Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 11. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori muslim 11. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Oktober 2025

Teori muslim 11

 


 panas terik dinaungi 

"awan" di tengah perjalanannya, lalu ada orang ingin ikut berjalan di belakangnya agar 

terkena naungan "awan" dari padanya, kemudian dia (yang punya keistimewaan) itu 

ujub dan katanya: "Manusia seperti kau ingin berjalan di bawah naunganku? Lalu 

keduanya berjalan, dan sesudah  bersimpang jalan (berpisah), tahu-tahu keistimewaan 

orang itu lenyap, pindah kepada orang yang dihina (awan berbalik menaungi orang 

yang dihina tadi)”.  

 

Kesempurnaan taubat, yaitu: "Selalu mengingat dosa yang diperbuat, dan 

kesempurnaan amal, yaitu: "Menghindarkan ujub, beramal (beribadat), sedangkan 

kesempurnaan syukur, "Menyadari adanya kekurangan atas dirinya”. (Umar )  

 

Di tengah-tengah menyampaikan khutbah Umar Abdul Aziz berhenti sebentar, 

khawatir ada rasa ujub di hatinya, dan saat  menulis, ia merobeknya sebab  takut 

ujub seraya membaca doa sebagai berikut:  

 

Artinya:  

"Ya Allah uku berlindung kepadamu dari keburukan nafsuku”.  

 

 

463 Tanbih al-Ghafiln 

Kata Mutharrif: tidur semalam disertai penyesalan di pagi harinya, bagiku lebih baik 

daripada bangun malam namun  ujub di pagi harinya.  

 

'Aisyah saat  ditanya: Sampai sejauh mana ukuran kebaikanku? Jawabnya: Selama 

belum punya perasaan baik. Lalu: Sampai sejauh mana aku harus mengakui 

kekeliruanku? Jawabnya: saat  berperasaan bahwa dirinya sudah baik (yakni: Jika 

seseorang tekun melakukan kebaikan dan menyadari kekurangannya (yang 

dikehendaki syari'at), maka harus berperasaan kurang atau belum baik, dan jika 

seseorang berperasaan bahwa dirinya sudah baik, maka timbullah ujub yang berarti 

salah dan berdosa.  

 

Seorang pemuda berusaha mengasingkan diri dari keramaian, demi tenangnya 

beribadat, lalu datang keduasesepuh kampungnya, dan berkata: "Hai pemuda, sikap 

dan caramu beribadat menjauh dari keramaian yaitu  berat mungkin kamu tidak 

mampu bertahan lama. Lalu Jawabnya: Menghadap kepada Allah kelak di hari 

Kiamat, yaitu  melebihi apa yang kulakukan selama ini. Mereka berdua 

mengingatkan: "Seandainya kau masih punya kerabat dan kau beribadat seperti ini 

yaitu  sangat utama. jawabnya: "Jika Tuhan rela padaku, pasti mereka akan rida 

padaku. Kata mereka: "Kau masih terlalu muda dan belum banyak pengalaman, kami 

khawatir engkau ujub. Jawabnya: "Orang yang mengenal dirinya, tidak mungkin ujub. 

Kedua sesepuh saling berpandangan seraya berkata: "Mungkin pemuda ini sudah 

mencium bau surga, hingga nasihat kami ini tada berarti baginya.  

 

Nabi Daud pergi beribadat selama satu tahun di pesisir, sesudah itu berdoa: Ya 

Tuhan, punggungku terasa panas, pandanganku lemah, air mataku kering, dan aku 

belum tahu persis bagaimana tentang nasibku. Lalu dijawab, lewat seekor katak: "Hai 

utusan Allah, ibadatmu selama satu tahun itu kau undat-undat?  

 

Demi Allah, aku bertasbih di pesisir ini selama 60 tahun. Juga memuji kepada Tuhan, 

sampai persendianku terasa gemetar sebab  takutnya kepada Allah. Kemudia Daud 

menangis. Demikian pula yang dialami oleh Musa  sesudah dia membunuh orang 

tanpa disengaja.  

 

Nasihat Al Faqih: Ada empat faktor penghapus rasa ujub, yaitu:  

 

464 Tanbih al-Ghafiln 

 

1. “Tahu persis bahwa: "Taufik dan hidayah untuk beramal itu dari Allah, lalu bersyukur 

kepada Allah dan tidak bangga dengan amalnya.  

 

2. “Tahu persis bahwa nikmat itu dari Allah, dan mensyukurinya serta tidak bangga 

dengan amalnya.  

 

3. Takut amalnya tidak diterima, dan otomatis dia tidak bangga atas amalnya.  

 

4. Menyesali perbuatan dosa-dosanya terdahulu, lalu khawatir mengalahkan 

kebaikannya, kemudian jauh dari rasa bangga dengan amalnya.  

 

Orang yang belum tahu persis hasil amalnya (kelak di hari Kiamat, pasti tidak berani 

membanggakannya, dan hal ini yaitu  menimpa setiap orang, oleh sebab  itu, tidak 

pantas seseorang ujub atas amalnya.  

 

Dari Al Faqih, Ibnu Abbas berkata: Pertama kudengar ayat (di bawah) ini tidak tahu 

persis siapa pembawanya, hingga Ka'ab datang di tempat Umar, katanya: Hai Ka'ab 

berceritalah dengan yang mirip kitabullah, Jawabnya: ”Kelak semua makhluk 

dibangkitkan di lapangan terbuka, mereka saling melihat dan mendengar, dan setiap 

kelompok dipanggil dengan pimpinan pengajarnya, yang benar ataupun yang sesat.  

 

Pertama dipanggil pimpinan yang benar, ia menerima suratan amalnya dengan kanan, 

sedangkan dosa-dosanya dirahasiakan, ia membaca bagian yang dirahasiakan atau 

dosa-dosanya, sedangkan amal baiknya sangar jelas dilihat banyak orang, katanya: 

Celaka aku, kemudian dibagian akhir tertulis: "Semua dosa sudah diampunkan 

bagimu, dan ia diberi mahkota cahaya terang, serta diperintah memanggil bawahan 

yang dipimpinnya, dan menyampaikan kepada mereka bahwa, akan memperoleh 

seperti yang telah ia terima, sesudah  datang ia memohon: "Ya Allah, jadikanlah mereka 

seperti yang telah kami terima. Sebaliknya jika ja pimpinan tersesat, ia menerima 

suratan amalnya dengan tangan kiri, sebab kanannya dibelenggu. Lalu ia 

membacanya, dan dijawab: "Kamu telah beramal ini namun  semua itu sudah dibalas di 

dunia, sehingga dosadosanya nampak jelas di hadapan umum, kata mereka: ”Celaka 

fulan, dan di bagian akhir tertulis: Pantaslah siksa bagimu, kemudian wajahnya 

 

465 Tanbih al-Ghafiln 

berubah hitam, dan diberinya mahkota dari neraka yang sangat terang asapnya, ia 

diperintahkan menjumpai bawahan yang dipimpinnya, dan mengatakan kepada 

mereka bahwa mereka juga akan menderita seperti yang ia derita. Sesudah mereka 

datang, berkata: "Ya Allah, kami jangan dimasukkan golongan dia, yang terkutuk. 

Akhirnya semua anak buahnya itu mengutuk dan menjauh darinya, FirmanNya:   

 

Artinya:  

”Mereka saling mengutuk dan menuduh kafir di antara (di lingkungan) mereka sendiri”.  

 

Masrug menyatakan "Seseorang akan menjadi alim, jika takut kepada Allah, dan 

sebaliknya akan menjadi bodoh, jika ujub atas amal perbuatannya.  

 

Dari Mujahid, Sa'id Ash menyerukan agar orang-orang memujinya di tempat Usman. 

Kemudian Miqdad Aswad langsung mentaburkan tanah kepada mereka yang memuji, 

seraya berkata: "Aku mendengar Rasulullah  bersabda: "Taburkan tanah atau pasir 

kepada mereka yang memuji orang”.  

 

 

 

 

 

 

  

 

466 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 68  

Tentang Keutamaan Ibadat Haji . 

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas: "saat  di Mina, Jamaah 

Yaman bertanya kepada Nabi : ”Jelaskanlah kepada kami keutamaan ibadat Haji, 

Jawabnya: "Baiklah, setiap langkah dari rumah orang yang berniat menunaikan ibadat 

Haji, dosa-dosa tubuhnya rontok seperti rontoknya daun kering dari pohonnya, 

demikian pula umrah. Lalu sesudah  di Madinah ia mengucap salam dan berjabat 

tangan denganku, maka dijabat oleh malaikat. Dan saat  sampai di Dzul HULAIFAH 

mandi sunah ihram, maka semua dosanya disucikan, dan saat  berpakaian (niat) 

ihram, maka Allah memperbaharui kebaikannya, dan saat  membaca: 

"LABBAIKALLAAHUMMA LABBAIK, disambut dengan: LABBAIKA WASA'DAKA 

ASMAU KALAAMAKA WA ANZHURU ILAIKA”, Artinya: "Aku mendengar bacaanmu 

dan memperhatikan kamu”. Dan saat  di Makkah melakukan thawaf dan sa'i, maka 

dituangkan kebaikan baginya, dan saat  wukuf di Arafah dan berdoa bersama, maka 

Dia berfirman: "Hai para malaikat dan segenap masyarakat langit, lihatlah para 

hambaKu datang dari segenap penjuru jauh, dalam keadaan terurai dan berdebu, 

harta dan tenaga mereka korbankan demi Kemenangan dan KemurahanKu, Aku 

memaafkan mereka dari dosa-dosanya, seperti bayi baru lahir dari (ibunya, demikian 

pula saat  balang (lempar) jumrah dan tahallul (mencukur rambur), serta thawaf 

ifadlah (zairah), maka diserukan dari bawah 'Arasy: "Kembalilah kalian, segala dosa 

telah diampuni bagi kalian, dan perbaharuilah amal pebuatan kalian.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali, katanya: Kerika aku bersama 

Rasulullah  melakukan thawaf, bertanya: "Ya Rasulullah, jelaskan tentang keutamaan 

Baitullah padaku! Jawabnya: "Rumah ini sengaja dibangun, untuk menebus dosa-

dosa umatku. Lalu keutamaan Hajar Aswad? Jawabnya: Asalnya permata surga, 

bersinar seperti matahari saat  diawal turunnya, namun  kemudian berubah hitam 

akibat sentuhan tangan musyrikin.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abbas Mirdas: Di hari Arafah Rasulullah 

banyak berdoa ditujukan demi agar memperoleh ampunan dan rahmat, lalu Tuhan 

menjawabnya: "Aku sudah menerima doa tersebut kecuali penganiayaan yang terjadi 

di antara mereka. Beliau  mendesak: Ya Tuhan, Engkau Kuasa dan mampu 

 

467 Tanbih al-Ghafiln 

mengganti penganiayaan (orang yang dianiaya) dengan yang lebih baik dari pada 

menuntut balas kepada si penganiayanya. Permohonan ini tidak segera dijawab, baru 

esoknya hari Muzdalifah doa diulangi lagi, kemudian dijawab: "Kami ampunkan 

mereka semua, lalu beliau tersenyum. saat  ditanya sahabat: Ya Rasulullah kenapa 

tersenyum? Jawabnya: "sebab  Iblis sewaktu tahu bahwa doaku diterima demi 

umatku, maka ia meletakkan tanah di atas kepalanya dan merintih: ”Celaka aku dan 

binasa”. Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

"Orang yang melukukan Ilaji ke Baitullah, dun tidak mengeluarkan kata-kata keji, tidak 

fasik (mencaci-maki utau berbuat melanggar) muka dosu-dosanya dilenyapkan 

seperti bayi yang lahir dari perut ibunya”.  

 

Kata Umar : Orang pergi ke Kakbah melakukan thawaf, maka diampuni dosa-dosanya 

seperti bayi lahir dari ibunya.  

 

Nabi  bersabda: ”Setan tidak pernah merasa sangat rendah, hina, lemah disertai 

dengan mendongkol seperti di hari Arafah, kecuali sebab  ia melihat turunnya rahmat 

dan ampunan Allah terhadap dosa-dosa besar, demikian pula saat  perang Badar.  

 

Kata Umar Abdul Aziz:” Tentang Haji dan keutamaannya disebutkan pula dalam 

wahyu Allah kepada Nabi Musa . Kata Musa: Ya Tuhan, jelaskan padaku tentang Haji 

dan keutamaannya, JawabNya: Rumah Pilihan dari segala rumah, dan terlarang bagi 

yang diharamkan oleh Ibrahim Khalilullah, mereka datang dari seluruh penjuru dunia 

dengan talbiyah, seperti panggilan seorang hamba kepada Tuhannya. Kata Musa: 

Apa pahalanya?  

 

JawabNya: "Ampunan dariKu dan berhak memberi syafa'at kepada saudara-saudara 

(famili) terdekat serta para tetangganya.  

 

Kata Musa: Jika ada harta yang kurang baik atau niat yang tidak ikhlas (bersih) dari 

mereka? JawabNya: "Yang tidak bersih niatnya atau kurang baik hartanya, Aku 

mengampunkan mereka, sebab  sesuatu yang baik untuk yang baik pula.  

 

 

468 Tanbih al-Ghafiln 

Abu Harun Abdy dari Abu Sa'id Khudry, katanya: "Kami pergi Haji bersama Umar 

waktu pertama ia jadi Kahlifah, ia berdiri di depan Hajar Aswad, katanya: "Engkau 

yaitu  batu yang tidak bisa mendatangkan manfaat ataupun bahaya, seandainya aku 

tidak melihat Nabi  mencium engkau, pasti akupun tidak melakukannya.  

 

Lalu Ali berkata: "Ya Amiralmukminin, kau jangan berkata seperti itu, sebab  batu ini 

dapat mendatangkan manfaat ataupun bahaya, dan seandainya engkau bukan orang 

pandai Alquran, pasti aku tidak mengingatkannya. Lalu ia bertanya: "Ya Hasan, 

bagaimana keterangannya? Jawabnya, Firman Allah:  

 

Artinya:  

"saat  Tuhunmu mengambil janji unuk Adam sewaktu mereka dikeluarkan dari 

pungsung mereka dan dipersuksikun kepada mereka: ”Bukankah Aku Tuhan kalian? 

Jawab mereka: “Benur, Pengakuan mereka dicatat dan dimusukkan (catutan tersebut) 

di Hajar Aswad, maka ia memegang amanat Alah, dan dijadikan saksi bagi setiap 

orang yang pernah menyentuhnya, kelak di hari Kiamat. Kata Umar: "Yu Abal Hasan, 

Aluh telah memberi ilmu kepadamu tidak sedikit.  

 

sesudah  lanjut usia, Ibnu Abbas buta mata, dan berkata: "Yang paling kusesalkan 

yaitu: "sebab  aku belum pernah melakukan Haji dengan jalan kaki, padahal 

FirmanNya:  

 

Artinya: “Mereka datang mengunjungimu (Kakbah) dengan berjalan . dun 

berkendaraan cepat. dari penjuru dunia (jauh)". (Hajj 27)  

 

Komentar Al Faqih: "Jika jaraknya dekat, maka tiada apa melakukan Haji dengan 

berjalan kaki (hal itu yaitu ) utama, namun  jika jaraknya jauh, berkendaraan yaitu  

lebih utama, sebab  mungkin berjalan kaki sangat memberatkan, dan mungkin dapat 

merusak akhlaknya.  

 

Kata Hasan Bashry: "Para melaikat selalu menyambut kehadiran orang yang 

melakukan ibadat haji, mereka mengucapkan salam kepada para pengendara onta, 

dan berjabat tangan dengan yang berkendaraan himar, sedangkan kepada orang 

yang berjalan kaki mereka memeluknya.  

 

469 Tanbih al-Ghafiln 

 

Dari Dlahak, Nabi  bersabda: "Setiap muslim yang berjihad fi sabilillah, lalu tertimpa 

musibah (kecelakaan) jatuh dari kendaraan (ontanya) dan diinjaknya, arau digigit 

hewan, atau mati sebab apa saja, maka ia dianggap mati syahid. Dan setiap muslim 

yang tujuan keluar dari rumahnya, niat berhaji ke Baitul Haram, lalu meninggal 

sebelum ibadat Hajinya selesai, maka diwajibkan surga baginya”.  

 

Nabi  bersabda: "Ya Allah, berilah ampun orang yang melakukan ibadat Hajji dan 

orang yang dimohonkan ampun olehnya (yang berhaji).  

 

'Atha dari Umar, Nabi  bersabda: ”Salat di masjidku, sama dengan melakukan salat 

1000x di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.  

 

Riwayat lain menyebutkan sebagai berikut: Salat di masjidku ini, lebih utama daripada 

salat 10.000x di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Dan Salat di Masjidil Haram lebih 

utama daripada salat 100.000x di tempat lain. Dan salat saat  perang sabil lebih 

utama dibanding dengan 200.000x salat. Kemudian beliau  bersabda: "Maukah 

kutunjukkan yang lebih utama dari semua itu? Yaitu orang yang tahajud (bangun di 

tengah malam gelap), lalu menyempurnakan wudu dan melakukan salat 2 rakaat 

semata hanya ingin (mencari) rida Allah .  

 

Yazid Basyir dari Ibnu Umar, Nabi  bersabda:  

 

Artinya: “Islam dibangun atas 35 pokok, yaitu:  

1. Menyatakan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad yaitu  

Rasulullah Allah.  

2. Melakukan sulat 5 x sehuri semalam.  

3. Mengeluarkan sakat (harta atau fitrah).  

4. Puasa di bulan Ramadan.  

5. Menunaikan ibadat Haji ke Baitullah.  

 

Dari Sa'id Musayyab, Nabi  bersabda: "Bahwasanya Allah akan memasukkan dalam 

satu kali Haji 3 orang ke dalam surga, yaitu:  

1. Orang yang berpesan (haji).  

 

470 Tanbih al-Ghafiln 

2. Orang yang menunaikan (ibadat Haji).  

3. Orang yang (mengongkosi) ibadat Hajji, atau menghajikan orang.  

 

Demikian pula umrah dan jihad (sebagaimana yang berlaku pada hajji) 

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

471 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 69  

Tentang Keunggulan Perang Sabil  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Nabi  bersabda: "Tidak 

akan menyatu debu perang sabil dengan asap neraka jahannam dalam tubuh seorang 

manusia selamanya. Demikian pula antara kikir dengan iman dalam hati seseorang 

selamanya.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dai Hasan, Nabi sz bersabda: "Berangkat 

perang sabil (baik) pagi atau sore hari, yaitu  lebih utama daripada ibadat 60 tahun.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas: ” Abdullah Rawahah 

ditugaskan oleh Nabi  dalam (pasukan perang) tepat pada hari Jumat, katanya: ” Aku 

berangkat nanti sehabis salat Jumat, sedangkan kawannya berangkat pagi-pagi, 

sesudah salat ditanya oleh Nabi :  

 

"Kenapa kau tidak berangkat bersama kawanmu tadi pagi? Jawabnya: "Aku ingin salat 

bersamamu, lalu menyusul kawan-kawanku. Sabda beliau : "Seandainya engkau 

sedekah sepenuh (isi) permukaan bumi, tidak dapat mengejar keunggulan pergi 

mereka di pagi itu.  

 

Kata Salman Farisy: "Bertahan di garis depan tepi laut semalam yaitu  lebih utama 

daripada puasa penuh satu bulan dan di malamnya tahajud. Dan jika mati dalam 

keadaan itu, maka dilindungi dari siksa kubur, aman dari ketakutan besar, dan pahala 

amalnya berkesinambungan Siang malam, hingga hari Kiamat. Dan berziarah 

kepadanya (orang mati Syahid semacam itu) sama dengan ribath (bertahan di garis 

depan dalam perang sabil) hingga hari Kiamat.  

 

Abdullah Ubaid Umar dari ayahnya, Rasulullah  ditanya: "Apakah Islam itu? 

Jawabnya: "Tutur kata baik, memberi makan dan menyebarkan Salam. Lalu amalan 

apakah yang paling utama di dalam Islam? Jawabnya: Yaitu, orang yang pandai 

menyelamatkan orang lain (sesama muslimnya) dari gangguan tangan dan 

perkataannya. Lalu salat yang paling utama? Jawabnya: ”Lama berdiri. Sedekah yang 

paling utama? Jawabnya:  

 

472 Tanbih al-Ghafiln 

 

"Pemberian menurut kemampuannya dari yang kekurangan (belum cukup hidupnya), 

lalu iman paling utama? Jawabnya: "Sabar dan pemurah atau pemaaf. Kemudian jihad 

paling utama? Jawabnya: Yaitu, orang yang (bertempur) hingga kudanya terbunuh 

dan dia sendiri darahnya mengalir. Lalu memerdekakan budak? Jawabnya: ” Yang 

paling utama, yaitu yang paling tinggi harganya”. Nabi  bersabda: Tidak dapat 

menyatu debu perang sabil dengan asap jahannam dalam hidung seseorang”. Sabda 

beliau  pula: Setiap mata di hari Kiamat pasti menangis, kecuali tiga, yaitu:  

 

1. Mata yang menangis di dunia, sebab  takut Allah.  

2. Mata yang dipejamkan dari segala larangan Allah.  

3. Mata yang dibuat jaga dalam perang sabil.  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Tiga orang (masing-masing) , diperlihatkan 

kepadaku, pertama masuk surga, di lain pihak 3 orang pertama masuk neraka, yaitu:  

 

a. Tiga orang yang pertama masuk surga:  

1. Yang mati syahid (gugur dalam pertempuran membela agama Allah).  

2. Pembantu (hamba sahaya) yang selalu taat beribadat kepada Allah, sekalipun 

dalam keadaan sibuk pekerjaan majikan (tuan)nya.  

3. Fakir-miskin yang tidak mau mengemis, sekalipun menanggung beban anak-istri.  

 

b. Tiga orang yang pertama dijerumuskan ke dalam nereka:  

1. Penguasa yang kejam, dan menindas rakyat kecil dengan aneka undang-undang 

yang memberatkan (di luar batas kemampuan rakyatnya).  

2. Orang kaya enggan mengeluarkan zakat hartanya.  

3. Fakir-miskin besar mulut (sombong).  

 

Nabi  saat  ditanya:  

 

Artinya: 

"Amal apakah yang paling utama? Jawabnya: "Melakukan salat tepat pada waktunya, 

dan berbakti kepada kedua orangtua, serta jihad (perang) sabil (Membela agama 

Allah)”.  

 

473 Tanbih al-Ghafiln 

 

Maimun Mahran dari Ibnu Abbas, katanya: Orang yang sedekah seekor kuda untuk 

perang sabil, pahalanya sama dengan orang (yang berangkat perang sabil) dengan 

harta dan jiwanya, dan orang sedekah pedang untuk perang sabil, kelak pedangnya 

berbunyi (di hari Kiamat): "Aku yaitu  pedang punya Fulan, dan aku tetap akan 

berperang hingga saat ini, dan orang sedekah anak panah dalam perang sabil, maka 

Allah akan menyimpan dan memeliharanya hingga kelak diperlihatkan sebesar 

gunung Uhud di mata umum. Dan orang yang menanggung orang yang Perang sabil, 

maka diberi panji Allah di hari Kiamat, dan yang sedekah perisai, maka kelak dijadikan 

pula perisai terhadap api neraka. Dan yang terbunuh (tertikam), maka kelak menjadi 

cahaya, baunya harum seperti misik-kasturi yang dapat dicium oleh semua makhluk, 

yang memberi minum kawannya di perang sabil, maka Allah memberinya minum rahig 

makhtum (minuman lezat masih tertutup) di hari Kiamat. Dan orang yang berziarah 

kepada kawannya perang sabil, maka setiap langkah dibalas pahala satu kebaikan 

pangkatnya dinaikkan dan diampuni dosanya, dan orang yang berjaga malam saat 

perang sabil, maka Allah memberi keamanan di hari semua manusia takut besar di 

hari Kiamat.  

 

Kata Ibnu Abbas: Dalam rangka membantu orang lemah, berjalanlah di belakang 

pasukan perang sabil, juga mengayomi orang yang ketakutan, pasti diberi pahala 

sebanyak pahala mereka (yang perang), tanpa mengurangi bagian pahala mereka 

Berkata seorang sahabat: "Pedang (senjata perang) yaitu  sebagai kunci surga, 

maka saat  dua pasukan sudah saling berhadapan, maka para bidadari menghias diri 

mengintai jalannya peperangan dan saat  ada orang maju, mereka berdoa: ” Ya Allah 

tolonglah ia dan menangkan ia, dan saat  ia mundur, maka para bidadari segera 

berpaling daripadanya, seraya berdoa: "Ya Allah ampunilah ia, maka jika terbunuh, 

diampunilah ia dengan tetesan darah pertamanya, lalu dua orang bidadari turun 

mengusap debu yang ada pada wajahnya.  

 

Seorang habsyi (Ethiopia) bertanya kepada Nabi s5: Ya Rasulullah, di manakah 

tempatku, padahal aku seorang bermuka buruk, baunya busuk dan bukan pula 

bangsawan, jika aku perang sabil hingga mati? Jawabnya: ”Di Surga, Lalu ia masuk 

Islam, katanya: Domba-dombaku sebaiknya dibuat apa? Jawabnya: "Hadapkanlah ke 

arah Madinah, dan diseru: ”Kembalilah kalian, lalu semuanya pulang ketempatnya”. 

 

474 Tanbih al-Ghafiln 

Kemudian ia menuruti seruan Nabi  ia maju kemedan laga. sesudah  diadakan gencatan 

senjata, diserukan oleh Nabi: "Periksa semua pasukan, ternyata orang Habsyi 

tersebut mati di sebuah jurang. Kemudian beliau mendatangi tempat tersebut seraya 

bersabda: "Kini wajah dan rupamu telah dirubah menjadi bagus oleh Allah, baumu 

harum, dan kedudukanmu meningkat. Beliau menangis, dan berpaling, tanya sahabat: 

"Ya Rasulullah kenapa berpaling? Jawabnya: "Demi Allah, aku melihat istri-istrinya 

(para bidadari) berebut mendekatinya, sampai gelang kaki mereka terlihat.  

 

Ada 3 macam (tipe) para pejuang Sabil, yaitu:  

 

1. Para pemelihara kendaraan (yang menyiapkan dan lain-lain)  

2. Yang secara langsung bertempur di medan laga.  

3. Yang melayani kebutuhan mereka dalam berperang.  

 

Semuanya berpahala sama. Sedangkan yang paling utama yaitu: Yang memelihara 

kendaraan, dan saat  perang diserukan, langsung maju berperang. Dan kedua 

sahaya, saat perang diserukan, langsung berangkat, seperti yang disebutkan beliau : 

pahala terbesar yaitu  bagi orang-orang yang melayani kebutuhan mereka (dalam 

perang sabil)”.  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Tiada seorang manusia yang sudah mati, lalu diberi 

tempat baik di sisi Allah, kemudian menginginkan pulang ke dunia, sekalipun hartanya 

seisi dunia, kecuali orang mati syahid, sebab  ja telah melihat kebesaran pahala mati 

syahid, dan dari situlah timbul keinginan pulang ke dunia, agar dapat terbunuh sekali 

lagi dalam medan laga (perang sabil)”.  

 

Menurut tafsiran Sa'id Jubair tentang ayat:  

 

"saat  terompet ditiup. lalu semuu penghuni langit dan masyarakat bumi pingsan, 

kecuali yang dikehenduki Allah (yakni orang mati svahid dengan pedungnya terhunus 

di sekeliling 'Arsy”. Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: "Orang yang ingin (mohon) 

mati syahid dengan sungguh-sungguh, kemudian (ternyata) mati biasa, maka diberi 

pahala seperti orang mati syahid. Para pejuang (perang) sabil diberi 3 perkara, yaitu:  

 

475 Tanbih al-Ghafiln 

1. Dihidupkan kembali lengkap dengan segala kebutuhannya di surga, bagi yang 

terbunuh mati.  

2. Pahala sebesarnya, bagi yang menang perang.  

3. Diberi rezeki baik, bagi yang lanjut usia.  

 

Ibnu Mas'ud dalam menjelaskan Firman Allah:  

 

"Bahkan mereka tetap hidup di sisi Tuhan, mereka memperoleh rezeki. Jiwa mereka 

berupa burung-burung hijau yang asyik makan di surga dengan sebebasnya, 

kemudian pulang ke sangkarnya di bawah 'Arasy.  

 

Dari Mw'adz Jabal, Nabi  bersabda: Orang yang mengikuti perang sabil, sekalipun 

hanya selama orang Istirahat (bekerja) memerah susu onta, maka dipastikan surga 

baginya. Dan orang yang ingin (mohon) mati syahid kepada Allah dengan sepenuh 

hati (sungguh-sungguh), ternyata ia mati biasa (bukan syahid), maka pahalanya 

sebagaimana orang yang mati syahid. Dan orang yang terkena luka atau apa saja 

(penderitaan atau kesakitan) dalam perang sabil, kelak di hari Kiamat ia akan 

menghadap dengan muka (warnanya) seperti za faran merah dan harum misik 

baunya.  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

Setiup muta manusia di hari Kiamat, pasti menangis, kecuali emput, Yaitu:  

1. Mata yang tercukil (keluar) dulam perang sabil.  

2. Mata yang menangis (selalu di dunia), sebab  tukut Allah.  

3. Mata yang diajak juga mulam (tahajud), sebab  takut Nluh.  

4. Mata yang diajak jusa (memelihara) pasukan di belakang umat Islam.  

 

 

 

 

 

 

 

476 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 70  

Tentang Keunggulan Bertahan Di Garis Terdepan (Perang Sabil)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Usman, katanya: Rasulullah  bersabda: 

"Bertahan di garis terdepan dalam perang sabil, selama 1 hari, yaitu  lebih unggul 

pahalanya dibanding dengan puasa dan tahajud (bangun malam) seribu hari.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Makhhul, katanya: Salman Farisy 

bertemu dengan Syurahbil Samth yang tengah bertahan di benteng negeri Persia 

(Paris), lalu Salman berkata: Aku mendengar Rasulullah  bersabda: "Bertahan di garis 

terdepan sehari dalam perang sabil, pahalanya melebihi puasa dan tahajud satu 

bulan, dan yang mati dalam keadaan itu, dilindungi dari cobaan (siksa) kubur, dan 

pahala amalnya berkesinambungan tiada putus-putusnya, dalam bentuk terbaik, 

hingga hari Kiamat”.  

 

Al Faqih dari ayahnya dengan sanadnya dari Naf' dari Ibnu Umar, Rasulullah  

bersabda: "Orang yang bertakbir 1x sewaktu berperang, maka akan berbentuk batu 

besar dalam timbangan amalnya kelak di hari Kiamat, beratnya melebihi langit-bumi 

seisinya. Dan orang yang dengan suara keras membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAHU 

WALLAAHU AKBAR”, maka diberi keridaan sebesar-besarnya oleh Allah, yang berarti 

dihimpun dengan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta Nabi-nabi lainnya.  

 

Menurut setengah Ulama: RIDLWAANUL AKBAR Artinya Keridaan sebesar-besarnya 

dari Allah yaitu: Melihat Zat Allah  namun  setengah yang lain berpendapat Rida Allah 

selamanya tiada kemarahanNya.  

 

Dari Abu Hurairah, ada orang bertanya kepada beliau Nabi : Ya Rasulullah, cara 

bagaimana agar aku dapat menyerupai orang yang Perang sabil, dengan harta 

kekayaanku? Jawab beliau: "Berapa banyak harta kekayaanmu. Jawabnya: 6.000 

(enam ribu). Kemudian beliau bersabda: "Jika kau belanjakan (sedekahkan) harta 

kekayaanmu semua, maka dibandingkan dengan tidurnya (orang perang sabil) saja 

belum memadai”.  

 

 

477 Tanbih al-Ghafiln 

Usman dari ayahnya: Ada orang datang kepada Abdurrahman 'Auf saat  ia di kebun, 

dia menyatakan disertai rasa bangga:  

 

Bahwa telah memerdekakan budak 30 orang, Lalu dijawab: ” Maukah aku tunjukkan 

amal yang besar, melebihi itu? Ya, Katanya: Terkejutnya pejuang perang sabil, saat  

cambuknya jatuh di tengah perjalanan, akibat ia mengantuk, yaitu  lebih utama dari 

pada amal yang kau banggakan tadi.  

 

Dari Abdullah Mubarrak, Rasulullah  bersabda: "Kelak di hari Kiamat beberapa kaum 

berjalan melewati shirat seperti angin tanpa hisab dan siksa. Para sahabat bertanya: 

Siapakah mereka itu, ya Rasulullah? Jawabnya: "Ya mereka itulah yang mati tengah 

bertugas (bertahan) di garis terdepan perang sabil”. Dari Abu Umamah Bahily, Nabi  

bersabda: "Ada 4 orang yang pahalanya berkesinambungan, sesudah matinya, yaitu:  

1. Yang mati di tengah bertugas (bertahan) di garis terdepan perang sabil.  

2. Yang mati di tengah para santri atau pelajar atau pengangsu ilmu, sedang 

mengelola pendidikan Islam.  

3. Yang sedekah jariyah.  

4. Yang mati meninggalkan anak shalih (yang selalu berdoa untuknya).  

 

Al Faqih dari Abu Ja'far dari Abu Qasim, Nashir dari Abu Muthi', katanya: "Yang 

dimaksud bertahan di garis depan, yaitu: "Di tengah tengah berkecamuknya 

pertempuran (dalam keadaan perang), yakni sewaktu-waktu lawan menyerbu kubu 

pertahanan. (Itulah yang pahalanya sangat besar).  

 

Kata Sufyan "Uyainah: "Jika ternyata musuh sudah masuk kubu pertahanan 

(menyerang), maka bertahan di tempat (yang diserang musuh) itu, pahalanya sama 

dengan ribath (bertahan di garis terdepan) selama 40 tahun. Bahkan sama dengan 

ribath hingga hari Kiamat, jika musuh telah menyerang 3x.  

  

 

478 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 71  

Tentang Keutamaan Memanah Dan Berkendaraan Kuda dan Lainnya  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir Zaid, katanya: "Pada suatu hari 

rekanku berlatih memanah, mencariku, katanya:” Kenapa kau terlambat? Jawabku: 

"Ada halangan. Lalu ia menawarkan sebuah hadis yang bisa mendorong semangat 

dalam berlatih memanah, jawabku: Baiklah, Katanya: Aku mendengar Rasulullah  

bersabda: "Dengan satu panah sekaligus 3 orang dimasukkan ke dalam surga, yaitu:  

 

1. Orang yang memanah (melepaskan panah).  

2. Orang yang memproduk (membuat)nya dengan ikhlas.  

3. Orang yang membantu dalam perjuangan itu.  

 

Nabi  bersabda: "Belajarlah kamu memanah dan berkendaraan, memanah Jebih baik 

dan lebih kusenangi daripada berkendaraan. sebab  setiap permainan itu batil, 

kecuali 3 macam, yaitu:  

1. Belajar melepaskan anak panah (memanah).2. Berlatih mengendarai kuda 

(berkendaraan).  

3. Bercanda (bergurau) dengan istri.  

 

Kesemua itu yaitu  termasuk hak (perbuatan baik) di dalam agama.  

 

Umar memerintahkan masyarakat Syiria (tertulis): "Didiklah para putra-putramu 

berenang, memanah dan berkendaraan kuda, serta perbaikilah latihan memanahnya 

(perhatikan sasaran panah). (Demikian mak-khul).  

 

Kata Mujahid: "Aku melihat Ibnu Umar, lari cepat di antara dua sasaran panah dengan 

gamisnya.  

 

Demikian pula Hudzaifah, sekalipun bergamis mereka tetap berlatih memanah 

dengan semangat, hingga kelihatan larinya. Beliau Rasulullah saat  perang Uhud 

bersabda: "Hai Sa'ad lepaskanlah (anak) panahmu, semoga Allah membantumu”.  

 

 

479 Tanbih al-Ghafiln 

Al Faqih dalam ulasannya: "Hadis tersebut yaitu  sebagai landasan (keutamaan) 

memanah, sebab  beliau tidak berkata kepada siapapun: "Semoga engkau tertolong, 

sekalipun dengan ayah dan ibuku sebagai penebusnya”. Hal itu ditujukan kepada 

Sa'ad, sebab  waktu itu, dia satusatunya tentara yang pandai memanah. Doa beliau 

pula kepadanya: "Ya Allah, tepatkanlah lepasan panahnya, dan terimalah doanya 

(harapannya).  

 

Dari Amr Syurahbil, Nabi  bersabda: Onta jadi kemuliaan dan kebanggaan pemiliknya, 

dan domba itu barakah, serta kuda itu terikat kebaikan hingga hari Kiamat pada ubun-

ubunnya”.  

 

Dalam lain riwayat: "Kemuliaan itu di ubun-ubun kuda, sedang kehinaan di ekor 

lembu”. Yakni Jika umat Islam disibukkan dengan berjihad menegakkan agama, pasti 

Islam tetap jaya namun  jika mereka sudah taat mengikuti ekor lembu maka terima-lah 

kehinaan sepanjang masa.  

 

Amr Anbasah, dari Nabi  sabdanya: "Orang yang melepas satu panah dalam perang 

sabil, pahalanya sama dengan memerdekakan Seorang budak”.  

 

Ugbah Amir dari Nabi  sabdanya: "Bumi ini akan dibukakan oleh Allah dan dicukupi 

perongkosanmu, maka kamu jangan malas berlatih memanah”.  

 

Kata Umar: "Tempat latihan memanah yaitu  seperti petamanan Surga, dan yang 

berlatih seperti (pahala) memanah musuh, sedang yang membantu mengambilkan 

anak panah yang sudah dilepas, pahala setiap langkahnya sama dengan 

memerdekakan budak.  

 

Dari Ugbah Amir juga, Rasulullah membaca di atas mimbarnya ayat:  

 

Artinya:  

“Siapkan menurut kemumpuan yang uda untuk menghudupi musuh, ingutlah: 

"Kekuatan terletak di dulum melepus unuk panah sejauhnya, diulang 3x”. Beliau juga 

bersabda: ”Orung yang mengabaikan latihan memanah sesudah pandai, berarti telah 

meningsulkun suatu sunnah yang baik (Suatu nikmat)”.  

 

480 Tanbih al-Ghafiln 

 

Seharusnya para tokoh masyarakat, raja sekalipun tidak enggan 4 perkara, yaitu:  

1. Berdiri menghormat kedua orang tuanya,  

2. Menghormat atau melayani tamunya,  

3. Berdiri (merawat) kudanya,  

4. Menghormat atau malayani guru atau pendidiknya (yang membimbingnya).  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

 

  

 

481 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 72  

Tentang Teknik Atau Aturan Perang  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar, Rasulullah  bersabda: 

"Jangan tunggu musuh (mengharap) kedatangannya, mohon selamatlah kepada 

Allah, namun  jika sudah berhadapan dengan musuh, maka bertahanlah serta berzikir 

kepada Allah.  

 

Dari Auf Malik Asy-ja'i, katanya: "Pejuang harus memperhatikan 10 perkara, yaitu:  

 

1. Jangan berangkat (keluar) kecuali, diizinkan oleh kedua orang tua.  

2. Melaksanakan amanat Allah seperti, salat, puasa, zakat, haji dan tebusan dosa. 

Lalu amanat terhadap sesamanya, dengan minta ampun atas kesalahan yang 

diperbuat kepadanya.  

3. Nafkah keluarga harus dicukupi selama ditinggal (berangkat hingga pulang) dari 

jihad.  

4, Nafkah dari harta halal, sebab  Allah tidak akan menerima kecuali yang baik (halal).  

5. Loyal terhadap pimpinan atau atasannya (taat peraturan).  

6. Setia kawan, ramah dan tersenyum saat  bertemu, membantu keperluannya dan 

merawatnya saat  sakit.  

7. Jangan mengganggu sesama muslim (rakyat) atau kafir dzimmy, baik di tengah 

perjalanan atau di mana saja.  

8. Tidak melarikan diri dari medan laga.  

9, Jangan mencuri hasil ghanimah (rampasan perang) yang belum dibagi.  

10, Tujuan berjihad menegakkan agama dan membantu (mengamankan) umat Islam.  

 

Demikian pula 10 sifat harus ada pada pejuang, yaitu:  

1. Berhati singa dan harirfau (keberanian dan kesombongannya).  

2. Keberanian beruang.  

3. Serangan celeng (babi hutan). 

4. Serbuan anjing hutan (serigala).  

5. Kuat menanggung berat seperti semut.  

6. Tabah bagai batu tak bergerak.  

7. Kesabaran seperti himar,  

 

482 Tanbih al-Ghafiln 

8. Terpecaya seperti anjing, hingga tidak takut dalam mempertahankan kebenaran.  

9. Dalam menggunakan kesempatan seperti jago (ayam jantan).  

10. Bersiasat kancil, saat  akan mundur.  

 

WALLAHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

483 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 73 Tentang Kelebihan Umat Muhammad  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mugatil Sulaiman, Nabi Musa munajat: 

Ya Tuhan. Di dalam Al Wah dimuat: Adanya suatu umat yang dapat memberi syafa'at 

dan diterima syafaatnya, jadikanlah mereka umatku? JawabNya: "Mereka itu yaitu  

umat Muhammad, Ya Tuhan disebut pula umat yang tebusan dosanya cukup dengan 

salat 5 waktu, jadikanlah mereka umatku, JawabNya: Mereka itu yaitu  umat 

Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula umat yang akan memberantas kebatilan, 

hingga Dajjal dibunuhnya, jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu umat 

Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula umat yang bersucinya dengan air atau debu, 

jadikanlah mereka umatku, JawabNya: Mereka yaitu  umat Muhammad, Ya Tuhan 

disebut pula umat yang boleh menerima sedekah dan menikmati (memakan)nya, 

padahal umat terdahulu harus membakarnya dengan api, jadikanlah mereka umatku, 

JawabNya: Mereka yaitu  umat Muhammad, Ya Tuhan disebutkan pula, jika sudah 

berniat namun  tidak dilaksanakan, tetap dicatat satu kebaikan, bahkan 10 kebaikan jika 

dilakukan kebaikan itu, dan ditikelkan hingga 100 lebih, dan jika niat berbuat jahat 

tidak dianggap berdosa jika tidak terlaksana, dan ditulis hanya satu kejahatan jika 

telah berbuat, jadikanlah mereka itu umatku, JawabNya: Mereka itu umat Muhammad, 

Ya Tuhan, disebutkan pula adanya umat yang dimasukkan surga tanpa hisab 

sebanyak 70.000 orang, jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu yaitu  umat 

Muhammad .  

 

Riwayat Ma'mar Qatadah menambahkan: Ya Rabbi, disebut pula mereka sebaik-baik 

umat, sebab  amar ma'ruf nahi munkar, jadikanlah mereka umatku, JawabNya: 

Mereka itu umat Muhammad, Ya Tuhan, mereka akhir masanya, namun  di hari Kiamat 

terdahulu, jadikanlah mereka Umatku, JawabNya: Mereka itu umat Muhammad, Ya 

Tuhan, Kitab Allah lihat dada mereka (mereka hafal di luar kepala), namun  mereka 

membacanya dengan melihat (binnadhar), jadikanlah umatku, JawabNya: Mereka itu 

Umat Muhammad . Bahkan Nabi Musa menginginkan dijadikan umat Muhammad, 

JawabNya: Hai Musa, Aku telah memilihmu dari semua manusia untuk menerima 

risalahKu, dan FirmanKu, maka terimalah semua itu, dan bersyukurlah. FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

484 Tanbih al-Ghafiln 

"Dari kaum Musa ada orang-orung yung memimpin munusia ke jalan benar, dan 

dengunnya mereka berlaku adil”.  

 

Maka dengan jawaban Tuhan terakhir ini, Musa merasa lega dan puas (rida).  

 

Dari Mugatil Hayyan, Nabi  bersabda: "Jibril membawaku (di dalam Isra-Mi'raj) sampai 

pada dinding besar Sidratil katanya: "Terus maju Muhammad, Jawabku: "Tidak, 

engkau saja, Lalu: ” Hai Muhammad, siapapun tidak diperkenankan batas ini, kecuali 

engkau, sebab  lebih tinggi dan mulia di Allah melebihi aku. Kemudian beliau bergerak 

maju hingga ke ranjang emas berseprei sutra surga, Seru Jibril: "Hai Muhammad 

dengarkanlah pujian Tuhan, berbaktilah jangan gentar atas FrimanNya, Beliau segera 

memuji dengan ucapan:  

 

 Artinya:  

"Segala kehormatan, rahmat dan kebaikan yaitu  milik (kepunyaan) Allah”.  

 

Lalu dijawab:  

 

Artinya:  

"Salam sejahtera, rahmat dan barakah, tetaplah kepadamu Muhammud) satu-satunya 

Nabi terakhir”. 

 

Beliau mengucapkan:  

 

Artinya:  

"Salam sejuhteru semoga tetapkanlah kepadu kami (semua) dun para humba-Mu 

yang shalih”.  

 

Kemudian Jibril menyambutnya dengan:  

 

Artinya:  

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain kecuali Nlah, dan Nabi Muhammad hamba 

dan RasulullahNya”.  

 

 

485 Tanbih al-Ghafiln 

Kemudian Allah berfirman:  

 

Artinya:  

"Rasululluh teleh beriman pada agama (Wahyu) yang diturunkan kepudanya”.  

 

Beliau  menjawab: "Benar, aku telah beriman ya Tuhan. Lalu FirmanNya pula:  

 

Artinya:  

“Demikian pula orang-orang mukmin semua teluh beriman kepada Allah. para 

malaikatNya. Kitab-kitabNya dan para RasulullahNva. tiada dibedakan seorangpun 

dari Mereka (para Rasulullah).  

 

Orang mukmin (Muslim) berpendirian (berkeyakinan) tidak seperti Yahudi dan Kristen 

yang membeda-bedakan antara Nabi Musa dan Isa.  

 

FirmanNya pula:  

 

Artinya:  

“Allah tidak menekan sescorung. kecuali menurut kemampuan yang uda padu 

mereka, mereka dibulas (pahala) sesuai dengan umal perbuatannya, atau 

menanggung resiko (dosa) atas kejuhatan yang diperbuat mereka”.  

 

Lalu Allah berfirman: "Mintalah (Wahai Muhammad) pasti dikabulkan, maka Beliau 

pun lalu berdoa:  

 

Artinya:  

"Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. dan kepadaMu-lah dikembalikan”.  

 

Allah menjawab: "Telah diampunkan bagimu dan umatmu yang beriman kepadamu 

dan bertauhid kepada Allah. Diserukan pula: ”Mintalah. nasri dikabulkan. Lalu beliau 

berdoa:  

 

Artinya:  

"Ya Tuhan, jungun tuntut kami saat  kami lupa atau khilaf”.  

 

486 Tanbih al-Ghafiln 

 

Lalu dijawab: Lupa dan kekhilafanmu tidak akan Kutuntut atau yang dipaksakan 

kepadamu (tengah kamu) tidak rela. Lalu mintalah:  

 

Artinya:  

“Ya Tuhan, jangan dipikulkan kepada kami beban yang beratberat seperti yang teluh 

Engkau pikulkun umat-umat terdahulu (yakni Bani Israil saat  berbuat pelunggurun, 

mereku diharamkan memakan yang semula hulul).  

 

Beliau  berdoa:  

 

Artinya: "Ya Tuhan, jangun dipikulkan (dipuksukan) kepadu kami beban yang sangut 

berat (Sebub umutku lemah)”.  

 

Artinya:  

”Dun maafkanlah serta ampunilah kami, berikanlah rahmatMu kepuda kami, Engkau 

adulah Tuhan kami, menangkanlah kami dulam menghadupi orang-orang kafir”.  

 

JawabNya: "Semua doamu Aku kabulkan, hingga jika ada dari kamu 20 orang yang 

tabah, mampu mengalahkan 200 orang lawan.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Nabi  bersabda: 

"Pemberian Allah kepadaku 5 perkara, yang belum pernah diberikan kepada 

seorangpun, yaitu:  

 

Aku diutus kepada semua umat manusia, dengan tidak membedakan wama kulit (baik 

putih atau berwarna), dan bumi dijadikan sebagai Masjid dan alat pensuci bagiku, dan 

aku dimenangkan atas musuh (mereka gentar dalam jarak perjalanan 1 bulan) dan 

hasil ghanimah perang dihalalkan bagiku, dan aku diberi syafaat lalu kusimpan syafaat 

itu untuk umatku kelak (di akhirat).  

 

Al Faqih dari Abu Ja'far, katanya: Umar memberi pinjaman pada orang Yahudi, dan ia 

sewaktu bertemu di tengah jalan, berkata: "Demi Allah yang memilih Abul Qasim 

(Muhammad) atas semua manusia, kini kamu tidak akan kulepaskan sebelum 

 

487 Tanbih al-Ghafiln 

membayar hakku. Jawab Yahudi: Tidak, Allah tidak memilih Abul Qasim atas semua 

manusia, Lalu Yahudi itu dipukul pipinya. Lalu kata Yahudi: "Untuk menyelesaikan 

antaraku dengan kamu Abdul Qasim. Keduanya pergi menghadap kepada Nabi . Kata 

Yahudi: "Allah telah memilihmu di atas semua makhluk, benarkah kata Umar ini? 

Jawabku: Allah tidak memilihmu atas semua manusia. Lalu Umar memukul aku. 

Kemudian Beliau  bersabda: "Hai Umar, mintalah maaf kepadanya atas pukulanmu 

dan sabdanya pula: "Benar hai Yahudi, bahwa: Adam yaitu  Shafi-ullah (pilihan 

Allah), dan Ibrahim Khalilullah, Musa Nabiyullah, "Isa Ruhullah dan aku Habibullah, 

Dan memang betul ada dua sebutan (asma) bagi Allah, pegangan umatku, yaitu:  

 

1. Allah disebut dengan "ASSALAAM” sedangkan umatku disebut dengan 

MUSLIMIIN.  

2. Allah disebut dengan "ALMUKMIN”, sedangkan umatku disebut dengan 

MUKMININ.  

 

Dan memang betul, ada suatu hari yang disimpan Allah untuk kami, yaitu hari ”Jumat”, 

maka hari ini untuk kami, besok untuk kamu, dan lusa untuk orang kristen. Memang 

betul, kau datang terdahulu dan kami akhir, namun  kami kelak di hari Kiamat bahkan 

terdahulu, Hai Yahudi, surga haram bagi semua Nabi, hingga aku memasukinya 

(terlebih dahulu). Dan diharamkan surga bagi semua umat manusia, sebelum umatku 

memasukinya (terlebih dahulu).  

 

Kata Ka'bul Akhbar: Allah memuliakan umat (Muhammad) dengan tiga perkara, 

seperti yang diberikan kepada para nabi terdahulu, yaitu:  

1. Dijadikan saksi atas semua umat manusia, seperti setiap Nabi dijadikan saksi atas 

umat (kaum)nya.  

 

2. FirmanNya kepada umat Muhammad:  

 

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman: Mukunlah yang halal dari upu yang teluh 

Kuberikan padumu”.  

Seperti FirmanNya kepada para Rasulullah: -  

 

 

488 Tanbih al-Ghafiln 

"Hai pura Rasulullah, makanlah dari yang baik-baik (hulul), beramullah yang shalih 

(baik)”.  

 

3. Firman Allah kepada umat ini:  

 

Artinya: "Berdoalah kepadoKu, pasti Kukabulkun”. Seperti FirmanNya kepada para 

Rasulullah, mereka diberi doa Tustajabah”.  

 

Dan Allah memberi umat Muhammad 5 kemuliaan, yaitu:  

 

1. Dijadikan lemah, agar tidak sombong.  

2. Dibuat kecil-kecil, agar tidak terlalu berat menanggung beban: "Makan, minum, 

pakaian dan lain-lain sarana untuk beribadat kepadaNya.  

3. Diperpendek masa hidup (umur)nya, agar tidak terlalu banyak kesempatan berbuat 

maksiat (dosa).  

4. Dijadikan fakir-miskin, agar tidak terlalu berat tanggungan hisabnya kelak di akhirat.  

5. Dijadikan umat terakhir, agar tidak terlalu lama menunggu di alam kubur (sebab  

pekerjaan paling berat yaitu  menunggu atau menanti).  

 

Nabi Adam dalam pernyataannya: 4 kemuliaan yang diberikan kepada umat 

Muhammad, tidak kepadaku, yaitu:  

 

1. Bertaubar di tempat mana saja diterima, berbeda dengan aku (ditetapkan) di 

Makkah.  

2. Tetap diberi pakaian sekalipun bermaksiat dengan telanjang bulat, padahal aku 

berdosa 1x saja langsung dilukar pakaianku (ditelanjangi).  

3. Sekalipun bermaksiat, tidak dijauhkan (dipisahkan) dari istrinya, sedangkan aku 

harus merana berpisah dengan istri (Ibu Hawa).  

4. Sekalipun berdosa di luar surga, saat  bertaubat bisa masuk surga, padahal aku 

berdosa di surga, dengan segera diusir darinya (keluar dari surga).  

 

S. Ali berkata: Kerika beliau  duduk bersama sahabat Muhajirin dan Anshar, 

rombongan Yahudi datang, dan bertanya: "Hai Muhammad, kami akan menanyakan 

tentang kalimat-kalimat kepada Musa  yang hanya diberikan kepada para Rasulullah 

 

489 Tanbih al-Ghafiln 

atau Malaikat Mugarrab (terdekat). Sabdanya: "Bertanyalah, kata mereka: "Terangkan 

salat lima waktu yang diwajibkan kepada umatmu! Beliau menjawab:  

 

1. Salat Zuhur, saat matahari condong ke barat (tergelincir), segala sesuatu bertasbih 

kepadaNya.  

2. Salat Ashar, itulah saat Nabi Adam makan buah kuldy.  

3. Salat Magrib, itulah saat Nabi Adam diterima taubatnya oleh Allah ,Maka setiap 

orang melakukan salat Magrib dengan ikhlas, lalu mohon sesuatu (apa saja) pasti 

dikabulkan.  

4, Salat Isyak, yakni salat yang dilakukan oleh para Rasulullah sebelum aku,  

5, Salat Subuh, sebab  matahari menjelang terbit, terbit di diantara dua tanduk setan, 

dan di situ orang kafir pada sujud.  

 

Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu bagaimana pahala 

(upah)nya? Beliau  menjawab:  

 

1. Salat Zuhur, saat jahannam menyala, maka orang yang melakukan salat itu, 

diharamkan padanya uap Jahannam kelak di hari Kiamat.  

2. Salat Ashar, saat Adam makan buah kuldy, maka orang yang melakukan salat itu, 

diampuni dosanya seperti bayi baru lahir dari ibunya. Beliau membaca ayat:  

 

Artinya:  

"Peliharaluh (waktu) sulat, terutama sulat di pertengahan (siang) ”  

3. Salat Magrib, saat Nabi Adam diterima taubatnya, maka orang yang melakukannya 

dengan ikhlas lalu berdoa, pasti diterima doanya.  

4. Salat Isyak, maka kubur itu kan gelap, lebih dari itu hari Kiamat sangat gelap, oleh 

sebab  itu orang yang berjalan dalam gelap malam demi mengikuti jamaah salat Isyak, 

pasti diharamkan api neraka baginya, dan diberi penerang (cahaya) saat  melewati 

shirath.  

5, Salat Subuh, siapa yang melakukannya secara berjamaah selama 40 hari, pasti 

dibebaskan dari api neraka dan (sifatnya munafik).  

 

Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad lalu kenapa Allah mewajibkan 

puasa satu bulan pada umatmu? Jawabnya: Adam makan pohon terlarang, dan 

 

490 Tanbih al-Ghafiln 

makanan itu bersemayam di perutnya selama satu bulan, maka bagi anak cucunya 

diperintah mengosongkan (lapar) perutnya selama satu bulan sedangkan makan di 

malam harinya yaitu  (diperkenankan atas) karunia Allah kepada makhlukNya.  

 

Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu coba jelaskan pahalanya 

(puasa) bagi umatmu! Jawabnya: "Bagi yang melakukannya, diberi 7 perkara, yaitu:  

 

1. Daging haram di tubuhnya, menjadi cair kembali.  

2. Dekat pada rahmat Allah   

3. Diberi amal terbaik oleh Allah.  

4. Diamankan dari lapar dan haus (tiada dasarnya orang mati akibat puasa Ramadan).  

5. Diringankan baginya siksa kubur.  

6. Diberi penerang (cahaya) kelak sewaktu melewati shirat dihari Kiamat.  

7. Ditingkatkan derajat (kemuliaan)nya di surga.  

 

Kemudian mereka berkata: "Benar engkau Muhammad, lalu coba jelaskan 

kelebihanmu atas para Nabi lainnya, Jawabnya: "Setiap Nabi menggunakan doa 

mustajababnya (saat  menemui jalan buntu), untuk membinasakan kaum (umat)nya, 

sedangkan aku doa itu tetap disimpan, bahkan akan kumanfaatkan untuk menolong 

(memberi syafaat) umatku kelak di hari Kiamat. Jawab mereka: "Benar engkau 

Muhammad, kami mengakui dengan ucapan:  

 

Artinya: "Aku bersuksi bahwa tiada Tuhan yang lain, kecuali Alah, dan engkau 

Rasululluh Allah”. Ka'bul Akhbar menyatakan: "Aku membaca kitab yang diturunkan 

kepada Musa  Hai Musa, 2 rakaat (salat Subuh) dilaksanakan oleh Muhammad dan 

umatnya, di pagi hari. Maka Aku memberi ampun kepada mereka semua (dosa) yang 

dilakukan malam dan siang harinya, dan mereka tetap dalam lindungan Ku.  

 

Hai Musa, 4 rakaat (salat Zuhur) bagi pelakunya, pada rakaat pertama diampuni 

dosanya, dan dengan rakaat kedua, Aku beratkan timbangan amal mereka, dan 

dengan rakaat ketiga: Aku berikan pahala para malaikat yang bertasbih dan 

beristighfar kepada mereka, Dan dengan rakaat keempat: "Pintu-pintu langit 

dibukakan bagi mereka, sampai para bidadari mengintai mereka.  

 

 

491 Tanbih al-Ghafiln 

Hai Musa 4 rakaat salat Ashar bagi pelakunya, dimintakan ampunan oleh setiap 

malaikat langit bumi, maka baginya tidak akan disiksa olehKu.  

 

Hai Musa, 3 rakaat salat Magrib bagi pelakunya, dibukakan pintu langit, dan baginya 

dikabulkan segala permintaannya.  

 

Hai Musa, 4 rakaat salat 'Isya bagi pelakunya, lebih baik daripada dunia seisinya, dan 

diampuni dosanya seperti baru lahir dari perut ibunya.  

 

Hai Musa, jika Muhammad dan umatnya berwudu (fardu), maka setiap tetesan airnya 

dibalas surga seluas langit-bumi.  

 

Hai Musa, puasa mereka pada setiap bulan Ramadan, satu kota di surga untuk setiap 

harinya, dan setiap amal sunah dibalas pahala fardu. Dan malam "Lailatur Oadar” 

Kuberikan pada mereka, maka beristightar lx di malam itu, dengan sungguh-sungguh 

dan menyesali perbuatannya, kemudian ia mati dalam malam atau bulan itu, pasti 

Kuberikan pahala sebesar pahala 30 orang mati syahid.  

 

Hai Musa di antara mereka, ada yang berdiri di tempat tinggi mengumandangkan 

(azan) syahadat "LAA ILAAHA ILLALLAAH”, maka pahalanya seperti pahala para 

Nabi, dan rahmatKu pasti baginya, sedangkan mereka jauh dari kemarahanKu, pintu 

tidak akan ditutup bagi mereka, selama mereka tetap mengucapkan LAA ILAAHHA 

ILLALLAAH?”. Dari Abu Hurairah , Nabi  bersabda: Manusia pertama yang dipanggil, 

kelak di hari Kiamat, ialah Nabi Nuh  dan umatnya, ditanya: "Apakah kau telah 

menyampaikan wahyuKu? Jawabnya: "Ya, benar Tuhan, Lalu umatnya ditanya: ” 

Apakah benar Nuh menyampaikan wahyu (risalah) Allah kepada kalian? Jawab 

mereka: "Demi Allah, tidak benar, seandainya Tuhan mengutus seorang Rasulullah 

kepada kami, pasti kami akan mengikuti ayat-ayatMu, dan beriman (menjadi orang 

mukmin), maka ia tidak menyampaikan risalahMu kepada kami.  

 

Lalu Nabi Nuh  diberitahu bahwa: Kaum (masyarakat)nya membantah bahwa: "Kamu 

tidak pernah menyampaikan risalahKu kepada mereka”. Apakah kau punya saksi 

untuk mereka (menyanggah bantahannya)? Jawab Nabi Nuh . Ya, punya saksi. Lalu 

siapa saksi itu? Jawabnya: "Umat Muhammad . Kemudian umat Muhammad 

 

492 Tanbih al-Ghafiln 

dipanggil, dan ditanya: Jawab mereka: "Ya benar, Nabi Nuh  telah menyampaikan 

risalahMu kepada masyarakatnya. Selanjutnya mereka (kaum Nabi Nuh se) bertanya: 

"Apakah dasar kalian tentang persaksian ini, padahal kami yaitu  umat terdahulu 

(permulaan), sedangkan kalian hidup kemudian (terakhir)? Umat Muhammad 

menjawab: ”Kami bersaksi bahwa Allah telah mengutus seorang Rasulullah kepada 

kami, dan Dia menurunkan kepadanya Kitab (Alquran) yang di dalamnya juga 

(setengahnya) menuturkan sejarah keadaan kalian (umat terdahulu).  

 

Abu Hurairah berkata: ”Kami yaitu  umat terakhir, namun  di hari Kiamat bahkan umat 

pertama yang diberi keputusan (penyelesaian), Firman Allah:  

 

Artinya: ” Demikianlah Kami jadikan kalian umat pertengahan, menjadi saksi manusia 

seluruhnya, sedangkan Rasulullah menjadi saksi bagi kalian”. (Al Bagarah 143)  

 

 

 

 

 

 

  

 

493 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 74  

Tentang Hak Suami (Kewajiban Istri)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Buraidah, katanya: Ada orang Badwy 

memohon kepada Nabi  katanya: "Aku telah Islam, lalu perlihatkanlah kepadaku 

sesuatu yang menambah keyakinanku, Beliau bertanya: "Apa yang kau kehendaki? 

Jawabnya: "Serulah pohon itu, supaya mendekat kepadamu, sabda beliau: "Pergilah 

dan seru dia agar mendekat padaku. Lalu ia laksanakan perintah beliau  katanya: 

"Sambutlah seruan Rasulullah  lalu pohon itu condong ke kanan memutus urat-urat 

akarnya, dan ke kiri, kemudian condong ke muka dan ke belakang, dan berjalan 

hingga mendekat kepada Rasulullah , ia mengucap salam kepada beliau . Kata 

Badwy: Sudah cukup, lalu memohon agar pohon itu kembali ke tempat asalnya, 

sesudah tegak pohon itu, Badwy berkata: "Ya Rasul, perkenankan aku mencium 

kepala dan kakimu, dan beliau memperkenankan ia melakukan itu. Lalu 

perkenankanlah aku sujud kepadamu. Jawab beliau:  

 

Artinya: 

"Jangan sujud padaku, seseorang tidak diperkenankan sujud kepadu makhluk, dan 

seandainya aku memperkenankan hal itu, basti aku akun menyuruh seorang istri sujud 

pada suaminya, untuk memperlihatkan kebesaran hak seorang suami”.  

 

'Atha-k dari Ibnu Umar, katanya: "Seorang wanita bertanya: "Ya Rasulullah, apa hak 

suami atas istrinya (kewajiban istri suaminya) Jawabnya:  

 

1. Sekali-kali jangan menolak ajakan suami (bersetubuh), sekalipun ia berada di atas 

punggung kendaraan.  

2. Sekali-kali jangan berpuasa (sunah) tanpa izin suami, kecuali puasa Ramadan. 

Maka jika istri puasa sunah, pahalanya untuk suaminya, istri malahan berdosa.  

3. Sekali-kali jangan keluar rumah, kecuali atas izin suami, pelanggaran dalam hal ini, 

akibatnya dikutuk oleh malaikat rahmat dan malaikat azab, hingga ia pulang ke rumah.  

 

Dari Qatadah, Ka'ab berkata: "Yang pertama ditanyakan kepada seorang wanita kelak 

di hari Kiamat, yaitu:  

1. Kewajiban tentang salat 5 waktu.  

 

494 Tanbih al-Ghafiln 

2. Kewajiban tentang ketaatannya terhadap suami.  

 

Dari Hasan, Nabi  bersabda:” saat  seorang istri lari meninggalkan suami tanpa 

alasan nyata (hak), maka selama itu salatnya tidak diterima, hingga ia menyerah 

kepada suaminya, dan menyatakan: ” Lakukanlah sesuka hatimu kepadaku. Dan 

seorang istri saat  salat tidak mendoakan suaminya, maka salatnya ditolak hingga 

mau mendoakannya. Dari Qatadah, Rasulullah  dalam khutbahnya (di Mina) 

bersabda:  

 

Artinya:  

"Hai sekalian manusia, kalian ada hak-hak atas istri, dan merekapun uda hak-hak utas 

kalian. Di antara hak-hak kalian yang harus dipenuhi istri, yaitu:  

 

1. Memelihara tempat tidur, tidak boleh memusukkan seseorang (pria yang tidak 

disenangi) ke rumahnya.  

2 Tidak boleh berbuat kekejian (Yang nyata ataupun sembunyi-sembunyi), 

pelangsurun atas hal ini, Alah menghalalkan kamu (Suami) memukulnya. namun  

dengan pukulan yung tiduk membahayakan.   

 

Adapun hak istri (kewajiban suami) yaitu: Mencukupi keperluannya, seperti pakaian, 

nafkah (lahir-batin) dan lain-lain. Dari Anas bin Malik, Nabi &£ bersabda:  

 

Artinya: "Seorang istri, saat  aktif melukukan salat lima waktu,  dan berpuasa di bulan 

Ramadan, memelihara kehormutan (kemaluan)nya, serta berbakti kepada suaminya, 

maka diserukan kepudanya musuklah ke dalam surgu melalui pintu surga yang mana 

saja kau suka”. (Al Hadis)  

 

Dari Anas Malik juga, Nabi  bersabda: "Seandainya seorang istri saat  menjilat darah 

dan nanah yang mengalir dari kedua lubang hidung Suaminya, belum cukup (untuk 

memenuhi semua hak suaminya)”. (Al Hadis).  

 

 

 

 

 

495 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 75  

Tentang Hak Istri (Kewajiban Suami)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas Malik, katanya: Ditanyakan 

kepada Rasulullah : "Manakah orang yang lebih sempurna imannya? Jawabnya: 

"Yang terbaik akhlaknya, terhadap keluarga (istrinya)”. (Al Hadis).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, Nabi  bersabda: "Kalian yaitu  

pemimpin dan akan dituntut oleh yang dipimpinnya (rakyatnya). Seorang pimpinan 

masyarakat luas akan dituntut tentang kepemimpinannya terhadap mereka, suami 

yaitu  pimpinan rumah tangga, juga akan dituntut keluarga yang ia pimpin, Seorang 

hamba (pembantu) pemelihara harta tuannya, ia pun akan dituntut bagaimana cara 

menjaganya. Ingatlah, bahwa kalian yaitu  pimpinan dan pemimpin pasti dituntut 

pertanggungjawabannya terhadap bawahan (yang dipimpinnya)”. (Al Hadis).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah , Rasulullah  bersabda: 

"Orang yang kawin dengan wanita dan telah ditentukan mahar (maskawin)nya, lalu ia 

sengaja (niat) tidak membayarnya, maka ia dianggap berzina. Dan orang yang 

berhutang dengan tujuan (sengaja) tidak membayarnya, maka ia dianggap pencuri”. 

(Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abul Qasim Syanandy dari Hasan 

Bashry, Nabi  bersabda: ”Nasihatilah istrimu (berpesan baiklah) sebab  mereka tidak 

kuat apa-apa terhadap dirinya sendiri, kalian mengambil mereka atas nama amanat 

Allah, dan menghalalkan mereka atas nama kalimatNya pula”. (Al Hadis)  

 

Menurut Al Faqih hak istri atas suami 5 perkara, yaitu:  

 

1. Melakukannya di dalam rumah (berdinding) dan jangan dibiarkan keluar, ia yaitu  

aurat, jika keluar di masyarakat umum, menjadi faktor penyebab dosa, lagi pula 

merusak kesopanan.  

2. Mendidiknya dengan ilmu agama (yang fardu) seperti: "Berwudu, — salat, puasa 

dan lain-lain”.  

 

496 Tanbih al-Ghafiln 

3 Memberi nafkah (makanan) halal, sebab  daging makanan haram menumbuhkan 

cairan api neraka.  

4 Tidak menganiaya (berlaku kejam, bengis atau zalim), sebab  ia merupakan amanat 

Allah.  

5. saat  timbul perasaan tak baik, bersabarlah, sebagai peringatan baginya, jangan 

sampai terjadi yang lebih membahayakan.  

 

Seseorang mengadu istrinya, kepada Umar, saat akan menginjak pintu Umar, ia 

mendengar istrinya (Umi Kaltsum) tengah membantah Umar, lalu katanya, Aku akan 

mengadukan istri, akibat ia membantahku, namun  Umar sendiri mengalami hal yang 

sama, maka ia akan pulang, tibatiba dipanggil, kata Umar: Ada perlu apa kemari? 

Jawabnya: "Sebenarnya aku akan mengadukan keberanian istriku, namun  istrimu juga 

melakukan hal yang sama, maka sebaiknya aku pulang saja”. Kata Umar: "Kami 

memaafkannya sebab  ia punya hak-hak yang harus aku penuhi, yaitu:  

 

1. sebab  ia benteng (dinding) bagiku dari api neraka, hingga hariku tentram dan jauh 

dari haram.  

2. Ia pemelihara rumahku, saat  aku keluar, demikian pula pemelihara hartaku.  

3. Ia setia mencucikan pakaianku.  

4. Ia selaku ibu rumah tangga (dari anak-anakku).  

5. Ia setik memasakkan makananku (dan anakku).  

 

Kemudian orang itu berkata: ”Istriku juga seperti itu, maka akupun harus memaafkan 

istriku”.  Dari Anas, Nabi  bersabda: Ada 4 pengeluaran harta (belanja) yang tidak 

akan dihisab, di hari Kiamat yaitu:  

1. Belanja untuk kedua orang tua (ayah-ibu).  

2. Belanja untuk berbuka puasa.  

3 Belanja untuk makan sahurnya (puasa).  

4 Belanja untuk keluarga (anak-istri)nya.  

 

Sabda beliau : "Ada 4 macam dinar, yaitu:  

1. Dinar yang dibelanjakan perang sabil,  

2. Dinar untuk fakir miskin,  

3. Dinar untuk memerdekakan budak,  

 

497 Tanbih al-Ghafiln 

4. Dinar untuk nafkah (belanja) keluarga.  

 

Dari sekian itu, yang terbesar pahalanya, yaitu yang dibuat nafkah (belanja) 

keluarganya (Al Hadis).  

 

 

 

 

 

  

 

498 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 76  

Tentang Mendamaikan Perselisihan Dan Melenyapkan Dendam  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ayyub Anshary, Rasulullah  

bersabda: Tidak boleh (haram) bagi seorang muslim mendendam (tidak menegur) 

sesama muslimnya, lebih dari 3 hari, hingga saat  berpapasan saling memalingkan 

mukanya. Sedangkan mendahului mengucapkan salam (di antara keduanya) yaitu  

sangat terpuji (yang terbaik). (Al Hadis).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: 

"Janganlah kalian saling mendendam (tidak menyapa), dan jika terpaksa berbuat 

demikian, maka jangan melebihi 3 hari, dan jika kedua orang muslim (keduanya) mati, 

masih dalam perdendaman (saling tidak menegur), maka tidak akan berkumpul di 

surga (tidak bisa masuk surga)”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah  bersabda: "Ada 

hamba-hamba Allah yang akan diberi mimbar cahaya kelak di hari Kiamat, mereka 

bukan para Nabi atau syuhadak, bahkan para Nabi dan syuhadak menginginkannya, 

Tanya sahabat: "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah? Jawabnya: "Mereka yaitu  

orang-orang yang saling membina kasih-sayang semata sebab  Allah”. (Al Hadis)  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Setiap Senin dan Kamis pintu surga dibuka, lalu 

setiap orang yang tidak syirik diampuni dosanya, kecuali yang tetap berselisih dengan 

saudara (sesama muslimnya), diserukan: "Tunggulah, hingga keduanya damai, dan 

saat  amal mereka (yang tetap berselisih) dinaikkan, maka ditolak”. (Al Hadis)  

 

Dari Abu Umamah, Nabi  bersabda: ” saat  malam nishfu Sya'ban ampunah Allah 

dicurahkan kepada masyarakat bumi, kecuali yang tidak diampuni (yaitu) orang-orang 

kafir dan yang tengah berselisih (sesama kawan muslim)”.  

 

Al Faqih dalam penjelasannya: "Yang dimaksud dengan Allah turun ke bumi, ialah 

perintahNya, seperti FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

499 Tanbih al-Ghafiln 

"Muka Allah datang kepada mercka dari uruh yang tiduk mereka duga (sebelumnya, 

yakni hukum dan siksuNya menimpa orang kafir)”.  

 

Sedangkan yang dimaksud dengan hadis di atas ialah ampunannya dicurahkan 

kepada masyarakat dunia yang muslim dan tidak dalam keadaan saling mendendam 

(berselisihan).  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Ada 5 orang yang salatnya tidak diterima, yaitu:  

 

1. Istri yang tengah membuat marah suaminya.  

2. Pembantu (hamba) yang tengah melarikan diri dari tuan (majikan )nya.  

3. Orang yang mendendam (tidak saling sapa tanpa hak) sesama muslimnya melebihi 

3 hari.  

4. Peminum tetap minuman keras (selalu minum arak).  

5. Seorang pemimpin yang dibenci masyarakatnya (Imam yang tidak disenangi 

jamaahnya).  

 

Nabi  bersabda:” Suatu amal yang sangat utama melebihi puasa, salat dan sedekah, 

ialah: Mendamaikan orang-orang yang tengah berselisih, saat  mereka saling 

memutuskan hubungan (tali persaudaraan).  

 

Kata seorang sahabat: "Orang yang tidak mampu melakukan 8 perkara, maka 

lakukanlah 8 perkara lainnya yang setimpal pahalanya, yaitu:  

 

1. Jika tidak mampu bangun malam (tahajud) sebab  dikalahkan oleh tidur, maka di 

siang harinya jangan berbuat maksiat.  

2. Jika tidak berpuasa sunah, maka peliharalah lisannya dari perkataan jorok, keji dan 

yang menyakitkan orang.  

3 Jika tidak mampu berlaku seperti Ulama, maka hendaklah senang berpikir.  

4 Jika tidak sanggup berperang sabil, maka hendaklah berperang melawan setan.  

5, Jika tidak mampu bersedekah (harta), maka hendaklah mengajarkan ilmu 

(agama)nya, kepada lain orang.  

6. Jika tidak mampu beribadat Haji, maka hendaklah aktif melakukan salat Jumat 

secara rutin atau kontinyu.  

 

500 Tanbih al-Ghafiln 

7. Jika tidak melakukan ibadat, maka hendaklah mendamaikan perselisihan di antara 

mereka (yang tengah bersengkera), atau tidak membangkitkan persengkeraan di 

antara manusia.  

8. Jika mau meraih derajat wali Abdal (dalam beribadat dan beramal), maka tekanlah 

dadanya dan berlega hatilah kepada kawannya, seperti kepada dirinya sendiri (rela).  

 

Kata Ali Husain: saat  manusia terdahulu dan terakhir sudah berkumpul, maka 

diseru: "Mana orang-orang yang ahli keutamaan (berbuat amal baik), lalu mereka 

yang merasa demikian, bangkit menuju surga, para malaikat menyambut kedatangan 

mereka seraya bertanya: "Mau kemana? Jawabnya: "Menuju surga, Sebelum 

dihisab? Ya, Lalu: "Siapakah sebenarnya kalian?. Jawabnya: "Kami ahli keutamaan, 

Apa kelebihan (keutamaan) kalian di dunia? Jawabnya: "saat  kami disakiti 

(diganggu) orang, memaafkannya, dan saat  diejek, dihina dan digoblokgoblokkan 

orang, kami tetap berlaku sabar. Seru malaikat: "Masuklah kalian ke surga, sebaik-

baik pahalanya orang yang beramal. Kemudian datang seruan kedua: "Mana orang-

orang yang sabar? Mereka yang merasa bersabar bangkit menuju surga, saat  

malaikat bertanya: "Mau kemana kalian? Jawabnya: "Menuju surga, "sebelum 

dihisab? Jawabnya: Ya, Siapakah sebenarnya kalian ini? Jawabnya: Kami yaitu  

orangOrang yang berlaku sabar, Apa bukti kesabaran kalian: Jawabnya: "Kami selalu 

berbakti atau taat dan sabar manahan nafsu bermaksiat. Seru para malaikat: 

Masuklah kalian ke surga, sebaik-baik pahalanya orang yang beramal.  

 

Kemudian datang seruan ketiga: "Mana para tetangga Allah? Mereka Yang merasa 

demikian, bangkit menuju surga. saat  malaikat bertanya:  

 

"Mau ke mana? Jawabnya: Menuju surga. Sebelum dihisab? Ya, Siapakah 

sebenarnya kalian itu? Jawabnya: "Kami para tetangga Allah di dunia, Apa buktinya? 

Kami hidup saling mencinta (di antara sesama muslim) sebab  Allah. Seru para 

malaikat: "Masuklah kalian ke surga, sebaik-baik pahalanya orang yang beramal.  

 

Dari Abu Hurairah  Nabi  bersabda: Di hari Kiamat Allah berfirman: Mendekatlah 

orang-orang yang dulu berkasih sayang dengan sesama muslimnya, semata hanya 

sebab  Allah. Demi Keagungan dan KemenanganKu saat ini Aku menaungi mereka 

di bawah naungan ('Arasy) Ku, di saat tiada naungan kecuali naungan Ku”.  

 

501 Tanbih al-Ghafiln 

 

Kata Abu Hurairah: "Berjalanlah (sejauh) satu mil demi menengok orang sakit, atau 

dua mil, demi mempererat persahabatan (yang) berdasarkan (sebab ) Allah, atau tiga 

mil, demi mendamaikan yang tengah berselisih (di antara dua orang)”.  

 

Kata Anas: "Orang yang mendamaikan di antara dua orang yang tengah berselisih, 

maka Allah membalas setiap kalimat yang diucapkan sebesar pahala memerdekakan 

budak”.  

 

Kata Abu Bakar Warrag: "Allah mengutus NabiNya demi menyeru manusia kembali 

kepada Allah, dan menuntut mereka empat, yaitu: Hati, lidah, anggota badan dan 

akhlak. Dan setiapnya dituntut melakukan dua hal (pekerjaan ganda) yaitu:  

 

1. Hati, dituntut mengagungkan Allah dan kasih sayang sesama | makhlukNya.  

2. Lidah (mulut), dituntut agar zikir sepanjang hidupnya, dan bersikap ramah terhadap 

sesamanya.  

3. Anggota badan, dituntut agar beribadat dan menolong sesamanya.  

4. Akhlak (budi), dituntut agar rela menerima hukum Allah, dan bergaul baik dengan 

sesamanya, serta sabar menghadapi penderitaan (akibat disakiti atau diganggu) 

mereka”. 

 

Sahl Abu Shalih dari 'Atha-k Yazid dari Tamim Darry, Nabi bersabda: "Camkanlah, 

bahwa agama yaitu  nasihat, diulang hingga 3x,  

 

Untuk siapa ya Rasulullah? Untuk Allah dan RasulullahNya, KitabNya, serta untuk 

para pemimpin orang beriman dan mereka (yang beriman) pada umumnya”.  

 

Al Faqih dalam ulasannya:  

1.. Nasihat untuk Allah, maksudnya agar beriman kepada Allah dan tidak syirik 

kepadaNya, melakukan segala perintah dan menjauhi laranganNya serta menyeru 

manusia melakukan yang sama.  

 

2. Nasihat untuk RasulullahNya, maksudnya mengikuti dan menyerukan manusia 

(melakukan) ajaran yang disampaikan olehnya (berupa ajaran Islam).  

 

502 Tanbih al-Ghafiln 

 

3. Nasihat untuk KitabNya, maksudnya meyakini dan mempelajari serta mengamalkan 

isi kandungannya.  

 

4. Nasihat untuk para pemimpin (Ulama), maksudnya menyebar /uaskan ajaran Islam 

berupa tuntunan Rasulullah l  

 

5. Nasihat untuk orang beriman pada umumnya, maksudnya, mencinta mereka (di 

antara sesamanya) seperti pada dirinya sendiri, dan menjalin hubungan baik (bergaul) 

dengan mereka, tidak masa bodoh dan mendendam di antara sesama mereka”.  

 

S. Ali Abu Thalib berkata: "Setengah dari faktor penyebab diampuni oleh Allah, yaitu: 

Membuat gembira di hati sesama muslimnya.” Nabi  bersabda: "Tidak dianggap 

berdusta orang berkata (dusta) dengan tujuan mendamaikan di antara mereka yang 

tengah berselisih, hingga berhasil sukses (saling berkata dan berlaku baik).” ,  

 

Mendamaikan di antara mereka yang tengah berselisih yaitu  suatu cabang dari 

kenabian, dan sebaliknya yang menanam benih permusuhan  atau 

memporakporandakan persahabatan di antara sesama manusia yaitu  merupakan 

cabang sihir.  

 

Nabi  bersabda: "Orang yang paling utama di sisi Allah (terbesar pahalanya) kelak di 

hari Kiamat, ialah: "Yang banyak diambil manfaatnya (memanfaatkan diri) oleh 

masyarakat dunia dan mugarab (terdekat dengan Allah) ialah: "Orang-orang yang 

senang mendamaikan di antara Sesama manusia (yang tengah bermusuhan, 

berselisih atau bersalah tahan)”  

 

 

 

 

  

 

503 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 77  

Tentang Mendekati Penguasa  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas, Rasulullah  bersabda: 

 

Artinya:  

"Ulama yaitu  penerus perjuangan para Rasulullah selama tidak menjilat penguasa. 

dan tidak terjerumus dalam urusan duniawi semata, namun  jika mereka berbuat 

demikian, pasti menyalahi (ajaran) paru Rasulullah (atau setidaknya kurang 

perhatiannya dalam melaksanakan tugasnya), maka jika demikian keadaannya 

hindarilah dan berhati-hatilah terhadap mereka”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ubaid Rasulullah bersabda:” Orang 

yang menjilat (mendekat) penguasa, pasti menjauh dari Allah, dan orang yang 

bertambah banyak pengikutnya, pasti bertambah pula setannya, dan yang bertambah 

banyak hartanya, pasti bertambah berat hisabnya. Dimaksud dengan menjauh Allah 

yakni: "Bertambah jauh dari ajaran (Islam yang diridai Allah)”.  

 

Nasihat Hudzaifah: "Berhati-hatilah dari tempat fitnah. Apa yang dimaksud dengan 

itu? Jawabnya: "Pintu-pintu dan kedudukan para penguasa”.  

 

saat  ada orang bertanya: "Kami mendekat penguasa, lalu kami menyetujui 

pembicaraan yang bertentangan dengan kenyataan di luar (dimasyarakat), maka Ibnu 

Umar menjawab: "Perbuatan semacam itu yaitu  termasuk nifak (dan orangnya 

disebut Munafik)”.  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang (tekun beragama jika) mendekati penguasa, maka 

keluarnya tidak lagi (tekun atau aktif melakukan) beragama. Kenapa demikian? 

Jawabnya: sebab  yang diharap yaitu  keridaan penguasa, dengan pengorbanan 

(membangkitkan kemarahan Allah) akibat fatwanya”.  

 

Setengah Ulama menyatakan: ”Jika ada orang ahli (tokoh) agama, mendekat orang 

kaya, berarti ia berbuat riya (ingin dipuji), dan jika ada Ulama mendekati rumah 

penguasa (berkali-kali) berarti dia orang goblok (yang tidak lagi sehat otaknya)”.  

 

504 Tanbih al-Ghafiln 

 

Abu Hurairah berkata: "Tiada bahaya melebihi tiga perkara, yaitu:  

 

1. Cinta dinar (uang mas) atau uang perak.  

2. Ambisi kedudukan (pangkat duniawi).  

3. Menjilat penguasa, padahal Allah telah mengatasi semua itu.  

 

Kata Makh-hul: "Orang yang belajar ilmu (agama khususnya Alquran), lalu menjilat 

para penguasa (loyal kepadanya), maka berarti ia menyelam di Jahannam sedalam-

dalamnya”.  

 

Dua bahaya akibat berkawan dengan penguasa, (hal ini jika ia tidak mengenalnya, 

namun  jika ia mengenalnya maka melebihi 2 bahaya), yaitu:  

1, Loyal kepadanya terancam agamanya.  

2. Menentang kepadanya terancam jiwa dan keselamatan keluarganya. (Demikian 

Maimun Mahran)  

 

Kata Fudlail 'Iyadl: "Orang yang menjauhi penguasa, sekalipun tidak melakukan salat-

salat atau amalan yang bersifat sunah lebih utama daripada yang puasa setiap hari, 

tahajud di malamnya, dan berjihad serta berhaji, namun  menjadi penjilat penguasa.  

 

Buruk tiada terhingga bagi seorang alim (Ulama), saat  dicari orang, tiba-tiba ia 

berada di tempat para penguasa.  

 

Dari Hasan, Nabi  bersabda: "Pertolongan Allah selalu bersama umat Muhammad, 

selama mereka taat (Ulamanya) tidak menjunjung junjung para pejabat, dan selama 

orang-orang shalih tidak ramah (berlaku lunak) kepada para pejabat, dan selama 

Ulama Ouran tidak menjilat para penguasa, namun  jika mereka telah berbuat demikian, 

maka Allah menghapus barakah dari mereka, dan mendudukkan para penguasa 

kejam, ketakutan selalu menghantui mereka dan membiarkan mereka dalam 

penderitaan (kebodohan dan kemiskinan).  

 

Nabi Isa dalam nasihatnya:” Hai para Ulama, kalian telah menyimpang dari jalan lurus 

dan telah rakus (cinta) harta dunia, sebagaimana para penguasa meninggalkan 

 

505 Tanbih al-Ghafiln 

hikmat (kebijaksanaan), maka lepaskanlah dunia ini untuk mereka (yakni sebab  

mereka tidak berhajat pada hikmatmu, maka hendaklah kalian berbuat demikian pula 

atau jangan berhajat harta dunia mereka”.  

 

Kata Syaqiq Salamah, Umar Khathab menugaskan Basyir Ashim Tsaqafy menarik 

dan mengatur zakat suku Hawazin, ia terlambat. saat  ditanya Umar: "Kenapa tidak 

segera kau lakukan perintahku? Apakah beralasan membantah perintahku? 

Jawabnya: "Benar, aku mendengar Rasulullah  bersabda: "Orang yang menjadi 

penguasa seseorang, kelak di hari Kiamat akan dihadapkan, hingga ditegakkan di 

atas jembatan Jahannam, jika jujur atau adil, maka selamatlah ia, namun  jika 

menyimpang dari kebenaran atau keadilan, maka berlobanglah jembatan itu, hingga 

terjerumus ke dalamnya sepanjang 70 tahun. Lalu Umar mukanya berubah pucat dan 

sedih, sesudah itu bertemu dengan Abu Dzar dan ditanya: "Kenapa kau Umar? 

Jawabnya: "Aku susah sesudah mendengar hadis Nabi yang baru saja diungkapkan 

oleh Basyir. Kata Abu Dzar: "Baru kali ini aku mendengarnya? Ya. Lalu Abu Dzar 

berkata: "Aku bersaksi akupun telah mendengar hadis semacam itu.  

 

Dari 'Aisyah, Rasulullah  bersabda: "saat  seorang hakim yang adil dihadapkan kelak 

di hari Kiamat, ia terasa sangat berat (katanya) "Seandainya aku dulu tidak pernah 

memutuskan hukum di antara dua orang (pasti tidak demikian beratnya hisabku)”.  

 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah  bersabda: "Barang siapa (diangkat (menjabat) hakim, 

maka seakan-akan disembelih tanpa menggunakan pisau .  

 

Abu Hanifah diminta oleh Abu Ja'far, katanya: Hai Abu Hanifah, pantulah kami dalam 

pemerintahan ini. Jawabnya: Dalam hal ini aku tidak sepantasnya. Kata Abu Jafar: 

"Subhanallah, ia mengulangi permohonannya. Jawabnya: ”Hai Amiral-mukminin, jika 

aku benar-jujur, maka aku sudah memberitahukan padamu, dan jika aku bohong, 

maka kau jangan menyerahkan suatu urusan padaku (sebab  jelas bohong)”.  

 

Kata Abu Musa Asy'ary: saat  aku akan ke tempat Rasulullah  dua orang mengikuti 

dan sesudah sampai di tempat Rasulullah, mereka berkata: "Ya Rasulullah, serahkan 

tugas pada kami setengah amalmu! Jawab beliau : "Kami tidak memakai petugas-

petugas yang ambisi dan melamar pekerjaan kami”.  

 

506 Tanbih al-Ghafiln 

 

Nabi  bersabda: "Hai Ka'ab, Aku mohonkan perlindungan bagimu, dari para penguasa 

yang bodoh (diulang hingga 3x), yakni penguasa yang dipegang sepeninggalku, maka 

orang yang setuju dengan pendapatnya berarti bohong dan yang membantu berbuat 

aniaya berarti aku bebas dari mereka (dan sebaliknya) mereka bebas dariku.”  

 

"Hai Ka'ab, setiap daging dari makanan haram, maka api neraka sepantasnya 

baginya. Dan puasa itu sebagai perisai, sedekah melenyapkan dosa, dan salat alat 

pendekat kepada Allah.”  

 

"Hai Ka'ab, setiap pagi manusia ada dua macam, yaitu:  

a. Yang menjual dirinya, memenuhi nafsunya akan binasa.  

b, Yang menjual dirinya demi rida Allah, berarti bebas dari api neraka.”  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Musa AbdushShamad dari Zadan, 

katanya: ” saat  kami bersama Ibn Abbas, kelihatan banyak orang usung-usung 

(pindah tempat), lalu ia bertanya: Ada apa kalian (apa yang terjadi)? Jawabnya: "Kami 

lari dari wabah tha'un, lalu Ibnu Abbas berdoa: "Hai tha'un ambillah aku! (2x). Kenapa 

kamu minta mati (sedangkan kamu termasuk sahabat Nabi) dan beliau  melarang 

Orang minta mati? Jawabnya: "sebab  6 perkara yang kulihat, bahwa beliau 

khawatirkan terhadap umatnya, yaitu:   

1. Penguasa yang terdiri dari para pemuda.  

2. Banyaknya polisi.  

3. Terjadinya suap menyuap dalam hukum.  

4. Renggang (putus)nya ikatan famili.  

5. Mengecilkan (menganggap sepele) amanat janji.  

6. Para pemuda yang menjadikan Alquran hanya sekedar sya'ir (nyanyian), mereka 

tidak mengetahui isi kandungannya dan tidak pula mengamalkan isinya.  

 

Hasan Bashry melihat seorang ahli giraah, lalu bertanya: "Bagaimana perasaanmu 

hai ahli giraah, ini bukan tempat orang-orang bertakwa. (sebab  dia berada di tempat 

orang-orang yang tengah maksiat).  

 

Nabi  bersabda: "Awas, hati-hatilah kalian dari 3 macam manusia, yaitu:  

 

507 Tanbih al-Ghafiln 

 

1. Bertetangga dengan orang kaya (hartawan).  

2. Ulama pemerintah (yang menjilat-jilat) mereka.  

3. Ahli giraah pasaran (yang selalu berada di tempat orang-orang tengah bermaksiat).  

 

Kata Dlahak: "Semalam suntuk aku berbolak-balik di atas ranjangku sambil mencari 

(memikirkan) satu kalimat yang bisa membuat puas penguasa (raja)ku, namun  tidak 

sampai membuat marah Tuhanku, sungguh aku tidak dapat menjumpainya.  

 

Ibnu Abbas dalam nasihatnya: ”Hindarkanlah pintu para penguasa, sebab  jika kau 

memperoleh harta dunia mereka, pasti kau mengorbankan akhiratmu sebesar-

besarnya.  

 

Setengah Ulama menyatakan: "Mendekat para penguasa mengakibatkan harus 

berbuat 3 perkara, yaitu:  

 

1. Berusaha membuat kepuasan mereka.  

2. Mengagungkan harta dunia mereka (kedudukan mereka).  

3. Menyetujui amal perbuatan mereka.  

 

WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM.  

 

 

 

 

 

 

  

 

508 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 78  

Tentang Keutamaan (Menderita) Sakit Dan Menengoknya  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Atha-k Yasar, Rasulullah “ bersabda: 

"saat  seseorang ditimpa penderitaan sakit), maka Allah mengutus dua orang 

malaikat kepadanya, Dia berfirman: “Dengarkan apa kata hambaKu saat  ditengok 

orang-orang. Jika ia mengucap: ALHAMDULILLAH, maka Allah berkata kepada kedua 

malaikat tersebut: "Sampaikanlah kepadanya: "Jika aku mematikan dia akibat 

penyakitnya, pasti masuk surga, jika dia Kusembuhkan, pasti dagingnya diganti 

dengan yang lebih baik daripada asalnya, dan darah yang lebih baik, serta Kujadikan 

penderitaan (penyakit)nya sebagai penebus dosa-dosanya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id Wahb, katanya: "Kami (dan) 

Salman menengok kawan yang tengah menderita sakit, katanya: "Allah menguji orang 

mukmin dengan bala, kemudian menyembuhkannya dan menjadikannya sebagai 

penebus dosa terdahulu, dan menjadi peringatan di waktu mendatang, Allah juga 

menimpakan bala kepada orang kafir, kemudian menyembuhkannya, maka ia seperti 

onta diikat lalu dilepaskan, tidak tahu kenapa diikat dan dilepas.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibrahim At-Taimy dari Harits Suwaid 

dan Ibnu Mas'ud, katanya: "saat  Rasulullah  sakit panas yang sangat, aku 

menengoknya dan menyentuh badannya teraya berkata: "Panasmu sangat ya 

Rasulullah, jawabnya: "Benar, seperti panasnya dua orang dari kamu, Kataku: 

"sebab  engkau berpahala lipat tanda (dua kali), Jawabnya: "Benar, Demi Allah, 

setiap muslim yang litimpa sakit atau musibah bala lainnya di dunia, pasti dosa-

dosanya dilenyapkan seperti daun rontok dari dahan (pohonnya).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Salman Farisy, Rasulullah  bersabda: 

"saat  penyakit panas menimpa jiwa orang mukmin, ditanya oleh Ruh: ”Hai penyakit, 

apa tujuanmu datang kepada jiwa yang beriman? Jawabnya: "Hai ruh yang baik, 

jiwamu dulu suci, lalu dikotori dosa dosa dan segala kesalahan, maka kini aku datang 

bertujuan: "Mensucikan kembali”. Disambut oleh ruh: "Dekatlah (3x), dan sucikanlah".  

 

 

509 Tanbih al-Ghafiln 

Seorang sahabat Muhajirin saat  menengok orang sakit berkata: Empat perkara bagi 

orang yang tengah ditimpa sakit, yaitu:  

 

1. Diangkat pencatatan galam daripadanya.  

2. Diberi pahala (amal ibadat seperti yang dilakukan) saat  sehat.  

3. Setiap dosa keluar dari ruas persendiannya.  

4. Jika mati diampuni dosanya, demikian pula jika diberi umur panjang.  

 

Kata Mu'adz: "saat  Allah menimpakan cobaan (berupa) penyakit kepada orang 

mukmin, maka malaikat di sisi kiri (Atid penulis perbuatan buruk) dilarang menulis apa-

apa, dan yang sisi kanan (malaikat Ragib penulis amal baik) diseru: "Tulislah sebaik-

baik amal perbuatan bagi hambaKu seperti yang dilakukan saat  sehat, sebab  saat 

ini ia belum dapat melakukannya.  

 

Kata Abu Hurairah: "Penyakit panas (menjelma atau berupa hitam) sewaktu menimpa 

beliau  ditanya: "Siapakah sebenarnya kau ini? Jawabnya: "Ummuldam. Lalu apa 

pekerjaanmu? Makan daging dan mengisap darah, dan panasku dari uap jahannam. 

Katanya memohon: "Ya Rasulullah, tugaskanlah aku kepada kawan-kawan yang kau 

senangi. Kemudian ia diperintahkan kepada sahabat Anshar, dan menjalarlah selama 

seminggu, hingga mereka memohon pula kepada Rasulullah, agar beliau  berdoa, 

maka berdoalah beliau, sampai mereka sembuh. Sesudah itu beliau bersabda: 

"Selamat datang, jamaah yang telah disucikan Allah (sebaik-baik suci)”.  

 

Dari Ibnu Umar, Nabi  bersabda: "Mereka yang tengah sakit, jangan dipaksa makan-

minum, sebab Allah memberi makan-minum kepada mereka”.  

 

Sabda Beliau pula: "Rintihan orang sakit ditulis sebagai tasbih, jeritannya sebagai 

tahlil, bernafasnya yaitu  sedekah, tidurnya yaitu  ibadat dan berbolak-balik (molak-

malik)nya saat  tiduran seperti perang abil, dan ditulis pula baginya sebaik-baik amal 

yang biasa ia lakukan di waktu sehatnya”.  

 

Sabda beliau pula: "Orang yang dapat memperbaharui (mulai kembali) amalnya ada 

empat, yaitu:  

 

 

510 Tanbih al-Ghafiln 

1. Orang sakit saat  sembuh  

2. Muallaf (orang) yang baru masuk agama Islam.  

3, Seorang muslim yang habis (pulang) menunaikan salat Jumat dengan iman dan 

ikhlas.  

4. Orang yang menunaikan ibadat haji dengan bekal dari harta halal.  

 

Sabda beliau pula: "Tiga faktor (setengah) perbendaharaan ibadat atau berbakti yaitu:  

 

1. Menyembunyikan (merahasiakan) suatu penyakit.  

2. Merahasiakan sedekah (tidak disiar-siarkan).  

3. Merahasiakan cobaan (musibah bala).  

 

saat  Rasulullah menengok Salman yang sedang menderita sakit, lalu Beliau 

bersabda: "Bagimu 3 keuntungan, yang diperoleh dari penderitaan ini, yaitu:  

 

1. Peringatan dari Allah.  

2. Pembersih dan penebus dosa-dosa terdahulu.  

3. Dikabulkan doanya (orang sakit), untuk itu berdoalah semaksimal mungkin (sekuat-

kuatnya).  

 

Al Faqih menjelaskan: "Orang sakit tidak ditulis amal (pahala) baginya, namun  ditulis 

apa yang biasa dilakukan sewaktu sehatnya, jika kebiasaannya beribadat atau 

beramal baik, lalu tidak bisa melakukannya, akibat sakit, dan Allah mengetahui: 

"Seandainya sehat, pasti ia tetap