Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 9. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Oktober 2025

Teori muslim 9


Dari Hasan Bashry: "Nabi  ditanya: Ya Rasulullah amal apa yang paling utama? 

Jawabnya: "Jika engkau mati bibirmu basah dengan Zikrullah”.  

 

Malik Dinar menegaskan: "Orang yang lebih suka mendengar pembicaraan manusia, 

daripada "Kalamullah” pasti amalnya (sedikit), buta mata hatinya dan percuma 

hidupnya (sia-sia).  

 

Dari Anas Malik, Rasulullah  bersabda: 

 

Artinya:  

 

366 Tanbih al-Ghafiln 

"Zikrullah yaitu  suatu bukidi adanya iman, dan bebas nifak dan benteng dari 

serangan setan serta api neraka”. (Al-Hadis)  

 

Wahb Munabbih dari Ibnu Abbas, katanya: Ada 5 perkara (wahyu Allah) yang 

diserukan oleh Nabi Yahya kepada kaumnya (Bani Israil) yaitu:  

1. Menyembah Allah dan tidak syirik kepadaNya, sebab  diumpamakan syirik itu 

bagaikan orang membeli sahaya (pria) lalu dipelihara dan dikawinkan dengan sahaya 

wanita, sesudah  itu diberi modal usaha (uang untuk) berdagang, demi mencukupi 

kebutuhan rumah tangganya dan sisa labanya diberikan kepada majikannya, namun  

sisa labanya itu tiba-tiba diberikan kepada musuh majikannya, sehingga majikan diberi 

sangat sedikit. Kemudian cobalah dipikir yang baik (kembalikanlah pada dirimu 

sendiri) apakah rela jika kamu diperlakukan seperti ini?  

 

2. Salat, dan diumpamakan seperti orang minta izin bertemu (menghadap) raja, namun  

sesudah  raja memperkenankannya untuk didengar usul dan permohonannya, ia 

menoleh ke kanan-ke kiri bersikap acuh atas permohonan yang diajukan. Kemudian 

kira-kira bagaimana jika seorang raja diperlakukan sedemikian rupa?  

 

3. Puasa, dan diumpamakan bagaikan orang memakai pakaian perang lengkap 

dengan senjatanya, lalu sulit diserang oleh lawan.  

 

4. Bersedekah, dan diumpamakan orang terjebak dan dimasukkan perangkap musuh, 

lalu ia menebusnya dengan juAllah tertentu, dari hasil kerjanya (diangsurnya) hingga 

lunas tebusan tersebut, sesudah itu baru dibebaskan dari penjara musuh.  

 

5, Zikrullah, dan diumpamakan bagaikan suatu masyarakat (bangsa) suatu negara 

yang memiliki benteng pertahanan kuat yang sulit diterobos musuh, akhirnya mereka 

selamat dan aman dari musuh.  

 

Kemudian Nabi  bersabda: "Aku menyuruh kalian melakukan apa yang telah diserukan 

oleh Nabi Yahya kepada masyarakatnya, disamping 5 perkara lagi sebagai tambahan 

dariku, yaitu: Pelihara persatuan umat, dan selalu berbakti atau taat, serta hijrah, jihad. 

Maka orang yang berusaha menghadapkan kembali tradisi (kebudayaan lama) 

jahiliyah, berarti ia segabai isi (bangkai) jahannam. Sahud Ibnu Umar: "Bacaan 

 

367 Tanbih al-Ghafiln 

hamdalah (ALHAMDULILLAH) sanggup membuka pintu-pintu langit bagi 

pengucapnya, dan takbir (ALLAAHHU AKBAR) memenuhi di antara langit-bumi, 

tasbih (SUBHAANALLAH ) tiada yang tahu persis juAllah pahalanya kecuali Allah 

FirmanNya:  

 

"saat  ada seorang manusia menyebut-Ku sendirian, maka Akupun menyebutnya 

sendirian, dan saat  ia menyebut-Ku di tengah Orung banyak, maka Aku-pun 

menyebutnya dikalangan jamaah yang lebih baik lagi mulia. Juga berkata: "Tiada 

seorang manusia (menjelang) tidurnya berzikir kepada Allah hingga memejamkan 

matanya, kecuali ia ditulis (dianggap) sikir sepanjang tidurnya, hingga bangun”.  

 

Yang dimaksud dengan zikir Allah kepada hambaNya, yaitu: "Memberi maaf dan 

ampunan”. Maka jika seseorang berzikir kepada Allah, lalu Dia menyambutnya 

dengan ampunan. (Penjelasan Al-Faqih). Kata S. Ali : "Seseorang berzikir yaitu  atas 

kehendak Allah (diingatkan olehNya), maka dimaafkan dosanya dengan berzikir 

tersebut, Dan Islam itu melewati 2 pedang, pertama: "Sewaktu masih kafir, masuk 

Islam sebab  takut perang, Kedua: "Jika keluar (murtad) dari Islam dijatuhi hukuman 

bunuh. Dan dosa itu berada di antara 2 kewajiban, pertama: Wajib menghindarinya. 

Kedua: Wajib bertaubat, bagi yang . terlanjur berbuatnya”. Penafsiran ayat (di bawah) 

ini, menurut Ibnu Abbas:  

 

Artinya:  

"Aku berlindung (kepuda Alah) dari kejuhatan setan khunnas”.  

 

Katanya: ”Setan itu menguasai daerah hati (bersarang dalam perasaan nafsu-

syahwat), lalu saat  asma Allah disebut ia mundur, namun  saat  lupa asma Allah 

tersebut maka berbisiklah ia dan mengajak berbuat segala yang berlawanan dengan 

ke selamatan manusia, serta ajaran Allah dan RasulullahNya. Rasulullah  bersabda: 

"Segala sesuatu pasti punya alat pembersih sedangkan alat pembersih hati manusia 

ialah "Zikrullah”.  

 

Kata Ibrahim Nakha-i: "saat  seorang muslim masuk rumahnya seraya mengucap 

salam, lalu setan sedih katanya: "Tiada tempat bagiku di sini”, dan saat  akan makan 

 

368 Tanbih al-Ghafiln 

mengucap basmalah (BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM), maka setan berkata: 

"Tiada tempat dan makanan serta minuman bagiku, lalu keluarlah ia dengan kecewa”.  

 

Dari 'Aisyah  Rasulullah  bersabda: "saat  kamu hendak makan, hendaklah membaca 

"BISMILLAAH” dan saat  lupa pada awalnya (tidak membaca basmalah) maka 

bacalah pada akhirnya”. (Al-Hadis)  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "saat  kamu makan dengan tidak membaca bismillah terlebih 

dahulu, maka setan menyertai makan kamu, namun  jika membacanya (Bismillah), 

maka setan ditolak dari makanan itu, bahkan ja akan memuntahkannya (makanan 

yang terlanjur ia makan) maka ia memulainya dengan makanan baru”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Muhammad (Kawan Anas Malik), 

katanya: "Iblis mengusulkan hak rumahnya kepada Tuhan: "Ya Tuhan, Kau buatkan 

Anak Adam rumah khusus untuk berzikir kepadaMu, lalu mana rumahku? Jawab-Nya: 

"Rumahmu yaitu: "Tempat pemandian”, dan mana majelisku? JawabNya: ”Majelismu 

yaitu: ”Pasar”, dan apakah bacaanku? Jawabnya: "Bacaanmu yaitu: "Syair nyanyi-

nyanyian merdu, dan mana ceritaku? JawabNya: "Yaitu dusta”, dan mana azanku? 

JawabNya: "Yaitu alat musik (seruling dan lain-lain), dan mana utusanku? JawabNya: 

"Yaitu para dukun, dan mana kitabku.  

 

JawabNya: "Yaitu gincu palsu (tai lalat, lukisan dan lain-lain). Jalu apakah 

perangkapku? JawabNya: ”Yaitu para wanita, dan apa makananku? JawabNya: 

"Makanan yang tidak disebutkan asmaKu (basmalah), lalu mana minumanku? 

JawabNya: ” Yaitu segala minuman yang memabukkan (seperti arak, wiski, dan lain-

lain). Nasihat Fudlail: ”Peliharalah 5 perkara, yaitu:  

1. Segala sesuatu yang menimpa dirimu, yaitu  dari (qadla) Allah, dari itu janganlah 

kamu menyalahkan makhluk (kawan).  

2. Peliharalah lidah (perkataan)mu agar mereka tidak terganggu olehmu, dan kamu 

selamat dari siksa Allah.  

3. Yakinlah pada janji Tuhan tentang rezeki, agar kamu menjadi orang beriman 

(mukmin).  

4. Berzikirlah selalu (sebagai persiapan mati), agar kamu mati tidak dalam keadaan 

lupa diri.  

 

369 Tanbih al-Ghafiln 

5. Berzikirlah sebanyak-banyaknya agar kamu dijaga dari perbuatan dosa.  

 

Ibrahim Ad-ham pernah memutus pembicaraan tentang urusan duniawi bagi 

seseorang, katanya: "Apakah perkataanmu itu mengharap Pahala? Jawabnya tidak, 

lalu kamu merasa aman dari siksa Allah? Jawabnya: "Tidak, Kemudian buat apa 

perkataan yang tidak dapat harap pahalanya dan tidak dapat menyelamatkan dari 

siksa Allah? Kan lebih baik berzikir kepada Allah .  

 

Janji Allah dalam kitabNya yang diturunkan kepada para nabi: "Orang yang tekun 

berzikir kepadaKu, hingga tiada kesempatan berdoa baginya, maka Aku akan 

memberi yang lebih baik daripada (melebihi) yang berdoa. (Ka'bul Akhbar).  

 

Masyarakat langit merasa lega melihat terangnya rumah yang dibuat berzikir kepada 

Allah, rumah itu bagaikan lampu penerang di tengah kegelapan, namun  terlihat suram-

gelap oleh mereka Rumah yang tidak dibuat zikir. (Fudlail 'Iyadl).  

 

Nabi Musa bertanya: "Ya Tuhan, bagaimana cara mengetahui Perbedaan antara 

kekasihMu dengan kebencianMu? JawabNya: Hai Musa bagi kekasihKu ada dua 

tanda bukti, yaitu:  

 

1. Mudah berzikir kepadaKu, sehingga Akupun zikir kepadanya di alam malakut langit-

bumi.  

2. Terpelihara dari segala yang haram dan kemarahanKu, sehingga ia selamat dari 

siksa dan marahKu.  

 

Demikian pula bagi kebencianKu ada tanda bukti, yaitu:  

1. Mudah lupa zikir kepadaKu.  

2. Mudah menuruti nafsu, sehingga terjerumus ke dalam kancah kemungkaran dan 

haram, akhirnya mereka disiksa.  

 

Abu Malih dari ayahnya: Ada seorang sahabat bersama Nabi  menggunakan 

kendaraan, dan saat  ontanya tergelincir ia berkata: ”Celaka setan” lalu beliau 

memperingatkan: Jangan kau menyebut demikian, sebab setan akan bangga, 

 

370 Tanbih al-Ghafiln 

sombong sebesar rumah, namun  hendaklah kau menyebut: "Bismillah, pasti ia 

mengecil sekecil lalat”.  

 

Nabi  bersabda: "Cara melenyapkan dosa dari majelis, yaitu saat  berdiri 

mengucapkan:  

 

Artinya:  

"Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji bagiMu, aku bersaksi tidak adu Tuhan yang 

lain, kecuali Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepuduaMu”.  

 

Jika majelis itu tempat berzikir, maka akan seimbang hingga Kiamat, dan jika majelis 

itu tempat bermain, maka ucapan itu sebagai penebus atau pelenyap dosa yang 

diperbuat dalam "majelis tersebut.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Oasyim Abdirrahman Muhammad, 

dari Muhammad Wasi' katanya, Umar  

 

berkata Rasulullah  bersabda: "Orang yang menginjak pasar dengan mengucapkan:  

 

Artinya:  

"Tiada Tuhan lain, kecuali Allah Yang Esa dan tiada serikat bagiNya, kerajaan dan 

kekuasaan serta puji yaitu  milikNya. Dia Menghidupkan dan mematikan. Iidup tanpa 

mati, segala kebaikan berada di bawah KekuasaanNya, Dia berkuasa atas segala-

galanya, Dia tetapkan sejuta kebaikan, dan menghapus sejuta dosa serta 

meningkatkan sejuta pangkat (derajat).”  

 

Al-Faqih dalam kuliahnya menyatakan: "Zikir kepada Allah yaitu  amal Ibadah yang 

paling unggul, sebab setiap ibadat ditentukan kapasitas (kadar) dan waktunya, bahkan 

terkadang ada yang dilarang jika tidak menetapi waktunya, atau melebihi ketentuan 

yang berlaku, namun  Zikir kepada Allah, tiada ketentuan waktu dan juAllah banyaknya. 

Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Hai orang-orang beriman bersikirlah kepada Allah sebanyaknya”. (Ahzab 41)  

 

371 Tanbih al-Ghafiln 

 

Yakni segala hal, tingkah dan keadaan apa saja. Dan ketahuilah tentang 4 keadaan 

manusia, yaitu:  

 

1. Berbakti atau taat, hal ini perlu diingat: "Yang demikian ini, yaitu  taufik dan 

petunjuk Allah”, dan berharaplah agar diterima taatnya.  

2. Maksiat, di saat ini harus ingat dan segera bertaubat.  

3. Nikmat, maka bersyukurlah.  

4. Ujian, cobaan atau kesulitan, maka hadapilah dengan penuh kesabaran dan usaha, 

serta berharap agar dilapangkannya (oleh Allah .)  

 

Dan ketahui pula ada 5 faedah zikir, yaitu:  

 

1. Berisi bukti rida Allah.  

2. Meningkatkan aktifitas taat.  

3. Selama Zikir dilindungi dari gangguan setan.  

4. Hati menjadi lunak.  

5. Terpelihara dari laku maksiat.  

 

 

 

 

 

  

 

372 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 51  

Tentang Doa  

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah  katanya:” Ada lima sikap 

penyebab terbukanya lima tambahan berikutnya, yaitu:  

1. Pandai bersyukur, pasti terbuka tambahan baginya, Firman Allah:  

 

Artinya: "Jika kau bersyukur, pasti Kutambahkan nikmat bagimu”.  

2. Berlaku sabar, pasti terbuka pahala baginya, FirmanNya:  

 

Artinya: "Orang yang berlaku sabar, pahalanya dipenuhi dengan juAllah fada 

perhitungan”.  

3. Bertaubat, pasti dikabulkan (diterima), FirmanNya:  

 

Artinya: ”Dia-lah Yang menerima taubat hamba-Nya”.  

4. Beristighfar, pasti terbuka ampunan baginya, Firman Allah:  

 

Artinya: ”Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sebab Dia Pengampun”.  

5. Berdoa, pasti dikabulkan, FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Berdoalah kepadaKu, pasti Aku kabulkan”.  

 

Menurut riwayat lain, ditambah angka 6, yaitu: "Bersedekah, pasti terbuka tambahan 

(ganti)nya, FirmanNya:  

 

Artinya:  

” Apa saja yang disedekahkan (sedikit atau banyak), pusti Dia menggantinya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Doa seorang muslim pasti dikabulkan, terkadang diberikan segera di dunia, atau 

disimpan (diberi pahala) di akhirat kelak, atau dibuat penebus dosanya, menurut bobot 

doa tersebut dengan catatan bukan doa dalam 2 hal, (yaitu):  

 

373 Tanbih al-Ghafiln 

1. Untuk laku maksiat.  

2. Memutuskan silaturrahmi. (Al Hadis)  

 

Yazid Raqqasyi berkata: "Di hari Kiamat, setiap manusia diberitahv tentang doa yang 

tidak dipenuhi segera di dunia, kataNya: "Inilah pahals atau balasan doa yang sengaja 

ditahan (saat  kau hidup di dunia),  

 

ia mengagumi besarnya pahala tersebut, sehingga ia mengharapkan semua doanya 

hanya dibalas di akhirat saja, tidak disegerakan di dunia. Demikianlah besarnya doa 

yang diberikan di akhirat. Numan Basyir, Nabi  bersabda:  

 

Artinya: “Doa yaitu  Ibadah (pengabdian kepada Allah)”.  

 

Kemudian beliau membaca ayat sebagai berikut: 

 

“Tuhanmu berfirman: "Mintalah kepadakKu, pasti dikabulkan, bahtrasanya orang-

orang yang sombong (tidak mau berdoa) dan berbakri kepadaKu, pasti mereka 

dijerumuskan ke jahannam sebagai manusia terhina”. (Ghafir 60)  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: "Seorang hamba selalu dalam kebaikan 

(memperoleh pahala doa) dengan catatan tidak terburu-buru. Tanya sahabat: Apa 

maksudnya ya Rasulullah? Jawabnya: "Mengucapkan: "Aku sudah berdoa namun  tidak 

dikabulkan”. (Al Hadis)  

 

Hasan menengok Abu Usman Nahdy sewaktu sakit, serunya: "Hai Abu Usman 

berdoalah, lalu ia berdoa diawali dengan pujian Allah, dan ayat-ayat Alquran serta 

salawat, lalu kedua tangannya diangkat termasuk  

 

aku sendiri juga mengangkat tangan, kemudian berkatalah ia (sesudah “desai 

berdoa): "Terimalah kabar gembira, bahwa: "Doa kita diterima oleh Allah”. Sahut 

Hasan: "Berani juga kau menyatakan sesuatu atas asma Allah". Jawabnya: "Ya, 

Hasan, seandainya kau ceritakan suatu hadis kepadaku, pasti aku percaya, lalu 

kenapa aku tidak percaya kepada (Firman) Allah:  

 

 

374 Tanbih al-Ghafiln 

Artinya:  

"Berdoalah kepadaKu pasti dikabulkan”.  

 

Sesudah mereka keluar, maka Hasan berkata: "Sungguh, dia lebih pandai daripada 

aku”.  

 

Nabi Musa bertanya kepada Tuhan: ”Saat manakah yang terbaik untuk berdoa? 

JawabNya: "Engkau yaitu  hamba, Aku Tuhan, setiap engkau berdoa pasti Kuterima, 

Musa mengulanginya beberapa kali, akhirnya Tuhan berfirman:” Berdoalah di tengah 

malam, pasti dikabulkan, sekalipun penarik cukai”.  

 

Ada orang minta didoakan oleh Rabi'ah 'Adawiyah, jawabnya: "Semoga Allah 

mengasihi engkau, berbaktilah kepadaNya, berdoa, pasti Dia mengabulkannya, 

sebab Dia mengabulkan orang yang tengah menderita atau terjepit lalu mohon 

kepadaNya”.  

 

A'masy dari Malik Harits, katanya, Allah berfirman: "Orang yang tekun zikir kepadaKu, 

hingga tiada kesempatan berdoa, pasti Aku akan memberinya melebihi orang yang 

berdoa”.  

 

Allah Berfirman: Kamu berdoa, sedang hatimu berpaling dariKu, berarti perbuatanmu 

palsu. (Ja'far Bargan dari Shalih Yasar)  

 

Ada orang mengadu kepada ahli hikmah, katanya: "Kenapa doa kami tidak 

dikabulkan, padahal Allah berfirman: "Berdoalah kepadaKu, pasti dikabulkan”. 

Jawabnya: "Ada 7 faktor penghambatnya, yang selama ini kau melakukannya, yaitu:  

 

1. Perbuatan yang mengundang amarah Allah, dan tidak segera bertaubat atau 

menyesalinya.  

2. Pernyataan palsu, yaitu mengatakan: "Kami hamba Allah”, namun  tidak seperti buruh 

taat kepada majikannya.  

3. Tidak melaksanakan Alquran, sekalipun membacanya, namun  acuh terhadap 

perintah atau larangan yang dikandungnya.  

 

375 Tanbih al-Ghafiln 

4. Mengingkari pengakuan sebagai umat Muhammad, sebab  SunnaturRasulullah 

ditinggalkan begitu saja, sehingga tetap makan (melanggar barang) haram.  

5. Mengerti bahwa: "Dunia tiada harganya di sisi Allah walau sebanyak sayap 

nyamuk”, namun  sebab nya perasaanmu menjadi tentram.  

6. Kau mengerti bahwa dunia fana (rusak), namun  kau berbuat seakan akan kekal 

baginya.  

7. Mengerti akhirat lebih utama daripada dunia, namun  tidak beramal demi akhirat 

dengan sepenuh hati, bahkan berlaku sebaliknya.  

 

Al Faqih menambahkan nasihatnya: "Perut seorang berdoa harus suci dari makanan 

haram yang menjadi faktor penyebab suatu doa ditolak”.  

 

Ya Rasulullah, aku telah berdoa, namun  tidak dikabulkan, Jawabnya: "Hai Saad, 

hindarkan makanan haram, ketahuilah "Setiap perut yang diisi dengan yang haram, 

sekalipun hanya sesuap nasi maka doanya ditolak selama 40 hari”. (Sa'ad Abu 

Waqash).  

 

Disamping itu tidak boleh terburu-buru (mengatakan doanya tertolak), sebab pada 

dasarnya setiap doa pasti diterima hanya saat (ketentuan waktu) pelaksanaan 

(dipenuhi)nya berada di tangan Tuhan, segera atau lambat atau ditunda di akhirat, 

maka semuanya tergantung pada Kekuasaan dan KehendakNya.  

 

Nabi Musa, saat  berdoa agar Fir'aun dibinasakan lalu Nabi Harun mendukung 

dengan Amin, kemudian Allah berfirman:  

 

Artinya:  

"Sungguh doa kalian telah dikabulkan, lalu hendaklah kalian Istiqamah (tetap)”.  

 

Kata Ibnu Abbas: "Jarak antara doa dan Fir'aun dibinasakan, diperkirakan memakan 

waktu 40 tahun”.  

 

Dari Yazid Raqqasyi, Rasulullah  bersabda: "saat  Allah mencintai (mengasihi) 

hambanya, lalu Dia pukul mukanya dengan ujicoba, seperti onta latihan (dijauhkan 

dari tempat air), agar dikasihi pula oleh masyarakat langit. Dan setiap doa yang 

 

376 Tanbih al-Ghafiln 

dipanjatkan, pasti dikabulkan (dari tiga perkara atau salah satu dari 3 perkara tersebut 

yaitu:  

1. Dipenuhi keinginannya dengan segera,  

2. Dibuat menebus laku dosanya,  

3. Dipenuhi kelak di akhirat (sebagai simpanan).  

 

Pernyataan seorang ahli hikmah: "Ada empat manusia Yang tidak akan menikmati 

kebahagiaan, yaitu:  

 

1. Kikir membalas bacaan salawat Nabi (saat  mendengar salawat, tidak ikut 

membacanya)  

2. Kikir menjawab suara azan.  

3. Kikir membantu atau membelanjakan hartanya demi kebaikan (kikir beramal baik).  

4. Kikir doa (tidak mau berdoa) baik demi kebaikan dirinya atau sesama mukmin, habis 

melakukan salat fardu.  

 

Dari Ibnu Abbas, Nabi  bersabda: "saat  kamu berdoa, maka angkatlah kedua 

tanganmu (caranya) telapak tangan di atas, jangan dibalik, kemudian diusapkan pada 

wajahmu jika sudah selesai”. (Al Hadis)  

 

WALLAAHU ALAM  

 

  

 

377 Tanbih al-Ghafiln 

  

 

378 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 52  

Tentang Bacaan Tasbih  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Dua kalimat yang ringan di bibir (mudah diucapkan), namun  berat dalam timbangan 

amal, dan sangat disenangi Tuhan, Yang pemurah, yaitu: SUBHAANALLAAHI WA 

BIHAMDIHII (Maha suci Allah dan segala puji bagiNya), dan SUBHAANALLAAHIL 

'ADHIIMI WA BIHAMDIHII (Maha Suci Allah lagi Agung dan segala puji bagiNya)”. (Al 

Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Khalid 'Imran, Nabi  bersabda: 

”Siapkanlah perisaimu! Mereka bertanya: "Apakah ada musuh? Jawabnya: "Tidak, 

maksudku perisai dari api neraka. Apa itu ya Rasulullah? Jawabnya: "Mengucapkan: 

SUBHANALLAAHI WALHAMDU LILAAHHI WALAAILAAHHA ILLALLAAHHU 

WALLAAHHU AKBAR WALAA HAULA WALAAQUWWATA ILLAA BILLAAHHIL 

'ALIYYIL 'ADHIM. (Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya Tiada Tuhan lain, kecuali 

Allah, Yang Maha Besar Dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan 

Allah Yang Tinggi lagi Agung), lalu ucapan itu akan mendahului dan menyingkirkan 

neraka dan memelihara keselamatannya, kelak dihari Kiamat”. (Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sariadnya dari Dlahak dari Ibnu Abbas, katanya: "Kata 

Israfil kepada Nabi : "Hai Muhammad, bacalah: Sebanyaknya, yang diketahui Allah, 

Maka orang yang membacanya 1x, Allah menentukannya 5 perkara, yaitu:  

1. Dihimpun dengan orang yang berzikir sebanyak-banyaknya. 

 2. Dianggap paling utama dari orang yang berzikir siang-malam.  

3. Dijadikan tanaman surga baginya.  

4. Segala dosanya lenyap, seperti gugurnya pohon kering.  

5. Dirahmati oleh Allah, dan tidak disiksa.  

 

Kata Ibnu Abbas: "Saat Allah menciptakan 'Arasy, para malaikat disuruh 

mengangkatnya, tidak kuat sebab  beratnya, lalu mereka disuruh mengucapkan: 

"SUBHAANALAAH” mendadak menjadi ringan (dan mereka kuat mengangkatnya). 

 

379 Tanbih al-Ghafiln 

Sesudah itu para malaikat membacanya terus menerus, tiada hentinya. Kemudian 

saat Adam diciptakan ia bersin (disuruh membaca: "ALHAMDU LILLAAH sesudah ia 

membacanya, maka Allah menjawab: "YARHAMUKALLAAH” dan sebab  rahmat 

itulah Aku menciptakan kalian (manusia).  

 

Kata Malaikat: ”Inilah kalimat mulia lagi baik, yang tidak layak diabaikan, lalu 

direntetkan dengan kalimat pertama, menjadi: ”"SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU 

LILLAAH” dan mereka membacanya tiada putus-putusnya, hingga Allah mengutus 

Nabi Nuh , sebab  kaum Nabi Nuh , yaitu  manusia pertama pencipta patung 

berhala, maka diserukan kepada Nabi Nuh dan kaumnya agar membaca: ”"LAA 

ILAAHA ILLAALLAAH'. agar memperoleh rida Allah.  

 

Kata para malaikat: "Inilah kalimat ketiga yang besar dan baik, lalu disusun dengan 

dua kalimat tersebut di atas, sehingga mereka membacanya tiada putus-putusnya: 

"SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WALAAILAAHAA ILLALLAAH”.  

 

Kemudian Allah mengutus Nabi Ibrahim dengan berkorban, yang ditebusnya dengan 

domba, sewaktu ia melihat domba tersebut membaca: ”"ALLAAHU AKBAR”, sebab  

gembiranya melihat nikmat Allah itu. Dan para malaikat menganggapnya "ini kalimat 

keempat”, yang sungguh besar dan baik, hingga disusun menjadi bacaan: 

"SUBHANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI, WALA ILAAHAA ILLAALLAAHU 

WALLAAHU AKBAR”.  

 

Sampai pada saat Jibril menyampaikannya kepada Nabi  beliau kagum seraya 

membaca: "LAAHAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM”. 

Sahut Jibril, susunlah dengan kalimat sebelumnya, sehingga akhirnya sempurna 

menjadi bacaan:  

 

Kata Ibnu Mas'ud: Tentang akhlak, rezeki dan harta pembagiannya sudah ditentukan 

oleh Allah, baik kepada orang yang disenangi ataupun dibenci, namun  tentang iman 

lain, Allah memberikan khusus kepada orang yang dicinta olehNya, oleh sebab  itu 

jika Allah mencinta seseorang, pasti diberinya iman. Dan orang yang kikir harta demi 

bersedekah, atau takut musuh hingga enggan berjihad serta keberatan bangun (salat) 

 

380 Tanbih al-Ghafiln 

malam, maka bacalah sebanyaknya: "LAAILAAHAA ILLAALLAAHU WALLAAHHU 

AKBAR, WASUBHAANALLAAHII WALHAMDU LILLAAH”.  

 

Dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda: "Bacaan (di bawah) ini, bagiku lebih baik 

dibandingkan dengan memperoleh harta sepenuh bumi ini, sepanjang matahari 

memancarkan sinarnya”.  

 

Inilah bacaannya:  

 

Dari Samurah Jundub, Nabi 5 bersabda: ” Empat kalimat (di bawah) Ini sangat utama, 

dibaca dengan cara sesuka hatimu, mana saja yang didahulukan, boleh diurutkan 

sebagai berikut:  

 

Ibnu Mas'ud sudah terbiasa membaca:  

 

Itulah qardlan hasanan (simpanan terbaik), sewaktu ia mendengar pengemis 

membaca ayat sebagai berikut:  

 

Artinya:  

"Siapakah orang yang senang meminjami harta (hutangan) yang baik kepada Allah?”.  

 

Kalimat tersebut di atas yaitu  merupakan pengganti sedekah bagi orang miskin yang 

ingin bersedekah, agar dapat memperoleh pahalanya sedekah (Al Faqih).  

 

saat  para sahabat beramai-ramai memberi sedekah atas anjuran Rasulullah , maka 

Abu Umamah tetap diam di majelis ta'lim beliau  seraya menggerakkan bibirnya, saat  

beliau bertanya: "Kenapa kau gerakkan bibirmu? Jawabnya: ”Ya Rasulullah mereka 

beramai-ramai memberi sedekah, sedangkan aku tiada sedikitpun harta untuk itu, lalu 

aku membaca:  

 

Kemudian beliau  bersabda: "Hai Abu Umamah, itu lebih baik bagimu, dibanding 

dengan engkau bersedekah satu mud emas, kepada fakir-miskin”.  

 

WALAAHU ALAM  

 

381 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 53  

Tentang Salawat dan Keutamaannya  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Abdurrahman, Nabi  

bersabda :” saat  ada orang (umatku) mengucap alm kepadaku, sesudah aku tiada, 

maka Jibril menyampaikannya kepadaku, katanya: "Hai Muhammad inilah salam dari 

Fulan putra fulan, lalu beliau menjawabnya: "WA'ALAJHHIS SALAAM? artinya: 

Salam, rahmat dan berkah Allah juga tetapkanlah kepadanya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, katanya: "Rasulullah  naik 

ke mimbar, membaca: "AMIN”, lalu naik dan membaca: "AMIN”, lalu naik dan 

membaca: "AMIN”, kemudian duduk di atasnya, lalu Mw'adz Jabal bertanya: "Ya 

Rasulullah, apa sebab saat  naik mimbar tadi, baginda mengucapkan amin sampai 

3x? Jawabnya: Jibril datang dan berkata: "Hai Muhammad, orang yang menemui 

Ramadan namun  tidak diampuni dosanya hingga mati, maka masuklah ke neraka, Allah 

menjauhkan rahmat darinya. Jawabku: "AMIN”. Dan orang yang mendapatkan kedua 

atau salah satu orang tuanya, namun  tidak berbakti kepadanya hingga mati, masuklah 

ke neraka, Allah menjauhkan tahmat darinya. Jawabku: " AMIN”. Dan orang yang 

mendengar sebutan asmamu, tidak bersalawat hingga mati, masuklah ke neraka, 

Allah menjauhkan rahmat darinya. Jawabku:” AMIN”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Musayyab, kata Umar: "Aku mendengar 

bahwa Doa setiap orang ditahan di antara langit-bumi, ia tidak akan naik, kecuali jika 

dibacakan salawat Nabi.  

 

Dari Muhammad Munkadir dari Jabir Abdullah, Nabi  bersabda: "Orang yang 

bersalawat kepadaku setiap hari 100x, pasti dipenuhi 100 hajat (keinginan)nya, 70 

berupa urusan akhirat dan 30 urusan duniawi”, (Al Hadis) ,  

 

Said Umair Anshary, salah satu peserta (tentara) pasukan perang Badar berkata, 

Rasulullah  bersabda: "Orang yang bersalawat kepadaku Satu kali dengan ikhlas, 

maka Allah memberi rahmat sepuluh kepadanya, dan derajatnya ditingkatkan 10 

tingkat, serta diampuni 10 dosanya”.  

 

 

382 Tanbih al-Ghafiln 

Al Faqih dari ayahnya: "Sufyan Tsaur saat  thawaf, melihat orang setiap mengangkat 

kaki dan meletakannya membaca salawat, lalu diperingatkan: "Hai kawan, kamu tidak 

bertasbih dan bertahlil, melainkan terus bersalawat saja, apa dasarnya? Jawabnya: 

"Siapa anda, scmoga Allah menyelamatkan anda. Jawabnya: ”Sufyan Tsaury. Lalu 

katanya: "Seandainya anda bukan orang popular saat ini, pasti aku enggan 

memperkenalkan diri (membuka rahasia)ku ini, katanya: "Sewaktu aku menunaikan 

haji bersama ayah, lalu ia tertimpa musibah (sakit) di tengah jalan, pada suatu malam 

aku tengah menjaganya, mendadak ia meninggal dunia sedang mukanya berubah 

menjadi sangat hitam INNAALILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN”, mukanya 

segera ditutup dengan sarung, dan di tengah kesusahan itu aku tertidur, mimpi 

bertemu dengan orang sangat bagus wajahnya dan berpakaian bersih serta semerbak 

bau harum, mendekati mayit ayahku, ia membuka wajahnya dan mengusapnya, 

akhirnya wajah ayahku berubah menjadi sangat putih, lalu ia kembali dan dengan 

cepat aku memegang gemisnya seraya bertanya: "Siapakah anda ini? Jawabnya: 

"Masa kamu tidak kenal? Aku inilah Muhammad bin Abdullah, pembawa wahyu Allah 

(Alquran), dan ayahmu yaitu  orang yang terlalu menuruti nafsunya, banyak 

dosanya, namun  ia senang bersalawat kepadaku, kemudian sewaktu ditimpa musibah 

yang demikian ini, ia minta bantuanku dan aku cepatcepat membantunya, dan 

ketahuilah bahwa, "Aku senang membantu orang yang banyak bersalawat kepadaku”. 

Akhirnya aku terbangun dari mimpiku, dan terbukti dengan nyata perubahan wajah 

ayahku menjadi sangat putih. Dari Amr Dinar, dari Abu Ja'far, Nabi  bersabda: "Orang 

yang enggan atau lupa bersalawat kepadaku, berarti ia tersesat jauh dari jalan surga”. 

(Al Hadis)  

 

Pari Abu Hurairah, dari ayahnya, Nabi  bersabda: "Ada empat faktor penyebab 

penyesalan (kekecewaan) yaitu:  

 

1. Kencing berdiri.  

2. Terburu mengusap dahi sebelum selesai salat.  

3. Tidak menjawab suara azan (Mu'adzin).  

4. Tidak bersalawat kepadaku, saat aku disebut orang (kikir membaca salawat).  

 

Dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda: ”Bersalawatlah kepadaku, sebab  dengan salawat 

lenyaplah kotoran (dosa)mu, dan memohonlah kepada Allah dengan wasilahku. Para 

 

383 Tanbih al-Ghafiln 

sahabat bertanya: "Apa itu wasilah (perantaraan) ya Rasulullah? Jawabnya: "Yaitu, 

derajat tertinggi di surga, yang tidak mungkin dapat diperoleh, kecuali hanya oleh satu 

orang (manusia), harapanku mudah-mudahan: ”Aku (Muhammad)lah satusatunya 

manusia yang mencapainya”.  

 

Seandainya balasan salawat bagi pembacanya, terbatas hanya memperoleh syafaat 

Nabi  itu saja sudah dapat dipastikan (cukup) menjadi kewajiban bagi manusia yang 

berotak normal, untuk meningkatkan (memperbaiki)nya, apalagi dengan adanya 

jaminan diampuni dosanya dan memperoleh salawat (rahmat) dari Allah”.  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Orang yang bersalawat sekali (1x) kepadaku, pasti Allah 

memberi 10 rahmat kepadanya, dan dilenyapkan 10 dosa-dosanya”. (Al Hadis)  

 

Jika anda ingin membuktikan secara nyata, tentang kebesaran (bacaan) salawat, 

dibandingkan dengan ibadat lainnya, coba perhatikan dan analisalah ayat berikut ini:  

 

Artinya:  

"Bahwasanya Allah dan para malaikatNya, bersulawar kepada Nabi  (oleh sebab  itu) 

bersalawatlah dan uluk salaAllah kepadanya, hai orang-orang yang beriman”.  

 

Pada setiap Ibadah, seruannya langsung ditujukan oleh Allah kepada hambaNya, 

namun  ada kelainan (keistimewaan) khusus (ibadat) salawat, bahkan dinyatakan: 

"Allah sendirilah mengawalinya (bersalawat), lalu diikuti oleh para malaikat, pada 

akhirnya diserukan dengan tekanan wajih bersalawat manusia yang beriman (Mukmin 

dan Muslim)”. Maka dengan demikian terbukti dengan nyata bahwa: "Salawat yaitu  

ibadat yang paling istimewa (tertinggi) di antara ibadat-ibadat lainnya”. (Al Faqih dalam 

ulasannya).  

 

Dari Abdurrahman Abu Laila, dari Ka'ab Ujrah: Kami bertanya: ”Ya Rasulullah, 

bagaimana sebaiknya (cara) bersalawat kepadamu? Jawabnya, ”Bacalah:  

 

Setengah lainnya, salawat yaitu:  

 

Setengah lagi, salawat yaitu:  

 

384 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya: "Ya Allah, aku mohon persaksian dariMu dan para malaikatMu, bahwa: "Aku 

bersalawat kepada Nabi Muhammad ”.  

 

Dan ada pula salawat seperti di bawah ini: 

 

Artinya: "Ya Allah, tetapkanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya 

Nabi yang ummi, dan seluruh kerabat serta sahabatnya, sepanjang manusia berzikir 

atau melupakan (juAllah mereka).  

 

 

 

 

 

  

 

385 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 54  

Tentang Keutamaan "Laailaaha Illallaah” 

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah 'Amr, Rasulullah  bersabda: 

"Kelak di hari Kiamat, ada orang diajukan ke depan (Mahkamah Pertimbangan 

Agung), lalu ditunjukkan 99 bendel ) (berisi catatan perbuatan) dosa-dosanya, panjang 

setiapnya selebar (sejauh) mata memandang. Mulailah bendelan-bendelan tersebut. 

diletakkan pada daun timbangan, sedangkan pada daun sebelahnya diletakkan pula 

"Kertas seujung jari” berisi "Syahadat” LAAILAAHHA ILLALLAAHH, WA ANNA 

MUHAMMADAN 'ABDUHHUU WA RASUULUHH”, tidak diduga sebelumnya bahwa: 

"Ternyata berat kertas kecil itu, mampu mengalahkan berat bendelan-bendelan 

tersebut, otomatis lenyaplah segala dosanya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muthallib Hanthab, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Bacaan yang teristimewa bagiku dan para Nabi terdahulu. yaitu: "LAAILAAHHA 

ILLALLAAHH”. (Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah  bersabda: "Jibril turun 

seraya membaca ayat:  

 

Artinya:  

"Di hari bumi berubah (disanti) dengan lainnya, demikian langit. makhluk seluruhnya 

menuju Allah Yang Esa dan Perkasa. (Ibrahim )  

 

Beliau  bertanya: "Bagaimana manusia saat itu? JawabNya: ” Ya Muhammad, mereka 

di atas bumi putih tiada seorangpun (pernah) berbuat dosa di tempat itu. saat  

Jahanam mengaung sekali (1x), para malaikat lari mencari pegangan kuat (yakni) 

'Arsy, dan setiapnya berdoa: "Ya Tuhan, selamatkanlah hamba, gunung-gunung 

seperti cabutan bulu, berhamburan dan berubah menjadi cairan, akibat takutnya dari 

Jahannam, maka jahannam yang mengaung sekali itu dipertahankan oleh 70.000 

Malaikat Pemegang kendalinya, hingga diajukan kepada Allah, lalu diseru: "Hai 

Jahannam berkatalah, sahutnya ”LAA ILAAHA ILLALLAAH demi Kemuliaan dan 

 

386 Tanbih al-Ghafiln 

KeagunganMU, saat ini aku akan membalas para (makhluk) pemakan rezekiMu namun  

tidak menyembah kepadaMu, siapa saja tidak akan selamat dariku kecuali yang 

Engkau izinkan. Lalu Nabi  bertanya: Apa maksudnya Engkau izinkan ya Jibril? 

Jawabnya: "Umatmu yang yakin dengan "LAA ILAAHA ILLALLAAH diizinkan 

melewatinya (selamat darinya). Sabda beliau : ”"ALHAMDU LILLAAH Pemberi ilham 

Syahadat LAA ILAAHA ILLALLAAH”.  

 

Kata Athak Abu Rabah: ”Kutanyakan kepada Ibnu Abbas, tentang ayat:  

 

Artinya:  

”(Allah) Pengampun dosa-dosa manusia yang menyakini ”LAA ILAAHA ILLALLAAH” 

dan Dia Penerima taubat mereka yang meyakininya, namun  siksaNya sangat tajam 

(keras) terhadap para penentang kalimat tersebut”.  

 

Nasihat Al Faqih: "Bagi setiap orang hendaklah memperbanyak ucapan: "LAA ILAAHA 

ILLALLAAH” dan setiap hari (siang-malam). hendaklah memohon kepada Allah, agar 

tidak sampai Imannya terlepas darinya, dan peliharalah dirimu agar tidak sampai 

berbuat maksiat, kerena tidak sedikit orang yang mengucapkan kalimat tersebut, 

namun  di akhir hayatnya Imannya lepas, akibat perbuatan jahatnya, akhirnya mati kafir, 

sungguh tiada kecelakaan yang lebih besar dibandingkan dengan "semula 

menyatakan Islam, lalu di akhir hayatnya menjadi kafir” itulah suatu kerugian besar 

tiada terhingga.  

 

Penyesalan terbesar bukan dialami oleh mereka yang keluar gereja lalu masuk 

neraka, namun  bagi seorang muslim yang keluar dari masjid, lalu dijerumuskan ke 

dalam neraka, hal itu faktor penyebabnya yaitu  amal perbuatannya sendiri. 

Terkadang seseorang terjerumus dalam urusan harta orang, belum sempat minta 

dihalalkan terburu kedatangan ajalnya (alias mati), atau bertengkar dengan istrinya 

sampai jatuh haram (dengan ucapan talak misalnya), namun  sebab  anaknya banyak, 

lalu (eman) kasihan mencerainya (secara hukum adat di depan pengadilan agama), 

hingga mati dalam keadaan haram, dan terkadang akibat itu Imannya lenyap.  

 

Oleh sebab  itu, benahilah segala urusanmu sebelum maut merenggut nyawamu, 

dengan sebaik-baiknya, kepastiannya secara mendadak (tanpa pemberitahuan 

 

387 Tanbih al-Ghafiln 

terlebih dahulu), jika demikian maka kamu akan menderita atau menyesal selamanya, 

dan oleh sebab  itu pula, hendaklah memperbanyak zikir kalimat ”"LAA ILAAHA 

ILLALLAAH”. Hasan Bashri menyatakan: "Kalimat itu harga surga”.  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Harga surga yaitu: ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”. (Al Hadis)  

 

Tanya Abu Hurairah :”Ya Rasulullah, siapakah manusia terdahulu menikmati 

syafaatmu? Jawabnya: ” Yaitu, orang yang mengucapkan ”LAA ILAAHA ILLALLAAH?” 

dengan ikhlas (sepenuh) hatinya”.  

 

Penjelasan Mujahid, tentang ayat:  

 

Artinya:  

"Pada suatu saat (saman) akan terjadi orang-orang kafir masuk Islam (menjadi 

muslim) yaitu di saat mereka pernah beriman dengan kalimat ”LAA ILAAHA 

ILLALLAAH” keluar dari neraka, dan pada hari itu orang-orang menyesal, kata 

mereka: "Aduuuh, seandainya kami dulu beriman”. (Al Hijr 2)  

 

Artinya:  

"Orang yang datang di akhirat dengan kebaikan (yaitu ”LAA ILAAHA ILLALLAAH”) 

maka ia akan memperoleh balasan lebih baik berupa surga. Dan sebaliknya. ”Orang 

yang datangnya dengan kejahatan (Yaitu: ”Syirik”) maka mukanya tersungkur ke 

dalam neraka”.  

 

Penjelasan Hasan Bashry tentang ayat:  

 

Artinya: .  

Tiada balasan bagi orang yang beramal baik (yaitu: "Yang Meyakini ”LAA ILAAHA 

ILLALLAAH”), kecuali surga”.  

 

Dari Ibnu Abbas: "Pada suatu hari Jibril berkata kepada Nabi :  

 

"Hai Muhammad, Salam Tuhan untukmu, FirmanNya: "Kenapa engkau sedih, padahal 

Allah lebih Mengetahui? Jawabnya: "Pikiranku tertuju kepada umatku kelak di hari 

 

388 Tanbih al-Ghafiln 

Kiamat, Lalu tentang urusan orang kafir atau Islam? Jawabnya: "Tentang orang-orang 

yang meyakini "LAA ILAAHA ILLALLAAH”. Kemudian Jibril mengajak beliau ke 

makam Bani Salimah, ia pukulkan sayap kanannya seraya berkata: "Bangunlah 

dengan izin Allah, lalu bangkitlah wajah putih seraya membaca: "LAA ILAAHA 

ILLALLAAH MUHAMMADURRASUULULLAAH”.ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 

'AALAMIIN. Kata Jibril: "Kembalilah, lalu ia kembali ke makamnya, dan ia pukulkan 

sayap kirinya seraya berkata: "Bangunlah dengan izin Allah lalu keluarlah muka hitam, 

mata biru dan mengeluh: "Celaka aku dan menyesal. Kata Jibril: ” Kembalilah, lalu ia 

kembali ke kuburnya. Kemudian Jibril berkata: "Demikianlah mereka akan dihidupkan 

kelak di hari Kiamat, persis dengan keadaan sewaktu matinya.  

 

Dengan dasar kenyataan yang ada, beliau #£ bersabda:  

 

Artinya:  

"Ajarkanlah mayit-mayitmu dengan kalimah ”LAA ILAAHA ILLALLAAII” sebab kalimat 

itu sanggup menggugurkan dosa hingga tuntas. Tunya sahabat: "Bagaimana jika 

dibaca sewaktu hidupnya ya Rasulullah? Jawabnya: "Bahkan lebih menggugurkannya 

lebih tuntas lagi”. (Al Hadis)  

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Datangilah mayit-mayit kalian, dan ajarkanlah kalimat thawibah kepada mereka dan 

beritahukan kepada mereka akan surga, sebab  bugi yang bersabar dan mengerti 

(dari pria wanita) menderita kebingungan saat itu,Iblis pun sangat dekat waktu itu 

(yaitu): saat ukan meninggal dunia dan meninggalkan semua kekasih. Dan mereka 

jungan kau patahkan dari rahmut Allah, sebab  ia sangat berat penderitaannya, dan 

sangat dahsyat keadaannya, Demi Allah, menghadapi Malaikat maut sangat berat, 

melebihi pukulan pedang 1000x”.  

 

Al Kisah di zaman Bani Israil ada dua orang yang sangat populer namanya di kalangan 

masyarakat, Pertama ahli Ibadah dan yang kedua terkenal sebagai pelacur. Kemudian 

orang pertama (ahli ibadat) mati, dan Nabi Musa diberitahu lewat wahyu bahwa ia 

masuk neraka. Tidak lama kemudian pelacur itupun mati namun  Nabi Musa diberitahu 

 

389 Tanbih al-Ghafiln 

bahwa ia masuk surga. Kasus ini diselidiki oleh Nabi Musa, ia bertanya kepada istri 

ahli ibadat itu. Jawabnya: "Suamiku yaitu  seorang yang tekun beribadat, engkaupun 

menyaksikannya demikian. Tanya Musa: ”Selain itu? Jawabnya: ” Setiap menjelang 

tidur ia berkata: "Sungguh untung kami jika yang diajarkan Musa itu benar. Kemudian 

pertanyaan beralih kepada istri pelacur itu, kata Musa: "Apa amal suamimu itu? 

Jawabnya: "Ia Seorang pelacur dan engkau menyaksikannya, Lalu selain itu? 

Jawabnya: "Setiap menjelang tidur ia membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAH WAL 

HAMDU LILLAAH berdasarkan ajaran Nabi Musa  .  

 

Nabi . bersabda: "Orang yang membaca "LAA ILAAHA ILLALLAAH” berdasar iman 

sungguh-sungguh, maka keluarlah dari mulutnya seekor burung hijau bersayap putih-

putih dari mutiara yagut lalu terbang ke langit, hingga dengungnya terdengar di bawah 

'Arasy bagaikan lebah, sampai diserukan: "Tenanglah, Jawabnya: "Tidak, sebelum 

Engkau mengampuni dosa pembacanya, kemudian Dia memberi ampun orang yang 

membacanya. Akhirnya burung itu diberi 70 lidah untuk beristighfar (memohonkan 

ampun) bagi pembaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAH” hingga kiamat”. Sesudah tiba 

saatnya Kiamat, ia menyambut pembaca kalimat tersebut dan mengantarkannya ke 

surga”.  

 

Saat Fir'aun tenggelam, Nabi Musa berdoa: Ya Allah, berilah petunjuk cara 

mensyukuri nikmat pemberianMu ini, JawabNya: "Bacalah: "LAA ILAAHAA 

ILLALLAAH?”. Lalu ia minta tambahan, dijawab: "Hu Musa, seandainya tujuh isi langit 

bumi diletakkan pada daun timbangan, lalu kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAH” pada 

daun lainnya, pasti lebih berat ”"LAA ILAAHA ILLALLAAH?”.  

 

Ada tiga hal yang tidak dihijab dari Allah, yaitu:  

 

1. Keyakinan pada”LAA ILAAHA ILLALLAAH”.  

 

2. Doa orang yang optimis (meyakinkan diri bahwa doanya pasti dikabulkan).  

 

3. Doa orang tua terhadap anak atau putranya dan doa orang yang dianiaya. 

(Demikian kata Mujahid).  

 

 

390 Tanbih al-Ghafiln 

Orang yang membaca ”LAA ILAAHA ILLALLAAH” dengan ikhlas, lalu 

dipanjangkannya sebab  mengagungkan, pasti dosanya dihapus oleh Allah sebanyak 

4000 dosa besar. Ditanya: ”Jika dosanya tidak sampai 4000? Jawabnya: "Untuk 

menghapus dosa tetangga dan keluarganya yang muslim”. (Salah seorang sahabat)  

 

Al Faqih menegaskan: "Orang yang selalu mengamalkan 7 kalimat, pasti mulia di sisi 

Allah, malaikat dan diampuni dosanya, sekalipun sebesar buih di lautan, dan diberi 

nikmatnya beribadat, hidup atau mati baginya sama saja baiknya, yaitu:  

 

1. Sebelum melakukan pekerjaan (amal baik) tidak lupa membaca Basmalah 

(BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM).  

2, Sesudahnya mengucapkan hamdalah (ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN).  

3, Jika terjadi kekeliruan segera istighfar (ASTAGHFIRULLAHHAL 'AZHIIM).  

4. saat  bersanggupan (janji) melakukan sesuatu hal, berkata: "INSYA ALLAH” 

(artinya: "Jika Tuhan Menghendaki, aku akan melakukannya).  

5, saat  menghadapi masalah yang menyulitkan membaca: "LAAHAULA WALAA 

OUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM”.  

6. saat  ditimpa musibah (bala) membaca: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI 

RAAJIUUN”.  

7. Setiap hari (siang-malam) bibirnya selalu berzikir kalimat "LAA ILAAHA 

ILLALLAAH”.  

 

Dari Amr Dinar dari Jabir Abdullah dari seorang sahabat: "Muadz Jabal sewaktu akan 

meninggal berkata kepada para penengoknya (orang di sekitarnya): "Sampaikanlah 

sebuah hadis ini aku mendengarnya dari Rasulullah  sabdanya demikian:  

 

Artinya:  

 

"Orang yang membaca kalimat ”LAA ILAAIIA ILLALLAAH” dengan ikhlas dan yakin 

hatinya, pasti masuk surga”. (Al Hadis)  

 

Sabdanya pula:” Orang yang diajari (dituntun) dengan kalimat” LAA ILAAHA 

ILLALLAAH” menjelang matinya, pasti masuk surga”.  

 

 

391 Tanbih al-Ghafiln 

Juga beliau bersabda:  

 

"Orang yang hidupnya di dunia di akhiri dengan kalimat ”LAA ILAAHA ILLALLAAH” 

pasti masuk surga”. (Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid Aslam, dari Amr Dinar, dari Jabir 

Abdullah, Nabi  bersabda: "Akan kuajarkan kepada kalian wasiat (seruan) Nabi Nuh  

kepada putranya: "Aku serukan kepadamu, hai anakku dua perkara, yaitu: "Membaca 

kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH”, Seandainya 

bumi-langit diletakkan di atas daun timbangan, dan kalimat tersebut pada daun 

lawannya, pasti lebih berat kalimat tersebut daripada keduanya (bumi-langit). Kedua, 

yaitu "Membaca tasbih: ”SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI' sebab  tasbih itu yaitu  

salatnya para malaikat dan doanya semua makhluk, dan dengan itu semua makhluk 

memperoleh rezeki.  

 

Dan pula aku melarangmu dua perkara, yaitu: "Janganlah syirik kepada Allah, sebab 

surga haram bagi orang yang syirik kepada Allah, Kedua, yaitu: ”Kamu Janganlah 

sombong, sebab baginya haram masuk surga, sekalipun kesombongan itu hanya 

seberat biji sawi”. (Al Hadis).  

 

Disebutkan pula dalam suatu hadis, bahwa: "Orang yang membaca kalimat”LAA 

ILAAHA ILLALLAH pasti masuk surga, dengan catatan diserta dengan ikhlas, dan 

ikhlas tidak mudah dicapai kecuali bagi orang yang sanggup mengekang maksiat 

(perbuatan dosa), menyimpang dari catatan itu berarti bukan ikhlas namanya, 

melainkan hanya berupa pinjaman belaka, yang pada saatnya akan ditarik kembali, 

dan akhirnya lepaslah tersebut daripadanya.  

 

Al Faqih menjelaskan: "Dalam hal IMAN manusia terbagi nienjadi dua, yaitu:  

 

1. Iman pemberian, yakni iman yang sanggup menghindarkannya dari laku maksiat 

(perbuatan dosa), dan menjadi motifasi (pendorong) suka beramal dan beribadat atau 

taat.  

 

392 Tanbih al-Ghafiln 

2. Iman pinjaman, yakni iman yang tidak mampu membendung laku maksiat, dan tidak 

mampu membangkitkan rasa senang beramal dan beribadat atau taat, sebab  ia 

memiliki sepenuhnya (barang pinjaman tersebut).  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAH” yaitu  harga surga. 

Dalam riwayat lain disebutkan:  

 

Artinya:  

"Kunci (alat) pembuka surga yaitu kalimat ”LAA ILAANA ILLALLAAII”, setiup kunci 

harus bersisi, setengahnya yaitu bibir yang selalu basuh sikir kepada Allah. dan bersih 

dari luka seperti menggunjing, dan lain-lain. Demikian pula hati harus bersih duri 

segala penyakitnya seperti: "Iri, hasud, khianat. Tidak ketinggalan pula perut juga 

harus suci duri makanan (barang) haram atau subhat, sedangkan anggota tubuh 

lainnya harus disibukkan dengan beribudut atau taat, serta bersih dari segala 

maksiat”.  

 

Kata Abu Dzar, aku bertanya kepada Nabi &: "Ya Rasulullah, berilah aku amalan yang 

sanggup mendekatkan diriku ke surga, dan menjauhkannya dari neraka, Sabda beliau 

$£: "Sehabis melakukan dosa, Cepat-cepatlah (bertaubat dan) melakukan amal 

kebaikan sebab  10x lipat pahala baginya. Aku bertanya: Ya Rasulullah, apakah LAA 

ILAAHA ILLALLAAH termasuk amal kebaikan? Jawabnya: "Bahkan amal kebaikan 

yang paling unggul”.  

 

Salamah Zaid dari Hudzaifah Yamany, katanya: "(Pada suatu saat) Islam menjadi 

kabur, hingga seorangpun tiada yang mengerti tentang balat, dan puasa, dan 

setengahnya masih ada yang ingat: "Dulu, orangOrang sebelum kami menyebutkan 

”LAA ILAAHA ILLALLAAH” lalu kami ikut menyebutnya. saat  ditanya, apakah 

faedahnya? Jawabnya: "Kalimat tersebut dapat menyelamatkan mereka dari api 

neraka, dan memasukkannya ke surga”.  

 

 

 

 

 

 

393 Tanbih al-Ghafiln 

 

 

  

 

394 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 55  

Tentang Keistimewaan Alquran  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya:  

 

Artinya:  

”Alquran yaitu  pemberi svafaat dan pasti diterima syafaatnya, dan pemimpin yang 

dipercaya, maka orang yang berpimpinan Alquran pusti dibimbing ke sorsa, dan orang 

yang menolak pimpinannya pasti dijerumuskan ke neraka”. (Al Hadis)  

 

saat  Umar menunaikan haji seorang budak diangkat mewakili kepemimpinan di 

Makkah, oleh Nafi' Abdul Harits (seorang pejabat Mekkah), Tanya Umar: 

Pemerintahan di Mekkah kau serahkan kepada siapa? Jawabnya:” Kepada 

Abdurrahman Abu Abza, sahut Umar: ” Kenapa kau berani mengangkat seorang 

turunan budak memimpin (mengatasi) bangsawan Ouraisy? Jawabnya: "Habis 

lainnya tiada lagi yang pandai tentang Alquran , sahutnya: ”Ya benar, nyata kepada 

kita bahwa: Allah mengangkat derajat seseorang dengan Alquran juga 

merendahkannya dengan Alquran, setengahnya yaitu Abdurrahman yang dijunjung 

derajatnya oleh Alquran.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya: "Alquran yaitu  

sebagai hidangan, jamuan Allah, maka pelajarilah sebaik mungkin, sebab  ja yaitu  

pengikat hubungan dengan Allah Yang kokoh, dan sebagai cahaya penerang, obat 

penyembuh yang sangat besar gunanya, menjaga manusia yang berpegang 

dengannya, sebagai juru penyelamat bagi pengikutnya, tegak lurus tidak tersesat, 

mutiara yang terkandung di dalamnya tiada mengenal habis, tidak bakal lapuk akibat 

terlampau banyak diulang bacanya. Dari itu, bacalah Alquran sebab  setiap hurufnya 

dibalas 10 kebaikan, ketahuilah jika aku membaca:”ALIF LAAM MIIM berarti ALIF 10, 

LAM 10, dan MUM 10 kebaikan balasan darinya. 

 

A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Orang yang melapangkan 

penghidupan sesama muslim (yang) tengah kesulitan dunia, pasti Allah 

melapangkannya kelak (saat  ia menghadapi kesulitan di) akhirat, dan orang yang 

meringankan beban seseorang pasti Allah meringankannya dunia akherat. Allah tetap 

 

395 Tanbih al-Ghafiln 

menolong seorang hamba yang selalu menolong saudara sesama muslimnya. Dan 

orang yang tengah menuntut ilmu agama, pasti Allah memudahkan baginya jalan 

menuju surga. saat  ada suatu jamaah (masyarakat) berkumpul dalam rumah Allah 

(Masjid, surau dan lain-lain) belajar dan memperdalam kitab Allah, pasti mereka 

dijamin aman, diberi rahmat dan sekelilingnya dijaga oleh para malaikat, dan selalu 

disebut-sebut namanya oleh Allah di hadapan para malaikatNya.  

 

Dari Yazid Abu Habib, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

“Siapa saja yang belajar Alquran, pusti kedua orang tuanya diringankan siksanya, 

sekalipun mereka berdua itu kafir”. (Al Hadis)  

 

Kata Abdullah Amr 'Ash: "Kenabian seakan mengelilingi diri orang yang membaca 

Alquran, perbedaannya ia tidak menerimanya secara langsung. Dan bagi orang yang 

merasa rendah atas pemberian Allah berupa pandai Alquran, berarti ia telah 

menganggap kecil terhadap apa yang diagungkan Allah  dan sebalik-nya, berarti 

membesarkan apa yang kecil atau remeh bagi Allah. Dan ia tidak boleh bersikap acuh 

seperti orang bodoh, atau menyesal dan dengki sebagaimana sikap yang dimiliki 

kebanyakan manusia, namun  ia harus lapang dada dan pemaaf.  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang pandai Alquran sebaiknya (terkenal) sebagai orang 

Tahajjud (bangun malam) di saat kebanyakan manusia tengah tidur, dan puasa di 

siang harinya, serta merasa sedih di tengah umumnya manusia pada tertawa, berlaku 

khusyuk sekalipun umumnya manusia pada sombong. Sering-seringlah menangis, 

sedih, sabar, pendiam dan lunak hati atau pemurah. Tidak boleh lupa, keras kepala, 

pemarah dan berlaku kejam”.  

 

Dari Mw'adz Jabal, Nabi  bersabda: "Ada  perkara yang asing di dunia ini, yaitu:  

 

1. Alquran di dada manusia zalim (penganiaya).  

2. Orang shalih di tengah-tengah manusia jahat.  

3. Mushaf (Alquran) dijadikan pajangan di dalam rumah, namun  tidak pernah dipelajari 

(dibaca).  

 

396 Tanbih al-Ghafiln 

 

Orang yang membaca Alquran, seakan-akan ia melihat Nabi  lalu ia membaca:  

 

Artinya:  

"Alquran diwahvukun kepadaku agur menjadi peringatanmu dan orang-orang di 

sekitarnya”. (An'am bagimu dar di sek ” (An'am 19)  

 

Ada sebuah hadis yang menyebutkan bahwa: "Di surga bertingkat sejuAllah bilangan 

ayat Alquran, hingga diserukan kepada orang yang pandai Alquran (kelak di hari 

Kiamat): "Bacalah dan naiklah setingkat bagi setiap ayat, jika hafalannya habis, maka 

diserukan pula: Seandainya kamu melebihi (ayat yang dibaca itu) pasti Kami 

menambah pula bagimu”. (Demikian pernyataan Muhammad Ka'b Quradly).  

 

Khalid Basyir dari Husain Ali, Nabi  bersabda: "Orang membaca Alquran tengah salat 

berdiri, pahala setiap hurufnya 100 kebaikan, jika alatnya duduk, maka hanya 

separohnya (50 kebaikan), dan jika diluar alat setiap hurufnya 10 kebaikan, dan bagi 

yang mendengarkannya (dengan cacatan mengharap pahala Allah), setiap hurufnya 

satu kebaikan, sedangkan bagi yang membacanya sampai khatam baginya 

memperoleh maqam doa mustajab, terkadang dikabulkan doa tersebut di segerakan 

di dunia, atau kelak di akhirat. 

 

Artinya:  

Nabi  bersabda: Ada 3 Faktor penvebub menjadi munufik, bagi orang yang menghinu 

atau merendahkannya, yaitu:  

1. Pejabat atuu pemimpin yang adil.  

2, Orang tua dalam Islam.  

3. Orang yang pandai membaca dan mengajarkan) Alquran. (Al Hadis).  

 

Dari Abu Umamah, Nabi  menganjurkan kami agar mempelajari Alquran, dan tentang 

keistimewaannya dijelaskan beliau sebagai berikut: "Pelajarilah Alquran, kelak di hari 

Kiamat ia akan menemui ahlinya saat ia (pembacanya) sangat memerlukan 

bantuannya, bentuknya sangat indah, lalu katanya: "Anda mengenal aku? Jawabnya: 

"Siapakah sebenarnya engkau ini? Jawabnya: "Akulah yang selalu anda senangi, 

disanjungsanjung, bahkan anda merepotkan diri tahajjud (bangun malam) hanya 

 

397 Tanbih al-Ghafiln 

sebab  aku, dan di siang haripun aku dibacanya. Jawabnya: Engkau Alquran ya? 

Benar, lalu ia dibimbing menghadap Allah, ia diberi kerajaan yang kekal, mahkota 

dihiaskan pada kepalanya, dan pula kedua orang tuanya, dihiasi dengan perhiasan 

yang tidak dapat dibandingkan dengan nilai dunia sekalipun dilipat gandakan, sampai 

mereka berdua bertanya: "Balasan amal kami yang mana semua ini? Di jawab: "Inilah 

pahala anakmu yang belajar (mengajarkan) Alquran”.  

 

Rasulullah  bersabda: ”Pelajarilah kedua pelita penerang (yaitu Surat Al Bagarah dan 

Ali Imran), sebab  di hari Kiamat mereka berdua akan menjumpaimu berupa mega 

(awan) yang menaungi, atau burungburung yang menaungi dengan sayapnya, 

mereka sanggup menjadi pembela bagi pembaca dan pengamalnya”.  

 

Nabi  bersabda: ”Pelajarilah surat Al Bagarah, sebab  ia membawa barakah bagi yang 

memanfaatkannya, dan yang meninggalkannya akan menyesal, dan tidak dapat 

menerima para ahli sihir, serta orang-orang yang tak jujur”.  

 

Semua itu hanya berlaku bagi orang yang benar-benar mempelajari Alquran, tidak 

main-main di dalamnya, dan mematuhi segala ajarannya, serta tidak dimanfaatkan 

untuk mencari penghidupan (makan) dengannya. (Al Faqih).  

 

Saad Abi Waqash menyatakan: "Orang yang khatam Alquran di siang hari, maka para 

malaikat memohonkan ampun baginya di sore hari, jika khatam di malam hari, maka 

dimohonkan ampunan pagi harinya. Sedangkan para sahabat sering 

mengkhatamkannya di siang hari”.  

 

Keterangan Abdullah Mubarrak: "Para Shalihin kebanyakan khatam Alquran di siang 

hari musim kemarau, dan dimalam hari musim hujan (dingin), agar doa para malaikat 

bagi mereka lebih lama dan banyak”.  

 

Qatadah dari Anas, dari Abu Musa Asy'ary, Nabi  bersabda: Orang mukmin yang 

membaca Alquran diumpamakan seperti jeruk (rasanya) manis, (baunya) sedap, 

namun  yang tidak membacanya seperti buah korma (rasanya) enak (baunya) tidak ada. 

Dan diumpamakan lagi: "Orang berdosa (fajir) yang membaca Alquran seperti bunga 

 

398 Tanbih al-Ghafiln 

harum baunya, pahit rasanya, sedangkan yang tidak membacanya seperti handlalah 

(bau rasanya) pahit, lagi pula berbau basin”.  

 

Dari 'Uqbah 'Amir, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Orang yang baca Alquran tartil, pelun-pelan yaitu  Seperti orang yung merahasiakan 

sedekahnya, sedangkan yang membacanya dengan suara keras yaitu  seperti orang 

yang bersedekuh terang-terangan ”.  

 

Dari Walid Abdullah, Nabi  bersabda: 

 

Artinya:  

“Segala dosa diperlihatkan kepadaku, muka uku melihut dosa Yang paling besar yaitu: 

"Orang yang pandai Alquran namun  acuh terhadap (si kandungannya, alias tidak 

mengamalkannya)”.  

 

Dari Thalg Habib, Nabi  bersabda: "Orang yang mempelajari Alquran, lalu 

melalaikannya dengan tiada alasan, maka direndahkan untuk setiap ayat satu 

tingkatan, dan kelak di hari Kiamat berpenyakit kusta (kudis), serta tiada pembela 

baginya.  

 

Dalam lain riwayat, Nabi  bersabda: "Orang yang belajar Alquran, lalu melalaikannya, 

dengan tidak beralasan tepat, maka kelak di hari Kiamat berpenyakit kusta (yakni) 

tangannya putus-putus.  

 

Adl-Dlahak menyatakan: "Orang yang belajar Alquran lalu melalaikannya, berarti 

akibat dari perbuatan dosanya, lalu ia membaca:  

 

Artinya:  

”Musibuh yang menimpa dirimu yaitu  akibat perbuatan (dosa)mu, dan banyak pulau 

yang dimaafkan oleh Allah. Dan musibah terbesar yaitu: ”Melalaikan Alquran”. (Asy 

Syuraa 30)  

 

 

399 Tanbih al-Ghafiln 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hanifah, katanya: ”Orang yang 

menghatamkan Alquran 2x (dalam waktu) setahun, berarti ia sudah menunaikan 

kewajiban sebab  beliau Nabi  membaca Alquran di hadapan Jibril setiap tahunnya 

(hanya) 1x, dan pada tahun kewafatan beliau mengkhatamkan 2x.  

 

 

 

 

 

 

 

BAB 56  

Tentang Keutamaan Menimba Ilmu  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Katsir Oais katanya: "Tengah aku 

duduk dengan Abu Darda di Masjid Damsyik, ada orang menghadap katanya: "Aku 

dari Madinah sengaja menghadapmu, sebab aku dengan engkau perawi hadis 

Rasulullah  Abu Darda bertanya: "Kedatanganmu dikhususkan menimba ilmu (belajar 

hadis)? Jawabnya: Benar, lalu kata Abu Darda': "Aku dengar Nabi  bersabda: "Orang 

yang sengaja menempuh perjalanan demi menimba ilmu, pasti Allah memudahkan 

jalan menuju surga kepadanya, dan malaikat membeberkan sayapnya untuk 

melindunginya, sebab  rela pada perbuatannya. Dan orang "Alim (pandai) 

dimohonkan ampun oleh masyarakat langit, bumi dan ikan-ikan air, tentang 

keistimewaannya melebihi ahli ibadat seperti bulan purnama mengalahkan bintang 

lainnya. Para Ulama yaitu  pewaris para Nabi, sedangkan mereka tidak mewariskan 

harta (emas-perak) namun  ilmulah yang mereka wariskan. Maka orang yang 

memperolehnya berarti telah memperoleh warisan sebanyaknya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Masud, katanya: "Ada dua macam 

rakus yang tidak pernah memuaskan, yaitu: 1. Penimba ilmu, 2. Penghimpun harta 

dunia, namun  keduanya jauh berbeda (yakni), yang pertama selalu menambah rida 

Allah, sedangkan yang kedua, semakin jauh tersesat. Lalu ia membaca:  

 

Artinya:  

 

400 Tanbih al-Ghafiln 

"Para Ulama-lah hamba-hamba Allah yang paling takwa kepadaNya”.  

 

Juga membaca ayat: 

 

Artinya:  

"Tidak, tidaklah demikian, namun  manusia terlalu melungguar batas jika ia merasa kaya 

(cukup)”.  

 

A1 Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Sirin, katanya: "Di masjid 

Basrah Aswas Syari' tengah menyampaikan ceramahnya di muka umum, sedangkan 

di sudut lain banyak orang berkumpul tengah menimba ilmu fiqih. Kemudian aku 

masuk dan salat ”Tahiyyatal Masjid”, selesai salat, terlintas dalam benak: "Seandainya 

aku berkumpul dengan orang-orang yang tengah zikir, mungkin zikirku diterima dan 

memperoleh rahmat, atau jika aku bergabung dengan para penimba ilmu fiqih, aku 

dapat menambah pengertian dari mereka. namun  sebab  kurang mantapnya, lalu aku 

keluar, tidak memilih majelis keduanya, kemudian di malam harinya aku mimpi 

dikunjungi orang yang berkata:” Seandainya engkau bergabung dengan mereka atau 

yang tengah menimba ilmu fiqih, pasti kamu bertemu Jibril duduk bersama mereka”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah  bersabda: "Barang 

siapa ingin menyaksikan orang dibebaskan Allah dari neraka, maka pandanglah para 

penimba ilmu agama (para santri), maka demi Allah yang Muhammad di bawah 

kekuasaanNya, tiada seorang santri (penimba ilmu) yang mengunjungi pintu orang 

'alim secara rutin, kecuali Allah mencatat setiap huruf yang dia pelajari dan setiap 

langkah kakinya, disamakan dengan ibadat satu tahun. Dan setiap langkah menjadi 

satu kota di surga dan setiap itu pula dimohonkan ampun oleh bumi, setiap hari (pagi 

dan petang). Para malaikat siap menjadi saksi, sahutnya: "Inilah orang-orang yang 

dibebaskan Allah dari neraka”.  

 

Al Faqih dari Abu Ja'far, katanya: "saat  Nabi  masuk masjid, beliau menjumpai dua 

perkumpulan, pertama: ” Kumpulan ahli zikir, dan kedua: ” Kumpulan penimba ilmu 

fiqih dan berdoa mengharap rahmat Allah. Lalu beliau bersabda: "Kedua kumpulan ini 

yaitu  baik, namun  salah satu dari keduanya ada yang lebih baik (lebih afdlal), Mereka 

yang berzikir yaitu  minta kepada Allah, akan diterima atau tidaknya terserah, 

 

401 Tanbih al-Ghafiln 

sedangkan yang ini: "Mereka belajar dan mengajar kepada yang bodoh dan aku diutus 

selaku GURU atau PENGAJAR atau PENDIDIK, untuk itu mereka inilah yang paling 

utama, lalu beliau duduk menyertai mereka.  

 

Menurut Abu Darda': "Belajar satu masalah (agama) bagiku lebih baik daripada 

tahajjud (bangun) semalam suntuk”.  

 

Pernyataan Ibnu Mas'ud: "Sekarang kalian hidup di zaman "AMAL lebih baik daripada 

ILMU”, namun  di masa datang ”ILMU lebih utama daripada AMAL.  

 

Dari Sa'id Musayyab, dari Abu Sa'id Khudry, Rasulullah  bersabda: "Di dunia ini amal 

yang paling utama tiga, yaitu:  

 

1. Menimba ilmu, sebab  orang yang selalu menimba ilmu menjadi kekasih Allah.  

2. Jihad atau perang sabil, sebab  orang yang jihad yaitu  Waliyullah.  

3. Mencari penghidupan (kasab), sebab  pengusaha yang takwa kepada Allah, yaitu  

SHIDDIQULLAH.  

 

Aban dari Anas, Nabi  bersabda: "Orang yang menimba ilmu bukan sebab  Allah, 

maka ia keluar dari dunia(meninggal) dipaksa oleh ilmunya, agar mengikhlaskannya 

sebab  Allah. Sedangkan yang ikhlas sebab  Allah, maka ia seperti orang puasa di 

siang hari dan bangun (tahajjud) di malamnya. Adapun belajar ilmu agama (sekalipun 

hanya satu masalah) yaitu  lebih baik daripada punya emas sebesar gunung Abu 

Qubais dibelanjakan untuk menegakkan agama Allah”.  

 

Ada orang bertanya: "Sampai di manakah baiknya manusia itu belajar? Jawab 

Abdullah Mubarrak: "Sepanjang kebodohan itu buruk baginya, maka disitulah baik 

baginya belajar (berarti tiada batasnya)”.  

 

Anjuran Mw'adz Jabal: "Belajarlah ilmu, sebab belajar itu yaitu  suatu kebaikan, dan 

menimbanya yaitu  ibadat, sedang mengingatnya yaitu  tasbih, lalu mengadakan 

penyelidikan padanya berarti jihad, kemudian mengajarkannya berarti sedekah, dan 

memberikannya kepada orang yang berbak yaitu  tagarrub, sebab  ilmu itu yaitu  

cara untuk menempuh tingkatan atau derajat surga. Ilmu yaitu  kawan di saat sunyi 

 

402 Tanbih al-Ghafiln 

(kesepian) atau di tengah pengasingan, ia sebagai penunjuk jalan kegembiraan, dan 

penolong saat kesukaran, penghias di antara kawan, dan senjata penghalau musuh, 

Allah mengangkat derajat bangsa atau masyarakat dunia dengan ilmu, sehingga 

menjadi pimpinan yang dapat dicontoh, malaikat senang bersahabat dengan mereka, 

bahkan mengusap-usap mercka dengan sayapnya, segala benda basah-kering 

mendoakan mereka yang berilmu, sampai ikan-ikan di laut, serangga dan hewan-

hewan buas darat-laut, apalagi ternak. Sebab ilmu yaitu  penghidup hati dari 

kebodohan, pelita kegelapan, kekuatan dari segala kelemahan, dan alat menempuh 

derajat ABRAR (baik) dunia-akhirat. Dan perhatian ditujukan kepadanya serupa 

dengan puasa, mengingatnya serupa dengan tahajjud, dan dengannya terjalin 

hubungan sanak saudara, dengannya pula mengetahui halal dari yang haram, dia 

sebagai pembimbing dalam beramal, dan amal tetap menjadi bimbingannya, Allah 

memberikan ilmu tertentu kepada orang yang akan bahagia. haram bagi yang rugi dan 

celaka”.  

 

Al Faqih dari Abu Qasim Abdirrahman, ia meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan 

Bashry, katanya: "Amal yang paling utama yaitu  jihad, kecuali menimba ilmu, sebab  

ia lebih utama daripada jihad. Orang yang sengaja belajar ilmu agama (sekalipun) 

satu bab, maka malaikat melindungi dengan sayapnya, segala burung udara 

mendoakannya, juga hewan-hewan buas hutan, dan lautan, serta Allah membalas 

dengan pahala 70 orang Siddiq. Oleh sebab  itu, tuntutlah ilmu, dan carilah 

ketenangan untuknya, kesabaran, kesopanan dan tawadlu', kepada pendidiknya, para 

penimbanya (pelajar), jangan menyalah gunakannya dengan menyaingi Ulama, atau 

mendebat orang-orang bodoh, atau menjilat penguasa dan sombong kepada 

manusia, janganlah menjadi Ulama kejam yang dimarahi Allah, yang akhirnya 

dijerumuskan ke dalam Jahannam.  

 

Timbalah ilmu yang tidak merusak akidah (ibadat)mu kepada Allah, dan beribadatlah 

namun  jangan ditinggalkan (mencari) ilmu, kareng ILMU tanpa IBADAH tak berguna, 

dan IBADAH tanpa ILMU siasia jadinya, bahkan bisa juga terjadi jika sudah kurus-

kering badannya, tiba-tiba keluar dengan pedangnya menentang umat Islam, padahal 

seandainya ia orang berilmu, pasti dihalangi ilmunya agar tidak sampai berbuat hal-

hal yang rendah. Dan diumpamakan ia sesat jalan, malah tekun menambah jauhnya, 

sebab  salahnya lebih banyak daripada benarnya. saat  ditanyakan: "Dari mana kau 

 

403 Tanbih al-Ghafiln 

peroleh keterangan ini, hai Abu Sa'id? Jawabnya: "Aku peroleh dari 70 sahabat 

pasukan perang Badar, dan selama 40 tahun aku menimba ilmu”.  

 

Nasihat Abu Darda': "Wahai umat manusia, belajarlah ilmu (agama) kepada para 

Ulama, sebelum mereka wafat, sebab  dengan meninggalnya para Ulama berarti 

kehilangan ilmu”.  

 

Dari Abdullah Amr, Rasulullah  bersabda: "Allah tidak melenyapkan ilmu langsung 

dicabut dari hati seseorang, tatapi dengan matinya para Ulama, sampai jika tidak ada 

orang 'Alim, maka masyarakat akan mengangkat pemimpin yang bodoh-dungu, dan 

saat  ditanya (tentang suatu masalah) jawabannya sesat dan menyesatkan”.  

 

Abdullah bin Mubarak ditanya: "Seandainya kamu diberitahukan bahwa: "Kamu akan 

mati nanti sore, maka jawaban apakah yang tepat bagimu? Jawabnya: "Aku akan 

menuntut ilmu”.  

 

Pertanyaan Ibrahim Nakha-l: "Ahli Fiqih itu selalau dalam keadaan salat, kenapa 

demikian? Jawabnya: sebab  ia selalu zikrullah dalam melaksanakan yang halal atau 

haram”.  

 

Ulama yaitu  sebagai "Pelita zaman”, ia menerangi masyarakat yang hidup di 

zamannya.  

 

Salim Abil Jad menyatakan: "Pertama aku dibeli tuanku seharga 300 dirham, lalu 

dimerdekakan, kemudian pertanyaan ditujukan pada diriku: "Apakah yang harus aku 

lakukan? saat  itu aku memilih menimba ilmu, dan tidak lama kemudian seorang raja 

berkunjung ke rumahku, namun  aku menolaknya.  

 

Sewaktu Shalih Murry bertamu kepada Raja, dipersilahkan duduk bersandarkan 

bantal, katanya:” Hasan menyatakan Ilmu itu meningkatkan kedudukan para 

bangsawan dan menjunjung budak ke tingkat merdeka.  

 

Jika tidak demikian, maka siapakah yang mendudukan Shalih Murry di dekat Raja, 

kalau bukan ilmu?  

 

404 Tanbih al-Ghafiln 

 

Musayyab dari Abu Bakar dari 'Aun Abdullah, Ada orang datang kepada Abu Dzar, 

katanya: "Aku ingin menimba ilmu, namun  khawatirku nanti tidak dapat 

melaksanakannya, Jawabnya: "Camkanlah, bersandar pada ilmu lebih baik daripada 

bersandar pada kedunguan”. Lalu ia pergi dan bertanya kepada Abu Darda', dan 

dijawab sama dengan yang pertama, bahkan ditambah: "Manusia akan dihidupkan 

kembali kelak di hari Kiamat sesuai keadaannya saat  mati, Alim dibangkitkan Alim, 

dan yang bodoh juga dalam keadaan bodoh. Kemudian tanya kepada Abu Hurairah, 

Jawabnya: "Kamu tidak akan meremehkan ilmu sebagaimana kamu tidak 

mempelajarinya.  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Tehnik (cara) ibadat yang paling tepat dan utama 

ialah menimba ilmu agama dengan sungguhsungguh, sampai berhasil membedakan 

mana yang halal dan haram. Seorang ahli fiqih yaitu  tantangan berat bagi setan 

melebihi 1000 ahli ibadat yang dungu, dan setiap sesuatu pasti bersendi, sedangkan 

sendi agama yaitu  ilmu fiqih”.  

 

Perdebatan sengit dikalangan Ulama Bashrah (saat  itu) tentang harta dan ilmu, 

mana yang lebih utama, mereka belum juga dapat memutuskan, akhirnya ditanyakan 

kepada Ibnu Abbas, Jawabnya: ”Ilmu lebih utama daripada harta”. Lalu apa 

alasannya? Jawabnya: "Sebab ilmu yaitu  warisan para Nabi, sedangkan harta 

warisan Fir'aun, Ilmu sanggup memelihara pemiliknya, namun  harta merepotkan kamu, 

ilmu diberikan hanya kepada orang yang dikasihi Allah, namun  harta kepada siapa saja 

tanpa pandang bulu (yang disayang Allah atau tidak), bahkan yang tidak disayang 

diberi lebih banyak lagi, perhatikan FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Seandainya munusia tidak berkumpul menjadi suatu masyarukat, pasti orung-orung 

kafir diberi gedung beratap peruk dan tangga bertingkut untuk kemegahan”. (Zukhuf 

33)  

 

Dan ilmu yang diajarkan (diberikan) kepada lain orang, tidak semakin berkurang, 

melainkan bertambah, sedangkan harta menjadi surut jika diberikan lain orang, dan 

seorang hartawan hilang namanya sesudah mati, sedangkan orang Alim menjadi lebih 

 

405 Tanbih al-Ghafiln 

harum namanya. Seorang hartawan dituntut setiap dirham dari dan dengan cara 

bagaimana memperolehnya serta dibelanjakan kemana atau untuk apa saja?, 

sedangkan orang berilmu dari setiap hadis memperoleh satu tingkat atau derajat di 

surga”.  

 

Pernyataan S. Abu Thalib : "Ada tiga tingkatan manusia yaitu: 1. Ilmuan RABBANY 

(Ulama yang takut kepada Allah), 2. Santri (penimba ilmu) yang tegak di jalan selamat, 

3. Seluruh rakyat jelata (masyarakat awam) yang mudah dipengaruhi selalu mengikuti 

arah angin (setiap suara berseru). Dan ilmu baik daripada harta, ia memelihara dirimu, 

namun  harta harus kau jaga. Ilmu semakin bertambah jika diamalkan, namun  harta 

menjadi berkurang jika dibelanjakan. Dan Ulama hidup kekal, sekalipun jasmaninya 

telah tiada, lagipula tutur kata (ajaran)nya selalu dikenang di dalam hati sanubari.  

 

Pernyataan Abu Darda':”Manusia hanya ada dua, Pertama: ” Pendidik (Ulama), 

Kedua:” Anak didik (santri, pelajar atau pengangsu ilmu) keduaduanya sama-sama 

berpahala, selain itu tiada gunanya (bagai sampah).  

 

 

 

 

 

  

 

406 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 57  

Tentang Beramal Dengan Ilmu  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

"Ulama yaitu  manusia yang dipercaya pura Rasulullah, untuk mendidik dam 

membimbing umat manusia, sepanjang tidak nuwun ingsih (menjilat) penguasa, rakus 

harta, namun  jika mereka telah mencampuri urusan pergolakun dunia (politik), muka 

berarti telah berbuat jauh (menyimpang) dari para Rasulullah, sebaiknya hatihati dan 

hindarilah mereka”.  

 

Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda', katanya: "Tiada orang pandai 

tanpa belajar, dan bukanlah orang 'Alim jika tidak mengamalkan ilmunya”. Katanya 

pula: "Bahaya yang menimpa orang dungu hanya 1x, namun  bagi yang mengerti tanpa 

melaksanakan pengertianya sampai 7x. Kelak di hari kiamat yang aku takuti bukan 

tuntutan: "Sejauh mana ilmu pengetahuan namun : "Sampai sejauh mana kau 

mengamalkan ilmu pengetahuan itu?”.  

 

Nabi Isa dalam penegasannya: "Orang yang dikenal besar namanya di alam atas 

(malaikat) yaitu: "Orang 'Alim yang mengamalkan serta mengajarkan ilmunya”.  

 

Umar bertanya: "Ibnu Salam, siapa yang disebut ilmuan? Jawabnya: "Yaitu, yang 

melaksanakan ilmunya. Lalu, apa faktor penyebab lenyapnya ilmu dari dada manusia? 

Jawabnya: "Tamak, (yakni) seorang rakus menyalah gunakan ilmunya, hingga 

seakan-akan ilmunya telah lenyap dari dadanya”.  

 

Nabi 'Isa berkata: "Tiada manfaatnya orang buta membawa lampu, yang dapat 

mengambil manfaatnya justru orang lain. Dan tiada manfaat rumah gelap (di dalam), 

lampu dipasang di belakang, dan apa perlunya membahas ilmu hikmah jika tidak 

untuk diamalkan? Katanya pula: "Sayang sekali, banyak pohon tidak ada buahnya, 

dan ribuan ulama namun  tidak seluruhnya pandai mendidik, banyak sekali buah-

buahan namun  tidak seluruhnya baik, dan alangkah banyaknya ilmu, namun  tidak 

keseluruhannya bermanfaat”.  

 

407 Tanbih al-Ghafiln 

 

Orang yang pandai mengamalkan ilmu yang telah ada (dimiliki), pasti diberi taufik 

untuk menimba (meraih) ilmu yang belum ia memiliki”. (demikian Auzai'). 

 

Peringatan Sahl Abdullah: "Manusia semuanya mati, kecuali Ulama, dan mereka 

mabuk semuanya, kecuali yang mengamalkan ilmunya, dan mereka semuanya tertipu 

(yang mengamalkan ilmunya) kecuali yang tulus ikhlas, dan merekapun khawatir.  

 

Nabi  bersabda: ”Hati-hatilah kamu, jangan duduk berdekatan dengan orang pandai, 

kecuali yang mengajakmu dari 5 ke 5 yaitu:  

 

1. Dari keraguan kau diajak menuju ke "keyakinan”.  

2. Dari kesombongan kau diajak menuju "Tawadlu”.  

3. Dari permusuhan kau diajak menuju perdamaian.  

4. Dari riya kau diajak menuju ke ”ikhlasan”.  

5. Dari rakus harta kau diajak menuju zuhud.  

 

Nasihat S. Ali Abu Thalib: "Orang pandai jika tidak mengamalkan Umunya, orang 

enggan menimba ilmu darinya, sebab ilmunya tidak bermanfaat pada dirinya, 

sekalipun ia telah menghimpun ilmu sebanyakbanyaknya. Pada zaman Bani Israil, 

ada orang menghimpun ilmu sejuAllah 80 peti besar ilmu, lalu Allah memberitahu 

kepadanya lewat NabiNya:  

 

”Scandainya engkau tambah lagi dua kali lipat ilmu yang ada padamu, tetap tidak 

banyak arti bagimu, sepanjang engkau tidak mengamalkan 3 perkara, yaitu:  

 

1. Jangan senang harta (dunia), sebab  ia bukanlah tempat pemukiman tetap bagi 

orang mukmin.  

2. Jangan berkawan dengan setan, sebab  ia bukan kawan orang beriman (mukmin).  

3. Jangan menyakiti atau mengganggu kepada sesama mukmin, sebab  hal itu bukan 

sifat orang mukmin.  

 

Kata Sufyan Uyainah: "Kebodohan yaitu  sangat buruk, sedangkan manusia 

terpandai yaitu yang mengamalkan ilmunya, dan yang berilmu tapi tidak demikian, 

 

408 Tanbih al-Ghafiln 

berarti bodoh juga. Dan bagi orang bodoh diampuni dosanya sebanyak 70 dosa, yang 

tidak diampuni bagi orang pandai satu dosa.  

 

Ada tiga perkara yang diherankan oleh Malaikat yaitu:  

 

1. Orang pandai yang fasik, mengajari orang apa (ilmu) yang tidak diamalkan.  

2. Makam (kuburan) pendurhaka, yang dibangun dengan baik, (yakni) bata dan 

semen.  

3. Mengukir (memberi) nama makam mavit durhaka.  

 

Di hari Kiamat, ada 3 macam orang yang sangat menyesal, yaitu:  

 

1. Majikan yang punya sahaya seorang shalih, ia masuk surga sedang majikannya 

dijerumuskan ke neraka.  

2. Seorang hartawan yang telah bersusah payah menghimpun hartanya, namun  

zakatnya tidak dikeluarkan hingga ajal (maut) datang, lalu hartanya diwaris, dan oleh 

pewarisnya dibuat sarana taat atau beribadat, hingga mereka masuk surga sebab  

harta itu, sedang ia dijerumuskan ke neraka (akibat hartanya).  

3. Seorang pandai yang mendidik masyarakat (anak didik)nya, namun  ja melupakan 

pendidikan (ajaran) yang disampaikan, sehingga masyarakat selamat sebab  

pendidikan (ajaran)nya, sedang ia sendiri dijerumuskan ke neraka.  

 

Ada orang bertanya: "Ulama fiqih setempat berpendapat demikian. Lalu Hasan Bashry 

bertanya kepadanya: "Ulama Fiqih yaitu: "Orang yang zuhud (tidak senang) harta, dan 

ia sungguh-sungguh berharap pada akhirat, selalu ingat laku dosanya, tetap tekun 

beribadat. Jika para Ulama disibukkan menghimpun harta halal, maka masyarakat 

awam akan bersantap harta syubhat, dan jika pada Ulama bersantap harta subhat, 

maka masyarakat awam menyantap (nguntal) yang haram, apalagi jika Ulama telah 

berani nyantap haram, maka masyarakat awam nyantap (menjadi) kafir.  

 

Al Faqih dalam mendukung keterangan tersebut di atas, memberinya alasan sebagai 

berikut: sebab  jika Ulama disibukkan menghimpun harta halal, maka masyarakat 

awam menirunya, padahal mereka tidak mengerti (batas halal-haram), akhirnya 

mereka terjebak pada syubhat. Dan jika Ulama menyantap syubhat, lalu ditiru, 

 

409 Tanbih al-Ghafiln 

padahal mereka tidak mampu membedakan syubhat-haram, akhirnya mereka 

menerjang yang haram. Dan jika Ulama berani menerjang haram, lalu ditiru bahkan 

mereka menganggap-nya (yang diperbuat ulama itu) halal, akhirlah mereka menjadi 

kafir, akibat "Menghalalkan yang haram”.  

 

Kelak di hari Kiamat orang-orang dungu akan menuntut (memegang) orang 'Alim 

seraya berkata: "Kamu orang pandai, namun  kenapa aku kau biarkan saja, tidak 

menunjuki atau melarang kami, hingga kami terjerumus ke dalam kebinasaan ini?  

 

Sahabat bertanya: "Manakah manusia paling berbahaya? Beliau Nabi F menjawab: 

"Orang pandai saat  bejat moralnya(tiada berakhlak)”.  

 

Jika sudah terjadi hal semacam ini, maka hancurlah alam sekelilingnya (masyarakat 

lingkungannya).  

 

Saat sekarang ini belajar ilmu dianggap rakus, mendengarkannya sekedar hiburan, 

membahasnya keinginan syahwat, dan mengamalkannya bagaikan orang mencabut 

nyawa.  

 

Nabi  bersabda: "Barang siapa menuntut ilmu, berlandaskan 4 perkara, pasti masuk 

neraka yaitu:  

 

1. Menyaingi para Ulama.  

2. Mempengaruhi orang-orang bodoh (dengan berdebat).  

3. Agar populer di masyarakat.  

4. Menarik harta dari penguasa, kemuliaan atau pangkat dunia.  

 

Kata Sufyan 'Tsaury: ”Dasar ilmu itu diam, kedua memperhatikan, ketiga 

menghafalkan, keempat melaksanakan, kelima menyampaikan tablig)  

 

Nasihat Abu Darda:  

 

 

410 Tanbih al-Ghafiln 

”Sudilah anda pendidik, atau anak didik atau pendengar (yang baik), jungun menjudi 

orung keemput (yakni) bukun pendidik, bukan pelajar utau bukun pendengur buik, jiku 

demikian halnya, pusti unda binasa”. :  

 

Ada tiga tipe (macam) Ulama, yaitu:  

1. Mengenal Allah dan perintahNya.  

2. Mengenal Allah tapi tidak kenal perintahNya.  

3. Mengenal perintahNya, tapi tidak kenal Allah.  

 

1. Mengenal Allah dan perintahNya, yaitu: orang pandai yang takut kepada Allah 

(bertagwa dengan sesungguhnya), saat  melaksanakan hukum, perintah atau 

menghindari laranganNya.  

2. Mengenal Allah tapi tidak kenal perintahNya, yaitu: Orang yang takut kepada Allah, 

namun  buta masalah hukum, tidak mengetahui mana yang halal dan yang haram, serta 

tidak tahu perintahperintahNya.  

3. Mengenal perintahNya, tapi tidak kenal Allah, yaitu: Orang pandai hukum atau ilmu 

agamaNya (Islam), tatapi tidak takut kepadaNya.  

 

Kata Al Faqih: "Aku mendengar dari ayahku, dari Muhammad Janah, dari Abu Hafs, 

katanya: "Ada 10 keistimewaan bagi orang pandai (Ulama, sarjana, atau para 

pendidik), yaitu: 1. Keikhlasan, 2. Ketagwaan, 3. Nasihat, 4. Kasih-sayang, 5. 

Tanggungjawab, 6. Sabar, 7. Tenang, 8. Tawadlu', 9. Bersih dari harta lain. 10. Selalu 

muthala'h kitabnya dan pemurah kepada siapa saja yang memerlukan ilmunya.  

 

Juga ada 10 sifat buruk, bahkan lebih buruk lagi, jika dimiliki orangorang tertentu 

(orang pandai), yaitu: 1. Berlaku kejam saat  berkuasa, 2. Kikir saat  banyak harta, 

3. Thama' bagi Ulama, 4. Rakus bagi si miskin, 5. Tidak malu pada bangsawan, 6. 

Berselera muda, padahal sudah tua, 7. Pria mencontoh wanita (menyerupai cara 

berpakaian dan lainlain), 8. Wanita mencontoh pria dalam berlagak, berpakaian dan 

lain-lain. | 9, Ahli zuhud berdekatan (sengaja mendekati) dengan ahli harta dunia, 10. 

Kebodohan bagi ahli ibadat (amal tanpa ilmu). (Demikian kata Hafs).  

 

 

411 Tanbih al-Ghafiln 

Perkataan orang ahli hikmah menjadi hiburan bagi orang bodoh, sebaliknya ucapan 

orang bodoh menjadi catatan bagi orang ahli hikmah (Demikian ungkapan seorang 

hakim).  

 

Kata Al Faqih: "Orang bodoh saat  mendengar tutur kata ahli hikmah, mereka 

menganggapnya jenaka dan ganjil, sehingga menjadi hiburan bagi mereka. 

Sebaliknya, ucapan orang bodoh saat  melewati telinga orang ahli hikmah sangat 

terasa buruknya ucapan itu, sehingga dapat menjadi catatan (peringatan) bagi 

mereka, untuk dijauhkannya, Keinginan (hasrat atau hobbi) orang bodoh yaitu: 

"Mendengarkan, Sedangkan Ulama, yaitu: "Meriwayatkan, dan orang zuhud yaitu: 

"Memelihara, dan melaksanakan”.  

 

WABILLAHIT TAUFIIQ 

 

 

 

 

 

 

  

 

412 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 58  

Tentang Keutamaan Majelis Ilmu  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Laits, katanya: "Ada 3 orang 

menghadap Nabi  tengah duduk dengan para sahabatnya, Orang pertama menduduki 

tempat yang lowong, yang kedua duduk di | belakang majelis, dan yang ketiga terus 

pergi, sesudah  beliau  selesai menyampaikan nasihatnya beliau bersabda: "Aku 

memberitahukan kepadamu tentang tingkah ketiga orang tersebut, yaitu:  

1. Orang pertama mendekat kepada Allah, maka Allahpun mendekar kepadanya. 

2. Orang kedua: Malu kepada Allah, maka Allahpun malu kepadanya.  

3. Orang ketiga: "Berpaling dari Allah, maka Allah juga memalingkan dia.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Syahr Hausyab, katanya, Lugmanul 

Hakim menasihati putranya: "Hai anakku, saat  kamu melihat jamaah tengah berzikir, 

maka duduklah bersama mereka, sebab  jika engkau pandai bermanfaatlah ilmumu, 

dan jika engkau bodoh, maka kau dapat menimba ilmu dari mereka, dan kemungkinan 

mereka diberi rahmat oleh Allah, maka kau memperoleh bagian daripadanya. Dan 

saat  kamu melihat masyarakat yang tidak berzikir, maka hati-hatilah jangan 

mendekati mereka, sebab  jika kau pandai tiada manfaat ilmu yang ada padamu, dan 

jika kamu bodoh, maka menambah kesesaranmu, dan kemungkinan mereka dimarahi 

oleh Allah, hingga kamu tertimps marahNya.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, Abu Sa'id Khudry, Nabi  

bersabda:” Allah menugaskan malaikat yang keliling dunia, saat  bertemu dengan 

jamaah zikrullah, mereka berseru: "Marilah ini tujuanmu, lalu mereka duduk bersama 

di majelis itu, sesudah  naik ke langit, mereka melaporkan kepada Allah: "Kami 

tinggalkan mereks bertahmid, bertasbih dan berzikir kepadaMu, Lalu apa yang 

mereka inginkan? Jawab mereka surga, lalu apakah mereka telah melihatnya? 

jawabnya: Belum, lalu bagaimana seandainya mereka melihatnya? Jawabnya: "Pasti 

mereka bertambah semangatnya dan sungguh-sungguh mengharap. Dan mereka 

mohon perlindungan dari neraka, sekalipun belum pernah melihatnya, jika 

diperlihatkan kepada mereka pasti mereka lebih takut lagi, Lalu FirmanNya: "Hai para 

malaikat, saksikanlah bahwa Aku sudah mengampuni mereka. Kata mereka: "Dari 

antara mereka masih ada yang berdosa, sebenarnya tiada tujuan ke sana, hanya 

 

413 Tanbih al-Ghafiln 

datang sebab  suatu kepentingan. Jawabnya: "Merekalah kaum yang tak rugi siapa 

saja yang duduk bersama mereka”.  

 

Sebelum makhluk diciptakan, Allah telah menulis dua kalimat dan diletakkan di bawah 

Arsy, yaitu:  

 

1. Bagi orang yang berbuat baik, namun  pergaulannya dengan orang jahat, jika 

amalnya berubah menjadi dosa, dan kelak dikumpulkan dengan mereka di hari 

Kiamat.  

 

2. Bagi orang yang berbuat buruk, namun  pergaulannya dengan orang baik-baik yang 

taat beribadat, dan menyenangi mereka, maka perbuatannya dianggap amal baik, 

kelak dihimpun dengan mereka di hari Kiamat”. (Ka'bul Akhbar)  

 

Kata Al Faqih: "Orang