panas terik dinaungi
"awan" di tengah perjalanannya, lalu ada orang ingin ikut berjalan di belakangnya agar
terkena naungan "awan" dari padanya, kemudian dia (yang punya keistimewaan) itu
ujub dan katanya: "Manusia seperti kau ingin berjalan di bawah naunganku? Lalu
keduanya berjalan, dan sesudah bersimpang jalan (berpisah), tahu-tahu keistimewaan
orang itu lenyap, pindah kepada orang yang dihina (awan berbalik menaungi orang
yang dihina tadi)”.
Kesempurnaan taubat, yaitu: "Selalu mengingat dosa yang diperbuat, dan
kesempurnaan amal, yaitu: "Menghindarkan ujub, beramal (beribadat), sedangkan
kesempurnaan syukur, "Menyadari adanya kekurangan atas dirinya”. (Umar )
Di tengah-tengah menyampaikan khutbah Umar Abdul Aziz berhenti sebentar,
khawatir ada rasa ujub di hatinya, dan saat menulis, ia merobeknya sebab takut
ujub seraya membaca doa sebagai berikut:
Artinya:
"Ya Allah uku berlindung kepadamu dari keburukan nafsuku”.
463 Tanbih al-Ghafiln
Kata Mutharrif: tidur semalam disertai penyesalan di pagi harinya, bagiku lebih baik
daripada bangun malam namun ujub di pagi harinya.
'Aisyah saat ditanya: Sampai sejauh mana ukuran kebaikanku? Jawabnya: Selama
belum punya perasaan baik. Lalu: Sampai sejauh mana aku harus mengakui
kekeliruanku? Jawabnya: saat berperasaan bahwa dirinya sudah baik (yakni: Jika
seseorang tekun melakukan kebaikan dan menyadari kekurangannya (yang
dikehendaki syari'at), maka harus berperasaan kurang atau belum baik, dan jika
seseorang berperasaan bahwa dirinya sudah baik, maka timbullah ujub yang berarti
salah dan berdosa.
Seorang pemuda berusaha mengasingkan diri dari keramaian, demi tenangnya
beribadat, lalu datang keduasesepuh kampungnya, dan berkata: "Hai pemuda, sikap
dan caramu beribadat menjauh dari keramaian yaitu berat mungkin kamu tidak
mampu bertahan lama. Lalu Jawabnya: Menghadap kepada Allah kelak di hari
Kiamat, yaitu melebihi apa yang kulakukan selama ini. Mereka berdua
mengingatkan: "Seandainya kau masih punya kerabat dan kau beribadat seperti ini
yaitu sangat utama. jawabnya: "Jika Tuhan rela padaku, pasti mereka akan rida
padaku. Kata mereka: "Kau masih terlalu muda dan belum banyak pengalaman, kami
khawatir engkau ujub. Jawabnya: "Orang yang mengenal dirinya, tidak mungkin ujub.
Kedua sesepuh saling berpandangan seraya berkata: "Mungkin pemuda ini sudah
mencium bau surga, hingga nasihat kami ini tada berarti baginya.
Nabi Daud pergi beribadat selama satu tahun di pesisir, sesudah itu berdoa: Ya
Tuhan, punggungku terasa panas, pandanganku lemah, air mataku kering, dan aku
belum tahu persis bagaimana tentang nasibku. Lalu dijawab, lewat seekor katak: "Hai
utusan Allah, ibadatmu selama satu tahun itu kau undat-undat?
Demi Allah, aku bertasbih di pesisir ini selama 60 tahun. Juga memuji kepada Tuhan,
sampai persendianku terasa gemetar sebab takutnya kepada Allah. Kemudia Daud
menangis. Demikian pula yang dialami oleh Musa sesudah dia membunuh orang
tanpa disengaja.
Nasihat Al Faqih: Ada empat faktor penghapus rasa ujub, yaitu:
464 Tanbih al-Ghafiln
1. “Tahu persis bahwa: "Taufik dan hidayah untuk beramal itu dari Allah, lalu bersyukur
kepada Allah dan tidak bangga dengan amalnya.
2. “Tahu persis bahwa nikmat itu dari Allah, dan mensyukurinya serta tidak bangga
dengan amalnya.
3. Takut amalnya tidak diterima, dan otomatis dia tidak bangga atas amalnya.
4. Menyesali perbuatan dosa-dosanya terdahulu, lalu khawatir mengalahkan
kebaikannya, kemudian jauh dari rasa bangga dengan amalnya.
Orang yang belum tahu persis hasil amalnya (kelak di hari Kiamat, pasti tidak berani
membanggakannya, dan hal ini yaitu menimpa setiap orang, oleh sebab itu, tidak
pantas seseorang ujub atas amalnya.
Dari Al Faqih, Ibnu Abbas berkata: Pertama kudengar ayat (di bawah) ini tidak tahu
persis siapa pembawanya, hingga Ka'ab datang di tempat Umar, katanya: Hai Ka'ab
berceritalah dengan yang mirip kitabullah, Jawabnya: ”Kelak semua makhluk
dibangkitkan di lapangan terbuka, mereka saling melihat dan mendengar, dan setiap
kelompok dipanggil dengan pimpinan pengajarnya, yang benar ataupun yang sesat.
Pertama dipanggil pimpinan yang benar, ia menerima suratan amalnya dengan kanan,
sedangkan dosa-dosanya dirahasiakan, ia membaca bagian yang dirahasiakan atau
dosa-dosanya, sedangkan amal baiknya sangar jelas dilihat banyak orang, katanya:
Celaka aku, kemudian dibagian akhir tertulis: "Semua dosa sudah diampunkan
bagimu, dan ia diberi mahkota cahaya terang, serta diperintah memanggil bawahan
yang dipimpinnya, dan menyampaikan kepada mereka bahwa, akan memperoleh
seperti yang telah ia terima, sesudah datang ia memohon: "Ya Allah, jadikanlah mereka
seperti yang telah kami terima. Sebaliknya jika ja pimpinan tersesat, ia menerima
suratan amalnya dengan tangan kiri, sebab kanannya dibelenggu. Lalu ia
membacanya, dan dijawab: "Kamu telah beramal ini namun semua itu sudah dibalas di
dunia, sehingga dosadosanya nampak jelas di hadapan umum, kata mereka: ”Celaka
fulan, dan di bagian akhir tertulis: Pantaslah siksa bagimu, kemudian wajahnya
465 Tanbih al-Ghafiln
berubah hitam, dan diberinya mahkota dari neraka yang sangat terang asapnya, ia
diperintahkan menjumpai bawahan yang dipimpinnya, dan mengatakan kepada
mereka bahwa mereka juga akan menderita seperti yang ia derita. Sesudah mereka
datang, berkata: "Ya Allah, kami jangan dimasukkan golongan dia, yang terkutuk.
Akhirnya semua anak buahnya itu mengutuk dan menjauh darinya, FirmanNya:
Artinya:
”Mereka saling mengutuk dan menuduh kafir di antara (di lingkungan) mereka sendiri”.
Masrug menyatakan "Seseorang akan menjadi alim, jika takut kepada Allah, dan
sebaliknya akan menjadi bodoh, jika ujub atas amal perbuatannya.
Dari Mujahid, Sa'id Ash menyerukan agar orang-orang memujinya di tempat Usman.
Kemudian Miqdad Aswad langsung mentaburkan tanah kepada mereka yang memuji,
seraya berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Taburkan tanah atau pasir
kepada mereka yang memuji orang”.
466 Tanbih al-Ghafiln
BAB 68
Tentang Keutamaan Ibadat Haji .
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas: "saat di Mina, Jamaah
Yaman bertanya kepada Nabi : ”Jelaskanlah kepada kami keutamaan ibadat Haji,
Jawabnya: "Baiklah, setiap langkah dari rumah orang yang berniat menunaikan ibadat
Haji, dosa-dosa tubuhnya rontok seperti rontoknya daun kering dari pohonnya,
demikian pula umrah. Lalu sesudah di Madinah ia mengucap salam dan berjabat
tangan denganku, maka dijabat oleh malaikat. Dan saat sampai di Dzul HULAIFAH
mandi sunah ihram, maka semua dosanya disucikan, dan saat berpakaian (niat)
ihram, maka Allah memperbaharui kebaikannya, dan saat membaca:
"LABBAIKALLAAHUMMA LABBAIK, disambut dengan: LABBAIKA WASA'DAKA
ASMAU KALAAMAKA WA ANZHURU ILAIKA”, Artinya: "Aku mendengar bacaanmu
dan memperhatikan kamu”. Dan saat di Makkah melakukan thawaf dan sa'i, maka
dituangkan kebaikan baginya, dan saat wukuf di Arafah dan berdoa bersama, maka
Dia berfirman: "Hai para malaikat dan segenap masyarakat langit, lihatlah para
hambaKu datang dari segenap penjuru jauh, dalam keadaan terurai dan berdebu,
harta dan tenaga mereka korbankan demi Kemenangan dan KemurahanKu, Aku
memaafkan mereka dari dosa-dosanya, seperti bayi baru lahir dari (ibunya, demikian
pula saat balang (lempar) jumrah dan tahallul (mencukur rambur), serta thawaf
ifadlah (zairah), maka diserukan dari bawah 'Arasy: "Kembalilah kalian, segala dosa
telah diampuni bagi kalian, dan perbaharuilah amal pebuatan kalian.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali, katanya: Kerika aku bersama
Rasulullah melakukan thawaf, bertanya: "Ya Rasulullah, jelaskan tentang keutamaan
Baitullah padaku! Jawabnya: "Rumah ini sengaja dibangun, untuk menebus dosa-
dosa umatku. Lalu keutamaan Hajar Aswad? Jawabnya: Asalnya permata surga,
bersinar seperti matahari saat diawal turunnya, namun kemudian berubah hitam
akibat sentuhan tangan musyrikin.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abbas Mirdas: Di hari Arafah Rasulullah
banyak berdoa ditujukan demi agar memperoleh ampunan dan rahmat, lalu Tuhan
menjawabnya: "Aku sudah menerima doa tersebut kecuali penganiayaan yang terjadi
di antara mereka. Beliau mendesak: Ya Tuhan, Engkau Kuasa dan mampu
467 Tanbih al-Ghafiln
mengganti penganiayaan (orang yang dianiaya) dengan yang lebih baik dari pada
menuntut balas kepada si penganiayanya. Permohonan ini tidak segera dijawab, baru
esoknya hari Muzdalifah doa diulangi lagi, kemudian dijawab: "Kami ampunkan
mereka semua, lalu beliau tersenyum. saat ditanya sahabat: Ya Rasulullah kenapa
tersenyum? Jawabnya: "sebab Iblis sewaktu tahu bahwa doaku diterima demi
umatku, maka ia meletakkan tanah di atas kepalanya dan merintih: ”Celaka aku dan
binasa”. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:
Artinya:
"Orang yang melukukan Ilaji ke Baitullah, dun tidak mengeluarkan kata-kata keji, tidak
fasik (mencaci-maki utau berbuat melanggar) muka dosu-dosanya dilenyapkan
seperti bayi yang lahir dari perut ibunya”.
Kata Umar : Orang pergi ke Kakbah melakukan thawaf, maka diampuni dosa-dosanya
seperti bayi lahir dari ibunya.
Nabi bersabda: ”Setan tidak pernah merasa sangat rendah, hina, lemah disertai
dengan mendongkol seperti di hari Arafah, kecuali sebab ia melihat turunnya rahmat
dan ampunan Allah terhadap dosa-dosa besar, demikian pula saat perang Badar.
Kata Umar Abdul Aziz:” Tentang Haji dan keutamaannya disebutkan pula dalam
wahyu Allah kepada Nabi Musa . Kata Musa: Ya Tuhan, jelaskan padaku tentang Haji
dan keutamaannya, JawabNya: Rumah Pilihan dari segala rumah, dan terlarang bagi
yang diharamkan oleh Ibrahim Khalilullah, mereka datang dari seluruh penjuru dunia
dengan talbiyah, seperti panggilan seorang hamba kepada Tuhannya. Kata Musa:
Apa pahalanya?
JawabNya: "Ampunan dariKu dan berhak memberi syafa'at kepada saudara-saudara
(famili) terdekat serta para tetangganya.
Kata Musa: Jika ada harta yang kurang baik atau niat yang tidak ikhlas (bersih) dari
mereka? JawabNya: "Yang tidak bersih niatnya atau kurang baik hartanya, Aku
mengampunkan mereka, sebab sesuatu yang baik untuk yang baik pula.
468 Tanbih al-Ghafiln
Abu Harun Abdy dari Abu Sa'id Khudry, katanya: "Kami pergi Haji bersama Umar
waktu pertama ia jadi Kahlifah, ia berdiri di depan Hajar Aswad, katanya: "Engkau
yaitu batu yang tidak bisa mendatangkan manfaat ataupun bahaya, seandainya aku
tidak melihat Nabi mencium engkau, pasti akupun tidak melakukannya.
Lalu Ali berkata: "Ya Amiralmukminin, kau jangan berkata seperti itu, sebab batu ini
dapat mendatangkan manfaat ataupun bahaya, dan seandainya engkau bukan orang
pandai Alquran, pasti aku tidak mengingatkannya. Lalu ia bertanya: "Ya Hasan,
bagaimana keterangannya? Jawabnya, Firman Allah:
Artinya:
"saat Tuhunmu mengambil janji unuk Adam sewaktu mereka dikeluarkan dari
pungsung mereka dan dipersuksikun kepada mereka: ”Bukankah Aku Tuhan kalian?
Jawab mereka: “Benur, Pengakuan mereka dicatat dan dimusukkan (catutan tersebut)
di Hajar Aswad, maka ia memegang amanat Alah, dan dijadikan saksi bagi setiap
orang yang pernah menyentuhnya, kelak di hari Kiamat. Kata Umar: "Yu Abal Hasan,
Aluh telah memberi ilmu kepadamu tidak sedikit.
sesudah lanjut usia, Ibnu Abbas buta mata, dan berkata: "Yang paling kusesalkan
yaitu: "sebab aku belum pernah melakukan Haji dengan jalan kaki, padahal
FirmanNya:
Artinya: “Mereka datang mengunjungimu (Kakbah) dengan berjalan . dun
berkendaraan cepat. dari penjuru dunia (jauh)". (Hajj 27)
Komentar Al Faqih: "Jika jaraknya dekat, maka tiada apa melakukan Haji dengan
berjalan kaki (hal itu yaitu ) utama, namun jika jaraknya jauh, berkendaraan yaitu
lebih utama, sebab mungkin berjalan kaki sangat memberatkan, dan mungkin dapat
merusak akhlaknya.
Kata Hasan Bashry: "Para melaikat selalu menyambut kehadiran orang yang
melakukan ibadat haji, mereka mengucapkan salam kepada para pengendara onta,
dan berjabat tangan dengan yang berkendaraan himar, sedangkan kepada orang
yang berjalan kaki mereka memeluknya.
469 Tanbih al-Ghafiln
Dari Dlahak, Nabi bersabda: "Setiap muslim yang berjihad fi sabilillah, lalu tertimpa
musibah (kecelakaan) jatuh dari kendaraan (ontanya) dan diinjaknya, arau digigit
hewan, atau mati sebab apa saja, maka ia dianggap mati syahid. Dan setiap muslim
yang tujuan keluar dari rumahnya, niat berhaji ke Baitul Haram, lalu meninggal
sebelum ibadat Hajinya selesai, maka diwajibkan surga baginya”.
Nabi bersabda: "Ya Allah, berilah ampun orang yang melakukan ibadat Hajji dan
orang yang dimohonkan ampun olehnya (yang berhaji).
'Atha dari Umar, Nabi bersabda: ”Salat di masjidku, sama dengan melakukan salat
1000x di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.
Riwayat lain menyebutkan sebagai berikut: Salat di masjidku ini, lebih utama daripada
salat 10.000x di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Dan Salat di Masjidil Haram lebih
utama daripada salat 100.000x di tempat lain. Dan salat saat perang sabil lebih
utama dibanding dengan 200.000x salat. Kemudian beliau bersabda: "Maukah
kutunjukkan yang lebih utama dari semua itu? Yaitu orang yang tahajud (bangun di
tengah malam gelap), lalu menyempurnakan wudu dan melakukan salat 2 rakaat
semata hanya ingin (mencari) rida Allah .
Yazid Basyir dari Ibnu Umar, Nabi bersabda:
Artinya: “Islam dibangun atas 35 pokok, yaitu:
1. Menyatakan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad yaitu
Rasulullah Allah.
2. Melakukan sulat 5 x sehuri semalam.
3. Mengeluarkan sakat (harta atau fitrah).
4. Puasa di bulan Ramadan.
5. Menunaikan ibadat Haji ke Baitullah.
Dari Sa'id Musayyab, Nabi bersabda: "Bahwasanya Allah akan memasukkan dalam
satu kali Haji 3 orang ke dalam surga, yaitu:
1. Orang yang berpesan (haji).
470 Tanbih al-Ghafiln
2. Orang yang menunaikan (ibadat Haji).
3. Orang yang (mengongkosi) ibadat Hajji, atau menghajikan orang.
Demikian pula umrah dan jihad (sebagaimana yang berlaku pada hajji)
WALLAAHU ALAM
471 Tanbih al-Ghafiln
BAB 69
Tentang Keunggulan Perang Sabil
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Nabi bersabda: "Tidak
akan menyatu debu perang sabil dengan asap neraka jahannam dalam tubuh seorang
manusia selamanya. Demikian pula antara kikir dengan iman dalam hati seseorang
selamanya.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dai Hasan, Nabi sz bersabda: "Berangkat
perang sabil (baik) pagi atau sore hari, yaitu lebih utama daripada ibadat 60 tahun.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas: ” Abdullah Rawahah
ditugaskan oleh Nabi dalam (pasukan perang) tepat pada hari Jumat, katanya: ” Aku
berangkat nanti sehabis salat Jumat, sedangkan kawannya berangkat pagi-pagi,
sesudah salat ditanya oleh Nabi :
"Kenapa kau tidak berangkat bersama kawanmu tadi pagi? Jawabnya: "Aku ingin salat
bersamamu, lalu menyusul kawan-kawanku. Sabda beliau : "Seandainya engkau
sedekah sepenuh (isi) permukaan bumi, tidak dapat mengejar keunggulan pergi
mereka di pagi itu.
Kata Salman Farisy: "Bertahan di garis depan tepi laut semalam yaitu lebih utama
daripada puasa penuh satu bulan dan di malamnya tahajud. Dan jika mati dalam
keadaan itu, maka dilindungi dari siksa kubur, aman dari ketakutan besar, dan pahala
amalnya berkesinambungan Siang malam, hingga hari Kiamat. Dan berziarah
kepadanya (orang mati Syahid semacam itu) sama dengan ribath (bertahan di garis
depan dalam perang sabil) hingga hari Kiamat.
Abdullah Ubaid Umar dari ayahnya, Rasulullah ditanya: "Apakah Islam itu?
Jawabnya: "Tutur kata baik, memberi makan dan menyebarkan Salam. Lalu amalan
apakah yang paling utama di dalam Islam? Jawabnya: Yaitu, orang yang pandai
menyelamatkan orang lain (sesama muslimnya) dari gangguan tangan dan
perkataannya. Lalu salat yang paling utama? Jawabnya: ”Lama berdiri. Sedekah yang
paling utama? Jawabnya:
472 Tanbih al-Ghafiln
"Pemberian menurut kemampuannya dari yang kekurangan (belum cukup hidupnya),
lalu iman paling utama? Jawabnya: "Sabar dan pemurah atau pemaaf. Kemudian jihad
paling utama? Jawabnya: Yaitu, orang yang (bertempur) hingga kudanya terbunuh
dan dia sendiri darahnya mengalir. Lalu memerdekakan budak? Jawabnya: ” Yang
paling utama, yaitu yang paling tinggi harganya”. Nabi bersabda: Tidak dapat
menyatu debu perang sabil dengan asap jahannam dalam hidung seseorang”. Sabda
beliau pula: Setiap mata di hari Kiamat pasti menangis, kecuali tiga, yaitu:
1. Mata yang menangis di dunia, sebab takut Allah.
2. Mata yang dipejamkan dari segala larangan Allah.
3. Mata yang dibuat jaga dalam perang sabil.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Tiga orang (masing-masing) , diperlihatkan
kepadaku, pertama masuk surga, di lain pihak 3 orang pertama masuk neraka, yaitu:
a. Tiga orang yang pertama masuk surga:
1. Yang mati syahid (gugur dalam pertempuran membela agama Allah).
2. Pembantu (hamba sahaya) yang selalu taat beribadat kepada Allah, sekalipun
dalam keadaan sibuk pekerjaan majikan (tuan)nya.
3. Fakir-miskin yang tidak mau mengemis, sekalipun menanggung beban anak-istri.
b. Tiga orang yang pertama dijerumuskan ke dalam nereka:
1. Penguasa yang kejam, dan menindas rakyat kecil dengan aneka undang-undang
yang memberatkan (di luar batas kemampuan rakyatnya).
2. Orang kaya enggan mengeluarkan zakat hartanya.
3. Fakir-miskin besar mulut (sombong).
Nabi saat ditanya:
Artinya:
"Amal apakah yang paling utama? Jawabnya: "Melakukan salat tepat pada waktunya,
dan berbakti kepada kedua orangtua, serta jihad (perang) sabil (Membela agama
Allah)”.
473 Tanbih al-Ghafiln
Maimun Mahran dari Ibnu Abbas, katanya: Orang yang sedekah seekor kuda untuk
perang sabil, pahalanya sama dengan orang (yang berangkat perang sabil) dengan
harta dan jiwanya, dan orang sedekah pedang untuk perang sabil, kelak pedangnya
berbunyi (di hari Kiamat): "Aku yaitu pedang punya Fulan, dan aku tetap akan
berperang hingga saat ini, dan orang sedekah anak panah dalam perang sabil, maka
Allah akan menyimpan dan memeliharanya hingga kelak diperlihatkan sebesar
gunung Uhud di mata umum. Dan orang yang menanggung orang yang Perang sabil,
maka diberi panji Allah di hari Kiamat, dan yang sedekah perisai, maka kelak dijadikan
pula perisai terhadap api neraka. Dan yang terbunuh (tertikam), maka kelak menjadi
cahaya, baunya harum seperti misik-kasturi yang dapat dicium oleh semua makhluk,
yang memberi minum kawannya di perang sabil, maka Allah memberinya minum rahig
makhtum (minuman lezat masih tertutup) di hari Kiamat. Dan orang yang berziarah
kepada kawannya perang sabil, maka setiap langkah dibalas pahala satu kebaikan
pangkatnya dinaikkan dan diampuni dosanya, dan orang yang berjaga malam saat
perang sabil, maka Allah memberi keamanan di hari semua manusia takut besar di
hari Kiamat.
Kata Ibnu Abbas: Dalam rangka membantu orang lemah, berjalanlah di belakang
pasukan perang sabil, juga mengayomi orang yang ketakutan, pasti diberi pahala
sebanyak pahala mereka (yang perang), tanpa mengurangi bagian pahala mereka
Berkata seorang sahabat: "Pedang (senjata perang) yaitu sebagai kunci surga,
maka saat dua pasukan sudah saling berhadapan, maka para bidadari menghias diri
mengintai jalannya peperangan dan saat ada orang maju, mereka berdoa: ” Ya Allah
tolonglah ia dan menangkan ia, dan saat ia mundur, maka para bidadari segera
berpaling daripadanya, seraya berdoa: "Ya Allah ampunilah ia, maka jika terbunuh,
diampunilah ia dengan tetesan darah pertamanya, lalu dua orang bidadari turun
mengusap debu yang ada pada wajahnya.
Seorang habsyi (Ethiopia) bertanya kepada Nabi s5: Ya Rasulullah, di manakah
tempatku, padahal aku seorang bermuka buruk, baunya busuk dan bukan pula
bangsawan, jika aku perang sabil hingga mati? Jawabnya: ”Di Surga, Lalu ia masuk
Islam, katanya: Domba-dombaku sebaiknya dibuat apa? Jawabnya: "Hadapkanlah ke
arah Madinah, dan diseru: ”Kembalilah kalian, lalu semuanya pulang ketempatnya”.
474 Tanbih al-Ghafiln
Kemudian ia menuruti seruan Nabi ia maju kemedan laga. sesudah diadakan gencatan
senjata, diserukan oleh Nabi: "Periksa semua pasukan, ternyata orang Habsyi
tersebut mati di sebuah jurang. Kemudian beliau mendatangi tempat tersebut seraya
bersabda: "Kini wajah dan rupamu telah dirubah menjadi bagus oleh Allah, baumu
harum, dan kedudukanmu meningkat. Beliau menangis, dan berpaling, tanya sahabat:
"Ya Rasulullah kenapa berpaling? Jawabnya: "Demi Allah, aku melihat istri-istrinya
(para bidadari) berebut mendekatinya, sampai gelang kaki mereka terlihat.
Ada 3 macam (tipe) para pejuang Sabil, yaitu:
1. Para pemelihara kendaraan (yang menyiapkan dan lain-lain)
2. Yang secara langsung bertempur di medan laga.
3. Yang melayani kebutuhan mereka dalam berperang.
Semuanya berpahala sama. Sedangkan yang paling utama yaitu: Yang memelihara
kendaraan, dan saat perang diserukan, langsung maju berperang. Dan kedua
sahaya, saat perang diserukan, langsung berangkat, seperti yang disebutkan beliau :
pahala terbesar yaitu bagi orang-orang yang melayani kebutuhan mereka (dalam
perang sabil)”.
Dari Anas, Nabi bersabda: "Tiada seorang manusia yang sudah mati, lalu diberi
tempat baik di sisi Allah, kemudian menginginkan pulang ke dunia, sekalipun hartanya
seisi dunia, kecuali orang mati syahid, sebab ja telah melihat kebesaran pahala mati
syahid, dan dari situlah timbul keinginan pulang ke dunia, agar dapat terbunuh sekali
lagi dalam medan laga (perang sabil)”.
Menurut tafsiran Sa'id Jubair tentang ayat:
"saat terompet ditiup. lalu semuu penghuni langit dan masyarakat bumi pingsan,
kecuali yang dikehenduki Allah (yakni orang mati svahid dengan pedungnya terhunus
di sekeliling 'Arsy”. Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda: "Orang yang ingin (mohon)
mati syahid dengan sungguh-sungguh, kemudian (ternyata) mati biasa, maka diberi
pahala seperti orang mati syahid. Para pejuang (perang) sabil diberi 3 perkara, yaitu:
475 Tanbih al-Ghafiln
1. Dihidupkan kembali lengkap dengan segala kebutuhannya di surga, bagi yang
terbunuh mati.
2. Pahala sebesarnya, bagi yang menang perang.
3. Diberi rezeki baik, bagi yang lanjut usia.
Ibnu Mas'ud dalam menjelaskan Firman Allah:
"Bahkan mereka tetap hidup di sisi Tuhan, mereka memperoleh rezeki. Jiwa mereka
berupa burung-burung hijau yang asyik makan di surga dengan sebebasnya,
kemudian pulang ke sangkarnya di bawah 'Arasy.
Dari Mw'adz Jabal, Nabi bersabda: Orang yang mengikuti perang sabil, sekalipun
hanya selama orang Istirahat (bekerja) memerah susu onta, maka dipastikan surga
baginya. Dan orang yang ingin (mohon) mati syahid kepada Allah dengan sepenuh
hati (sungguh-sungguh), ternyata ia mati biasa (bukan syahid), maka pahalanya
sebagaimana orang yang mati syahid. Dan orang yang terkena luka atau apa saja
(penderitaan atau kesakitan) dalam perang sabil, kelak di hari Kiamat ia akan
menghadap dengan muka (warnanya) seperti za faran merah dan harum misik
baunya.
Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda:
Artinya:
Setiup muta manusia di hari Kiamat, pasti menangis, kecuali emput, Yaitu:
1. Mata yang tercukil (keluar) dulam perang sabil.
2. Mata yang menangis (selalu di dunia), sebab tukut Allah.
3. Mata yang diajak juga mulam (tahajud), sebab takut Nluh.
4. Mata yang diajak jusa (memelihara) pasukan di belakang umat Islam.
476 Tanbih al-Ghafiln
BAB 70
Tentang Keunggulan Bertahan Di Garis Terdepan (Perang Sabil)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Usman, katanya: Rasulullah bersabda:
"Bertahan di garis terdepan dalam perang sabil, selama 1 hari, yaitu lebih unggul
pahalanya dibanding dengan puasa dan tahajud (bangun malam) seribu hari.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Makhhul, katanya: Salman Farisy
bertemu dengan Syurahbil Samth yang tengah bertahan di benteng negeri Persia
(Paris), lalu Salman berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Bertahan di garis
terdepan sehari dalam perang sabil, pahalanya melebihi puasa dan tahajud satu
bulan, dan yang mati dalam keadaan itu, dilindungi dari cobaan (siksa) kubur, dan
pahala amalnya berkesinambungan tiada putus-putusnya, dalam bentuk terbaik,
hingga hari Kiamat”.
Al Faqih dari ayahnya dengan sanadnya dari Naf' dari Ibnu Umar, Rasulullah
bersabda: "Orang yang bertakbir 1x sewaktu berperang, maka akan berbentuk batu
besar dalam timbangan amalnya kelak di hari Kiamat, beratnya melebihi langit-bumi
seisinya. Dan orang yang dengan suara keras membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAHU
WALLAAHU AKBAR”, maka diberi keridaan sebesar-besarnya oleh Allah, yang berarti
dihimpun dengan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta Nabi-nabi lainnya.
Menurut setengah Ulama: RIDLWAANUL AKBAR Artinya Keridaan sebesar-besarnya
dari Allah yaitu: Melihat Zat Allah namun setengah yang lain berpendapat Rida Allah
selamanya tiada kemarahanNya.
Dari Abu Hurairah, ada orang bertanya kepada beliau Nabi : Ya Rasulullah, cara
bagaimana agar aku dapat menyerupai orang yang Perang sabil, dengan harta
kekayaanku? Jawab beliau: "Berapa banyak harta kekayaanmu. Jawabnya: 6.000
(enam ribu). Kemudian beliau bersabda: "Jika kau belanjakan (sedekahkan) harta
kekayaanmu semua, maka dibandingkan dengan tidurnya (orang perang sabil) saja
belum memadai”.
477 Tanbih al-Ghafiln
Usman dari ayahnya: Ada orang datang kepada Abdurrahman 'Auf saat ia di kebun,
dia menyatakan disertai rasa bangga:
Bahwa telah memerdekakan budak 30 orang, Lalu dijawab: ” Maukah aku tunjukkan
amal yang besar, melebihi itu? Ya, Katanya: Terkejutnya pejuang perang sabil, saat
cambuknya jatuh di tengah perjalanan, akibat ia mengantuk, yaitu lebih utama dari
pada amal yang kau banggakan tadi.
Dari Abdullah Mubarrak, Rasulullah bersabda: "Kelak di hari Kiamat beberapa kaum
berjalan melewati shirat seperti angin tanpa hisab dan siksa. Para sahabat bertanya:
Siapakah mereka itu, ya Rasulullah? Jawabnya: "Ya mereka itulah yang mati tengah
bertugas (bertahan) di garis terdepan perang sabil”. Dari Abu Umamah Bahily, Nabi
bersabda: "Ada 4 orang yang pahalanya berkesinambungan, sesudah matinya, yaitu:
1. Yang mati di tengah bertugas (bertahan) di garis terdepan perang sabil.
2. Yang mati di tengah para santri atau pelajar atau pengangsu ilmu, sedang
mengelola pendidikan Islam.
3. Yang sedekah jariyah.
4. Yang mati meninggalkan anak shalih (yang selalu berdoa untuknya).
Al Faqih dari Abu Ja'far dari Abu Qasim, Nashir dari Abu Muthi', katanya: "Yang
dimaksud bertahan di garis depan, yaitu: "Di tengah tengah berkecamuknya
pertempuran (dalam keadaan perang), yakni sewaktu-waktu lawan menyerbu kubu
pertahanan. (Itulah yang pahalanya sangat besar).
Kata Sufyan "Uyainah: "Jika ternyata musuh sudah masuk kubu pertahanan
(menyerang), maka bertahan di tempat (yang diserang musuh) itu, pahalanya sama
dengan ribath (bertahan di garis terdepan) selama 40 tahun. Bahkan sama dengan
ribath hingga hari Kiamat, jika musuh telah menyerang 3x.
478 Tanbih al-Ghafiln
BAB 71
Tentang Keutamaan Memanah Dan Berkendaraan Kuda dan Lainnya
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir Zaid, katanya: "Pada suatu hari
rekanku berlatih memanah, mencariku, katanya:” Kenapa kau terlambat? Jawabku:
"Ada halangan. Lalu ia menawarkan sebuah hadis yang bisa mendorong semangat
dalam berlatih memanah, jawabku: Baiklah, Katanya: Aku mendengar Rasulullah
bersabda: "Dengan satu panah sekaligus 3 orang dimasukkan ke dalam surga, yaitu:
1. Orang yang memanah (melepaskan panah).
2. Orang yang memproduk (membuat)nya dengan ikhlas.
3. Orang yang membantu dalam perjuangan itu.
Nabi bersabda: "Belajarlah kamu memanah dan berkendaraan, memanah Jebih baik
dan lebih kusenangi daripada berkendaraan. sebab setiap permainan itu batil,
kecuali 3 macam, yaitu:
1. Belajar melepaskan anak panah (memanah).2. Berlatih mengendarai kuda
(berkendaraan).
3. Bercanda (bergurau) dengan istri.
Kesemua itu yaitu termasuk hak (perbuatan baik) di dalam agama.
Umar memerintahkan masyarakat Syiria (tertulis): "Didiklah para putra-putramu
berenang, memanah dan berkendaraan kuda, serta perbaikilah latihan memanahnya
(perhatikan sasaran panah). (Demikian mak-khul).
Kata Mujahid: "Aku melihat Ibnu Umar, lari cepat di antara dua sasaran panah dengan
gamisnya.
Demikian pula Hudzaifah, sekalipun bergamis mereka tetap berlatih memanah
dengan semangat, hingga kelihatan larinya. Beliau Rasulullah saat perang Uhud
bersabda: "Hai Sa'ad lepaskanlah (anak) panahmu, semoga Allah membantumu”.
479 Tanbih al-Ghafiln
Al Faqih dalam ulasannya: "Hadis tersebut yaitu sebagai landasan (keutamaan)
memanah, sebab beliau tidak berkata kepada siapapun: "Semoga engkau tertolong,
sekalipun dengan ayah dan ibuku sebagai penebusnya”. Hal itu ditujukan kepada
Sa'ad, sebab waktu itu, dia satusatunya tentara yang pandai memanah. Doa beliau
pula kepadanya: "Ya Allah, tepatkanlah lepasan panahnya, dan terimalah doanya
(harapannya).
Dari Amr Syurahbil, Nabi bersabda: Onta jadi kemuliaan dan kebanggaan pemiliknya,
dan domba itu barakah, serta kuda itu terikat kebaikan hingga hari Kiamat pada ubun-
ubunnya”.
Dalam lain riwayat: "Kemuliaan itu di ubun-ubun kuda, sedang kehinaan di ekor
lembu”. Yakni Jika umat Islam disibukkan dengan berjihad menegakkan agama, pasti
Islam tetap jaya namun jika mereka sudah taat mengikuti ekor lembu maka terima-lah
kehinaan sepanjang masa.
Amr Anbasah, dari Nabi sabdanya: "Orang yang melepas satu panah dalam perang
sabil, pahalanya sama dengan memerdekakan Seorang budak”.
Ugbah Amir dari Nabi sabdanya: "Bumi ini akan dibukakan oleh Allah dan dicukupi
perongkosanmu, maka kamu jangan malas berlatih memanah”.
Kata Umar: "Tempat latihan memanah yaitu seperti petamanan Surga, dan yang
berlatih seperti (pahala) memanah musuh, sedang yang membantu mengambilkan
anak panah yang sudah dilepas, pahala setiap langkahnya sama dengan
memerdekakan budak.
Dari Ugbah Amir juga, Rasulullah membaca di atas mimbarnya ayat:
Artinya:
“Siapkan menurut kemumpuan yang uda untuk menghudupi musuh, ingutlah:
"Kekuatan terletak di dulum melepus unuk panah sejauhnya, diulang 3x”. Beliau juga
bersabda: ”Orung yang mengabaikan latihan memanah sesudah pandai, berarti telah
meningsulkun suatu sunnah yang baik (Suatu nikmat)”.
480 Tanbih al-Ghafiln
Seharusnya para tokoh masyarakat, raja sekalipun tidak enggan 4 perkara, yaitu:
1. Berdiri menghormat kedua orang tuanya,
2. Menghormat atau melayani tamunya,
3. Berdiri (merawat) kudanya,
4. Menghormat atau malayani guru atau pendidiknya (yang membimbingnya).
WALLAAHU ALAM
481 Tanbih al-Ghafiln
BAB 72
Tentang Teknik Atau Aturan Perang
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda:
"Jangan tunggu musuh (mengharap) kedatangannya, mohon selamatlah kepada
Allah, namun jika sudah berhadapan dengan musuh, maka bertahanlah serta berzikir
kepada Allah.
Dari Auf Malik Asy-ja'i, katanya: "Pejuang harus memperhatikan 10 perkara, yaitu:
1. Jangan berangkat (keluar) kecuali, diizinkan oleh kedua orang tua.
2. Melaksanakan amanat Allah seperti, salat, puasa, zakat, haji dan tebusan dosa.
Lalu amanat terhadap sesamanya, dengan minta ampun atas kesalahan yang
diperbuat kepadanya.
3. Nafkah keluarga harus dicukupi selama ditinggal (berangkat hingga pulang) dari
jihad.
4, Nafkah dari harta halal, sebab Allah tidak akan menerima kecuali yang baik (halal).
5. Loyal terhadap pimpinan atau atasannya (taat peraturan).
6. Setia kawan, ramah dan tersenyum saat bertemu, membantu keperluannya dan
merawatnya saat sakit.
7. Jangan mengganggu sesama muslim (rakyat) atau kafir dzimmy, baik di tengah
perjalanan atau di mana saja.
8. Tidak melarikan diri dari medan laga.
9, Jangan mencuri hasil ghanimah (rampasan perang) yang belum dibagi.
10, Tujuan berjihad menegakkan agama dan membantu (mengamankan) umat Islam.
Demikian pula 10 sifat harus ada pada pejuang, yaitu:
1. Berhati singa dan harirfau (keberanian dan kesombongannya).
2. Keberanian beruang.
3. Serangan celeng (babi hutan).
4. Serbuan anjing hutan (serigala).
5. Kuat menanggung berat seperti semut.
6. Tabah bagai batu tak bergerak.
7. Kesabaran seperti himar,
482 Tanbih al-Ghafiln
8. Terpecaya seperti anjing, hingga tidak takut dalam mempertahankan kebenaran.
9. Dalam menggunakan kesempatan seperti jago (ayam jantan).
10. Bersiasat kancil, saat akan mundur.
WALLAHU ALAM
483 Tanbih al-Ghafiln
BAB 73 Tentang Kelebihan Umat Muhammad
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mugatil Sulaiman, Nabi Musa munajat:
Ya Tuhan. Di dalam Al Wah dimuat: Adanya suatu umat yang dapat memberi syafa'at
dan diterima syafaatnya, jadikanlah mereka umatku? JawabNya: "Mereka itu yaitu
umat Muhammad, Ya Tuhan disebut pula umat yang tebusan dosanya cukup dengan
salat 5 waktu, jadikanlah mereka umatku, JawabNya: Mereka itu yaitu umat
Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula umat yang akan memberantas kebatilan,
hingga Dajjal dibunuhnya, jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu umat
Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula umat yang bersucinya dengan air atau debu,
jadikanlah mereka umatku, JawabNya: Mereka yaitu umat Muhammad, Ya Tuhan
disebut pula umat yang boleh menerima sedekah dan menikmati (memakan)nya,
padahal umat terdahulu harus membakarnya dengan api, jadikanlah mereka umatku,
JawabNya: Mereka yaitu umat Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula, jika sudah
berniat namun tidak dilaksanakan, tetap dicatat satu kebaikan, bahkan 10 kebaikan jika
dilakukan kebaikan itu, dan ditikelkan hingga 100 lebih, dan jika niat berbuat jahat
tidak dianggap berdosa jika tidak terlaksana, dan ditulis hanya satu kejahatan jika
telah berbuat, jadikanlah mereka itu umatku, JawabNya: Mereka itu umat Muhammad,
Ya Tuhan, disebutkan pula adanya umat yang dimasukkan surga tanpa hisab
sebanyak 70.000 orang, jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu yaitu umat
Muhammad .
Riwayat Ma'mar Qatadah menambahkan: Ya Rabbi, disebut pula mereka sebaik-baik
umat, sebab amar ma'ruf nahi munkar, jadikanlah mereka umatku, JawabNya:
Mereka itu umat Muhammad, Ya Tuhan, mereka akhir masanya, namun di hari Kiamat
terdahulu, jadikanlah mereka Umatku, JawabNya: Mereka itu umat Muhammad, Ya
Tuhan, Kitab Allah lihat dada mereka (mereka hafal di luar kepala), namun mereka
membacanya dengan melihat (binnadhar), jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu
Umat Muhammad . Bahkan Nabi Musa menginginkan dijadikan umat Muhammad,
JawabNya: Hai Musa, Aku telah memilihmu dari semua manusia untuk menerima
risalahKu, dan FirmanKu, maka terimalah semua itu, dan bersyukurlah. FirmanNya:
Artinya:
484 Tanbih al-Ghafiln
"Dari kaum Musa ada orang-orung yung memimpin munusia ke jalan benar, dan
dengunnya mereka berlaku adil”.
Maka dengan jawaban Tuhan terakhir ini, Musa merasa lega dan puas (rida).
Dari Mugatil Hayyan, Nabi bersabda: "Jibril membawaku (di dalam Isra-Mi'raj) sampai
pada dinding besar Sidratil katanya: "Terus maju Muhammad, Jawabku: "Tidak,
engkau saja, Lalu: ” Hai Muhammad, siapapun tidak diperkenankan batas ini, kecuali
engkau, sebab lebih tinggi dan mulia di Allah melebihi aku. Kemudian beliau bergerak
maju hingga ke ranjang emas berseprei sutra surga, Seru Jibril: "Hai Muhammad
dengarkanlah pujian Tuhan, berbaktilah jangan gentar atas FrimanNya, Beliau segera
memuji dengan ucapan:
Artinya:
"Segala kehormatan, rahmat dan kebaikan yaitu milik (kepunyaan) Allah”.
Lalu dijawab:
Artinya:
"Salam sejahtera, rahmat dan barakah, tetaplah kepadamu Muhammud) satu-satunya
Nabi terakhir”.
Beliau mengucapkan:
Artinya:
"Salam sejuhteru semoga tetapkanlah kepadu kami (semua) dun para humba-Mu
yang shalih”.
Kemudian Jibril menyambutnya dengan:
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Nlah, dan Nabi Muhammad hamba
dan RasulullahNya”.
485 Tanbih al-Ghafiln
Kemudian Allah berfirman:
Artinya:
"Rasululluh teleh beriman pada agama (Wahyu) yang diturunkan kepudanya”.
Beliau menjawab: "Benar, aku telah beriman ya Tuhan. Lalu FirmanNya pula:
Artinya:
“Demikian pula orang-orang mukmin semua teluh beriman kepada Allah. para
malaikatNya. Kitab-kitabNya dan para RasulullahNva. tiada dibedakan seorangpun
dari Mereka (para Rasulullah).
Orang mukmin (Muslim) berpendirian (berkeyakinan) tidak seperti Yahudi dan Kristen
yang membeda-bedakan antara Nabi Musa dan Isa.
FirmanNya pula:
Artinya:
“Allah tidak menekan sescorung. kecuali menurut kemampuan yang uda padu
mereka, mereka dibulas (pahala) sesuai dengan umal perbuatannya, atau
menanggung resiko (dosa) atas kejuhatan yang diperbuat mereka”.
Lalu Allah berfirman: "Mintalah (Wahai Muhammad) pasti dikabulkan, maka Beliau
pun lalu berdoa:
Artinya:
"Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. dan kepadaMu-lah dikembalikan”.
Allah menjawab: "Telah diampunkan bagimu dan umatmu yang beriman kepadamu
dan bertauhid kepada Allah. Diserukan pula: ”Mintalah. nasri dikabulkan. Lalu beliau
berdoa:
Artinya:
"Ya Tuhan, jungun tuntut kami saat kami lupa atau khilaf”.
486 Tanbih al-Ghafiln
Lalu dijawab: Lupa dan kekhilafanmu tidak akan Kutuntut atau yang dipaksakan
kepadamu (tengah kamu) tidak rela. Lalu mintalah:
Artinya:
“Ya Tuhan, jangan dipikulkan kepada kami beban yang beratberat seperti yang teluh
Engkau pikulkun umat-umat terdahulu (yakni Bani Israil saat berbuat pelunggurun,
mereku diharamkan memakan yang semula hulul).
Beliau berdoa:
Artinya: "Ya Tuhan, jangun dipikulkan (dipuksukan) kepadu kami beban yang sangut
berat (Sebub umutku lemah)”.
Artinya:
”Dun maafkanlah serta ampunilah kami, berikanlah rahmatMu kepuda kami, Engkau
adulah Tuhan kami, menangkanlah kami dulam menghadupi orang-orang kafir”.
JawabNya: "Semua doamu Aku kabulkan, hingga jika ada dari kamu 20 orang yang
tabah, mampu mengalahkan 200 orang lawan.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Nabi bersabda:
"Pemberian Allah kepadaku 5 perkara, yang belum pernah diberikan kepada
seorangpun, yaitu:
Aku diutus kepada semua umat manusia, dengan tidak membedakan wama kulit (baik
putih atau berwarna), dan bumi dijadikan sebagai Masjid dan alat pensuci bagiku, dan
aku dimenangkan atas musuh (mereka gentar dalam jarak perjalanan 1 bulan) dan
hasil ghanimah perang dihalalkan bagiku, dan aku diberi syafaat lalu kusimpan syafaat
itu untuk umatku kelak (di akhirat).
Al Faqih dari Abu Ja'far, katanya: Umar memberi pinjaman pada orang Yahudi, dan ia
sewaktu bertemu di tengah jalan, berkata: "Demi Allah yang memilih Abul Qasim
(Muhammad) atas semua manusia, kini kamu tidak akan kulepaskan sebelum
487 Tanbih al-Ghafiln
membayar hakku. Jawab Yahudi: Tidak, Allah tidak memilih Abul Qasim atas semua
manusia, Lalu Yahudi itu dipukul pipinya. Lalu kata Yahudi: "Untuk menyelesaikan
antaraku dengan kamu Abdul Qasim. Keduanya pergi menghadap kepada Nabi . Kata
Yahudi: "Allah telah memilihmu di atas semua makhluk, benarkah kata Umar ini?
Jawabku: Allah tidak memilihmu atas semua manusia. Lalu Umar memukul aku.
Kemudian Beliau bersabda: "Hai Umar, mintalah maaf kepadanya atas pukulanmu
dan sabdanya pula: "Benar hai Yahudi, bahwa: Adam yaitu Shafi-ullah (pilihan
Allah), dan Ibrahim Khalilullah, Musa Nabiyullah, "Isa Ruhullah dan aku Habibullah,
Dan memang betul ada dua sebutan (asma) bagi Allah, pegangan umatku, yaitu:
1. Allah disebut dengan "ASSALAAM” sedangkan umatku disebut dengan
MUSLIMIIN.
2. Allah disebut dengan "ALMUKMIN”, sedangkan umatku disebut dengan
MUKMININ.
Dan memang betul, ada suatu hari yang disimpan Allah untuk kami, yaitu hari ”Jumat”,
maka hari ini untuk kami, besok untuk kamu, dan lusa untuk orang kristen. Memang
betul, kau datang terdahulu dan kami akhir, namun kami kelak di hari Kiamat bahkan
terdahulu, Hai Yahudi, surga haram bagi semua Nabi, hingga aku memasukinya
(terlebih dahulu). Dan diharamkan surga bagi semua umat manusia, sebelum umatku
memasukinya (terlebih dahulu).
Kata Ka'bul Akhbar: Allah memuliakan umat (Muhammad) dengan tiga perkara,
seperti yang diberikan kepada para nabi terdahulu, yaitu:
1. Dijadikan saksi atas semua umat manusia, seperti setiap Nabi dijadikan saksi atas
umat (kaum)nya.
2. FirmanNya kepada umat Muhammad:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman: Mukunlah yang halal dari upu yang teluh
Kuberikan padumu”.
Seperti FirmanNya kepada para Rasulullah: -
488 Tanbih al-Ghafiln
"Hai pura Rasulullah, makanlah dari yang baik-baik (hulul), beramullah yang shalih
(baik)”.
3. Firman Allah kepada umat ini:
Artinya: "Berdoalah kepadoKu, pasti Kukabulkun”. Seperti FirmanNya kepada para
Rasulullah, mereka diberi doa Tustajabah”.
Dan Allah memberi umat Muhammad 5 kemuliaan, yaitu:
1. Dijadikan lemah, agar tidak sombong.
2. Dibuat kecil-kecil, agar tidak terlalu berat menanggung beban: "Makan, minum,
pakaian dan lain-lain sarana untuk beribadat kepadaNya.
3. Diperpendek masa hidup (umur)nya, agar tidak terlalu banyak kesempatan berbuat
maksiat (dosa).
4. Dijadikan fakir-miskin, agar tidak terlalu berat tanggungan hisabnya kelak di akhirat.
5. Dijadikan umat terakhir, agar tidak terlalu lama menunggu di alam kubur (sebab
pekerjaan paling berat yaitu menunggu atau menanti).
Nabi Adam dalam pernyataannya: 4 kemuliaan yang diberikan kepada umat
Muhammad, tidak kepadaku, yaitu:
1. Bertaubar di tempat mana saja diterima, berbeda dengan aku (ditetapkan) di
Makkah.
2. Tetap diberi pakaian sekalipun bermaksiat dengan telanjang bulat, padahal aku
berdosa 1x saja langsung dilukar pakaianku (ditelanjangi).
3. Sekalipun bermaksiat, tidak dijauhkan (dipisahkan) dari istrinya, sedangkan aku
harus merana berpisah dengan istri (Ibu Hawa).
4. Sekalipun berdosa di luar surga, saat bertaubat bisa masuk surga, padahal aku
berdosa di surga, dengan segera diusir darinya (keluar dari surga).
S. Ali berkata: Kerika beliau duduk bersama sahabat Muhajirin dan Anshar,
rombongan Yahudi datang, dan bertanya: "Hai Muhammad, kami akan menanyakan
tentang kalimat-kalimat kepada Musa yang hanya diberikan kepada para Rasulullah
489 Tanbih al-Ghafiln
atau Malaikat Mugarrab (terdekat). Sabdanya: "Bertanyalah, kata mereka: "Terangkan
salat lima waktu yang diwajibkan kepada umatmu! Beliau menjawab:
1. Salat Zuhur, saat matahari condong ke barat (tergelincir), segala sesuatu bertasbih
kepadaNya.
2. Salat Ashar, itulah saat Nabi Adam makan buah kuldy.
3. Salat Magrib, itulah saat Nabi Adam diterima taubatnya oleh Allah ,Maka setiap
orang melakukan salat Magrib dengan ikhlas, lalu mohon sesuatu (apa saja) pasti
dikabulkan.
4, Salat Isyak, yakni salat yang dilakukan oleh para Rasulullah sebelum aku,
5, Salat Subuh, sebab matahari menjelang terbit, terbit di diantara dua tanduk setan,
dan di situ orang kafir pada sujud.
Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu bagaimana pahala
(upah)nya? Beliau menjawab:
1. Salat Zuhur, saat jahannam menyala, maka orang yang melakukan salat itu,
diharamkan padanya uap Jahannam kelak di hari Kiamat.
2. Salat Ashar, saat Adam makan buah kuldy, maka orang yang melakukan salat itu,
diampuni dosanya seperti bayi baru lahir dari ibunya. Beliau membaca ayat:
Artinya:
"Peliharaluh (waktu) sulat, terutama sulat di pertengahan (siang) ”
3. Salat Magrib, saat Nabi Adam diterima taubatnya, maka orang yang melakukannya
dengan ikhlas lalu berdoa, pasti diterima doanya.
4. Salat Isyak, maka kubur itu kan gelap, lebih dari itu hari Kiamat sangat gelap, oleh
sebab itu orang yang berjalan dalam gelap malam demi mengikuti jamaah salat Isyak,
pasti diharamkan api neraka baginya, dan diberi penerang (cahaya) saat melewati
shirath.
5, Salat Subuh, siapa yang melakukannya secara berjamaah selama 40 hari, pasti
dibebaskan dari api neraka dan (sifatnya munafik).
Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad lalu kenapa Allah mewajibkan
puasa satu bulan pada umatmu? Jawabnya: Adam makan pohon terlarang, dan
490 Tanbih al-Ghafiln
makanan itu bersemayam di perutnya selama satu bulan, maka bagi anak cucunya
diperintah mengosongkan (lapar) perutnya selama satu bulan sedangkan makan di
malam harinya yaitu (diperkenankan atas) karunia Allah kepada makhlukNya.
Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu coba jelaskan pahalanya
(puasa) bagi umatmu! Jawabnya: "Bagi yang melakukannya, diberi 7 perkara, yaitu:
1. Daging haram di tubuhnya, menjadi cair kembali.
2. Dekat pada rahmat Allah
3. Diberi amal terbaik oleh Allah.
4. Diamankan dari lapar dan haus (tiada dasarnya orang mati akibat puasa Ramadan).
5. Diringankan baginya siksa kubur.
6. Diberi penerang (cahaya) kelak sewaktu melewati shirat dihari Kiamat.
7. Ditingkatkan derajat (kemuliaan)nya di surga.
Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu coba jelaskan
kelebihanmu atas para Nabi lainnya, Jawabnya: "Setiap Nabi menggunakan doa
mustajababnya (saat menemui jalan buntu), untuk membinasakan kaum (umat)nya,
sedangkan aku doa itu tetap disimpan, bahkan akan kumanfaatkan untuk menolong
(memberi syafaat) umatku kelak di hari Kiamat. Jawab mereka: "Benar engkau
Muhammad, kami mengakui dengan ucapan:
Artinya: "Aku bersuksi bahwa tiada Tuhan yang lain, kecuali Alah, dan engkau
Rasululluh Allah”. Ka'bul Akhbar menyatakan: "Aku membaca kitab yang diturunkan
kepada Musa Hai Musa, 2 rakaat (salat Subuh) dilaksanakan oleh Muhammad dan
umatnya, di pagi hari. Maka Aku memberi ampun kepada mereka semua (dosa) yang
dilakukan malam dan siang harinya, dan mereka tetap dalam lindungan Ku.
Hai Musa, 4 rakaat (salat Zuhur) bagi pelakunya, pada rakaat pertama diampuni
dosanya, dan dengan rakaat kedua, Aku beratkan timbangan amal mereka, dan
dengan rakaat ketiga: Aku berikan pahala para malaikat yang bertasbih dan
beristighfar kepada mereka, Dan dengan rakaat keempat: "Pintu-pintu langit
dibukakan bagi mereka, sampai para bidadari mengintai mereka.
491 Tanbih al-Ghafiln
Hai Musa 4 rakaat salat Ashar bagi pelakunya, dimintakan ampunan oleh setiap
malaikat langit bumi, maka baginya tidak akan disiksa olehKu.
Hai Musa, 3 rakaat salat Magrib bagi pelakunya, dibukakan pintu langit, dan baginya
dikabulkan segala permintaannya.
Hai Musa, 4 rakaat salat 'Isya bagi pelakunya, lebih baik daripada dunia seisinya, dan
diampuni dosanya seperti baru lahir dari perut ibunya.
Hai Musa, jika Muhammad dan umatnya berwudu (fardu), maka setiap tetesan airnya
dibalas surga seluas langit-bumi.
Hai Musa, puasa mereka pada setiap bulan Ramadan, satu kota di surga untuk setiap
harinya, dan setiap amal sunah dibalas pahala fardu. Dan malam "Lailatur Oadar”
Kuberikan pada mereka, maka beristightar lx di malam itu, dengan sungguh-sungguh
dan menyesali perbuatannya, kemudian ia mati dalam malam atau bulan itu, pasti
Kuberikan pahala sebesar pahala 30 orang mati syahid.
Hai Musa di antara mereka, ada yang berdiri di tempat tinggi mengumandangkan
(azan) syahadat "LAA ILAAHA ILLALLAAH”, maka pahalanya seperti pahala para
Nabi, dan rahmatKu pasti baginya, sedangkan mereka jauh dari kemarahanKu, pintu
tidak akan ditutup bagi mereka, selama mereka tetap mengucapkan LAA ILAAHHA
ILLALLAAH?”. Dari Abu Hurairah , Nabi bersabda: Manusia pertama yang dipanggil,
kelak di hari Kiamat, ialah Nabi Nuh dan umatnya, ditanya: "Apakah kau telah
menyampaikan wahyuKu? Jawabnya: "Ya, benar Tuhan, Lalu umatnya ditanya: ”
Apakah benar Nuh menyampaikan wahyu (risalah) Allah kepada kalian? Jawab
mereka: "Demi Allah, tidak benar, seandainya Tuhan mengutus seorang Rasulullah
kepada kami, pasti kami akan mengikuti ayat-ayatMu, dan beriman (menjadi orang
mukmin), maka ia tidak menyampaikan risalahMu kepada kami.
Lalu Nabi Nuh diberitahu bahwa: Kaum (masyarakat)nya membantah bahwa: "Kamu
tidak pernah menyampaikan risalahKu kepada mereka”. Apakah kau punya saksi
untuk mereka (menyanggah bantahannya)? Jawab Nabi Nuh . Ya, punya saksi. Lalu
siapa saksi itu? Jawabnya: "Umat Muhammad . Kemudian umat Muhammad
492 Tanbih al-Ghafiln
dipanggil, dan ditanya: Jawab mereka: "Ya benar, Nabi Nuh telah menyampaikan
risalahMu kepada masyarakatnya. Selanjutnya mereka (kaum Nabi Nuh se) bertanya:
"Apakah dasar kalian tentang persaksian ini, padahal kami yaitu umat terdahulu
(permulaan), sedangkan kalian hidup kemudian (terakhir)? Umat Muhammad
menjawab: ”Kami bersaksi bahwa Allah telah mengutus seorang Rasulullah kepada
kami, dan Dia menurunkan kepadanya Kitab (Alquran) yang di dalamnya juga
(setengahnya) menuturkan sejarah keadaan kalian (umat terdahulu).
Abu Hurairah berkata: ”Kami yaitu umat terakhir, namun di hari Kiamat bahkan umat
pertama yang diberi keputusan (penyelesaian), Firman Allah:
Artinya: ” Demikianlah Kami jadikan kalian umat pertengahan, menjadi saksi manusia
seluruhnya, sedangkan Rasulullah menjadi saksi bagi kalian”. (Al Bagarah 143)
493 Tanbih al-Ghafiln
BAB 74
Tentang Hak Suami (Kewajiban Istri)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Buraidah, katanya: Ada orang Badwy
memohon kepada Nabi katanya: "Aku telah Islam, lalu perlihatkanlah kepadaku
sesuatu yang menambah keyakinanku, Beliau bertanya: "Apa yang kau kehendaki?
Jawabnya: "Serulah pohon itu, supaya mendekat kepadamu, sabda beliau: "Pergilah
dan seru dia agar mendekat padaku. Lalu ia laksanakan perintah beliau katanya:
"Sambutlah seruan Rasulullah lalu pohon itu condong ke kanan memutus urat-urat
akarnya, dan ke kiri, kemudian condong ke muka dan ke belakang, dan berjalan
hingga mendekat kepada Rasulullah , ia mengucap salam kepada beliau . Kata
Badwy: Sudah cukup, lalu memohon agar pohon itu kembali ke tempat asalnya,
sesudah tegak pohon itu, Badwy berkata: "Ya Rasul, perkenankan aku mencium
kepala dan kakimu, dan beliau memperkenankan ia melakukan itu. Lalu
perkenankanlah aku sujud kepadamu. Jawab beliau:
Artinya:
"Jangan sujud padaku, seseorang tidak diperkenankan sujud kepadu makhluk, dan
seandainya aku memperkenankan hal itu, basti aku akun menyuruh seorang istri sujud
pada suaminya, untuk memperlihatkan kebesaran hak seorang suami”.
'Atha-k dari Ibnu Umar, katanya: "Seorang wanita bertanya: "Ya Rasulullah, apa hak
suami atas istrinya (kewajiban istri suaminya) Jawabnya:
1. Sekali-kali jangan menolak ajakan suami (bersetubuh), sekalipun ia berada di atas
punggung kendaraan.
2. Sekali-kali jangan berpuasa (sunah) tanpa izin suami, kecuali puasa Ramadan.
Maka jika istri puasa sunah, pahalanya untuk suaminya, istri malahan berdosa.
3. Sekali-kali jangan keluar rumah, kecuali atas izin suami, pelanggaran dalam hal ini,
akibatnya dikutuk oleh malaikat rahmat dan malaikat azab, hingga ia pulang ke rumah.
Dari Qatadah, Ka'ab berkata: "Yang pertama ditanyakan kepada seorang wanita kelak
di hari Kiamat, yaitu:
1. Kewajiban tentang salat 5 waktu.
494 Tanbih al-Ghafiln
2. Kewajiban tentang ketaatannya terhadap suami.
Dari Hasan, Nabi bersabda:” saat seorang istri lari meninggalkan suami tanpa
alasan nyata (hak), maka selama itu salatnya tidak diterima, hingga ia menyerah
kepada suaminya, dan menyatakan: ” Lakukanlah sesuka hatimu kepadaku. Dan
seorang istri saat salat tidak mendoakan suaminya, maka salatnya ditolak hingga
mau mendoakannya. Dari Qatadah, Rasulullah dalam khutbahnya (di Mina)
bersabda:
Artinya:
"Hai sekalian manusia, kalian ada hak-hak atas istri, dan merekapun uda hak-hak utas
kalian. Di antara hak-hak kalian yang harus dipenuhi istri, yaitu:
1. Memelihara tempat tidur, tidak boleh memusukkan seseorang (pria yang tidak
disenangi) ke rumahnya.
2 Tidak boleh berbuat kekejian (Yang nyata ataupun sembunyi-sembunyi),
pelangsurun atas hal ini, Alah menghalalkan kamu (Suami) memukulnya. namun
dengan pukulan yung tiduk membahayakan.
Adapun hak istri (kewajiban suami) yaitu: Mencukupi keperluannya, seperti pakaian,
nafkah (lahir-batin) dan lain-lain. Dari Anas bin Malik, Nabi &£ bersabda:
Artinya: "Seorang istri, saat aktif melukukan salat lima waktu, dan berpuasa di bulan
Ramadan, memelihara kehormutan (kemaluan)nya, serta berbakti kepada suaminya,
maka diserukan kepudanya musuklah ke dalam surgu melalui pintu surga yang mana
saja kau suka”. (Al Hadis)
Dari Anas Malik juga, Nabi bersabda: "Seandainya seorang istri saat menjilat darah
dan nanah yang mengalir dari kedua lubang hidung Suaminya, belum cukup (untuk
memenuhi semua hak suaminya)”. (Al Hadis).
495 Tanbih al-Ghafiln
BAB 75
Tentang Hak Istri (Kewajiban Suami)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, katanya: Ditanyakan
kepada Rasulullah : "Manakah orang yang lebih sempurna imannya? Jawabnya:
"Yang terbaik akhlaknya, terhadap keluarga (istrinya)”. (Al Hadis).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, Nabi bersabda: "Kalian yaitu
pemimpin dan akan dituntut oleh yang dipimpinnya (rakyatnya). Seorang pimpinan
masyarakat luas akan dituntut tentang kepemimpinannya terhadap mereka, suami
yaitu pimpinan rumah tangga, juga akan dituntut keluarga yang ia pimpin, Seorang
hamba (pembantu) pemelihara harta tuannya, ia pun akan dituntut bagaimana cara
menjaganya. Ingatlah, bahwa kalian yaitu pimpinan dan pemimpin pasti dituntut
pertanggungjawabannya terhadap bawahan (yang dipimpinnya)”. (Al Hadis).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Rasulullah bersabda:
"Orang yang kawin dengan wanita dan telah ditentukan mahar (maskawin)nya, lalu ia
sengaja (niat) tidak membayarnya, maka ia dianggap berzina. Dan orang yang
berhutang dengan tujuan (sengaja) tidak membayarnya, maka ia dianggap pencuri”.
(Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abul Qasim Syanandy dari Hasan
Bashry, Nabi bersabda: ”Nasihatilah istrimu (berpesan baiklah) sebab mereka tidak
kuat apa-apa terhadap dirinya sendiri, kalian mengambil mereka atas nama amanat
Allah, dan menghalalkan mereka atas nama kalimatNya pula”. (Al Hadis)
Menurut Al Faqih hak istri atas suami 5 perkara, yaitu:
1. Melakukannya di dalam rumah (berdinding) dan jangan dibiarkan keluar, ia yaitu
aurat, jika keluar di masyarakat umum, menjadi faktor penyebab dosa, lagi pula
merusak kesopanan.
2. Mendidiknya dengan ilmu agama (yang fardu) seperti: "Berwudu, — salat, puasa
dan lain-lain”.
496 Tanbih al-Ghafiln
3 Memberi nafkah (makanan) halal, sebab daging makanan haram menumbuhkan
cairan api neraka.
4 Tidak menganiaya (berlaku kejam, bengis atau zalim), sebab ia merupakan amanat
Allah.
5. saat timbul perasaan tak baik, bersabarlah, sebagai peringatan baginya, jangan
sampai terjadi yang lebih membahayakan.
Seseorang mengadu istrinya, kepada Umar, saat akan menginjak pintu Umar, ia
mendengar istrinya (Umi Kaltsum) tengah membantah Umar, lalu katanya, Aku akan
mengadukan istri, akibat ia membantahku, namun Umar sendiri mengalami hal yang
sama, maka ia akan pulang, tibatiba dipanggil, kata Umar: Ada perlu apa kemari?
Jawabnya: "Sebenarnya aku akan mengadukan keberanian istriku, namun istrimu juga
melakukan hal yang sama, maka sebaiknya aku pulang saja”. Kata Umar: "Kami
memaafkannya sebab ia punya hak-hak yang harus aku penuhi, yaitu:
1. sebab ia benteng (dinding) bagiku dari api neraka, hingga hariku tentram dan jauh
dari haram.
2. Ia pemelihara rumahku, saat aku keluar, demikian pula pemelihara hartaku.
3. Ia setia mencucikan pakaianku.
4. Ia selaku ibu rumah tangga (dari anak-anakku).
5. Ia setik memasakkan makananku (dan anakku).
Kemudian orang itu berkata: ”Istriku juga seperti itu, maka akupun harus memaafkan
istriku”. Dari Anas, Nabi bersabda: Ada 4 pengeluaran harta (belanja) yang tidak
akan dihisab, di hari Kiamat yaitu:
1. Belanja untuk kedua orang tua (ayah-ibu).
2. Belanja untuk berbuka puasa.
3 Belanja untuk makan sahurnya (puasa).
4 Belanja untuk keluarga (anak-istri)nya.
Sabda beliau : "Ada 4 macam dinar, yaitu:
1. Dinar yang dibelanjakan perang sabil,
2. Dinar untuk fakir miskin,
3. Dinar untuk memerdekakan budak,
497 Tanbih al-Ghafiln
4. Dinar untuk nafkah (belanja) keluarga.
Dari sekian itu, yang terbesar pahalanya, yaitu yang dibuat nafkah (belanja)
keluarganya (Al Hadis).
498 Tanbih al-Ghafiln
BAB 76
Tentang Mendamaikan Perselisihan Dan Melenyapkan Dendam
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ayyub Anshary, Rasulullah
bersabda: Tidak boleh (haram) bagi seorang muslim mendendam (tidak menegur)
sesama muslimnya, lebih dari 3 hari, hingga saat berpapasan saling memalingkan
mukanya. Sedangkan mendahului mengucapkan salam (di antara keduanya) yaitu
sangat terpuji (yang terbaik). (Al Hadis).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan Bashry, Nabi bersabda:
"Janganlah kalian saling mendendam (tidak menyapa), dan jika terpaksa berbuat
demikian, maka jangan melebihi 3 hari, dan jika kedua orang muslim (keduanya) mati,
masih dalam perdendaman (saling tidak menegur), maka tidak akan berkumpul di
surga (tidak bisa masuk surga)”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah bersabda: "Ada
hamba-hamba Allah yang akan diberi mimbar cahaya kelak di hari Kiamat, mereka
bukan para Nabi atau syuhadak, bahkan para Nabi dan syuhadak menginginkannya,
Tanya sahabat: "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah? Jawabnya: "Mereka yaitu
orang-orang yang saling membina kasih-sayang semata sebab Allah”. (Al Hadis)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Setiap Senin dan Kamis pintu surga dibuka, lalu
setiap orang yang tidak syirik diampuni dosanya, kecuali yang tetap berselisih dengan
saudara (sesama muslimnya), diserukan: "Tunggulah, hingga keduanya damai, dan
saat amal mereka (yang tetap berselisih) dinaikkan, maka ditolak”. (Al Hadis)
Dari Abu Umamah, Nabi bersabda: ” saat malam nishfu Sya'ban ampunah Allah
dicurahkan kepada masyarakat bumi, kecuali yang tidak diampuni (yaitu) orang-orang
kafir dan yang tengah berselisih (sesama kawan muslim)”.
Al Faqih dalam penjelasannya: "Yang dimaksud dengan Allah turun ke bumi, ialah
perintahNya, seperti FirmanNya:
Artinya:
499 Tanbih al-Ghafiln
"Muka Allah datang kepada mercka dari uruh yang tiduk mereka duga (sebelumnya,
yakni hukum dan siksuNya menimpa orang kafir)”.
Sedangkan yang dimaksud dengan hadis di atas ialah ampunannya dicurahkan
kepada masyarakat dunia yang muslim dan tidak dalam keadaan saling mendendam
(berselisihan).
Dari Anas, Nabi bersabda: "Ada 5 orang yang salatnya tidak diterima, yaitu:
1. Istri yang tengah membuat marah suaminya.
2. Pembantu (hamba) yang tengah melarikan diri dari tuan (majikan )nya.
3. Orang yang mendendam (tidak saling sapa tanpa hak) sesama muslimnya melebihi
3 hari.
4. Peminum tetap minuman keras (selalu minum arak).
5. Seorang pemimpin yang dibenci masyarakatnya (Imam yang tidak disenangi
jamaahnya).
Nabi bersabda:” Suatu amal yang sangat utama melebihi puasa, salat dan sedekah,
ialah: Mendamaikan orang-orang yang tengah berselisih, saat mereka saling
memutuskan hubungan (tali persaudaraan).
Kata seorang sahabat: "Orang yang tidak mampu melakukan 8 perkara, maka
lakukanlah 8 perkara lainnya yang setimpal pahalanya, yaitu:
1. Jika tidak mampu bangun malam (tahajud) sebab dikalahkan oleh tidur, maka di
siang harinya jangan berbuat maksiat.
2. Jika tidak berpuasa sunah, maka peliharalah lisannya dari perkataan jorok, keji dan
yang menyakitkan orang.
3 Jika tidak mampu berlaku seperti Ulama, maka hendaklah senang berpikir.
4 Jika tidak sanggup berperang sabil, maka hendaklah berperang melawan setan.
5, Jika tidak mampu bersedekah (harta), maka hendaklah mengajarkan ilmu
(agama)nya, kepada lain orang.
6. Jika tidak mampu beribadat Haji, maka hendaklah aktif melakukan salat Jumat
secara rutin atau kontinyu.
500 Tanbih al-Ghafiln
7. Jika tidak melakukan ibadat, maka hendaklah mendamaikan perselisihan di antara
mereka (yang tengah bersengkera), atau tidak membangkitkan persengkeraan di
antara manusia.
8. Jika mau meraih derajat wali Abdal (dalam beribadat dan beramal), maka tekanlah
dadanya dan berlega hatilah kepada kawannya, seperti kepada dirinya sendiri (rela).
Kata Ali Husain: saat manusia terdahulu dan terakhir sudah berkumpul, maka
diseru: "Mana orang-orang yang ahli keutamaan (berbuat amal baik), lalu mereka
yang merasa demikian, bangkit menuju surga, para malaikat menyambut kedatangan
mereka seraya bertanya: "Mau kemana? Jawabnya: "Menuju surga, Sebelum
dihisab? Ya, Lalu: "Siapakah sebenarnya kalian?. Jawabnya: "Kami ahli keutamaan,
Apa kelebihan (keutamaan) kalian di dunia? Jawabnya: "saat kami disakiti
(diganggu) orang, memaafkannya, dan saat diejek, dihina dan digoblokgoblokkan
orang, kami tetap berlaku sabar. Seru malaikat: "Masuklah kalian ke surga, sebaik-
baik pahalanya orang yang beramal. Kemudian datang seruan kedua: "Mana orang-
orang yang sabar? Mereka yang merasa bersabar bangkit menuju surga, saat
malaikat bertanya: "Mau kemana kalian? Jawabnya: "Menuju surga, "sebelum
dihisab? Jawabnya: Ya, Siapakah sebenarnya kalian ini? Jawabnya: Kami yaitu
orangOrang yang berlaku sabar, Apa bukti kesabaran kalian: Jawabnya: "Kami selalu
berbakti atau taat dan sabar manahan nafsu bermaksiat. Seru para malaikat:
Masuklah kalian ke surga, sebaik-baik pahalanya orang yang beramal.
Kemudian datang seruan ketiga: "Mana para tetangga Allah? Mereka Yang merasa
demikian, bangkit menuju surga. saat malaikat bertanya:
"Mau ke mana? Jawabnya: Menuju surga. Sebelum dihisab? Ya, Siapakah
sebenarnya kalian itu? Jawabnya: "Kami para tetangga Allah di dunia, Apa buktinya?
Kami hidup saling mencinta (di antara sesama muslim) sebab Allah. Seru para
malaikat: "Masuklah kalian ke surga, sebaik-baik pahalanya orang yang beramal.
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda: Di hari Kiamat Allah berfirman: Mendekatlah
orang-orang yang dulu berkasih sayang dengan sesama muslimnya, semata hanya
sebab Allah. Demi Keagungan dan KemenanganKu saat ini Aku menaungi mereka
di bawah naungan ('Arasy) Ku, di saat tiada naungan kecuali naungan Ku”.
501 Tanbih al-Ghafiln
Kata Abu Hurairah: "Berjalanlah (sejauh) satu mil demi menengok orang sakit, atau
dua mil, demi mempererat persahabatan (yang) berdasarkan (sebab ) Allah, atau tiga
mil, demi mendamaikan yang tengah berselisih (di antara dua orang)”.
Kata Anas: "Orang yang mendamaikan di antara dua orang yang tengah berselisih,
maka Allah membalas setiap kalimat yang diucapkan sebesar pahala memerdekakan
budak”.
Kata Abu Bakar Warrag: "Allah mengutus NabiNya demi menyeru manusia kembali
kepada Allah, dan menuntut mereka empat, yaitu: Hati, lidah, anggota badan dan
akhlak. Dan setiapnya dituntut melakukan dua hal (pekerjaan ganda) yaitu:
1. Hati, dituntut mengagungkan Allah dan kasih sayang sesama | makhlukNya.
2. Lidah (mulut), dituntut agar zikir sepanjang hidupnya, dan bersikap ramah terhadap
sesamanya.
3. Anggota badan, dituntut agar beribadat dan menolong sesamanya.
4. Akhlak (budi), dituntut agar rela menerima hukum Allah, dan bergaul baik dengan
sesamanya, serta sabar menghadapi penderitaan (akibat disakiti atau diganggu)
mereka”.
Sahl Abu Shalih dari 'Atha-k Yazid dari Tamim Darry, Nabi bersabda: "Camkanlah,
bahwa agama yaitu nasihat, diulang hingga 3x,
Untuk siapa ya Rasulullah? Untuk Allah dan RasulullahNya, KitabNya, serta untuk
para pemimpin orang beriman dan mereka (yang beriman) pada umumnya”.
Al Faqih dalam ulasannya:
1.. Nasihat untuk Allah, maksudnya agar beriman kepada Allah dan tidak syirik
kepadaNya, melakukan segala perintah dan menjauhi laranganNya serta menyeru
manusia melakukan yang sama.
2. Nasihat untuk RasulullahNya, maksudnya mengikuti dan menyerukan manusia
(melakukan) ajaran yang disampaikan olehnya (berupa ajaran Islam).
502 Tanbih al-Ghafiln
3. Nasihat untuk KitabNya, maksudnya meyakini dan mempelajari serta mengamalkan
isi kandungannya.
4. Nasihat untuk para pemimpin (Ulama), maksudnya menyebar /uaskan ajaran Islam
berupa tuntunan Rasulullah l
5. Nasihat untuk orang beriman pada umumnya, maksudnya, mencinta mereka (di
antara sesamanya) seperti pada dirinya sendiri, dan menjalin hubungan baik (bergaul)
dengan mereka, tidak masa bodoh dan mendendam di antara sesama mereka”.
S. Ali Abu Thalib berkata: "Setengah dari faktor penyebab diampuni oleh Allah, yaitu:
Membuat gembira di hati sesama muslimnya.” Nabi bersabda: "Tidak dianggap
berdusta orang berkata (dusta) dengan tujuan mendamaikan di antara mereka yang
tengah berselisih, hingga berhasil sukses (saling berkata dan berlaku baik).” ,
Mendamaikan di antara mereka yang tengah berselisih yaitu suatu cabang dari
kenabian, dan sebaliknya yang menanam benih permusuhan atau
memporakporandakan persahabatan di antara sesama manusia yaitu merupakan
cabang sihir.
Nabi bersabda: "Orang yang paling utama di sisi Allah (terbesar pahalanya) kelak di
hari Kiamat, ialah: "Yang banyak diambil manfaatnya (memanfaatkan diri) oleh
masyarakat dunia dan mugarab (terdekat dengan Allah) ialah: "Orang-orang yang
senang mendamaikan di antara Sesama manusia (yang tengah bermusuhan,
berselisih atau bersalah tahan)”
503 Tanbih al-Ghafiln
BAB 77
Tentang Mendekati Penguasa
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah bersabda:
Artinya:
"Ulama yaitu penerus perjuangan para Rasulullah selama tidak menjilat penguasa.
dan tidak terjerumus dalam urusan duniawi semata, namun jika mereka berbuat
demikian, pasti menyalahi (ajaran) paru Rasulullah (atau setidaknya kurang
perhatiannya dalam melaksanakan tugasnya), maka jika demikian keadaannya
hindarilah dan berhati-hatilah terhadap mereka”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ubaid Rasulullah bersabda:” Orang
yang menjilat (mendekat) penguasa, pasti menjauh dari Allah, dan orang yang
bertambah banyak pengikutnya, pasti bertambah pula setannya, dan yang bertambah
banyak hartanya, pasti bertambah berat hisabnya. Dimaksud dengan menjauh Allah
yakni: "Bertambah jauh dari ajaran (Islam yang diridai Allah)”.
Nasihat Hudzaifah: "Berhati-hatilah dari tempat fitnah. Apa yang dimaksud dengan
itu? Jawabnya: "Pintu-pintu dan kedudukan para penguasa”.
saat ada orang bertanya: "Kami mendekat penguasa, lalu kami menyetujui
pembicaraan yang bertentangan dengan kenyataan di luar (dimasyarakat), maka Ibnu
Umar menjawab: "Perbuatan semacam itu yaitu termasuk nifak (dan orangnya
disebut Munafik)”.
Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang (tekun beragama jika) mendekati penguasa, maka
keluarnya tidak lagi (tekun atau aktif melakukan) beragama. Kenapa demikian?
Jawabnya: sebab yang diharap yaitu keridaan penguasa, dengan pengorbanan
(membangkitkan kemarahan Allah) akibat fatwanya”.
Setengah Ulama menyatakan: ”Jika ada orang ahli (tokoh) agama, mendekat orang
kaya, berarti ia berbuat riya (ingin dipuji), dan jika ada Ulama mendekati rumah
penguasa (berkali-kali) berarti dia orang goblok (yang tidak lagi sehat otaknya)”.
504 Tanbih al-Ghafiln
Abu Hurairah berkata: "Tiada bahaya melebihi tiga perkara, yaitu:
1. Cinta dinar (uang mas) atau uang perak.
2. Ambisi kedudukan (pangkat duniawi).
3. Menjilat penguasa, padahal Allah telah mengatasi semua itu.
Kata Makh-hul: "Orang yang belajar ilmu (agama khususnya Alquran), lalu menjilat
para penguasa (loyal kepadanya), maka berarti ia menyelam di Jahannam sedalam-
dalamnya”.
Dua bahaya akibat berkawan dengan penguasa, (hal ini jika ia tidak mengenalnya,
namun jika ia mengenalnya maka melebihi 2 bahaya), yaitu:
1, Loyal kepadanya terancam agamanya.
2. Menentang kepadanya terancam jiwa dan keselamatan keluarganya. (Demikian
Maimun Mahran)
Kata Fudlail 'Iyadl: "Orang yang menjauhi penguasa, sekalipun tidak melakukan salat-
salat atau amalan yang bersifat sunah lebih utama daripada yang puasa setiap hari,
tahajud di malamnya, dan berjihad serta berhaji, namun menjadi penjilat penguasa.
Buruk tiada terhingga bagi seorang alim (Ulama), saat dicari orang, tiba-tiba ia
berada di tempat para penguasa.
Dari Hasan, Nabi bersabda: "Pertolongan Allah selalu bersama umat Muhammad,
selama mereka taat (Ulamanya) tidak menjunjung junjung para pejabat, dan selama
orang-orang shalih tidak ramah (berlaku lunak) kepada para pejabat, dan selama
Ulama Ouran tidak menjilat para penguasa, namun jika mereka telah berbuat demikian,
maka Allah menghapus barakah dari mereka, dan mendudukkan para penguasa
kejam, ketakutan selalu menghantui mereka dan membiarkan mereka dalam
penderitaan (kebodohan dan kemiskinan).
Nabi Isa dalam nasihatnya:” Hai para Ulama, kalian telah menyimpang dari jalan lurus
dan telah rakus (cinta) harta dunia, sebagaimana para penguasa meninggalkan
505 Tanbih al-Ghafiln
hikmat (kebijaksanaan), maka lepaskanlah dunia ini untuk mereka (yakni sebab
mereka tidak berhajat pada hikmatmu, maka hendaklah kalian berbuat demikian pula
atau jangan berhajat harta dunia mereka”.
Kata Syaqiq Salamah, Umar Khathab menugaskan Basyir Ashim Tsaqafy menarik
dan mengatur zakat suku Hawazin, ia terlambat. saat ditanya Umar: "Kenapa tidak
segera kau lakukan perintahku? Apakah beralasan membantah perintahku?
Jawabnya: "Benar, aku mendengar Rasulullah bersabda: "Orang yang menjadi
penguasa seseorang, kelak di hari Kiamat akan dihadapkan, hingga ditegakkan di
atas jembatan Jahannam, jika jujur atau adil, maka selamatlah ia, namun jika
menyimpang dari kebenaran atau keadilan, maka berlobanglah jembatan itu, hingga
terjerumus ke dalamnya sepanjang 70 tahun. Lalu Umar mukanya berubah pucat dan
sedih, sesudah itu bertemu dengan Abu Dzar dan ditanya: "Kenapa kau Umar?
Jawabnya: "Aku susah sesudah mendengar hadis Nabi yang baru saja diungkapkan
oleh Basyir. Kata Abu Dzar: "Baru kali ini aku mendengarnya? Ya. Lalu Abu Dzar
berkata: "Aku bersaksi akupun telah mendengar hadis semacam itu.
Dari 'Aisyah, Rasulullah bersabda: "saat seorang hakim yang adil dihadapkan kelak
di hari Kiamat, ia terasa sangat berat (katanya) "Seandainya aku dulu tidak pernah
memutuskan hukum di antara dua orang (pasti tidak demikian beratnya hisabku)”.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Barang siapa (diangkat (menjabat) hakim,
maka seakan-akan disembelih tanpa menggunakan pisau .
Abu Hanifah diminta oleh Abu Ja'far, katanya: Hai Abu Hanifah, pantulah kami dalam
pemerintahan ini. Jawabnya: Dalam hal ini aku tidak sepantasnya. Kata Abu Jafar:
"Subhanallah, ia mengulangi permohonannya. Jawabnya: ”Hai Amiral-mukminin, jika
aku benar-jujur, maka aku sudah memberitahukan padamu, dan jika aku bohong,
maka kau jangan menyerahkan suatu urusan padaku (sebab jelas bohong)”.
Kata Abu Musa Asy'ary: saat aku akan ke tempat Rasulullah dua orang mengikuti
dan sesudah sampai di tempat Rasulullah, mereka berkata: "Ya Rasulullah, serahkan
tugas pada kami setengah amalmu! Jawab beliau : "Kami tidak memakai petugas-
petugas yang ambisi dan melamar pekerjaan kami”.
506 Tanbih al-Ghafiln
Nabi bersabda: "Hai Ka'ab, Aku mohonkan perlindungan bagimu, dari para penguasa
yang bodoh (diulang hingga 3x), yakni penguasa yang dipegang sepeninggalku, maka
orang yang setuju dengan pendapatnya berarti bohong dan yang membantu berbuat
aniaya berarti aku bebas dari mereka (dan sebaliknya) mereka bebas dariku.”
"Hai Ka'ab, setiap daging dari makanan haram, maka api neraka sepantasnya
baginya. Dan puasa itu sebagai perisai, sedekah melenyapkan dosa, dan salat alat
pendekat kepada Allah.”
"Hai Ka'ab, setiap pagi manusia ada dua macam, yaitu:
a. Yang menjual dirinya, memenuhi nafsunya akan binasa.
b, Yang menjual dirinya demi rida Allah, berarti bebas dari api neraka.”
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Musa AbdushShamad dari Zadan,
katanya: ” saat kami bersama Ibn Abbas, kelihatan banyak orang usung-usung
(pindah tempat), lalu ia bertanya: Ada apa kalian (apa yang terjadi)? Jawabnya: "Kami
lari dari wabah tha'un, lalu Ibnu Abbas berdoa: "Hai tha'un ambillah aku! (2x). Kenapa
kamu minta mati (sedangkan kamu termasuk sahabat Nabi) dan beliau melarang
Orang minta mati? Jawabnya: "sebab 6 perkara yang kulihat, bahwa beliau
khawatirkan terhadap umatnya, yaitu:
1. Penguasa yang terdiri dari para pemuda.
2. Banyaknya polisi.
3. Terjadinya suap menyuap dalam hukum.
4. Renggang (putus)nya ikatan famili.
5. Mengecilkan (menganggap sepele) amanat janji.
6. Para pemuda yang menjadikan Alquran hanya sekedar sya'ir (nyanyian), mereka
tidak mengetahui isi kandungannya dan tidak pula mengamalkan isinya.
Hasan Bashry melihat seorang ahli giraah, lalu bertanya: "Bagaimana perasaanmu
hai ahli giraah, ini bukan tempat orang-orang bertakwa. (sebab dia berada di tempat
orang-orang yang tengah maksiat).
Nabi bersabda: "Awas, hati-hatilah kalian dari 3 macam manusia, yaitu:
507 Tanbih al-Ghafiln
1. Bertetangga dengan orang kaya (hartawan).
2. Ulama pemerintah (yang menjilat-jilat) mereka.
3. Ahli giraah pasaran (yang selalu berada di tempat orang-orang tengah bermaksiat).
Kata Dlahak: "Semalam suntuk aku berbolak-balik di atas ranjangku sambil mencari
(memikirkan) satu kalimat yang bisa membuat puas penguasa (raja)ku, namun tidak
sampai membuat marah Tuhanku, sungguh aku tidak dapat menjumpainya.
Ibnu Abbas dalam nasihatnya: ”Hindarkanlah pintu para penguasa, sebab jika kau
memperoleh harta dunia mereka, pasti kau mengorbankan akhiratmu sebesar-
besarnya.
Setengah Ulama menyatakan: "Mendekat para penguasa mengakibatkan harus
berbuat 3 perkara, yaitu:
1. Berusaha membuat kepuasan mereka.
2. Mengagungkan harta dunia mereka (kedudukan mereka).
3. Menyetujui amal perbuatan mereka.
WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM.
508 Tanbih al-Ghafiln
BAB 78
Tentang Keutamaan (Menderita) Sakit Dan Menengoknya
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Atha-k Yasar, Rasulullah “ bersabda:
"saat seseorang ditimpa penderitaan sakit), maka Allah mengutus dua orang
malaikat kepadanya, Dia berfirman: “Dengarkan apa kata hambaKu saat ditengok
orang-orang. Jika ia mengucap: ALHAMDULILLAH, maka Allah berkata kepada kedua
malaikat tersebut: "Sampaikanlah kepadanya: "Jika aku mematikan dia akibat
penyakitnya, pasti masuk surga, jika dia Kusembuhkan, pasti dagingnya diganti
dengan yang lebih baik daripada asalnya, dan darah yang lebih baik, serta Kujadikan
penderitaan (penyakit)nya sebagai penebus dosa-dosanya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id Wahb, katanya: "Kami (dan)
Salman menengok kawan yang tengah menderita sakit, katanya: "Allah menguji orang
mukmin dengan bala, kemudian menyembuhkannya dan menjadikannya sebagai
penebus dosa terdahulu, dan menjadi peringatan di waktu mendatang, Allah juga
menimpakan bala kepada orang kafir, kemudian menyembuhkannya, maka ia seperti
onta diikat lalu dilepaskan, tidak tahu kenapa diikat dan dilepas.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibrahim At-Taimy dari Harits Suwaid
dan Ibnu Mas'ud, katanya: "saat Rasulullah sakit panas yang sangat, aku
menengoknya dan menyentuh badannya teraya berkata: "Panasmu sangat ya
Rasulullah, jawabnya: "Benar, seperti panasnya dua orang dari kamu, Kataku:
"sebab engkau berpahala lipat tanda (dua kali), Jawabnya: "Benar, Demi Allah,
setiap muslim yang litimpa sakit atau musibah bala lainnya di dunia, pasti dosa-
dosanya dilenyapkan seperti daun rontok dari dahan (pohonnya).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Salman Farisy, Rasulullah bersabda:
"saat penyakit panas menimpa jiwa orang mukmin, ditanya oleh Ruh: ”Hai penyakit,
apa tujuanmu datang kepada jiwa yang beriman? Jawabnya: "Hai ruh yang baik,
jiwamu dulu suci, lalu dikotori dosa dosa dan segala kesalahan, maka kini aku datang
bertujuan: "Mensucikan kembali”. Disambut oleh ruh: "Dekatlah (3x), dan sucikanlah".
509 Tanbih al-Ghafiln
Seorang sahabat Muhajirin saat menengok orang sakit berkata: Empat perkara bagi
orang yang tengah ditimpa sakit, yaitu:
1. Diangkat pencatatan galam daripadanya.
2. Diberi pahala (amal ibadat seperti yang dilakukan) saat sehat.
3. Setiap dosa keluar dari ruas persendiannya.
4. Jika mati diampuni dosanya, demikian pula jika diberi umur panjang.
Kata Mu'adz: "saat Allah menimpakan cobaan (berupa) penyakit kepada orang
mukmin, maka malaikat di sisi kiri (Atid penulis perbuatan buruk) dilarang menulis apa-
apa, dan yang sisi kanan (malaikat Ragib penulis amal baik) diseru: "Tulislah sebaik-
baik amal perbuatan bagi hambaKu seperti yang dilakukan saat sehat, sebab saat
ini ia belum dapat melakukannya.
Kata Abu Hurairah: "Penyakit panas (menjelma atau berupa hitam) sewaktu menimpa
beliau ditanya: "Siapakah sebenarnya kau ini? Jawabnya: "Ummuldam. Lalu apa
pekerjaanmu? Makan daging dan mengisap darah, dan panasku dari uap jahannam.
Katanya memohon: "Ya Rasulullah, tugaskanlah aku kepada kawan-kawan yang kau
senangi. Kemudian ia diperintahkan kepada sahabat Anshar, dan menjalarlah selama
seminggu, hingga mereka memohon pula kepada Rasulullah, agar beliau berdoa,
maka berdoalah beliau, sampai mereka sembuh. Sesudah itu beliau bersabda:
"Selamat datang, jamaah yang telah disucikan Allah (sebaik-baik suci)”.
Dari Ibnu Umar, Nabi bersabda: "Mereka yang tengah sakit, jangan dipaksa makan-
minum, sebab Allah memberi makan-minum kepada mereka”.
Sabda Beliau pula: "Rintihan orang sakit ditulis sebagai tasbih, jeritannya sebagai
tahlil, bernafasnya yaitu sedekah, tidurnya yaitu ibadat dan berbolak-balik (molak-
malik)nya saat tiduran seperti perang abil, dan ditulis pula baginya sebaik-baik amal
yang biasa ia lakukan di waktu sehatnya”.
Sabda beliau pula: "Orang yang dapat memperbaharui (mulai kembali) amalnya ada
empat, yaitu:
510 Tanbih al-Ghafiln
1. Orang sakit saat sembuh
2. Muallaf (orang) yang baru masuk agama Islam.
3, Seorang muslim yang habis (pulang) menunaikan salat Jumat dengan iman dan
ikhlas.
4. Orang yang menunaikan ibadat haji dengan bekal dari harta halal.
Sabda beliau pula: "Tiga faktor (setengah) perbendaharaan ibadat atau berbakti yaitu:
1. Menyembunyikan (merahasiakan) suatu penyakit.
2. Merahasiakan sedekah (tidak disiar-siarkan).
3. Merahasiakan cobaan (musibah bala).
saat Rasulullah menengok Salman yang sedang menderita sakit, lalu Beliau
bersabda: "Bagimu 3 keuntungan, yang diperoleh dari penderitaan ini, yaitu:
1. Peringatan dari Allah.
2. Pembersih dan penebus dosa-dosa terdahulu.
3. Dikabulkan doanya (orang sakit), untuk itu berdoalah semaksimal mungkin (sekuat-
kuatnya).
Al Faqih menjelaskan: "Orang sakit tidak ditulis amal (pahala) baginya, namun ditulis
apa yang biasa dilakukan sewaktu sehatnya, jika kebiasaannya beribadat atau
beramal baik, lalu tidak bisa melakukannya, akibat sakit, dan Allah mengetahui:
"Seandainya sehat, pasti ia tetap






.jpeg)
