Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 7. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 7. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Oktober 2025

Teori muslim 7

 


p 40 hari sekali, sedangkan memotong 

kuku setiap Jumat sekali. (Al-Hadis). Sedapkanlah bau mulut (dengan bersiwak setiap 

 

270 Tanbih al-Ghafiln 

saat), sebab  mulut yaitu  alat membaca Alquran?”. (Al-Hadis). Ada 3 tujuan dalam 

bersiwak, yaitu:  

1. sebab  Allah dan mengikun jejak-Rasulullah (sunah Rasulullah),  

2. Memelihara kesehatan,  

3. Pamer (riya).  

 

Pertama yang bertujuan sebab  Allah dan mengikuti sunah Rasulullah, pasti 

memperoleh pahala, dan untuk setiap salat yang bersiwak 70x lebih pahalanya, 

dibanding yang tidak bersiwak..  

 

Kedua yang tujuannya memelihara kesehatan, tidak ada pahalanya.  

 

Dan ketiga yang tujuan pamer (riya) bakal ada tuntutan dan berdosa.  

(Keterangan Al-Faqih)  

 

Kata Thawus dan Ibnu Abbas  dengan ayat (di bawah) ini, Tuhas mengujinya dengan 

memelihara 5 (dibagian kepala, dan 5 di badan. Yang di kepala yaitu: 1. Mencukur 

kumis, 2. Berkumur, 3. Menghirup air hidung, 4. Bersiwak, 5. Menyisir rambut kepala.  

 

Dan yang di badan yaitu:  

 

1. Memotong kuku, 2. Khitan, 3. Menyabut bulu ketiak, 4. Menyukur bulu alat fital, 5. 

Istinja (bebersih) dengan air.  

 

Dan inilah ayatnya:  

 

Artinya: "Ingatlah saat  Allah menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan 

larangan) lalu ia menunaikannya, Firmannya: "Sungguh Aku menjadikanmu Imam 

bagi seluruh manusia” (Al-Bagarah 124)  

 

 

 

 

  

 

271 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 33  

Tentang Keutamaan Jumat  

 

Al Faqih, Rasulullah  bersabda: "Bahwasanya Jumat yaitu  hari yang paling utama 

bagimu, pada hari itu Adam diciptakan, dan dikembalikan (mati), pada hari itu pula 

terompet ditiupkan, dan matinya semua makhluk, dari itu bacalah salawat padaku 

sebanyaknya, pasti sampai kepadaku. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, apakah 

sampai salawatku kepadamu, sedang engkau telah tiada? Jawanya: "Boleh saja kau 

sangka aku tiada (rusak), bahwasanya Allah telah mengharamkan bumi 

membinasakan jasmani para Nabi . (Al-Hadis)  

 

Dalam lain riwayat, ditambah dengan” . . . dan tiada seseorang mengucapkan salam 

kepadaku, kecuali Allah mengembalikan jiwa (ruh) ku sampai aku menjawab salam 

tersebut”.  

 

Al-Faqih , Rasulullah  bersabda: "Orang yang berwudu dan mandi pada hari Jumat, 

lalu berangkat (ke Masjid) lebih pagi, mengambil tempat dekat Imam, mendengarkan 

khutbah serta memperhatikannya, dan tidak /agha (berbuat sia-sia), maka pahala 

setiap langkahnya seperti pahala puasa dan bangun malam sepanjang satu tahun”. 

(Al-Hadis)  

 

Al-Faqih, Matahari tidak akan terbit dan terbenam pada sesuatu hari yang paling 

utama, kecuali hari Jumat, dan tiada sesuatu (hewan) melata di bumi, kecuali ia takut 

dan gentar pada hari Jumat, kecuali bangsa ji dan manusia. Dan disetiap pintu Masjid 

tegaklah dua malaikat penulis siapa yang datang terdahulu, pahalanya sejajar dengan 

berkurban onta, berikutnya seperti berkurban kambing, sesudah itu seperti 

bersedekah burung, dan bersedekah telur, lalu saat  imam telah duduk digulunglah 

tulisan (lembaran) itu. (Al-Hadis)  

 

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

 

272 Tanbih al-Ghafiln 

"Orang yang berwudu dengan sesempurnanya di hari Jumat, lalu mendengarkan 

(khutbah) dan mendekat serta memperhatikannya, maka ia diampuni dosa-dosa yang 

dilakukan antara jumat itu dengan sebelumnya, bahkan ditambah tiga hari. Dan orang 

yang bermain kerikil (ditengah khatib berkhutbah) berarti salatnya lagha, orang lagha 

berarti percuma jumatannya (Sia-sia). (A'masy dari Shalih dari Abu Hurairah )  

 

Jumat yaitu  hari yang sangat utama, sebab  pada hari itu Adam dijadikan, dan Allah 

memasukkan surga serta mengeluarkannya dari surga, pada hari itu pula terjadinya 

Kiamat, pada hari itu terdapat saat mustajabah, jika orang mukmin berdoa tepat pada 

saat itu pasti dikabulkan”. (Hadis dari Abu Salamah dari Abu Hurairah )  

 

Aku tahu persis saat itu, yaitu akhir saat hari itu, saat  Adam diciptakan”. (Abu 

Salamah dari Abdullah Salam). Firman Allah:  

 

Artinya:  

”Manusia diciptakan bersifat terburu-buru”.  

 

Mendatangi salat Jumat bagiku lebih baik dibanding ibadat sunnah Haji”. (Sa'id 

Musayyab).  

 

Jika aku minum segelas api lebih baik daripada segelas arak, jika minum segelas arak 

lebih baik daripada tidak salat Jumat, dan jika tidak Salat lebih baik daripada 

melangkahi leher (banyak) orang”. (Kabut Akhbar).  

 

Tengah Rasulullah  (berkhutbah) membaca ayat di atas lalu Ibnu Mas'ud bertanya 

kepada Ubay Ka'ab: "Kapan ayat itu turun? Ubay hany menjawab dengan isyarat, 

sesudah salat ia berkata: Jumatanmu (ibadatmy sia-sia (tidak berpahala) Kemudian 

Ibnu Mas'ud bertanya kepada Rasulullah . Jawab beliau : "Benar kata-kata Ubay” dan 

selanjutnya sabda beliau : Orang yang mandi dihari Jumat, dan memakai minyak 

harum tidak melengkahi leher, lalu salat semampunya, dan mendengarkan imam 

(berkhutbah), pasti diampuni dosa-dosa yang dilakukan antara dua jumat”. (Al-Hadist).  

 

Rasulullah  bersabda:  

 

 

273 Tanbih al-Ghafiln 

Artinya:  

"Hari Jumat yaitu  hari besar vans paling utama, di sisi Allah dan lebih besar daripada 

Hari raya Fitri atau Hari raya Adlhah.  

 

Pada hari itu ada 5 peristiwa dan saat sangat penting, yaitu:  

 

1. Diciptakannya Adam,  

2. Diturunkannya ke bumi,  

3. Dikembalikannya (mati) kepada Allah,  

4. Saat mustajabah (terkabulnya doa), siapa saja berdoa minta apa saja pasti dipenuhi 

(jangan yang diharamkan Allah),  

5. Terjadinya hari Kiamat, dan tiada satupun malaikat muqarrab di langit atau di dunia, 

kecuali merasa iba dari hari Jumat . (Hadis dari Abdurrahman Yazid, dari Lubabah 

Abdul Mundhir).  

 

Di hari Jumat setan keluar dengan para pembantunya, meramaikan pasar dengan 

panjinya, sedang malaikat duduk di pintu Masjid menulis manusia yang datang 

lengkap dengan alamatnya, hingga imam naik mimbar, maka orang yang mendekat 

dan mendengarkan khutbah penub perhatian, tanpa main-main, pasti memperoleh 

dua pahala, sedangkan yang menjauh dari imam namun  mendengarkan serta 

memperhatikannya memperoleh satu pahala. Kemudian yang dckat dengan imam 

namun  perbuat lagha, tidak mendengarkan maka baginya dua dosa, yang berkata 

hus/cih berarti lagha dan sia-sialah jumatannya. Lalu Ali berkata : Demikianlah hadist 

yang kuperoleh dari Nabi : - 

 

Shalih Murry saat  berangkat ke masjid akan salat Subuh hari Jumat), melewati 

kuburan, katanya: "Aku akan diam sementara di sini hingga terbit fajar, ia salat sunah 

2 rakaat, selanjutnya tertidur seraya duduk bersandar, sampai ia mimpi bahwa: Para 

penghuni kubur tersebut pada keluar, duduk-duduk dan berbicara (ngobrol), lalu 

terlihat padanya seorang pemuda berpakaian kumai duduk menvendiri dan sedih, 

tidak lama kemudian datanglah nampan atau talam ditutup saputangan, dan setiap 

penghuni yang memperolehnya, langsung kembali masuk ke kubur, hingga tinggal 

seorang pemuda yang menyendiri tadi tidak dapat suatu apapun, ia berdiri sedih akan 

masuk lagi ke kuburnya, lalu aku bertanya: "Hai pemuda, kenapa sedih dan apa yang 

 

274 Tanbih al-Ghafiln 

dibawa orang-orang tadi? Jawabnya: "Itulah kiriman doa atau sedekah dari saudara 

mereka yang masih hidup dan disampaikan pada malam Jumat. Sedang aku orang 

dari Sind, diajak menunaikan ibadat haji oleh ibuku, lalu di Bashrah aku sampai ajal 

(mati), dan sesudah itu ibuku kawin lagi, ia tidak berbicara kepada suaminya (bapa 

tiri) bahwa punya anak, ia lupa daratan (akibat kekayaan) sampai Jupa kepadaku, 

maka aku sangat sedih sebab  sepeninggalku tiada satupun orang yang mengingat 

aku, Shalih bertanya: "Di mana rumah ibumu? ia menunjukkan alamatnya. Kemudian 

sesudah siang, kucari rumah yang ditunjukkan alamatnya tadi malam, sampai 

kutemukan, lalu aku bertanya: Apakah ibu punya anak? Jawabnya: "Tidak, Lalu: 

Apakah dulu pernah punya anak? ia menarik nafas panjang seraya berkata: "Ya, 

dahulu aku punya anak mati masih muda”. Kemudian kuceriterakan kepadanya 

tentang peristiwa tadi malam, yang diderita oleh anaknya itu, sampai ia bercucuran air 

matanya ke pipi, katanya: "Anakku, yang pernah kukandung dalam perutku, minum 

air susuku, dan menjadi buah hatiku. Lalu ia serahkan uang 1000 dirham, seraya 

berkata: "Sedekahkanlah buat anakku itu, dan mulai saat ini aku tidak akan 

melupakannya dengan panjatan doa dan sedekah untuknya sepanjang hidupku. 

Kemudian uang itu kusedekahkan, dan jumat berikutnya aku Pergi ke kuburnya, 

sesudah  salat 2 rakaat tertidur, dan mimpi seperti jumat dulu, penghuninya pada keluar, 

dan pemuda itu bersih dan indah pakaiannya wajahnya berseri, ia menemuiku dan 

katanya: "Semoga Allah membalas pahala padamy atas bantuanmu, dan hadiah ibuku 

telah sampai padaku. Lalu tanyaku: "Taukah kamu tentang keunggulan hari Jumat? 

Jawabnya: Ya, bahkan burung-burung di udara menyambutnya dengan "selamat 

datang, selamat datang”. (Demikian cerita ayahku, sahut Al-Faqih).  

 

Al-Faqih, Jibril datang kepada Nabi  dengan cermin putih berbintik hitam di tengahnya, 

Apa itu Jibril? Jawabnya: Inilah Jumat, Allah menurunkan agar menjadi Hari raya 

bagimu dan umat sepeninggalmu, di dalamnya penuh kebaikan bagimu, orang yang 

berdoa pada hari itu pasti dikabulkan jika sudah ditentukan baginya, dan jika bukan 

ketentuannya, maka diberi yang lebih baik darinya, sedang bagi kami (para malaikat) 

disebut dengan ”Yaumul mazid” artinya hari tambahan karunia, juga disebut Ilari 

besar, Nabi  bertanya: Kanapa demikian? Jawabnya: sebab  Allah membuat lapangan 

luas (di surga) dasarnya kasturi putih, dan setiap Jumat, para Nabi datang, duduk di 

atas mimbar dari cahaya bertaburan permata, yang diliputi dengan kursikursi dari nur 

tempat duduk para Siddiqin dan para syuhada', kemudian datang pula penghuni surga 

 

275 Tanbih al-Ghafiln 

'Adn mereka duduk di dataran tinggi kasturi itu, Firman Allah kepada mereka: "Aku 

yaitu  Yang menepati janjiKu, dan Penyempurna nikmat bagimu, di sini yaitu  

tempat KehormatanKu, mintalah kepadaKu”. Lalu kata mereka: "Ya Tuhan, kami 

memohon keridaan dan surgaMu, JawabNya: "Kutempatkan kamu di surgaKu yaitu  

bukti keridaanKu”. Hal itu bertepatan dengan naiknya Imam salat (khatib) hingga 

selesai acara salat Jumat, Lalu dibukakan bagi mereka segala yang belum pernah 

mereka nikmati di dunia. Sesudah itu, mereka kembali ke tempat masing-masing, dan 

merasa tidak ada yang lebih baik, lebih penting dalam menambah kehormatan dan 

kemuliaan, selain hari Jumat, itulah sebabnya disebut "Yaumul mazid” dan pada hari 

itu pula terjadinya hari Kiamat”. Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Salat 5 waktu Gika dilakukan secara) berjamah, dan salat jumat hingga jumat 

berikutnya yaitu  jadi penebus dosa-dosa yang diperbuat di antara keduanya, 

sepanjang tidak berbuat dosa-dosa besar”. (Hadis dari Anas Malik )  

 

ALLAH MAHA MENGETAHUI  

 

 

 

 

  

 

276 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 34  

Tentang Keagungan Masjid  

 

Al-Faqih , Nabi bersabda:  

 

Artinya:  

“saat  seseorang (dari kamu) masuk ke Masjid, muka lakukanlah salat (sunah 

Tahiyatul Masjid) 2 rakaat, sebelum duduk”. (A-Hadis)  

 

Hadis tersebut di atas berlaku jika masuknya itu di saat diperbolehkan melakukan 

salat sunah, namun  jika masuknya di saat terlarang melakukan salat, maka tetap tidak 

boleh, dicukupkan dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan salawat. Dan 

pahala membaca semua itu hampir sama dengan salat "Tahiyyatal Masjid” dan berarti 

ia termasuk orang yang mengagungkan Masjid. (Al-Faqih menjelaskan).  

 

Al-Faqih , saat  Salman Farisy membeli seorang hamba (pembantu wanita), lalu Abu 

Darda memberi nasihat (lewat surat) sebagai berikut: "Hai kawanku, manfaatkan 

sebaik-baiknya masa hidup ini demi semangatnya beribadat, sebelum kedatangan 

bala yang menghalanginya. Dan manfaatkan pula kesempatan demi tercapainya 

berkah doa dari para penderita bala, belas kasihanilah anak-anak yatim, dengan 

mengusap kepala dan memberinya makan, agar hatimu lunak dan tercapai segala 

maksud (tujuan).  

 

Hai Kawanku, pernah kusaksikan seseorang mengeluh akibat terasa keras hatinya (di 

hadapan Nabi) lalu beliau  bersabda: Apakah kau menghendaki lunak hati dan 

tercapai maksudnya? Jawabnya: Ya  

 

Kemudian sabda beliau: "Belaskasihanilah anak-anak yatim, dengan mengusap 

kepalanya, dan memberinya makan, pasti berubah menjadi lunak hatimu dan tercapai 

maksudmu”.  

 

Seterusnya kata Abu Dzar: ”Kawanku, Jadikanlah masjid bagai rumahmu, sebab  

kudengar Rasulullah « bersabda: Masjid itu yaitu  rumah setiap orang bertakwa, dan 

Allah menjamin kepada orang yang menganggapnya sebagai rumahnya, dengan 

 

277 Tanbih al-Ghafiln 

kelapangan hati, kesenangan dan kepuasan serta mudah melewati shirath, dan 

selamat dari api neraka, cepat menuju keridaan Allah .  

 

Hiduplah di dunia ini bagai seorang tamu, dan Jadikanlah masjid itu sebagai 

rumahmu, dan latihlah lunak hatimu dan belas kasihan, bertafakkurlah dan menangis 

selalu, jangan sampai hawa nafsu mengakibatkan pikiran atau hatimu kacau. (Hakim 

Umair )  

 

Tidak pantas bagi orang mukmin, keluar tempat kecuali tiga tempat, yaitu: 1. 

Meramaikan masjid (mengikuti kegiatan masjid), 2. Rumah tempat tinggalnya, 3. 

Tempat yang diperlukan (ada urusannya). (Qatadah)  

 

Keadaan orang munafik di dalam masjid yaitu  seperti burung dalam sangkar, 

sedangkan orang mukmin di dalam masjid yaitu  seperti ikan di dalam air (betah atau 

senang)”. (Nazzal Saburah).  

 

Khalf Ayyub tengah duduk di masjid, tiba-tiba pembantunya datang menanyakan 

sesuatu, lalu ia mengajaknya ke luar masjid, untuk menjawab dan saat  ditanya: 

"Kenapa demikian. Jawabnya: "Sejak lama aku tidak pernah berbicara masalah 

duniawi di dalam masjid, hingga sekarangpun aku tidak berani melanggarnya”. (Khalaf 

Ayyub).  

 

Seseorang akan dapat memperoleh kedudukan di sisi dengan mengagungkan 

perintah-perintahNya. Baitullah dan hambaNya, sedang masjid yaitu  termasuk 

Baitullah, dari itu orang mukmin yang mengagungkannya berarti pula mengagungkan 

Allah (demikian Al Faqih).  

 

Selamanya aku tidak pernah bersandar di masjid (menyandarka Punggungnya), atau 

membujurkan kaki, atau membahas urusan duniawi di masjid”. (Ahli zuhud)  

 

Seruan Al-Faqih:” Keterangan di atas hendaklah dijadikan tuntunan bagi kita, 

sebagaimana para shalihin mengagungkan masjid (tempa beribadat).  

 

 

278 Tanbih al-Ghafiln 

Lima amalan di bawah ini, tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah dan para sahabat 

(pengikut)nya, yaitu:  

 

1. Membiasakan salat berjamaah (tetap).  

2. Mengikuti tuntunan Rasulullah (sunahurrasul).  

3. Meramaikan masjid (dengan kegiatan 'ubudiyah).  

4. Membaca (belajar dan mengajar) Alquran.  

5. Berjuang menegakkan kalimatullah (agama Islam), (demikian kata Auza').  

 

Kata Hasan Ali -: "Tiga orang yang selalu dilindungi Allah, yaitu:  

1. Orang yang masuk masjid Lillaahhi Ta'ala (sebab  Allah), ia yaitu  tamu Allah 

hingga pulang rumah.  

2. Orang ziarah (silaturrahmi) kepada kawan (muslim)nya berdasarkan Lillaahhi 

Ta'alaa berarti ziarah kepada Allah.  

3. Orang yang beribadat Haji atau Umrah Lillaahhi Ta'ala, yang berarti utusan Allah 

sampai pulang.  

 

Tiga benteng pertahanan seorang mukmin, yang melindunginya dari bisikan atau 

gangguan setan, yaitu:  

 

1. Masjid,  

2. Zikrullah,  

3. Membaca Alquran.  

 

Untuk memperoleh bidadari surga dikenakan mas kawin (mahi atau seri kawin), 

sedangkan mas kawinnya ialah: "Membersihkan masjid (dari segala kotoran yang ada 

di dalamnya) dan meramaikannya (denga mengikuti aktivitas masjid, terutama salat 

jamaah). (Hasan Bashry)  

 

Kata Anas Malik :  

 

Artinya:  

 

279 Tanbih al-Ghafiln 

"Orang yang menyalakan lampu di masjid, maka tiada hentinya malaikat dan 

penangsungjawab "Arasys memohonkan ampun basinya, selama lampu itu menyala 

di masjid”.  

 

Masjid yaitu  merupakan rumah Allah di bumi (Baitullah) dan orang yang salat di 

masjid berarti tamu Allah, yang wajib dihormati dan dimuliakan (oleh tuan rumah)”. 

(Umar Khatthab).  

 

Al-Faqih menerangkan bahwa: Ada 15 keagungan masjid yaitu:  

 

1. Mengucap salam saat  masuk, jika orang-orang tengah duduk, namun  jika tiada 

orang atau tengah melakukan salat, maka uluk salam ditujukan dirinya sendiri dan 

para hamba Allah yang shalih.  

 

2. Salat sunah 2 rakaat, berdasarkan hadis Nabi .  

 

Artinya:  

"Segala sesuatu punya adab atau aturan, sedang aturan masuk masjid yaitu: "Salat 

sunah 2 rakaat”. (Al-Hadise)  

 

3. Tidak menyelenggarakan jual beli di dalamnya.  

 

4. Tidak menghunus pedang (senjata tajam dan lain-lain).  

 

5. Tidak mencari barang (sesuatu) yang hilang.  

 

6. Tidak mengeraskan suara, kecuali zikir yang sekira tidak mengganggu lain orang 

(tasywisy).  

 

7. "Tidak membahas masalah duniawi.  

 

8. Tidak mengadakan perang mulut (bertengkar).  

 

9. Tidak melangkahi orang duduk (menyakitinya).  

 

280 Tanbih al-Ghafiln 

 

10. Tidak mendesak dan menyempitkan lain orang dalam barisan (shaf).  

 

11. Tidak melewati orang salat (di mukanya).  

 

12. Tidak meludah di dalamnya.  

 

13. Tidak membunyikan jari-jari (menekuk-nekuknya).  

 

14. Melenyapkan kotoran atau najis, anak-anak kecil, orang gila dan menegakkan 

hukum had.  

 

15. Selalu berzikir kepada Allah.  

 

Nabi  bersabda: Akan terjadi pada umatku (kelak di suatu saat) masjid dibuat 

membahas aktifitas urusan duniawi, mereka bukan termasuk sabilillah (ahli 

menegakkan agama), oleh sebab  itu kamu  jangan ikut mencampuri urusannya”. 

(Hasan )  

 

Nabi  bersabda: Ada 4 macam yang asing di dunia ini, yaitu:  

 

1. Alquran di dalam dada orang kejam (zalim).  

2. (Bangunan) Masjid di sekitar masyarakat (daerah) tarikushshalah (tidak melakukan 

salat).  

3. Alquran (Mush-haf) di rumah (orang yang tidak pernah) dibaca.  

4. Orang baik (shalih) yang hidup di kelilingi (di tengah-tengah) manusia biadab (tak 

berakhlak). (Hadist dari Zuhry dari Abu Hurairah -)  

 

Nabi  bersabda: "Masjid-masjid itu kelak berbentuk onta dari ambar berkaki putih, 

leher za'faran, kepala kasturi, dahi zabarjad hijau, dibawa oleh Muazin dengan 

dukungan para imam, di hari kiamat i berjalan bagai kilat menyambar, hingga orang 

mengira: "Itulah para malaikat mugarrab, dan para Nabi Rasulullah Allah, Lalu 

sangkaan itu diperingatkan: "Mereka itu bukan .para malaikat mugarrab dan bukan 

pula para Nabi Rasulullah Allah sebagaimana perkiraan kalian, namun  mereka yaitu  

 

281 Tanbih al-Ghafiln 

umat Nabi Muhammad  yang aktif mengikuti salat berjamaah lima waktu (sehari 

semalamnya). (Demikian Anas Malik meriwayatkan)  

 

Masjid-masjid itu kelak di hari Kiamat bagaikan kapal laut (bahtera), yang dihiasi 

permata yakut, dan memberi pertolongan (Pembelaan) terhadap para ahlinya (sivitas 

masjid terutama yang berjamaah salat 5 waktu). (Demikian WAHB MUNABBIH)  

 

Kata S. Ali bin Abu Thalib Karramallahu Wajhah.  

 

Artinya:  

“Pada suatu saat akan terjadi Islam dikenal hanya namanya saja Alquran hanya 

tulisannya, masjid-masjid dibangun dengan megah dan indah, namun  jamaahnya 

kosong tidak ingat Allah (sikrullah), sejahat-jahat manusia saat itu yaitu  pura Ulama, 

sebab merekalah yang menyalakan fimah macam-macam, dan kepada mereka pula 

kembalinya”.  

 

 

 

  

 

282 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 35  

Tentang Keutamaan Sedekah  

 

Al-Faqih , dari Abu Dzar Ghifary: "Salat yaitu  tiang agama, dan jihad yaitu  puncak 

amal, sedangkan sedekah yaitu  suatu keistimewaan (ajaib), diulang sampai 3x, Lalu 

ditanya tentang puasa, Jawabnya: Alat pendekat kepada Allah, tidak ada 

keistimewaannya. Lalu sedekah manakah yang paling utama? Jawabnya: "Yang 

terbanyak, dan dibacakan pula ayat:  

 

Artinya:  

"Kamu tidak akan mencapai bakti sempurna. sebelum membelanjakan setengah harta 

yang kau cintai”. (Ali “Imran 92)  

 

Dan jika tidak punya? Jawabnya: Kelebihan harta, jika tidak punya Ya membantu 

dengan tenaga, Jika tidak kuat? Jawabnya: memelihara diri dari api neraka, sekalipun 

hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Jika itu juga tidak punya? Jawabnya: 

"Tahan dirimu (tidak sampai menyakiti orang)”. Disebutkan dalam riwayat lain bahwa 

ini yaitu  Hadis Rasulullah .  

 

Al-Faqih, Nabi  bersabda: "Setiap matahari terbit dua malaika' memanggil masyarakat 

dunia dari sebelahnya, semuanya mendengaf panggilan itu, kecuali jin dan manusia, 

yaitu: "Sekalian manusia, cepat cepatlah menuju Allah, bahwasanya yang sedikit 

dapat mencukupi, yaitu  lebih baik, daripada yang banyak melupakan. Lalu kata 

mereka berdua: "Ya Allah, berilah ganti, pada orang yang membelanjakan hartanya, 

dan binasakanlah harta orang yang kikir”.  

 

Al-Faqih  kata Ibnu Abbas .: "Rasulullah  menemukan orang berpegang kelambuh 

Kakbah seraya berdoa: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan keagungan 

rumah ini, ampunilah aku”. Lalu beliau  bersabda: "Hai hamba Allah, mintalah kepada 

Allah dengan keagungan (kehormatan)mu, sebab  orang mukmin lebih besar (lebih 

dihonnati) di sisi Allah daripada Kakbah lalu katanya: "Ya Rasulullah, dosaku sangat 

besar, Sabdanya: "Apa dosamu? Jawabnya: "Aku orang banyak (kaya) harta, ternak 

dan kuda, namun  jika peminta-minta datang padaku, mukaku seakan dibakar api, 

Sabdanya pula: Minggirlah hai fasik, jangan dekati aku, jangan kau bakar aku dengan 

 

283 Tanbih al-Ghafiln 

apimu, demi Allah, seandainya kamu salat dan puasa 1000 tahun, namun  tidak tahu 

budi pemberian Allah, pasti Allah melemparkan kamu ke jurang neraka, tahukah kamu 

bahwa: "Tidak tahu budi itu yaitu  kufur, tempatnya di neraka, sedangkan pemurah 

(dermawan) itu iman, dan tempatnya di surga.  

 

Nabi  bersabda: ”Pemurah (dermawan) yaitu  pohon yang akarnya di surga, 

sedangkan dahan-dahannya menurun ke dunia, maka orang yang memegangnya 

akan ditarik ke surga, Dan kikir yaitu  pohon yang akarnya di neraka, dahannya ke 

dunia, maka orang yang memegangnya akan ditarik pula ke neraka”. (Hadis dari 

'Aisyah )  

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

“Orang kikir jauh dari Allah, jauh surganya. jauh dari manusia, dan dekat nerakanya. 

Dan pemurah (loman) dekat pada Alah dekat surganya, mudah bergaul manusia. jauh 

api neraka”. (Al-Hadis)  

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Peliharalah  hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan sembuhkanlah (obatilah) para 

pasicumu (yang sakit dari keluarsamu) dengan bersedekah, dan atasilah (ditolak) 

aneka balaak dengan memanjatkan doa”. (Al-Hadis)  

 

Rasulullah  bersabda: ”Jika ada peminta-minta janganlah kau patahkan harapannya 

(dengan kerasnya penolakan), hendaklah kau jawab dengan sopan dan ramah, atau 

memberi sedikit atau penolakan yang baik, sebab  yang datang padamu itu terkadang 

bukan manusia atau jin, yang sekedar menguji kamu, bagaimana kau memanfaatkan 

nikmat yang Allah berikan kepadamu”. (Abdurrahman Salmany).  

 

Rasulullah  bersabda: "Orang yang bersedekah di siang atau malam hari pasti dijaga 

dari mati tergigit hewan berbisa, atau kerobohan (sesuatu) atau mati mendadak pada 

hari atau malam itu”. (HR. Sa'id Mas'ud Kindy).  

 

284 Tanbih al-Ghafiln 

 

Nabi  bersabda: "Harta kekayaan tidak menjadi habis (berkurang) dengan atau sebab  

bersedekah, dan orang yang suka memaafkan kesalahan lain atau penganiayaan 

terhadap dirinya, pasti ditambab kemuliaannya, dan orang yang tawadlu' sebab  Allah, 

pasti diangka derajatnya”. (Dari Abu Hurairah )  

 

Ikrimah dari Ibnu Abbas  katanya: "Dua dari setan dan dua dari Allah, lalu membaca 

ayat:  

 

Artinya:  

"Setan membayang-bayangi pikiranmu dengan kemiskinan dan menyuruh kikir 

(berbuat keji).  

 

Sedangkan Allah menjanjikan pengampunan bagimu dan karunia, (yaitu agar kamu 

taat beribadat dan bersedekah demi tercapainya pengampunan dan karunia 

daripadaNya).  

 

Allah sangat luas karuniaNya dan Mengetahui (balasan bersedekah bagi hambaNya. 

(Al-Bagarah 268) Rasulullah bersabda: "Masyarakat (suatu kaum) yang melanggar 

janjinya (kepada Allah), pasti diuji dengan pembunuhan (peperangan dan lain-lain), 

dan masyarakat yang membiarkan adanya pelacuran merajalela ' di wilayahnya, pasti 

dicoba bala banyak kematian, dan tiada masyarakat ' yang menolak pengeluaran 

zakat, kecuali Allah menunda turunnya hujan ' bagi mereka”. (HR. Buraidah)  

 

Tiga baris tulisan terpampang di pintu surga yaitu:  

 

Artinya: : ”Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah, dan Nabi Muhammad yaitu  

Rasulullah Allah”.  

 

Artinya: ”Umat berdosa, Tuhan Yang Pengampun”.  

 

Artinya:  

 

285 Tanbih al-Ghafiln 

"Kami memperoleh (ganjaran) apa yang telah kami amalkan mendapat laba apa yang 

telah kami berikan, dan merugi apa yang kami tinggalkan”. (Demikian Dlahak dari 

Nazaal Sabrah).  

 

Dan dinyatakan pula bahwa, orang yang menolak 5 perkara pasti dibalas pula dengan 

5 penolakan yaitu:  

 

1. Menolak kewajiban mengeluarkan zakat, pasti ditolak kesclamatan atau keamanan 

atau terpeliharanya harta.  

 

2. Tidak (enggan) bersedekah, pasti dikurangi keschatan jasmaninya (kesehatan 

rohani sudah nyata berkurangnya, yakni dengan enggan sedekah).  

 

3. Menolak wajib zakat tanaman (padi, jagung dan lain-lain) pasti ditolak berkah 

(cukup)nya tanah.  

 

4. Menolak doa (tidak mau berdoa), pasti ditolak mentah-mentah oleh | Allah (Dia 

enggan menerima orang yang enggan berdoa).  

 

5. Menolak salat (enggan melakukannya atau sembarangan dalam memeliharanya), 

pasti ditolak oleh kalimat syahadat”LAA ILAAHA ILLALLAAH” yang berarti 

mendaftarkan diri sebagai orang pertama penghuni kekal neraka (saat matinya).  

 

Satu dirham disedekahkan saat  badannya sehat dan sayang (kikir) pada uang 

tersebut, yaitu  lebih utama dibanding 100 dirham diwasiatkan menjelang mautnya. 

(Ibnu Mas'ud ).  

 

Di zaman Nabi Isa ada orang dijuluki (sebutan) Mal'un, sebab  kikirnya. Pada suatu 

hari datanglah seorang (pejuang) yang akan pergi perang, katanya: "Coba, berilah 

aku senjata untuk berperang, demi keselamatanmu dari api neraka”. Ia tidak 

memperhatikan permintaan orang, sampai orang tersebut pergi. namun  sesudah itu 

MaPun menyesal, dan dipanggillah orang tersebut, lalu ia berikan pedang kepadanya. 

Dan pulanglah pejuang itu, tengah perjalanan ia bertemu dengan Nabi Isa bersama 

seorang 'Abid (Ahli ibadat) selama 70 tahun. Kata Isa: "Hai pejuang dari mana pedang 

 

286 Tanbih al-Ghafiln 

itu? Jawabnya: Dari Mal'un. Dan Nabi gembira mendengarnya, dan bertepatan 

dengan itu, Mal'un tengah duduk di depan pintu rumahnya, mendadak ia berdiri akan 

menyambut Nabi Isa bersama Abid itu, Jalu kata 'Abid tersebut: "Aku akan segera 

pergi (menjauhinya), sebelum terbakar dengan apinya”. Kemudian turunlah wahvu: 

"Hai Isa, katakanlah kepada hambaKu (Mal'un) bahwa Aku sudah mengampuni 

dosanya sebab  sedekah pedangnya itu, dan sebab  dia senang kepadamu, juga 

sampaikan kepada 'Abid tersebut bahwa: Dia yaitu  kawanmu kelak di surga”. namun  

'Abid menjawab: "Aku tidak rela berkawan dia di surga. Lalu turun pula wahyu 

berikutnya: "Hai Isa, katakan kepada 'Abid itu, bahwa: Kau tidak relaakan 

keputusanKu, dan menghina orang, oleh sebab  itu mulai saat ini Kujadikan dia Mal'un 

dan penghuni neraka kelak. Dan yang semula disebut Mal'un kini menggantikan 

tempatnya 'Abid di surga (menjadi penghuni surga kelak)”.  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Bahwasanya dari pintu langit malaikat menyeru: 

"Orang yang menghutangkan hari ini (di dunia), pasti dibayar kelak (di akhirat). Dan 

ada pula dari neraka yang berseru: "Hai sekalian manusia, kau diciptakan atau 

dilahirkan untuk mati, dan kini kau membangun untuk rusak binasa”.  

 

Ditanyakan kepada Nabi : "Ya Rasulullah, saat  engkau keluar dari dunia, maka 

permukaan bumi lebih baik bagi kami ataukah di dalam perutnya”. Kata Abu Hurairah 

. Sabda beliau : Jika para penguasa kamu orang baik-baik, dan para hartawannya 

dermawan, serta segala urusan dimusyawaratkan, maka di Permukaan bumi yaitu  

lebih baik daripada di dalam perutnya. namun  jika para penguasa kamu orang 

jahatjahat, dan para jutawannya (orang kaya) kikir-kikir, serta segala urusan 

dipercayakan kaum wanita, maka di dalam perut bumi yaitu  lebih baik dari pada 

diatasnya. (Al-Hadis)  

 

Jika kau menginginkan atau kuat menabung ditempat yang paling aman dari 

gangguan ulat atau para penjahat (pencuri), maka lakukanlah yaitu dengan 

bersedekah (Tabungan akhirat). (Ibnu Mas'ud)  

 

Orang yang mengeluarkan wajib zakatnya, dan menjamu tamu, menyampaikan 

amanat, maka berarti telah lenyap sifat kikir darinya. (Al-Hadis).  

 

 

287 Tanbih al-Ghafiln 

Bersedekahlah kamu, kecil atau besar sedekah tersebut sebab  19 kebaikan 

terkandung di dalamnya, yaitu 5 dinikmati di dunia, dan lima lainnya di akhirat:  

 

a.Lima faedah yang dinikmati di dunia:  

 

1. Membersihkan harta, Sabda Nabi :” Ingatlah bahwa jual beli itu selalu diliputi oleh 

lagha, sumpah dan dusta, dari itu bersihkanlah dengan sedekah.  

 

2. Membersihkan dosa-dosa yang diperbuat badan,  

Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Ambillah setengah harta mereka demi kebersihan dan kesucian mereka”. (AtTaubah 

103)  

 

3. Menolak aneka bala dan penderitaan (penyakit), Hadistnya:  

 

Artinya:  

"Sembuhkanlah (keluarga atau saudara atau kawan) kamu yang sakit dengan 

bersedekah”. (Al-Hadis)  

 

4. Membesarkan (membuat gembira) hati orang miskin, sedang sebaik-baik amal 

yaitu  membuat gembira orang mukmin.  

 

5. Memberkahkan harta dan lapang rezekinya, Firman Allah:  

 

Artinya: "Apa saja yang kau sedekahkan (dibelanjakan), Dia mengguntinya”.  

 

b. Dan 5 faedah akhirat:  

 

1. Sedekahnya diganti dengan naungan baginya.  

2. Mengurangi beban tanggungan (hisab)nya.  

3. Menambah berat timbangan amal baiknya.  

4. Memudahkan lewat di atas jembatan (shirath).  

 

288 Tanbih al-Ghafiln 

5. Meningkatkan derajatnya di surga.  

 

Seandainya tiada faedah sedekah kecuali hanya memperoleh doa fakir-miskin, maka 

bagi akal sehat sepantasnya melakukannya (pasti bersedekah), apalagi dengan 

bersedekah dapat memperoleh keridaan Allah, dan mendongkolkan setan (demikian 

Al-Faqih).  

 

Sedekah bukan pekerjaan ringan, sebab  seseorang tidak mungkin mampu 

melakukannya sebelum melepaskan 70 belenggu syetan, lagi pula sedekah yaitu  

sunah (kelakuan) para shalihin”. . (Suatu riwayat).  

 

Al-Faqih, Pada suatu hari Abdullah Zabir mengirim uang 2 kantong berisi 180.000 

(seratus delapan puluh ribu perak) kepada 'Aisyah yang tengah berpuasa, lalu dibagi-

bagikan semuanya, hingga sore habis dan tidak menyisakan sepeserpun. Lalu 

menjelang buka ia menyuruh pembantunya menyiapkan hidangan buka puasa. 

Kemudian disiapkan roti dan minyak zaitun, seraya berkata (pembantunya): Apakah 

tidak dapat mengambil uang yang dibagi-bagi itu barang sedirham saja untuk mem 

beli daging?. Lalu Jawabnya: "Sudahlah, kau jangan marah kepadaku, seandainya 

kau ingatkan tadi, tentu aku bisa melakukannya.  

 

Kata Urwah Zubair: "Aku melihat 'Aisyah sedekah 70.000 (tujuh puluh ribu) dirham, 

sedangkan baju bagian pinggangnya terbelah”.  

 

saat  Abdul Malik Abjar menerima pusaka sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) dirham, 

lalu dibagi-bagikan masing-masing satu kantong kepada saudara-saudaranya seraya 

berkata: "Aku setiap berdoa memohonkan surga bagi saudara-saudaraku, kenapa aku 

harus kikir (harta dunia) terhadap mereka?  

 

Seorang wanita cantik minta-minta (datang) kepada Hasan Abu Sinan, lalu ia 

menyuruh pembantunya: "Berikan 400 (empat ratus)  

 

dirham kepadanya”. saat  ditanyakan: Kenapa kau berikan uang sebesa, itu, kepada 

seorang peminta yang biasanya hanya cukup diberi satu dirham? Jawabnya: "sebab  

kecantikannya itu aku khawatir di tengah meminta minta ada orang yang jahil 

 

289 Tanbih al-Ghafiln 

menggunakan kesempatan merusak, kehormatannya, oleh sebab  itulah aku 

memberinya cukup besar agar ia berhenti dari pekerjaan (meminta-minta) dan aku 

berharap ada orang yang menikahinya.  

 

Seorang sahabat menerima hadiah kepala kambing, katanya: ”Kawanku Fulan lebih 

berhajat daripada aku, dan berikanlah kepala kambing itu kepadanya, namun  kawan 

pertama itu berkata: ”Kawanku (yang kedua) lebih berhajat, daripada aku lalu 

diberikan kepadanya, namun  kawan ini juga berkata. ” Kawanku saja yang lain, hal itu 

berputar hingga tujuh rumah dan akhirnya kembali lagi pada sahabat pertama yang 

diberi kepala kambing tersebut dan turunlah firman Allah:  

 

Artinya:  

"Mereka mengutamakan kawan melebihi dirinya sendiri. sekalipun mereka sendiri 

kelaparan”. (Hasyr 9)  

 

Riwayat lain menyebutkan bahwa: "Seorang sahabat Anshar puasa, saat  berbuka, 

tidak ada makanan buat berbuka lalu terpaksa hanya minum air, kemudian esok 

harinya berpuasa lagi bukanya juga hanya minum air, pada hari ketiga ia merasa 

sungguh-sungguh lapar, lalu ia diingatkan (diajak) ke rumah oleh sahabat Anshar 

lainnya, sesudah  sampai di rumah ia bertanya: "Bu ini ada tamu, apa punya makanan? 

Jawab istrinya: "Ada, untuk makan seorang”. Padahal ia dan istrinya juga puasa anak-

anaknya juga belum makan, katanya: ”Tidurkan dulu anak-anak sebelum makan, nanti 

sewaktu tamu makan padamkanlah lampunya, Jalu duduk bersamanya seakan-akan 

makan bersama.” Hal itu dilakukan hingga kenyanglah tamunya itu.  

 

Kemudian pada pagi harinya ia salat Subuh, berjamaah dengan Rasulullah  dan 

sesudah beliau salam, berkata kepada sahabat Anshar: "Sungguh Allah sangat rida 

atas perbuatanmu dan istrimu, lalu beliau membaca ayat tersebut di atas, yang 

artinya: "Mereka mengutamakan kawan melebihi pada dirinya sendiri, sekalipun 

mereka sendiri kelaparan, dan orang yang tida kikir, itulah orang-orang yang 

beruntung”. (Hasyr 9)  

 

Kata Hamid Laffaf: "Aku rida padamu dengan empat perkara, sekalipun jauh jika 

dibandingkan dengan para sahabat Nabi  dahulu, yaitu:  

 

290 Tanbih al-Ghafiln 

1. Perhatikanlah kekuranganmu dengan kewajibanmu, sebagaimana dulu para 

sahabat memperbanyak amal sunah.  

2. Harus khawatir jika dosa-dosamu tidak diampuni Allah, sebagaimana dulu para 

sahabat khawatir jika amalnya tidak diterima Allah.  

3. Jauhilah hal-hal yang haram, sebagaimana dulu para sahabat menjauhi hidup 

mewah (berlebihan).  

4. Rasa setia kawan (belas kasih) kepada mereka hendaklah diutamakan, 

sebagaimana dulu para sahabat belas kasih kepada musuh-musuhnya (sesudah  

terbukanya kota Makkah atau mengampuni lawannya).  

 

ALLAH MAHA MENGETAHUI  

 

 

 

 

 

  

 

291 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 36 

 

Tentang Sedekah Penolak Bala  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdul Faraj Ady, katanya: "saat  Nabi 

Isa melewati suatu kampung, masyarakatnya mengadukan seorang tukang penatu 

yang sering merobekkan pakaian masyarakat (orang yang meletakkan pakaiannya 

untuk dipenatu kepadanya), lalu ditahannya. Lalu atas dasar pengaduan itu, Nabi Isa 

berdoa kepada Allah (yang doanya pasti dikabulkan), agar ia tidak dapat membawa 

bungkusan baju-baju itu ke rumahnya, Kemudian pergilah tukang penatu itu untuk 

menatu pakaian dan membawa 3 potong roti, tiba-tiba Seorang yang biasa beribadah 

di gunung mengucapkan salam dan bertanya: "Hai penatu, kau punya roti, berikanlah 

kepadaku! Sejak aku lama tidak makan. Tukang penatu memberinya sepotong, dan 

Abid menerimanya seraya berdoa: "Mudah-mudahan Allah mengampuni dosamu dan 

mensucikan hatimu”. Lalu ia berikan sepotong lagi, Abid menerima seraya berdoa: 

"Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa: dosa terdahulu dan yang akan datang 

bagimu”. Lalu ia berikan lagi sepotong, dan Abid berdoa: "Mudah-mudahan Allah 

membangunkan gedung bagimu di surga”. Maka saat  sore tukang penatu pulang 

dengan sclamat. sesudah  masyarakat menyaksikan ia pulang dengan selamat, maka 

mengadu lagi kepada Nabi Isa . Dan kata Isa : "Panggil ia kemari. Sesudah tukang 

penatu datang, ia ditanya: "Apa yang kau lakukan di hari ini hai tukang penatu? 

Jawabnya: "Seorang Abid yang biasa beribadah di puncak gunung itu, datang 

kepadaku dan minta makan, lalu kuberikan 3 potong roti untuknya, dan setiapnya ia 

berdoa. Kemudian kata Isa: "Mari kulihat bungkusanmu itu sesudah  dibuka, ternyata 

yang dibungkus (isinya) itu, berupa ular hitam yang mulutnya dibelenggu besi. Dan 

kata Isa selanjutnya: "Hai ular, Jawabnya: "Baik Nabiyullah, Bukankah diperintah 

membinasakan orang ini? Jawabnya: "Ya, tapi sewaktu Abid datang minta makan 

kepadanya, dan ia memberikan 3 potong roti, dan setiapnya Abid itu berdoa serta 

doanya didukung (diamini) oleh para malaikat, dengan demikian para malaikat atas 

perintah Tuhan membelenggu mulutku dengan besi. Lalu Nabi Isa  berkata 

kepadanya: ”Rubahlah kelakuan atau amal perbuatanmu yang tak terpuji itu, sebab  

hal itu sangat merugikan masyarakat, untunglah dalam hal ini kau diampuni oleh Allah 

berkat sedekahmu itu”.  

 

 

292 Tanbih al-Ghafiln 

Al-Faqih meriwayatkan lagi dengan sanadnya dari Salim Abul Jady, katanya: 

"Seorang wanita membawa anaknya keluar, lalu serigala menerkam anaknya itu, dan 

ibu itu mengejarnya, di tengah jalan bertemu orang minta-minta (pengemis), dan roti 

yang dibawa itu diberikan kepadanya, dan tidak lama kemudian serigala datang 

memulangkan anaknya itu. Lalu terdengar olehnya suara sesuap demi sesuap”.  

 

Dan dengan sanad serupa, A'masy dari Abu Sufyan dari Mutib Sumay, katanya: 

"Seorang pendeta yang sudah 60 tahun beribadat di biaranya, lalu tergoda seorang 

pelacur, hingga melanggar larangan Allah, menjelang kematiannya ia memberi 

sepotong roti kepada pengemis. Sesudah mati amalnya ditimbang, lebih berat 

dosanya daripada 60 tahun ibadatnya. namun  sesudah ditambah dengan sedekah roti 

sepotong, mendadak berubah timbangannya menjadi lebih berat amal baiknya 

daripada dosanya, dan selamatlah ia berkat sedekahnya.  

 

Sehubungan dengan itu, ada yang menyatakan bahwa sedekah dapat menolak 76 

bahaya kejahatan. Bahkan Abu Dzar Ghifary menyebutkan: "Tidak mungkin orang 

dunia dapat bersedekah, sebelum menang (menerobos) kubu pertahanan setan 

sebanyak 70 benteng (kubu) penghalangnya. Dan disebutkan pula oleh Qatadah 

bahwa: Sedekah mampu memadamkan dosa seperti air memadamkan api.  

 

Pada suatu hari 'Aisyah tengah duduk, lalu datanglah seorang wanita yang menutupi 

tangan dengan lengan bajunya, dan saat  ditanya jawabnya: Jangan tanyakan hal ini 

hai Ummul Mukminin. namun  sesudah  didesak, ia menjawab, katanya: Aku punya orang 

tua (ayah-Ibu), dulu waktu hidupnya, ayah seorang dermawan sedang ibuku tidak 

pernah bersedekah kecuali hanya sepotong gajih (lemak) dan baju lowakan (yang 

sudah dipakai), lalu sesudah mereka tiada, aku mimpi seolaholah hari Kiamat telah 

terjadi, dan aku melihat ibuku di tengah-tengah orang banyak, ia menutup aurat hanya 

dengan baju lowakan dan gajih di tangannya dijilati terus, seraya menjerit: "Aduh haus, 

haus padahal ayahku tengah memberi minum orang banyak yang mengelilingi telaga 

dan memang avahku termasuk dermawan (suka bersedekah), lalu aku membawanya 

segelas untuk ibuku, kemudian terdengar suara: "Hati-hati orang yang memberi 

minum pasti tangannya akan mati”, lalu bangunlah aku dan terperanjat sebab  

ternyata tanganku telah mati.  

 

 

293 Tanbih al-Ghafiln 

saat  Malik Dinar duduk-duduk, datanglah seorang peminta-mint dan ia menyeru 

istrinya supaya mengambilkan keranjang yang penuh kurma, lalu diberikannya 

separoh keranjang. Kemudian tegur istrinya: "Pantaskah seorang seperti anda disebut 

zuhud, dan pantaskah kiranya menghadiahkan kurma separuh-separuh kepada raja? 

Lalu diberikan lagi separuh keranjang kurma itu kepada pengemis tadi, dan berkatalah 

Malik kepada Istrinya:  

 

Artinya: "  

”Tangkap dan belenggulah ia, lalu masukkan ke neraka Jahim kemudian dengan 

rantai panjang 70 hasta ikatlah ia, Bahwasanya ia tidak beriman kepada Allah Yang 

Agung, dan tidak memberi mukan orang-orang miskin”. (Al-Haggah 30-34)  

 

Tanya istri: "Kenapa berat sekali? Jawabnya: "Demikianlah siksa orang kafir dan 

orang yang tidak mau bersedekah kepada orang miskin. Kemudian katanya pula: "Hai 

wanita kami telah meletakkan setengah rantai dari leher kami itu dengan iman, maka 

setengah yang lain harus dengan sedekah”.  

 

Al-Faqih berkata: "Muhammad Fadlil meriwayatkan dengan sanadnya dari 

masyarakat Bashrah, katanya: "Ada seorang peternak (Badwi) langka bersedekah, 

lalu ia bersedekah domba kecil kurus, dan di malam harinya ia mimpi seakan domba-

domba seluruhnya menyerang dengan tanduknya, kecuali domba kecil kurus itu 

membelanya. Dan sesudah  bangun ia berkata: "Demi Allah, aku akan berusaha 

semaksimal mungkin memperbanyak kawan-kawanmu, akhirnya ia sering 

bersedekah dari kambing (domba-domba)nya itu”.  

 

Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

"Setiap orang pasti akan menghadap dan bicara langsung dengan Tuhannya, ia 

menoleh ke kanan terlihatlah amal kebaikan yang dilakukannya, dan ke kiri terlihatlah 

perbuatan jahatnya, kemudian ke depan terlihatlah api, dari itu peliharalah dirimu dari 

sengatan api sekalipun dengan sedekah separuh biji kurma.  

(HR. A'masy dari Khaitsamah, dari Ady Hatim )  

 

 

294 Tanbih al-Ghafiln 

Ada 10 amalan yang sanggup mengantarkan manusia ke tingkat manusia baik dan 

derajat tertinggi, yaitu:  

1. Memperbanyak sedekah. 

2. Memperbanyak bacaan Alquran.  

3. Bergaul atau menggabungkan diri dengan orang-orang yang selalu zikir kepada 

Allah, dan akhirat.  

4. Bersilaturrahmi kepada kawan atau saudara terdekat. 

5. Menengok orang atau kawan yang sakit.  

6. Mengurangi bergaul dengan orang kaya yang melupakan akhirat.  

7. Sering memikirkan kehidupan kelak di akhirat.  

8. Mengurangi hayalan (angan-angan)nya, dan sering mengingat mati (maut).  

9. Sedikit bicara, banyak diam.  

10. Tawadlu', hidup sederhana dalam berpakaian, menyenangi orang miskin dan 

belas kasihan kepada anak-anak yatim serta mengusap kepalanya.  

 

Demikian nasihat Al-Faqih, dan selanjutnya kata beliau: "Ada 7 perkara pembangkit 

semangat scdekah dan memperbesar pahalanya, yaitu:  

 

1. Bersedekah dengan harta halal, berdasarkan Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Bersedekahtlah dari hasil usahamu yang halal (baik) ..."  

 

2. Memberinya mulai dari harta sedikit jangan menunggu kaya atau banyak harta).  

 

3. Menyegerakannya, khawatir tidak punya kesempatan bersedekah sebelum mati.  

 

4. Memilih harta yang paling baik, khawatir digolongkan orang-oran yang bakhil (kikir), 

berdasarkan Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Jangan kau pilihkan yang buruk-buruk untuk sedekah, sedang kamu enggan 

menerimanya, kecuali jika mata terawup dan ketahuilah bahwa Allah Maha Raya lagi 

terpuji”.  

 

295 Tanbih al-Ghafiln 

 

5. Bersedekah dengan samar-samar, khawatir riya.  

 

6. Tidak mengundat-undat, khawatir sia-sia amalnya.  

 

7. Tidak menyakiti atau menghina yang diberi, takut dosa, Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Jangan batalkan pahala sedekahmu dengan mengunda tundat dan menyakiti 

(menghina)”. (Al-Bagarah)  

 

ALLAH MAHA MENGETAHUI  

 

 

 

 

 

 

  

 

296 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 37  

Tentang Keutamaan Bulan Ramadan  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas  katanya: "Rasulullah  

bersabda: "Bahwasanya surga diukupi daa diperhias setiap tahun (yaitu) setiap 

masuknya bulan Ramadan, saat  datang malam pertama datang pula angin yang 

disebut Mutsirah, ia menggoyangkan daun-daun surga dan menggerakkan daun 

pintunya sehingga terdengarlah suara para bidadari di surga berseru: "Siapakah kira-

kira yang meminang kepada Allah untuk mengawini setengah kami, dan mereka 

bertanya: "Hai Ridwan, malam apa ini? Jawabnya: "Hai para bidadari jelita, inilah 

malam pertama bulan Ramadan. Lah Allah berfirman: "Hai Ridwan, bukakanlah pintu-

pintu surga bagi Umat Muhammad”. Dan hai Malik: Tutuplah pintu-pintu neraka dari 

orang orang berpuasa (umat Muhammad), Dan FirmanNya pula: ”Hai Jibril, turunlah 

ke bumi, belenggu setan-setan itu dan lemparkanlah ke lautan agar tidak mengganggu 

umat Muhammad berpuasa. Lagi pula setiap malam Ramadan Allah berseru 3x: 

"Orang yang berdoa, pasti dikabulkan, dan yang bertaubat pasti diterima, yang mohon 

ampun pasti diampum dosanya. Lalu diserukan pula: "Siapakah yang akan menabung 

pada Zat Yang Kaya tidak pernah miskin, Yang selalu menepati tiada zalim,”. Dan 

setiap Ramadan Allah membebaskan sejuta penghuni neraka, bahkan pada hari atau 

malam Jumatnya dibebaskan sejuta perjamnys, kemudian di hari terakhir (Ramadan) 

dibebaskan lagi penghuni neraks sejuAllah orang yang dibebaskan sejak awal 

Ramadan, hingga akhirnya Di malam (lailatul) Oadar malaikat Jibril beserta para 

malaikat banyak turun berduyun-duyun ke bumi dengan panji hijau yang diletakkan d 

atas Kakbah, seriapnya membeberkan sayapnya 600 sayap, di antaranya dua sayap 

tidak pernah dihamparkan, kecuali di malam itu. Merek memberi salam kepada umat 

Muhammad yang tengah melakukan salat zikir (baik berdiri atau duduk) dan menjabat 

tangannya, mendukung doa (mengamini) mereka hingga terbit fajar”. Dan sesudah 

fajar mereka diseru kembali oleh Jibril, namun  mereka bertanya, bagaimana dengan 

hajat para umat Muhammad? Jawab Jibril: Allah memberi rahmat kepada merka dan 

memaafkan kesalahannya, kecuali 4 orang, yaitu: 1. Pecandu arak (pemabuk), 2. 

Pemberani kepada kedua orang tuanya (durhaka kepada mereka berdua), 3. Pemutus 

silaturrahmi, 4. Pemboikot kawan atau saudaranya (tidak menyapa) lebih dari 3 hari. 

lalu di malam "Idul Fitri para malaikat berdiri di perempatan jalan dan berseru: "Hai 

umat Muhammad, keluarlah (menyembah dan memohon) kepada Tuhan Yang 

 

297 Tanbih al-Ghafiln 

Pemurah, Pemberi yang besar, dan mengampunkan dosa-dosa besar, sesudah 

mereka keluar ke tempat salat 'Id, lalu Allah berfirman: "Hai para malaikat apa balasan 

mereka? Jawabnya: "Ya Tuhan, lunasilah bayaran (pahala) mereka, dan FirmanNya: 

” Kuperlihatkan padamu hai malaikat, tentang pahala puasa dan bangun malam 

mereka di bulan Ramadhan, yaitu  keridaanKu dan ampunanKu kepada mereka. 

FirmanNya pula: "Hai hambaKu mintalah, demi Kemenangan dan KeagunganKu 

segala permintaanmu baik urusan duniawi, ataupun agama pasti dipenuhi 

(dikabulkan)”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah katanya, Rasulullah  

bersabda: "Pada setiap bulan Ramadan Allah . memberi 5 perkara yang tiada 

dirasakan oleh umat lainnya, yaitu:  

1. Harumnya minyak kasturi pada mulut saat  berpuasa, kelak di sisi Allah.  

 

2. Permohonan ampun dari malaikat bagi yang berpuasa hingga berbuka.  

 

3. Dibelenggunya setan hingga mereka tiada kebebasan menggoda yang tengah 

berpuasa.  

 

4. Setiap hari surga dipercantik bagi orang yang berpuasa, FirmanNya: "Hampir para 

hambaKu yang shalih terlepas dari keberatan dan godaan dan kembali kepadamu”.  

 

5. Allah mengampuni mereka di akhir Ramadan, saat  ditanya: "Ya Rasulullah, di 

malam (lailatul) gadar? Beliau menjawab: Bukan, namun  bayaran seorang pegawai di 

akhir pekerjaan selesai”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah  katanya, Rasulullah  

bersabda: "Sungguh Ramadan telah datang di bulan Ramadan dan saat awal 

Ramadan, angin datang dari bawah 'Arsy, lalu pohon-pohon surga menyanyikan lagu-

lagu merdu, bidadari keluar dan berdoa: "Ya Tuhan, berilah dalam bulan ini suami 

yang menyenangkan dari hamba-hambaMu, maka setiap yang berpuasa pasti 

dikawinkan dengan dua orang bidadari dalam kemah permata berlubang, Firman 

Allah”:  

HUURUN MAQHUURAATUN FIL KHIYAAM  

 

298 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya:  

"Bidadari yang menetap dalam kemah-kemah”  

 

Dan masing-masing memakai 70 pakaian yang beraneka warna, 70 aneka minyak 

harum, dan setiapnya pula ranjang yagut merah, beranyam permata, yang setiap 

ranjang berisi 70 kasur seprei sutra berkilauan, dan setiap wanita diberi 70 sahaya, 

semua itu hanya balasan dari puasanya, belum balasan amal-amal lainnya. (Al Hadis)  

 

Nabi  bersabda: "Rajab yaitu  bulan bagi umatku yang punya keistimewaan seperti 

keistimewaan umatku melebihi lainnya, dan Sya'ban yaitu  bulan bagiku yang 

keistimewaannya, seperti aku melebihi Nabi lainnya, adapun Ramadan bulan bagi 

Allah, yang punya keistimewaan seperti Allah melebihi makhlukNya. (Al-Hadis)  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, katanya: ”Nabi  keluar, sedang 

kebanyakan orang tengah perang mulut, lalu beliau bersabda: "Sebetulnya aku akan 

memberitahukan tentang ”Lailatul Oadar”, namun  kekhawatiranku jangan-jangan kalian 

bersandar kepadanya, dan mudah-mudahan menjadi lebih baik, sebab nya carilah 

”Lailatul Oadar” itu pada malam 21, 23, 25, 27 dan akhir malam Ramadan, sedangkan 

tandanya: "Malam itu cuaca terang, tidak panas dan tidak dingin, pagi harinya 

matahari terbit tidak terlalu tajam sinarnya, dan orang yang bangun di malam itu 

terdorong oleh imannya dan mengharap pahala dari Allah, pasti Allah mengampuni 

dosa-dosa terdahulu baginya.  

 

Isyarah Nabi  tentang puasa dan bangun malam itu berdasarkan jman atas pahala 

yang dijanjikan Allah, dan ikhlas serta khusyuk sebab  Allah, sedang cara 

memperolehnya dengan mengagungkan Ramadan, menjaga perkataan dusta, ghibah 

dan omong kosong, serta anggota badan dari maksiat dan hati dari hasud, memusuhi 

muslim, atau menghinanya Dan kesemua itu juga harus disertai rasa tagwa (takut) 

tidak diterimanya amalyang tengah dilakukan. (Demikian Al-Faqih). . Kata Utama 

hikmah: "Ya Tuhan, Engkau menjamin pahala orang yang ditimpa musibah di dunia 

dan akhirat, jika puasaku Engkau tolak, maka janganlah Kau haramkan kami dari 

pahala musibah, ya Allah Yang Pemurah”,  

 

 

299 Tanbih al-Ghafiln 

Kami puasa bersama Rasulullah - dan saat  malam 23 Nabi melakukan salat hingga 

sepertiga malam, lalu malam 24 beliau tidak keluar, dan pada malam 25 beliau salat 

dengan kami hingga tengah malam, sabdanya: "Seandainya kami lanjutkan salat 

malam ini, dan sabdanya pula: "Orang yang keluar melakukan salat Isyaak berjamaah 

bersama imam hingga ia pulang, maka ditulis pahala seperti bangun malam baginya. 

Kemudian beliau tidak keluar pada malam 26, dan keluarnya pada malam 27, berikut 

keluarganya semua diajak salat hingga aku khawatir tidak akan sahur (menjelang 

Subuh). (Demikian kata Abu Dzar Ghifary — ) Bahwasanya Rasulullah sz keluar 

tengah malam Ramadlam melakukan salat di Masjid, lalu diikuti oleh para sahabat, 

dan pada pagi harinya orang-orang ramai membahasnya, hingga bertambah banyak 

lagi pada malam kedua, bahkan lebih banyak lagi pada malam berikut (ketiga)nya, 

orang-orang menunggu hingga tidak tertampung di dalam Masjid, dan beliau  tidak 

keluar hingga fajar, sesudah salat Subuh beliau menghadap para sahabat dan 

sabdanya: "Bukan berarti aku tidak tahu suasana kalian di malam hari. namun  aku 

khawatir jika salat malam diwajibkan, lalu kalian tidak dapat melakukannya”.  

 

Demikian 'Aisyah , dan selanjutnya kata 'Aisyah pula: "Nabi  selalu menganjurkan salat 

di malam Ramadan, tanpa mewajibkannya, hingga beliau wafat, hal serupa juga ditiru 

di masa Khalifah Abu Bakar  dan di awal Khalifah Umar  namun  selanjutnya Umar 

menghimpun banyak orang agar salat berjamah dengan Ubay bin Ka'ab selaku 

imamnya”. (Dari Aisyah )  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali Thalib , katanya: "Bahwasanya 

Umar bin Khatthab menyelenggarakan salat Tarawih berjamaah yaitu  berdasarkan 

hadis yang ia peroleh dariku.  

 

Mereka bertanya: "Hai Amiralmukminin mana hadisnya? Jawabnya: "Aku dengar 

Rasulullah  bersabda: "Bahwasanya di sekeliling 'Arasy terdapat 

"HADLIRATULOUDSY” dari cahaya, para malaikat yang tidak terhitung besar 

juAllahnya bersama-sama melakukan ibadat tiada henti-hentinya di tempat itu, lalu 

jika malam Ramadan mereka mohon dan diizinkan oleh Allah turun ke bumi bersama-

sama melakukan ibadat (salat) dengan manusia, setiap malam, maka Barang siapa 

bersentuhan dengan mereka, pasti menjadi bahagia hidupnya tidak akan menderita 

selamanya”.  

 

300 Tanbih al-Ghafiln 

 

Kata Umar sesudah mendengar hadis tersebut: "Kami yaitu  berhak melakukan itu, 

lalu ia menghimpun jamaah bersama-sama melakukan salat Tarawih dan 

menguatkannya”.  

 

Pada suatu malam Ramadan S. Ali Thalib : keluar, lalu mendengar tadarus Alquran di 

Masjid-masjid, kemudian berdoa: ”Mudah-mudahan Allah menambah terangnya 

kubur Umar Khattab, seperti ia menerangi Masjid-masjid kami dengan tadarus 

Alquran”. Doa serupa dibacakan pula oleh Usman bin Affan .  

 

 

 

 

 

 

  

 

301 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 38  

Tentang Keutamaan 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas - katanya, Nabi  bersabda: 

"Tiada hari yang paling disenangi Allah dalam arena amal shalih bagi seseorang, 

kecuali sepuluh hari awal (tanggal 1 s/d 10) Dzul Hijjah, Tanya sahabat: "Sekalipun 

jihad fi sabilillah ya Rasulullah? Jawabnya: "Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali jika 

seseorang keluar dengan keseluruhan harta miliknya dibawa, dan tidak (sedikitpun) 

kembali (yakni) habis hartanya dan mati syahid”. (Al-Hadis)  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir bin Abdillah katanya: Rasulullah  

bersabda: "Tiada hari yang paling utama dan disenangi Allah dalam rangka amal 

shalih, daripada hari-hari 10 awal Dzulhijjah. Ditanya: "Tidak pula menyerupai jihad 

fisabilillah? Jawabnya: Tidak menyerupainya, kecuali jika seseorang berjihad hingga 

putus kudanya dan mukanya disusupkan ke tanah. Riwayat lain menyebutkan: 

"Sampai kudanya putus, dan darahnya tertumpah (mati syahid)” (AlHadist).  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Athaak dari 'Aisyah , katanya: "Seorang 

penyanyi muda, melakukan puasa setiap terbitnya bulan Dzulhijjah, saat  ditanya 

oleh Rasulullah : "Kenapa kamu lakukan puasa di hari-hari ini, dan apa motifnya? 

Jawabnya: sebab  di hari ini, ditegakkannya syi'ar-syi'ar dan manasik haji, mudah-

mudahan aku termasuk orang yang didoakan oleh para pelakunya (melakukan syi'ar-

syi'ar agama dan beribadat dengan manasik hajji). Lalu beliau  bersabda: "Puasamu 

setiap hari (selama 10 hari) berarti seimbang dengan membebaskan 100 budak, 

sedekah 100 onta, dan 100 kuda untuk jihad menegakkan agama Allah, dan jika 

(puasa) di hari tarwiyah (tanggal 8) bagimu sama dengan membebaskan 2000 budak, 

sedekah 2000 onta dan ) kuda untuk jihad menegakkan agama Allah, dan jika (puasa) 

di bari 'Arafah (tanggal 9) bagimu sama dengan puasa 2 tahun (yakni tahun sebelum 

dan sesudahnya). Dalam riwayat lain ditambahkan: "dan puasa d hari 'Asyuraa 

bagimu sama dengan puasa satu tahun”. Setengah mufassirin (ahli tafsir) menyatakan 

ayat:  

 

 

302 Tanbih al-Ghafiln 

Kami janjikan kepada Musa 30 malam, lalu disempurnakan dengan 10 malam, hingga 

sempurnalah migat ketetapan Tuhan 40 malam” Bahwa yang 10 yaitu awal bulan 

Dzulhijjah.  

 

Dan ayat:  

 

Allah berbicara langsung kepada Musa, dan ayat:  

 

Allah mendekatkan Musa, hingga ia mendengar langsung Firman Tuhan, Semua itu 

yaitu  diterima Musa pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah, demikian pula ditulis dalam 

Lauh-lauh juga pada malammalam (10 hari) awal Duzlhijjah.  

 

Kalian hendaknya berpuasa pada 10 hari awal Dzulhijjah, berdoa dan istighfar 

sebanyaknya serta bersedekah, sebab  Nabi  bersabda: ”Celakalah orang yang tidak 

bisa memperoleh kebaikan dalam hari hari 10 (awal Dzulhijjah), manfaatkanlah 

terutama berpuasa pada hari (tanggal 9), sebab  sangat besar keuntungannya di hari 

itu”. (Abu Dards )  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah "Ubaid 'Umair Laits, katanya: 

” Bahwasanya 5 doa dibawa Jibril untuk Nabi Musa, agar dibaca pada hari-hari 10 

(Dzulhijjah) yaitu:  

 

Artinya:  

 

“Tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya, segala kerajaan 

dan puji aduluh kepunyaanNya, Dia hidup tanpa mati, segula kebaikan di bawah 

kekuasaanNya, Dia kuasa atas segala sesuutu .  

 

Artinya:  

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Allah, tiada sekutu bagiNya, Maha 

Esa, Dia tempat meminta, tiada kawan maupun anak bagiNya”.  

 

Artinya:  

 

303 Tanbih al-Ghafiln 

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Allah Yang Esa tempat meminta, 

tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Yang menyamai seorangpun 

kepadaNya,”.  

 

Artinya:  

"Aku nyatakan bahwa tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu 

bagiNya, segala kerajaan dan pujian hanya Dia pemiliknya, Yang menghidupkan dan 

mematikan, Dia Hidup tanpa mad, segala kebaikan di bawah Kekuasaan Nya, dan 

Kuasa atas sesala sesuatu.  

 

Artinya:  

"Allah-lah Yang menjamin dan mencukupi kebutuhanku, Dia Mendengar setiap orang 

yang berdoa kepadaNya, selain Dia tiada yang dapat diandalkan dalarn memenuhi 

permintaan dan kebutuhan”.  

 

Dinyatakan pula bahwa kalimat-kalimat tersebut dimuat dalam Injil, dan dijelaskan 

oleh Nabi Isa kepada para sahabatnya (Hawariyyin) tentang keutamaan dan 

pahalanya yang tiada terhingga banyaknya, bagi yang membaca pada hari-hari awal 

Dzulhijjah (yakni mulai tanggal 1-10)  

 

Seseorang memperoleh mimpi indah seakan-akan lima cahaya besar berada di dalam 

rumahnya, sesudah membaca doa (kalimat-kalimat) tersebut di atas pada hari-hari 

awal Dzulhijjah. (Abu Nadir Hasyim Qasim),  

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Tiada hari yang Agung dan lebih dicinta bagi Allah melebih hari-hari “wal Dzulhijjah, 

oleh itu, bacalah takbir, tahmid dan tahlil sebanyaknya, pada hari itu ”. (Mujahid dari 

Ibmu Umar )  

 

Nafi dari Ibnu Umar  bahwa ia selalu bertakbir pada 10 hari awal Dzulhijjah, baik dalam 

keadaan berbaring atau duduk-duduk. Demikian pula Athak Abu Rabah, bahkan 

 

304 Tanbih al-Ghafiln 

dijalan-jalan ataupun di pasar. Sedangkan Sa'id Jubair dan Abdurrahman Abu Laila 

dan para Ulama fiqih, bertakbir pada hari raya dan tasyrik, Takbir tersebut yaitu:  

 

Aku melihat Tsabit Bunany terkadang memutus bacaan hadis, pada hari-hari 10 itu 

dengan zikir, ALLAAHU AKBAR 3x, dan katanya: "Hari-hari ini yaitu  untuk zikir, dan 

demikianlah para ulama melakukan”. (Ja'far Sulaiman)  

 

Selanjutnya kata Ja'far: "Malik Dinar juga melakukan hal yang sama (seperti yang 

dilakukan Tsabit Bunany).  

 

namun  kata Nakha-i: "Yang melakukan hal semacam itu, hanyalah para pegawai 

pabrik tenun saja”, (Mughirah Syu'bah dari Abu Mas'yar).  

 

Tentang takbir keliling pada hari-hari 10 awal Dzulhijjah, Mujahid mengatakan: "Yang 

melakukan hal semacam itu hanyalah para pegawai pabrik tenun atau orang-orang 

yang berkeliling”. (Laits Sulaiman).  

 

Orang yang takbir sendirian tanpa suara keras (yaitu  diutamakan), namun  jika dengan 

suara untuk menyiarkan agama dan mengingatkan orang-orang, maka tidak apa-apa, 

sebab  yang demikian itu juga berdasarkan hadis Nabi . (Demikian pernyataan Al-

Faqih).  

 

Nabi  bersabda: "Bahwasanya Allah memilih hari itu 4 hari (yaitu hari Jumat, hari 

Arafah, hari raya 'idul Adlha, dan hari raya 'Idul Fitri), dan bulan juga 4 bulan (yaitu: 

Rajab, Dzul Oadah, Dzulhijjah dan Muharram), dan wanita juga 4 orang (yaitu: 

Maryam putri Imran, Khadijah putri Khuwailid yang pertama-tama masuk Islam, 

beriman kepada Allah dan RasulullahNya di antara kaum hawa sedunia, lalu Asiyah 

putri Muzahim istri Firaun, kemudian Fatimah putri Rasulullah K wanita terkemuka di 

surga), dan 4 orang yang mendahului ke surga (yaitu: Nabi Muhammad  orang 

pertama Islam dari bangsa Arab, Salman Farisy orang Islam pertama dari bangsa 

Faris, Shahib dari bangsa Romawi dan Bilal dari bangsa Habsyi). Dan yang dirindukan 

oleh surga juga 4 orang (yaitu: S. Ali Thalib, Salman, 'Amr Yasir dan Miqdad Aswad ). 

Sedangkan alasan hari-hari 4, ialah sebagai berikut:  

 

 

305 Tanbih al-Ghafiln 

1. Hari Jumat, sebab  di dalamnya ada saat-saat yang mustajabah, siapa berdoa di 

saat itu, baik urusan duniawi atau ukhrawy pasti dikabulkan.  

 

2. Hari Arafah, sebab  di hari itu Allah berbangga dan FirmanNya: ”Hai para 

malaikatKu, saksikanlah kedatangan hamba-hambaKu dalam keadaan rambut terurai, 

dan berdebu, harta benda mereka dan tenaganya dikorbankan demi Aku, dan 

saksikan pula bahwa: ”Aku telah mengampuni mereka”.  

 

3. Hari raya 'Idul-Adlha, sebab  jika seseorang menyembelih (berkorban) domba, 

maka tetesan darah pertama yaitu  sebagai penebus dosa-dosa yang telah ia 

lakukan.  

 

4. Hari raya Idul Fitri, sebab  habis melakukan puasa Ramadan, lalu melakukan salat 

Hari raya, maka Firman Allah: "Hai malaikat, bahwasanya pegawai itu minta gajinya, 

sedangkan hamba-hambaKu baru selesai melakukan puasa sebulan penuh, dan ia 

melakukan salat Idul Fitri mengharap gaji (upah)nya, maka saksikan olehmu bahwa: 

"Aku mengampuni mereka”. Dan diserukan pula: "Hai umat Muhammad, kembalilah 

ke rumahmu, dan dosa-dosamu telah berubah menjadi kebaikan. (Demikianlah hadis 

dari Ibnu Mas'ud 20)  

 

Nabi  bersabda: "Hai Fatimah, bangunlah dan selesaikanlah (domba) kurbanmu, 

bahwasanya Allah mengampuni dosa-dosamu pada tetesan pertama darah domba 

sembelihan (korban) mu itu”. (Salim Abul Jady).  

 

Mengenai perintah Nabi kepada Fatimah tersebut ditanyakan oleh Imran Husain : Ya 

Rasulullah, apakah hal itu khusus bagimu dan keluargamu ataukah bagi umumnya 

umat Islam? Jawabnya: "Bagi umumnya umat Islam”.  

 

Rasulullah  bersabda: ”Berkorban (menyembelih) dombalah kamu, dan bergembiralah 

dengannya, sebab  orang yang membawa domba (korbannya) saat  akan disembelih 

dan ia dihadapkan ke kiblat, maka tanduk, kotoran, darah, rambut dan bulunya 

disiapkan kelak untuknya di hari Kiamat, dan saat  darah menetes ke tanah berarti 

jatuh pulalah dalam lindungan Allah, dari itu sedikit bersedekahlah kamu, pasti 

memperoleh pahala sebesar-besarnya”. (Hadis dari 'Aisyah ).   

 

306 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 39  

Tentang Keutamaan Hari Ke-10 Muharram  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas , katanya, Rasulullah  

bersabda: ”Barang siapa puasa pada hari 'Asyura (tanggal 10) Muharram, pasti Allah 

memberi 10.000 pahala malaikat, 10.000 pahala orang ibadat Hajji dan Umrah, 1.000 

para syuhada', dan Barang siapa mengusap kepala anak pada yatim pada tanggal 10 

Muharram, pasti Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap. 

Dan Barang siapa memberi buka orang yang berpuasa 'Asyura, pahalanya sama 

dengan mengenyangkan perut umat Muhammad seluruhnya. Sahabat bertanya: 

"Apakah yang menyebabkan Allah melebihkan dari 'Asyura, ya Rasulullah? 

Jawabnya: "sebab  di hari itulah Allah menciptakan langit-bumi, gunung, lautan, lauh, 

galam dan manusia (yaitu) Adam-Hawa, juga surga serta memasukannya Adam ke 

surga, demikian pula lahirnya Ibrahim, dan diselamatkannya dari kobaran api Namrud 

pada hari 'Asyura, tenggelamnya Fir'aun juga di hari itu, Nabi Ayub disembuhkan dari 

penyakit tahunannya juga di hari itu, Adam diterima taubatnya. Nabi Daud diampuni 

dosanya dan Nabi Sulaiman dipulihkan kerajaannya juga pada hari itu, terakhir segala 

hari (terjadinya) hari Kiamat juga pada hari 'Asyura itu”. (Al-Hadis).  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ikrimah katanya: 'Asyura ialah hari 

diterimanya taubat Nabi Adam  dan mendaratnya perahu Nabi Nuh, lalu ia bersyukur 

kepada Allah dengan berpuasa, dan di hari itu pula Firaun tenggelam di laut (Merah) 

yang dibelah dengan tongkat Musa , lalu Bani Israil dianjurkan berpuasa, dari itulah 

jika kau mampu berpuasa-lah di hari 'Asyura itu”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Maisarah, katanya: Orang 

yang di hari 'Asyura melapangkan belanjanya kepada keluarga, pasti Allah 

melapangkan rezekinya selama satu tahun, hal ini telah dibuktikan kebenarannya 

secara nyata oleh Sufyan.  

 

Kata Said Jubair dari Ibnu Abbas  katanya: "Sewaktu Nabi £ baru hijrah ke Madinah, 

beliau melihat Yahudi puasa di hari 'Asyura, lalu bertanya kepada mereka, jawab 

mereka:” Pada hari ini Allah memenangkan Musa dan Bani Israil terhadap Fir'aun dan 

bala tentaranya, maka patutlah kami mengagungkannya dengan berpuasa. Kemudian 

 

307 Tanbih al-Ghafiln 

beliau bersabda: "Kamilah yang lebih patut mengikuti jejak Musa daripada kamu, dan 

beliau menganjurkan para sahabat melakukan puasa”. (Al-Hadis).  

 

Al-Faqih dalam keterangannya: "Disebut 'Asyura sebab  persis hari ke sepuluh 

Muharram, namun  menurut pendapat lain: "Disebut demikian sebab  para Nabi 

dimuliakan dengan 10 kehormatan, yaitu:  

 

1. Diterimanya taubat Nabi Adam  

2 Diangkatnya derajat Nabi Idris  

3. Mendaratnya kapal Nabi Nuh  

4 Dilahirkan dan dilantiknya Nabi Ibrahim selaku Khalilullah serta diselamatkannya 

dari kobaran api Namrudz.  

5. Diterimanya taubat Nabi Daud  

6. Diangkatnya Nabi Isa  ke langit.  

7. Diselamatkannya Nabi Musa  

8. Ditenggelamkannya Fir'aun.  

9. Dikeluarkannya Nabi Yunus  dari dalam perut ikan.  

10. Dikembalikannya kerajaan Nabi Sulaiman  

 

Dan ada lagi pendapat lain: "Disebut 'Asyura sebab  adanya 10 kehormatan bagi umat 

(Muhammad) ini, yaitu:  

 

1. Bulan Rajab dijadikan bulan kemuliaan umat ini, melebihi umat lainnya.  

2. Bulan Sya'ban dijadikan bulan kemuliaan Nabi Muhammad melebihi nabi-nabi 

lainnya.  

3. Bulan Ramadan, melebihi keutamaan bulan lainnya, sebagaimana Allah 

mengungguli semua makhlukNya.  

4. Malam (Lailatul) Oadar melebihi 1000 bulan dalam kebaikannya.  

5. Hari raya Fitri sebagai hari pembalasan (puasa).  

6. Hari-hari pertama hingga 10 Dzulhijjah yaitu  hari berdizik, kepada Allah.  

7. (Berpuasa di) hari 'Arafah, dapat menebus dosa selama 2 tahun.  

8. Hari raya Adl-ha yaitu  hari kurban.  

9. Hari Jumat yaitu  hari paling mulia di antara semua hari.  

10. (Berpuasa di) hari 'Asyura, dapat menebus dosa selama satu tahun.  

 

308 Tanbih al-Ghafiln 

 

Setiapnya yaitu  suatu kemuliaan dari Allah yang diberikan kepada umat 

Muhammad, demi tertebusnya dosa dan kebersihan mereka.  

 

Hisyam Urwah dari 'Aisyah, katanya: Masyarakat Ouraisy sudah terbiasa melakukan 

puasa hari 'Asyura sejak zaman Jahiliyah, demikian pula Nabi  melakukan puasa sejak 

di Makkah, hingga ke Madinah (sesudah hijrah), lalu sabda beliau:  

 

Artinya:  

"Dulu aku pernah memerintah kalian berpuasa, 'Asyura (dengan wajib), sekarang 

terserah kepada kalian, siap melakukannya boleh, dan yang tidak jusa boleh (berarti 

adi perubahan hukum dari wajib menjadi Sunah). Al-Hadis  

 

'Aisyah: Hari 'Asyura ialah tanggal 9 Muharram, dan pendapat  lain mengatakan 

tanggal 11 Muharram, namun  umumnya tepat tangga 10 Muharram, dan sunah 

melakukan puasa pada tanggal 9 yang disebut (kesembilan) Muharam.  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

 

  

 

309 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 40  

Tentang Keutamaan Puasa Sunah Dan Puasa Hari-hari Putih  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid Aslam katanya, Rasulullah  

bersabda: "Ada lima tingkatan pahala amal, yaitu:  

 

1. Amal dengan pahala setimpal (balasan yang sama), yakni amal kejahatan dibalas 

satu (setimpal dengan perbuatannya), atau seseorang yang sudah memasang niatnya 

melakukan kebaikan, namun tidak terlaksana, maka dibalas satu kebaikan baginya.  

 

2. Amal yang menentukan, yakni amal orang yang menyembah Allah tanpa 

menyekutukanNya, pasti masuk surga. Sebaliknya yang menyembah Allah disertai 

dengan menyekutukan Dia, pasti masuk neraka.  

 

3. Amal dengan balasan 10 kebaikan, yakni orang yang melakukan kebaikan pasti 

dibalas dengan 10 kebaikan.  

 

4. Amal dengan balasan 700x pahala, yakni setiap amal yang bersifat menegakkan 

agama Allah, atau membelanjakan hartanya demi tegaknya agama Allah.  

 

5. Amal yang tidak diketahui pahalanya, kecuali Allahlah Yang Mengetahuinya, yakni 

amal puasa.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Shadagah Yamany, katanya: ”Bilal 

masuk ke rumah Nabi  dan beliau tengah bersantap, lalu beliau menawarkan, 

sabdanya: "Hai Bilal, silahkan makan, Jawabnya: ”Aku puasa ya Rasulullah, lalu 

sabda beliau: ” Kami akan makan rezeki kami dan Bilal di dalam surga, bahwasanya 

orang yang puasa saat  berada di tengah manusia yang sedang makan, maka 

bertasbihlah anggota tubuhnya dan para malaikat mendoakannya: "Ya Allah, 

ampunilah dan kasihanilah ia, sepanjang ia berada di tempat itu”. (Al-Hadis) Al-Faqih 

meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Musa Al-Asy'ary  katanya: "saat  kami 

berlayar di tengah samudra, tiada yang dilihat selain air, kami angkat layar, tiada pulau 

yang terlihat, lalu datanglah seruan: "Hai anak kapal, berhentilah aku akan 

memberitahukan sesuatu, kepadamu (seruan sampai 7x) aku tidak 

 

310 Tanbih al-Ghafiln 

memperdulikannya, dan pada, seruan terakhir kami bertanya: "Hai... kamu sudah 

menyaksikan nasib kami, maka kami tidak akan mudah terpengaruh olehmu, namun  

jika aka, memberitahu, katakanlah kepada kami, Jawabnya: "Aku beritahukan putusan 

Allah atas diriNya, yaitu: "Tiada orang yang (berpuasa) menghauskan dirinya di hari 

(kemarau) yang panas, kecuali Allah memberi kepuasan di hari Kiamat”.  

 

Cerita serupa diriwayatkan pula oleh Abdullah Mubarrak dari Washi Maula, dari Abu 

Uyainah, Lagit Abi Burdah dari Abu Musa Al-'Asyan  dan sejak itu ia tidak pernah 

absen, puasa di hari Kemarau yang sangat panas (terik)”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Malik Asyan, katanya, Rasulullah  

bersabda: "Ada enam kebaikan, yaitu:  

1. Jihad memerangi musuh Allah.  

2. Puasa di waktu kemarau (panas terik).  

3. Sabar saat  ditimpa musibah (penderitaan).  

4. Tidak suka berdebat, sekalipun ia di pihak yang benar (bukan masalh prinsip 

tentang agidah).  

5. Salat tepat pada waktunya (sekalipun) di musim kemarau atas keadaan yang 

sangat sulit.  

6. Selalu menyempurnakan wudu, sekalipun dalam keadaan dingin dan lain -lain 

kesulitan.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda : katanya "Seandainya tidak 

sebab  tiga perkara, pasti aku tidak memperdulikan" mati dengan segera, yaitu:  

1. Meletakkan dahi di tanah bersujud kepada Allah.  

2. Puasa di waktu panas terik, hingga terasa lapar dan haus yani sesungguhnya.  

3. Berkumpul dengan orang-orang yang teguh pendirian dan memegang ucapan yang 

dikeluarkannya, seperti memilih biji-biji kurma yang baik.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ( katanya: Rasulullah  

mengajarkan tiga perkara yang tidak akan kutinggalkan sepanjang hidupku (sampai 

mati), yaitu:  

1. Agar melakukan salat (sunah) Witir sebelum tidur.  

2. Puasa 3 hari setiap bulannya.  

 

311 Tanbih al-Ghafiln 

3. Agar tidak mudah meninggalkan salat (sunah) Dhuha.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hafshah  katanya: "Ada empat perkara, 

Nabi  tidak pernah absen (tidak ditinggalkan), yaitu:  

1. Puasa di hari 'Asyura (tanggal 10 Muharram).  

2. Puasa 3 hari setiap bulannya.  

3. Puasa di hari-hari awal Muharram (yakni tanggal 1 hingga 10 bulan Muharram).  

4. Salat sunah Fajar atau sebelum salat Subuh 2 rakaat  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 5. Ali  katanya, Nabi  bersabda: 

"Berpuasalah di bulan sabar yakni bulan Ramadan, dan tiga hari setiap bulan, yang 

berarti sama dengan puasa sepanjang zaman, dan bermanfaat besar dalam 

menghapus rasa dengki serta iri hati. (AlHadis)  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Syaqiq 'Uqaily, katanya: "Di 

Madinah aku bertemu Abu Dzar Ghifary, lalu aku bertanya: "Anda tengah berpuasa? 

Jawabnya: "Ya”. Dan mereka tengah menantikan Umar Khatthab mempersilahkan 

masuk, dan sewaktu di dalam (sudah masuk) dijamu (hidangan beberapa) makanan, 

lalu ia makan dan aku menegur (dengan isyarat) tanganku, kemudian jawabnya: "Aku 

tidak melupakan kata-kataku kepadamu (bahwa) aku tengah berpuasa, sebab  aku 

puasa setiap bulannya 3 hari, berarti aku selalu puasa”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah 'Amr bin :Ash Katanya: "Aku 

yaitu  tengah menekuni ibadat, lalu dikawinkan oleh ayahku. Kemudian pada suatu 

saat ia masuk ke rumahku, kebetulan aku tiada di rumah, ia bertanya kepada istriku: 

"Bagaimana keadaan suamimu?” Jawabnya: "ia yaitu  seorang suami (pria) yang 

baik, tidak tidur di malam hari, dan tidak pula makan di siangnya. Hal itu telah diketahui 

oleh ayahku, dan tegurnya kepadaku: "Engkau sudah kukawinkan dengan wanita 

Muslimat yang baik, namun  kenapa engkau membiarkannya? Jawabnya: "Aku merasa 

kuat dan tekun beribadat”, Lalu berita ini disampaikan kepada Rasulullah, dan aku 

dipanggil, sabda beliau : "namun  aku tidur dan salat, berpuasa juga tidak, sebab  itu 

lakukanlah salat dan tidurlah, serta berpuasalah setiap bulan tiga hari, Lalu kataku: 

"Ya Rasulullah, aku mampu melakukan lebih dari itu, Jawab beliau: "Berpuasalah 

sehari dan tidak puasa sehari (yakni) puasanya Nabi Daud . Lalu beliau bertanya: 

 

312 Tanbih al-Ghafiln 

"Berapa hari kau khatam (membaca) Alquran? Jawabku: Dua hari, dua malam. Kata 

beliau: ”Khatamkanlah dalam 15 hari, Sahutku: "Ya Rasulullah, aku sanggup kurang 

dari itu. Kata beliau: "Khatamkan dalam waktu 7 hari. Setiap orang beramal pasti 

bersifat tamak dan rakus, dan setiapnya bersifat lelah atau jemu, maka orang yang 

jemunya itu dikembalikan pada sunahku, berarti ia memperoleh petunjuk, namun  orang 

yang jemunya itu dikembalikan pada lainnya, maka berarti telah binasa. Kemudian 

Abdullah 'Amr berkata: "Seandainya dulu aku menerima keringanan Nabi, pasti aku 

merasa senang melebihi bertemu dengan keluarga dan memperoleh hartaku, dan 

saat ini aku sudah tua, sudah terasa lemah, namun  tidak meninggalkan (sunah) yang 

diperintahkan beliau  kepadaku”.  

 

saat  Ibnu Abbas ditanya tentang puasa, ia menjawab:” Kubacakakan hadis 

setengah perbendaharaan yang tersimpan, yaitu: "Jika kau mau berpuasa seperti 

Nabi Daud “ lakukanlah (sehari puasa sehari tidak), atau puasanya Nabi Sulaiman (3 

hari pada setiap awal bulan yakni tanggal 1 sd. 10, dan 3 hari pada pertengahan bulan 

yakni tanggal 11 sd. 20, dan 3 hari pada akhir bulan yakni tanggal 21 sd 30). Atau 

puasanya Nabi  (setiap dan selamanya, makannya sya'ir, berpakaian tebal kasar, 

setiap malam melakukan salat hingga terbit fajar, setiap datang di suatu tempat pasti 

melakukan salat 2 rakaat). Atau puasanya Maryam (Ibunya Isa  ) yaitu puasa 2 hari 

dan tidak puasa 2 hari demikian sepanjang hidupnya.  

 

Puasanya Nabi Muhammad  yaitu puasa tiga hari setiap bulannya (yakni hari-hari 

putih 13, 14 dan 15) yang berarti sama puasa sepanjang zaman.  

 

Dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Orang yang puasa satu bulan penuh pada bulan Ramadan lalu ditambah 6 hari 

Syawal, maka berarti sama dengan puasa sepanjang samun ”. (Al-Hadis)  

 

Puasa satu bulan penuh (dalam bulan Ramadan) pahalanya sama dengan 300 hari, 

sedang 6 hari puasa sama dengan 60 hari, sebab  Firman Allah:  

 

Artinya:  

 

313 Tanbih al-Ghafiln 

"Orang yang melakukan kebaikan, dibalas dengan 10x lipat ganda pahalanya”. Lalu 

setiap hari berarti sama dengan 10 huri. (Demikian Abu Hurairah 5)  

 

Puasa hari Sabtu hukumnya makruh menurut setengah Ulama sebab  menyerupai 

orang Kristen Nashara (Demikian Al-Faqih).  

 

Tentang puasa Syawal, Ibrahim Nakha-i menjelaskan: ” Hal itu yaitu  Puasanya 

wanita yang membayar hutang saat  haid di bulan Ramadan. namun  setengah Ulama 

lainnya menganjurkan puasa 6 hari Syawal tidak harus bersambung-sambung (yang 

baik dipisah-pisah) agar tiada serupa dengan puasanya orang-orang Kristen.  

 

Sedangkan pendapat Al-Faqih dalam hal ini: "Dilakukan secara bersambung atau 

berpisah sama saja, sebab  sudah terlepas dari bulan Ramadan (yakni dengan) 

adanya Hari raya Idul Fitri.  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

314 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 41  

Tentang Membelanjai (Nafkah) Keluarga  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ayyub, katanya: "saat  para sahabat 

memuji dan mengharapkan seorang pemuda yang cakap dan tangkas, kata mereka: 

"Sangat beruntung pemuda itu jika mau mendayagunakan kecakapan dan 

ketangkasannya diarahkan untuk perang menegakkan agama Allah (Sabilil-lah)”. Lalu 

dijawab oleh Nabi : "Yang disebut Sabilillah (me-negakkan agama Allah) itu, bukan 

hanya perang saja, namun  ketahuilah bahwa: "Orang yang bekerja atau berusaha 

memberi nafkah yang halal kepada keluarganya itu disebut Sabilillah, orang yang 

bekerja atau membantu kedua orang tuanya disebut Sabilillah, orang yang memberi 

belanja anak keluarga dari yang halal juga disebut Sabilillah, dan orang yang bekerja 

atau berusaha dengan tujuan menghimpun kekayaan sebanyaknya lagi bangga atau 

sombong, maka itu berarti jihad fi Sabilisy-Syaithan (di jalan setan - tersesat)”.  

 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Tsauban  katanya, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Dinar yang paling berharga ialah yang diberikan (dibelanjakan) untuk keluarganya, 

dan dinar yang diberikan untuk keperluan penegakan agama Allah, serta dinar yang 

diberikan kepada kawan-kawan seperjuangan (dalam menegakkan agama Allah)”.  

 

Keluarga yang paling utama menurut Rasulullah ialah: Orang yang, bekerja ataun 

berusaha demi memenuhi nafkah anak keluarga yang masih, kecil-kecil, tiada pahala 

yang lebih besar daripada itu. (Demikian Abu Qilabah).  

 

Dari Abu Salamah, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Buhwasanya sedekah itu yaitu  dari hurta (yang melebihi cukup), dan orang yang 

memberi lebih utama daripada yang diberi (di buwah) dan utamakan orang yang 

terdekat, yakni keluarga" (Al-Hadis)  

 

 

315 Tanbih al-Ghafiln 

Al-Faqih dari ayahnya, dari Tsabit Bunany saat  di rumah Anas, katanya: "Aku dengar 

Rasulullah  bersabda: "Bahwasanya Allah menjamin 3 macam hutang, yaitu:  

 

1. Hutang yang digunakan untuk kawin, sebab  takut berzina, lalu sampai mati 

ternyata tidak dapat mengembalikan, maka Allahlah yang menjamin (membayar)nya 

di hari Kiamat.  

 

2. Hutang yang digunakan untuk membantu orang Islam yang akar berangkat perang 

menegakkan agama Allah.  

 

3. Hutang yang dibuat membungkus atau mengkafani orang (islam) yang meninggal. 

Maka Allah akan membalas pahala yang memuaskan kepada orang yang 

memberikan hutang atau pinjaman tersebut kelak di hari Kiamat.  

 

Lalu Tsabit Bunany menyampaikannya kepada Hasan Bashry, ds kata Hasan Bashry:” 

Kemungkinan (faidah) yang keutamaannya melebi jtu tidak disebutkan, akibat Anas 

sudah menginjak lanjut usia dan lemah” Yaitu (no. 4) Hutang yang digunakan untuk 

memberi nafkah keluarganys namun  sampai mati tidak mampu mengembalikannya, 

sekalipun usah dengan berbagai macam jalan (yang halal) telah ditempuh olehnya, 

maka tiada tuntutan baginya dari fihak yang memberi hutang, kelak di hari Kiamat”. 

(Al-Hadis)  

 

Dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda: "Di langit ada dua malaikat yang tugasnya hanya 

berdoa, yang satu doanya, "Ya Allah, berilah ganti, bagi orang yang membelanjakan 

hartanya (pada yang diridai Allah). Dan yang kedua doanya: "Ya Allah binasakanlah 

(harta) orang kikir dengan segera”. (Al-Hadis)  

 

Dari Makkhul, Nabi  bersabda: "Orang yang mencari harta halal demi memenuhi 

kebutuhannya janganlah dengan cara mintaminta, dan berusaha demi keluarganya, 

serta membantu tetangganya, maka di hari Kiamat wajahnya bagai bulan purnama. 

Dan orang yang menghimpun harta (sekalipun) halal, dengan tujuan sombong, pamer 

dan membanggakan dirinya, kelak di hari Kiamat Allah marah kepadanya”. (Al-Hadis)  

 

 

316 Tanbih al-Ghafiln 

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, Katanya: "Ya Rasulullah 

pilih mana bersedekah roti sepotong dengan salat sunah 100 rakaat? Jawabnya: 

"Bersedekah roti sepotong, bahkan lebih aku senangi daripada salat sunah 200 

rakaat. Lalu aku bertanya: "Ya Rasulullah, pilih mana memenuhi hajat (keinginan) 

seorang muslim dengan salat sunah 100 rakaat? Jawabnya: "Memenuhi hajat orang 

Muslim, bahkan lebih kusenangi daripada salat sunah 1000 rakaat. Lalu tanyaku: ”Ya 

Rasulullah, pilih mana meninggalkan sesuap makanan haram dengan salat 1000 

rakaat? Jawabnya: "Meninggalkan sesuap makanan haram, bahkan lebih kusenangi 

daripada salat 2000 rakaat. Lalu Tanyaku:” Ya Rasulullah, pilih mana menghindari 

ghibah (menggunjing) dengan salat 1000 rakaat? Jawabnya: "Tidak menggunjing 

orang, bahkan lebih kusenangi daripada salat sunah 10.000 rakaat. Tanyaku lagi: "Ya  

 

Rasulullah, pilih mana menyampaikan hajat (wanita) janda dengan salat sunah 10.000 

rakaat? Jawabnya: "Menyampaikan hajat seorang janda, bahkan lebih kusenangi 

daripada salat sunah 30.000 rakaat. Ya Rasulullah, pilih mana duduk-duduk bersama 

keluarga (anak-istri) dengan dudukduduk di masjid? Jawabnya: "Duduk sesaat 

bersama mereka, bahkan lebih kusenangi daripada i'ftikaf di masjidku ini. Ya 

Rasulullah, lebih utama manakah membelanjakan harta demi keperluan keluarga 

dengan Sabilillah? Jawabnya: "Satu dirham untuk belanja keluarga yaitu  lebih baik 

daripada 1000 dinar dibelanjakan demi perang Sabil. Tanyaku lagi, "Ya Rasulullah, 

pilih mana berbakti kepada kedua orang tua dengan beribadat 1000 tahun?