Tampilkan postingan dengan label Ruqyah 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ruqyah 3. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Oktober 2025

Ruqyah 3

  


Pada era modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi 

seluruh aspek kehidupan manusia, karena ilmu pengetahuan dan teknologi 

digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan melestarikan sumber daya alam 

dan sumber daya bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan semakin 

meningkat perkembangan ilmu pengetahuan dalam warga , maka akan 

semakin luas pula ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi yang diciptakan. 

Di dunia, bahkan Indonesia sendiri kesehatan jiwa menjadi masalah 

terpenting yang belum terselesaikan. Berdasarkan hasil data WHO (World Health 

Organization) pada tahun 2016, sekitar 35 juta orang mengidap depresi, 60 juta 

orang mengidap bipolar, 21 juta mengidap skizofernia, dan 47,5 juta mengidap 

dimensia. Indonesia sendiri, faktor penyebab gangguan jiwa diantaranya ialah 

faktor keturunan (biologis), psikologis dan lingkungan sosial warga  yang 

berdampak terhadap perubahan psikis , sehingga kasus gangguan jiwa semakin 

bertambah setiap saatnya yang membuat penurunan dalam jangka panjang 

produktifitas manusia.1 

Permasalahan yang sering muncul dikalangan warga  adalah minimnya 

spiritualisme dalam diri. Hal ini terjadi karena sebagian orang tidak lagi 

mementingkan ibadah sebagai salah satu pendekatan diri kepada Tuhannya, mereka 

                                                           

 

 

 

telah terlena dengan mengikuti trend zaman sehingga tanpa disadari sudah 

mempengaruhi psikologis dan jiwanya. Sejalan dengan situasi dan kondisi ini  

timbullah masalah internal yang pada puncaknya menyebabkan gangguan jiwa. 

Gangguan jiwa ditandai dengan adanya ketidakbahagiaan hidup dan sulitnya dalam 

membuat keputusan. Sehingga seseorang yang sulit dalam mengatasi gangguan 

jiwa diakibatkan oleh beberapa faktor tertentu seperti adanya gangguan makhluk 

gaib berupa jin dan lain sebagainya. 

Sejak zaman Nabi Adam as permasalahan manusia dalam kehidupan yang 

berkaitan dengan gangguan kejiwaan sudah ada bahkan sampai sekarang yang tidak 

lepas dari godaan setan. Godaan itu bisa datang dari luar tubuh, misalnya ketika 

seseorang mengalami gangguan kejiwaan maka setan dengan mudah menggoda dan 

masuk kedalam jiwa manusia. Hal ini terjadi karena setan memakai  cara halus 

berupa tipu daya muslihat kepada manusia berupa bisikan, ajakan, rayuan, sihir 

dengan tujuan agar manusia mengikuti ajakan setan dan semakin jauh dari Allah 

SWT.  

Dalam kehidupan, seseorang menginginkan hidup dan kehidupan yang 

tentram dan bahagia, namun tidak sedikit pula seseorang memiliki permasalahan 

dalam kehidupan yang menyebabkan terganggunya kejiwaan. Sering kali penyebab 

gangguan jiwa sulit dijelaskan. Setelah dilakukan  penelitian mendalam, salah satu 

penyebab gangguan jiwa yang ditemukan ialah menurunnya iman, kurangnya 

dzikrullah dan kurangnya meminta pertolongan serta perlindungan Allah SWT . 

Kemudian setelah terkena gangguan kejiwaan ini , tidak banyak dari mereka 

meminta bantuan secara medis seperti pergi ke psikologis untuk penyembuhan 

penyakitnya, mereka lebih memeilih pergi kedukun atau semacamnya untuk 

 

 

 

meminta bantuan mengobati penyakitnya ini  dengan berbagai macam ritual- 

ritual yang dilakukan. Sebagian besar pengobatan ini hanya bersifat sementara dan 

kemudian penyakitnya kembali kambuh bahkan lebih parah, sampai beralih 

kedukun lain agar sembuh.2  

Dalam kitab Zaadul Ma’aad, Ibnu Qayyim menyatakan bahwa Alquran 

adalah obat paling mujarab untuk segala penyakit yang ada pada jasmani dan 

rohani, dan sebagai penyelamat di dunia dan akhirat, sebagaimana dikutip oleh Moh 

Sakhowi El Quds dan Moh Syamsi Hasan. Kemudian telah diterapkan di Pondok 

Pesantren Zakiyun Najah dalam praktek pengobatan ruqyah dengan memakai  

metode islami dalam mengaplikasikan pengobatannya.  

Ruqyah dalam prakteknya diartikan sebagai salah satu upaya penyembuhan 

yang dilakukan umat islam dengan membaca Alquran dan memohon kesembuhan 

kepada Allah SWT untuk dirinya sendiri maupun orang lain, sebagaiaman yang 

telah diperintahkan Rasulullah SAW. Dan diperjelas di dalam Alquran surah Yunus 

ayat 57: 

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-

Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan 

petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.3 

Didalam Alquran pengertian sebagai penyembuh bersifat umum; 

merupakan obat bagi seluruh penyakit hati yang ada  didalam dada dan segala 

                                                           

 

penyakit pada anggota tubuh seperti keraguan, kebodohan, dan pemikiran yang 

rusak. Semua penyakit yang terjadi pada manusia seperti penyakit fisik yang dapat 

dilihat dan dirasakan, penyakit maknawi seperti roh (jiwa), pikiran dan hati, serta 

penyakit ‘ain’ (mata jahat), kesurupan dan sihir. Sehingga ruqyah menjadi alternatif 

dalam menyembuhkan segala penyakit sebagaimana Rasulullah telah 

memerintahkan dan memperaktekkan dengan para sahabat.4 

 

B. Rumusan Masalah  

Berdasarkan latar belakang masalah ini , pokok permasalahan yang 

akan ditelaah, yaitu: 

1. Bagaimana implementasi terapi ruqyah di Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah dalam menyembuhkan pasien 

gangguan jiwa ringan? 

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam implementasi terapi ruqyah di 

pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan? 

3. Bagaimana hasil penerapan terapi ruqyah di pondok pesantren zakiyun 

Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah yang digunakan sebagai terapi 

dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan? 

 

 

 

penelitian ini berguna bagi terapis peruqyah, pasien dan warga , sebagai 

berikut: 

a. Bagi penulis, memperoleh wawasan baru dan pengalaman lansgung 

tentang impementasi terapi ruqyah dalam menyembuhkan gangguan 

jiwa ringa. 

b. Bagi terapis ruqyah, mendapat wawasan baru dan  menjadi acuan dalam 

mengembangkan kaedah pengobatan terapi Ruqyah sebagai salah satu 

pengobatan dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa. 

c. Bagi pasien, sekiranya dapat menambah literatur pengetahuan tentang 

terapi ruqyah dan kegunaannya serta pelaksanaannya.  

d. Bagi warga  didalam kehidupan berwarga , agar terbukanya 

pemikiran yang primitive mengenai pandangan terapi ruqyah bukan 

sekedar penyembuhan dari gangguan jin ataupun sihir saja.  

 

E. Batasan Istilah  

Agar tidak salah dalam memahami maksud dari judul penelitian, sebaiknya 

penulis menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan judul penelitian 

“Implementasi Terapi Ruqyah Dalam Menyembuhkan Pasien Gangguan Jiwa 

Ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah”. 

Penjelasan serta batasan istilah pada masing-masing variabel ini  adalah 

sebagai berikut: 

1. Implementasi secara sederhana diartikan sebagai penerapan dan 

pelaksanaan.  

 

 

 

2. Terapi Ruqyah merupakan metode pengobatan dengan membaca ayat-ayat 

Alquran untuk mengusir Jin, santet dan sihir yang masuk kedalam tubuh 

manusia.  

3. Gangguan Jiwa Ringan dimaksudkan dalam penelitian ini ialah 

terganggunya fungsi otak seperti emosi, proses berpikir, dan perubahan 

perilaku yang menimbulkan terhambatnya seorang individu dalam 

memenuhi peran sosial dilingkungannya. Jenis gangguan jiwa yang dialami 

pasien antara lain depresi, kecemasan, ketakutan yang berlebih, dan 

perubahan tingkat emosional.  

4. Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

adalah tempat menimba ilmu para santri dan santriwati, sekaligus 

merupakan tempat pengobatan untuk pasien yang mengalami berbagai 

penyakit gangguan jiwa baik secara jasmani maupun rohani yang berada di 

Jl. Negara Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang 

Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. 

 

F. Sistematika Penulisan  

Untuk terarahnya penulisan pada karya ini, maka tema-tema yang dibahas 

disusun secara sistematis dengan sedemikian rupa, sehingga menjadi beberapa bab 

dan subbab yang uraiananya satu sama lain mempunyai hubungan yang tak 

terpisahkan dan membentuk alur serta uraian yang runtun dan sistematis. Secara 

umumnya, garis besar dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima sub bab, 

diantaranya: 

 

 

 

Bab pertama, ialah pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang, 

rumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian, penelitian terdahulu dan 

sistematika penulisan.  

Selanjutnya bab kedua, berisi kajian pustaka mengenai landasan tentang 

implementasi, terapi, ruqyah, jiwa dan gangguan jiwa. 

Bab ketiga, berisi metode penelitian. Bab ini menyajikan tentang metode 

penelitian yang digunakan peneliti. Didalamnya meliputi, jenis penelitian, lokasi 

dan waktu penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data 

dan teknik analisis data.  

Bab keempat, berupa hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan 

tentang temuan umum dan temuan khusus hasil penelitian yang dilaksanakan. 

Bab kelima, ialah bab penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari 

hasil penelitian dan berisi saran-saran sesuai dengan yang diteliti. 

 

 

Implementasi merupakan istilah kata dari Bahasa inggris “to implement” 

yang berarti pelaksanaan atau penerapan. Fullan berpendapat bahwa implementasi 

adalah suatu proses penyaluran ide, program atau seperangkat aktivitas baru dalam 

suatu praktik dalam mencapai atau mengharapkan suatu perubahan.5 Bernadine R. 

Wijaya & Susilo Supardo menjelaskan bahwa implementasi merupakan proses 

mentransformasikan suatu rangakain rencana kedalam sebuah praktek.6 Grindle 

memberikan pandangan bahwa tugas implementasi yaitu membentuk ikatan yang 

memudahkan suatu tujuan dapat terealisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan. 

Kemudian Van Meter Horn menjelaskan implementasi secara lebih spesifik, yaitu 

“those action by public or private individuals (or group) that are directed at the 

achievement of objectives set forth in the prior policy decisions” yang artinya 

bahwa implementasi merupakan tindakan yang dilakukan baik secara individu 

maupun kelompok yang diarahkan agar tetap tercapainya tujuan yang telah 

ditetapkan dalam sebuah keputusan kebijakan sebelumnya.7

                                                           

Implementasi dipahami secara lebih luas dapat dilakukan dengan 

memakai  dua pendekatan, yaitu: pertama, memahami implementasi sebagai 

bagian dari suatu proses. Kedua, implementasi juga merupakan salah satu bidang 

studi. Dapat ditarik simpulkan bahwa, implementasi berupa suatu tindakan atau 

aktivitas kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan secara bersama 

dengan efektif untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. 

 

B. Terapi  

1. Pengertian Terapi 

Dalam bahasa arab kata terapi yaitu “al-istisyfa” yang berasal dari kata 

“syafa-yasfi-syifa” berarti menyembuhkan. Sedangkan terapi dalam kamus 

setelah ditelusuri dari kata “Therapeutic” bemakna kata sifat yang mengandung 

unsur pengobatan. Ketika ditambah dengan huruf ‘s’ di akhir kata 

(therapeutics), maka ia akan menjadi kata benda yang bermakna ilmu 

pemeriksaan dan pengobatan. Pemaknaan semacam ini lebih tepat untuk 

memaknai kata terapi dalam penelitian ini, karena jika dikembalikan pada kata 

“Therapy” dalam Bahasa inggris bermakna sebagai pengobatan yang bersifat 

jasmani. Menurut Chris dan Herti terapi adalah upaya untuk menyembuhkan 

orang yang sedang sakit (non medis). Dengan demikian pemaknaan terapi lebih 

luas daripada sekedar pengobatan saja. Segala sesuatu yang dapat memberi 

ketenangan baik secara fisik maupun mental pada seseorang yang sedang sakit 

dapat dianggap sebagai terapi.8  

                                                           

Sedangkan pengertian terapi secara terminologis ialah sebuah metode 

penyembuhan dari gangguan kejiwaan, dalam perawatannya Abdul Aziz 

mengatakan dengan memakai  alat psikologis khusus untuk menangani 

masalah emosional dari kehidupan manusi, dimana seorang ahli sengaja 

menjalin hubungan emosional dengan klien yang memiliki tujuan untuk 

mengubah, menghilangkan, mendorong pertumbuhan dan perkembangan 

kepribadian yang lebih positif.  

Selain daripada itu, Terapi diartikan sebagai suatu upaya pemulihan 

terhadap seseorang yang sedang sakit. Dalam dunia medis kata terapi adalah 

sinonim dari kata pengobatan. Selain dari pada itu terapi juga dapat diartikan 

sebagai suatu jenis pengobatan penyakit dengan  kekuatan batin atau rohani, 

bukan dengan pengobatan melalui obat-obatan.9  

Dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi merupakan suatu upaya 

penyembuhan baik dengan pengobatan secara medis maupun non medis dengan 

tujuan menyembuhkan seseorang dari suatu penyakit dan menjadikan keadaan 

seseorang lebih baik lagi dari sebelumnya.   

2. Terapi Dalam Pandangan Agama 

Dalam lingkungan warga  yang beragama, salah satu solusi dalam 

pengobatan jiwa ialah dengan melalui terapi agama. Terapi agama adalah suatu 

upaya manusia dalam menyembuhkan masalah kejiwaan melalui syariat islam. 

Sebab didalam ilmu kesehatan ada dua macam metode pengobatan, yaitu: (1) 

somoterapi merupakan suatu pengobatan melalui fisik dengan memakai  

obat-obatan. (2) psikoterapi, merupakan proses pengobatan dengan tidak 

                                                           

 

 

 

memakai  bagian tubuh (fisik) yang terasa sakit, melakinkan pengobatan 

lebih berfokus kepada masalah kejiwaan (emosional mental) dengan 

menerapkan metode-metode psikologi.10 

Sehingga pelaksanaan terapi sudah diterapkan sebagai suatu upaya 

penyembuhan, bahkan sudah dilembagakan menjadi terapi ruqyah. Dimana 

terapi ruqyah merupakan suatu terapi penyembuhan baik penyakit fisik maupun 

psikis dengan membacakan ayat Alquran, asma Allah dan doa-doa yang 

diajarkan Rasulullah. 

3. Metode Terapi Islam 

Metode ini merupakan satu cara dalam pemberian pertolongan berupa 

pengobatan kepada suatu penyakit yang dirasakan. Berikut beberapa metode 

terapi islam dibawah ini diantaranya yaitu11: 

a. Terapi Alquran  

Alquran merupakan terapi yang paling pertama dan utama, sebab 

didalamnya ada  keajaiban dalam menyembuhkan suatu penyakit 

kejiwan manusia. Ayat-ayat yang terkandung didalam Alquran merupakan 

obat yang sangat ampuh bagi penyembuhan mental yang sakit, dimulai dari 

membaca, mendengar, memahami, merenungkan serta melaksanakan isi 

kandungan ayat yang ada  dalam Alquran akan membawa ketenangan 

pada jiwa manusia. 

 

                                                           

 

b. Shalat  

Shalat merupakan salah satu upaya dalam membangun hubungan 

baik antara manusia dengan sang Khalik. Shalat merupakan kegiatan ibadah 

hamba terhadap Allah SWT, dengan menciptakan suatu hubungan yang 

ihsan. Shalat merupakan cara untuk menyempurnaan diri dengan cara 

menguatkan tekad, pikiran, hati, penghayatan dan seluruh raga menjadi satu 

fokus yaitu tertuju hanya kepada Allah SWT. 

c. Dzikir  

Dalam ilmu psikologi, berdzikir mampu menyadarkan seseorang 

yang mulai hilang arah, karena dengan berdzikir memberikan dorongan 

kepada manusia agar kembali teringat, menyebut dan mengamati suatu hal 

yang tersembunyi didalam hati. Melalui dzikir mampu mengobati segala 

macam penyakit, salah satunya penyakit hati dan perubahan emosional 

seseorang. Didalam Alquran, dzikir senantiasa dianjurkan dalam 

meningkatkan ketenangan dalam jiwa. 

d. Puasa  

Puasa memiliki makna berupa menahan diri dari segala perbuatan 

yang membawa kerusakan dalam fitra manusia. Puasa juga termasuk salah 

satu rukun dalam rukun islam yang wajib dikerjakan oleh setiap umat 

muslim. Menurut ilmu kesehatan ada  banyak manfaat melalui puasa 

bagi kesehatan tubuh.  

e. Doa 

Hakikatnya doa merupakan salah satu ibadah, dimana seorang 

hamba berkomunikasi kepada Tuhan-Nya untuk meminta segala sesuatu 

14 

 

 

 

dalam bentuk terkecil sekali pun dan merupakan suatu perbuatan yang harus 

dilakukan manusia sebagai seorang hamba kepada sang pencipta. 

f. Sabar  

Sabar merupakan bentuk dari menahan diri terhadap segala sesuatu 

yang dibenci Allah SWT. Dengan demikian sabar diartikan sebagai 

menahan diri untuk terus mengerjakan segala perbuatan baik yang 

diperintahkan Allah dan menahan untuk selalu menjauhi segala hal yang 

dilarang-Nya. 

g. Munajat  

Munajat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah berdoa 

dengan sepenuh hati untuk mengharapkan keridhoan sang Ilahi. Munajat 

dijadikan sebagai terapi dalam pelaksanaan konseling dan terapi qurani. 

Terapi munajat dilakukan dengan merenungi dan memahami isi kandungan 

ayat Alquran yang kemudian dibacakan dengan lembut, syahdu dan sedikit 

alunan sehingga menimbulkan suatu kesan yang mendalam didalam qalbu. 

 

C. Ruqyah  

1. Pengertian Ruqyah  

Dalam sejarahnya, ruqyah sudah ada sebelum masa Rasulullah yang 

menjadi suatu tradisi pada warga  arab saat itu, dimana mereka melakukan 

ruqyah dengan membacakan mantra dan pemujaan oleh para dukun yang 

mengandung kesyirikan berbeda dari istilah ruqyah sekarang yang dilakukan 

secara islami. 

15 

 

 

 

Dalam khazanah Bahasa, ruqyah dianggap sebagai suatu tradisi lokal 

dengan melakukan rangkaian do’a- do’a (mantra). Jika dipraktikkan ruqyah 

adalah pengobatan dengan mengucapkan bacaan (mantra) kepada orang yang 

sakit.12 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ruqyah adalah mantra atau 

jampi. Jika dikaitkan dalam pandangan islam ruqyah merupakan suatu 

pengobatan dan penyembuhan penyakit jiwa dengan berpedoman pada Alquran 

dan Hadist sesuai dengan syariat islam yang dianjurkan Rasulullah. 13 

Sedangkan dalam terminology syariat, ruqyah dilakukan dengan  membacakan 

ayat- ayat Alquran dan rukun yang telah ditetapkan para ulama untuk 

pengobatan syar’i. 

Taufiq menerangkan bahwa ruqyah adalah pembacaan do’a-do’a 

kepada Allah SWT dengan harapan kesembuhan atas segala gangguan yang 

dirasakannya. Dimana ruqya berupa sekumpulan anjuran Rasulullah yakni 

pembacaan ayat-ayat Alquran, do’a-do’a dan dzikir yang berguna untuk diri 

sendiri ataupun untuk orang lain.14 Terapi ruqyah diperbolehkan karena sudah 

berdasarkan tuntunan Rasulullah diantaranya ialah sunnah qauliyah (perkataan 

Rasulullah), sunnah fi’liyyah (perbuatan Rasulullah), dan sunnah taqririyah 

(pengakuan atau pembenaran beliau).  

Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan bahwa pengobatan yang 

dilakukan Rasulullah, terbagi menjadi tiga macam, yaitu terapi secara alamiah, 

pengobatan dengan bantuan illahi (ruqyah) dan pengobatan gabungan antara 

                                                           

 

keduanya yang ada  didalam kitab Nabawi. Ruqyah adalah pengobatan 

murni pertolongan atas izin allah untuk memperoleh kesembuhan. Sebagaimana 

Ali bin Abi Thalib ra berkata “Musibah adalah akibat dosa yang kita perbuat 

dan untuk menghentikannya tidak lain dengan bertaubat”.15  

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi ruqyah 

merupakan sebuah pengobatan dengan membacakan doa-doa di dalam Alquran 

dan as-sunnah serta meminta pertolongan Allah SWT atas menyembuhkan 

suatu penyakit. 

2. Jenis- Jenis Ruqyah 

Ruqyah selain menjadi pengobatan untuk mengeluarkan gangguan jin 

dan sihir juga bisa menjadi pengobatan terapi fisik dan psikis. Dalam pandangan 

islam, ruqyah dibagi menjadi dua macam, diantaranya ialah: 

1) Ruqyah Syirkiyyah  

Ruqyah syirkiyyah merupakan ruqyah yang mengandung kesyirikan 

dan tidak dianjurkan dalam islam. Dalam prakteknya ruqyah syirkiyyah 

berupa pemujaan kepada jin dengan membacakan mantra (jampi) yang 

pelafadzannya sulit dimengerti dan tidak diketahui artinya.16 Dalam islam 

Ruqyah syirkiyyah tidak dianjurkan, karena tidak sesuai dengan tuntunan 

Rasulullah, sehingga jenis ruqyah ini membawa kesyirikan, karena 

meyakini pertolongan selain kepada Allah SWT. 

 

                                                           

 

2) Ruqyah Syar’iyah  

Ruqyah syar’iyah merupakan bentuk pengobatan melalui metode 

pembacaan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang telah disyariatkan 

Rasulullah. Bacaan ayat dan doa ini  berisi pertolongan, permintaan 

dan perlindungan kepada Allah SWT, agar terhindar dan diangkat segala 

bala dan penyakit. Sehingga jenis ruqyah ini sebagai pengobatan dengan 

tujuan meminta perlindungan dan kasih sayang Allah SWT, yang kemudian 

ruqyah ini terlepas dari kesyirikan.17 

3. Ruqyah Dalam Pandangan Para Ulama 

Ruqyah dalam pandangan warga  modern merupakan ritual terapi 

dengan memakai  bacaan syar’I berlandaskan Alquran dan Hadist sebagai 

pengobatan suatu penyakit, akan tetapi ruqyah tidak hanya dinilai sebagai 

proses penyembuhan penyakit fisik melainkan juga sebagai pengobatan 

penyakit qalbu, serta memiliki manfaat bagi kehidupan manusia di dunia 

maupun akhirat.  

Terapi Ruqyah dengan metode do’a dan dzikir diharapkan dapat 

diresapi dan dihayati dengan sungguh-sungguh kedalam hati seseorang, karena 

zikir yang baik dan dapat memberi khasiat ialah do’a dan dzikir yang diyakini 

dalam hati yang ikhlas, diucapkan secara lisan, dan dilaksanakan dengan 

kesungguhan hati serta dilakukan secara rutin. Pada dasarnya pengobatan 

ruqyah merupakan suatu pengobatan terapi yang paling penting dan utama, 

sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ra yang merupakan seorang ulama 

                                                           

 

 

besar sahabat nabi pernah berkata “sesungguhnya ruqyah termasuk amalan 

yang utama. Meruqyah termasuk kebiasan para nabi dan orang-orang shahih. 

Para nabi dan orang-orang shahih senantiasa menangkis setan-setan dari anak 

Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya”.18 

Banyak para ulama memberikan pendapat mengenai pengobatan terapi 

ruqyah, diantaranya yaitu: Imam Syafi’I memperbolehkan, sebagaimana Rubai’ 

bin Sulaiman pernah berkata “aku pernah bertanya kepada imam Syafi’I tentang 

ruqyah. Kemudian beliau menjawab: tidak apa-apa apabila manusia diruqyah 

dengan memakai  bacaan-bacaan Alquran dan doa dzikir kepada Allah 

yang telah dishahihkan. Kemudian aku berkata, lalu bagaimana dengan ahli 

kitab yang meruqyah orang muslim?, beliau kembali menjawab: iya, 

diperbolehkan apabila mereka meruqyah dengan memakai  bacaan-bacaan 

Alquran dan telah diketahui serta dapat dipahami” 

Ibnu al-Hajib al-Maliki menjelaskan bahwa memperbolehkan ruqyah 

dengan bacaan Alquran, menyebut nama-nama Allah, serta bacaan doa untuk 

keselamatan. Sebagai contoh apabila ada  penyakit dibagian mata, 

diperintahkan untuk berwudhu dengan membasuh pada muka, kedua tanggan, 

kedua siku, kedua lutut, pada ujung kedua kaki serta memasukkan kainnya yaitu 

pada bagian kain yang kiri yang dicelupkan kedalam bejana kemudia diusapkan 

pada bagian matanya.  

Dalam pandangan Ahmad bin Hambal berdasarkan hadis Abi Sa’id 

sendiri memperbolehkan dan tidak apa-apa mengambil upah dalam meruqyah, 

                                                           

 

 

dikarenakan ada  suatu pekerjaan yang dilakukan dan waktu yang telah 

digunakan. Berkaitan dengan hal ini , Ibnu Qayyim al-Jauziyah tidak bisa 

memungkiri mengenai mengambil upah dalam meruqyah atas firman Allah, 

beliau menjelaskan bahwa “suatu pahala yang paling berhak kamu ambil ialah 

kitab Alquran, karena hal ini  merupakan upah suatu pengobatan yang 

pengobatannya dilakukan dengan memakai  bacaan ayat Alquran, maka 

boleh mengambil upahnya, sedangkan hal yang dilarang dalam mengambil 

upahnya ialah mengajarkan Alquran. Sebagaimana Allah berfirman kepada 

Nabi-Nya bahwasanya “katakanlah aku tidak meminta pahala kepada kalian. 

Kemudian Allah berfirman: pahala yang aku minta pada kalian itu sebetulnya 

bagi kalian, dan Allah kembali berfirman: ikutilah orang yang tidak pernah 

meminta upah kepada kalian”. Dasar inilah diperbolehkan dan tidak 

diperbolehkannya mengambil upah dalam Alquran. 

Demikian dari beberapa pendapat para ulama mengenai ruqyah dan 

permasalahan dalam mengambil upah, sehingga dapat dipahami bahwa ruqyah 

merupakan bacaan-bacaan ayat Alquran , doa-doa, dzikir serta menyebutkan 

asma Allah yang tidak mengandung kesyirikan seperti meminta pertolongan jin 

dan setan dan tidak mengambil imbalan bahkan sampai  memasang tarif. Akan 

tetapi, apabila peruqyah mendapat upah dari kerelaan orang yang memberi 

tanpa adanya paksaan, maka hal ini  tidak menjadi suatu permasalahan 

karena pengobatan ruqyah sama halnya dengan pengobatan yang dilakukan 

para medis kepada pasiennya.19 

                                                           

 

4. Dampak Terapi Ruqyah 

Dampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pengaruh yang 

mendatangkan suatu akibat (baik secara positif ataupun negatif). Dalam terapi 

ruqyah yang merupakan suatu layanan penyembuhan kejiwaan, dampak yang 

ditimbulkan diantaranya yaitu: 

a. Dampak positif  

Terapi ruqyah dalam penyembuhan kesehatan mental seseorang 

memberikan dampak positif karena dapat membantu pasien dalam 

menyembuhkan jiwa yang sehat melalui pendekatan tauhid kepada Allah 

SWT dalam diri individu. Do’a mengandung kekuatan spiritual yang dapat 

membangkitkan rasa percaya diri dan optimis sehingga keduanya menjadi 

hal mendasar bagi kesembuhan suatu penyakit. Sebagaimana telah 

diketahui bahwa ruqyah merupakan terapi dengan membaca ayat Alquran 

dan do’a pilihan, diman ketika seseorang mendengarkan lantunan ayat 

ini  dibacakan maka hati akan merasa sejuk dan damai dan jiwa pun 

akan kembali tenang. Sehingga ruqyah sangat efektif untuk dijadikan terapi 

kesehatan mental karena dapat memberi pengaruh pada ketenangan dan 

ketentraman jiwa seseorang.  

b. Dampak negatif 

Terapi ruqyah selain berdampak positif, dampak negatif yang 

ditimbulkan dari terapi ruqyah ialah terletak pada proses pelaksanaannya, 

seperti adanya reaksi yang terjadi pada saat proses ruqyah berlangsung, 

seperti merasa kesemutan, muntah-muntah, menimbulkan suara teriakan, 

tangisan, pusing, kepanasan bahkan sampai kesurupan. Tergantung tingakat 

21 

 

 

 

penyakit yang dialami seseorang, apabila penyakit yang dialami merupakan 

penyakit ringan maka hanya akan mengalami reaksi-reaksi ringan, begitu 

pula sebaliknya apabila penyakit yang dialami merupakan penyakit berat 

maka reaksi yang ditimbulkan juga akan berat pula.20 

 

D. Gangguan Jiwa 

1. Pengertian Gangguan Jiwa 

Saat ini gangguan jiwa didefenisikan dan ditangani sebagai masalah 

medis. Didalam UU RI No.18 Tahun 2014 menjelaskan bahwa gangguan jiwa 

atau disebut ODGJ ialah dimana kondisi seseorang mengalami tekanan pada 

pikiran, perasaan dan tingkah laku yang termanifestasi dalam bentuk 

sekumpulan gejala atau perubahan prilaku yang bermakna, serta dapat 

menimbulkan penderitaan dan kesulitan dalam menjalankan fungsi dirinya 

sebagai seorang manusia.21 Gangguan jiwa atau mental illness adalah keadaan 

dimana seseorang mengalami kesulitan dalam persepsi tentang kehidupannya, 

baik secara sikap terhadap dirinya sendiri maupun kesulitan terhadap 

hubungannya dengan orang lain. 22  Perubahan pada jiwa yang terganggu 

menyebabkan adanya kesulitan pada fungsi jiwa sehingga menimbulkan 

penderitaan pada individu dan berdampak pada terhambatnya dalam 

melaksanaan peran sosial di warga . 

                                                           

Menurut Yosep gangguan jiwa diantaranya yakni terganggunya cara 

berpikir (cognitive), perubahan emosi (affective), kemauan (volition), dan 

tindakan (psychomotor). 23  Gangguan jiwa merupakan sebuah peristiwa 

pandangan sosial warga  tentang penilaian kepada seseorang yang 

menunjukkan prilaku abnormalitas, yang dipandang memiliki kehidupan sosial 

menyimpang, sehingga keberadaannya sulit diterima sepenuhnya oleh 

warga  dan menunjukkan sikap mendiskriminatif.24  

Kemudian Djamaluddin Ancok mengutip pendapat Frederick H. Kanfer 

dan Arnold P. Goldstein, mereka berpendapat bahwa gangguan jiwa merupakan 

suatu keadaan dimana seseorang memilki hubungan yang sulit dengan orang 

lain, diaman kesulitan itu memiliki persepsi tentang sikap terhadap diri sendiri 

dan orang lain.25 

Gangguan jiwa merupakan terganggunya tatanan perilaku seseorang, 

sehingga menimbulkan gejala distress yang menyerang salah satu fungsi 

terpenting dalam  kehidupan.26 Orang yang jiwanya terganggu maka akan sulit 

dalam menjalankan perannya baik secara pribadi maupun dengan orang lain 

disekitarnya, sehingga ia sulit untuk mengalami berbagai kegagalan dan sulit 

menyelesaikan segala permasalahan yang sedang dialaminya yang dapat 

menyebabkan ketegangan pada kesehatan.  

                                                           

 

 

 

Kepribadian seseorang dalam perspektif psikologis memiliki tiga unsur 

penting, yaitu: Kognitif atau intelektualnya, Afektif atau perkembangan 

perasaan dan Konatif atau prilakunya. Jika  ketiga unsur ini  terganggu, 

secara sederhana hal ini  dapat mengindikasikan terganggunya kesehatan 

jiwa pada seseorang.  

Dengan demikian kesimpulannya ialah gangguan jiwa merupakan 

sekumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan 

dengan fisik ataupun psikis, dimana seseorang tidak dapat menguasai jiwanya 

dengan baik. Sehinggan orang yang memiliki gangguan emosional yang 

berlebihan pada jiwanya yang menyebabkan ia tidak mampu dalam 

mengendalikan dirinya dan keberfungsian dilingkungan warga .  

2. Klasifikasi Gangguan Jiwa 

Dalam dunia kesehatan, penyakit fisik lebih mudah terdeteksi 

penyebabnya, sedangkan penyakit jiwa sulit ditemukan penyebabnya, 

gangguan jiwa diklasifikasin menjadi dua macam, yaitu:  

a. Gangguan jiwa ringan  

merupakan adanya gangguan yang terjadi pada otak yang 

menimbulkan adanya  stress, kecemasan, depresi, psikosomatis dan 

kekerasan. Gangguan jiwa ringan ditandai dengan adanya beberapa gejala, 

yaitu: 

1) Mudah tersinggung ketika ada  hal sepele yang menyinggung 

perasaan yang dapat menimbulkan kemarahan. 

2) Berprilaku aneh seperti takut sendirian, takut keramaian dan takut 

terhadap orang banyak. 

24 

 

 

 

3) Terganggunya pola tidur, sukar tidur ketika mendapatkan mimpi-

mimpi buruk, insomnia dan hypersomnia. 

4) Terganggunya daya ingat dan konsentrasi. 

5) ada nya keluhan pada somatik seperti terganggunya 

pencernaan, sakit kepala, merasa sesak, dan jantung berdebar-debar. 

b. Gangguan Jiwa Berat 

Dibandingkan gangguan jiwa ringan, penderita gangguan jiwa berat 

memiliki disabilitas yang kompleks dan membutuhkan bantuan orang lain 

serta penanganan khusus dalam menjalankan aktifitas fungsionalnya, 

dimana mereka akan kesulitan dalam menjalankan perannya didalam 

kehidupan sehari-hari, sulitnya untuk melakukan komunikasi karena 

bicaranya yang kurang nyambung, sering berprilaku menyimpang bahkan 

sampai mengamuk atau memberontak. Orang gila yang sering ditemukan 

merupakan salah satu contoh seseorang yang mengalami gangguan jiwa 

berat.27  

3. Faktor penyebab gangguan jiwa  

Gejala utama pada gangguan jiwa ada  pada unsur kejiwaan, tetapi 

faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa yaitu ada  pada badan 

(somatogenik), pada psikis (psikologenik), lingkungan sosial (sosiogenik) dan 

budaya (kultural) serta keagamaan (spiritual). Maramis berpendapat diantara 

beberapa unsur ini , biasanya tidak adanya penyebab tunggal, akan tetapi 

beberapa penyebab ini  sekaligus timbul yang saling mempengaruhi dan 

                                                           

kebetulan terjadi secara bersamaan. Kemudian timbullah terganggunya fungsi 

anggota tubuh bahkan terganggunya kejiwaan.  Selain daripada itu, penyebab 

lain terjadinya gangguan jiwa yakni: 

1) Ketakutan dan Pengalaman traumatis  

Kekhawatiran dan perasaan yang berlebihan akan sesuatu hal 

menyebabkan individu merasa teracaman bahkan merasa ketakutan yang 

tidak menentu dapat menjadikan seseorang akan mengalami gangguan jiwa. 

Sebuah survey yang dilakukan peneliti menemukan bahwa adanya 

pengalaman trauma pada masa kecil yang terjadi pada seseorang, sehingga 

membuat dia merasa sering ketakutan berhalusinasi akan trauma yang 

dialaminya.  

2) Faktor Biologis  

a. Genetik atau keturunan 

Sampai saat ini belum ditemukan adanya gangguan jiwa yang 

disebabkan oleh faktor genetik. Akan tetapi telah ditemukannya dari 

berbagai jenis multiple gen yang telah berkontribusi pada 

tergangguanya fungsi otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa faktor 

penyebab gangguan jiwa ialah adanya variasi CACNA1C dan CACNB2 

diketahui telah mempengaruhi circuitry yang meliputi memori, 

perhatian, cara berpikir dan emosi. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang individu didalam anggota 

keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa akan cenderung 

memiliki keturunan yang mengalami gangguan jiwa pula. 

 

26 

 

 

 

b. Tempramen  

Seorang yang sensitif atau mudah peka terhadap suatu hal 

biasanya memiliki masalah terhadap jiwanya dan ketegangan sehingga 

seseorang ini  cenderungan akan mengalami gangguan jiwa. 

c. Jasmaniah  

Beberapa penelitian yang telah dilakukan, mereka berpendapat 

bahwa bentuk tubuh seseorang berhubungan dengan gangguan jiwa, 

misalnya orang yang bertubuh gemuk akan cenedrung menderita 

psikosa manik depresif, sedangkan seseorang bertubuh kurus akan 

mengalami skizofernia. 

d. Penyakit atau cedera tubuh 

Sebuah penyakit dapat menyebabkan seseorang mengalami 

gangguan jiwa seperti penyakit jantung, kanker dan penyakit lain akan 

menyebabkan seseorang menjadi murung dan merasa sedih. Begitu pula 

pada cedera atau cacat tubuh dapat menyebabkan seseorang merasa 

rendah diri. 

3) Faktor Psikologis  

Berbagai macam pengalaman frustasi, keberhasilan dan kegagalan 

yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifat seseorang 

dikemudian hari. Contohnya pola asuh yang diberikan orang tua kepada 

anaknya akan berdampak pada psikologisnya di lingkungan sekitarnya.  

4) Faktor Sosio-Kultural  

Gangguan jiwa yang terjadi diberbagai negara memiliki perbedaan 

dalam sosial kultural terutama dalam pola perilakunya. Krakateristik suatu 

27 

 

 

 

psikosis dalam suatu sosial-budaya tentu berbeda dengan budaya lainnya. 

Selain daripada itu, perbedaan sistem moral dan etika kebudayaan yang 

berbeda dapat menimbulkan masalah kejiwaan dalam menyesuaikan diri.  

5) Stressor psikososial  

Faktor stressor psikososial yang dialami seseorang berhubungan 

terhadap terjadinya gangguan jiwa. Seseorang yang mengalami stressor 

berat seperti kehilangan suami tentunya berbeda dengan seseorang yang 

mengalami stressor ringan seperti seseorang yang terjebak macet dijalan. 

Begitu pula dengan seseorang yang mengalami banyak masalah tentu 

berbeda dengan orang yang tidak memiliki banyak masalah. 

6) Pemahaman dan keyakinan agama 

Tidak dapat dipungkiri bahwa pehamanan akan keyakinan beragama 

ternyata dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Sebagaimana beberapa 

penelitian telah membuktikan bahwa kehidupan jiwa seseorang dalam 

kesehariannya tergantung pada tingkat keimanannya.28  

Tanpa dipungkiri bahwa penyebab gangguan jiwa ada  dari berbagai 

aspek yang saling mempengaruhi. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi 

penyebab gangguan jiwa ialah lemahnya nilai spiritual seseorang, sehingga 

menyababkan jiwanya mudah terganggu. 

4. Stigma Gangguan Jiwa dan Pandangan Kesehatan Mental dalam Islam 

Stigma merupakan pandangan manusia dalam menilai (judge) orang 

lain. stigmatisasi terjadi ketika apa yang dilihat dianggap tidak pantas, 

memalukan bahkan tidak dapat diterima dengan baik. Seseorang yang dapat 

                                                           

28 Ibid  

28 

 

 

 

dikenai stigma berupa segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit, cacat 

sejak lahir, gangguan jiwa, pekerjaan, status ekonomi, hingga prefensi seksual.  

Gangguan jiwa dapat kemungkinan akan menjadi stigma karena 

menunjukkan sikap abnormalitas atau menunjukkan pola prilaku yang 

menyimpang. Dari hasil penelitian, beberapa para ahli berpendapat bahwa  

faktor utama yang menjadi penyebab gangguan jiwa antara lain, ialah: 

1) Adanya miskonsepsi dikarenakan kurangnya edukasi mengenai 

gangguan jiwa, sehingga anggapan bahwa gangguan jiwa identik 

dengan gila. 

2) Adanya predileksi secara psikologis, dimana sebagian warga  

mempercayai bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh hal-hal yang 

bersifat supranatural, seperti adanya gangguan makhluk halus, roh jahat, 

setan atau akibat terkena pengaruh sihir atau santet. 29 

Akibat predileksi ini , gangguan jiwa dianggap bukan lah suatu 

penyakit medis melainkan disebabkan oleh yang berbuhungan dengan hal 

ghaib. Dilingkungan warga , sampai saat ini masalah kejiwaan masih 

menjadi stigma yang tidak baik. Tidak jarang Orang yang sedang mengalami 

masalah gangguan jiwa dianggap suatu hal yang negatif, bahkan tidak jarang 

warga  menunjukkan sikap diskriminatif. Kemudian konsep kesehatan 

mental islam mengenai masalah gangguan jiwa sebenarnya tidah jauh berbeda 

dengan pandangan para ahli medis pada umumnya. 

Dr. Jalaluddin menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah ketika 

kondisi bati dalam keadaan yang tentram, tenang dan damai serta adanya upaya 

                                              

 

untuk mencari ketenangan jiwa dengan melakukan pendekatan kepada Allah 

SWT, penuturannya didalam buku “Psikologi Agama” pada sebuah artikel.30 

Sedagkan Prof. Dr. Zakiyah Daradjat berpendapat seputar kesehatan 

mental menurut pandangan islam adalah dimana kondisi fisik (biologis), 

intelektual (rasio/cognitive), emosional (affective) dan spiritual (agama) 

seseorang berkembang secara optimal dan selaras dengan keadaan orang lain.  

Kesehatan mental dalam pandangan islam ialah kemampuan seseorang 

dalam mengendalikan fungsi kejiwaanya dan mampu dalam menyesuaikan diri 

sendiri, dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya secara dinamis 

berdasarkan Alquran dan Hadist sebagai pedoman hidup dalam mencapai 

kebahagiaan dunia akhirat. 

Islam sebagai agama yang universal, yang ajarannya tidak hanya 

melihat dari satu sisi melainkan melihat dari segala sisi kehidupan manusia, 

sebagaimana yang terkandung dalam Alquran. Quraish Shihab menjelaskan 

bahwa islam merupakan suatu syariat atau aturan-aturan yang melindungi 

agama, jiwa, akal, keturunan, jasmani dan harta benda. Dari keenam point 

ini  ada  tiga point penting yang berkaitan dengan kesehatan mental 

yaitu akal, jiwa dan jasmani. Oleh karenanya Islam sangat erat hubungan dalam 

memelihara kesehatan mental, sehingga agama tidak dapat dipisahkan dari 

kehidupan manusia.31 

Islam mengajarkan kepada manusia saat menghadapi cobaan dan 

mengatasi segala permasalahan dengan cara bersabar dan shalat, sebagaimana 

                                                           

 

Allah swt dalam Alquran berfirman (Q.S. al-Baqarah: 153): “Hai orang-orang 

yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya 

Allah beserta orang-orang yang sabar”. Sabar sering dimaknai sebagai suatu 

keteguhan hati dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.  

Islam beserta seluruh petunjuk yang ada  di dalam Alquran 

merupakan obat jiwa sebagai penyembuh segala penyakit hati yang ada  

dalam diri manusia. Allah berfirman dalam Q.S Yunus ayat 57: “Hai manusia 

sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat (agama) dari Tuhanmu sebagai 

penyembuh bagi penyakit yang ada didalam dada (rohani), sebagai petunjuk 

serta rahmat bagi orang yang beriman” 

Agama islam berperan penting terhadap tatanan kehidupan manusia, 

terutama dalam membantu mengobati permasalahan kejiwaan, mencegah dari 

gangguan kejiwaan serta membina kondisi kesehatan mental, dengan selalu 

menghayati dan mengamalkan apa yang telah diajarkan sebagaimana yang 

ada  didalam Alquran dan ajaran-ajaran dari Rasulullah saw.32 

 

E. Kajian Terdahulu  

Kajian terdahulu adalah hal terpenting karena merupakan acuan dasar dalam 

melakukan penelitian dan sebagai perbedaan terhadap penelitian yang sudah pernah 

dilakukan sebelumnya. Peneliti mengambil dari berbagai sumber buku dan 

beberapa jurnal hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan dianggap 

relevan untuk dijadikan sebagai kajian terdahulu dengan penelitian yang akan 

diteliti penulis. diantaranya sebagai berikut: 

                                                           

 

1. Metode Psikoterapi Islam Terhadap Penderita Stres di Panti Rehabilitasi 

Yayasan Rahmana Kasih Desa Tembung yang sudah dilakukan oleh Putra 

Perdana. 12133059, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas 

Dakwah dan Komunikasi pada tahun 2017 yang menjelaskan tentang 

metode psikoterapi islam pada penderita stress di Panti Rehabilitasi milik 

umat kristiani.33 

2. Metode Ruqyah Dalam Mengatasi Pasien Gangguan Kejiwaan Di Yayasan 

Islam Terengganu Malaysia yang ditulis oleh Bilal Naiman bin Che 

Abdullah. 12154056, jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, fakultas 

Dakwah dan Komunikasi pada tahun 2019. Perbedaan dengan kajian yang 

dilakukan oleh penulis sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaannya. 

Penulis meneliti implementasi Terapi Ruqyah Dalam Menyembuhkan 

Pasien Gangguan Jiwa Ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Sei 

Rampah, sedangkan kajian yang dilakukan oleh Bilal Naiman bin Chen 

Abdullah ialah metode ruqyah pada pasien gangguan jiwa di Yayasan Islam 

Terengganu Malaysia.34 

3. Dakwah Melalui Ruqyah (Studi di Klinik Ruqyah dan Bekam Syar’iyyah 

Ustad H. Agus Aswadi di Kota Bengkulu) oleh Atsco Abdulrahman Halim, 

Nim. 1416333302, program studi Manajemen Dakwah, jurusan Dakwah, 

fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Dalam penelitian ini menjelaskan 

                                                           

 

proses pelaksanaan ruqyah dan aspek dakwah yang dilakukan di klinik 

ruqyah dan bekam syar’iyyah Ustad H. Agus Aswadi.35 

Dari ketiga penelitian terdahulu ini  diatas, penulis melihat topik 

pembahasan yang dilakukan oleh  peneliti ini  sama yaitu membahas tentang 

ruqyah, akan tetapi dalam penentuan rumusan masalah yang berbeda, karena 

peneliti memfokuskan untuk membahas mengenai implementasi pelaksanaan terapi 

ruqyah dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan di Pondok Pesantren 

Zakiyun Najah di Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah.

                                                           

 

1. Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

merupakan wadah pembelajaran bernuansa islami yang menciptakan pada 

santri/I yang berakhlakul karimah serta berprestasi. 

2. Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

merupakan salah satu Pondok Pesantren pertama yang berorientasi dalam 

permasalahan pengobatan tradisional seperti pengobatan Ruqyah dan 

bekam. 

3. Dalam hal ini Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan 

Sei Rampah merupakan pondok pesantren yang cukup aktif dan berjalan 

dengan baik, hingga saat ini masih bersedia melayani setiap pasien yang 

datang guna penyembuhan dari segala penyakit dan memulihkan keadaan 

individu yang mengalami berbagai permasalahan batin seperti stress dan 

kecemasan yang terjadi pada pasien gangguan jiwa, walaupun di masa 

pandemic COVID19 ini pihak Pondok Pesantren membatasi untuk 

diakannya praktek terapi ruqyah dan hanya mengutamakan dilakukannya 

terapi ruqyah kepada para santri/I yang mengalami gangguan jiwa ringan 

lainnya sehingga ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian 

mengenai bagaimana implementasi terapi Ruqyah yang dilakukan dalam 

menyembuhkan pasien gangguan jiwa.  

4. Lokasi penelitian strategis  dan mudah dijangkau sehingga peneliti tidak 

menemukan adanya hambatan dalam menghimpun data dari beberapa 

informan dan juga beberapa arsip yang dibutuhkan peneliti. Dalam hal ini 

Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah. 

 

35 

 

 

 

C. Informan Penelitian  

Informan penelitian merupakan subjek yang digunakan untuk memberikan 

informasi mengenai situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan 

merupakan orang yang paham dan mengetahui seluruhnya akan permasalahan yang 

diteliti. Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai informan penelitian, yaitu: 

Tabel 1 

Daftar Informan Wawancara 

 

Daftar Informan Wawancara 

No Nama Jabatan  Alasan  

1.  Drs. H. Maralutan 

Siregar 

Ketua Yayasan  Beliau bertanggung jawab 

dalam segala hal di Pondok 

Pesantren Zakiyun Najah 

2. Muhammad 

Dzaky Siregar, 

SH, S.Pd 

Pimpinan Pondok 

Pesantren sekaligus 

ustad peruqyah 

Beliau bertanggung jawab 

dalam pengobatan pasien 

yang mengalami gangguan 

jiwa ringan 

3. Bambang 

Sumangun, S.Pd.I 

Ustad Peruqyah Beliau yang bertanggung 

jawab dalam pengobatan 

pasien yang mengalami 

gangguan jiwa ringan dan 

seorang tabib bekam 

4. Fattah Hanafi Pasien  Beliau merupakan seorang 

santri sekaligus pasien yang 

36 

 

 

 

mengalami gangguan jiwa 

ringan 

5. Shafiyyah 

Simanullang 

Pasien  Beliau merupakan seorang 

santri sekaligus pasien yang 

mengalami gangguan jiwa 

ringan 

 

D. Sumber Data  

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi sesuai 

dengan penelitian yang sedang diteliti. ada  dua Sumber data yang digunakan 

pada penelitian ini yaitu:37 

1. Data primer  

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung. 

Dimana data diperoleh berdasarkan dari hasil wawancara dengan responden 

atau informan.  

2. Data sekunder  

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti dari 

sumber lain berupa catatan dokumentasi, buku-buku, artikel dan dokumen 

karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan untuk 

mendapat data yang lebih akurat. 

 

 

E. Instrument Pengumpulan Data 

Dalam memperoleh data, peneliti memakai instrument penggunaan data 

berupa daftar pertanyaan wawancara yang disusun secara sistematis, selain itu 

peneliti juga memakai  alat bantu berupa: alat perekan suatu, kamera, buku 

catatan, pulpen dan sebagainya.  

 

F. Teknik Pengumpulan Data 

Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, maka penulis akan 

memakai  metode pengumpulan data sebagai berikut: 

1. Wawancara  

Wawancara merupakan salah satu teknik dalam mengumpulkan data 

penelitian. Sederhananya wawancara merupakan suatu proses interaksi yang 

dilakukan pewawancara dan informan melalui komunikasi langsung bertatap 

muka. Dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang 

diteliti dan telah dirancang sebelumnya.38 

Wawancara yang dimaksud yaitu dengan memberikan beberapa 

pertanyaan kepada subjek penelitian mengenai implementasi terapi ruqyah yang 

dilakukan dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan, kegaiatan apa 

saja yang dilakukan dalam implementasi terapi ruqyah dalam menyembuhkan 

pasien gangguan jiwa ringan dan bagaimana hasil penerapan terapi ruqyah yang 

dilakukan. 

Penulis memakai  wawancara mendalam semi terstruktur, yang 

artinya penulis tidak berpatokan pada pedoman berupa teks wawancara , yang 

                                                           

pada saat proses wawancara berlangsung akan menimbulkan pertanyaan secara 

spontan sesuai dengan pernyataan dari informan. Tujuan wawancara jenis ini 

bermaksud untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dengan 

mengajak informan untuk berbagi ide-idenya dan peneliti juga mendengarkan 

secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.39  

2. Observasi  

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara 

mengamati subjek yang diteliti secara langsung. Hasil observasi berupa objek, 

peristiwa, kejadian dan aktivitas yang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis 

memilih untuk melakukan observasi partisipan (participant observer), dimana 

peneliti ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang diamati sebagai 

sumber data. 40  Melalui metode ini peneliti ikut terlibat melihat langsung 

bagaimana subjek dalam menjalankan proses kegiatan ruqyah sebagai terapi 

dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan. 

3. Dokumentasi  

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara 

menghimpun data berupa bentuk teks tertulis seperti transkip, catatan-catatan, 

buku-buku, majalah, surat kabar, karya ilmiah dan sejenisnya yang 

berhubungan dengan masalah yang diteliti.41  Metode ini digunakan peneliti 

untuk menambah data yang akan diperoleh dari suatu penelitian.  

 

 

 

4. Triangulasi  

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat 

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang 

telah ada. Triangulasi bertujuan bukan hanya untuk mencari kebenaran tentang 

sebuah situasi kejadian, tetapi lebih kepada tingkat pemahaman peneliti 

terhadap yang telah dikemukakan.42  

 

G. Teknik Analisis Data 

Teknik analisis data dimulai dengan mengkaji data yang telah dikumpulkan 

mulai dari data primer maupun data sekunder yang didapat dari data observasi dan 

hasil wawancara, kemudian akan dianalisis kembali untuk membuat suatu 

kesimpulan.  Model analisis data yang digunakan yaitu analysis interactive dari 

Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga tahapan, diantaranya: 

1. Reduksi Data 

Reduksi data berupa suatu rangkaian perubahan dalam pemilihan pusat 

perhatian pada penyederhanaan atau cara perubahan data kasar, yang muncul 

dari hasil catatan yang dilakukan dilapangan. Reduksi data berlangsung selama 

kegiatan penelitian dilaksanakan dengan melakukan pencatatan semua temuan 

fenomena yang terjadi dilapangan baik melalui observasi, wawancara maupun 

dokumentasi. Reduksi data dilakukan untuk memilih, mempertajam, 

memfokuskan, menggolongkan dan membuang data dalam satu bagian, 

sehingga pada kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.  

 

                                                           

 

2. Data Display  

Data display atau disebut penyajian data, merupakan alur terpenting 

selama kegiatan penelitian yang dilakukan berupa susunan informasi-informasi 

yang menghasilkan suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam 

penyajian data pada penelitian kualitatif dibuat berbentuk naratif, kemudian 

disusun dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk membuat informasi yang 

mudah difahami.  

3. Verifikasi  

Verifikasi atau penarikan kesimpulan dilakukan setelah disajikannya 

data yang juga kedalam analisis data. Dalam hal ini proses penarikan 

kesimpulan adalah melalui tinjauan ulang terhadap catatan selama dilapangan, 

karena dalam penelitian harus dilakukan verifikasi akhir agar mendapatkan 

kesimpulan yang telah dilihat dan disepakati di tempat penelitian yang 

dilakukan, maka data hasil penelitian ini  harus diuji kebenarannya yang 

dapat dipercayai.43

                                                           

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 

A. Temuan Umum  

1. Profil Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

Setiap lembaga pendidikan pastinya mempunyai suatu tujuan, salah 

satunya yaitu mengantarkan para santrinya menjadi manusia yang mampu 

mengembangkan kompetensi dirinya sehingga santri menjadi individu yang 

mempunyai ketrampilan, daya saing dan bermanfaat untuk dirinya dan orang 

lain. Tak terkecuali pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan 

Islam, yang membekali para santrinya dengan berbagai ilmu dan ketrampilan 

disamping ilmu agama. 

Pimpinan Pondok Pesantren Zakiyun Najah Drs.H. Maralutan Siregar 

menyampaikan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Zakiyun Najah yang 

didirikan pada tahun 2007 yang terletak di Jl. Lintas Sumatra, Sei Rampah, Kec. 

Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara 20995 dan saat ini 

sudah berjumlah 500 santri yang menuntut ilmu yang berasal dari 17 

Kabupaten/Kota di Indonesia. Pondok Pesantren Zakiyun Najah saat ini sudah 

memiliki 13 ruang kelas laki-laki dan 17 ruang kelas untuk perempuan 

walaupun fasilitas pendidikan apa adanya. 

Berdirinya Pondok Pesantren Zakiyun Najah ini berawal dari 

pengalaman pahit dibidang ekonomi kala itu menjadi santri untuk menuntut 

ilmu di salah satu pesantren, sehingga menimbulkan niat yang kuat untuk 

membantu generasi penerus yang berekonomi lemah agar tidak lagi dibebani 

dengan biaya pendidikan. “Dengan modal seadanya saya membeli lahan untuk 

42 

 

 

 

membangun gedung pondok pesantren ini yang pada masa itu masih rawa-

rawa” begitu penuturan pimpinan pondok pesantren hingga kini banyak 

warga  yang mendukung bahkan memberikan bantuan materi dan bahan 

bangunan untuk pendirian gedung pesantren guna majunya pendidikan dan 

pembangunan pondok pesantren.  

Pesantren ini memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa 

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang 

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, 

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, 

berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab 

kewarga an dan kebangsaan banyak turut andil dan respon positif yang 

diberikan kepada pembangunan Pondok Pesantren. 

1. 1. Visi dan Misi Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

a. Visi  

Visi Pondok Pesantren ialah mempersiapkan Generasi Cerdas dan 

Berakhlak mulia. 

b. Misi  

1) Membentuk manusia yang beriman dan berakhlak yang tinggi 

2) Membentuk SDM yang berkualitas, Terpadu Imtaq dan Iptek, 

Produktif, Mandiri dan bersahabat 

3) Melaksanakan pembelajaran yang efektip dan berkualitas sesuai 

dengan kurikulum yang berlaku. 

4) Membentuk karakter santri sesuai dengan kultur dan budaya 

bangsa Indonesia. 

43 

 

 

 

5) Membingbing santri untuk menghayati dan meyakini bahwa 

kehidupan dunia dan akhirat hanya bisa diraih dengan berilmu 

dan beramal. 

6) Melatih santri melalui kegiatan extra kurikuler yang bernuansa 

life skill 

1. 2. Tujuan Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

Adapun tujuan Pondok Pesantren Zakiyun Najah adalah : 

a. Membantu warga  yang kurang mampu  

b. Menguasai ilmu pengetahuan  untuk mengikuti pendidikan ke 

jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan zaman. 

c. Berwawasan keilmuan dalam rangka menyiapkan santri yang 

terampil dan mandiri. 

d. Memiliki keterampilan yang berorientasi kepada kebutuhan 

warga . 

e. Menunjukkan sikap kompetitip dan sportip untuk meraih perestasi 

terbaik. 

f. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif serta santun sesuai 

dengan ajaran agama. 

1. 3. Motto Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

“Hidup adalah pengabdian. Pengabdian harus dengan hati ikhlas, otak 

cerdas dan tenaga kerja keras” 

1. 4. Struktur Pengurus Pondok Pesantren Zakiyun Najah  

Pembina    : H. Muchrid Naution, SE 

Ketua Yayasan   : Dra. Hj. Mardiyah Tanjung 

44 

 

 

 

Pimpinan Pondok Pesantren : Drs. H. Maralutan Siregar 

Sekretaris    : Asrian Efendi Nasution, SH 

Kepala Madrasah Aliyah  : Muhari Syahlaili Saragih, M.Pd 

Kepala Madrasah Tsanawiyah : Nidaul Hasanah Siregar, M.Pd 

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan : Hilaliyah Hasibuan, S.Pd 

Kepala Sekolah Menengah Pertama : Aripin, S.Pd 

Bidang Asrama   : Rahmawani Daulay 

Bidang Kesehatan   : dr. Khairiyah Annajah Siregar 

Bidang Humas   : Bambang Sumangun 

Bidang Keamanan   : Jahancang Lubis 

1. 5. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

a) Sarana : Alat tulis, bahan peraga, alat pratikum, alat olahraga, 

komputer, dan sebagainya. 

b) Prasarana: Masjid, Ruang Kelas, Kantor Guru, Asrama, Kamar 

Mandi, Aula, Perpustakaan, Kantin, Lapangan Bulu Tangkis, 

Lapangan Tenis Meja. 

1. 6. Kurikulum Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

Pondok Pesantren Zakiyun Najah memiliki kurikulum 

berdasarkan dari Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan, 

Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Kurikulim 2013 (K13). 

1. 7. Ekstrakulikuler Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

Untuk meningkatkan skill santri di Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah, maka pengurus Pondok Pesantren membuat kegiatan diluar 

belajar yang hanya didalam kelas bagi para santri, yang biasa disebut 

45 

 

 

 

dengan Ekstrakurikuler. Adapun ektrakulikuler yang diterapkan di 

Pondok Pesantren Zakiyun Najah Ialah yakni : 

a. Dakwah 

b. Hadroh 

c. Nasyid 

d. Tilawah 

e. Pramuka 

f. Komputer 

g. Jahit Menjahit 

h. Tata Boga 

i. Futsal 

j. Sepak Takraw 

k. Senam 

l. Tahfizh Al-Quran 

m. Pelatihan Bekam 

 

2. Karakteristik Informan  

dalam pengkapan hasil penelitian yang dilakukan, penulis memerlukan 

beberapa informan untuk menjadi subjek penelitain, untuk itu yang menjadi 

informan dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang terapis ruqyah dan dua 

orang pasien. Klasifikasi ini diambil berdasarkan pertimbangan dan hasil 

pengamatan penulis selama melakukan observasi penelitian. Sebagai berikut: 

a) Buya Drs. H. Maralutan Siregar 

Beliau adalah ketua Yayasan Pondok Pesantren Zakiyun Najah 

sekaligus peruqyah di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus 

46 

 

 

 

Kecamatan Sei Rampah. Beliau sekarang berusia 65 tahun. Beliau 

bertempat tinggal di lingkungan Pondok Pesantren Zakiyun Najah di Jl. 

Negara Km. 56 Dusun II Desa Firdaus Kec. Sei Rampah Kab. Serdang 

Bedagai, Sumatera Utara. 

Buya Drs. H. Maralutan Siregar sudah mendirikan Pondok 

Pesantren Zakiyun Najah sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang kurang 

lebih selama 14 tahun lamanya. Pondok Pesantren yang beliau dirikan 

sekaligus merupakan tempat yayasan panti asuhan yang dimana menerima 

para murid yang keluarganya berekonomian rendah. Sehingga para murid 

yang belajar di Pondok Pesantren tidak dipungut biaya alias gratis.  

Didalam pesantren juga buya menerapkan metode terapi ruqyah 

kepada seluruh santri/I secara individu atau disebut dengan terapi ruqyah 

mandiri. Berikut penjelasan beliau: 

Alasan saya menerapkan terapi ruqyah mandiri kepada para santri 

agar sebagai pembenteng diri, perlindungan dari segala bentuk 

gangguan jin dan agar mereka merasa tenang. Karena kebanyakan 

para santri yang berada disini rumahnya jauh dan mereka masih suka 

sedih kalo ditinggal oleh orang tuanya yang membuat mental 

psikisnya mereka terganggu. Sehingga hatinya menerang atau 

kosong istilahnya, sehingga sekiranya dapat jin masuk kedalam 

tubuh atau kesurupan. Jadi adanya terapi ruqyah mandiri ini mereka 

yang tadinya sedih, ingin pulang dan gak betah mulai merasa 

nyaman dan tidak jadi sedih lagi dan tidak lagi mengalami 

kesurupan.44 

 

b) Ustad Muhammad Dzaky Siregar, SH, S.Pd 

Beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Zakiyun Najah sekaligus 

ustad peruqyah di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus 

Kecamatan Sei Rampah. Beliau merupakan putra dari Buya Drs. H. 

                                                           

 

 

Maralutan Siregar sekaligus bertempat tinggal di rumah Buya Drs. H. 

Maralutan Siregar. Beliau mulai melakukan terapi ruqyah pada tahun 2020. 

Beliau juga sebagai imam dalam memimpin sholat berjamaah sekaligus 

memimpin para santri dalam melakukan ruqyah mandiri. Ustad Dzaky 

menuturkan: “sebenarnya saya masih dalam tahap belajar, dan saya tak 

begitu pandai mengenai ruqyah ini, karena saya sering mengikuti ayah saya 

pada event- event mengenai ruqyah makanya saya coba ikuti dan pelajari, 

sedikit-sedikit yang saya pahami tentang ruqyah ini.”45 

 

c) Ustad Bambang Sumangun, S.Pd.I 

Beliau merupakan salah tenaga pendidik di Pondok Pesantren 

Zakiyun Najah sekaligus terapis yang menangani ruqyah dan tabib bekam 

di Pondok Pesantren Zakiyun Najah. Saat ini beliau tinggal di Dusun IV 

Cempedak Lobang. Beliau sudah mengajar selama 11 tahun dan sudah 10 

tahun sebagai terapis ruqyah di Pondok Pondok Pesantren Zakiyun Najah. 

Berikut penuturan beliau selama menjadi peruqyah di Pondok Pesantren 

Zakiyun Najah: 

Saya mulai masuk dan mengajar di Pondok Pesantren ini sudah 

hampir 11 tahunan lah, dari mulai tahun 2010 sampai sekarang, dan 

menjadi ustad ruqyah selama 10 tahun. Saya juga merupakan tabib 

bekam di Pondok Pesantren ini, selain itu saya juga buka praktek 

ruqyah dan bekam dirumah juga.46 

 

 

 

d) Shafiyah simanullang 

Shafiyah adalah seorang pasien yang datang ke pondok pesantren 

Zakiyun Najah untuk melakukan Ruqyah, Shafiyah berumur 21 tahun. 

Shafiyah berasal dari kota sibolga, yang tinggal di deli serdang tepatnya di 

precut sei tuan. Shafiyah menceritakan pengalaman pertama kali diruqyah 

sebagai berikut: 

Pertama kali saya tahu dipesantren ini bisa melakukan ruqyah itu 

dari saudara saya yang mondok dipastren ini, kemudian keluarga 

saya mengajak saya untuk ruqyah ditempat ini, nah kemudian 

setelah melakukan beberapa kali terapi alhamdulillah banyak sekali 

perubahan yang signifikan yang saya rasakan, terutama tidak adanya 

lagi rasa cemas yang berlebihan, dan tidak lagi suka termenung 

tanpa alasan yang jelas, selama kurang lebih 3 bulan saya melakukan 

terapi sekarang saya merasa jauh lebih baik, tidak pernah lagi 

menangis ataupun teriak tiba-tiba. Jiwa sikologis saya menjadi lebih 

tenang dan sekarang saya sudah bisa melakukan dan beraktifitasa 

seperti biasanya. Masalah yang terkait dengan guna-guna (laki-laki 

yang menyukai saya waktu SMP) sudah mulai lupa, dan ngak 

kepikiran dia lagi. Dan sampai saat ini saya terus berusaha untuk 

tetap melakukan ruqyah madiri dirumah salah satunya dengan zikir 

pagi dan petang.47 

 

 

e) Fattah Hanafi 

Fattah Hanafi adalah seorang santri di Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah yang berusia 16 tahun. Fattah berasal dari kota medan, beliau 

disekolah kan di Pondok Pesantren oleh kedua orang tuanya dengan tujuan 

menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlakul karimah. Fattah 

menceritakan Pengalamannya saat melakukan terapi ruqyah mandiri 

sebagai berikut: 

Awalnya saya nggak tau kalo ternyata do’a- do’a, shalawat dan 

dzikir yang kami lakukan setiap hari itu doa ruqyah, saya kira hanya 

seperti do’a- do’a biasa pada umunya. Tapi ketika saya membacakan 

                                                           

dan mengucapkan bacaan- bacaan do’a – do’a, shalawat dan dzikir 

setiap harinya sehabis sholat, saya merasa lebih tenang.48 

 

Belaiu menceritakan pengalaman selama belajar di Pondok 

Pesantren Zakiyun Najah, ia bercerita pada saat kedua orang tuanya 

mengantarkannya ke Pondok Pesantren yang jauh dari tempatnya tinggal, 

dia merasa sangat sedih, gelisah dan perasaan ingin pulang, karena dia 

merasa takut tidak memiliki teman dan tidak ada yang mengurusnya lagi 

saat masih dekat dengan kedua orang tuanya. Akan tetapi keadaan yang 

terjadi pada diri Fattah Hanafi tidak seburuk yang dipirkannya, karena dia 

merasa nyaman dan tenang berada di Pondok Pesantren Zakiyun Najah, 

dimana ia bisa memiliki teman, bersosialisasi dengan baik, bisa melakukan 

banyak hal kegiatan positif dan bisa membanggakan kedua orang tuanya. 

Begitupula setelah melakukan terapi ruqyah mandiri dia menjadi lebih 

tenang, tidak mudah sedih bahkan perasaan ingin pulang itu terlupakan. 

2. Latar Belakang Penyakit 

 Segala penyakit yang ada didalam tubuh maupun psikis, secara medis 

maupun non medis dapat disembuhkan dengan ruqyah, karena sudah menjadi 

fitrahnya bahwa Allah SWT lah yang mampu menyembuhkan segala penyakit.  

Kita umat manusia hanya mampu bertawakal kepada Allah SWT atas 

 kesembuhan segala penyakit yang dirasakan dengan memakai  

pengobatan metode terapi ruqyah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat 

Al- Isra ayat 82: 

                                                           

 اٗراَسَخ 

ا

لَِّإ َينِّمِّل َّٰ اظلٱ ُديَِّزي 

َ

لََو َينِّنِّمۡؤُم

ۡ

لِّ زل َٞةَۡحۡرَو ٞٓءاَف ِّش َوُه اَم ِّناَءۡرُق

ۡ

لٱ َنِّم ُلِّ زَُننَو (٨٢) 

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar 

dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-

Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian49 

Latar belakang penyakit gangguan jiwa ringan yang dialami pasien yang 

menjadi subjek penelitian di Pondok Pesantren Zakiyun Najah akan diuraikan 

sebagai berikut : 

Tabel 2 

Uraian latar belakang penyakit pasien 

 

No Nama Jenis 

kelamin 

Kondisi Awal 

Pasien 

Setelah 

diruqyah 

umur 

1.  Fattah Hanafi  L Sedih, gelisah dan 

merasa takut dan 

perasaan ingin 

pulang  

 16 

2.  Shafiyah simanullang p Sering termenung, 

gelisah, melihat 

sosok yang 

mengejutkan, 

menangis tiba-

tiba, mejadi lebih 

pendiam.  

Pribadi menjadi 

lebih dekat 

dengan Allah, 

rutin zikir-pagi 

petang, lebih 

sering 

mendengar 

tausiah dan 

mengisi waktu 

kosong dengan 

melakukan hal-

hal yang 

bermanfaat 

seperti baca 

buku, sholawat 

dan lain-lain.  

22 

 

 

 

Hasil pasien yang melakukan terapi ruqyah di Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah merasa kondisi dan keadaannya semakin membaik setelah melakukan terapi 

ruqyah, tetapi masih terus melakukan terapi ruqyah secara mandiri supaya 

pemulihan mental yang sehat dan perlindungan diri. 

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 

1. Implementasi Terapi Ruqyah Dalam Menyembuhkan Pasien 

Gangguan Jiwa Ringan Di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa 

Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

Terapi ruqyah merupakan suatu usaha yang dilakukan atas kesembuhan 

dengan bantuan pertolongan Allah SWT melalui bacaan ayat Alquran.50 Selain 

daripada itu juga merupakan sarana untuk lebih mendekatakan diri kepada 

Allah SWT.51  Gangguan jiwa menjadi suatu permasalahan yang sudah ada 

sejak zaman Rasulullah sampai dengan sekarang. Masih banyaknya ditemui 

peristiwa gangguan jiwa yang dialami seseorang seperti mengalami stress, 

depresi, cemas, ketakutan yang berlebihan bahkan sampai kepada tingkat yang 

lebih parah.  

Menurut Buya Drs. H. Maralutan Siregar selaku pimpinan Yayasan 

Pondok Pesantren Zakiyun Najah menjelaskan sedikit bahwa penyakit 

gangguan jiwa ini tidak hanya disebabkan karena seseorang ini  mengalami 

tekanan batin tetapi juga bisa disebabkan adanya pengaruh dari jin yang 

hinggap didalam tubuh seseorang ini , dan tidak dapat dipungkiri bahwa 

seseorang yang mengalami tekanan batin akan mudah dirasuki oleh jin, karena 

                                                           

 

 

jin itu sifatnya sangat halus. Dengan diadakannya pelaksanaan terapi ruqyah 

pembacaan doa-doa bertujuan untuk mengusir dan menghalangi datangnya jin 

dan menjadikan hati menjadi tenang52  

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di Pondok 

Pesantren Zakiyun Najah, adapun proses implementasi ruqyah yang dilakukan 

berdasarkan nilai-nilai keislaman, bacaan yang digunakan berdasarkan Kalam 

Allah (Alquran) atau dengan do’a- do’a Rasulullah, bacaannya bertuliskan 

Bahasa Arab. Adapun Pembacaan do’a-do’a berupa do’a wirit, shalawat, dzikir 

dan pembacaan ayat- ayat pilihan. Buya sedikit memberikan penuturan, sebagai 

berikut: 

Pada dasarnya pelaksanaan ruqyah ini sama seperti terapi ruqyah 

lainnya, yang berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah, dengan 

membacakan do’a – do’a wirit, ayat- ayat pilihan. Karena bacaan ayat 

ini  bisa memberikan efek yang baik terhadap kesembuhan mental 

seseorang. Dan pelaksanaan terapi ruqyah mandiri ini dilakukan secara 

rutin sehabis shalat setiap harinya.53 

 

Menurut Ustad Bambang Sumangun, S.Pd.I yang ahli dalam ruqyah dan 

tabib bekam mengatakan bahwa pasien yang datang kepadanya untuk 

dilakukannya terapi berupa ruqyah dengan berbagai macam-macam jenis 

penyakit, mereka datang dengan tujuan yang sama yaitu kesembuhan dari 

penyakit yang dialaminya baik secara fisik maupun mentalnya. Pada dasarnya 

segala penyakit secara medis dan non medis akan sembuh melalui terapi ruqyah 

atas izin Allah SWT. Karena hakekatnya terapi ruqyah ialah dengan berdoa 

                                                           

memohon kepada Allah SWT untuk kesembuhan dan terhindarnya dari 

penyakit dan gangguan sebangsa jin.54 

Ustad Muhammad Dzaky Siregar, SH, S.Pd selaku peruqyah juga 

menjelaskan bahwa terapi ruqyah yang dilakukan di Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah dengan berlandaskan Alquran dan Assunnah yaitu Hadist dan do’a- do’a 

Rasulullah SAW, serta pelaksanaan terapi ruqyah juga dilakukan secara mandiri 

oleh para santri/ i. Adapun proses pelaksanaan terapi ruqyah yang dilakukan 

ada  beberapa syarat- syarat yang harus dilakukan baik bagi seorang 

peruqyah maupun pasien, diantaranya55: 

1. Seorang peruqyah harus dalam keadaan bersuci dan berwudhu. 

2. Seorang pasien harus menutupi auratnya dan disarankan dalam 

keadaan bersuci. 

3. Untuk pasien perempuan hendaknya didampingi oleh keluarganya 

atau mahramnya. 

4. Melakukan Pembacaan ayat-ayat pilihan didalam Alquran khusus 

ruqyah. 

5. Melakukan pembacaan shalawat- shalawat, dzikir dan do’a untuk 

kesembuhan dari pasien ini . 

6. Pasien yang diruqyah dimintai untuk mengikuti setiap instruksi yang 

dilakukan, seperti terus melafalkan shalawat dan dzikir. 

                                                           

 

Kemudian pelaksanaan terapi ruqyah yang dilakukan oleh Ustad 

Bambang Sumangun, S.Pd.I dan Ustad Muhammad Dzaky Siregar, SH, S.Pd 

yaitu dengan memakai  tiga cara dalam menyembuhkan pasien gangguan 

jiwa ringan yang akan diruqyah diantaranya ialah dengan air, sentuhan tangan 

atau usapan dan dengan terapi bekam. 

1. Air  

Air adalah senyawa paling utama bagi kehidupan manusia dan seluruh 

alam, ia memiliki peranan penting dalam membantu tubuh untuk menyerap 

nutrisi. Oleh karena itu air bisa digunakan dalam pengobatan karena ada  

perubahan molekul didalam air yang berpengaruh apabila dibacakan doa-doa.  

Dr. Masaru Emoto berpendapat bahwa air sifatnya merekam segala 

sesuatu ucapan atau pesan yang disampaikan oleh manusia. Sehingga pesan 

yang direkam oleh air akan membentuk molekul-molekul sesuai dengan ucapan 

yang disampaikan ini . Semakin kuat dalam memberi pesan atau 

membacakan doa, maka akan menciptakan partikel air yang sangat indah dan 

memiliki banyak manfaat, sebaliknya partikel air akan terlihat buruk ketika 

pesan yang disampaikan mengandung unsur yang tidak baik.  

Oleh karena Beliau menganjurkan, orang yang meminum air sambil 

membaca doa akan dapat memberi pengaruh baik bagi kesehatan dan sebagai 

penyembuh dari segala penyakit. Walaupun pada dasarnya air yang dibacakan 

doa dan tidak dibacakan doa, sama-sama penting untuk kehidupan dan ada  

banyak manfaat bagi kesehatan tubuh seperti untuk mengeluarkan kotoran-

55 

 

 

 

kotoran dalam tubuh, menstabilkan suhu tubuh dan dapat membantu kinerja 

otak dan otot.56 

Sebagaimana Ustad Dzaky menjelaskan proses pelaksanaan terapi 

ruqyah dengan memakai  air kepada pasien yang sedang diterapi ruqyah, 

sebagai berikut: 

Proses terapi ruqyah di Pesantren ini, biasanya saya lebih sering 

mengatasi beberapa santri yang sudah kerasukan jin, saya juga lebih 

nyaman untuk mengobati pasien yang semahrom saja. Nah bisanya kalo 

sudah kerasukan jin, pertama-tama saya keluarkan dahulu jin yang 

didalam tubuh pasien ini kan, kadang ada jin yang bandel, ngeyel 

saat dibacaakan do’a- do’a bahkan bisa sampe mengikuti bacaan yang 

kita baca, tapi terus aja kita bacakan jangan berhenti sampai dia bener- 

bener keluar, setelah mulai pulih barulah saya ambil air didalam botol 

atau gelas, kemudian saya bacakan do’a-do’adan ayat khusus ruqyah, 

setelah dibacakan air tadi lalu diminumkan ke santri ini . Tunggu 

beberapa saat sampai pasien tadi sembuh, barulah saya tanyai penyebab 

sampai dia bisa kerasukan jin, dan bermacam-macam jawaban yang 

diberikan para santri ini .57 

 

Ustad Bambang menjelaskan tahapan dalam pelaksanaan terapi ruqyah 

pada pasien gangguan jiwa ringan dengan memakai  air, diantaranya: 

a. Menyiapkan air didalam gelas, dekatkan ke mulut hanya sebatas dagu 

b. Mengucapkan shalawat dan beristighfar 

c. Membaca al-Fatihah sebanyak 1 kali 

d. Membaca surah al-Baqarah ayat 1-5 

e. Dilanjutkan dengan membaca ayat kursi 

f. Kemudian membaca 3 Qul: an-Nas, al-Falaq dan al- Ikhlas, masing-

masing dibacakan sebanyak 3 kali 

                                                           

 

g. Setelah membaca ayat- ayat ini , do’akan air yang akan diberikan 

kepada pasien dengan tujuan meminta kesembuhan gangguan jin 

ataupun penyakit. 

h. Setelah selesai dibacakan semua baik ayat dan do’a, tiupkan kedalam 

air. 

i. Kemudian berikan kepada pasien untuk diminum dengan 

mengucapkan bismillah. 

3. Sentuhan Tangan  

Gangguan penyakit yang berhubungan dengan psikis dan berpengaruh 

pada ketenangan jiwa, sehingga obat penyembuhnya juga harus berkaitan 

dengan jiwa. Contohnya, lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah 

SWT dengan menjadikan Alquran sebagai obat hati dan penyembuhan secara 

islami. Umumnya proses terapi dalam penyembuhan gangguan jiwa, dilakukan 

melalui bimbingan Alquran dan Hadist sebagaimana yang telah diterapkan 

dalam ruqyah syar’iyyah.58  

Metode terapi ruqyah yang dilakukan pada Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah yaitu dengan memakai  terapi sentuhan tangan. Sentuhan tangan 

yang dimaksud ialah harus ada yang disentuh dan menyentuh, baik yang 

dilakukan oleh peruqyah dan pasien. Sentuhan yang dilakukan harus dengan 

mahramnya, jika yang bukan mahramnya maka hanya dilakukan dengan tiupan 

saja. Berikut penuturan dari ustad M.Dzaky Siregar: 

Seperti praktek ruqyah pada umumnya pemberian sentuhan tangan 

dilakukan dengan menyatukan kedua telapak tangan, membacakan 

surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan pembacaan surah al- Ikhlas, al-

Falaq dan an-Nas dan pembacaan doa kesembuhan. Kemudian setelah 

                                                           

 

ayat-ayat Al-Qur’an dan doa dibacakan maka telapak tangan disapukan 

keseluruh badan mulai dari kepala, muka, bagian belakang atau 

punggung dan bagian depan atau dada dilakukannya sebanyak tiga 

kali.59 

 

Ustad Muhammad Dzaky Siregar selaku terapis ruqyah membacakan 

ayat- ayat dan do’a- do’a ruqyah diantaranya pembacaan surat al-Fatihah, al-

Ikhlas, al-Falaq, an-Nas dan ayat kursi serta ayat- ayat Alquran khusus pilihan. 

Adapun ayat- ayat Alquran pilihan ini  yaitu: surat al-Baqarah (ayat 1-5, 

102-103, 284-286), ali-Imran (ayat 18-19), al-A’raf (ayat 54-56, 117-122), 

Yunus (ayat 81-82), Taha (ayat 69), al-Mukminun (ayat 115-118), as-Shaffat 

(ayat 1-10), al-Ahqaf (ayat 29-32), ar-Rahman (ayat 33-36), al-Hasyr (ayat 21-

24) dan surat al-Jin (ayat 1-9). Dan doa ruqyah berupa doa meminta pertolongan 

dan kekuatan, doa perobatan kesembuhan segala penyakit baik secara fisik, 

psikis, gangguan jin dan sihir. 

Pada saat dibacakannya ayat dan do’a- do’a kepada pasien, biasanya 

pasien (sipenderita) yang mendengarkan akan mengalami berbagai hal, 

diantaranya: 

1) Tidak terjadinya perubahan reaksi apapun. 

2) Reaksi ringan seperti merasakan sakit pada anggota badan dibagian 

tertentu, merasa pusing, mual dan muntah. 

3) Reaksi berat berupa berontakan pada tubuh, marah atau berteriak-teriak, 

dan bahkan tertawa mengejek dan melawan. Hal ini dikarenakan adanya 

makhluk halus sebangsa jin dan melakukan perlawanan saat ayat dan 

do’a-do’a dibacakan.  

                                                           

 

4. Terapi Bekam  

Gangguan jiwa merupakan suatu kondisi dimana terjadinya kelainan 

reaksi kimia pada neurotransmitter pada otak sehingga berdampak pada tingkat 

kefokusan, perubahan pada perasaan (mood). Sehingga diperlukannya 

pengobatan terapi yang tepat untuk menstabilkan neurotransmitter pada otak, 

dengan menerapkan terapi bekam. 

Bekam merupakan metode terapi klasik yang telah ada pada zaman 

Rasulullah SAW dan dikenal dengan sebutan hijamah dan telah diakui sebagai 

pengobatan terbaik, karena dapat mengobati dan meringakan berbagai keluhan 

penyakit. 60  Sebagaimana Ustad Bambang Sumangun menjelaskan tentang 

terapi bekam dalam pelaksanaan terapi ruqyah: 

Bekam juga termasuk kedalam terapi ruqyah, manfaat orang yang 

membekam dapat membuang darah kotor yang ada didalam tubuh, 

karena baik laki- laki dan perempuan itu pasti memiliki darah kotor. 

Sebagaimana dinyatakan didalam Hadist bahwa didalam peredaran 

darah manusia itu ada anak jin atau sebangsa jin yang mengikuti aliran 

darah ini , makanya terkadang orang yang melamun atau keserupan 

atau kena gangguan itu setelah dibekam itu kan dikeluarkan darah kotor 

tidak ada tempat lagi untuk gangguan dari pada jin61 

 

Dari ungkapan Ustad Bambang Sumangun ini , dapat disimpulkan 

bahwa ada  banyak manfaat dari terapi bekam bagi tubuh manusia, selain 

dapat mengusir jin dari dalam aliran darah manusia, manfaat lainnya seperti 

dapat mensirkulasi aliran darah, menyembuhkan segala macam penyakit dan 

sebagainya. Beliau juga menjelaskan tentang proses pengobatan terapi ruqyah 

                                                           

 

 

dengan metode bekam. Dimana pembekaman dilakukan setelah pasien 

diruqyah, karena ruqyah dan bekam sejalan untuk menyembuhkan gangguan 

jiwa, setelah mendapat pengobatan secara psikis maka diobati lagi dengan 

pengobatan secara fisik yaitu bekam tadi 

Dapat disimpulkan bahwa terapi  bekam sangat berhubungan dengan 

terapi ruqyah dalam menyembuhkan   penyakit serta gangguan jin.    Dimana  

didalam terapi bekam tidak hanya sebagai alternative pengobatan juga 

merupakan terapi yang Sunnah untuk dilakukan, karena  pada zaman Rasulullah 

bekam sudah digunakan  untuk pengobatan. 

2. Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Menyembuhkan Pasien Gangguan 

Jiwa Ringan Di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus 

Kecamatan Sei Rampah 

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa kegiatan yang 

dilakukan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah dalam implementasi terapi 

ruqyah dalam menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan menurut pemaparan 

dari Ustad Dzaky, Ustad Bambang dan Buya, juga termasuk kegiatan harian 

yang diterapkan kepada para santri Pondok Pesantren Zakiyun Najah, 

diantaranya yaitu: 

a. Shalat lima waktu 

Salah satu rukun islam yang kedua yang wajib dilakukan bagi setiap 

umat muslim setelah mengucap dua kalimat syahadat ialah mengerjakan 

shalat, shalat mempunyai kedudukan yang paling penting, karena shalat 

merupakan tiang agama, dan amalan pertama yang dihisab oleh Allah SWT 

60 

 

 

 

pada yaumul akhir serta merupakan wasiat Rasulullah SAW agar umat 

islam menjaga shalatnya.62 

Shalat merupakan salah satu ibadah dalam mencegah kemaksiatan 

dan menjadikan hati lebih tenang. Sebagaimana Allah SWT berfirman 

dalam Q.S. al-Ankabut : 45 

 ِّمِّق

َ

أَو ِّبََّٰتِّك

ۡ

لٱ َنِّم َكۡ

َ

لَِّإ َ ِّحِو

ُ

أ ٓاَم ُۡلتٱ  ُر

ۡ

كِّ

َ

لََو ِِّۗرَكنُم

ۡ

لٱَو ِّٓءاَشۡحَف

ۡ

لٱ ِّنَع ََّٰهَۡنَت َةََّٰول

اصلٱ انِّإ َۖ َة ََّٰول اصلٱ

 َنوَُعنَۡصت اَم ُمَلۡعَي ُ اللَّٱَو ُۗ َُبۡك

َ

أ ِّ اللَّٱ(٤٥) 

Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu 

(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah 

dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah 

(salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah 

mengetahui apa yang kamu kerjakan.63 

Ibnu Qayim al Jauziyyah dalam buku Thibbun Nabawiyy 

menjelaskan bahwa dengan shalat dapat mendatangkan rezeki, terhindar 

dari gangguan, menyembuhkan penyakit, menjaga kesehatan dengan 

menggerakan tubuh, menjadi sumber kekuatan, ketenangan hati, menolak 

bala (bencana), mendatangkan rahmat dan berkah, terhindar dari gangguan 

jin, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Pemurah64 

b. Melakukan Dzikir, Bershalawat dan melakukan do’a wirit setelah shalat 

1. Dzikir 

                                                           

 

Dzikir adalah perbuatan mendekatkan diri dengan selalu 

mengingat kepada sang Khalik. Dengan memperbanyak dzikir 

menjadikan hati merasa damai dan tentram. Karena dzikir memiliki 

daya relaksasi yang dapat menentramkan hati yang resah dan gelisah. 

Biasanya orang yang terganggu jiwanya maka akan mudah merasa 

cemas, takut dan tidak tentram hidupnya, oleh karena itu setiap manusia 

dianjurkan untuk terus mengingat Tuhan-Nya yaitu dengan selalu 

berdzikir bagi umat muslim. Setiap bacaan dzikir bermakna yaitu 

pengakuan kepercayaan dan yakin hanya kepada Allah SWT. Adapun 

tuntunan dalam berdzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan 

istighfar.  

2. Shalawat  

Shalawat adalah suatu lantunan memakai  Bahasa arab yang 

dapat menenangkan hati ketika mendengarnya, mampu menghibur diri 

yang merasa sedih dan ketakutan. Shalawat dan musik sangatlah 

berbeda, jika music hanya mampu sebagai penghibur dan penenang 

pikiran lain halnya dengan shalawat yang mampu menenangkan hati. 

Shalawat yang dilantunkan dengan lembut dan syahdu serta 

berisi syair- syair pujian terhadap Allah dan Rasulullah mampu 

memberikan efek ketenangan hati atau merasa rileks bagi yang 

mendengarnya juga dapat dijadikan sebagai terapi pengobatan secara 

spiritual. 65  Adapun bacaan shalawat yang digunakan dalam 

                                                           

 

implementasi terapi Ruqyah dalam menyembuhkan pasien gangguan 

jiwa ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah ialah dengan shalawat 

Nariyah dan shalawat Badar. 

3. Do’a  

Do’a merupakan sebuah permohonan dan meminta pertolongan 

kepada Allah SWT secara ikhlas dan tulus tanpa adanya paksaan agar 

terkabulkannya do’a. Berdo’a merupakan suatu kewajiban umat muslim 

sebagai hamba yang lemah yang membutuhkan pertolongan kepada 

Tuhan-Nya. Telah jelas didalam Q.S. al-Baqarah : 186 Allah SWT 

berfirman: 

.... َنوُدُشَۡري ۡمُهالََعل ِّبِ 

ْ

اوُنِّمُۡؤ

ۡ

لََو ِّلِ 

ْ

اوُبي ِّجَتۡسَي

ۡ

َلف ِِّۖنَعََد َاذِّإ ِّعا الدٱ َةَوۡعَد ُبي ِّج

ُ

أ َۖ(١٨٦) 

Artinya:… Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia 

berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan 

beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.66 

Adapun manfaat do’a ialah sebagai pencegahan terjadinya 

kegoncangan jiwa dan gangguan kejiwaan, selain dari pada itu dengan 

melakukan do’a dapat meningkatkan semangat hidup.67 

c. Membaca ayat suci Alquran 

Allah SWT menurunkan kitab suci Alquran agar menjadi pedoman 

hidup di muka bumi bagi umat manusia beragama islam yang diturunkan 

kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran dan As-sunnah merupakan salah 

                                                           

 

stu cara dalam mengobati jiwa yang terganggu. Dengan rutin membaca 

Alquran dan berdoa adalah salah satu bentuk manifestasi kehidupan 

religious yang baik untuk kesehatan mental. 

Setelah melaksanakan shalat berjama’ah seluruh santri/ I yang 

berada di Pondok Pesantren Zakiyun Najah kemudian dilanjutkan dengan 

membaca do’a-do’a wirit seperti berdzikir, shalawat, membaca surat 

Alquran pilihan, dan berdo’a. adapun surat pilihan yang dibacakan 

diantaranya ialah: surat al-Waqiah selepas shalat subuh, surat ar-Rahman 

selepas shalat dzuhur, dan membaca surat al-Mulk selepas shalat ashar. 

d. Berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur 

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang berperan penting bagi 

kehidupan agar tetap terjaganya stabilitas dan daya tahan tubuh. Wudhu 

juga dapat dijadikan sebagai terapi karena dapat meningkatan fungsi 

neurologis. Manfaat yang ada  pada air wudhu salah satunya untuk 

mendinginkan ujung saraf pada jari tangan dan jari kaki dan berguna 

sebagai rileksasi pada tubuh. Karena memberi efek pijatan pada anggota 

tubuh yang terkena air wudhu, sehingga pijatan ini  dapat 

mengeluarkan hormone endorfin yang memberikan rasa nyaman.68 

Sejalan dengan berwudhu, Membaca ayat kursi juga salah satu terapi 

rileksasi, karena dapat memberikan perlindungan diri dan ketenangan 

selama tidur. Ayat kursi merupakan salah satu cara berdzikir yang memiliki 

banyak manfaat apabila senantiasa selalu dibacakan. 

                                                           

e. Melakukan shalat Tahajud  

Shalat tahajud merupakan salah satu meditasi ketenangan jiwa yang 

sebaiknya dilakukan disepertiga malam, menghadapkan jiwa kepada Allah 

dengan penuh kekhusukan dan keikhlasan. Shalat tahajut memberikan 

begitu banyak manfaat, menciptakan jiwa yang selalu hidup sehingga 

mendapatkan ketentraman, menjadikan pribadi yang selalu dekat dengan 

Allah SWT, terhapuskan segala dosa dan dijauhinya dari segala gangguan 

serta perbuatan tercela. 

f. Awali segala perbuatan baik dengan Bismillah  

Segala kehidupan manusia tidak terlepas dari yang namanya 

kegiatan atau rutinitas sehari-hari. Sebagai umat islam, kita diajarkan untuk 

mengucapkan lafadz bismillahir rahmaanirrahim, perwujudan doa dan niat 

baik dalam segala rutinita yang mendatangkan keberkahan, ketenangan hati 

dan terhindar dari pikiran yang sedang gelisah. 

 

3. Hasil Penerapan Terapi Ruqyah Dalam Menyembuhkan Pasien 

Gangguan Jiwa Ringan Di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa 

Firdaus Kecamatan Sei Rampah 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam 

menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan ialah pengobatan terapi ruqyah 

adalah pengobatan tradisional yang telah ada sejak zaman rasullah sebagai 

pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit baik mental, spiritual, moral dan 

penyakitf fisik melaluli bimbingan Alquran dan Hadist Rasullah SAW. Pada 

dasarnya terapi ruqyah merupakan terapi yang berlandaskan Alquran dan As-

65 

 

 

 

sunnah dalam menyembuhkan pasien yang terkena gangguan jiwa ringan 

ataupun terkena gangguan jin. Sehat jiwanya seseorang tidak hanya terhindar 

dari gangguan psikis, melainkan terbentuk pada kondisi pribadi secara 

keseluruhan. 

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pasien yang pernah melakukan 

terapi ruqya merasa jiwanya lebih tenang, kemudian bertambahnya ke khusukan 

dalam beribadah. Selain itu pasein juga mengungkapakan bahwa ibadah-ibadah 

yang dilakukan lebih baik lagi dari pada ibadah sebelumnya, seperti melakukan 

zikir pagi petang, sholawat dan sholat malam jadi kebiasaan rutin dilakukan. 

Hasil penerapan dari terapi ruqyah dalam menyembuhkan pasien 

gangguan jiwa ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah jika dilihat dari hal 

yang paling menonjol ialah adanya perubahan pada tingkatan emosianal, 

sehingga memberikan sedikit perubahan walaupun sifatnya sementera. 

Beberapa gejala pasien yang awalnya sulit mengendalikan emosi namun setelah 

dilakukannya terapi ruqyah secara rutin pasien merasa lebih mudah dalam 

mengendalikan emosinya dan merasa lebih tenang jiwanya. Untuk hasil yang 

optimal yaitu dengan menjadikan terapi ruqya mandiri menjadi suatu kegiatan 

sehari-hari yang dilakukan di lingkungan pondok pesantren, dan juga 

diterapkan kepada pasien yang datang untuk melakukan terapi.   

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ketua yayasan pondok 

pesantren Zakiyun najah,ruqya bisa dijadikan sebagai sarana dakwa dan 

motivasi karena adanya pengaruh pada terhadap perubahan sikap, prilaku dan 

akhlak seseorang. Ruqyah syariah merupakan sarana dakwah yang efektif untuk 

menyelamatkan akidah dan akhlak dilingkungan masyrakat dari kesesetan dan 

66 

 

 

Dengan melihat uraian dan analisis pada bab 4, khususnya pada rumusan 

masalah, maka kesimpulan dari implementasi terapi ruqyah dalam menyembuhkan 

pasien gangguan jiwa ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus 

sebagai berikut: 

1. Implementasi terapi ruqyah yang dilakukan dalam menyembuhkan pasien 

gangguan jiwa ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah Desa Firdaus 

ialah dengan memakai  beberapa metode yaitu dengan memakai  

air didalam yang telah dibacakan do’a- do’a dan ayat- ayat suci Alquran, 

metode sentuhan tangan dengan menyentuh bagian anggota tubuh pasien 

mulai dari kepala, punggung belakang, dan bagian dada pasien sambal 

dibacakan ayat-ayat suci Alquran, kemudian dengan metode bekam sebagai 

pembersihan darah kotor dalam tubuh. 

2. Kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Zakiyun Najah dalam 

menyembuhkan pasien gangguan jiwa ringan pada implementasi terapi 

ruqyah adalah dengan selalu menjaga shalat lima waktu karena merupakan 

tiang agama umat islam, berdzikir, bershalawat dan melakukan do’a-do’a 

wirit, senantiasa membaca ayat suci Alquran, berwudhu dan membaca ayat 

kursi sebelum tidur sebagai perlindungan diri saat tidur, melaksanakan 

shalat malam serta membaca bismillah saat mengawali suatu kegiatan. 

3. Hasil penerapan dari terapi ruqyah dalam menyembuhkan pasien gangguan 

jiwa ringan di Pondok Pesantren Zakiyun Najah jika dilihat dari hal yang 

paling menonjol ialah adanya perubahan pada tingkatan emosianal, 

68 

 

 

 

sehingga memberikan sedikit perubahan walaupun sifatnya sementera. 

Beberapa gejala pasien yang awalnya sulit mengendalikan emosi namun 

setelah dilakukannya terapi ruqyah secara rutin pasien merasa lebih mudah 

dalam mengendalikan emosinya dan merasa lebih tenang jiwanya. Untuk 

hasil yang optimal yaitu dengan menjadikan terapi ruqya mandiri menjadi 

suatu kegiatan sehari-hari yang dilakukan di lingkungan pondok pesantren, 

dan juga diterapkan kepada pasien yang datang untuk melakukan terapi.   

 

B. Saran  

Pondok Pesantren Zakiyun Najah dalam menyembuhkan pasien gangguan 

jiwa ringan melalui terapi ruqyah secara keseluruhan sudah sangat baik, namun 

masih ada nya beberapa point yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk 

dijadikan motivasi, agar perobatan terapi ruqyah menjadi pengobatan yang 

mendapat nilai positif dari warga  luas karena merupakan pengobatan islami, 

diantaranya yaitu: 

2. Kepada para ustad terapis ruqyah di Pondok Pesantren Zakiyun Najah untuk 

lebih ditingkatkan lagi dalam melakukan pengobatan terapi ruqyah sebagai 

pengobatan islami yang berpedoman dengan Alquran dan As-sunah, dan 

memberikan pemahaman kepada warga  bahwa terapi ruqyah bukan 

hanya sebagai pengobatan pengusir jin atau sihir saja tetapi banyak manfaat 

yang ada  dalam terapi ruqyah. Terus menerapkan terapi ruqyah mandiri 

kepada para santri Pondok Pesantren Zakiyun Najah dan kepada para pasien 

yang melakukan pengobatan.  

 

69 

 

 

 

3. Kepada para pasien, untuk terus semangat dalam meningkatkan keimanan 

dalam diri sebagai benteng dari segala gangguan sebangsa jin maupaun dari 

berbagai cobaan yag dihadapi. Dengan selalu melakukan ruqyah mandiri 

seperti membaca Alquran, berdzikir, shalawat serta berdo’a memohon 

pelindungan Allah SWT. 

4. Kepada masyarkat, dengan adanya penulisan ini, semoga pembaca dapat 

mengetahui bahwasanya segala penyakit itu pasti ada obatnya atas kuasa 

Allah. Menjadikan ruqyah sebagai terapi islami yag berlandaskan Alquran 

dan Assunnah, seperti yang telah diterapkan di Pondok Pesantren Zakiyun 

Najah Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah.


Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 


  

 

1. Al-Fatehah ( surah 1 : ayat 1-7 ) 6 

2. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 1-5 ) 7  

3. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 102 ) 9 

4. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 163-164 ) 11 

5. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 255 ) 11  

6. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 285-286 ) 12 

7. Al-Imran ( surah 3 : ayat 18-19 ) 13 

8. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 54-56 ) 14 

9. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 117-122 ) 15 

10. Yunus ( surah 10 : ayat 81-82 ) 16 

11. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 16 

12. Al-Mukminin ( surah 23 : ayat 115-118 ) 16 

13. As-Shaffat ( surah 37 : ayat 1-10 ) 17 

14. Al-Ahqaf ( surah 46 : ayat 29-32 ) 18 

15. Ar-Rahman ( surah 55 : ayat 33-36 ) 19 

16. Al-Hasyr ( surah 59 : ayat 21-24 ) 20 

17. Al-Jin ( surah 72 : ayat 1-9 ) 21 

18. Al-Ikhlas ( surah 112 : ayat 1-4 ) 22 

19. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 23 

20. An-Naas ( surah 114 : ayat 1-6 ) 23 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 Wirid Mangsa SihirAyat Wirid Mangsa Sihir 

1. Yunus ( surah 10 : ayat 80-81 ) 24 

2. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 117-121 ) 24 

3. Taha ( surah 20 : ayat 67-70 ) 25 

4. Al-Furqan ( surah 25 : ayat 32 ) 26 

5. Anbiya' ( surah 21 : ayat 70 ) 26 

6. An-Nur ( surah 24 : ayat 39 ) 26 

7. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 81 ) 27 

8. Fussilat ( surah 41 : ayat 42 ) 27 

9. Fatir ( surah 35 : ayat 10 ) 27 

10. Anbiya' ( surah 21 : ayat 18 ) 28 

11. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 18 ) 28 

12. Kahfi ( surah 40 : ayat 98 ) 29 

13. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 29 

14. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 30 

                                                

                                                

 

1. At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 ) 31 

2. Yunus ( surah 10 : ayat 57 ) 31 

3. An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69 ) 32 

4. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 82 ) 33 

5. Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 ) 33 

6. Al-Fushilat ( surah 41 : ayat 44 ) 34 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 3 

Pendahuluan 

 Ubat dan perubatan merupakan satu bidang yang tidak asing lagi di dalam 

agama Islam. Malahan kewujudannya telah menjadi bukti dan pelengkap kepada 

kesyumulan agama Islam. Tidak wujud secara nyata dan bersistematik bidang 

perubatan ini di dalam agama lain. Bahkan perubatan China yang tidak kurang 

hebatnya itupun telah cuba disingkapkan bahawa ia mempunyai kaitan dengan teori-

teori perubatan yang dicetuskan oleh Ibnu Sina, tokoh perubatan Islam. 

 Terdapat banyak keterangan dan bukti sama ada daripada al-Quran ataupun 

hadith yang menerangkan secara langsung ataupun tidak berhubung dengan bidang 

perubatan di dalam Islam. Umpamanya Allah Swt telah menerangkan bahawa ayat-

ayat al-Quran sendiri menjadi penawar kepada orang-orang yang beriman seperti 

mana yang difirmankan: 

Maksudnya: 

 Dan kami turunkan dengan beransur-ansur dari Al-Quran ayat-ayat suci yang 

menjadi ubat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadaNya, dan 

sebaliknya Al-quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan 

keengkaran mereka) melainkan kerugian jua. 

        (Al-Isra’:82) 

Seterusnya Allah SWT berfirman lagi: 

Maksudnya: 

 Katakanlah (Wahai Muhammad  :(“ Al-Quran itu menjadi (cahaya) petunjuk serta 

penawar begi orang-orang yang beriman dan sebaliknya orang-orang yang tidak 

beriman, (Al-Quran itu) menjadi satu penyakit yang menyumbat telinga mereka (bukan 

penawar); dan ia juga merupakan gelap-gelita yang menimpa (pandangan) mereka 

(bukan cahaya yang menerangi). 

        (Fussilat :44) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 4 

 Selain dari itu, terdapat juga hadith-hadith Rasulullah SAW yang 

memperkuatkan lagi peripentingnya bidang perubatan di dalam Islam, antaranya 

Baginda bersabda: 

ا

Maksudnya: 

 Hendaklah kamu berubat dengan dua perkara iaitu al-Quran dan madu . 

Seterusnya sebuah hadith lain yang diriwayatkan oleh abu Hurairah r.a yang 

berbunyi: 

ما  ا  لر ل

  :ء

"  ل#$أ %ا ءاد '( ا ل#$ا 

(  

Maksudnya: 

 Sabda  ý Rasulullah SAW. Tidaklah Allah menurunkan sesuatu penyakit 

melainkan diturunkan (juga) penawarnya. 

 Hadith tersebut telah diperkuatkan lagi dengan hadith lain yang diceritakan oleh 

Imam Ahmad bin Hambal: 

ﻝﺎﻗ ﻚﻳﺮﺷ ﻦﺑ ﺔﻣﺎﺳﺃ ﻦﻋ :ﺍﻮﻟﺎﻘﻓ ﺏﺍﺮﻋﻻﺍ ﺕﺀﺎﺟﻭ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺪﻨﻋ ﺖﻨﻛ :ﻢﻌﻧ ﻝﺎﻗ ؟ﻯﻭﺍﺪﺗﺍ ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ ,

ﺟﺍﻭ ﺀﺍﺩ ﲑﻏ ﺀﺎﻔﺷ ﻪﻟ ﻊﻀﻳ ﱂ ﷲﺍ ﻥﺎﻓ ﺍﻭﻭﺍﺪﺗ ﷲﺍ ﺩﺎﺒﻋ ﺎﻳﻡﺰﳍﺍ ﻝﺎﻗ ﻮﻫ ﺎﻣ ﺍﻮﻟﺎﻗ ﺪ.  

Maksudnya: 

 Daripada Usamah bin Syarik berkata: Ketika aku bersama-sama Rasulullah 

SAW ,datang sekumpulan orang-orang Badwi, bertanyakan Baginda, apakah boleh 

kami mengubati penyakit. Jawab Rasulullah SAW  :“ Yam wahai hamba-hamba Allah 

berubatlah kamu sesungguhnya Allah SWT tidak menjadikan sesuatu penyakit itu 

melainkan dijadikannya juga untuknya penawar melainkan satu penyakit sahaja”. 

Mereka bertanya apakah penyakit itu wahai Rasulullah? Baginda menjawab: “Tua”. 

 

Selanjutnya terdapat hadith Rasulullah yang berbunyi: 

ة

*

Maksudnya: 

 Pohonlah daripada Allah kempunan dan a’fiat, sesungguhnya seseorang itu 

tidak  diberi (perkara) yang lebih baik selepas keyakinannya melainkan a’fiat.  

 

 Menurut para ulama’ yang dimaksudkan dengan a’fiat itu ialah keadaan yang 

lebih baik daripada sihat. Atau dengan kata lain seseorang itu akan ditambahkan 

nikmat dan rahmat daripada Allah SWT setelah keyakinannya itu. 

 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 5 

Pengertian Rukyah 

 

Ruqyah adalah himpunan potongan ayat daripada al-Quran yang menjadi doa 

khusus untuk mengubati sihir dan gangguan makhluk halus termasuk jin atau apa saja 

jenisnya dan ia dibenarkan dalam Islam. Nabi s.a.w pernah bersabda yang 

bermaksud: “Tidak apa-apa ruqyah itu selama tidak mengandungi syirik.  (Hadis 

riwayat Muslim) 

Perhatikan setelah selesai membacakan rukyah tersebut kepada diri pesakit, 

antaranya :  

 

1) denyutan jantung makin kencang 

2) badan begegar 

3) ada benda bergerak-gerak bawah kulit 

4) mengantuk/menguap 

  5) batuk 

  6) gelisah 

7) panas di tengkuk 

Jika ada mengalami sebahagian daripada simptom diatas,kemungkinan besar 

ada jin yg menghuni tubuh anda. Rukyah ini amat bagus dibaca atau  diperdengarkan 

sekurang-kurangnya 3 kali sehari bagi mereka yg mengalami gangguan jin,kerana 

fadhilat ayat-ayat tersebut amat mustajab bagi mengusir jin-jin jahat atau kuasa sihir 

serta memagar diri kita dari gangguan makhluk halus. Selain itu pesakit kena juga 

baca  banyak-banyak dalam hati tak kira masa dan tempat zikir 'THO HA' (surah taha 

ayat 1) Kesannya selepas baca zikir itu adalah kita akan sendawa..kira jin2 dlm badan 

tu sakit dan kepanasan. 

Dengan mendengar  dan membaca  ruqyah ini, insyaAllah mampu menyembuh 

segala penyakit misteri yang terdapat dalam diri seseorang, antaranya:- 

 

Fikiran runsing/jiwa gelisah/khayalan 

Pembatal Sihir (Saka/Santau) 

Pagar Rumah (Pengusir Jin & Syaitan) 

Ketenangan Rumah tangga 

Anak-anak meragam/menagis tengah malam 

Penambat kasih sayang antara anak/ibubapa 

Pendarahan berpanjangan bagi wanita (istihadah) 

Menguatkan ingatan dan hafalan dalam pembelajaran 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 6 

1. Ayatul Rukyah  

 

1. Al-Fatehah ( surah 1 : ayat 1-7 ) 

1.  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1]. 

2.  Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3]. 

3.  Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

4.  Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5]. 

5.  Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami 

meminta pertolongan[7]. 

6.  Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus, 

7.  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan 

(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9] 

 

[1]  Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. 

setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti 

makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang 

Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak 

membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan 

(Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah 

melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha 

Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang 

menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. 

[2]  Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena perbuatannya yang baik yang 

dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya 

Karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 7 

keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala 

puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji. 

[3]  Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. 

Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, 

seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan 

Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam 

hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta 

semua alam-alam itu. 

[4]  Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat 

pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja. 

[5]  Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia 

menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut 

juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya. 

[6]  Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan 

oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena 

berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. 

[7]  Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan 

untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan 

tenaga sendiri. 

[8]  Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang 

benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi 

juga memberi taufik. 

[9]  yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah 

semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. 

 

2. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 1-5 ) 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 8 

1.  Alif laam miin.[10] 

2.  Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 

bertaqwa[12], 

3.  (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan 

menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. 

4.  Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan 

kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin 

akan adanya (kehidupan) akhirat. 

5.  Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah 

orang-orang yang beruntung. 

 

 

[10]  ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al 

Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. 

diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena 

dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. 

golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan 

ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik 

perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk 

mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang 

tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran 

diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka 

cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. 

[11]  Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, 

sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis. 

[12]  takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-

perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan 

dengan takut saja. 

[13]  Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan 

penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki 

oleh iman itu. 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 9 

[14]  yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada 

yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat 

ditangkap oleh pancaindera, Karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, 

seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya. 

[15]  Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah 

dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan 

untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat 

ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun 

dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan 

apa yang dibaca dan sebagainya. 

[16]  Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah 

memberikan sebagian dari harta yang Telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-

orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-

orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain. 

[17]  Kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab 

yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf 

yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada para rasul. Allah menurunkan 

Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril 

menyampaikannya kepada rasul. 

[18]  Yakin ialah kepercayaan yang Kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. 

akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin 

akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan 

sesudah dunia berakhir. 

[19]  ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah 

sesudah mengusahakannya. 

 

3. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 102 ) ( Ulang 7 Kali ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

102.  Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa 

kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), 

padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah 

yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa 

yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, 

sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum 

mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu 

kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, 

mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka 

itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali 

dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat 

kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka Telah meyakini 

bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya 

keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan 

sihir, kalau mereka Mengetahui. 

 

[76]  Maksudnya: kitab-kitab sihir. 

[77]  syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa nabi Sulaiman 

menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir). 

[78]  para Mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang 

malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang 

berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang 

berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat. 

[79]  Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk 

mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri. 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 11 

4. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 163-164 ) 

 

163.  Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia 

yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

164.  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan 

siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan 

apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi 

sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan 

pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh 

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. 

 

5. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 255 ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

255.  Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal 

lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. 

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di 

sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di 

belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan 

apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak 

merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. 

 

[161]  Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan 

ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya. 

 

6. Al-Baqarah ( surah 2 : ayat 285-286 ) 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 13 

285.  Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari 

Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada 

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka 

mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang 

lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." 

(mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat 

kembali." 

286.  Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. 

ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari 

kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau 

hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau 

bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada 

orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami 

apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan 

rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang 

kafir." 

 

7. Al-Imran ( surah 3 : ayat 18-19 ) 

 

18.  Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak 

disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang 

berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang 

berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 

19.  Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih 

orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 14 

kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang 

kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. 

 

[188]  ayat Ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu. 

[189]  maksudnya ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran. 

 

8. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 54-56 ) 

 

54.  Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi 

dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. dia menutupkan malam 

kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, 

bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, 

menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta 

alam. 

55.  Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. 

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549]. 

56.  Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) 

memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) 

dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada 

orang-orang yang berbuat baik. 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 15 

 

[548]  bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai 

dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya. 

[549]  Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta. 

 

9. Al-A'Araf ( surah 7 : ayat 117-122 ) 

 

117.  Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka 

sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. 

118.  Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. 

119.  Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. 

120.  Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud[554]. 

121.  Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta Alam, 

122.  "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun". 

 

[554]  mereka terus bersujud kepada Allah Karena meyakini kebenaran seruan nabi 

Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir sebagai yang mereka duga semula. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 16 

10. Yunus ( surah 10 : ayat 81-82 ) 

81.  Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, Itulah yang sihir, Sesungguhnya Allah 

akan menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan 

membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan. 

82.  Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun 

orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). 

 

11. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 

69.  niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang 

mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang 

tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". 

 

12. Al-Mukminin ( surah 23 : ayat 115-118 ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 17 

115.  Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu 

secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? 

116.  Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, 

Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. 

117.  Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak 

ada suatu dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi 

Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. 

118.  Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau 

adalah pemberi rahmat yang paling baik." 

 

13. As-Shaffat ( surah 37 : ayat 1-10 ) 

 

1.  Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya[1272]], 

2.  Dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-

perbuatan maksiat), 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 18 

3.  Dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran, 

4.  Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. 

5.  Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan 

tempat-tempat terbit matahari. 

6.  Sesungguhnya kami Telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu 

bintang-bintang, 

7.  Dan Telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat 

durhaka, 

8.  Syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat 

dan mereka dilempari dari segala penjuru. 

9.  Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, 

10.  Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); 

Maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang. 

 

[1272]  yang dimaksud dengan rombongan yang bershaf-shaf ialah para malaikat atau 

makhluk lain seperti burung-burung. 

 

14. Al-Ahqaf ( surah 46 : ayat 29-32 ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 19 

29.  Dan (Ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang 

mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu 

mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan Telah 

selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. 

30.  Mereka berkata: "Hai kaum kami, Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Kitab 

(Al Quran) yang Telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang 

sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. 

31.  Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan 

berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu[1390] dan 

melepaskan kamu dari azab yang pedih. 

32.  Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah Maka 

dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya 

pelindung selain Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata". 

 

[1390]  Maksudnya: dosa-dosa terhadap Allah. 

 

15. Ar-Rahman ( surah 55 : ayat 33-36 ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 20 

33.  Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru 

langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan 

kekuatan. 

34.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 

35.  Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga Maka 

kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya). 

36.  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 

 

16. Al-Hasyr ( surah 59 : ayat 21-24 ) 

21.  Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu 

akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan 

perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. 

22.  Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang 

nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

23.  Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha 

Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha 

Perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari 

apa yang mereka persekutukan. 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 21 

24.  Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang 

mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan 

dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 

 

17. Al-Jin ( surah 72 : ayat 1-9 )

1.  Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah 

mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya 

kami Telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, 

2.  (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. 

dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami, 

3.  Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, dia tidak beristeri dan tidak 

(pula) beranak. 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 22 

4.  Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan 

(Perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah[1522], 

5.  Dan Sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan 

mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. 

6.  Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta 

perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah 

bagi mereka dosa dan kesalahan. 

7.  Dan Sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu 

(orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang 

(rasul)pun, 

8.  Dan Sesungguhnya kami Telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka kami 

mendapatinya penuh dengan penjagaan yang Kuat dan panah-panah api, 

9.  Dan Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu 

untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] barangsiapa 

yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api 

yang mengintai (untuk membakarnya). 

 

[1522]  dimaksud dengan perkataan yang melampaui batas, ialah mengatakan bahwa 

Allah mempunyai isteri dan anak. 

[1523]  ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, Maka 

mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap Kuasa di tempat itu. 

[1524]  yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah nabi Muhammad s.a.w. 

diutus menjadi rasul. 

18. Al-Ikhlas ( surah 112 : ayat 1-4 ) 



1.  Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 

2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 

3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 

4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 23 

19. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 0

1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, 

2.  Dari kejahatan makhluk-Nya, 

3.  Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita, 

4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-

buhul[1609], 

5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." 

 

[1609]  Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul 

dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke 

buhul tersebut. 

 

20. An-Naas ( surah 114 : ayat 1-6 ) 



Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 24 

1.  Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) 

manusia. 

2.  Raja manusia. 

3.  Sembahan manusia. 

4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 

5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan 

manusia.6.  Dari (golongan) jin dan manusia. 

 

2. Ayat-Ayat Wirid Mangsa Sihir 

 

1. Yunus ( surah 10 : ayat 80-81 ) 

 

80.  Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa Berkata kepada mereka: 

"Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan." 

81.  Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, 

Itulah yang sihir, Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya" 

Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-

yang membuat kerusakan. 

 

2. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 117-121 ) 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 25 

117.  Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka 

sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. 

118.  Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. 

119.  Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. 

120.  Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud[554]. 

121.  Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta Alam, 

 

[554]  mereka terus bersujud kepada Allah Karena meyakini kebenaran seruan nabi 

Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir sebagai yang mereka duga semula. 

 

3. Taha ( surah 20 : ayat 67-70 ) 

 

67.  Maka Musa merasa takut dalam hatinya. 

68.  Kami berkata: "Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling 

unggul (menang). 

69.  Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan 

apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu 

daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia 

datang". 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 26 

70.  Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami 

Telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa". 

 

4. Al-Furqan ( surah 25 : ayat 32 ) 

 

tΑ$ s% uρ t Ï% ©!$# (#ρ ãx x. Ÿωöθ s9 tΑ Ìh“çΡ Ïµ ø‹n=tã ãβ#uö à)ø9$# \' s#÷Ηäd Zοy‰Ïn≡uρ 4 y7 Ï9≡x‹ Ÿ2 

|M Îm7 s[ãΖ Ï9  ϵÎ/ x8yŠ# xσèù ( çµ≈oΨù=¨? u‘ uρ Wξ‹Ï? ö s? ∩⊂⊄∪   

32.  Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan 

kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya kami perkuat hatimu 

dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). 

 

[1066]  Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara 

berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati nabi Muhammad s.a.w menjadi 

Kuat dan tetap. 

 

5. Anbiya' ( surah 21 : ayat 70 ) 

 

70.  Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, Maka kami menjadikan mereka 

itu orang-orang yang paling merugi. 

 

6. An-Nur ( surah 24 : ayat 39 ) 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 27 

39.  Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah 

yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya 

air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah 

disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup 

dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042]. 

 

[1042]  orang-orang kafir, Karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, 

tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat walaupun di dunia mereka 

mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu. 

 

7. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 81 ) 

 0

81.  Dan Katakanlah: "Yang benar Telah datang dan yang batil Telah lenyap". 

Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 

 

8. Fussilat ( surah 41 : ayat 42 ) 

 0

42.  Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari 

belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. 

 

9. Fatir ( surah 35 : ayat 10 ) 

   

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 28 

10.  Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu 

semuanya. kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1249] dan amal yang 

saleh dinaikkan-Nya[1250]. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi 

mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur. 

 

[1249]  sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah kalimat 

tauhid yaitu Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah 

dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan Karena 

Allah. 

[1250]  maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan 

untuk diterima dan diberi-Nya pahala. 

 

 

10. Anbiya' ( surah 21 : ayat 18 ) 

 

18.  Sebenarya kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu 

menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan 

kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak 

layak bagi-Nya). 

 

 

11. Al-A'raf ( surah 7 : ayat 18 ) 

18.  Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. 

Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan 

mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 29 

 

12.  Kahfi ( surah 18 : ayat 98 ) 

 0

98.  Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila 

sudah datang janji Tuhanku, dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji 

Tuhanku itu adalah benar". 

 

 

13. Taha ( surah 20 : ayat 69 ) 

 

È,ø9r&uρ $tΒ ’ Îû y7 ÏΨŠ Ïϑ tƒ ô# s)ù=s? $ tΒ (# þθ ãè uΖ|¹ ( $ yϑ ‾ΡÎ) (#θ ãè oΨ|¹ ߉ ø‹x. 9 Ås≈y™ ( Ÿω uρ ßx Î=ø ム

㍠Ïm$ ¡¡9$# ß] ø‹ ym 4’tA r& ∩∉∪   

69.  Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan 

apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu 

daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia 

datang". 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 30 

 

 

14. Al-Falaq ( surah 113 : ayat 1-5 ) 

1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, 

2.  Dari kejahatan makhluk-Nya, 

3.  Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita, 

4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-

buhul[1609], 

5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." 

 

[1609]  Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-

buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan 

nafasnya ke buhul tersebut. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 31 

3. Ayat-Ayat Syifa'(Pengembuh) 

 

1. At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 ) 

א

14.  Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan 

(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong 

kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. 

15.  Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. dan Allah menerima Taubat 

orang yang dikehendakiNya. Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

 

 

2. Yunus ( surah 10 : ayat 57 ) 

57.  Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu 

dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta 

rahmat bagi orang-orang yang beriman. 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 32 

3. An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69 ) 

 

67.  Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan 

rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda 

(kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. 

68.  Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, 

di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", 

69.  Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan 

Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman 

(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang 

menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar 

terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. 

 

 

                                  

 

 

 

 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 33 

4. Al-Isra' ( surah 17 : ayat 82 ) 



82.  Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi 

orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang 

yang zalim selain kerugian. 

 

 

5. Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 ) 

75.  Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu Telah memperhatikan apa yang selalu 

kamu sembah, 

76.  Kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?, 

77.  Karena Sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali 

Tuhan semesta Alam, 

78.  (yaitu Tuhan) yang Telah menciptakan aku, Maka dialah yang menunjuki aku, 

79.  Dan Tuhanku, yang dia memberi makan dan minum kepadaku, 

80.  Dan apabila Aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku, 

 

 

Himpunan Bacaan Rukyah daripada al-Quran 

 34 

6. Al-Fushilat ( surah 41 : ayat 44 ) 



44.  Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, 

tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah 

(patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: 

"Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-

orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu 

suatu kegelapan bagi mereka[1334]. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari 

tempat yang jauh". 

 

[1334]  yang dimaksud Suatu kegelapan bagi mereka ialah tidak memberi petunjuk 

bagi mereka.