yakin
hatinya, pasti masuk surga”. (Al Hadis)
Sabdanya pula:” Orang yang diajari (dituntun) dengan kalimat” LAA ILAAHA
ILLALLAAH” menjelang matinya, pasti masuk surga”.
391 Tanbih al-Ghafiln
Juga beliau bersabda:
"Orang yang hidupnya di dunia di akhiri dengan kalimat ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”
pasti masuk surga”. (Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid Aslam, dari Amr Dinar, dari Jabir
Abdullah, Nabi bersabda: "Akan kuajarkan kepada kalian wasiat (seruan) Nabi Nuh
kepada putranya: "Aku serukan kepadamu, hai anakku dua perkara, yaitu: "Membaca
kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH”, Seandainya
bumi-langit diletakkan di atas daun timbangan, dan kalimat tersebut pada daun
lawannya, pasti lebih berat kalimat tersebut daripada keduanya (bumi-langit). Kedua,
yaitu "Membaca tasbih: ”SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI' sebab tasbih itu yaitu
salatnya para malaikat dan doanya semua makhluk, dan dengan itu semua makhluk
memperoleh rezeki.
Dan pula aku melarangmu dua perkara, yaitu: "Janganlah syirik kepada Allah, sebab
surga haram bagi orang yang syirik kepada Allah, Kedua, yaitu: ”Kamu Janganlah
sombong, sebab baginya haram masuk surga, sekalipun kesombongan itu hanya
seberat biji sawi”. (Al Hadis).
Disebutkan pula dalam suatu hadis, bahwa: "Orang yang membaca kalimat”LAA
ILAAHA ILLALLAH pasti masuk surga, dengan catatan diserta dengan ikhlas, dan
ikhlas tidak mudah dicapai kecuali bagi orang yang sanggup mengekang maksiat
(perbuatan dosa), menyimpang dari catatan itu berarti bukan ikhlas namanya,
melainkan hanya berupa pinjaman belaka, yang pada saatnya akan ditarik kembali,
dan akhirnya lepaslah tersebut daripadanya.
Al Faqih menjelaskan: "Dalam hal IMAN manusia terbagi nienjadi dua, yaitu:
1. Iman pemberian, yakni iman yang sanggup menghindarkannya dari laku maksiat
(perbuatan dosa), dan menjadi motifasi (pendorong) suka beramal dan beribadat atau
taat.
392 Tanbih al-Ghafiln
2. Iman pinjaman, yakni iman yang tidak mampu membendung laku maksiat, dan tidak
mampu membangkitkan rasa senang beramal dan beribadat atau taat, sebab ia
memiliki sepenuhnya (barang pinjaman tersebut).
Dari Anas, Nabi bersabda: "Kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAH” yaitu harga surga.
Dalam riwayat lain disebutkan:
Artinya:
"Kunci (alat) pembuka surga yaitu kalimat ”LAA ILAANA ILLALLAAII”, setiup kunci
harus bersisi, setengahnya yaitu bibir yang selalu basuh sikir kepada Allah. dan bersih
dari luka seperti menggunjing, dan lain-lain. Demikian pula hati harus bersih duri
segala penyakitnya seperti: "Iri, hasud, khianat. Tidak ketinggalan pula perut juga
harus suci duri makanan (barang) haram atau subhat, sedangkan anggota tubuh
lainnya harus disibukkan dengan beribudut atau taat, serta bersih dari segala
maksiat”.
Kata Abu Dzar, aku bertanya kepada Nabi &: "Ya Rasulullah, berilah aku amalan yang
sanggup mendekatkan diriku ke surga, dan menjauhkannya dari neraka, Sabda beliau
$£: "Sehabis melakukan dosa, Cepat-cepatlah (bertaubat dan) melakukan amal
kebaikan sebab 10x lipat pahala baginya. Aku bertanya: Ya Rasulullah, apakah LAA
ILAAHA ILLALLAAH termasuk amal kebaikan? Jawabnya: "Bahkan amal kebaikan
yang paling unggul”.
Salamah Zaid dari Hudzaifah Yamany, katanya: "(Pada suatu saat) Islam menjadi
kabur, hingga seorangpun tiada yang mengerti tentang balat, dan puasa, dan
setengahnya masih ada yang ingat: "Dulu, orangOrang sebelum kami menyebutkan
”LAA ILAAHA ILLALLAAH” lalu kami ikut menyebutnya. saat ditanya, apakah
faedahnya? Jawabnya: "Kalimat tersebut dapat menyelamatkan mereka dari api
neraka, dan memasukkannya ke surga”.
393 Tanbih al-Ghafiln
394 Tanbih al-Ghafiln
BAB 55
Tentang Keistimewaan Alquran
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya:
Artinya:
”Alquran yaitu pemberi svafaat dan pasti diterima syafaatnya, dan pemimpin yang
dipercaya, maka orang yang berpimpinan Alquran pusti dibimbing ke sorsa, dan orang
yang menolak pimpinannya pasti dijerumuskan ke neraka”. (Al Hadis)
saat Umar menunaikan haji seorang budak diangkat mewakili kepemimpinan di
Makkah, oleh Nafi' Abdul Harits (seorang pejabat Mekkah), Tanya Umar:
Pemerintahan di Mekkah kau serahkan kepada siapa? Jawabnya:” Kepada
Abdurrahman Abu Abza, sahut Umar: ” Kenapa kau berani mengangkat seorang
turunan budak memimpin (mengatasi) bangsawan Ouraisy? Jawabnya: "Habis
lainnya tiada lagi yang pandai tentang Alquran , sahutnya: ”Ya benar, nyata kepada
kita bahwa: Allah mengangkat derajat seseorang dengan Alquran juga
merendahkannya dengan Alquran, setengahnya yaitu Abdurrahman yang dijunjung
derajatnya oleh Alquran.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya: "Alquran yaitu
sebagai hidangan, jamuan Allah, maka pelajarilah sebaik mungkin, sebab ja yaitu
pengikat hubungan dengan Allah Yang kokoh, dan sebagai cahaya penerang, obat
penyembuh yang sangat besar gunanya, menjaga manusia yang berpegang
dengannya, sebagai juru penyelamat bagi pengikutnya, tegak lurus tidak tersesat,
mutiara yang terkandung di dalamnya tiada mengenal habis, tidak bakal lapuk akibat
terlampau banyak diulang bacanya. Dari itu, bacalah Alquran sebab setiap hurufnya
dibalas 10 kebaikan, ketahuilah jika aku membaca:”ALIF LAAM MIIM berarti ALIF 10,
LAM 10, dan MUM 10 kebaikan balasan darinya.
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Orang yang melapangkan
penghidupan sesama muslim (yang) tengah kesulitan dunia, pasti Allah
melapangkannya kelak (saat ia menghadapi kesulitan di) akhirat, dan orang yang
meringankan beban seseorang pasti Allah meringankannya dunia akherat. Allah tetap
395 Tanbih al-Ghafiln
menolong seorang hamba yang selalu menolong saudara sesama muslimnya. Dan
orang yang tengah menuntut ilmu agama, pasti Allah memudahkan baginya jalan
menuju surga. saat ada suatu jamaah (masyarakat) berkumpul dalam rumah Allah
(Masjid, surau dan lain-lain) belajar dan memperdalam kitab Allah, pasti mereka
dijamin aman, diberi rahmat dan sekelilingnya dijaga oleh para malaikat, dan selalu
disebut-sebut namanya oleh Allah di hadapan para malaikatNya.
Dari Yazid Abu Habib, Nabi bersabda:
Artinya:
“Siapa saja yang belajar Alquran, pusti kedua orang tuanya diringankan siksanya,
sekalipun mereka berdua itu kafir”. (Al Hadis)
Kata Abdullah Amr 'Ash: "Kenabian seakan mengelilingi diri orang yang membaca
Alquran, perbedaannya ia tidak menerimanya secara langsung. Dan bagi orang yang
merasa rendah atas pemberian Allah berupa pandai Alquran, berarti ia telah
menganggap kecil terhadap apa yang diagungkan Allah dan sebalik-nya, berarti
membesarkan apa yang kecil atau remeh bagi Allah. Dan ia tidak boleh bersikap acuh
seperti orang bodoh, atau menyesal dan dengki sebagaimana sikap yang dimiliki
kebanyakan manusia, namun ia harus lapang dada dan pemaaf.
Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang pandai Alquran sebaiknya (terkenal) sebagai orang
Tahajjud (bangun malam) di saat kebanyakan manusia tengah tidur, dan puasa di
siang harinya, serta merasa sedih di tengah umumnya manusia pada tertawa, berlaku
khusyuk sekalipun umumnya manusia pada sombong. Sering-seringlah menangis,
sedih, sabar, pendiam dan lunak hati atau pemurah. Tidak boleh lupa, keras kepala,
pemarah dan berlaku kejam”.
Dari Mw'adz Jabal, Nabi bersabda: "Ada perkara yang asing di dunia ini, yaitu:
1. Alquran di dada manusia zalim (penganiaya).
2. Orang shalih di tengah-tengah manusia jahat.
3. Mushaf (Alquran) dijadikan pajangan di dalam rumah, namun tidak pernah dipelajari
(dibaca).
396 Tanbih al-Ghafiln
Orang yang membaca Alquran, seakan-akan ia melihat Nabi lalu ia membaca:
Artinya:
"Alquran diwahvukun kepadaku agur menjadi peringatanmu dan orang-orang di
sekitarnya”. (An'am bagimu dar di sek ” (An'am 19)
Ada sebuah hadis yang menyebutkan bahwa: "Di surga bertingkat sejuAllah bilangan
ayat Alquran, hingga diserukan kepada orang yang pandai Alquran (kelak di hari
Kiamat): "Bacalah dan naiklah setingkat bagi setiap ayat, jika hafalannya habis, maka
diserukan pula: Seandainya kamu melebihi (ayat yang dibaca itu) pasti Kami
menambah pula bagimu”. (Demikian pernyataan Muhammad Ka'b Quradly).
Khalid Basyir dari Husain Ali, Nabi bersabda: "Orang membaca Alquran tengah salat
berdiri, pahala setiap hurufnya 100 kebaikan, jika alatnya duduk, maka hanya
separohnya (50 kebaikan), dan jika diluar alat setiap hurufnya 10 kebaikan, dan bagi
yang mendengarkannya (dengan cacatan mengharap pahala Allah), setiap hurufnya
satu kebaikan, sedangkan bagi yang membacanya sampai khatam baginya
memperoleh maqam doa mustajab, terkadang dikabulkan doa tersebut di segerakan
di dunia, atau kelak di akhirat.
Artinya:
Nabi bersabda: Ada 3 Faktor penvebub menjadi munufik, bagi orang yang menghinu
atau merendahkannya, yaitu:
1. Pejabat atuu pemimpin yang adil.
2, Orang tua dalam Islam.
3. Orang yang pandai membaca dan mengajarkan) Alquran. (Al Hadis).
Dari Abu Umamah, Nabi menganjurkan kami agar mempelajari Alquran, dan tentang
keistimewaannya dijelaskan beliau sebagai berikut: "Pelajarilah Alquran, kelak di hari
Kiamat ia akan menemui ahlinya saat ia (pembacanya) sangat memerlukan
bantuannya, bentuknya sangat indah, lalu katanya: "Anda mengenal aku? Jawabnya:
"Siapakah sebenarnya engkau ini? Jawabnya: "Akulah yang selalu anda senangi,
disanjungsanjung, bahkan anda merepotkan diri tahajjud (bangun malam) hanya
397 Tanbih al-Ghafiln
sebab aku, dan di siang haripun aku dibacanya. Jawabnya: Engkau Alquran ya?
Benar, lalu ia dibimbing menghadap Allah, ia diberi kerajaan yang kekal, mahkota
dihiaskan pada kepalanya, dan pula kedua orang tuanya, dihiasi dengan perhiasan
yang tidak dapat dibandingkan dengan nilai dunia sekalipun dilipat gandakan, sampai
mereka berdua bertanya: "Balasan amal kami yang mana semua ini? Di jawab: "Inilah
pahala anakmu yang belajar (mengajarkan) Alquran”.
Rasulullah bersabda: ”Pelajarilah kedua pelita penerang (yaitu Surat Al Bagarah dan
Ali Imran), sebab di hari Kiamat mereka berdua akan menjumpaimu berupa mega
(awan) yang menaungi, atau burungburung yang menaungi dengan sayapnya,
mereka sanggup menjadi pembela bagi pembaca dan pengamalnya”.
Nabi bersabda: ”Pelajarilah surat Al Bagarah, sebab ia membawa barakah bagi yang
memanfaatkannya, dan yang meninggalkannya akan menyesal, dan tidak dapat
menerima para ahli sihir, serta orang-orang yang tak jujur”.
Semua itu hanya berlaku bagi orang yang benar-benar mempelajari Alquran, tidak
main-main di dalamnya, dan mematuhi segala ajarannya, serta tidak dimanfaatkan
untuk mencari penghidupan (makan) dengannya. (Al Faqih).
Saad Abi Waqash menyatakan: "Orang yang khatam Alquran di siang hari, maka para
malaikat memohonkan ampun baginya di sore hari, jika khatam di malam hari, maka
dimohonkan ampunan pagi harinya. Sedangkan para sahabat sering
mengkhatamkannya di siang hari”.
Keterangan Abdullah Mubarrak: "Para Shalihin kebanyakan khatam Alquran di siang
hari musim kemarau, dan dimalam hari musim hujan (dingin), agar doa para malaikat
bagi mereka lebih lama dan banyak”.
Qatadah dari Anas, dari Abu Musa Asy'ary, Nabi bersabda: Orang mukmin yang
membaca Alquran diumpamakan seperti jeruk (rasanya) manis, (baunya) sedap,
namun yang tidak membacanya seperti buah korma (rasanya) enak (baunya) tidak ada.
Dan diumpamakan lagi: "Orang berdosa (fajir) yang membaca Alquran seperti bunga
398 Tanbih al-Ghafiln
harum baunya, pahit rasanya, sedangkan yang tidak membacanya seperti handlalah
(bau rasanya) pahit, lagi pula berbau basin”.
Dari 'Uqbah 'Amir, Nabi bersabda:
Artinya:
”Orang yang baca Alquran tartil, pelun-pelan yaitu Seperti orang yung merahasiakan
sedekahnya, sedangkan yang membacanya dengan suara keras yaitu seperti orang
yang bersedekuh terang-terangan ”.
Dari Walid Abdullah, Nabi bersabda:
Artinya:
“Segala dosa diperlihatkan kepadaku, muka uku melihut dosa Yang paling besar yaitu:
"Orang yang pandai Alquran namun acuh terhadap (si kandungannya, alias tidak
mengamalkannya)”.
Dari Thalg Habib, Nabi bersabda: "Orang yang mempelajari Alquran, lalu
melalaikannya dengan tiada alasan, maka direndahkan untuk setiap ayat satu
tingkatan, dan kelak di hari Kiamat berpenyakit kusta (kudis), serta tiada pembela
baginya.
Dalam lain riwayat, Nabi bersabda: "Orang yang belajar Alquran, lalu melalaikannya,
dengan tidak beralasan tepat, maka kelak di hari Kiamat berpenyakit kusta (yakni)
tangannya putus-putus.
Adl-Dlahak menyatakan: "Orang yang belajar Alquran lalu melalaikannya, berarti
akibat dari perbuatan dosanya, lalu ia membaca:
Artinya:
”Musibuh yang menimpa dirimu yaitu akibat perbuatan (dosa)mu, dan banyak pulau
yang dimaafkan oleh Allah. Dan musibah terbesar yaitu: ”Melalaikan Alquran”. (Asy
Syuraa 30)
399 Tanbih al-Ghafiln
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hanifah, katanya: ”Orang yang
menghatamkan Alquran 2x (dalam waktu) setahun, berarti ia sudah menunaikan
kewajiban sebab beliau Nabi membaca Alquran di hadapan Jibril setiap tahunnya
(hanya) 1x, dan pada tahun kewafatan beliau mengkhatamkan 2x.
BAB 56
Tentang Keutamaan Menimba Ilmu
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Katsir Oais katanya: "Tengah aku
duduk dengan Abu Darda di Masjid Damsyik, ada orang menghadap katanya: "Aku
dari Madinah sengaja menghadapmu, sebab aku dengan engkau perawi hadis
Rasulullah Abu Darda bertanya: "Kedatanganmu dikhususkan menimba ilmu (belajar
hadis)? Jawabnya: Benar, lalu kata Abu Darda': "Aku dengar Nabi bersabda: "Orang
yang sengaja menempuh perjalanan demi menimba ilmu, pasti Allah memudahkan
jalan menuju surga kepadanya, dan malaikat membeberkan sayapnya untuk
melindunginya, sebab rela pada perbuatannya. Dan orang "Alim (pandai)
dimohonkan ampun oleh masyarakat langit, bumi dan ikan-ikan air, tentang
keistimewaannya melebihi ahli ibadat seperti bulan purnama mengalahkan bintang
lainnya. Para Ulama yaitu pewaris para Nabi, sedangkan mereka tidak mewariskan
harta (emas-perak) namun ilmulah yang mereka wariskan. Maka orang yang
memperolehnya berarti telah memperoleh warisan sebanyaknya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Masud, katanya: "Ada dua macam
rakus yang tidak pernah memuaskan, yaitu: 1. Penimba ilmu, 2. Penghimpun harta
dunia, namun keduanya jauh berbeda (yakni), yang pertama selalu menambah rida
Allah, sedangkan yang kedua, semakin jauh tersesat. Lalu ia membaca:
Artinya:
400 Tanbih al-Ghafiln
"Para Ulama-lah hamba-hamba Allah yang paling takwa kepadaNya”.
Juga membaca ayat:
Artinya:
"Tidak, tidaklah demikian, namun manusia terlalu melungguar batas jika ia merasa kaya
(cukup)”.
A1 Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Sirin, katanya: "Di masjid
Basrah Aswas Syari' tengah menyampaikan ceramahnya di muka umum, sedangkan
di sudut lain banyak orang berkumpul tengah menimba ilmu fiqih. Kemudian aku
masuk dan salat ”Tahiyyatal Masjid”, selesai salat, terlintas dalam benak: "Seandainya
aku berkumpul dengan orang-orang yang tengah zikir, mungkin zikirku diterima dan
memperoleh rahmat, atau jika aku bergabung dengan para penimba ilmu fiqih, aku
dapat menambah pengertian dari mereka. namun sebab kurang mantapnya, lalu aku
keluar, tidak memilih majelis keduanya, kemudian di malam harinya aku mimpi
dikunjungi orang yang berkata:” Seandainya engkau bergabung dengan mereka atau
yang tengah menimba ilmu fiqih, pasti kamu bertemu Jibril duduk bersama mereka”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah bersabda: "Barang
siapa ingin menyaksikan orang dibebaskan Allah dari neraka, maka pandanglah para
penimba ilmu agama (para santri), maka demi Allah yang Muhammad di bawah
kekuasaanNya, tiada seorang santri (penimba ilmu) yang mengunjungi pintu orang
'alim secara rutin, kecuali Allah mencatat setiap huruf yang dia pelajari dan setiap
langkah kakinya, disamakan dengan ibadat satu tahun. Dan setiap langkah menjadi
satu kota di surga dan setiap itu pula dimohonkan ampun oleh bumi, setiap hari (pagi
dan petang). Para malaikat siap menjadi saksi, sahutnya: "Inilah orang-orang yang
dibebaskan Allah dari neraka”.
Al Faqih dari Abu Ja'far, katanya: "saat Nabi masuk masjid, beliau menjumpai dua
perkumpulan, pertama: ” Kumpulan ahli zikir, dan kedua: ” Kumpulan penimba ilmu
fiqih dan berdoa mengharap rahmat Allah. Lalu beliau bersabda: "Kedua kumpulan ini
yaitu baik, namun salah satu dari keduanya ada yang lebih baik (lebih afdlal), Mereka
yang berzikir yaitu minta kepada Allah, akan diterima atau tidaknya terserah,
401 Tanbih al-Ghafiln
sedangkan yang ini: "Mereka belajar dan mengajar kepada yang bodoh dan aku diutus
selaku GURU atau PENGAJAR atau PENDIDIK, untuk itu mereka inilah yang paling
utama, lalu beliau duduk menyertai mereka.
Menurut Abu Darda': "Belajar satu masalah (agama) bagiku lebih baik daripada
tahajjud (bangun) semalam suntuk”.
Pernyataan Ibnu Mas'ud: "Sekarang kalian hidup di zaman "AMAL lebih baik daripada
ILMU”, namun di masa datang ”ILMU lebih utama daripada AMAL.
Dari Sa'id Musayyab, dari Abu Sa'id Khudry, Rasulullah bersabda: "Di dunia ini amal
yang paling utama tiga, yaitu:
1. Menimba ilmu, sebab orang yang selalu menimba ilmu menjadi kekasih Allah.
2. Jihad atau perang sabil, sebab orang yang jihad yaitu Waliyullah.
3. Mencari penghidupan (kasab), sebab pengusaha yang takwa kepada Allah, yaitu
SHIDDIQULLAH.
Aban dari Anas, Nabi bersabda: "Orang yang menimba ilmu bukan sebab Allah,
maka ia keluar dari dunia(meninggal) dipaksa oleh ilmunya, agar mengikhlaskannya
sebab Allah. Sedangkan yang ikhlas sebab Allah, maka ia seperti orang puasa di
siang hari dan bangun (tahajjud) di malamnya. Adapun belajar ilmu agama (sekalipun
hanya satu masalah) yaitu lebih baik daripada punya emas sebesar gunung Abu
Qubais dibelanjakan untuk menegakkan agama Allah”.
Ada orang bertanya: "Sampai di manakah baiknya manusia itu belajar? Jawab
Abdullah Mubarrak: "Sepanjang kebodohan itu buruk baginya, maka disitulah baik
baginya belajar (berarti tiada batasnya)”.
Anjuran Mw'adz Jabal: "Belajarlah ilmu, sebab belajar itu yaitu suatu kebaikan, dan
menimbanya yaitu ibadat, sedang mengingatnya yaitu tasbih, lalu mengadakan
penyelidikan padanya berarti jihad, kemudian mengajarkannya berarti sedekah, dan
memberikannya kepada orang yang berbak yaitu tagarrub, sebab ilmu itu yaitu
cara untuk menempuh tingkatan atau derajat surga. Ilmu yaitu kawan di saat sunyi
402 Tanbih al-Ghafiln
(kesepian) atau di tengah pengasingan, ia sebagai penunjuk jalan kegembiraan, dan
penolong saat kesukaran, penghias di antara kawan, dan senjata penghalau musuh,
Allah mengangkat derajat bangsa atau masyarakat dunia dengan ilmu, sehingga
menjadi pimpinan yang dapat dicontoh, malaikat senang bersahabat dengan mereka,
bahkan mengusap-usap mercka dengan sayapnya, segala benda basah-kering
mendoakan mereka yang berilmu, sampai ikan-ikan di laut, serangga dan hewan-
hewan buas darat-laut, apalagi ternak. Sebab ilmu yaitu penghidup hati dari
kebodohan, pelita kegelapan, kekuatan dari segala kelemahan, dan alat menempuh
derajat ABRAR (baik) dunia-akhirat. Dan perhatian ditujukan kepadanya serupa
dengan puasa, mengingatnya serupa dengan tahajjud, dan dengannya terjalin
hubungan sanak saudara, dengannya pula mengetahui halal dari yang haram, dia
sebagai pembimbing dalam beramal, dan amal tetap menjadi bimbingannya, Allah
memberikan ilmu tertentu kepada orang yang akan bahagia. haram bagi yang rugi dan
celaka”.
Al Faqih dari Abu Qasim Abdirrahman, ia meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan
Bashry, katanya: "Amal yang paling utama yaitu jihad, kecuali menimba ilmu, sebab
ia lebih utama daripada jihad. Orang yang sengaja belajar ilmu agama (sekalipun)
satu bab, maka malaikat melindungi dengan sayapnya, segala burung udara
mendoakannya, juga hewan-hewan buas hutan, dan lautan, serta Allah membalas
dengan pahala 70 orang Siddiq. Oleh sebab itu, tuntutlah ilmu, dan carilah
ketenangan untuknya, kesabaran, kesopanan dan tawadlu', kepada pendidiknya, para
penimbanya (pelajar), jangan menyalah gunakannya dengan menyaingi Ulama, atau
mendebat orang-orang bodoh, atau menjilat penguasa dan sombong kepada
manusia, janganlah menjadi Ulama kejam yang dimarahi Allah, yang akhirnya
dijerumuskan ke dalam Jahannam.
Timbalah ilmu yang tidak merusak akidah (ibadat)mu kepada Allah, dan beribadatlah
namun jangan ditinggalkan (mencari) ilmu, kareng ILMU tanpa IBADAH tak berguna,
dan IBADAH tanpa ILMU siasia jadinya, bahkan bisa juga terjadi jika sudah kurus-
kering badannya, tiba-tiba keluar dengan pedangnya menentang umat Islam, padahal
seandainya ia orang berilmu, pasti dihalangi ilmunya agar tidak sampai berbuat hal-
hal yang rendah. Dan diumpamakan ia sesat jalan, malah tekun menambah jauhnya,
sebab salahnya lebih banyak daripada benarnya. saat ditanyakan: "Dari mana kau
403 Tanbih al-Ghafiln
peroleh keterangan ini, hai Abu Sa'id? Jawabnya: "Aku peroleh dari 70 sahabat
pasukan perang Badar, dan selama 40 tahun aku menimba ilmu”.
Nasihat Abu Darda': "Wahai umat manusia, belajarlah ilmu (agama) kepada para
Ulama, sebelum mereka wafat, sebab dengan meninggalnya para Ulama berarti
kehilangan ilmu”.
Dari Abdullah Amr, Rasulullah bersabda: "Allah tidak melenyapkan ilmu langsung
dicabut dari hati seseorang, tatapi dengan matinya para Ulama, sampai jika tidak ada
orang 'Alim, maka masyarakat akan mengangkat pemimpin yang bodoh-dungu, dan
saat ditanya (tentang suatu masalah) jawabannya sesat dan menyesatkan”.
Abdullah bin Mubarak ditanya: "Seandainya kamu diberitahukan bahwa: "Kamu akan
mati nanti sore, maka jawaban apakah yang tepat bagimu? Jawabnya: "Aku akan
menuntut ilmu”.
Pertanyaan Ibrahim Nakha-l: "Ahli Fiqih itu selalau dalam keadaan salat, kenapa
demikian? Jawabnya: sebab ia selalu zikrullah dalam melaksanakan yang halal atau
haram”.
Ulama yaitu sebagai "Pelita zaman”, ia menerangi masyarakat yang hidup di
zamannya.
Salim Abil Jad menyatakan: "Pertama aku dibeli tuanku seharga 300 dirham, lalu
dimerdekakan, kemudian pertanyaan ditujukan pada diriku: "Apakah yang harus aku
lakukan? saat itu aku memilih menimba ilmu, dan tidak lama kemudian seorang raja
berkunjung ke rumahku, namun aku menolaknya.
Sewaktu Shalih Murry bertamu kepada Raja, dipersilahkan duduk bersandarkan
bantal, katanya:” Hasan menyatakan Ilmu itu meningkatkan kedudukan para
bangsawan dan menjunjung budak ke tingkat merdeka.
Jika tidak demikian, maka siapakah yang mendudukan Shalih Murry di dekat Raja,
kalau bukan ilmu?
404 Tanbih al-Ghafiln
Musayyab dari Abu Bakar dari 'Aun Abdullah, Ada orang datang kepada Abu Dzar,
katanya: "Aku ingin menimba ilmu, namun khawatirku nanti tidak dapat
melaksanakannya, Jawabnya: "Camkanlah, bersandar pada ilmu lebih baik daripada
bersandar pada kedunguan”. Lalu ia pergi dan bertanya kepada Abu Darda', dan
dijawab sama dengan yang pertama, bahkan ditambah: "Manusia akan dihidupkan
kembali kelak di hari Kiamat sesuai keadaannya saat mati, Alim dibangkitkan Alim,
dan yang bodoh juga dalam keadaan bodoh. Kemudian tanya kepada Abu Hurairah,
Jawabnya: "Kamu tidak akan meremehkan ilmu sebagaimana kamu tidak
mempelajarinya.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Tehnik (cara) ibadat yang paling tepat dan utama
ialah menimba ilmu agama dengan sungguhsungguh, sampai berhasil membedakan
mana yang halal dan haram. Seorang ahli fiqih yaitu tantangan berat bagi setan
melebihi 1000 ahli ibadat yang dungu, dan setiap sesuatu pasti bersendi, sedangkan
sendi agama yaitu ilmu fiqih”.
Perdebatan sengit dikalangan Ulama Bashrah (saat itu) tentang harta dan ilmu,
mana yang lebih utama, mereka belum juga dapat memutuskan, akhirnya ditanyakan
kepada Ibnu Abbas, Jawabnya: ”Ilmu lebih utama daripada harta”. Lalu apa
alasannya? Jawabnya: "Sebab ilmu yaitu warisan para Nabi, sedangkan harta
warisan Fir'aun, Ilmu sanggup memelihara pemiliknya, namun harta merepotkan kamu,
ilmu diberikan hanya kepada orang yang dikasihi Allah, namun harta kepada siapa saja
tanpa pandang bulu (yang disayang Allah atau tidak), bahkan yang tidak disayang
diberi lebih banyak lagi, perhatikan FirmanNya:
Artinya:
"Seandainya munusia tidak berkumpul menjadi suatu masyarukat, pasti orung-orung
kafir diberi gedung beratap peruk dan tangga bertingkut untuk kemegahan”. (Zukhuf
33)
Dan ilmu yang diajarkan (diberikan) kepada lain orang, tidak semakin berkurang,
melainkan bertambah, sedangkan harta menjadi surut jika diberikan lain orang, dan
seorang hartawan hilang namanya sesudah mati, sedangkan orang Alim menjadi lebih
405 Tanbih al-Ghafiln
harum namanya. Seorang hartawan dituntut setiap dirham dari dan dengan cara
bagaimana memperolehnya serta dibelanjakan kemana atau untuk apa saja?,
sedangkan orang berilmu dari setiap hadis memperoleh satu tingkat atau derajat di
surga”.
Pernyataan S. Abu Thalib : "Ada tiga tingkatan manusia yaitu: 1. Ilmuan RABBANY
(Ulama yang takut kepada Allah), 2. Santri (penimba ilmu) yang tegak di jalan selamat,
3. Seluruh rakyat jelata (masyarakat awam) yang mudah dipengaruhi selalu mengikuti
arah angin (setiap suara berseru). Dan ilmu baik daripada harta, ia memelihara dirimu,
namun harta harus kau jaga. Ilmu semakin bertambah jika diamalkan, namun harta
menjadi berkurang jika dibelanjakan. Dan Ulama hidup kekal, sekalipun jasmaninya
telah tiada, lagipula tutur kata (ajaran)nya selalu dikenang di dalam hati sanubari.
Pernyataan Abu Darda':”Manusia hanya ada dua, Pertama: ” Pendidik (Ulama),
Kedua:” Anak didik (santri, pelajar atau pengangsu ilmu) keduaduanya sama-sama
berpahala, selain itu tiada gunanya (bagai sampah).
406 Tanbih al-Ghafiln
BAB 57
Tentang Beramal Dengan Ilmu
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah bersabda:
Artinya:
"Ulama yaitu manusia yang dipercaya pura Rasulullah, untuk mendidik dam
membimbing umat manusia, sepanjang tidak nuwun ingsih (menjilat) penguasa, rakus
harta, namun jika mereka telah mencampuri urusan pergolakun dunia (politik), muka
berarti telah berbuat jauh (menyimpang) dari para Rasulullah, sebaiknya hatihati dan
hindarilah mereka”.
Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda', katanya: "Tiada orang pandai
tanpa belajar, dan bukanlah orang 'Alim jika tidak mengamalkan ilmunya”. Katanya
pula: "Bahaya yang menimpa orang dungu hanya 1x, namun bagi yang mengerti tanpa
melaksanakan pengertianya sampai 7x. Kelak di hari kiamat yang aku takuti bukan
tuntutan: "Sejauh mana ilmu pengetahuan namun : "Sampai sejauh mana kau
mengamalkan ilmu pengetahuan itu?”.
Nabi Isa dalam penegasannya: "Orang yang dikenal besar namanya di alam atas
(malaikat) yaitu: "Orang 'Alim yang mengamalkan serta mengajarkan ilmunya”.
Umar bertanya: "Ibnu Salam, siapa yang disebut ilmuan? Jawabnya: "Yaitu, yang
melaksanakan ilmunya. Lalu, apa faktor penyebab lenyapnya ilmu dari dada manusia?
Jawabnya: "Tamak, (yakni) seorang rakus menyalah gunakan ilmunya, hingga
seakan-akan ilmunya telah lenyap dari dadanya”.
Nabi 'Isa berkata: "Tiada manfaatnya orang buta membawa lampu, yang dapat
mengambil manfaatnya justru orang lain. Dan tiada manfaat rumah gelap (di dalam),
lampu dipasang di belakang, dan apa perlunya membahas ilmu hikmah jika tidak
untuk diamalkan? Katanya pula: "Sayang sekali, banyak pohon tidak ada buahnya,
dan ribuan ulama namun tidak seluruhnya pandai mendidik, banyak sekali buah-
buahan namun tidak seluruhnya baik, dan alangkah banyaknya ilmu, namun tidak
keseluruhannya bermanfaat”.
407 Tanbih al-Ghafiln
Orang yang pandai mengamalkan ilmu yang telah ada (dimiliki), pasti diberi taufik
untuk menimba (meraih) ilmu yang belum ia memiliki”. (demikian Auzai').
Peringatan Sahl Abdullah: "Manusia semuanya mati, kecuali Ulama, dan mereka
mabuk semuanya, kecuali yang mengamalkan ilmunya, dan mereka semuanya tertipu
(yang mengamalkan ilmunya) kecuali yang tulus ikhlas, dan merekapun khawatir.
Nabi bersabda: ”Hati-hatilah kamu, jangan duduk berdekatan dengan orang pandai,
kecuali yang mengajakmu dari 5 ke 5 yaitu:
1. Dari keraguan kau diajak menuju ke "keyakinan”.
2. Dari kesombongan kau diajak menuju "Tawadlu”.
3. Dari permusuhan kau diajak menuju perdamaian.
4. Dari riya kau diajak menuju ke ”ikhlasan”.
5. Dari rakus harta kau diajak menuju zuhud.
Nasihat S. Ali Abu Thalib: "Orang pandai jika tidak mengamalkan Umunya, orang
enggan menimba ilmu darinya, sebab ilmunya tidak bermanfaat pada dirinya,
sekalipun ia telah menghimpun ilmu sebanyakbanyaknya. Pada zaman Bani Israil,
ada orang menghimpun ilmu sejuAllah 80 peti besar ilmu, lalu Allah memberitahu
kepadanya lewat NabiNya:
”Scandainya engkau tambah lagi dua kali lipat ilmu yang ada padamu, tetap tidak
banyak arti bagimu, sepanjang engkau tidak mengamalkan 3 perkara, yaitu:
1. Jangan senang harta (dunia), sebab ia bukanlah tempat pemukiman tetap bagi
orang mukmin.
2. Jangan berkawan dengan setan, sebab ia bukan kawan orang beriman (mukmin).
3. Jangan menyakiti atau mengganggu kepada sesama mukmin, sebab hal itu bukan
sifat orang mukmin.
Kata Sufyan Uyainah: "Kebodohan yaitu sangat buruk, sedangkan manusia
terpandai yaitu yang mengamalkan ilmunya, dan yang berilmu tapi tidak demikian,
408 Tanbih al-Ghafiln
berarti bodoh juga. Dan bagi orang bodoh diampuni dosanya sebanyak 70 dosa, yang
tidak diampuni bagi orang pandai satu dosa.
Ada tiga perkara yang diherankan oleh Malaikat yaitu:
1. Orang pandai yang fasik, mengajari orang apa (ilmu) yang tidak diamalkan.
2. Makam (kuburan) pendurhaka, yang dibangun dengan baik, (yakni) bata dan
semen.
3. Mengukir (memberi) nama makam mavit durhaka.
Di hari Kiamat, ada 3 macam orang yang sangat menyesal, yaitu:
1. Majikan yang punya sahaya seorang shalih, ia masuk surga sedang majikannya
dijerumuskan ke neraka.
2. Seorang hartawan yang telah bersusah payah menghimpun hartanya, namun
zakatnya tidak dikeluarkan hingga ajal (maut) datang, lalu hartanya diwaris, dan oleh
pewarisnya dibuat sarana taat atau beribadat, hingga mereka masuk surga sebab
harta itu, sedang ia dijerumuskan ke neraka (akibat hartanya).
3. Seorang pandai yang mendidik masyarakat (anak didik)nya, namun ja melupakan
pendidikan (ajaran) yang disampaikan, sehingga masyarakat selamat sebab
pendidikan (ajaran)nya, sedang ia sendiri dijerumuskan ke neraka.
Ada orang bertanya: "Ulama fiqih setempat berpendapat demikian. Lalu Hasan Bashry
bertanya kepadanya: "Ulama Fiqih yaitu: "Orang yang zuhud (tidak senang) harta, dan
ia sungguh-sungguh berharap pada akhirat, selalu ingat laku dosanya, tetap tekun
beribadat. Jika para Ulama disibukkan menghimpun harta halal, maka masyarakat
awam akan bersantap harta syubhat, dan jika pada Ulama bersantap harta subhat,
maka masyarakat awam menyantap (nguntal) yang haram, apalagi jika Ulama telah
berani nyantap haram, maka masyarakat awam nyantap (menjadi) kafir.
Al Faqih dalam mendukung keterangan tersebut di atas, memberinya alasan sebagai
berikut: sebab jika Ulama disibukkan menghimpun harta halal, maka masyarakat
awam menirunya, padahal mereka tidak mengerti (batas halal-haram), akhirnya
mereka terjebak pada syubhat. Dan jika Ulama menyantap syubhat, lalu ditiru,
409 Tanbih al-Ghafiln
padahal mereka tidak mampu membedakan syubhat-haram, akhirnya mereka
menerjang yang haram. Dan jika Ulama berani menerjang haram, lalu ditiru bahkan
mereka menganggap-nya (yang diperbuat ulama itu) halal, akhirlah mereka menjadi
kafir, akibat "Menghalalkan yang haram”.
Kelak di hari Kiamat orang-orang dungu akan menuntut (memegang) orang 'Alim
seraya berkata: "Kamu orang pandai, namun kenapa aku kau biarkan saja, tidak
menunjuki atau melarang kami, hingga kami terjerumus ke dalam kebinasaan ini?
Sahabat bertanya: "Manakah manusia paling berbahaya? Beliau Nabi F menjawab:
"Orang pandai saat bejat moralnya(tiada berakhlak)”.
Jika sudah terjadi hal semacam ini, maka hancurlah alam sekelilingnya (masyarakat
lingkungannya).
Saat sekarang ini belajar ilmu dianggap rakus, mendengarkannya sekedar hiburan,
membahasnya keinginan syahwat, dan mengamalkannya bagaikan orang mencabut
nyawa.
Nabi bersabda: "Barang siapa menuntut ilmu, berlandaskan 4 perkara, pasti masuk
neraka yaitu:
1. Menyaingi para Ulama.
2. Mempengaruhi orang-orang bodoh (dengan berdebat).
3. Agar populer di masyarakat.
4. Menarik harta dari penguasa, kemuliaan atau pangkat dunia.
Kata Sufyan 'Tsaury: ”Dasar ilmu itu diam, kedua memperhatikan, ketiga
menghafalkan, keempat melaksanakan, kelima menyampaikan tablig)
Nasihat Abu Darda:
410 Tanbih al-Ghafiln
”Sudilah anda pendidik, atau anak didik atau pendengar (yang baik), jungun menjudi
orung keemput (yakni) bukun pendidik, bukan pelajar utau bukun pendengur buik, jiku
demikian halnya, pusti unda binasa”. :
Ada tiga tipe (macam) Ulama, yaitu:
1. Mengenal Allah dan perintahNya.
2. Mengenal Allah tapi tidak kenal perintahNya.
3. Mengenal perintahNya, tapi tidak kenal Allah.
1. Mengenal Allah dan perintahNya, yaitu: orang pandai yang takut kepada Allah
(bertagwa dengan sesungguhnya), saat melaksanakan hukum, perintah atau
menghindari laranganNya.
2. Mengenal Allah tapi tidak kenal perintahNya, yaitu: Orang yang takut kepada Allah,
namun buta masalah hukum, tidak mengetahui mana yang halal dan yang haram, serta
tidak tahu perintahperintahNya.
3. Mengenal perintahNya, tapi tidak kenal Allah, yaitu: Orang pandai hukum atau ilmu
agamaNya (Islam), tatapi tidak takut kepadaNya.
Kata Al Faqih: "Aku mendengar dari ayahku, dari Muhammad Janah, dari Abu Hafs,
katanya: "Ada 10 keistimewaan bagi orang pandai (Ulama, sarjana, atau para
pendidik), yaitu: 1. Keikhlasan, 2. Ketagwaan, 3. Nasihat, 4. Kasih-sayang, 5.
Tanggungjawab, 6. Sabar, 7. Tenang, 8. Tawadlu', 9. Bersih dari harta lain. 10. Selalu
muthala'h kitabnya dan pemurah kepada siapa saja yang memerlukan ilmunya.
Juga ada 10 sifat buruk, bahkan lebih buruk lagi, jika dimiliki orangorang tertentu
(orang pandai), yaitu: 1. Berlaku kejam saat berkuasa, 2. Kikir saat banyak harta,
3. Thama' bagi Ulama, 4. Rakus bagi si miskin, 5. Tidak malu pada bangsawan, 6.
Berselera muda, padahal sudah tua, 7. Pria mencontoh wanita (menyerupai cara
berpakaian dan lainlain), 8. Wanita mencontoh pria dalam berlagak, berpakaian dan
lain-lain. | 9, Ahli zuhud berdekatan (sengaja mendekati) dengan ahli harta dunia, 10.
Kebodohan bagi ahli ibadat (amal tanpa ilmu). (Demikian kata Hafs).
411 Tanbih al-Ghafiln
Perkataan orang ahli hikmah menjadi hiburan bagi orang bodoh, sebaliknya ucapan
orang bodoh menjadi catatan bagi orang ahli hikmah (Demikian ungkapan seorang
hakim).
Kata Al Faqih: "Orang bodoh saat mendengar tutur kata ahli hikmah, mereka
menganggapnya jenaka dan ganjil, sehingga menjadi hiburan bagi mereka.
Sebaliknya, ucapan orang bodoh saat melewati telinga orang ahli hikmah sangat
terasa buruknya ucapan itu, sehingga dapat menjadi catatan (peringatan) bagi
mereka, untuk dijauhkannya, Keinginan (hasrat atau hobbi) orang bodoh yaitu:
"Mendengarkan, Sedangkan Ulama, yaitu: "Meriwayatkan, dan orang zuhud yaitu:
"Memelihara, dan melaksanakan”.
WABILLAHIT TAUFIIQ
412 Tanbih al-Ghafiln
BAB 58
Tentang Keutamaan Majelis Ilmu
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Laits, katanya: "Ada 3 orang
menghadap Nabi tengah duduk dengan para sahabatnya, Orang pertama menduduki
tempat yang lowong, yang kedua duduk di | belakang majelis, dan yang ketiga terus
pergi, sesudah beliau selesai menyampaikan nasihatnya beliau bersabda: "Aku
memberitahukan kepadamu tentang tingkah ketiga orang tersebut, yaitu:
1. Orang pertama mendekat kepada Allah, maka Allahpun mendekar kepadanya.
2. Orang kedua: Malu kepada Allah, maka Allahpun malu kepadanya.
3. Orang ketiga: "Berpaling dari Allah, maka Allah juga memalingkan dia.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Syahr Hausyab, katanya, Lugmanul
Hakim menasihati putranya: "Hai anakku, saat kamu melihat jamaah tengah berzikir,
maka duduklah bersama mereka, sebab jika engkau pandai bermanfaatlah ilmumu,
dan jika engkau bodoh, maka kau dapat menimba ilmu dari mereka, dan kemungkinan
mereka diberi rahmat oleh Allah, maka kau memperoleh bagian daripadanya. Dan
saat kamu melihat masyarakat yang tidak berzikir, maka hati-hatilah jangan
mendekati mereka, sebab jika kau pandai tiada manfaat ilmu yang ada padamu, dan
jika kamu bodoh, maka menambah kesesaranmu, dan kemungkinan mereka dimarahi
oleh Allah, hingga kamu tertimps marahNya.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, Abu Sa'id Khudry, Nabi
bersabda:” Allah menugaskan malaikat yang keliling dunia, saat bertemu dengan
jamaah zikrullah, mereka berseru: "Marilah ini tujuanmu, lalu mereka duduk bersama
di majelis itu, sesudah naik ke langit, mereka melaporkan kepada Allah: "Kami
tinggalkan mereks bertahmid, bertasbih dan berzikir kepadaMu, Lalu apa yang
mereka inginkan? Jawab mereka surga, lalu apakah mereka telah melihatnya?
jawabnya: Belum, lalu bagaimana seandainya mereka melihatnya? Jawabnya: "Pasti
mereka bertambah semangatnya dan sungguh-sungguh mengharap. Dan mereka
mohon perlindungan dari neraka, sekalipun belum pernah melihatnya, jika
diperlihatkan kepada mereka pasti mereka lebih takut lagi, Lalu FirmanNya: "Hai para
malaikat, saksikanlah bahwa Aku sudah mengampuni mereka. Kata mereka: "Dari
antara mereka masih ada yang berdosa, sebenarnya tiada tujuan ke sana, hanya
413 Tanbih al-Ghafiln
datang sebab suatu kepentingan. Jawabnya: "Merekalah kaum yang tak rugi siapa
saja yang duduk bersama mereka”.
Sebelum makhluk diciptakan, Allah telah menulis dua kalimat dan diletakkan di bawah
Arsy, yaitu:
1. Bagi orang yang berbuat baik, namun pergaulannya dengan orang jahat, jika
amalnya berubah menjadi dosa, dan kelak dikumpulkan dengan mereka di hari
Kiamat.
2. Bagi orang yang berbuat buruk, namun pergaulannya dengan orang baik-baik yang
taat beribadat, dan menyenangi mereka, maka perbuatannya dianggap amal baik,
kelak dihimpun dengan mereka di hari Kiamat”. (Ka'bul Akhbar)
Kata Al Faqih: "Orang






.jpeg)
