p 40 hari sekali, sedangkan memotong
kuku setiap Jumat sekali. (Al-Hadis). Sedapkanlah bau mulut (dengan bersiwak setiap
270 Tanbih al-Ghafiln
saat), sebab mulut yaitu alat membaca Alquran?”. (Al-Hadis). Ada 3 tujuan dalam
bersiwak, yaitu:
1. sebab Allah dan mengikun jejak-Rasulullah (sunah Rasulullah),
2. Memelihara kesehatan,
3. Pamer (riya).
Pertama yang bertujuan sebab Allah dan mengikuti sunah Rasulullah, pasti
memperoleh pahala, dan untuk setiap salat yang bersiwak 70x lebih pahalanya,
dibanding yang tidak bersiwak..
Kedua yang tujuannya memelihara kesehatan, tidak ada pahalanya.
Dan ketiga yang tujuan pamer (riya) bakal ada tuntutan dan berdosa.
(Keterangan Al-Faqih)
Kata Thawus dan Ibnu Abbas dengan ayat (di bawah) ini, Tuhas mengujinya dengan
memelihara 5 (dibagian kepala, dan 5 di badan. Yang di kepala yaitu: 1. Mencukur
kumis, 2. Berkumur, 3. Menghirup air hidung, 4. Bersiwak, 5. Menyisir rambut kepala.
Dan yang di badan yaitu:
1. Memotong kuku, 2. Khitan, 3. Menyabut bulu ketiak, 4. Menyukur bulu alat fital, 5.
Istinja (bebersih) dengan air.
Dan inilah ayatnya:
Artinya: "Ingatlah saat Allah menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan) lalu ia menunaikannya, Firmannya: "Sungguh Aku menjadikanmu Imam
bagi seluruh manusia” (Al-Bagarah 124)
271 Tanbih al-Ghafiln
BAB 33
Tentang Keutamaan Jumat
Al Faqih, Rasulullah bersabda: "Bahwasanya Jumat yaitu hari yang paling utama
bagimu, pada hari itu Adam diciptakan, dan dikembalikan (mati), pada hari itu pula
terompet ditiupkan, dan matinya semua makhluk, dari itu bacalah salawat padaku
sebanyaknya, pasti sampai kepadaku. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, apakah
sampai salawatku kepadamu, sedang engkau telah tiada? Jawanya: "Boleh saja kau
sangka aku tiada (rusak), bahwasanya Allah telah mengharamkan bumi
membinasakan jasmani para Nabi . (Al-Hadis)
Dalam lain riwayat, ditambah dengan” . . . dan tiada seseorang mengucapkan salam
kepadaku, kecuali Allah mengembalikan jiwa (ruh) ku sampai aku menjawab salam
tersebut”.
Al-Faqih , Rasulullah bersabda: "Orang yang berwudu dan mandi pada hari Jumat,
lalu berangkat (ke Masjid) lebih pagi, mengambil tempat dekat Imam, mendengarkan
khutbah serta memperhatikannya, dan tidak /agha (berbuat sia-sia), maka pahala
setiap langkahnya seperti pahala puasa dan bangun malam sepanjang satu tahun”.
(Al-Hadis)
Al-Faqih, Matahari tidak akan terbit dan terbenam pada sesuatu hari yang paling
utama, kecuali hari Jumat, dan tiada sesuatu (hewan) melata di bumi, kecuali ia takut
dan gentar pada hari Jumat, kecuali bangsa ji dan manusia. Dan disetiap pintu Masjid
tegaklah dua malaikat penulis siapa yang datang terdahulu, pahalanya sejajar dengan
berkurban onta, berikutnya seperti berkurban kambing, sesudah itu seperti
bersedekah burung, dan bersedekah telur, lalu saat imam telah duduk digulunglah
tulisan (lembaran) itu. (Al-Hadis)
Nabi bersabda:
Artinya:
272 Tanbih al-Ghafiln
"Orang yang berwudu dengan sesempurnanya di hari Jumat, lalu mendengarkan
(khutbah) dan mendekat serta memperhatikannya, maka ia diampuni dosa-dosa yang
dilakukan antara jumat itu dengan sebelumnya, bahkan ditambah tiga hari. Dan orang
yang bermain kerikil (ditengah khatib berkhutbah) berarti salatnya lagha, orang lagha
berarti percuma jumatannya (Sia-sia). (A'masy dari Shalih dari Abu Hurairah )
Jumat yaitu hari yang sangat utama, sebab pada hari itu Adam dijadikan, dan Allah
memasukkan surga serta mengeluarkannya dari surga, pada hari itu pula terjadinya
Kiamat, pada hari itu terdapat saat mustajabah, jika orang mukmin berdoa tepat pada
saat itu pasti dikabulkan”. (Hadis dari Abu Salamah dari Abu Hurairah )
Aku tahu persis saat itu, yaitu akhir saat hari itu, saat Adam diciptakan”. (Abu
Salamah dari Abdullah Salam). Firman Allah:
Artinya:
”Manusia diciptakan bersifat terburu-buru”.
Mendatangi salat Jumat bagiku lebih baik dibanding ibadat sunnah Haji”. (Sa'id
Musayyab).
Jika aku minum segelas api lebih baik daripada segelas arak, jika minum segelas arak
lebih baik daripada tidak salat Jumat, dan jika tidak Salat lebih baik daripada
melangkahi leher (banyak) orang”. (Kabut Akhbar).
Tengah Rasulullah (berkhutbah) membaca ayat di atas lalu Ibnu Mas'ud bertanya
kepada Ubay Ka'ab: "Kapan ayat itu turun? Ubay hany menjawab dengan isyarat,
sesudah salat ia berkata: Jumatanmu (ibadatmy sia-sia (tidak berpahala) Kemudian
Ibnu Mas'ud bertanya kepada Rasulullah . Jawab beliau : "Benar kata-kata Ubay” dan
selanjutnya sabda beliau : Orang yang mandi dihari Jumat, dan memakai minyak
harum tidak melengkahi leher, lalu salat semampunya, dan mendengarkan imam
(berkhutbah), pasti diampuni dosa-dosa yang dilakukan antara dua jumat”. (Al-Hadist).
Rasulullah bersabda:
273 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
"Hari Jumat yaitu hari besar vans paling utama, di sisi Allah dan lebih besar daripada
Hari raya Fitri atau Hari raya Adlhah.
Pada hari itu ada 5 peristiwa dan saat sangat penting, yaitu:
1. Diciptakannya Adam,
2. Diturunkannya ke bumi,
3. Dikembalikannya (mati) kepada Allah,
4. Saat mustajabah (terkabulnya doa), siapa saja berdoa minta apa saja pasti dipenuhi
(jangan yang diharamkan Allah),
5. Terjadinya hari Kiamat, dan tiada satupun malaikat muqarrab di langit atau di dunia,
kecuali merasa iba dari hari Jumat . (Hadis dari Abdurrahman Yazid, dari Lubabah
Abdul Mundhir).
Di hari Jumat setan keluar dengan para pembantunya, meramaikan pasar dengan
panjinya, sedang malaikat duduk di pintu Masjid menulis manusia yang datang
lengkap dengan alamatnya, hingga imam naik mimbar, maka orang yang mendekat
dan mendengarkan khutbah penub perhatian, tanpa main-main, pasti memperoleh
dua pahala, sedangkan yang menjauh dari imam namun mendengarkan serta
memperhatikannya memperoleh satu pahala. Kemudian yang dckat dengan imam
namun perbuat lagha, tidak mendengarkan maka baginya dua dosa, yang berkata
hus/cih berarti lagha dan sia-sialah jumatannya. Lalu Ali berkata : Demikianlah hadist
yang kuperoleh dari Nabi : -
Shalih Murry saat berangkat ke masjid akan salat Subuh hari Jumat), melewati
kuburan, katanya: "Aku akan diam sementara di sini hingga terbit fajar, ia salat sunah
2 rakaat, selanjutnya tertidur seraya duduk bersandar, sampai ia mimpi bahwa: Para
penghuni kubur tersebut pada keluar, duduk-duduk dan berbicara (ngobrol), lalu
terlihat padanya seorang pemuda berpakaian kumai duduk menvendiri dan sedih,
tidak lama kemudian datanglah nampan atau talam ditutup saputangan, dan setiap
penghuni yang memperolehnya, langsung kembali masuk ke kubur, hingga tinggal
seorang pemuda yang menyendiri tadi tidak dapat suatu apapun, ia berdiri sedih akan
masuk lagi ke kuburnya, lalu aku bertanya: "Hai pemuda, kenapa sedih dan apa yang
274 Tanbih al-Ghafiln
dibawa orang-orang tadi? Jawabnya: "Itulah kiriman doa atau sedekah dari saudara
mereka yang masih hidup dan disampaikan pada malam Jumat. Sedang aku orang
dari Sind, diajak menunaikan ibadat haji oleh ibuku, lalu di Bashrah aku sampai ajal
(mati), dan sesudah itu ibuku kawin lagi, ia tidak berbicara kepada suaminya (bapa
tiri) bahwa punya anak, ia lupa daratan (akibat kekayaan) sampai Jupa kepadaku,
maka aku sangat sedih sebab sepeninggalku tiada satupun orang yang mengingat
aku, Shalih bertanya: "Di mana rumah ibumu? ia menunjukkan alamatnya. Kemudian
sesudah siang, kucari rumah yang ditunjukkan alamatnya tadi malam, sampai
kutemukan, lalu aku bertanya: Apakah ibu punya anak? Jawabnya: "Tidak, Lalu:
Apakah dulu pernah punya anak? ia menarik nafas panjang seraya berkata: "Ya,
dahulu aku punya anak mati masih muda”. Kemudian kuceriterakan kepadanya
tentang peristiwa tadi malam, yang diderita oleh anaknya itu, sampai ia bercucuran air
matanya ke pipi, katanya: "Anakku, yang pernah kukandung dalam perutku, minum
air susuku, dan menjadi buah hatiku. Lalu ia serahkan uang 1000 dirham, seraya
berkata: "Sedekahkanlah buat anakku itu, dan mulai saat ini aku tidak akan
melupakannya dengan panjatan doa dan sedekah untuknya sepanjang hidupku.
Kemudian uang itu kusedekahkan, dan jumat berikutnya aku Pergi ke kuburnya,
sesudah salat 2 rakaat tertidur, dan mimpi seperti jumat dulu, penghuninya pada keluar,
dan pemuda itu bersih dan indah pakaiannya wajahnya berseri, ia menemuiku dan
katanya: "Semoga Allah membalas pahala padamy atas bantuanmu, dan hadiah ibuku
telah sampai padaku. Lalu tanyaku: "Taukah kamu tentang keunggulan hari Jumat?
Jawabnya: Ya, bahkan burung-burung di udara menyambutnya dengan "selamat
datang, selamat datang”. (Demikian cerita ayahku, sahut Al-Faqih).
Al-Faqih, Jibril datang kepada Nabi dengan cermin putih berbintik hitam di tengahnya,
Apa itu Jibril? Jawabnya: Inilah Jumat, Allah menurunkan agar menjadi Hari raya
bagimu dan umat sepeninggalmu, di dalamnya penuh kebaikan bagimu, orang yang
berdoa pada hari itu pasti dikabulkan jika sudah ditentukan baginya, dan jika bukan
ketentuannya, maka diberi yang lebih baik darinya, sedang bagi kami (para malaikat)
disebut dengan ”Yaumul mazid” artinya hari tambahan karunia, juga disebut Ilari
besar, Nabi bertanya: Kanapa demikian? Jawabnya: sebab Allah membuat lapangan
luas (di surga) dasarnya kasturi putih, dan setiap Jumat, para Nabi datang, duduk di
atas mimbar dari cahaya bertaburan permata, yang diliputi dengan kursikursi dari nur
tempat duduk para Siddiqin dan para syuhada', kemudian datang pula penghuni surga
275 Tanbih al-Ghafiln
'Adn mereka duduk di dataran tinggi kasturi itu, Firman Allah kepada mereka: "Aku
yaitu Yang menepati janjiKu, dan Penyempurna nikmat bagimu, di sini yaitu
tempat KehormatanKu, mintalah kepadaKu”. Lalu kata mereka: "Ya Tuhan, kami
memohon keridaan dan surgaMu, JawabNya: "Kutempatkan kamu di surgaKu yaitu
bukti keridaanKu”. Hal itu bertepatan dengan naiknya Imam salat (khatib) hingga
selesai acara salat Jumat, Lalu dibukakan bagi mereka segala yang belum pernah
mereka nikmati di dunia. Sesudah itu, mereka kembali ke tempat masing-masing, dan
merasa tidak ada yang lebih baik, lebih penting dalam menambah kehormatan dan
kemuliaan, selain hari Jumat, itulah sebabnya disebut "Yaumul mazid” dan pada hari
itu pula terjadinya hari Kiamat”. Nabi bersabda:
Artinya:
"Salat 5 waktu Gika dilakukan secara) berjamah, dan salat jumat hingga jumat
berikutnya yaitu jadi penebus dosa-dosa yang diperbuat di antara keduanya,
sepanjang tidak berbuat dosa-dosa besar”. (Hadis dari Anas Malik )
ALLAH MAHA MENGETAHUI
276 Tanbih al-Ghafiln
BAB 34
Tentang Keagungan Masjid
Al-Faqih , Nabi bersabda:
Artinya:
“saat seseorang (dari kamu) masuk ke Masjid, muka lakukanlah salat (sunah
Tahiyatul Masjid) 2 rakaat, sebelum duduk”. (A-Hadis)
Hadis tersebut di atas berlaku jika masuknya itu di saat diperbolehkan melakukan
salat sunah, namun jika masuknya di saat terlarang melakukan salat, maka tetap tidak
boleh, dicukupkan dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan salawat. Dan
pahala membaca semua itu hampir sama dengan salat "Tahiyyatal Masjid” dan berarti
ia termasuk orang yang mengagungkan Masjid. (Al-Faqih menjelaskan).
Al-Faqih , saat Salman Farisy membeli seorang hamba (pembantu wanita), lalu Abu
Darda memberi nasihat (lewat surat) sebagai berikut: "Hai kawanku, manfaatkan
sebaik-baiknya masa hidup ini demi semangatnya beribadat, sebelum kedatangan
bala yang menghalanginya. Dan manfaatkan pula kesempatan demi tercapainya
berkah doa dari para penderita bala, belas kasihanilah anak-anak yatim, dengan
mengusap kepala dan memberinya makan, agar hatimu lunak dan tercapai segala
maksud (tujuan).
Hai Kawanku, pernah kusaksikan seseorang mengeluh akibat terasa keras hatinya (di
hadapan Nabi) lalu beliau bersabda: Apakah kau menghendaki lunak hati dan
tercapai maksudnya? Jawabnya: Ya
Kemudian sabda beliau: "Belaskasihanilah anak-anak yatim, dengan mengusap
kepalanya, dan memberinya makan, pasti berubah menjadi lunak hatimu dan tercapai
maksudmu”.
Seterusnya kata Abu Dzar: ”Kawanku, Jadikanlah masjid bagai rumahmu, sebab
kudengar Rasulullah « bersabda: Masjid itu yaitu rumah setiap orang bertakwa, dan
Allah menjamin kepada orang yang menganggapnya sebagai rumahnya, dengan
277 Tanbih al-Ghafiln
kelapangan hati, kesenangan dan kepuasan serta mudah melewati shirath, dan
selamat dari api neraka, cepat menuju keridaan Allah .
Hiduplah di dunia ini bagai seorang tamu, dan Jadikanlah masjid itu sebagai
rumahmu, dan latihlah lunak hatimu dan belas kasihan, bertafakkurlah dan menangis
selalu, jangan sampai hawa nafsu mengakibatkan pikiran atau hatimu kacau. (Hakim
Umair )
Tidak pantas bagi orang mukmin, keluar tempat kecuali tiga tempat, yaitu: 1.
Meramaikan masjid (mengikuti kegiatan masjid), 2. Rumah tempat tinggalnya, 3.
Tempat yang diperlukan (ada urusannya). (Qatadah)
Keadaan orang munafik di dalam masjid yaitu seperti burung dalam sangkar,
sedangkan orang mukmin di dalam masjid yaitu seperti ikan di dalam air (betah atau
senang)”. (Nazzal Saburah).
Khalf Ayyub tengah duduk di masjid, tiba-tiba pembantunya datang menanyakan
sesuatu, lalu ia mengajaknya ke luar masjid, untuk menjawab dan saat ditanya:
"Kenapa demikian. Jawabnya: "Sejak lama aku tidak pernah berbicara masalah
duniawi di dalam masjid, hingga sekarangpun aku tidak berani melanggarnya”. (Khalaf
Ayyub).
Seseorang akan dapat memperoleh kedudukan di sisi dengan mengagungkan
perintah-perintahNya. Baitullah dan hambaNya, sedang masjid yaitu termasuk
Baitullah, dari itu orang mukmin yang mengagungkannya berarti pula mengagungkan
Allah (demikian Al Faqih).
Selamanya aku tidak pernah bersandar di masjid (menyandarka Punggungnya), atau
membujurkan kaki, atau membahas urusan duniawi di masjid”. (Ahli zuhud)
Seruan Al-Faqih:” Keterangan di atas hendaklah dijadikan tuntunan bagi kita,
sebagaimana para shalihin mengagungkan masjid (tempa beribadat).
278 Tanbih al-Ghafiln
Lima amalan di bawah ini, tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah dan para sahabat
(pengikut)nya, yaitu:
1. Membiasakan salat berjamaah (tetap).
2. Mengikuti tuntunan Rasulullah (sunahurrasul).
3. Meramaikan masjid (dengan kegiatan 'ubudiyah).
4. Membaca (belajar dan mengajar) Alquran.
5. Berjuang menegakkan kalimatullah (agama Islam), (demikian kata Auza').
Kata Hasan Ali -: "Tiga orang yang selalu dilindungi Allah, yaitu:
1. Orang yang masuk masjid Lillaahhi Ta'ala (sebab Allah), ia yaitu tamu Allah
hingga pulang rumah.
2. Orang ziarah (silaturrahmi) kepada kawan (muslim)nya berdasarkan Lillaahhi
Ta'alaa berarti ziarah kepada Allah.
3. Orang yang beribadat Haji atau Umrah Lillaahhi Ta'ala, yang berarti utusan Allah
sampai pulang.
Tiga benteng pertahanan seorang mukmin, yang melindunginya dari bisikan atau
gangguan setan, yaitu:
1. Masjid,
2. Zikrullah,
3. Membaca Alquran.
Untuk memperoleh bidadari surga dikenakan mas kawin (mahi atau seri kawin),
sedangkan mas kawinnya ialah: "Membersihkan masjid (dari segala kotoran yang ada
di dalamnya) dan meramaikannya (denga mengikuti aktivitas masjid, terutama salat
jamaah). (Hasan Bashry)
Kata Anas Malik :
Artinya:
279 Tanbih al-Ghafiln
"Orang yang menyalakan lampu di masjid, maka tiada hentinya malaikat dan
penangsungjawab "Arasys memohonkan ampun basinya, selama lampu itu menyala
di masjid”.
Masjid yaitu merupakan rumah Allah di bumi (Baitullah) dan orang yang salat di
masjid berarti tamu Allah, yang wajib dihormati dan dimuliakan (oleh tuan rumah)”.
(Umar Khatthab).
Al-Faqih menerangkan bahwa: Ada 15 keagungan masjid yaitu:
1. Mengucap salam saat masuk, jika orang-orang tengah duduk, namun jika tiada
orang atau tengah melakukan salat, maka uluk salam ditujukan dirinya sendiri dan
para hamba Allah yang shalih.
2. Salat sunah 2 rakaat, berdasarkan hadis Nabi .
Artinya:
"Segala sesuatu punya adab atau aturan, sedang aturan masuk masjid yaitu: "Salat
sunah 2 rakaat”. (Al-Hadise)
3. Tidak menyelenggarakan jual beli di dalamnya.
4. Tidak menghunus pedang (senjata tajam dan lain-lain).
5. Tidak mencari barang (sesuatu) yang hilang.
6. Tidak mengeraskan suara, kecuali zikir yang sekira tidak mengganggu lain orang
(tasywisy).
7. "Tidak membahas masalah duniawi.
8. Tidak mengadakan perang mulut (bertengkar).
9. Tidak melangkahi orang duduk (menyakitinya).
280 Tanbih al-Ghafiln
10. Tidak mendesak dan menyempitkan lain orang dalam barisan (shaf).
11. Tidak melewati orang salat (di mukanya).
12. Tidak meludah di dalamnya.
13. Tidak membunyikan jari-jari (menekuk-nekuknya).
14. Melenyapkan kotoran atau najis, anak-anak kecil, orang gila dan menegakkan
hukum had.
15. Selalu berzikir kepada Allah.
Nabi bersabda: Akan terjadi pada umatku (kelak di suatu saat) masjid dibuat
membahas aktifitas urusan duniawi, mereka bukan termasuk sabilillah (ahli
menegakkan agama), oleh sebab itu kamu jangan ikut mencampuri urusannya”.
(Hasan )
Nabi bersabda: Ada 4 macam yang asing di dunia ini, yaitu:
1. Alquran di dalam dada orang kejam (zalim).
2. (Bangunan) Masjid di sekitar masyarakat (daerah) tarikushshalah (tidak melakukan
salat).
3. Alquran (Mush-haf) di rumah (orang yang tidak pernah) dibaca.
4. Orang baik (shalih) yang hidup di kelilingi (di tengah-tengah) manusia biadab (tak
berakhlak). (Hadist dari Zuhry dari Abu Hurairah -)
Nabi bersabda: "Masjid-masjid itu kelak berbentuk onta dari ambar berkaki putih,
leher za'faran, kepala kasturi, dahi zabarjad hijau, dibawa oleh Muazin dengan
dukungan para imam, di hari kiamat i berjalan bagai kilat menyambar, hingga orang
mengira: "Itulah para malaikat mugarrab, dan para Nabi Rasulullah Allah, Lalu
sangkaan itu diperingatkan: "Mereka itu bukan .para malaikat mugarrab dan bukan
pula para Nabi Rasulullah Allah sebagaimana perkiraan kalian, namun mereka yaitu
281 Tanbih al-Ghafiln
umat Nabi Muhammad yang aktif mengikuti salat berjamaah lima waktu (sehari
semalamnya). (Demikian Anas Malik meriwayatkan)
Masjid-masjid itu kelak di hari Kiamat bagaikan kapal laut (bahtera), yang dihiasi
permata yakut, dan memberi pertolongan (Pembelaan) terhadap para ahlinya (sivitas
masjid terutama yang berjamaah salat 5 waktu). (Demikian WAHB MUNABBIH)
Kata S. Ali bin Abu Thalib Karramallahu Wajhah.
Artinya:
“Pada suatu saat akan terjadi Islam dikenal hanya namanya saja Alquran hanya
tulisannya, masjid-masjid dibangun dengan megah dan indah, namun jamaahnya
kosong tidak ingat Allah (sikrullah), sejahat-jahat manusia saat itu yaitu pura Ulama,
sebab merekalah yang menyalakan fimah macam-macam, dan kepada mereka pula
kembalinya”.
282 Tanbih al-Ghafiln
BAB 35
Tentang Keutamaan Sedekah
Al-Faqih , dari Abu Dzar Ghifary: "Salat yaitu tiang agama, dan jihad yaitu puncak
amal, sedangkan sedekah yaitu suatu keistimewaan (ajaib), diulang sampai 3x, Lalu
ditanya tentang puasa, Jawabnya: Alat pendekat kepada Allah, tidak ada
keistimewaannya. Lalu sedekah manakah yang paling utama? Jawabnya: "Yang
terbanyak, dan dibacakan pula ayat:
Artinya:
"Kamu tidak akan mencapai bakti sempurna. sebelum membelanjakan setengah harta
yang kau cintai”. (Ali “Imran 92)
Dan jika tidak punya? Jawabnya: Kelebihan harta, jika tidak punya Ya membantu
dengan tenaga, Jika tidak kuat? Jawabnya: memelihara diri dari api neraka, sekalipun
hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Jika itu juga tidak punya? Jawabnya:
"Tahan dirimu (tidak sampai menyakiti orang)”. Disebutkan dalam riwayat lain bahwa
ini yaitu Hadis Rasulullah .
Al-Faqih, Nabi bersabda: "Setiap matahari terbit dua malaika' memanggil masyarakat
dunia dari sebelahnya, semuanya mendengaf panggilan itu, kecuali jin dan manusia,
yaitu: "Sekalian manusia, cepat cepatlah menuju Allah, bahwasanya yang sedikit
dapat mencukupi, yaitu lebih baik, daripada yang banyak melupakan. Lalu kata
mereka berdua: "Ya Allah, berilah ganti, pada orang yang membelanjakan hartanya,
dan binasakanlah harta orang yang kikir”.
Al-Faqih kata Ibnu Abbas .: "Rasulullah menemukan orang berpegang kelambuh
Kakbah seraya berdoa: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan keagungan
rumah ini, ampunilah aku”. Lalu beliau bersabda: "Hai hamba Allah, mintalah kepada
Allah dengan keagungan (kehormatan)mu, sebab orang mukmin lebih besar (lebih
dihonnati) di sisi Allah daripada Kakbah lalu katanya: "Ya Rasulullah, dosaku sangat
besar, Sabdanya: "Apa dosamu? Jawabnya: "Aku orang banyak (kaya) harta, ternak
dan kuda, namun jika peminta-minta datang padaku, mukaku seakan dibakar api,
Sabdanya pula: Minggirlah hai fasik, jangan dekati aku, jangan kau bakar aku dengan
283 Tanbih al-Ghafiln
apimu, demi Allah, seandainya kamu salat dan puasa 1000 tahun, namun tidak tahu
budi pemberian Allah, pasti Allah melemparkan kamu ke jurang neraka, tahukah kamu
bahwa: "Tidak tahu budi itu yaitu kufur, tempatnya di neraka, sedangkan pemurah
(dermawan) itu iman, dan tempatnya di surga.
Nabi bersabda: ”Pemurah (dermawan) yaitu pohon yang akarnya di surga,
sedangkan dahan-dahannya menurun ke dunia, maka orang yang memegangnya
akan ditarik ke surga, Dan kikir yaitu pohon yang akarnya di neraka, dahannya ke
dunia, maka orang yang memegangnya akan ditarik pula ke neraka”. (Hadis dari
'Aisyah )
Nabi bersabda:
Artinya:
“Orang kikir jauh dari Allah, jauh surganya. jauh dari manusia, dan dekat nerakanya.
Dan pemurah (loman) dekat pada Alah dekat surganya, mudah bergaul manusia. jauh
api neraka”. (Al-Hadis)
Nabi bersabda:
Artinya:
”Peliharalah hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan sembuhkanlah (obatilah) para
pasicumu (yang sakit dari keluarsamu) dengan bersedekah, dan atasilah (ditolak)
aneka balaak dengan memanjatkan doa”. (Al-Hadis)
Rasulullah bersabda: ”Jika ada peminta-minta janganlah kau patahkan harapannya
(dengan kerasnya penolakan), hendaklah kau jawab dengan sopan dan ramah, atau
memberi sedikit atau penolakan yang baik, sebab yang datang padamu itu terkadang
bukan manusia atau jin, yang sekedar menguji kamu, bagaimana kau memanfaatkan
nikmat yang Allah berikan kepadamu”. (Abdurrahman Salmany).
Rasulullah bersabda: "Orang yang bersedekah di siang atau malam hari pasti dijaga
dari mati tergigit hewan berbisa, atau kerobohan (sesuatu) atau mati mendadak pada
hari atau malam itu”. (HR. Sa'id Mas'ud Kindy).
284 Tanbih al-Ghafiln
Nabi bersabda: "Harta kekayaan tidak menjadi habis (berkurang) dengan atau sebab
bersedekah, dan orang yang suka memaafkan kesalahan lain atau penganiayaan
terhadap dirinya, pasti ditambab kemuliaannya, dan orang yang tawadlu' sebab Allah,
pasti diangka derajatnya”. (Dari Abu Hurairah )
Ikrimah dari Ibnu Abbas katanya: "Dua dari setan dan dua dari Allah, lalu membaca
ayat:
Artinya:
"Setan membayang-bayangi pikiranmu dengan kemiskinan dan menyuruh kikir
(berbuat keji).
Sedangkan Allah menjanjikan pengampunan bagimu dan karunia, (yaitu agar kamu
taat beribadat dan bersedekah demi tercapainya pengampunan dan karunia
daripadaNya).
Allah sangat luas karuniaNya dan Mengetahui (balasan bersedekah bagi hambaNya.
(Al-Bagarah 268) Rasulullah bersabda: "Masyarakat (suatu kaum) yang melanggar
janjinya (kepada Allah), pasti diuji dengan pembunuhan (peperangan dan lain-lain),
dan masyarakat yang membiarkan adanya pelacuran merajalela ' di wilayahnya, pasti
dicoba bala banyak kematian, dan tiada masyarakat ' yang menolak pengeluaran
zakat, kecuali Allah menunda turunnya hujan ' bagi mereka”. (HR. Buraidah)
Tiga baris tulisan terpampang di pintu surga yaitu:
Artinya: : ”Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah, dan Nabi Muhammad yaitu
Rasulullah Allah”.
Artinya: ”Umat berdosa, Tuhan Yang Pengampun”.
Artinya:
285 Tanbih al-Ghafiln
"Kami memperoleh (ganjaran) apa yang telah kami amalkan mendapat laba apa yang
telah kami berikan, dan merugi apa yang kami tinggalkan”. (Demikian Dlahak dari
Nazaal Sabrah).
Dan dinyatakan pula bahwa, orang yang menolak 5 perkara pasti dibalas pula dengan
5 penolakan yaitu:
1. Menolak kewajiban mengeluarkan zakat, pasti ditolak kesclamatan atau keamanan
atau terpeliharanya harta.
2. Tidak (enggan) bersedekah, pasti dikurangi keschatan jasmaninya (kesehatan
rohani sudah nyata berkurangnya, yakni dengan enggan sedekah).
3. Menolak wajib zakat tanaman (padi, jagung dan lain-lain) pasti ditolak berkah
(cukup)nya tanah.
4. Menolak doa (tidak mau berdoa), pasti ditolak mentah-mentah oleh | Allah (Dia
enggan menerima orang yang enggan berdoa).
5. Menolak salat (enggan melakukannya atau sembarangan dalam memeliharanya),
pasti ditolak oleh kalimat syahadat”LAA ILAAHA ILLALLAAH” yang berarti
mendaftarkan diri sebagai orang pertama penghuni kekal neraka (saat matinya).
Satu dirham disedekahkan saat badannya sehat dan sayang (kikir) pada uang
tersebut, yaitu lebih utama dibanding 100 dirham diwasiatkan menjelang mautnya.
(Ibnu Mas'ud ).
Di zaman Nabi Isa ada orang dijuluki (sebutan) Mal'un, sebab kikirnya. Pada suatu
hari datanglah seorang (pejuang) yang akan pergi perang, katanya: "Coba, berilah
aku senjata untuk berperang, demi keselamatanmu dari api neraka”. Ia tidak
memperhatikan permintaan orang, sampai orang tersebut pergi. namun sesudah itu
MaPun menyesal, dan dipanggillah orang tersebut, lalu ia berikan pedang kepadanya.
Dan pulanglah pejuang itu, tengah perjalanan ia bertemu dengan Nabi Isa bersama
seorang 'Abid (Ahli ibadat) selama 70 tahun. Kata Isa: "Hai pejuang dari mana pedang
286 Tanbih al-Ghafiln
itu? Jawabnya: Dari Mal'un. Dan Nabi gembira mendengarnya, dan bertepatan
dengan itu, Mal'un tengah duduk di depan pintu rumahnya, mendadak ia berdiri akan
menyambut Nabi Isa bersama Abid itu, Jalu kata 'Abid tersebut: "Aku akan segera
pergi (menjauhinya), sebelum terbakar dengan apinya”. Kemudian turunlah wahvu:
"Hai Isa, katakanlah kepada hambaKu (Mal'un) bahwa Aku sudah mengampuni
dosanya sebab sedekah pedangnya itu, dan sebab dia senang kepadamu, juga
sampaikan kepada 'Abid tersebut bahwa: Dia yaitu kawanmu kelak di surga”. namun
'Abid menjawab: "Aku tidak rela berkawan dia di surga. Lalu turun pula wahyu
berikutnya: "Hai Isa, katakan kepada 'Abid itu, bahwa: Kau tidak relaakan
keputusanKu, dan menghina orang, oleh sebab itu mulai saat ini Kujadikan dia Mal'un
dan penghuni neraka kelak. Dan yang semula disebut Mal'un kini menggantikan
tempatnya 'Abid di surga (menjadi penghuni surga kelak)”.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Bahwasanya dari pintu langit malaikat menyeru:
"Orang yang menghutangkan hari ini (di dunia), pasti dibayar kelak (di akhirat). Dan
ada pula dari neraka yang berseru: "Hai sekalian manusia, kau diciptakan atau
dilahirkan untuk mati, dan kini kau membangun untuk rusak binasa”.
Ditanyakan kepada Nabi : "Ya Rasulullah, saat engkau keluar dari dunia, maka
permukaan bumi lebih baik bagi kami ataukah di dalam perutnya”. Kata Abu Hurairah
. Sabda beliau : Jika para penguasa kamu orang baik-baik, dan para hartawannya
dermawan, serta segala urusan dimusyawaratkan, maka di Permukaan bumi yaitu
lebih baik daripada di dalam perutnya. namun jika para penguasa kamu orang
jahatjahat, dan para jutawannya (orang kaya) kikir-kikir, serta segala urusan
dipercayakan kaum wanita, maka di dalam perut bumi yaitu lebih baik dari pada
diatasnya. (Al-Hadis)
Jika kau menginginkan atau kuat menabung ditempat yang paling aman dari
gangguan ulat atau para penjahat (pencuri), maka lakukanlah yaitu dengan
bersedekah (Tabungan akhirat). (Ibnu Mas'ud)
Orang yang mengeluarkan wajib zakatnya, dan menjamu tamu, menyampaikan
amanat, maka berarti telah lenyap sifat kikir darinya. (Al-Hadis).
287 Tanbih al-Ghafiln
Bersedekahlah kamu, kecil atau besar sedekah tersebut sebab 19 kebaikan
terkandung di dalamnya, yaitu 5 dinikmati di dunia, dan lima lainnya di akhirat:
a.Lima faedah yang dinikmati di dunia:
1. Membersihkan harta, Sabda Nabi :” Ingatlah bahwa jual beli itu selalu diliputi oleh
lagha, sumpah dan dusta, dari itu bersihkanlah dengan sedekah.
2. Membersihkan dosa-dosa yang diperbuat badan,
Firman Allah:
Artinya:
"Ambillah setengah harta mereka demi kebersihan dan kesucian mereka”. (AtTaubah
103)
3. Menolak aneka bala dan penderitaan (penyakit), Hadistnya:
Artinya:
"Sembuhkanlah (keluarga atau saudara atau kawan) kamu yang sakit dengan
bersedekah”. (Al-Hadis)
4. Membesarkan (membuat gembira) hati orang miskin, sedang sebaik-baik amal
yaitu membuat gembira orang mukmin.
5. Memberkahkan harta dan lapang rezekinya, Firman Allah:
Artinya: "Apa saja yang kau sedekahkan (dibelanjakan), Dia mengguntinya”.
b. Dan 5 faedah akhirat:
1. Sedekahnya diganti dengan naungan baginya.
2. Mengurangi beban tanggungan (hisab)nya.
3. Menambah berat timbangan amal baiknya.
4. Memudahkan lewat di atas jembatan (shirath).
288 Tanbih al-Ghafiln
5. Meningkatkan derajatnya di surga.
Seandainya tiada faedah sedekah kecuali hanya memperoleh doa fakir-miskin, maka
bagi akal sehat sepantasnya melakukannya (pasti bersedekah), apalagi dengan
bersedekah dapat memperoleh keridaan Allah, dan mendongkolkan setan (demikian
Al-Faqih).
Sedekah bukan pekerjaan ringan, sebab seseorang tidak mungkin mampu
melakukannya sebelum melepaskan 70 belenggu syetan, lagi pula sedekah yaitu
sunah (kelakuan) para shalihin”. . (Suatu riwayat).
Al-Faqih, Pada suatu hari Abdullah Zabir mengirim uang 2 kantong berisi 180.000
(seratus delapan puluh ribu perak) kepada 'Aisyah yang tengah berpuasa, lalu dibagi-
bagikan semuanya, hingga sore habis dan tidak menyisakan sepeserpun. Lalu
menjelang buka ia menyuruh pembantunya menyiapkan hidangan buka puasa.
Kemudian disiapkan roti dan minyak zaitun, seraya berkata (pembantunya): Apakah
tidak dapat mengambil uang yang dibagi-bagi itu barang sedirham saja untuk mem
beli daging?. Lalu Jawabnya: "Sudahlah, kau jangan marah kepadaku, seandainya
kau ingatkan tadi, tentu aku bisa melakukannya.
Kata Urwah Zubair: "Aku melihat 'Aisyah sedekah 70.000 (tujuh puluh ribu) dirham,
sedangkan baju bagian pinggangnya terbelah”.
saat Abdul Malik Abjar menerima pusaka sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) dirham,
lalu dibagi-bagikan masing-masing satu kantong kepada saudara-saudaranya seraya
berkata: "Aku setiap berdoa memohonkan surga bagi saudara-saudaraku, kenapa aku
harus kikir (harta dunia) terhadap mereka?
Seorang wanita cantik minta-minta (datang) kepada Hasan Abu Sinan, lalu ia
menyuruh pembantunya: "Berikan 400 (empat ratus)
dirham kepadanya”. saat ditanyakan: Kenapa kau berikan uang sebesa, itu, kepada
seorang peminta yang biasanya hanya cukup diberi satu dirham? Jawabnya: "sebab
kecantikannya itu aku khawatir di tengah meminta minta ada orang yang jahil
289 Tanbih al-Ghafiln
menggunakan kesempatan merusak, kehormatannya, oleh sebab itulah aku
memberinya cukup besar agar ia berhenti dari pekerjaan (meminta-minta) dan aku
berharap ada orang yang menikahinya.
Seorang sahabat menerima hadiah kepala kambing, katanya: ”Kawanku Fulan lebih
berhajat daripada aku, dan berikanlah kepala kambing itu kepadanya, namun kawan
pertama itu berkata: ”Kawanku (yang kedua) lebih berhajat, daripada aku lalu
diberikan kepadanya, namun kawan ini juga berkata. ” Kawanku saja yang lain, hal itu
berputar hingga tujuh rumah dan akhirnya kembali lagi pada sahabat pertama yang
diberi kepala kambing tersebut dan turunlah firman Allah:
Artinya:
"Mereka mengutamakan kawan melebihi dirinya sendiri. sekalipun mereka sendiri
kelaparan”. (Hasyr 9)
Riwayat lain menyebutkan bahwa: "Seorang sahabat Anshar puasa, saat berbuka,
tidak ada makanan buat berbuka lalu terpaksa hanya minum air, kemudian esok
harinya berpuasa lagi bukanya juga hanya minum air, pada hari ketiga ia merasa
sungguh-sungguh lapar, lalu ia diingatkan (diajak) ke rumah oleh sahabat Anshar
lainnya, sesudah sampai di rumah ia bertanya: "Bu ini ada tamu, apa punya makanan?
Jawab istrinya: "Ada, untuk makan seorang”. Padahal ia dan istrinya juga puasa anak-
anaknya juga belum makan, katanya: ”Tidurkan dulu anak-anak sebelum makan, nanti
sewaktu tamu makan padamkanlah lampunya, Jalu duduk bersamanya seakan-akan
makan bersama.” Hal itu dilakukan hingga kenyanglah tamunya itu.
Kemudian pada pagi harinya ia salat Subuh, berjamaah dengan Rasulullah dan
sesudah beliau salam, berkata kepada sahabat Anshar: "Sungguh Allah sangat rida
atas perbuatanmu dan istrimu, lalu beliau membaca ayat tersebut di atas, yang
artinya: "Mereka mengutamakan kawan melebihi pada dirinya sendiri, sekalipun
mereka sendiri kelaparan, dan orang yang tida kikir, itulah orang-orang yang
beruntung”. (Hasyr 9)
Kata Hamid Laffaf: "Aku rida padamu dengan empat perkara, sekalipun jauh jika
dibandingkan dengan para sahabat Nabi dahulu, yaitu:
290 Tanbih al-Ghafiln
1. Perhatikanlah kekuranganmu dengan kewajibanmu, sebagaimana dulu para
sahabat memperbanyak amal sunah.
2. Harus khawatir jika dosa-dosamu tidak diampuni Allah, sebagaimana dulu para
sahabat khawatir jika amalnya tidak diterima Allah.
3. Jauhilah hal-hal yang haram, sebagaimana dulu para sahabat menjauhi hidup
mewah (berlebihan).
4. Rasa setia kawan (belas kasih) kepada mereka hendaklah diutamakan,
sebagaimana dulu para sahabat belas kasih kepada musuh-musuhnya (sesudah
terbukanya kota Makkah atau mengampuni lawannya).
ALLAH MAHA MENGETAHUI
291 Tanbih al-Ghafiln
BAB 36
Tentang Sedekah Penolak Bala
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdul Faraj Ady, katanya: "saat Nabi
Isa melewati suatu kampung, masyarakatnya mengadukan seorang tukang penatu
yang sering merobekkan pakaian masyarakat (orang yang meletakkan pakaiannya
untuk dipenatu kepadanya), lalu ditahannya. Lalu atas dasar pengaduan itu, Nabi Isa
berdoa kepada Allah (yang doanya pasti dikabulkan), agar ia tidak dapat membawa
bungkusan baju-baju itu ke rumahnya, Kemudian pergilah tukang penatu itu untuk
menatu pakaian dan membawa 3 potong roti, tiba-tiba Seorang yang biasa beribadah
di gunung mengucapkan salam dan bertanya: "Hai penatu, kau punya roti, berikanlah
kepadaku! Sejak aku lama tidak makan. Tukang penatu memberinya sepotong, dan
Abid menerimanya seraya berdoa: "Mudah-mudahan Allah mengampuni dosamu dan
mensucikan hatimu”. Lalu ia berikan sepotong lagi, Abid menerima seraya berdoa:
"Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa: dosa terdahulu dan yang akan datang
bagimu”. Lalu ia berikan lagi sepotong, dan Abid berdoa: "Mudah-mudahan Allah
membangunkan gedung bagimu di surga”. Maka saat sore tukang penatu pulang
dengan sclamat. sesudah masyarakat menyaksikan ia pulang dengan selamat, maka
mengadu lagi kepada Nabi Isa . Dan kata Isa : "Panggil ia kemari. Sesudah tukang
penatu datang, ia ditanya: "Apa yang kau lakukan di hari ini hai tukang penatu?
Jawabnya: "Seorang Abid yang biasa beribadah di puncak gunung itu, datang
kepadaku dan minta makan, lalu kuberikan 3 potong roti untuknya, dan setiapnya ia
berdoa. Kemudian kata Isa: "Mari kulihat bungkusanmu itu sesudah dibuka, ternyata
yang dibungkus (isinya) itu, berupa ular hitam yang mulutnya dibelenggu besi. Dan
kata Isa selanjutnya: "Hai ular, Jawabnya: "Baik Nabiyullah, Bukankah diperintah
membinasakan orang ini? Jawabnya: "Ya, tapi sewaktu Abid datang minta makan
kepadanya, dan ia memberikan 3 potong roti, dan setiapnya Abid itu berdoa serta
doanya didukung (diamini) oleh para malaikat, dengan demikian para malaikat atas
perintah Tuhan membelenggu mulutku dengan besi. Lalu Nabi Isa berkata
kepadanya: ”Rubahlah kelakuan atau amal perbuatanmu yang tak terpuji itu, sebab
hal itu sangat merugikan masyarakat, untunglah dalam hal ini kau diampuni oleh Allah
berkat sedekahmu itu”.
292 Tanbih al-Ghafiln
Al-Faqih meriwayatkan lagi dengan sanadnya dari Salim Abul Jady, katanya:
"Seorang wanita membawa anaknya keluar, lalu serigala menerkam anaknya itu, dan
ibu itu mengejarnya, di tengah jalan bertemu orang minta-minta (pengemis), dan roti
yang dibawa itu diberikan kepadanya, dan tidak lama kemudian serigala datang
memulangkan anaknya itu. Lalu terdengar olehnya suara sesuap demi sesuap”.
Dan dengan sanad serupa, A'masy dari Abu Sufyan dari Mutib Sumay, katanya:
"Seorang pendeta yang sudah 60 tahun beribadat di biaranya, lalu tergoda seorang
pelacur, hingga melanggar larangan Allah, menjelang kematiannya ia memberi
sepotong roti kepada pengemis. Sesudah mati amalnya ditimbang, lebih berat
dosanya daripada 60 tahun ibadatnya. namun sesudah ditambah dengan sedekah roti
sepotong, mendadak berubah timbangannya menjadi lebih berat amal baiknya
daripada dosanya, dan selamatlah ia berkat sedekahnya.
Sehubungan dengan itu, ada yang menyatakan bahwa sedekah dapat menolak 76
bahaya kejahatan. Bahkan Abu Dzar Ghifary menyebutkan: "Tidak mungkin orang
dunia dapat bersedekah, sebelum menang (menerobos) kubu pertahanan setan
sebanyak 70 benteng (kubu) penghalangnya. Dan disebutkan pula oleh Qatadah
bahwa: Sedekah mampu memadamkan dosa seperti air memadamkan api.
Pada suatu hari 'Aisyah tengah duduk, lalu datanglah seorang wanita yang menutupi
tangan dengan lengan bajunya, dan saat ditanya jawabnya: Jangan tanyakan hal ini
hai Ummul Mukminin. namun sesudah didesak, ia menjawab, katanya: Aku punya orang
tua (ayah-Ibu), dulu waktu hidupnya, ayah seorang dermawan sedang ibuku tidak
pernah bersedekah kecuali hanya sepotong gajih (lemak) dan baju lowakan (yang
sudah dipakai), lalu sesudah mereka tiada, aku mimpi seolaholah hari Kiamat telah
terjadi, dan aku melihat ibuku di tengah-tengah orang banyak, ia menutup aurat hanya
dengan baju lowakan dan gajih di tangannya dijilati terus, seraya menjerit: "Aduh haus,
haus padahal ayahku tengah memberi minum orang banyak yang mengelilingi telaga
dan memang avahku termasuk dermawan (suka bersedekah), lalu aku membawanya
segelas untuk ibuku, kemudian terdengar suara: "Hati-hati orang yang memberi
minum pasti tangannya akan mati”, lalu bangunlah aku dan terperanjat sebab
ternyata tanganku telah mati.
293 Tanbih al-Ghafiln
saat Malik Dinar duduk-duduk, datanglah seorang peminta-mint dan ia menyeru
istrinya supaya mengambilkan keranjang yang penuh kurma, lalu diberikannya
separoh keranjang. Kemudian tegur istrinya: "Pantaskah seorang seperti anda disebut
zuhud, dan pantaskah kiranya menghadiahkan kurma separuh-separuh kepada raja?
Lalu diberikan lagi separuh keranjang kurma itu kepada pengemis tadi, dan berkatalah
Malik kepada Istrinya:
Artinya: "
”Tangkap dan belenggulah ia, lalu masukkan ke neraka Jahim kemudian dengan
rantai panjang 70 hasta ikatlah ia, Bahwasanya ia tidak beriman kepada Allah Yang
Agung, dan tidak memberi mukan orang-orang miskin”. (Al-Haggah 30-34)
Tanya istri: "Kenapa berat sekali? Jawabnya: "Demikianlah siksa orang kafir dan
orang yang tidak mau bersedekah kepada orang miskin. Kemudian katanya pula: "Hai
wanita kami telah meletakkan setengah rantai dari leher kami itu dengan iman, maka
setengah yang lain harus dengan sedekah”.
Al-Faqih berkata: "Muhammad Fadlil meriwayatkan dengan sanadnya dari
masyarakat Bashrah, katanya: "Ada seorang peternak (Badwi) langka bersedekah,
lalu ia bersedekah domba kecil kurus, dan di malam harinya ia mimpi seakan domba-
domba seluruhnya menyerang dengan tanduknya, kecuali domba kecil kurus itu
membelanya. Dan sesudah bangun ia berkata: "Demi Allah, aku akan berusaha
semaksimal mungkin memperbanyak kawan-kawanmu, akhirnya ia sering
bersedekah dari kambing (domba-domba)nya itu”.
Rasulullah bersabda:
Artinya:
"Setiap orang pasti akan menghadap dan bicara langsung dengan Tuhannya, ia
menoleh ke kanan terlihatlah amal kebaikan yang dilakukannya, dan ke kiri terlihatlah
perbuatan jahatnya, kemudian ke depan terlihatlah api, dari itu peliharalah dirimu dari
sengatan api sekalipun dengan sedekah separuh biji kurma.
(HR. A'masy dari Khaitsamah, dari Ady Hatim )
294 Tanbih al-Ghafiln
Ada 10 amalan yang sanggup mengantarkan manusia ke tingkat manusia baik dan
derajat tertinggi, yaitu:
1. Memperbanyak sedekah.
2. Memperbanyak bacaan Alquran.
3. Bergaul atau menggabungkan diri dengan orang-orang yang selalu zikir kepada
Allah, dan akhirat.
4. Bersilaturrahmi kepada kawan atau saudara terdekat.
5. Menengok orang atau kawan yang sakit.
6. Mengurangi bergaul dengan orang kaya yang melupakan akhirat.
7. Sering memikirkan kehidupan kelak di akhirat.
8. Mengurangi hayalan (angan-angan)nya, dan sering mengingat mati (maut).
9. Sedikit bicara, banyak diam.
10. Tawadlu', hidup sederhana dalam berpakaian, menyenangi orang miskin dan
belas kasihan kepada anak-anak yatim serta mengusap kepalanya.
Demikian nasihat Al-Faqih, dan selanjutnya kata beliau: "Ada 7 perkara pembangkit
semangat scdekah dan memperbesar pahalanya, yaitu:
1. Bersedekah dengan harta halal, berdasarkan Firman Allah:
Artinya:
"Bersedekahtlah dari hasil usahamu yang halal (baik) ..."
2. Memberinya mulai dari harta sedikit jangan menunggu kaya atau banyak harta).
3. Menyegerakannya, khawatir tidak punya kesempatan bersedekah sebelum mati.
4. Memilih harta yang paling baik, khawatir digolongkan orang-oran yang bakhil (kikir),
berdasarkan Firman Allah:
Artinya:
"Jangan kau pilihkan yang buruk-buruk untuk sedekah, sedang kamu enggan
menerimanya, kecuali jika mata terawup dan ketahuilah bahwa Allah Maha Raya lagi
terpuji”.
295 Tanbih al-Ghafiln
5. Bersedekah dengan samar-samar, khawatir riya.
6. Tidak mengundat-undat, khawatir sia-sia amalnya.
7. Tidak menyakiti atau menghina yang diberi, takut dosa, Firman Allah:
Artinya:
"Jangan batalkan pahala sedekahmu dengan mengunda tundat dan menyakiti
(menghina)”. (Al-Bagarah)
ALLAH MAHA MENGETAHUI
296 Tanbih al-Ghafiln
BAB 37
Tentang Keutamaan Bulan Ramadan
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas katanya: "Rasulullah
bersabda: "Bahwasanya surga diukupi daa diperhias setiap tahun (yaitu) setiap
masuknya bulan Ramadan, saat datang malam pertama datang pula angin yang
disebut Mutsirah, ia menggoyangkan daun-daun surga dan menggerakkan daun
pintunya sehingga terdengarlah suara para bidadari di surga berseru: "Siapakah kira-
kira yang meminang kepada Allah untuk mengawini setengah kami, dan mereka
bertanya: "Hai Ridwan, malam apa ini? Jawabnya: "Hai para bidadari jelita, inilah
malam pertama bulan Ramadan. Lah Allah berfirman: "Hai Ridwan, bukakanlah pintu-
pintu surga bagi Umat Muhammad”. Dan hai Malik: Tutuplah pintu-pintu neraka dari
orang orang berpuasa (umat Muhammad), Dan FirmanNya pula: ”Hai Jibril, turunlah
ke bumi, belenggu setan-setan itu dan lemparkanlah ke lautan agar tidak mengganggu
umat Muhammad berpuasa. Lagi pula setiap malam Ramadan Allah berseru 3x:
"Orang yang berdoa, pasti dikabulkan, dan yang bertaubat pasti diterima, yang mohon
ampun pasti diampum dosanya. Lalu diserukan pula: "Siapakah yang akan menabung
pada Zat Yang Kaya tidak pernah miskin, Yang selalu menepati tiada zalim,”. Dan
setiap Ramadan Allah membebaskan sejuta penghuni neraka, bahkan pada hari atau
malam Jumatnya dibebaskan sejuta perjamnys, kemudian di hari terakhir (Ramadan)
dibebaskan lagi penghuni neraks sejuAllah orang yang dibebaskan sejak awal
Ramadan, hingga akhirnya Di malam (lailatul) Oadar malaikat Jibril beserta para
malaikat banyak turun berduyun-duyun ke bumi dengan panji hijau yang diletakkan d
atas Kakbah, seriapnya membeberkan sayapnya 600 sayap, di antaranya dua sayap
tidak pernah dihamparkan, kecuali di malam itu. Merek memberi salam kepada umat
Muhammad yang tengah melakukan salat zikir (baik berdiri atau duduk) dan menjabat
tangannya, mendukung doa (mengamini) mereka hingga terbit fajar”. Dan sesudah
fajar mereka diseru kembali oleh Jibril, namun mereka bertanya, bagaimana dengan
hajat para umat Muhammad? Jawab Jibril: Allah memberi rahmat kepada merka dan
memaafkan kesalahannya, kecuali 4 orang, yaitu: 1. Pecandu arak (pemabuk), 2.
Pemberani kepada kedua orang tuanya (durhaka kepada mereka berdua), 3. Pemutus
silaturrahmi, 4. Pemboikot kawan atau saudaranya (tidak menyapa) lebih dari 3 hari.
lalu di malam "Idul Fitri para malaikat berdiri di perempatan jalan dan berseru: "Hai
umat Muhammad, keluarlah (menyembah dan memohon) kepada Tuhan Yang
297 Tanbih al-Ghafiln
Pemurah, Pemberi yang besar, dan mengampunkan dosa-dosa besar, sesudah
mereka keluar ke tempat salat 'Id, lalu Allah berfirman: "Hai para malaikat apa balasan
mereka? Jawabnya: "Ya Tuhan, lunasilah bayaran (pahala) mereka, dan FirmanNya:
” Kuperlihatkan padamu hai malaikat, tentang pahala puasa dan bangun malam
mereka di bulan Ramadhan, yaitu keridaanKu dan ampunanKu kepada mereka.
FirmanNya pula: "Hai hambaKu mintalah, demi Kemenangan dan KeagunganKu
segala permintaanmu baik urusan duniawi, ataupun agama pasti dipenuhi
(dikabulkan)”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah katanya, Rasulullah
bersabda: "Pada setiap bulan Ramadan Allah . memberi 5 perkara yang tiada
dirasakan oleh umat lainnya, yaitu:
1. Harumnya minyak kasturi pada mulut saat berpuasa, kelak di sisi Allah.
2. Permohonan ampun dari malaikat bagi yang berpuasa hingga berbuka.
3. Dibelenggunya setan hingga mereka tiada kebebasan menggoda yang tengah
berpuasa.
4. Setiap hari surga dipercantik bagi orang yang berpuasa, FirmanNya: "Hampir para
hambaKu yang shalih terlepas dari keberatan dan godaan dan kembali kepadamu”.
5. Allah mengampuni mereka di akhir Ramadan, saat ditanya: "Ya Rasulullah, di
malam (lailatul) gadar? Beliau menjawab: Bukan, namun bayaran seorang pegawai di
akhir pekerjaan selesai”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah katanya, Rasulullah
bersabda: "Sungguh Ramadan telah datang di bulan Ramadan dan saat awal
Ramadan, angin datang dari bawah 'Arsy, lalu pohon-pohon surga menyanyikan lagu-
lagu merdu, bidadari keluar dan berdoa: "Ya Tuhan, berilah dalam bulan ini suami
yang menyenangkan dari hamba-hambaMu, maka setiap yang berpuasa pasti
dikawinkan dengan dua orang bidadari dalam kemah permata berlubang, Firman
Allah”:
HUURUN MAQHUURAATUN FIL KHIYAAM
298 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
"Bidadari yang menetap dalam kemah-kemah”
Dan masing-masing memakai 70 pakaian yang beraneka warna, 70 aneka minyak
harum, dan setiapnya pula ranjang yagut merah, beranyam permata, yang setiap
ranjang berisi 70 kasur seprei sutra berkilauan, dan setiap wanita diberi 70 sahaya,
semua itu hanya balasan dari puasanya, belum balasan amal-amal lainnya. (Al Hadis)
Nabi bersabda: "Rajab yaitu bulan bagi umatku yang punya keistimewaan seperti
keistimewaan umatku melebihi lainnya, dan Sya'ban yaitu bulan bagiku yang
keistimewaannya, seperti aku melebihi Nabi lainnya, adapun Ramadan bulan bagi
Allah, yang punya keistimewaan seperti Allah melebihi makhlukNya. (Al-Hadis)
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, katanya: ”Nabi keluar, sedang
kebanyakan orang tengah perang mulut, lalu beliau bersabda: "Sebetulnya aku akan
memberitahukan tentang ”Lailatul Oadar”, namun kekhawatiranku jangan-jangan kalian
bersandar kepadanya, dan mudah-mudahan menjadi lebih baik, sebab nya carilah
”Lailatul Oadar” itu pada malam 21, 23, 25, 27 dan akhir malam Ramadan, sedangkan
tandanya: "Malam itu cuaca terang, tidak panas dan tidak dingin, pagi harinya
matahari terbit tidak terlalu tajam sinarnya, dan orang yang bangun di malam itu
terdorong oleh imannya dan mengharap pahala dari Allah, pasti Allah mengampuni
dosa-dosa terdahulu baginya.
Isyarah Nabi tentang puasa dan bangun malam itu berdasarkan jman atas pahala
yang dijanjikan Allah, dan ikhlas serta khusyuk sebab Allah, sedang cara
memperolehnya dengan mengagungkan Ramadan, menjaga perkataan dusta, ghibah
dan omong kosong, serta anggota badan dari maksiat dan hati dari hasud, memusuhi
muslim, atau menghinanya Dan kesemua itu juga harus disertai rasa tagwa (takut)
tidak diterimanya amalyang tengah dilakukan. (Demikian Al-Faqih). . Kata Utama
hikmah: "Ya Tuhan, Engkau menjamin pahala orang yang ditimpa musibah di dunia
dan akhirat, jika puasaku Engkau tolak, maka janganlah Kau haramkan kami dari
pahala musibah, ya Allah Yang Pemurah”,
299 Tanbih al-Ghafiln
Kami puasa bersama Rasulullah - dan saat malam 23 Nabi melakukan salat hingga
sepertiga malam, lalu malam 24 beliau tidak keluar, dan pada malam 25 beliau salat
dengan kami hingga tengah malam, sabdanya: "Seandainya kami lanjutkan salat
malam ini, dan sabdanya pula: "Orang yang keluar melakukan salat Isyaak berjamaah
bersama imam hingga ia pulang, maka ditulis pahala seperti bangun malam baginya.
Kemudian beliau tidak keluar pada malam 26, dan keluarnya pada malam 27, berikut
keluarganya semua diajak salat hingga aku khawatir tidak akan sahur (menjelang
Subuh). (Demikian kata Abu Dzar Ghifary — ) Bahwasanya Rasulullah sz keluar
tengah malam Ramadlam melakukan salat di Masjid, lalu diikuti oleh para sahabat,
dan pada pagi harinya orang-orang ramai membahasnya, hingga bertambah banyak
lagi pada malam kedua, bahkan lebih banyak lagi pada malam berikut (ketiga)nya,
orang-orang menunggu hingga tidak tertampung di dalam Masjid, dan beliau tidak
keluar hingga fajar, sesudah salat Subuh beliau menghadap para sahabat dan
sabdanya: "Bukan berarti aku tidak tahu suasana kalian di malam hari. namun aku
khawatir jika salat malam diwajibkan, lalu kalian tidak dapat melakukannya”.
Demikian 'Aisyah , dan selanjutnya kata 'Aisyah pula: "Nabi selalu menganjurkan salat
di malam Ramadan, tanpa mewajibkannya, hingga beliau wafat, hal serupa juga ditiru
di masa Khalifah Abu Bakar dan di awal Khalifah Umar namun selanjutnya Umar
menghimpun banyak orang agar salat berjamah dengan Ubay bin Ka'ab selaku
imamnya”. (Dari Aisyah )
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali Thalib , katanya: "Bahwasanya
Umar bin Khatthab menyelenggarakan salat Tarawih berjamaah yaitu berdasarkan
hadis yang ia peroleh dariku.
Mereka bertanya: "Hai Amiralmukminin mana hadisnya? Jawabnya: "Aku dengar
Rasulullah bersabda: "Bahwasanya di sekeliling 'Arasy terdapat
"HADLIRATULOUDSY” dari cahaya, para malaikat yang tidak terhitung besar
juAllahnya bersama-sama melakukan ibadat tiada henti-hentinya di tempat itu, lalu
jika malam Ramadan mereka mohon dan diizinkan oleh Allah turun ke bumi bersama-
sama melakukan ibadat (salat) dengan manusia, setiap malam, maka Barang siapa
bersentuhan dengan mereka, pasti menjadi bahagia hidupnya tidak akan menderita
selamanya”.
300 Tanbih al-Ghafiln
Kata Umar sesudah mendengar hadis tersebut: "Kami yaitu berhak melakukan itu,
lalu ia menghimpun jamaah bersama-sama melakukan salat Tarawih dan
menguatkannya”.
Pada suatu malam Ramadan S. Ali Thalib : keluar, lalu mendengar tadarus Alquran di
Masjid-masjid, kemudian berdoa: ”Mudah-mudahan Allah menambah terangnya
kubur Umar Khattab, seperti ia menerangi Masjid-masjid kami dengan tadarus
Alquran”. Doa serupa dibacakan pula oleh Usman bin Affan .
301 Tanbih al-Ghafiln
BAB 38
Tentang Keutamaan 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas - katanya, Nabi bersabda:
"Tiada hari yang paling disenangi Allah dalam arena amal shalih bagi seseorang,
kecuali sepuluh hari awal (tanggal 1 s/d 10) Dzul Hijjah, Tanya sahabat: "Sekalipun
jihad fi sabilillah ya Rasulullah? Jawabnya: "Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali jika
seseorang keluar dengan keseluruhan harta miliknya dibawa, dan tidak (sedikitpun)
kembali (yakni) habis hartanya dan mati syahid”. (Al-Hadis)
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir bin Abdillah katanya: Rasulullah
bersabda: "Tiada hari yang paling utama dan disenangi Allah dalam rangka amal
shalih, daripada hari-hari 10 awal Dzulhijjah. Ditanya: "Tidak pula menyerupai jihad
fisabilillah? Jawabnya: Tidak menyerupainya, kecuali jika seseorang berjihad hingga
putus kudanya dan mukanya disusupkan ke tanah. Riwayat lain menyebutkan:
"Sampai kudanya putus, dan darahnya tertumpah (mati syahid)” (AlHadist).
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Athaak dari 'Aisyah , katanya: "Seorang
penyanyi muda, melakukan puasa setiap terbitnya bulan Dzulhijjah, saat ditanya
oleh Rasulullah : "Kenapa kamu lakukan puasa di hari-hari ini, dan apa motifnya?
Jawabnya: sebab di hari ini, ditegakkannya syi'ar-syi'ar dan manasik haji, mudah-
mudahan aku termasuk orang yang didoakan oleh para pelakunya (melakukan syi'ar-
syi'ar agama dan beribadat dengan manasik hajji). Lalu beliau bersabda: "Puasamu
setiap hari (selama 10 hari) berarti seimbang dengan membebaskan 100 budak,
sedekah 100 onta, dan 100 kuda untuk jihad menegakkan agama Allah, dan jika
(puasa) di hari tarwiyah (tanggal 8) bagimu sama dengan membebaskan 2000 budak,
sedekah 2000 onta dan ) kuda untuk jihad menegakkan agama Allah, dan jika (puasa)
di bari 'Arafah (tanggal 9) bagimu sama dengan puasa 2 tahun (yakni tahun sebelum
dan sesudahnya). Dalam riwayat lain ditambahkan: "dan puasa d hari 'Asyuraa
bagimu sama dengan puasa satu tahun”. Setengah mufassirin (ahli tafsir) menyatakan
ayat:
302 Tanbih al-Ghafiln
Kami janjikan kepada Musa 30 malam, lalu disempurnakan dengan 10 malam, hingga
sempurnalah migat ketetapan Tuhan 40 malam” Bahwa yang 10 yaitu awal bulan
Dzulhijjah.
Dan ayat:
Allah berbicara langsung kepada Musa, dan ayat:
Allah mendekatkan Musa, hingga ia mendengar langsung Firman Tuhan, Semua itu
yaitu diterima Musa pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah, demikian pula ditulis dalam
Lauh-lauh juga pada malammalam (10 hari) awal Duzlhijjah.
Kalian hendaknya berpuasa pada 10 hari awal Dzulhijjah, berdoa dan istighfar
sebanyaknya serta bersedekah, sebab Nabi bersabda: ”Celakalah orang yang tidak
bisa memperoleh kebaikan dalam hari hari 10 (awal Dzulhijjah), manfaatkanlah
terutama berpuasa pada hari (tanggal 9), sebab sangat besar keuntungannya di hari
itu”. (Abu Dards )
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah "Ubaid 'Umair Laits, katanya:
” Bahwasanya 5 doa dibawa Jibril untuk Nabi Musa, agar dibaca pada hari-hari 10
(Dzulhijjah) yaitu:
Artinya:
“Tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya, segala kerajaan
dan puji aduluh kepunyaanNya, Dia hidup tanpa mati, segula kebaikan di bawah
kekuasaanNya, Dia kuasa atas segala sesuutu .
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Allah, tiada sekutu bagiNya, Maha
Esa, Dia tempat meminta, tiada kawan maupun anak bagiNya”.
Artinya:
303 Tanbih al-Ghafiln
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Allah Yang Esa tempat meminta,
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Yang menyamai seorangpun
kepadaNya,”.
Artinya:
"Aku nyatakan bahwa tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu
bagiNya, segala kerajaan dan pujian hanya Dia pemiliknya, Yang menghidupkan dan
mematikan, Dia Hidup tanpa mad, segala kebaikan di bawah Kekuasaan Nya, dan
Kuasa atas sesala sesuatu.
Artinya:
"Allah-lah Yang menjamin dan mencukupi kebutuhanku, Dia Mendengar setiap orang
yang berdoa kepadaNya, selain Dia tiada yang dapat diandalkan dalarn memenuhi
permintaan dan kebutuhan”.
Dinyatakan pula bahwa kalimat-kalimat tersebut dimuat dalam Injil, dan dijelaskan
oleh Nabi Isa kepada para sahabatnya (Hawariyyin) tentang keutamaan dan
pahalanya yang tiada terhingga banyaknya, bagi yang membaca pada hari-hari awal
Dzulhijjah (yakni mulai tanggal 1-10)
Seseorang memperoleh mimpi indah seakan-akan lima cahaya besar berada di dalam
rumahnya, sesudah membaca doa (kalimat-kalimat) tersebut di atas pada hari-hari
awal Dzulhijjah. (Abu Nadir Hasyim Qasim),
Nabi bersabda:
Artinya:
”Tiada hari yang Agung dan lebih dicinta bagi Allah melebih hari-hari “wal Dzulhijjah,
oleh itu, bacalah takbir, tahmid dan tahlil sebanyaknya, pada hari itu ”. (Mujahid dari
Ibmu Umar )
Nafi dari Ibnu Umar bahwa ia selalu bertakbir pada 10 hari awal Dzulhijjah, baik dalam
keadaan berbaring atau duduk-duduk. Demikian pula Athak Abu Rabah, bahkan
304 Tanbih al-Ghafiln
dijalan-jalan ataupun di pasar. Sedangkan Sa'id Jubair dan Abdurrahman Abu Laila
dan para Ulama fiqih, bertakbir pada hari raya dan tasyrik, Takbir tersebut yaitu:
Aku melihat Tsabit Bunany terkadang memutus bacaan hadis, pada hari-hari 10 itu
dengan zikir, ALLAAHU AKBAR 3x, dan katanya: "Hari-hari ini yaitu untuk zikir, dan
demikianlah para ulama melakukan”. (Ja'far Sulaiman)
Selanjutnya kata Ja'far: "Malik Dinar juga melakukan hal yang sama (seperti yang
dilakukan Tsabit Bunany).
namun kata Nakha-i: "Yang melakukan hal semacam itu, hanyalah para pegawai
pabrik tenun saja”, (Mughirah Syu'bah dari Abu Mas'yar).
Tentang takbir keliling pada hari-hari 10 awal Dzulhijjah, Mujahid mengatakan: "Yang
melakukan hal semacam itu hanyalah para pegawai pabrik tenun atau orang-orang
yang berkeliling”. (Laits Sulaiman).
Orang yang takbir sendirian tanpa suara keras (yaitu diutamakan), namun jika dengan
suara untuk menyiarkan agama dan mengingatkan orang-orang, maka tidak apa-apa,
sebab yang demikian itu juga berdasarkan hadis Nabi . (Demikian pernyataan Al-
Faqih).
Nabi bersabda: "Bahwasanya Allah memilih hari itu 4 hari (yaitu hari Jumat, hari
Arafah, hari raya 'idul Adlha, dan hari raya 'Idul Fitri), dan bulan juga 4 bulan (yaitu:
Rajab, Dzul Oadah, Dzulhijjah dan Muharram), dan wanita juga 4 orang (yaitu:
Maryam putri Imran, Khadijah putri Khuwailid yang pertama-tama masuk Islam,
beriman kepada Allah dan RasulullahNya di antara kaum hawa sedunia, lalu Asiyah
putri Muzahim istri Firaun, kemudian Fatimah putri Rasulullah K wanita terkemuka di
surga), dan 4 orang yang mendahului ke surga (yaitu: Nabi Muhammad orang
pertama Islam dari bangsa Arab, Salman Farisy orang Islam pertama dari bangsa
Faris, Shahib dari bangsa Romawi dan Bilal dari bangsa Habsyi). Dan yang dirindukan
oleh surga juga 4 orang (yaitu: S. Ali Thalib, Salman, 'Amr Yasir dan Miqdad Aswad ).
Sedangkan alasan hari-hari 4, ialah sebagai berikut:
305 Tanbih al-Ghafiln
1. Hari Jumat, sebab di dalamnya ada saat-saat yang mustajabah, siapa berdoa di
saat itu, baik urusan duniawi atau ukhrawy pasti dikabulkan.
2. Hari Arafah, sebab di hari itu Allah berbangga dan FirmanNya: ”Hai para
malaikatKu, saksikanlah kedatangan hamba-hambaKu dalam keadaan rambut terurai,
dan berdebu, harta benda mereka dan tenaganya dikorbankan demi Aku, dan
saksikan pula bahwa: ”Aku telah mengampuni mereka”.
3. Hari raya 'Idul-Adlha, sebab jika seseorang menyembelih (berkorban) domba,
maka tetesan darah pertama yaitu sebagai penebus dosa-dosa yang telah ia
lakukan.
4. Hari raya Idul Fitri, sebab habis melakukan puasa Ramadan, lalu melakukan salat
Hari raya, maka Firman Allah: "Hai malaikat, bahwasanya pegawai itu minta gajinya,
sedangkan hamba-hambaKu baru selesai melakukan puasa sebulan penuh, dan ia
melakukan salat Idul Fitri mengharap gaji (upah)nya, maka saksikan olehmu bahwa:
"Aku mengampuni mereka”. Dan diserukan pula: "Hai umat Muhammad, kembalilah
ke rumahmu, dan dosa-dosamu telah berubah menjadi kebaikan. (Demikianlah hadis
dari Ibnu Mas'ud 20)
Nabi bersabda: "Hai Fatimah, bangunlah dan selesaikanlah (domba) kurbanmu,
bahwasanya Allah mengampuni dosa-dosamu pada tetesan pertama darah domba
sembelihan (korban) mu itu”. (Salim Abul Jady).
Mengenai perintah Nabi kepada Fatimah tersebut ditanyakan oleh Imran Husain : Ya
Rasulullah, apakah hal itu khusus bagimu dan keluargamu ataukah bagi umumnya
umat Islam? Jawabnya: "Bagi umumnya umat Islam”.
Rasulullah bersabda: ”Berkorban (menyembelih) dombalah kamu, dan bergembiralah
dengannya, sebab orang yang membawa domba (korbannya) saat akan disembelih
dan ia dihadapkan ke kiblat, maka tanduk, kotoran, darah, rambut dan bulunya
disiapkan kelak untuknya di hari Kiamat, dan saat darah menetes ke tanah berarti
jatuh pulalah dalam lindungan Allah, dari itu sedikit bersedekahlah kamu, pasti
memperoleh pahala sebesar-besarnya”. (Hadis dari 'Aisyah ).
306 Tanbih al-Ghafiln
BAB 39
Tentang Keutamaan Hari Ke-10 Muharram
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas , katanya, Rasulullah
bersabda: ”Barang siapa puasa pada hari 'Asyura (tanggal 10) Muharram, pasti Allah
memberi 10.000 pahala malaikat, 10.000 pahala orang ibadat Hajji dan Umrah, 1.000
para syuhada', dan Barang siapa mengusap kepala anak pada yatim pada tanggal 10
Muharram, pasti Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap.
Dan Barang siapa memberi buka orang yang berpuasa 'Asyura, pahalanya sama
dengan mengenyangkan perut umat Muhammad seluruhnya. Sahabat bertanya:
"Apakah yang menyebabkan Allah melebihkan dari 'Asyura, ya Rasulullah?
Jawabnya: "sebab di hari itulah Allah menciptakan langit-bumi, gunung, lautan, lauh,
galam dan manusia (yaitu) Adam-Hawa, juga surga serta memasukannya Adam ke
surga, demikian pula lahirnya Ibrahim, dan diselamatkannya dari kobaran api Namrud
pada hari 'Asyura, tenggelamnya Fir'aun juga di hari itu, Nabi Ayub disembuhkan dari
penyakit tahunannya juga di hari itu, Adam diterima taubatnya. Nabi Daud diampuni
dosanya dan Nabi Sulaiman dipulihkan kerajaannya juga pada hari itu, terakhir segala
hari (terjadinya) hari Kiamat juga pada hari 'Asyura itu”. (Al-Hadis).
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ikrimah katanya: 'Asyura ialah hari
diterimanya taubat Nabi Adam dan mendaratnya perahu Nabi Nuh, lalu ia bersyukur
kepada Allah dengan berpuasa, dan di hari itu pula Firaun tenggelam di laut (Merah)
yang dibelah dengan tongkat Musa , lalu Bani Israil dianjurkan berpuasa, dari itulah
jika kau mampu berpuasa-lah di hari 'Asyura itu”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad Maisarah, katanya: Orang
yang di hari 'Asyura melapangkan belanjanya kepada keluarga, pasti Allah
melapangkan rezekinya selama satu tahun, hal ini telah dibuktikan kebenarannya
secara nyata oleh Sufyan.
Kata Said Jubair dari Ibnu Abbas katanya: "Sewaktu Nabi £ baru hijrah ke Madinah,
beliau melihat Yahudi puasa di hari 'Asyura, lalu bertanya kepada mereka, jawab
mereka:” Pada hari ini Allah memenangkan Musa dan Bani Israil terhadap Fir'aun dan
bala tentaranya, maka patutlah kami mengagungkannya dengan berpuasa. Kemudian
307 Tanbih al-Ghafiln
beliau bersabda: "Kamilah yang lebih patut mengikuti jejak Musa daripada kamu, dan
beliau menganjurkan para sahabat melakukan puasa”. (Al-Hadis).
Al-Faqih dalam keterangannya: "Disebut 'Asyura sebab persis hari ke sepuluh
Muharram, namun menurut pendapat lain: "Disebut demikian sebab para Nabi
dimuliakan dengan 10 kehormatan, yaitu:
1. Diterimanya taubat Nabi Adam
2 Diangkatnya derajat Nabi Idris
3. Mendaratnya kapal Nabi Nuh
4 Dilahirkan dan dilantiknya Nabi Ibrahim selaku Khalilullah serta diselamatkannya
dari kobaran api Namrudz.
5. Diterimanya taubat Nabi Daud
6. Diangkatnya Nabi Isa ke langit.
7. Diselamatkannya Nabi Musa
8. Ditenggelamkannya Fir'aun.
9. Dikeluarkannya Nabi Yunus dari dalam perut ikan.
10. Dikembalikannya kerajaan Nabi Sulaiman
Dan ada lagi pendapat lain: "Disebut 'Asyura sebab adanya 10 kehormatan bagi umat
(Muhammad) ini, yaitu:
1. Bulan Rajab dijadikan bulan kemuliaan umat ini, melebihi umat lainnya.
2. Bulan Sya'ban dijadikan bulan kemuliaan Nabi Muhammad melebihi nabi-nabi
lainnya.
3. Bulan Ramadan, melebihi keutamaan bulan lainnya, sebagaimana Allah
mengungguli semua makhlukNya.
4. Malam (Lailatul) Oadar melebihi 1000 bulan dalam kebaikannya.
5. Hari raya Fitri sebagai hari pembalasan (puasa).
6. Hari-hari pertama hingga 10 Dzulhijjah yaitu hari berdizik, kepada Allah.
7. (Berpuasa di) hari 'Arafah, dapat menebus dosa selama 2 tahun.
8. Hari raya Adl-ha yaitu hari kurban.
9. Hari Jumat yaitu hari paling mulia di antara semua hari.
10. (Berpuasa di) hari 'Asyura, dapat menebus dosa selama satu tahun.
308 Tanbih al-Ghafiln
Setiapnya yaitu suatu kemuliaan dari Allah yang diberikan kepada umat
Muhammad, demi tertebusnya dosa dan kebersihan mereka.
Hisyam Urwah dari 'Aisyah, katanya: Masyarakat Ouraisy sudah terbiasa melakukan
puasa hari 'Asyura sejak zaman Jahiliyah, demikian pula Nabi melakukan puasa sejak
di Makkah, hingga ke Madinah (sesudah hijrah), lalu sabda beliau:
Artinya:
"Dulu aku pernah memerintah kalian berpuasa, 'Asyura (dengan wajib), sekarang
terserah kepada kalian, siap melakukannya boleh, dan yang tidak jusa boleh (berarti
adi perubahan hukum dari wajib menjadi Sunah). Al-Hadis
'Aisyah: Hari 'Asyura ialah tanggal 9 Muharram, dan pendapat lain mengatakan
tanggal 11 Muharram, namun umumnya tepat tangga 10 Muharram, dan sunah
melakukan puasa pada tanggal 9 yang disebut (kesembilan) Muharam.
WALLAAHU ALAM
309 Tanbih al-Ghafiln
BAB 40
Tentang Keutamaan Puasa Sunah Dan Puasa Hari-hari Putih
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid Aslam katanya, Rasulullah
bersabda: "Ada lima tingkatan pahala amal, yaitu:
1. Amal dengan pahala setimpal (balasan yang sama), yakni amal kejahatan dibalas
satu (setimpal dengan perbuatannya), atau seseorang yang sudah memasang niatnya
melakukan kebaikan, namun tidak terlaksana, maka dibalas satu kebaikan baginya.
2. Amal yang menentukan, yakni amal orang yang menyembah Allah tanpa
menyekutukanNya, pasti masuk surga. Sebaliknya yang menyembah Allah disertai
dengan menyekutukan Dia, pasti masuk neraka.
3. Amal dengan balasan 10 kebaikan, yakni orang yang melakukan kebaikan pasti
dibalas dengan 10 kebaikan.
4. Amal dengan balasan 700x pahala, yakni setiap amal yang bersifat menegakkan
agama Allah, atau membelanjakan hartanya demi tegaknya agama Allah.
5. Amal yang tidak diketahui pahalanya, kecuali Allahlah Yang Mengetahuinya, yakni
amal puasa.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Shadagah Yamany, katanya: ”Bilal
masuk ke rumah Nabi dan beliau tengah bersantap, lalu beliau menawarkan,
sabdanya: "Hai Bilal, silahkan makan, Jawabnya: ”Aku puasa ya Rasulullah, lalu
sabda beliau: ” Kami akan makan rezeki kami dan Bilal di dalam surga, bahwasanya
orang yang puasa saat berada di tengah manusia yang sedang makan, maka
bertasbihlah anggota tubuhnya dan para malaikat mendoakannya: "Ya Allah,
ampunilah dan kasihanilah ia, sepanjang ia berada di tempat itu”. (Al-Hadis) Al-Faqih
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Musa Al-Asy'ary katanya: "saat kami
berlayar di tengah samudra, tiada yang dilihat selain air, kami angkat layar, tiada pulau
yang terlihat, lalu datanglah seruan: "Hai anak kapal, berhentilah aku akan
memberitahukan sesuatu, kepadamu (seruan sampai 7x) aku tidak
310 Tanbih al-Ghafiln
memperdulikannya, dan pada, seruan terakhir kami bertanya: "Hai... kamu sudah
menyaksikan nasib kami, maka kami tidak akan mudah terpengaruh olehmu, namun
jika aka, memberitahu, katakanlah kepada kami, Jawabnya: "Aku beritahukan putusan
Allah atas diriNya, yaitu: "Tiada orang yang (berpuasa) menghauskan dirinya di hari
(kemarau) yang panas, kecuali Allah memberi kepuasan di hari Kiamat”.
Cerita serupa diriwayatkan pula oleh Abdullah Mubarrak dari Washi Maula, dari Abu
Uyainah, Lagit Abi Burdah dari Abu Musa Al-'Asyan dan sejak itu ia tidak pernah
absen, puasa di hari Kemarau yang sangat panas (terik)”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Malik Asyan, katanya, Rasulullah
bersabda: "Ada enam kebaikan, yaitu:
1. Jihad memerangi musuh Allah.
2. Puasa di waktu kemarau (panas terik).
3. Sabar saat ditimpa musibah (penderitaan).
4. Tidak suka berdebat, sekalipun ia di pihak yang benar (bukan masalh prinsip
tentang agidah).
5. Salat tepat pada waktunya (sekalipun) di musim kemarau atas keadaan yang
sangat sulit.
6. Selalu menyempurnakan wudu, sekalipun dalam keadaan dingin dan lain -lain
kesulitan.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda : katanya "Seandainya tidak
sebab tiga perkara, pasti aku tidak memperdulikan" mati dengan segera, yaitu:
1. Meletakkan dahi di tanah bersujud kepada Allah.
2. Puasa di waktu panas terik, hingga terasa lapar dan haus yani sesungguhnya.
3. Berkumpul dengan orang-orang yang teguh pendirian dan memegang ucapan yang
dikeluarkannya, seperti memilih biji-biji kurma yang baik.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ( katanya: Rasulullah
mengajarkan tiga perkara yang tidak akan kutinggalkan sepanjang hidupku (sampai
mati), yaitu:
1. Agar melakukan salat (sunah) Witir sebelum tidur.
2. Puasa 3 hari setiap bulannya.
311 Tanbih al-Ghafiln
3. Agar tidak mudah meninggalkan salat (sunah) Dhuha.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hafshah katanya: "Ada empat perkara,
Nabi tidak pernah absen (tidak ditinggalkan), yaitu:
1. Puasa di hari 'Asyura (tanggal 10 Muharram).
2. Puasa 3 hari setiap bulannya.
3. Puasa di hari-hari awal Muharram (yakni tanggal 1 hingga 10 bulan Muharram).
4. Salat sunah Fajar atau sebelum salat Subuh 2 rakaat
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 5. Ali katanya, Nabi bersabda:
"Berpuasalah di bulan sabar yakni bulan Ramadan, dan tiga hari setiap bulan, yang
berarti sama dengan puasa sepanjang zaman, dan bermanfaat besar dalam
menghapus rasa dengki serta iri hati. (AlHadis)
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Syaqiq 'Uqaily, katanya: "Di
Madinah aku bertemu Abu Dzar Ghifary, lalu aku bertanya: "Anda tengah berpuasa?
Jawabnya: "Ya”. Dan mereka tengah menantikan Umar Khatthab mempersilahkan
masuk, dan sewaktu di dalam (sudah masuk) dijamu (hidangan beberapa) makanan,
lalu ia makan dan aku menegur (dengan isyarat) tanganku, kemudian jawabnya: "Aku
tidak melupakan kata-kataku kepadamu (bahwa) aku tengah berpuasa, sebab aku
puasa setiap bulannya 3 hari, berarti aku selalu puasa”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah 'Amr bin :Ash Katanya: "Aku
yaitu tengah menekuni ibadat, lalu dikawinkan oleh ayahku. Kemudian pada suatu
saat ia masuk ke rumahku, kebetulan aku tiada di rumah, ia bertanya kepada istriku:
"Bagaimana keadaan suamimu?” Jawabnya: "ia yaitu seorang suami (pria) yang
baik, tidak tidur di malam hari, dan tidak pula makan di siangnya. Hal itu telah diketahui
oleh ayahku, dan tegurnya kepadaku: "Engkau sudah kukawinkan dengan wanita
Muslimat yang baik, namun kenapa engkau membiarkannya? Jawabnya: "Aku merasa
kuat dan tekun beribadat”, Lalu berita ini disampaikan kepada Rasulullah, dan aku
dipanggil, sabda beliau : "namun aku tidur dan salat, berpuasa juga tidak, sebab itu
lakukanlah salat dan tidurlah, serta berpuasalah setiap bulan tiga hari, Lalu kataku:
"Ya Rasulullah, aku mampu melakukan lebih dari itu, Jawab beliau: "Berpuasalah
sehari dan tidak puasa sehari (yakni) puasanya Nabi Daud . Lalu beliau bertanya:
312 Tanbih al-Ghafiln
"Berapa hari kau khatam (membaca) Alquran? Jawabku: Dua hari, dua malam. Kata
beliau: ”Khatamkanlah dalam 15 hari, Sahutku: "Ya Rasulullah, aku sanggup kurang
dari itu. Kata beliau: "Khatamkan dalam waktu 7 hari. Setiap orang beramal pasti
bersifat tamak dan rakus, dan setiapnya bersifat lelah atau jemu, maka orang yang
jemunya itu dikembalikan pada sunahku, berarti ia memperoleh petunjuk, namun orang
yang jemunya itu dikembalikan pada lainnya, maka berarti telah binasa. Kemudian
Abdullah 'Amr berkata: "Seandainya dulu aku menerima keringanan Nabi, pasti aku
merasa senang melebihi bertemu dengan keluarga dan memperoleh hartaku, dan
saat ini aku sudah tua, sudah terasa lemah, namun tidak meninggalkan (sunah) yang
diperintahkan beliau kepadaku”.
saat Ibnu Abbas ditanya tentang puasa, ia menjawab:” Kubacakakan hadis
setengah perbendaharaan yang tersimpan, yaitu: "Jika kau mau berpuasa seperti
Nabi Daud “ lakukanlah (sehari puasa sehari tidak), atau puasanya Nabi Sulaiman (3
hari pada setiap awal bulan yakni tanggal 1 sd. 10, dan 3 hari pada pertengahan bulan
yakni tanggal 11 sd. 20, dan 3 hari pada akhir bulan yakni tanggal 21 sd 30). Atau
puasanya Nabi (setiap dan selamanya, makannya sya'ir, berpakaian tebal kasar,
setiap malam melakukan salat hingga terbit fajar, setiap datang di suatu tempat pasti
melakukan salat 2 rakaat). Atau puasanya Maryam (Ibunya Isa ) yaitu puasa 2 hari
dan tidak puasa 2 hari demikian sepanjang hidupnya.
Puasanya Nabi Muhammad yaitu puasa tiga hari setiap bulannya (yakni hari-hari
putih 13, 14 dan 15) yang berarti sama puasa sepanjang zaman.
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda:
Artinya:
"Orang yang puasa satu bulan penuh pada bulan Ramadan lalu ditambah 6 hari
Syawal, maka berarti sama dengan puasa sepanjang samun ”. (Al-Hadis)
Puasa satu bulan penuh (dalam bulan Ramadan) pahalanya sama dengan 300 hari,
sedang 6 hari puasa sama dengan 60 hari, sebab Firman Allah:
Artinya:
313 Tanbih al-Ghafiln
"Orang yang melakukan kebaikan, dibalas dengan 10x lipat ganda pahalanya”. Lalu
setiap hari berarti sama dengan 10 huri. (Demikian Abu Hurairah 5)
Puasa hari Sabtu hukumnya makruh menurut setengah Ulama sebab menyerupai
orang Kristen Nashara (Demikian Al-Faqih).
Tentang puasa Syawal, Ibrahim Nakha-i menjelaskan: ” Hal itu yaitu Puasanya
wanita yang membayar hutang saat haid di bulan Ramadan. namun setengah Ulama
lainnya menganjurkan puasa 6 hari Syawal tidak harus bersambung-sambung (yang
baik dipisah-pisah) agar tiada serupa dengan puasanya orang-orang Kristen.
Sedangkan pendapat Al-Faqih dalam hal ini: "Dilakukan secara bersambung atau
berpisah sama saja, sebab sudah terlepas dari bulan Ramadan (yakni dengan)
adanya Hari raya Idul Fitri.
WALLAAHU ALAM
314 Tanbih al-Ghafiln
BAB 41
Tentang Membelanjai (Nafkah) Keluarga
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ayyub, katanya: "saat para sahabat
memuji dan mengharapkan seorang pemuda yang cakap dan tangkas, kata mereka:
"Sangat beruntung pemuda itu jika mau mendayagunakan kecakapan dan
ketangkasannya diarahkan untuk perang menegakkan agama Allah (Sabilil-lah)”. Lalu
dijawab oleh Nabi : "Yang disebut Sabilillah (me-negakkan agama Allah) itu, bukan
hanya perang saja, namun ketahuilah bahwa: "Orang yang bekerja atau berusaha
memberi nafkah yang halal kepada keluarganya itu disebut Sabilillah, orang yang
bekerja atau membantu kedua orang tuanya disebut Sabilillah, orang yang memberi
belanja anak keluarga dari yang halal juga disebut Sabilillah, dan orang yang bekerja
atau berusaha dengan tujuan menghimpun kekayaan sebanyaknya lagi bangga atau
sombong, maka itu berarti jihad fi Sabilisy-Syaithan (di jalan setan - tersesat)”.
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Tsauban katanya, Nabi bersabda:
Artinya:
”Dinar yang paling berharga ialah yang diberikan (dibelanjakan) untuk keluarganya,
dan dinar yang diberikan untuk keperluan penegakan agama Allah, serta dinar yang
diberikan kepada kawan-kawan seperjuangan (dalam menegakkan agama Allah)”.
Keluarga yang paling utama menurut Rasulullah ialah: Orang yang, bekerja ataun
berusaha demi memenuhi nafkah anak keluarga yang masih, kecil-kecil, tiada pahala
yang lebih besar daripada itu. (Demikian Abu Qilabah).
Dari Abu Salamah, Nabi bersabda:
Artinya:
"Buhwasanya sedekah itu yaitu dari hurta (yang melebihi cukup), dan orang yang
memberi lebih utama daripada yang diberi (di buwah) dan utamakan orang yang
terdekat, yakni keluarga" (Al-Hadis)
315 Tanbih al-Ghafiln
Al-Faqih dari ayahnya, dari Tsabit Bunany saat di rumah Anas, katanya: "Aku dengar
Rasulullah bersabda: "Bahwasanya Allah menjamin 3 macam hutang, yaitu:
1. Hutang yang digunakan untuk kawin, sebab takut berzina, lalu sampai mati
ternyata tidak dapat mengembalikan, maka Allahlah yang menjamin (membayar)nya
di hari Kiamat.
2. Hutang yang digunakan untuk membantu orang Islam yang akar berangkat perang
menegakkan agama Allah.
3. Hutang yang dibuat membungkus atau mengkafani orang (islam) yang meninggal.
Maka Allah akan membalas pahala yang memuaskan kepada orang yang
memberikan hutang atau pinjaman tersebut kelak di hari Kiamat.
Lalu Tsabit Bunany menyampaikannya kepada Hasan Bashry, ds kata Hasan Bashry:”
Kemungkinan (faidah) yang keutamaannya melebi jtu tidak disebutkan, akibat Anas
sudah menginjak lanjut usia dan lemah” Yaitu (no. 4) Hutang yang digunakan untuk
memberi nafkah keluarganys namun sampai mati tidak mampu mengembalikannya,
sekalipun usah dengan berbagai macam jalan (yang halal) telah ditempuh olehnya,
maka tiada tuntutan baginya dari fihak yang memberi hutang, kelak di hari Kiamat”.
(Al-Hadis)
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda: "Di langit ada dua malaikat yang tugasnya hanya
berdoa, yang satu doanya, "Ya Allah, berilah ganti, bagi orang yang membelanjakan
hartanya (pada yang diridai Allah). Dan yang kedua doanya: "Ya Allah binasakanlah
(harta) orang kikir dengan segera”. (Al-Hadis)
Dari Makkhul, Nabi bersabda: "Orang yang mencari harta halal demi memenuhi
kebutuhannya janganlah dengan cara mintaminta, dan berusaha demi keluarganya,
serta membantu tetangganya, maka di hari Kiamat wajahnya bagai bulan purnama.
Dan orang yang menghimpun harta (sekalipun) halal, dengan tujuan sombong, pamer
dan membanggakan dirinya, kelak di hari Kiamat Allah marah kepadanya”. (Al-Hadis)
316 Tanbih al-Ghafiln
Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, Katanya: "Ya Rasulullah
pilih mana bersedekah roti sepotong dengan salat sunah 100 rakaat? Jawabnya:
"Bersedekah roti sepotong, bahkan lebih aku senangi daripada salat sunah 200
rakaat. Lalu aku bertanya: "Ya Rasulullah, pilih mana memenuhi hajat (keinginan)
seorang muslim dengan salat sunah 100 rakaat? Jawabnya: "Memenuhi hajat orang
Muslim, bahkan lebih kusenangi daripada salat sunah 1000 rakaat. Lalu tanyaku: ”Ya
Rasulullah, pilih mana meninggalkan sesuap makanan haram dengan salat 1000
rakaat? Jawabnya: "Meninggalkan sesuap makanan haram, bahkan lebih kusenangi
daripada salat 2000 rakaat. Lalu Tanyaku:” Ya Rasulullah, pilih mana menghindari
ghibah (menggunjing) dengan salat 1000 rakaat? Jawabnya: "Tidak menggunjing
orang, bahkan lebih kusenangi daripada salat sunah 10.000 rakaat. Tanyaku lagi: "Ya
Rasulullah, pilih mana menyampaikan hajat (wanita) janda dengan salat sunah 10.000
rakaat? Jawabnya: "Menyampaikan hajat seorang janda, bahkan lebih kusenangi
daripada salat sunah 30.000 rakaat. Ya Rasulullah, pilih mana duduk-duduk bersama
keluarga (anak-istri) dengan dudukduduk di masjid? Jawabnya: "Duduk sesaat
bersama mereka, bahkan lebih kusenangi daripada i'ftikaf di masjidku ini. Ya
Rasulullah, lebih utama manakah membelanjakan harta demi keperluan keluarga
dengan Sabilillah? Jawabnya: "Satu dirham untuk belanja keluarga yaitu lebih baik
daripada 1000 dinar dibelanjakan demi perang Sabil. Tanyaku lagi, "Ya Rasulullah,
pilih mana berbakti kepada kedua orang tua dengan beribadat 1000 tahun?






.jpeg)
