Senin, 13 Oktober 2025

Teori muslim 13

 


ntunan Ulama).  

 

562 Tanbih al-Ghafiln 

 

Menurut seorang bijak: "Sempurnanya ibadat itu berada di dalam kesungguhan niat, 

sedangkan kebaikkan amal itu di dalam tawadlu', dan keduanya disempurnakan 

dalam zuhud, lalu kesempurnaan semua itu dengan prihatin tentang akhirat, akhirat 

disempurnakan dengan banyak memikirkan dosa-dosa terdahulu.  

 

Ada 10 akhlak para wali Abdal, yaitu:  

1.  Berhati bersih  

2. Pemurah (loman) dengan harta (uang).  

3. Berkata benar (lisannya tidak pernah dusta).  

4. Sabar dalam menghadapi hidup (penderitaan).  

5. Tawadlu' (merendahkan diri).  

6. Menangis saat  sunyi (sendirian).  

7. Memberi nasihat kepada semua makhluk.  

8. Kasih-sayang terhadap sesama mukmin.  

9. Memikirkan perubahan (kerusakan) dunia.  

10. Tanggap dan cepat dalam mengambil ibarat dari suatu kejadian (setiap peristiwa).  

 

Kata Mak-khul: "Setiap menjelang tidur hendaklah memikirkan perbuatan yang 

dilakukan di hari itu, jika banyak kebaikannya, maka bersyukurlah dengan mengucap: 

"ALHAMDULILLAAH”, dan jika banyak laku dosanya, hendaklah istighfar dengan 

segera. sebab  jika tidak, maka tidak bedanya dengan seorang pedagang yang tidak 

tahu pasti tentang pengeluaran dan pemasukan, akhirnya bangkrut tidak terasa.  

 

Menurut ajaran seorang bijak: "Hikmah dapat ditimbulkan dari 4 perkara, yaitu:  

 

1. Jasmani yang bebas dari kesibukan urusan duniawi.  

2. Perut yang lapar (kosong dari makanan).  

3. “Tangan kosong (miskin) dari harta dunia.  

4. Memikirkan (bahaya) akibat harta dunia (yakni) bagaimana kelak nasibnya, sebab  

tidak tahu pasti: "Diterima atau tidak amalnya”. Dan Allah menetapkan, tidak 

menerima kecuali yang baik, dari jasmani yang baik, dan harta baik (halal).  

 

 

563 Tanbih al-Ghafiln 

Kata Al Faqih: "Para Ulama hadis meriwayatkan dari Khalid Madan, katanya: "Hai 

Mu'adz, ceritakanlah suatu hadis Rasulullah yang sangat berkesan bagimu, Lalu ia 

menangis, dikira tidak akan diam, namun  tak lama kemudian diam dan katanya: "saat  

aku berkendaraan bersama beliau Nabi , lalu beliau menengadah ke langit seraya 

bersabda:  

 

Artinya:  

"Segala puji bagi Allah Yang memutuskan dun menentukan keadaan makhluk seperti 

yang Dia Kehendaki”.  

 

Selanjutnya beliau memanggil:” Hai Mu'adz, aku akan menyampaikan suatu hadis 

yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabipun kepada umatnya. Jika kau 

selalu mengingatnya pasti sangat bermanfaat, namun  jika tidak, maka putuslah 

hujjahmu kelak di hari Kiamat (di sisi Allah), lalu sabdanya: Sebelum bumi-langit 

diciptakan, Allah telah mencipta 7 malaikat untuk setiap langit, dan setiap pintu. 

Mereka bertugas menulis amal mulai pagi sampai sore, lalu (amal tersebut) dinaikkan 

ke langit nampak bersinar bagai matahari hingga ke langit dunia, (amal itu) 

diperkirakan cukup baik dan banyak, lalu malaikat berkata: "Berhenti dan lemparkan 

pada orang (pelaku)nya, katakan padanya: "Semoga engkau tidak diampunkan (aku 

petugas bagian gunjingan), ia selalu menggunjing orang Islam, dari itu aku 

melarangnya lewat di tempat ini.  

 

Di bagian Lain, malaikat Hafadhah menaikkan amal seorang hamba bersinar terang 

sampai ke langit kedua, lalu malaikat berkata: "Berhenti dan kembalikan pada 

pelakunya, katakan padanya: ” Allah tidak mengampuninya, amalnya semata demi 

kemewahan dunia, (aku yaitu  petugasnya), tidak akan membiarkan amal tersebut 

melewatiku. Di bagian lain, malaikat menaikkan amal seorang hamba yang berhias 

sedekah salat, Hafadhah tertegun kagum melihatnya, sesudah  sampai langit ketiga, 

petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya, dan katakan 

padanya: ” Allah tidak mengampuninya, (aku yaitu  petugasnya). setiap amal yang 

disertai kesombongan, tidak boleh melewatiku. Di bagian lain, Hafadhah menaikkan 

amal berkilauan seperti bintang, sebab  tasbih dan puasanya, hingga langit keempat, 

lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya, katakan 

padanya:” Allah tidak mengampuninya (aku yaitu  petugasnya), setiap amal yang 

 

564 Tanbih al-Ghafiln 

disertai ujub, tidak akan dibiarkan melewatiku. Lalu dikembalikan pada pelakunya 

dibarengi kutukan selama 3 hari.  

 

Di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal yang dikarak (diiring) seperti penganten, 

hingga langit kelima, berupa jihad dan salat, namun  petugasnya berkata: "Berhenti dan 

kembalikan, lalu dipikulkan pada bahunya, itulah akibat orang menghasud para santri 

atau pelajar yang beramal sebab  Allah, lalu dilaknat selama hidupnya.  

 

Di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal yang sempurna wudusalatnya, sampai 

langit keenam, lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan pada pelakunya 

(aku yaitu  petugas rahmat, ia tidak punya rasa kasih-sayang kepada siapapun, 

bahkan mengejek orang yang terjerumus dalam dosa, dan setiap amal yang 

pelakunya tidak punya rasa rahmat, tidak boleh melewatiku. Di bagian lain, Hafadhah 

menaikkan amal yang diliputi dengan jujur, tekun dan wira'i bersinar seperti kilat, 

hingga langit ketujuh, lalu petugasnya berkata: "Berhenti dan kembalikan, serta tutup 

hatinya, aku yaitu  petugas bagian hijab menutup jalan tiga amal yang bukan sebab  

Allah, sebab  ia hanya menginginkan popularitas dan pangkat atau kedudukan di 

daerah atau kota-kota, dan Tuhan menugaskan aku agar tidak melepaskan amal itu 

melewatiku.  

 

Kemudian di bagian lain, Hafadhah menaikkan amal seorang hamba yang berhias 

dengan akhlak dan diam serta zikir yang sangat banyak, para malaikat mengantarkan 

hingga ke bawah 'Arasy, lalu mereka bersaksi atas semua amal tersebut. Kemudian 

Allah berfirman: ”Kalian hanya menulis amal hambaKu, dan Akulah yang menyelidiki 

(tahu pasti tentang) hatinya, ia beramal bukan mencari keridaanKu, dia beramal justru 

untuk selain Aku, maka laknatKu kepadanya, para malaikat berkata: ”Sepantasnya ia 

dilaknat dan kamipun melaknatinya, dan disusul oleh seluruh warga (penghuni) langit: 

"Ta dilaknati oleh Allah dan laknatnya tujuh lapisan langit-bumi serta laknat kami.  

 

Akhirnya Mw'adz menangis dan bertanya: "YaRasulullah, bagai mana caraku 

melakukan (beramal)? Jawab beliau ; Mu'azd ikutilah sunah (perjalanan) nabimu, dan 

teguhkan keyakinanmu, sekalipun amalmu kurang (sempurna), hentikan lisanmu 

menggunjing saudaramu, ingatlah selalu akan dosa-dosamu, jangan kau pikulkan 

pada lain orang (yakni) jika kau yang bersalah jangan lemparkan (tuduhan) terhadap 

 

565 Tanbih al-Ghafiln 

orang lain, dan sekali-kali jangan kau bangga-banggakan diri pribadimu dengan 

menjerumuskan (memburuk-burukkan) orang lain, dan jangan menyombongkan diri 

dengan menghina saudara (sesama muslim), dan jangan beramal sebab  riya (agar 

dipuji atau disanjung-sanjung) orang”.  

 

WALLAAHHUL MUWAAFIQ 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

 

  

 

566 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 87  

Tentang Tanda-tanda Dekatnya Kiamat  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hudzaifah, katanya: "Ada orang 

bertanya kepada beliau  katanya: "Ya Rasulullah, kapan terjadinya hari Kiamat? 

Jawabnya: "Yang ditanya belum tentu melebihi (tahunya, daripada) yang bertanya, 

namun  ada tanda-tandanya, yaitu: "Banyaknya pasar (hingga masing-masing pasar itu 

sepi), banyak hujan jarang buah-buahan (tumbuhan), meratanya harta riba, dan 

banyaknya anak zina, orang kaya dipuja-puja (sangat dimuliakan). Suara orang fasik 

bebas di masjid, yang benar (hak) selalu dikalahkan oleh yang  batil (mungkar), Lalu 

ia bertanya: "Wasiat apakah darimu kepadaku, ya " Rasulullah? Jawabnya: "Larilah, 

demi keselamatanmu (agamamu), atau jadilah seperti tikar tua di rumahmu”. Al Faqih 

meriwayatkan dengan sanadnya dari Isa Ashfahanyi katanya: "Sewaktu beliau  

ditanya: Ya Rasulullah, kapan terjadinya Kiamat? Jawabnya: "Orang yang ditanya 

(tentang itu) tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya, namun  tanda-tandanya 

ada 10 perkara, yaitu:  

1. Mayoritas tidak jujur di kalangan masyarakat.  

2. Para penjahat dan pelacur terang-terangan dalam operasinya (mencari sasaran 

mangsanya).  

3. Orang yang jujur dipojokkan (kejujuran dianggap sarang penyakit yang 

membahayakan mereka).  

4. Salat dipamerkan (dibuat bangga-banggaan).  

5. Zakat disenipakan dengan pajak (sehingga lenyaplah hikmah faedah dan 

tujuannya).  

6. Titipan orang (amanat) dijadikan suatu keuntungan pribadi yang dihalalkan baginya.  

7. Para pembaca Alquran (Qurra) berlagak sombong, meletakkan tarif (harga) 

bacaannya, padahal tidak tahu pasti tentang dirinya (sesuai atau tidaknya dengan 

ajaran yang dikandungnya).  

8. Tapuk pimpinan (penguasa) di tangan para pemuda,  

9. Sedangkan penguasa penuh (kekuasaan) berada di tangan wanita (yang 

bergelimangan maksiat, menuruti nafsu syahwatnya tanpa rida Allah).  

10. Musyawarah (anggotanya) dikebiri, sebab  kebanyakan dari para budak-budak 

wanita (yang cukup dengan kepentingan pribadikeluarganya).  

 

 

567 Tanbih al-Ghafiln 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Zar'ah dari Amr, katanya: "Tiga 

orang duduk mendengarkan Marwan tengah membicarakan tanda-tanda Kiamat, 

katanya: "Yang pertama yaitu: "Keluarnya Dajjal, lalu mereka bertiga bertanya kepada 

Ibnu Umar, katanya:” Yang kudengar dari Rasulullah  yaitu  sebagai berikut:  

 

Terbitnya matahari dari barat, atau munculnya hewan ”Dabbah” berturut-turut 

(beruntun).  

 

Sabda beliau : Hal itu, matahari setiap terbenam sujud di bawah 'Arasy, lalu mohon 

izin terbit, namun  tidak diluluskan permohonannya, sampai diseru untuk terbit dari 

barat, ia sujud di bawah 'Arasy dan mengajukan lagi permohonan (izin) terbit sampai 

berulang-ulang, tetap tidak diizinkan, hingga terasa baginya: "Seandainya 

diperkenankan terbit, tidak mungkin sampai ke tempat terbitnya, ia berkata: "Ya 

Tuhan, kenapa aku dijauhkan dari manusia? Dan di malamnya ia kembali mengajukan 

permohonan terbit, lalu diseru:” Terbitlah dari tempatmu!  

 

Artinya:  

"Di saat setengah bukti Kekuasaan Tuhan tiba (telah jelas) maka tiada guna lagi "iman 

baru, kalau tidak beriman sejak dahulu (sebelum datangnya tanda tersebut), atau 

telah berbuat kebaikan dulum imannya yang terdahulu. Serukan: "Tunggulah, kami 

Menunggu bersama kalian”. (An'am 158).  

 

Dari Ubaid Umair, Nabi  bersabda: "Kelak orang-orang akan berkata: "Kami tahu pasti 

bahwa: ”Dajjal itu pendusta, namun  terpaksa berkata dengannya, tujuannya agar 

memperoleh makan dan memelihara ternak dari pepohonan, maka saat  kemarahan 

(murka) Allah turun, meratalah kepada mereka semua”.  

 

Dari Hasan dari Samurah Jundub, Nabi  bersabda: Dajjal akan keluar, mata kanannya 

buta, tapi ia bisa menyembuhkan orang buta, dan penyakit belang, serta 

menghidupkan orang mati, ia berkata kepada manusia banyak:” Aku yaitu  

Tuhanmu”, maka Barang siapa mengakuinya berarti telah tertipu, dan sebaliknya 

orang yang tetap, berkata: "Tuhanku yaitu  Allah, hingga aku mati, berarti selamat 

dari tipuannya. sesudah  tinggal di bumi (beberapa saat), maka datanglah Nabi Isa 

 

568 Tanbih al-Ghafiln 

putra Maryam (dari arah barat) membenarkan Islam (syari'at) Muhammad  dan 

membunuh Dajjal, pada saat itulah datangnya hari Kiamat.  

 

Dari Ibnu Umar, katanya: "Hari Kiamat tidak akan tiba, hingga satu keluarga 

berkumpul di (suatu tempat) hidangan makan, di antara mereka saling mengetahui, 

mana mukmin dan mana kafir. saat  ditanya: "Kenapa itu? Jawabnya: ” Dabbah bumi 

akan muncul dan mengusap setiap manusia (di tempatnya), usapan kepada orang 

mukmin berupa titik putih di mukanya, dan merata, sedang orang kafir berupa usapan 

titik hitam dan merata ke mukanya (menjadi hitam seluruh mukanya). Sehingga 

mereka (saat  jual-beli di pasar) berkata: Kenapa jual seperti ini hai mukmin? Atau 

sebaliknya: "Kenapa kau ambil itu hai kafir? Di antara mereka tidak saling menegur 

(yakni tiada penyesalan di katakan seperti itu)”.  

 

Ibnu Umar menyebutkan bahwa: ”Dabbah yaitu  hewan berbulu, bersayap dan 

berkaki empat, mereka keluar dari suatu lembah Tuhama”.  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: ”Tidak akan tiba hari Kiamat, hingga matahari 

terbit dari barat, saat itu, semua masyarakat dunia menyatakan beriman, namun  tidak 

berguna imannya (jika sebelumnya tidak beriman), atau beramal baik dalam imannya 

(yakni sesudah  itu baru akan beramal baik, maka tiada guna baginya). (Al Hadis)  

 

Firman Allah:  

 

Artinya:  

"saat  ketentuan Allah telah datang atas mereka, maka Kami keluarkan hewan 

”Dabbah” dari bumi, yang mengatakan kepada mereka, buhwa: "Manusia tidak lagi 

meyakini ayat-ayat Kami”. (Naml 82)  

 

Menurut Ibnu Umar: "Yaitu mereka yang tidak lagi melaksanakan kewajiban” Amar 

ma'ruf, nahi munkar”.  

 

Dari Ibnu Abi Aufa, Nabi  bersabda: "Akan terjadi (menimpa kalian), semalam sama 

dengan tiga malam, sesudah  ahli tahajud mengetahui secara pasti, maka seorang 

membaca wiridnya lalu tidur (hal itu berulangulang hingga 3x), baru kemudian 

 

569 Tanbih al-Ghafiln 

masyarakat umum merasakan hal yang aneh, mereka ribut saling menanyakan di 

antara mereka: ”Ada apa ini? Lalu mereka berduyun-duyun (akan bertaubat) menuju 

ke Masjid, namun  tahu-tahu matahari terbit dari barat, dan saat  persis di tengah-

tengah langit, ia kembali dan terbit dari timur. Itulah yang dimaksud dengan Firman 

Allah:  

 

Artinya:  

”Di saat setengah bukti Kekeuasaan Tuhan tiba (telah jelas maka tiada guna lagi “Iman 

yang baru”, kalau tidak beriman sejuk dahulu (sebelum datangnya bukti atau tunda 

tersebut) atau telah berbuat kebuikan dalam imannya yang terdahulu, serukan: 

"Tunggulah, Kami juga menunggu bersamu kalian”. (An'am 158)  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: ”Para Nabi itu saudara seayah, dan ibunya 

berbeda, agama mereka satu, sedangkan yang terdekat dengan Nabi Isa putra 

Maryam, akulah orangnya, di antara dia denganku tidak ada pemisah (tidak diselahi) 

seorang nabipun, dan ia akan menjadi khalifah bagi umatku, kedatangannya (di bumi) 

akan memusnahkan babi, membanting salib (menghancurkannya), memberantas 

cukai, dan mendamaikan masyarakat dunia (menghentikan peperangan dengan 

segala persenjataannya), sesudah  itu dunia merasakan damai, keadilan benar-benar 

ditegakkan kembali sesudah dikibuli penganiayaan, sampaisampai: "Singa hidup 

rukun (aman) dengan onta, macan dengan sapi (lembu), serigala dengan domba, dan 

anak kecil merasa aman dari ular (bermain bersamanya)”.  

 

Kata Ibnu Umar: Nabi Isa putra Maryam akan turun ke bumi, siap perang menghadapi 

Dajjal dan pasukannya ( Yahudi), saat berkecamuknya perang di antara mereka, 

Dajjal melihatnya (Nabi Isa) mencair seperti cairan lemak (gajih), akhirnya dengan 

demikian Dajjal tewas dalam peperangan melawan Nabi Isa dan pasukan Dajjal 

(orang-orang Yahudi) hancur berantakan, tunggang langgang melarikan diri, 

berlindung (bersembunyi) di balik batu-batuan, namun  batu-batupun tidak rela dibuat 

perlindungan, akhirnya melaporkannya kepada pasukan muslim, katanya: ” Hai 

tentara muslim, di balik punggungku bersembunyi pasukan terkutuk (Yahudi), 

mampuskan mereka”.  

 

 

570 Tanbih al-Ghafiln 

Dari Abu Hurairah, Nabi 5 bersabda: "Setiap hari (makhluk yang namanya) Ya'juj-

Majjuj terus menggerogoti benteng pertahanan (menggali bendungan). Benteng 

tersebut yaitu  dibangun oleh raja Dzulgarnain (baca surat Kahfi). Usaha mereka 

dalam menggerogoti benteng tersebut sampai hampir berhasil (menembus) cahaya 

sinar matahari, namun  setiap sampai di situ tokoh-pimpinannya berkata: "Sudahlah 

kalian pulang, istirahat dulu, besok pagi diteruskan lagi, (di saat mereka istirahat), 

benteng itu dipugar kembali oleh Allah, utuh seperti aslinya sebelum digali 

(digerogoti). Keesokan harinya mereka melihatnya benteng telah pulih utuh 

sebagaimana aslinya, lalu berjuang lagi (menggerogotinya) sampai hampir berhasil 

(menembus) cahaya sinar matahari, namun  setiap itu pula pimpinan menyerukan 

istirahat untuk diteruskan besok paginya, dan setiap itu pula Allah mengembalikan 

sebagaimana asalnya. Hal seperti itu dilakukan berulang-ulang, hingga pada saat 

yang telah ditentukan (oleh Allah), mereka keluar dari benteng tersebut mulailah 

mereka beroperasi menyerbu sasaran mangsanya, setiap tempat yang mereka lewati 

pasti airnya habis (mengering), sebab  haus dan besar juAllahnya. Masyarakat dunia 

(para umat manusia) saling mencari tempat perlindungan yang aman, sebab  takut 

kepada mereka (Ya'juj-Ma'juj). sebab  Allah Pemurah dan Penyayang, akhirnya 

mereka dimusnahkan dengan wabah penyakit yang menyerang leher mereka sampai 

binasa (dan habislah riwayatnya).  

 

Kata Abu Sa'id: "Akan tetap rerlaksana para jamaah menunaikan ibadat Haji ke 

Baitullah dan pepohonan akan ditanam (kembali) sesudah mereka (Ya'juj-Majjuj) 

binasa dari permukaan (bumi). Sedangkan kebinasaan mereka yaitu  sesudah 

menurunkan turunan lebih dari 1000 ekor, dari uslubnya (turunan).  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: "Bahwasanya menjelang dekatnya hari Kiamat, 

fitnah terjadi di mana-mana seperti padatnya gelap malam, kebanyakan orang hatinya 

mati seperti mayat, sewaktu pagi masih beriman (mukmin), tahu-tahu di sore harinya 

berubah murtad (menjadi kafir secara mendadak), sewaktu sore masih beriman, 

tahutahu di pagi hari menyatakan kekafirannya. Berbagai hal yang menjadi faktor 

penyebabnya, namun kebanyakan mereka kafir, akibat pengaruh harta kekayaan 

(mereka menukar agamanya dengan harta yang sangat sedikit)”.  

 

 

571 Tanbih al-Ghafiln 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: ”Cepatlah beramal kebaikan, sebelum ditimpa 6 

musibah, yaitu:  

 

1. Diterbitkannya matahari dari barat (sebab  pada waktu itu, iman dan amal yang baru 

tidak diterima).  

2. Diturunkannya Dajjal (sebab  di saat itu sangat berat mempertahankan iman, akibat 

pengaruhnya).  

3. Digelapkan dengan asap atau dukhan, sepenuh permukaan bumi  

4. Turunnya hewan (Dabbah) bumi.  

5. Dicabutnya nyawa (mati perseorangan) oleh Izrail.  

6. Atau dibunuh secara serempak (kolektif) dengan tiupan sengkakala Israfil di hari 

Kiamat.  

 

Dari Abdullah Sabath, Nabi  bersabda: Sungguh gempa bumi akan melanda kalian 

(hai masyarakat dunia), dan suasana dunia (keadaannya) menjadi berubah secara 

total, wabah kolera menyerang ganas. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, mereka 

kebanyakan masih beriman (mengakui bahwa: "Tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah)? 

Jawabnya: "Benar, mereka masih beriman. namun  di kalangan masyarakat secara 

nyata membudayakan 4 perkara, yaitu:  

 

1. Perzinahan (pelacuran) kaum wanita.  

2. Kesenian dengan alat musik, band, nyanyian dan lain-lain.  

3. Penyelenggaraan minum arak atau khamr, baik dalam jamuan pesta, resepsi dan 

lain-lain.  

4. Pemakaian kain sutra (bagi kaum pria).  

 

Tafsiran ayat (di bawah) ini, menurut Ubay Ka'ab, ialah: "Empat macam azab Allah, 

kepada masyarakat dunia, yang secara pasti dirasakan (terjadi), yakni dua di 

antaranya telah ditimpakan (dirasakan) deritanya oleh masyarakat yang hidup 

sepeninggal Rasulullah 25 tahun (sesudah beliau) wafat. saat  itu manusia terbagi 

menjadi dua golongan yang berselisih, dan bertempur, masing-masing melampiaskan 

(menuruti) hawa nafsunya. Dan yang dua lagi, juga pasti terjadi, yaitu: "Adanya gempa 

bumi yang melanda di berbagai negara dunia, atau bumi longsor, dan lain-lain yang 

sejenis dengannya.  

 

572 Tanbih al-Ghafiln 

 

Inilah ayatnya:  

 

Artinya: 

”Tegaskan kepada mereka, bahwa: "Dia (Allah) Kuasa (sunggup) menurunkan siksa 

kepada kalian (hai masyarakat dunia). baik dari atas atau dari bawah kuki kalian, atau 

merubah kerentraman kalian, menjadi bermusuhan, sating mencurigai di antara 

golongan satu dengan lainnya, yang akhirnya mereka saling menverang 

setenguhnya”. (An'am 65).  

 

Dijelaskan (dalam suatu riwayat), bahwa saat  ayat tersebut diturunkan, lalu beliau  

berdoa sampai dimaafkan (dihapus) azab yang dua macam (yakni) kebinasaan dan 

kehancuran dari alam secara total, sedangkan yang tinggal dua (yakni) perselisihan 

dan adu kekuatan (perlombaan senjata)”.  

 

A'masy dari Abu Dhuhaa dari Masruq, ia mendengar pengajian (keterangan) di masjid 

tentang Kiamat, katanya: ”saat  itu, turunlah asap dari langit, lalu masuk telinga dan 

mata orang munafik, sedangkan orang mukmin, merasakannya hanya seperti 

influenza (pilek) saja.  

 

Selanjutnya Masruq menyampaikan keterangan tersebut kepada Ibnu Mas'ud. 

Jawabnya: "Orang pandai saat  ditanya, boleh menjawab dengan ilmunya, namun  jika 

tidak, maka jawablah dengan: ”Allah lebih Mengetahui”. FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

”Kataukunluh (Muhammad): ”Aku tiduk mengharap imbalan kalian duri materi 

pelajaran ini, dun pula Aku bukan golongan pemuksa”. (Shad 86)  

 

Yaitu saat  masyarakat Quraisy mendustakannya, Rasulullah  berdoa:  

 

Artinya:  

 

573 Tanbih al-Ghafiln 

"Ya Allah Reraskan tekananMu atas mereka, ya Alath tolonglah aku, tundukkan 

mereka dengun paceklik (laip) 7 tahun, seperti yang melanda masyarukat (Saman) 

Nabi Yusuf”.  

 

Akhirnya doa beliau dikabulkan, sampai mereka terpaksa makan tulang-tulang dan 

bangkai, akibat kelaparan, dan mereka memandang awan seperti asap (di antara 

langit-bumi), akibat penderitaan yang mereka rasakan, itulah yang dimaksud Firman 

Allah,  

 

Artinya:  

"Tunggulah saat (di hari) langit mengepulkan asap secara nvuta (turun ke permukaan 

bumi)".  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar, katanya: "Umar menulis 

perintah (surat) kepada Saad Abu Wagash di Oadisiyah, agar Nadl-lah Mu'awiyah 

ditugaskan (dengan pasukannya) di Hulwan. Maka dengan 300 pasukan, Hulwan 

bertekuk lutut kepada kaum Muslimin. Dan saat  pasukan itu sampai di tepi gunung, 

Nadllah mengumandangkan suara azan, untuk salat. Seruan pertama: ALLAAHU 

AKBAR (2x), terdengarlah jawaban (suara) dari balik gunung tersebut: "Engkau telah 

mengagungkan Yang Besar, hai Nadllah. Dan seruan: "ASY-HADU ALLAA ILAAHA 

ILLALLAAH, dijawab: "Itulah kalimat ikhlas ASYHADU ANNA MUHAMMADAR 

RASUULULLAAH”, dijawab: "Dia (Muhammad) yang beritanya telah disampaikan 

Nabi Isa, bagi kami. Dan seruan: HAYYA 'ALASHSHALAAH” dijawab: "Sangat 

beruntung bagi pelakunya. Dan seruan: HAYYA 'ALAL FALAAH dijawab: "Sangat 

untung pula bagi yang menghormat Nabi Muhammad  dan itulah merupakan jaminan 

kekal umatnya. Dan seruan: ALLAAHU AKBAR (2x), LAAILAAHAA ILLAALLAAH”. 

dijawab: Sungguh ikhlas kalian (hai Nadl-lah), maka Allah melarang ragamu dari api 

neraka.  

 

Selesai azan Nadl-lah bertanya: "Siapakah kamu, yang telah kudengar suaranya, 

apakah dari bangsa malaikat, jin ataukah manusia, segeralah menampakkan diri. 

Tidak lama kemudian datanglah seorang tua berambut dan berjenggot putih, 

pakaiannya shuf katanya (sesudah uluk salam): ”Aku Zarnab bin Bar'ala pembantu 

Nabi Isa yang ditugaskan di gunung ini, dan akulah yang didoakan Isa panjang umur 

 

574 Tanbih al-Ghafiln 

hingga dia turun lagi ke bumi. Dan sampaikanlah salamku kepada Umar, katakan 

kepadanya: "Bersikap sedanglah kamu, mudahkanlah segala urusan, sebab  Kiamat 

telah dekat, dan jika ada sesuatu yang menimpa mereka (umat Muhammad), cepatlah 

lari, pria jangan bercampur bebas dengan wanita, selain istrinya. Pada saat itu 

(dekatnya Kiamat): Tiada rasa kasih sayang orang tua kepada yang muda, dan 

sebaliknya yang muda tidak menghormat yang tua, mereka umumnya enggan amar 

maruf nahi mungkar, mencari ilmu (sekolah) pada umumnya semata tujuannya untuk 

mencari kerja (menghimpun harta), pangkat dan kedudukan, serta melampiaskan 

nafsu syahwatnya kepada wanita (tanpa rida Allah), mereka tidak lagi berakhlak mulia 

(bejat moralnya), mereka berlomba membangun gedung rumahnya, mereka sangat 

mengecilkan agama, bahkan agama ditukar dengan harta dunia, pertumpahan darah 

(berperang) dianggap hal yang wajar (biasa), hubungan persaudaraan mudah 

diputuskan, tempattempat ibadat (Masjid, mushalla) dibangun seindahnya, namun  

moral mereka diterlantarkan bejat, terlihat nyata dengan suap-menyuap dalam hukum 

(pengadilan), harta riba membudaya di kalangan masyarakat, yang kaya dimuliakan, 

dan yang miskin dihina, kaum ibu (wanita) banyak yang berkendaraan sendiri. Lalu ia 

pergi meninggalkan kami. Dan sesudah  peristiwa ini, Sa'ad Wagash pergi dengan 

pasukannya sejuAllah 4000 - tentara, ke gunung itu (menetap) selama 40 hari 

menyelenggarakan azan dan salat, namun  tidak terdengar jawabannya.  

 

WALLAAHUL MUWAAFIQ  

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

  

 

575 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 88  

Tentang Hadis-hadis Abu Dzar Ghifary  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Harits A'war dari Abu Dzar, katanya: 

"Aku masuk masjid, beliau  tengah duduk menyendiri, kataku: "Beliau tiada duduk 

menyendiri kecuali tengah menunggu turunnya wahyu atau punya hajat, tiba-tiba 

beliau memanggilku, lalu aku mendekat seraya bertanya: "Ya Rasulullah, apakah 

hikmah yang dikandung dalam seruan berwudu? Jawabnya: ”Hikmahnya yaitu:  

 

1. Salat tidak sah tanpa berwudu sebelumnya.  

2. Wudu yaitu  sebagai penebus dosa-dosa terdahulu.  

 

Lalu apa yang dikandung dalam seruan salat, jawabnya: Salat yaitu  amalan yang 

sangat utama, maka siapa senang lakukanlah (sedikit atau banyak).  

 

Selanjutnya tentang zakat. Jawabnya: "Tiada iman bagi orang yang tidak terpercaya 

(amanah), dan tidak dianggap sah, bagi orang yang tidak membayar zakatnya, hal ini 

demi meringankan beban fakir-miskin (dan membersihkan harta dari kotorannya), 

siapa tidak membayar zakatnya akan dituntut oleh Allah, dan disiksa sebab nya. Pada 

dasarnya pengeluaran zakat tidak hanya sekedar meringankan beban fakir-miskin 

saja, namun  lebih dari itu demi keselamatan hartanya dari pemusnahan, pencurian dan 

penggarongan, baik harta di darat ataupun di laut. Memang pengeluaran zakat yaitu  

berat (susah) kecuali bagi orangorang yang beriman, dan tidak akan menolak untuk 

memberikan zakat kecuali orang musyrik.  

 

Selanjutnya tentang puasa, beliau menjelaskan: "Puasa yaitu  perisai, yang 

pahalanya dijamin oleh Allah, dan dua kegembiraan bagi pelakunya, yaitu:”1. saat  

berbuka, dan 2. saat  bertemu menghadap Tuhannya. Mulutnya (yang tengah puasa) 

lebih harum di sisi Allah melebihi kasturi, dan kelak di hari Kiamat hidangan yang lezat-

lezat siap dinikmati para pelaku puasa.  

 

Kemudian saat  ditanya tentang sabar, beliau 3 menjawab: Sabar itu diumpamakan 

seperti orang membawa minyak kasturi di tengahtengah manusia berkumpul, tentu 

semuanya menginginkan baunya.  

 

576 Tanbih al-Ghafiln 

 

Dan saat  ditanya tentang sedekah, jawabnya: "Untung hai Abu Dzar, sebab  

sedekah yang dirahasiakan sanggup memadamkan kemarahan Tuhan, sedangkan 

yang nyata (sedekah terang-terangan), sanggup menolak 700 ancaman bahaya, 

disamping juga sebagai penghapus dosa, pemadam api neraka, sedekah yaitu  

amalan yang baik dan mengagumkan (diulang 3x).  

 

Adapun memerdekakan budak yang paling utama, yaitu: "Yang tertinggi nilai 

(harga)nya. Lalu tentang hijrah, beliau jawab: "Yaitu, meninggalkan kejahatan. Dan 

yang paling benar Islamnya, yaitu: "Orang yang tidak menyakiti (mengganggu) 

lainnya, baik dengan perbuatan ataupun perkataannya”. Dan yang paling lemah, yaitu: 

"Manusia yang malas berdoa. Sedangkan yang paling kikir, yaitu: "Orang yang langka 

salamnya (kikir salam).  

 

Dan saat  ditanya tentang pejuang paling utama, jawabnya: ” Yaitu:  

 

"Orang yang terbunuh di tengah perang sabil, termasuk kudanya dan ia mengalir 

darahnya. Menjawab tentang shuhuf Ibrahim yaitu: "Turunnya pada tanggal 1 

Ramadan (bagi shuhuf Ibrahim), dan Injil tanggal 12 Ramadan, Zabur tanggal 18 

Ramadan, tanggal 8 turunnya Taurat, dan . Alquran pada tanggal 24 Ramadan. 

Selanjutnya tentang juAllah para Nabi dan Rasulullah, beliau  menjawab: "Para Nabi 

sejuAllah 124.000 (seratus dua puluh empat ribu) Nabi, dan Rasulullah sejuAllah 313  

Rasulullah, mereka itu terkadang semata hanya menjadi Nabi saja, tidak - Rasulullah, 

dan terkadang ada yang merangkap ”Nabi-Rasulullah”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar (seperti riwayat di atas, hanya 

saja) ditambah sebagai berikut: "saat  ditanya  tentang malam yang paling utama, 

jawabnya: ”Yaitu, tengah malam gelap (separuh malam lewat). Dan saat  ditanya 

tentang bagaimana Salat yang baik, jawabnya: Yang lama berdiri, dan sedekah paling 

utama, yaitu: Sedekah yang dikeluarkan sekuatnya dari orang yang belum kecukupan 

penghidupannya, kepada orang yang lebih menderita. saat  ditanya Nabi paling 

utama, jawabnya: Adam, dan Allah menjadikannya dengan tanganNya, serta 

meniupkan ruh kedalam tubuhnya. Dan 4 orang Nabi Suryani, (yakni) 1. Adam, 2. 

 

577 Tanbih al-Ghafiln 

Syits. 3. Idris, 4. Nuh. Dan 4 orang Nabi bangsa Arab (yakni): 1. Hud, 2. Shalih, 3. 

Syu'aib, 4. Nabimu (Muhammad) .  

 

Kemudian saat  ditanya berapa kitab Allah kepada para Nabi? Jawabnya: ”104 

(seratus empat) kitab, Nabi Syits 50 Shahifah, Nabi Idris 30 Shahifah, Nabi Ibrahim 10 

Shahifah, Nabi Musa (sebelum Taurat) 10 Shahifah, ditambah Taurat, Injil, Zabur dan 

Furqan (Alquran).  

 

Akhirnya saat  dimohon nasihat, beliau  memberi nasihat sebagai berikut: 

"Peliharalah takwamu kepada Allah, yang merupakan pokok dari segala hajat 

kepentinganmu. Dan ditambah: "Tetapkan selalu zikrullah, membaca Alquran, yang 

menjadi penerangan bagimu di langit dan menjadi kemuliaanmu, serta menjadi 

wiridan (sebutan)mu di bumi. Dan sambutlah panggilan perang sabil yang merupakan 

pertapaan umatku, pilihlah diam kecuali ucapan yang baik, sebab  diam dapat 

mengusir setan, serta menolongmu dalam melaksanakan agama (menegakkannya) 

secara baik, kurangilah tertawa yang mengakibatkan hatimu mati dan mengurangi 

kewibawaan (sinar di muka).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar Ghifary. saat  aku masuk 

masjid, beliau tengah duduk menyendiri, semula aku enggan (sungkan) khawatir kalau 

aku menggangunya, namun  akhirnya akupun mendekat dan uluk salam kepadanya, 

dan duduk mendampinginya agak lama tidak bicara, sampai hati kecilku berkata: 

"Mungkin beliau keberatan duduk denganku, tapi kemudian beliau bersabda: "Hai Abu 

Dzar, kamu sudah salat (Tahiyyatal Masjid)? Jawabku: ”Belum.” Lalu serunya: 

"Tegaklah salat, sebab  setiap sesuatu punya cara penghormatan, dan cara 

menghormat Masjid itu dengan salat 2 rakaat, kemudian aku salat dan sesudah 

selesai duduk lagi. Agak lama baru beliau  bersabda: ”Hai Abu Dzar, berlindunglah 

kepada Allah dari ancaman setan terkutuk (yang berupa setan manusia atau jin). 

Selaku: "Apa yang dimaksud setan manusia? Jawabnya: "Kau belum mendengar 

Firman Allah:  

 

SYAYAATHIINAL INSI WAL JIN.  

 

Artinya:  

 

578 Tanbih al-Ghafiln 

"Setan-setan dari manusia dan jin”.  

 

Beliau diam sejenak, dan aku bertanya: "Ya Nabiyallah, engkau seru kami salat, maka 

apakah salat itu? Jawab beliau (sebagaimana jawaban dalam hadis tersebut di atas). 

Kemudian sesudah itu banyak orang berdatangan, sesudah berkumpul, beliau sz 

bersabda: "Maukah kalian kuberitahukan orang yang paling kikir? Jawab sahabat: 

"Baiklah ya Rasulullah. Lalu sabdanya: "Yaitu orang yang mendengar sebutan 

namaku, tidak membaca salawat padaku”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud, katanya: "saat  beliau 

Nabi  berangkat perang Tabuk, ada beberapa munafik yang ikut, seorang di antaranya 

mengundurkan diri, dan saat  beliau diberitahu, sabdanya: "Biarkanlah, jika memang 

dia orang baik, pasti menyusul kami, jika tidak maka Allah telah menyelamatkanmu 

darinya. Lalu sahabat memberitahu bahwa: Abu Dzar tertinggal. Jawabnya: 

"Biarkanlah, jika baik pasti Allah mengikutkan dia (menyusul) denganmu.” Sedangkan 

dia tertinggal, akibat kendaraannya yang lambat, sampai-sampai pakaiannya dipikul 

sendiri (di atas punggungnya) dan berjalan mengikuti Rasulullah pada musim 

kemarau sangat panas itu, lalu sahabat memberitahu: ” Ya Rasulullah, ada orang jalan 

kaki sendirian, Jawabnya: "Mudah-mudahan dia itu Abu Dzar, dan sesudah  dekat 

ternyata Abu Dzar. Beliau  meneteskan air mata seraya bersabda: "Rahmat Allah 

tetaplah baginya, ia berjalan dan mati sendiri, serta dibangkitkan juga sendiri.  

 

Muhammad Ishak dari Buraidah Sufayan Aslamy, dari Muhammad Ka'ab, katanya: 

"saat  Abu Dzar berangkat menuju Ar Rabadzah (periode khalifah Usman) ia berkata 

kepada istri dan pembantunya: ”Nanti jika aku mati, mandikan dan bungkuslah dengan 

kafan, kemudian letakkan saja di tengah jalan, dan katakanlah kepada kafilah 

(rombongan) yang pertama-tama melewati daerah ini: "Inilah mayat Abu Dzar sahabat 

Rasulullah  maka tolonglah kalian sudi mengubur (menanam nya). Tiba-tiba ia wafat 

di tempat tersebut tidak lama sesudah berwasiat kepada keluarganya tadi. Dan kafilah 

pertama yang melewati tempat (daerah) itu yaitu  Ibnu Mas'ud dengan rombongan 

dari Irag. Dan sesudah diberitahu tentang wasiatnya (oleh keluarganya), Ibnu Mas'ud 

mendekatinya seraya menangis, sahutnya dengan suara keras: ”Nyatalah apa yang 

disabdakan Rasulullah : "Engkau berjalan dan mati sendirian, serta kelak dibangkitkan 

 

579 Tanbih al-Ghafiln 

juga seorang diri, kemudian mereka menguburnya.” Dan Ibnu Masud, memaparkan 

riwayatnya dalam perang Tabuk, sebagaimana sabda Rasulullah  kepadanya.  

 

Ilyas Salamah dari ayahnya, dari Abu Dzar Ghifary, Nabi  bersabda: "Sepeninggal aku 

kalian akan diuji coba dengan bala sebab  menegakkan hukum Allah. Kata Abu Dzar: 

"Selamat datang hukum Allah," sabdanya: "Patuhilah ia dan dengarkanlah (jangan 

menentangnya) sekalipun kamu salat sebagai makmum di belakang orang hitam. 

Maka saat  beliau wafat, Abu bakar menjadi khalifah, Abu Dzar dipanggil. sesudah  

datang ia berjabat tangan dan menangis. Katanya: "Aku telah mendengar tentang 

kamu dari Rasulullah . Maka aku berlindung kepada Allah jangan sampai kau 

mendapat bencana sebab  aku atau di masaku, atau sebab  aku atau di masaku ini. 

Sepeninggal Abu Bakar, khalifah Umar juga memanggil dan memujinya, katanya pula: 

"Aku telah mendengar tentang kamu dari Rasulullah  dan aku berlindung kepada 

Allah, jangan sampai kau mendapat bencana sebab  aku atau di masaku, atau sebab  

aku atau di masaku ini.  

 

Dan sepeninggal Umar, khalifah Usman menggantikannya. Ibnu Abbas berkata: "Saat 

aku di tempat Usman, Abu Dzar darang, lalu aku memberitahukan: "Ya Amiral 

mukminin, Abu Dzar minta izin.” Jawabnya: "Silahkan masuk”. Sesudah masuk dan 

duduk, berkaralah Usman: "Hai Abu Dzar, kau mengaku lebih utama daripada Abu 

Bakar dan Umar.” Jawabnya: "Tidak, aku tidak mengatakan demikian.” Kata Usman: 

Bukti ada padaku. Jawabnya: "Mudah-mudahan Allah menyinari wajahmu, dan aku 

tidak tahu pasti tentang bukti darimu, padahal kau telah mendengar pernyataanku. 

Tanya Usman: "Apa pernyataanmu? Jawabnya: ”Pernyataanku, Rasulullah  

bersabda: "Bahwasannya orang terdekat dan paling cinta padaku, ialah: "Orang yang 

berpegang teguh pada janji (wasiat) pusakaku hingga bertemu dengan-ku. 

Sedangkan kalian sudah terpengaruh tentang urusan duniawi, kecuali aku sendiri.” 

Seru Usman: "Pergilah kau ke Syam, ke (daerah) Mu'awiyah, Dan sesudah  di Syam, ja 

membuka pengajian dan banyak sekali jamaah pengajiannya yang menangis 

mendengarkan pelajaran yang ia ceriterakan. Katanya: "Jangan ada orang tidur 

(bermalam), dengan menyimpan uang satu dinar atau dirham di rumahnya, kecuali 

perbekalan perang sabil, atau untuk melunasi hutang, dengan materi pelajaran 

semacam itu membuat Mu'awiyah dan hadirin lainnya menangis. Lalu Mu'awiyah 

memberinya uang 1000 dinar, untuk mengujinya (perbedaan kata-kata dan 

 

580 Tanbih al-Ghafiln 

perbuatannya), atau lahir-batinnya, oleh Abu Dzar uang itu diterima dan dibagi-

bagikan seluruhnya. Dan keesokan harinya Mu'awiyah menyuruh pembantunya 

menarik kembali uang sebesar pemberian tersebut (1000 dinar) dari Abu Dzar dengan 

alasan salah alamat. Sesudah pembantu itu menyampaikan perintah (penarikan uang 

tersebut), maka Abu Dzar minta tempo 3 hari, dan sampaikan salamku kepada 

Mu'awiyah. Dan sesudah  Mu'awiyah memperoleh fakta tentang kesamaan perkataan 

dan perbuatannya, terus memberitahukan kepada Khalifah Usman, katanya: "Jika 

kamu ada keperluan di Syam, panggillah Abu Dzar pulang (kembali). Kemudian 

pulanglah ia ke Madinah, dan saat  itu Usman berada di masjid, sesudah  

mengucapkan salam, Usman bertanya: "Bagaimana? Lalu ia keluar masjid, dan Abu 

Dzar melakukan salat 2 rakaat. sesudah  selesai, ia duduk dan di sampingnya banyak 

orang menunggunya, dan berkata: "Hai Abu Dzar, ceritalah tentang hadis Rasulullah  

Jawabnya: "Kekasihku Rasulullah  bersabda: "Bahwasanya di dalam onta itu 

dikenakan zakar, demikian pula uang dan domba, bahkan orang yang tidur 

(bermalam) dia punya dinar atau dirham (di rumahnya), bukan untuk melunasi hutang 

atau perbekalan perang sabil, maka uang tersebut termasuk timbunan yang akan 

menggosok badannya di hari Kiamat. Lalu banyak orang menegurnya: "Hai Abu Dzar, 

takutlah kepada Allah, dan tinjau kembali ucapanmu itu, sebab  harta ini sudah merata 

(tersebar luas) di kalangan masyarakat. Jawabnya: "Tidakkah kalian membaca 

Alquran:  

 

Artinya:  

 

"Bagi mereka yang menimbun emus-peruk, bukan perbekalan (belanju) perang sabil, 

maka sampaikanlah kepada mereka bahwa mereka akan menderita siksa yang 

pedih”. (Taubat 34)  

 

Sesudah istirahat 2 atau 3 malam, ia ditugaskan lagi ke suatu kampung (bernama) Ar-

Rabadzah, dan yang menjadi imamnya yaitu  "Orang hitam” seperti yang disebutkan 

oleh Rasulullah , dan saat  ditawari untuk menjadi imam, ia menolaknya, ia tetap salat 

menjadi makmumnya orang hitam. Katanya: "Sungguh nyata kebenaran Allah dan 

RasulullahNya, beliau wasiat kepadaku: "Patuhilah ia dan dengarkanlah (jangan 

menentangnya), sekalipun kau salat (menjadi) makmumnya orang hitam”.  

 

 

581 Tanbih al-Ghafiln 

Maka ia menetap di sana hingga wafatnya, semoga Allah mengasihinya. Dan ia punya 

istri, berkata: "saat  Abu Dzar mendekati ajalnya, aku menangis, dan ia berkata: 

"Kenapa kau menangis, sayangku? Jawabku:” sebab  kau akan mati di hutan, dan 

aku tidak punya kain (kafan) untuk membungkusmu. Jawabnya: "Janganlah kau 

menangis, terimalah kabar baik dari Rasulullah  (dan berita ini disaksikan oleh banyak 

sahabat), bahwa: "Salah seorang di antaramu akan mati di tengah hutan, dan akan 

disaksikan oleh jamaah umat Islam”, dan tiada seorangpun dari mereka yang 

disebutkan Rasulullah itu kecuali sudah mati (di desa atau di kota) di tengah-tengah 

jamaah, kecuali aku, Demi Allah, aku tidak berdusta, dan tidak luput bahwa: "Akulah 

orangnya, dari itu pergilah ke jalan. Jawabku: "Mana ada orang lewat padahal musim 

haji sudah lewat, jalanan sunyi. namun  aku mencoba naik ke atas gunung melihat-

lihat, lalu kembali lagi merawat dia, tiba-tiba muncul kafilah berkendaraan (onta), lalu 

aku beri isyarat kepada mereka dengan lambaian kainku, akhirnya mereka datang 

juga, dan bertanya: "Ada apa memanggil kami? Jawabku: ”Ada seorang muslim 

menghadapi ajalnya, maka bungkuslah dengan kafan. Siapa dia? Jawabku: Abu Dzar. 

Apakah ia sahabat Rasulullah ? Jawabku: "Benar. Mereka masuk ke rumah (kemah) 

dan mengucapkan salam, Abu Dzar menjawab dan menyambutnya, lalu katanya: 

"Terimalah kabar baik, bahwa aku mendengar Rasulullah 58 bersabda kepada 

jamaah beberapa orang sahabat: "Salah seorang di antaramu akan mati di tengah 

hutan, dan akan disaksikan oleh jamaah umat Islam, dan tiada Seorangpun dari 

mereka kecuali sudah mati (di desa atau di kota), di tengah-tengah jamaah, kecuali 

aku, dan akulah orangnya, sedangkan kalian yaitu  jamaah umat Islam yang 

disebutkan (Rasulullah tersebut), seandainya aku atau istriku punya kain kafan, pasti 

aku harus dibungkus dengannya (kainku atau istriku), namun  aku menuntutmu dengan 

Asma Allah, jangan memberiku (kafan) manusia yang pernah jadi pejabat (raja, 

wakilnya atau aparatnya). Dan kebetulan semuanya sudah pernah menjabat (jadi 

penguasa), kecuali seorang dari Anshar berkata: "Hai pamanku akulah orangnya yang 

akan memberi kafan (mengafanimu), aku tidak menjadi pejabat pemerintahan, akan 

kubungkus engkau dengan sorbanku, atau kedua bajuku yang dijahit (dibuat) oleh ibu 

kandungku sendiri. Jawab Abu Dzar: "Baiklah, berarti engkau yang mengafaniku. 

Tidak lama kemudian, wafatlah ia, dan sahabat Anshar itulah yang memberinya kafan 

(membungkusnya). Dan sesudah  selesai pemakaman, mereka kembali dengah hati 

gembira mendengar hadis yang diceriterakan oleh Abu Dzar.  

 

 

582 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 89  

Tentang Tekun Beribadah (Sungguh-sungguh Taat)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mu'adz, Rasulullah  bersabda: "Hai 

kutunjukkan padamu tentang pintu-pintu kebaikan, yaitu:  

1. Puasa yaitu  merupakan perisai.  

2. Sedekah tanda atau bukti pengorbanan.  

3. 'Tahhajud (salat malam) yaitu  pelebur dosa.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ubaidah, Rasulullah bersabda: 

"Puasa yaitu  merupakan perisai, sepanjang tidak dirobek (dirusak) oleh pelakunya 

(yakni) tidak mengungkap keburukan lain orang”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, katanya: "Ada 4 perkara bekal 

ke akhirat, yaitu:  

 

1. Puasa, dan dengannya jiwa menjadi sehat.  

2. Sedekah, yang membentengi api neraka.  

3. Salat, dan dengannya seseorang menjadi dekat dengan Tuhannya (merupakan alat 

menghubung).  

4. Linangan air mata (menangis) sebab  takut Allah, sebagai pelebur dosa.  

 

Ada 3 pokok taat, menurut Al Faqih, yaitu:  

1.Perasaan takut, dibuktikan dengan menjauhi segala larangan Allah (hal-hal yang 

haram).  

2. Raja (berharap), hal ini dibuktikan dengan tekun beribadat atau sungguh-sungguh 

menjalankan taat.  

3, Perasaan cinta, yang dapat dibuktikan dengan rindu dan kembali (khusyuk).  

 

Dan selanjutnya Al Faqih, menunjukkan adanya 3 pokok maksiat yang harus 

dihindarkan, yaitu:  

 

1. Sombong, yang semula dirintis (ditimbulkan) oleh Iblis, sewaktu diseru "Sujud”, lalu 

sombong akhirnya ia dikutuk.  

 

583 Tanbih al-Ghafiln 

2. Rakus, yang pertama dilakukan oleh Adam, dengan melanggar larangan makan 

buah kuldy, dengan harapan (ingin) kekal, namun  bahkan sebaliknya, ia diusir dari 

surga.  

3, Hasud, yang pada permulaannya tercetus dalam hati Oabil sampai membunuh 

saudaranya, dan akhirnya terjerumus dalam neraka. Nabi bersabda:  

 

Artinya:  

"Orang beribadat secara ikhlas selama 40 huri, muku nampuklah sumbernya hikmah 

di dalam hati lewat lisunmya”. (Al Hadis)  

 

Ada 3 faktor penyebab kebanyakan orang (masyarakat) membenci kepadanya, 

bahkan sanggup menjatuhkan (merusak) amal, yang selamanya ia aktifkan 

(dibangun), yaitu:  

 

1. Kesibukan mengoreksi kekurangan atau kesalahan orang lain.  

2. Kesombongan atau membanggakan diri (amal)nya.  

3. Riya (pamer).  

 

Dan ada 3 faktor penyebab kebanyakan orang (masyarakat) senang dan segan 

kepadanya, dan itulah mereka yang selamat dan mulia kedudukannya di (pandangan 

masyarakat) langit, yaitu:  

 

1. Akhlak mulia (berbudi luhur).  

2. Keikhlasan amal perbuatannya.  

3. Kesopanan (tawadlu atau merendahkan diri) terhadap sesamanya.  

 

Penegasan Umar Khathab: Perhitungkanlah dirimu, sebelum diperhitungkan orang 

lain, sebab  hal ini lebih ringan dibandingkan dengan hisabmu kelak, demikian pula 

segala amal perbuatanmu, berkemaslah menghadap Allah Yang Besar, FirmanNya 

 

Artinya:  

"Pada hari itu, kalian dihadapkan (kepada Allah), dan sedikiupun tidak ada Yang 

samar (tersembunyi) darimu, sekalipun yang sangat dirahasiakan”. (Haqqah 18)  

 

 

584 Tanbih al-Ghafiln 

Menurut Yahya Muadz, manusia ada 3 macam, yaitu:  

 

1. Kesibukan akhiratnya mengalahkan urusan duniawinya.  

2. Kesibukan duniawinya melalaikan akhiratnya.  

3. Kedua-duanya seimbang, yakni disibukkan dengan amalan akhirat namun  tidak 

meninggalkan urusan dunianya.  

 

Dari ketiga macam golongan manusia tersebut di atas, maka yang paling untung, 

yaitu : "Ahli ibadat (tipe pertama), dan sebaliknya binasalah manusia tipe kedua 

(yang melalaikan urusan akhirat). Sedangkan tipe ketiga, yaitu  manusia yang 

bernasib "untung-untungan (spekulasi)”.  

 

Empat nilai yang tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh 4 macam orang, yaitu:  

1. Nilai muda yang tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang sudah 

lanjut usia (orang tua).  

2. Nilai sehat (badan) tidak dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang 

tengah menderita sakit (baru sembuh dari sakit).  

3. Nilai keselamatan tidak akan diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang 

terkena musibah (bala).  

4. Nilai hidup (nyawa) tidak akan dapat diketahui secara pasti, kecuali oleh orang yang 

sudah ditanam (mati).  

 

Menurut Al Faqih: "Keterangan tersebut yaitu  berdasarkan (dikutip) dari hadis Nabi  

 

Artinya:  

"Manfaatkanlah sebaik-baiknya, kesempatan 5 sebelum datangnya 5, yaitu:  

1. Masa remaja (mudu)mu sebelum dewusa (tua).  

2. Waktu kau sehat sebelum jatuh sakit.  

3. Ketiku kau kaya harta, sebelum jatuh miskin.  

4 Waktumu yung lapang, sebelum datung kesibukan (kesempitan).  

5. Zaman kau hidup di duniu, sebelum masuk kubur (mati)mu.  

 

Dari itu, sebaiknya orang mengetahui dengan pasti (menyadari) atas nilai hidupnya, 

dan memanfaatkan setiap (waktu, masa periode) saat yang menghampirinya, dan 

 

585 Tanbih al-Ghafiln 

bertanya pada dirinya sendiri: ” Bagaimana keadaan kita nanti di (masa atau saat) 

mendatang, lalu berpikir: "Mereka yang sudah mati sangat menyesal di sana, kerena 

ingin kembali hidup hanya sekedar untuk melakukan salat 2 rakaat, atau 

menggerakkan bibirnya dengan: "LAAILAAHA ILLALLAAH saja tidak bisa. Maka jika 

kita berpikir sejauh itu, pasti kita akan lebih tekun dan bersungguh-sungguh taat 

(beribadat) sebelum mengalami hal serupa (penyesalan di kemudian hari).  

 

saat  ditanya tentang landasan atau dasar melakukan amal (beramal), maka Hatim 

menjawab: "Dasarnya 4 yaitu:  

1. Secara pasti aku tahu, bahwa: "Bagian rezekiku tidak akan terlepas pada lain orang, 

sebagaimana mereka rezekinya tidak mungkin singgah padaku, maka dengan 

demikian aku menjadi yakin benar.  

 

2. Secara pasti pula, aku tahu tentang tanggungan kewajiban bagiku, yang tidak dapat 

dilakukan lain orang, dari itu aku disibukkan olehnya.  

 

3. Secara pasti aku tahu, bahwa: "Allah selalu melihatku (di mana saja aku berada), 

maka dengan demikian aku merasa malu kepadanya, (jika aku meninggalkan perintah 

atau melanggar laranganNya).  

 

4. Secara pasti pula aku tahu, bahwa: "Ajal akan datang padaku (dengan mendadak, 

tanpa informasi sebelumnya), oleh sebab  itulah aku berusaha (beramal) sebaik-

baiknya, sebelum ia datang.  

 

Al Faqih dalam ulasannya: ”Mendahului ajal (mengejarnya) yang dimaksud yaitu  

mempersiapkan diri secara matang, sempurna dengan memperbanyak amal shalih, 

dan menghindarkan diri dari larangan Allah serta selalu berharap (memohon) agar 

Allah menguatkan dan menyampaikan "Khusnul-khatimah” diakhir hayatnya.  

 

Kata seorang bijak: "Kenikmatan (rasa manisnya) ibadat tidak mungkin dicapai, 

kecuali dengan melakukannya dengan (ketulusan) niat, dan mengakui bahwa: Hal itu 

yaitu  karunia Allah, maka ia melakukannya dengan penuh ikhlas, penuh rasa takut, 

pada akhirnya mengakui bahwa: ”Amalannya itu semata taufik Allah, maka selalu 

bersyukur kepadaNya, dengan harapan diberi tambahan, FirmanNya:  

 

586 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya:  

"Jika kalian pandai bersyukur, pusti Kami menambuahnna, namun  jika kufur, ingatlah 

bahwa: ”SiksaKu sangat pedih”.  

 

Dan jika melakukan Ibadah disertai (penuh) rasa takut, pasti Allah menerimanya, 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

“Sungguh Allah tidak akan melupakan puhalu orang yang beramal (dengan) sebaik-

baiknya”.  

 

Tentang pahala yang dirasakan di dunia, yaitu: Dapat merasakan nikmat (manis)nya 

beribadat (taat), dan di akhirat surga. Dan saat  dilakukan dengan ikhlas, pasti 

diterima, dengan bukti adanya taufik untuk meningkatkannya (yang lebih tinggi lagi).  

 

Adapun 3 perkara (di bawah) ini, yaitu  suatu bukti bahwa orang itu hidup tertipu, 

yaitu:  

 

1. Berdaya upaya (menghimpun) sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya (kelak di 

akhirat).  

2. Bertambah berani berbuat dosa (maksiat) hingga membinasakan dirinya (di dunia 

atau di akhirat).  

3. Menjauhi (berhenti) melakukan amal, yang nyata dirasakan dapat membahagiakan 

(menyelamatkan) dirinya.  

 

Dan bukti menghadap Allah juga ada 3 perkara, yaitu:  

 

1. Hatinya memikirkan bukti Keagungan Allah  . 

2. Lisannya selalu berzikir kepadaNya.  

3. Raganya digunakan untuk beramal (beribadat).  

 

Dan 3 perkara (di bawah) ini, bukti manusia menipu diri pribadinya, yaitu:  

 

 

587 Tanbih al-Ghafiln 

1. Melampiaskan nafsu syahwatnya dibarengi dengan perasaan aman dari dosa 

(menghalalkan sesuatu yang nyata haramnya).  

2. Menanti-nantikan (menunda) taubat (tidak segera bertaubat) dan banyak berhayal 

(panjang angan-angan).  

3. Berharap pahala di akhirat tanpa beramal.  

 

Seorang bijak menyatakan: "Orang yang mengaku 3 perkara tanpa adanya 3 fakta, 

pasti ditertawakan setan, yaitu:  

 

1. Mengaku bisa menikmati rasanya (manisnya) taat, tanpa zuhud (meninggalkan) 

kesenangan dunia (ia tetap mencinta harta dunia).  

2. Mengaku rela atas ketentuan Tuhan, tanpa membenci hawa nafsunya (bahkan 

masih tetap menurutinya).  

3. Mengaku ikhlas, tanpa benci hatinya jika dipuji orang (bahkan riya (mencari pujian 

orang).  

 

Penegasan Abu Nadlrah: "Orang yang melakukan 4 amalan, tanpa adanya 

peningkatan amal kebaikan, berarti menunjukkan bukti bahwa: ”Amalnya ditolak”, 

yaitu:  

 

1. Sepulang dari jihad (perang sabil), tidak mampu meningkatkan amal baiknya.  

2. Sehabis melakukan puasa, tidak menjadi baik amalnya (tidak bisa 

meningkatkannya).  

3. Sepulang menunaikan ibadat haji, tidak bertambah amal baiknya (bahkan tidak 

sanggup merubah perbuatan buruk atau pelanggaran terhadap hukum agama).  

4. Sesudah sembuh dari sakitnya, tidak bertambah baik amal perbuatannya, berarti 

menunjukkan bahwa dosanya belum tertebus (dengan sakitnya).  

 

Manusia yang otaknya normal, hendaklah memelihara 4 perkara, demi perbaikan 

amal, dan mendayagunakannya (tidak sampai sia-sia usahanya), yaitu:  

 

1. Ilmu, agar dapat mendasari segala amalnya.  

2. 'Tawakkal, agar dapat keleluasan dalam beribadat dan tidak tamak kepada 

makhluk.  

 

588 Tanbih al-Ghafiln 

3. Kesabaran, demi kesempurnaan amal.  

4. Ikhlas, agar diterimanya amal (berpahala).  

 

Kata Hasan Bashry: "Orang yang mengharap surga hendaklah tekun beribadat (taat) 

secara tetap (terus menerus) hingga layu dan kurus, bacalah FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Bahwasanya orang-orang yang menyatukan: "Tuhan kami yaitu  Allah”, kemudiun 

Istiqamah (artinya: ”Tetup dalam pelaksanaan ibudat (taat) dan tidak uda perubahan 

dalam bertakwa)”.  

 

Seorang bijak menegaskan: ”Istiqamah hendaklah bagaikan gunung yang punya 4 

tanda, yaitu:  

 

1. Tidak lekang (mencair) akibat panas. -  

2. Tidak membeku akibat dingin.  

3. Tidak bergeser akibat angin.  

4. “Tidak berubah akibat banjir (air bah).  

 

Demikian pula orang yang istIqamah, hendaklah punya 4 tanda, yaitu:  

 

1. Tidak mudah dipengaruhi budi seseorang dalam menegakkan kebenaran (hak).  

2. Tidak gentar (beku) dalam mengatasi (berhadapan) dengan mereka yang sengaja 

menyelewengkan kebenaran (hak).  

3. Hawa nafsu harus dikuasai (dikendalikan), jangan sampai menjadi faktor penyebab 

turunnya (berkurangnya) melakukan perintah Allah.  

4. Harta kekayaan tidak sampai membuat lupa taat (beribadat) kepada Allah .  

 

Ada tujuh macam dari perbendaharaan taat, yang keseluruhannya dimuat dalam 

Alquran, yaitu:  

 

1. Keikhlasan dalam melakukan ibadat, FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

589 Tanbih al-Ghafiln 

"Tidaklah mereka diperintah, kecuali hanya untuk menyembah Alluyh secara ikhlas 

dan lurus tegak”. (Bayyinah 5)  

 

2. Berbakti kepada kedua orang tua, FirmanNya:  

 

Artinya: "Hendaklah bersyukur kepudaKu, dan kepada kedua orung tuamu”. (Luqman 

124)  

 

3. Silaturrahmi, menyambung persaudaraan, FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Bertakwalah kepada Allah, Yang dengan asmaaNya kami saling meminta satu sama 

lain, dan peliharalah hubungan silaturrami”. (Nisa 1)  

 

4. Menyampaikan amanat, FirmanNya: 

 

Artinya:  

"Allah menyuruh kamu asar menyampaikan amanat kepada yang berhak ”. (Nisa  58)  

 

5. Jangan mengikuti siapapun yang mengajak maksiat, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Manusia jangan menganggap setengah lainnya, sebagai Tuhan, selain Allah”. (Imran 

64)  

 

6. Jangan mengikuti nafsu (dalam berbuat sesuatu), FirmanNya:  

 

Artinya: ”Dan mengekang diri dari kemauamnya (ajakan nafsu)”. : (Nasi'at 40)  

 

7. Tekun beribadat (taat) disertai rasa takut dan penuh harap kepada Allah, 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

590 Tanbih al-Ghafiln 

”Mereka berdoa kepada Tuhan, penuh rasa khauf (takut), dan penuh harap, serta 

mereka membelanjakan (sedekah) sebagian dari rezeki yang Kami berikan”. (Sajadah 

16)  

 

Dengan demikian seorang muslim hendaklah selalu takut dan menangis, sebab yang 

akan dihadapi kelak sangat berat lagi mengerikan. Di zaman Nabi Isa ada sebuah 

gunung yang selalu menangis, hal itu telah dibuktikan oleh Nabi Isa dan masyarakat 

setempat (yang dekat dengannya). Lalu Nabi Isa berdoa: "Ya Tuhan, izinkanlah 

gunung itu berbicara, katanya: "Hai Nabi Isa, ada perlu apa denganku? Jawabnya: 

"Kenapa kau selalu menangis dan merintih? Jawabnya: ” Aku gunung batu yang selalu 

diambil orang (dibuat) patung dan disembah manusia, dari itu aku sangat takut kepada 

Allah, jika dilemparkan ke neraka Jahannam, FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Takutlah pada api (neraka) yang bahan bakarnya (isinya) dari manusia dan batu-

batu”. (Al Baqarah 24)  

 

Selanjutnya turunlah wahyu Allah kepada Nabi Isa: "Katakanlah pada gunung 

tersebut: "Hai gunung diaAllah, Kami telah melindunginya dari api Jahannam.  

 

Sekarang marilah kita berpikir sejernihnya, kenapa manusia yang lemah dan miskin 

dibandingkan dengan makhluklainnya tidak takut Allah (dari siksa api nerakaNya?), 

padahal batu yang begitu kerasnya takut Allah (dari kobaran api nerakaNya). Maka 

sudah sepantasnya, yang namanya manusia takut Allah, takut siksa api neraka, 

dengan cara meninggalkan laku dosa yang membangkitkan kemarahanNya dan 

siksaNya, yang tidak mungkin manusia sanggup menahan penderitaannya.  

 

Kata Anas Malik: "saat  ayat (di bawah) ini turun, berlinanglah air mata beliau Nabi . 

Inilah ayat yang diturunkannya:  

 

Artinya:  

"Demikianlah Kami jadikan kalian (umat Muhammad), umat yang sedang (terbaik), 

agar menjadi suksi bagi seluruh manusia, dan Rusululluh menjadi saksi atasmu”.  

 

 

591 Tanbih al-Ghafiln 

Kemudian beliau  bersabda: "Hai umat manusia Allah mengutus aku menjadi Nabi-

Rasulullah, dan memilih kalian untukku, aku jadi saksi atasmu, dan kalian jadi 

penyaksi umat-umat manusia terdahulu. Lalu seorang sahabat Anshar berdiri dan 

bertanya: "Ya Rasulullah, mana bisa kami jadi penyaksi umat manusia terdahulu, 

padahal kami tidak tahu dengan pasti tentang wajah mereka (kami tidak hidup 

bersama mereka)? Jawabnya: "Nanti saat hari Kiamat tiba, bumi ini disalin dengan 

bumi (lainnya), dan langitpun dilipat seperti map melipat lembaran, semua makhluk 

berkumpul, dengan aneka bentuk rupa: "Ada yang berwajah hitam, putih, mereka 

tegak berdiri selama 40 tahun, menunggu panggilan (Tuhan). FirmanNya:  

 

Artinya:  

“Di hari itu, mereka berjalan menuruti panggilan, tidak mampu menselaknya. dan 

semua suara tunduk pada Ar-Ruhman. sehinsgu tidak bersuara, hanya serak bibir 

saja”. (Thaha 108)  

 

Dan mereka dihimpun di suatu dataran luas yang tidak pernah dijadikan ajang 

pertumpahan darah, semua hewan (ternak) menuntut balas akibat penganiayaan 

mereka dahulu, sesudahnya hewan-hewan itu diseru: "Jadilah tanah, langsung 

berubah menjadi tanah, saat itulah orang kafir, berhayal:  

 

Artinya:  

"Seandainya aku saja yang menjadi tanah”. (Naba' 40)  

 

Kemudian setiap Nabi dihadapkan dengan umatnya, untuk menerima keputusan, di 

antara mereka ke surga dan neraka, Nabi Nuh  dipanggil dan ditanya: "Hai Nuh 

apakah kau telah menyampaikan risalah dan amanat? Jawabnya: "Benar Tuhan, Lalu 

kaumnya dipanggil dan ditanya: "Benarkah jawaban Nuh tadi? Jawab mereka: "Tidak 

Tuhan, tiada seorangpun yang datang pada kami dengan risalah dan amanat. 

FirmanNya: "Hai Nuh, umatmu membantah jawabanmu, lalu kau punya saksi? 

Jawabnya: "Ada, yaitu umat Muhammad  Akhirnya dipanggillah umatku dan ditanya: 

"Hai Umat Muhammad, benarkah kau menjadi saksi bagi Nuh? Jawab mereka: "Benar 

Tuhan, kami bersaksi atas kebenaran jawaban Nabi Nuh . Lalu disanggah oleh umat 

Nabi Nuh, kata mereka: ”Nuh yaitu  Nabi pertama, sedangkan Muhammad Nabi 

 

592 Tanbih al-Ghafiln 

terakhir, mana bisa menjadi saksi Nuh, padahal saat  itu mereka tidak hadir. Dijawab: 

"Di dalam Alquran (Kitab) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad  tercantum ayat:  

 

Artinya:  

 

”"Bahwasannya Kumi telah mengutus Nuh untuk kaumnya”.  

 

Dan kami membacanya. Allah berfirman: "Benar, kalian umat Muhammad, dan 

sumpahKu tidak akan menyiksa seseorang, kecuali dengan hujjah. Dari itu hai umat 

Muhammad, hendaklah saling memaafkan di antara kalian, jika terjadi penganiayaan 

kepada sesamanya. Maka Aku memaafkan dosa kalian kepadaKu.  

 

WALLAAHU AALAM  

 

 

 

 

  

 

593 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 90  

Tentang Perlawanan Setan dan Kelemahan Atau Cara Mematahkannya  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Shafiyah binti Jahsy, Rasulullah  

bersabda:  

 

Artinya: ”Setan beroperasi di dalam tubuh manusia, mengikuti aliran peredaran 

darah”. (Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas. saat  menafsirkan surat 

An-Nas, sebagai berikut:  

 

Artinya:  

1. Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.  

2. Rajanya manusia  

3. Tuhan (Pencipta) manusia.  

4. Dari kejahatan was-was  

5. Yang berbisik di hari (perasaan) manusia.  

6. Dari Bangsa (golongan) Jin dan Manusia.  

 

Ia bergerak maju (menyerang) saat  sepi zikrullah, namun  segera mundur teratur, 

saat  ada zikrullah, bahkan ia keluar dari garis pertahanan (dadanya).  

 

Nabi  bersabda: "Aku diutus agar berseru dan menyampaikan (tabligh), tiada daya 

sedikitpun bagiku untuk "memberi petunjuk”, dan Iblis dicipta untuk merayu, berbisik 

dan menghias, serta tiada daya sedikitpun baginya untuk menyesatkan. (Al Hadis).  

 

Sampai sejauh mana Iblis menggoda? Dia hanya dapat membuat hayalan 

(membayangkan) kelezatan dan keindahan maksiat (bagi manusia), oleh sebab  itu 

kita (manusia) harus mampu menolak bisikan dan rayuannya, dengan zikrullah, 

Firman Allah:  

 

Artinya:  

 

594 Tanbih al-Ghafiln 

"Setan bugimu benar-benar menjadi musuh, maka nyatakan (hadaplah) ia sebagai 

musuh”.  

 

Dari itu, kalian jangan percaya dan jangan pula menurutinya, sekalipun sumpahnya 

"memberi nasihat padamu”. Bagi otak normal, sudah dapat membedakan mana 

kawan dan mana lawan yang harus ditinggalkan (baik pembicaraan dan tingkah 

lakunya).  

 

Untuk itu ketahuilah, 4 hal yang membuktikan otaknya goblok (bodoh), yaitu:  

 

1. Marah-marah tanpa sebab (alasan) nyata benarnya.  

2. Tidak mampu mengendalikan nafsu, saat  mengajak berbuat kesalahan (batil).  

3. Memboroskan harta (membelanjakannya) bukan pada hal-hal penting yang diridai 

Allah.  

4. Kekurang mampuan dalam membedakan kawan dari lawan, sehingga sering 

menuruti lawan (yaitu) menuruti setan daripada taat (beribadat) kepada Allah yang 

menyayanginya.  

 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Apakah pantas bagi kalian mengangkat setan dan cucunya sebasai pimpinan selain 

Aku? Padahal mereka yaitu  musuhmu (jika kuliun demikian hulnya,muka) sungguh 

sangut buruk bulasan pura penguniaya (salim)”. (Kahfi 50)  

 

Dan perlu dimengerti pula 4 hal yang membuktikan kewarasan otak seseorang 

(manusia), yaitu:  

 

1. Sabar menghadapi kebodohan, dengan tekun (selalu) menimba ilmu, terutama ilmu 

pengetahuan agama.  

2. Belajar (melatih diri) mengekang nafsu saat  ia mengajak pada kesalahan 

(kebatilan).  

3. Membelanjakan harta dengan cara yang bijaksana pada hal-hal yang menjadi 

kepentingannya (yang diridai Allah).  

 

595 Tanbih al-Ghafiln 

4. Mampu membedakan antara kawan dengan lawan.  

 

Kisah dari Wahb Munabbih: "Nabi Yahya saat  bertemu Iblis, bertanya mengenai sifat 

atau tabi'at manusia. Jawabnya:  

 

1. Setengahnya ada yang sulit atau tidak dapat dirayu, sebab  maksum (terpelihara) 

yaitu golongan para Nabi-Rasulullah, dan kami tidak dapat berbuat banyak.  

2. Setengahnya sudah berada di wilayah (kekuasaan) kami, tidak bedanya seperti 

bola dipermainkan anak-anak, dan tidak banyak menyulitkan kami, sebab  nafsunya 

cukup besar, dan cukup kuat untuk kami sesatkan.  

3. Setengahnya menjadi lawan berat kami, pada awal mulanya upaya (rayuan) kami 

mendekati berhasil, lalu digagalkan dengan ”ISTIGHFAR-ISTIGHFARnya, sehingga 

sia-sialah rayuan kami itu, selanjutnya kami mencoba ulang dengan penuh tekad 

(tidak putus asa), namun  tetap gagal, tidak berhasil.  

 

Seorang bijak (Ahli Hikmah) dalam penelitiannya tentang serangan setan terhadap 

manusia, telah memperoleh 10 data (jalan terobosan) baginya, yaitu:  

 

1. Diterobos lewat kerakusan dan keburukan prasangkanya. Maka pada posisi yang 

demikian, hendaklah manusia menangkisnya dengan ”Keyakinan mantap pada janji 

Allah dan bersikap gana'ah (menerima pemberian apa adanya dari Tuhan), 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Tiada seorang (seekor)pun hewan atau manusia di bumi, kecuali bagian resekinya 

telah ditentukan oleh Allah".  

 

Maka dengan demikian gagallah serbuan setan, tidak sanggup menembusnya.  

 

2. Diterobos lewat khayalannya (lamunannya), maka jika menghadapi serbuan yang 

demikian, hendaklah segera memajukan pasukan ”Zikrullah” dan ingat maut, 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

 

596 Tanbih al-Ghafiln 

”Tidak seorangpun mengetahui secara pasti, di mana (di bumi daerah mana) ia 

dikubur (mati)”.  

 

Dengan demikian hancurlah pasukan (serbuan) setan.  

 

3. Diterobos lewat berlagak santai (ayem-ayemanzistirahat) dan kelezatan nikmat, 

maka dalam menghadapi serangan gencar ini, maka balaslah serangan itu dengan 

"Menyadari bahwa nikmat itu akan lenyap dan hisab kelak (di hari Kiamat) yaitu  

sangat berat, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang akibat lupa dihanyutkan angan-

angan”.  

 

Dan FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Tidaklah kau memperhatikan, jika mereka Kami beri kesenangan sementara 

(beberapa tahun) saja, maka datanglah janjiKu pada mereka (maut), sehingga tiada 

arti (suna)nya kesenangan dan kemewahan bagi mereka”.  

 

4. Diterobos dari rasa bangga (ujub) atas keberhasilan usaha (amal)nya, maka jika 

demikian halnya, tangkislah serangan itu dengan "Mengingat karunia dan takut 

akibatnya”, FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Lalu setenguhnya adu yang celaka, dan setengah (manusia) lainnya, beruntung”.  

 

Padahal manusia tidak tahu pasti, termasuk yang celaka atau yang beruntung, maka 

dengan demikian serangan setan dapat dipatahkan.  

 

5. Diterobos dengan mengecilkan kawan dan menghinanya, jika demikian, maka 

hendaklah saling menghargai dan menghormati mereka, FirmanNya:  

 

 

597 Tanbih al-Ghafiln 

Artinya:  

”Kemenangan (kemuliaan) yaitu  milik Allah, Rasulullah Nya dan segenap umat 

Islam (yang beriman)”. Maka dengan inilah terobosan setan menjadi lumpuh.  

 

6. Diserbu dengan "sifat hasud”, kalau terjadi yang demikian, maka hadapilah dengan 

keyakinan akan Keadilan Allah dalam membagi (rezeki) pada makhlukNya, 

FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Kamilah yang membugi penghidupan mereka di dunia (ini). Maka dengan demikian 

lenyaplah sifat hasud tersebut.  

 

7. Dari sifat ingin dipuji (riya) manusia, jika serangan ini terjadi, maka patahkanlah 

dengan ”Keikhlasan amal”, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Orang yang ingin (menghurap) bertemu dengun Tuhannya, . maka hendaknya 

berbuat baik dun tidak syirik kepadaNya dengan sesuatu apapun ”.  

 

8. Diserang dengan sifat kikir, maka hal ini harus berjuang dengan "Mengingat 

(menyadari) bahwa segala sesuatu (harta dan lain-lain) yang ada di tangan manusia, 

pasti lepas, binasa”. FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Segala apa saja yang dimilikimu, pasti lenyap binasa, kecuali (amal dan iman) di sisi 

Allah tidak binasa (tetap kekal)”. Maka dengan ini, lenvaplah serangan sifat kikir.  

 

9. Diterobos dengan sifat sombong, jika terjadi demikian, maka lawanlah dengan 

”andap asor, tawadlu', merendah diri”. FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Kami ciptakan kalian (jenis) pria-wanita, dan dijudikun bersuku-suku, berbangsa-

bungsa, agar dapat suling mengenal dengan mudah, ketuhuilah buhwa yang paling 

muliu di uantura kalian yaitu  yang paling bertukwa”.  

 

598 Tanbih al-Ghafiln 

 

Maka dengan inilah, terobosan mereka digagalkan.  

 

10. Ditembus dengan sifat "Tamak”, maka hendaklah ditahan dengan pasukan 

"Berharap semata kepada Allah, dan setiap harapan pada (yang di tangan) manusia, 

putuskanlah”. FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Barungsiapa bertukwa kepada Allah, pasti Dia memberi Jalan keluar (untuk 

mengutusi) kesulitan hidupnya, dan Dia memberi rezeki dari arah yang tiada diduga 

(oleh manusia)”.  

 

Maka dengan demikian, tembusan Iblis dengan sifat tamak, tidak mengena pada 

sasarannya.  

 

Nabi Musa tengah munajat kepada Allah, didatangi Iblis. Lalu malaikat bertanya: "Hai 

Iblis, apa harapanmu kepada orang tengah munajat kepada Tuhannya? Jawabnya: 

"Harapanku seperti kepada ayahnya (Adam) dahulu, saat  masih menetap di surga”.  

 

Dan saat  masuk waktu salat, maka Iblis segera mengerahkan pasukan tempur 

(infantri)nya, kepada manusia yang siap melakukan salat, agar mereka melupakan 

salatnya, terkadang berhasil dengan mengakhirkan salatnya, dan jika serbuan 

pertama ini gagal, maka ia menerobos lewat khusuknya, sehingga mereka tidak lagi 

sempurna melakukan rukuk, sujud dan bacaannya, Dan jika serangan kedua ini gagal, 

maka ia terobos dengan mengalihkan ingatan mereka pada urusan duniawi (di tengah 

melakukan salat), Dan jika terobosan terakhir (ketiga) ini, tidak berhasil, maka seluruh 

pasukan infantrinya, dibelenggu (diikat oleh pucuk pimpinan (Panglimanya yakni Iblis) 

langsung dilemparkan ke laut, sebaliknya jika berhasil, maka memperoleh 

penghormatan setinggitingginya (dicematkan bintang Satya Lencana).  

 

Firman Allah (menceritakan ancaman Iblis):  

 

Artinya:  

 

599 Tanbih al-Ghafiln 

"Pernyataan Iblis: "Aku akan merintangi setiap manusia masuk Islam, dengan jalan 

membuatkan sarang “keraguan” terhadap janji-janji akhirat, rasa cinta harta dunia 

terus menerus dipromosikan sehingsu mereka puas dengannya, dan merasa tentram 

hidup di dunia, Setiap mereka taat (beribadat, pusti tidak lepas dari gangguanku, dan 

dibidang maksiat aku selalu mendorongnya, sampai akhirnya tiada yang pundai 

mensvukuri nikmut pemberianMu”. (AL-A'raf 16-17)  

 

Juga FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Hai sekalian umat manusia, fitnah bujukan setan jangan sampai merangkap 

(menjerumuskan) kalian, seperti yang dialami kedua orang tuamu(Adam-Hawu), 

mereka dikeluarkan duri surga”.  

 

Dan FirmanNya:  

 

Artinya:  

”"(Ingatlah) setan selalu mengancam kalian dengan bayangan kemiskinan, dan 

mendukung sepenuhnya jika kalian berbuat serong dan keji”.  

 

Dan FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Bahwasanya setan yaitu  lawanmu, maka nyatakan lah perlawananmu terhadap 

mereka (hadapilah ia sebagai musuhmu)”.  

 

Bagi otak waras pasti dapat membuktikan bahwa setan itu musuhnya, sebab  ia selalu 

berusaha menyesatkannya dan menarik ke neraka. Untuk selanjutnya orang berotak 

waras hendaklah menentangnya, memeranginya atas bisikan dan tipu dayanya, 

sekalipun berupa nasihat, jika nyata bertentangan dengan tuntunan Allah dan 

RasulullahNya, sebab  setan nyata musuh manusia.  

 

Dari Anas Malik, Nabi  bersabda: "Orang mukmin itu berada di antara 5 kesulitan, 

yaitu:  

 

600 Tanbih al-Ghafiln 

 

1. Orang mukmin yang hasud padanya.  

2. Orang munafik yang benci padanya.  

3. Musuh yang memeranginya.  

4. Setan yang menyesatkannya  

5. Nafsu yang mempengarui (berbuat atau menyeret pada kesesatan dan kebinasaan) 

padanya.  

 

Shalih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdurrahman Ziyad, katanya: "Nabi Musa 

pernah didatangi Iblis bersongkok aneka warna. saat  ditanya: "Siapa kau, kenapa 

datang ke mari? Jawabnya: "Aku Iblis, mengucapkan selamat atas diangkatnya Musa 

pada kedudukan tinggi. Lalu songkok itu apa gunanya? Jawabnya: "Untuk mengelabui 

hati anak Adam, Coba ceritakan: "Dosa apa yang diperbuat manusia, dan kau dapat 

menguasainya? Jawabnya: "Saat manusia ujub (bangga), dan berperasaan banyak 

amalnya, serta lupa dosanya, disitulah aku berkuasa penuh atas dirinya.  

 

Wahb Munabbih menceriterakan: "Iblis datang kepada Nabi Muhammad, menjelma 

orang tua bertongkat kerika ditanya: ” Siapa kamu dan apa perlunya datang kemari? 

Jawabnya: "Aku Iblis, siap menjawab segala pertanyaanmu. Lalu beliau  bertanya:  

 

A. Siapa saja musuh-musuhmu (berapa juAllahnya)? Jawabnya: Ada 15 orang, yaitu:  

1. Engkau (Muhammad )  

2. Pimpinan yang adil (bijaksana)  

3. Orang kaya yang tawadlu (merendahkan diri).  

4. Saudagar atau pedagang yang jujur.  

5. Seorang 'Alim Ulama yang khusyuk.  

6. Orang mukmin yang senang saling menasihati.  

7. Orang mukmin yang pemurah (belas kasihan).  

8. Orang yang bertaubat (dan tetap dalam taubatnya).  

9. Orang yang menjauhi hal-hal yang haram.  

10. Orang mukmin yang berakhlak mulia (luhur).  

11. Orang mukmin banyak sedekahnya.  

12. Orang yang selalu suci dari hadats kecil (tetap punya air wudu sepanjang harinya).  

13. Orang mukmin yang banyak manfaatnya pada masyarakat (manusia lainnya).  

 

601 Tanbih al-Ghafiln 

14. Penghafal Alquran yang selalu membacanya setiap saat (malamnya).  

15. Pelaku salat Tahajud, saat kebanyakan manusia enakenaknya tidur.  

 

B. Siapa saja kawan-kawanmu (berapa juAllahnya), jawabnya: Ada 10 orang, yaitu:  

1. Penguasa zalim (penganiaya rakyatnya).  

2. Orang kaya yang sombong.  

3. Saudagar pengkhianat (pedagang tak jujur).  

4. Penggemar arak (khamr, pemabuk).  

5. Pemfitnah (tukang fitnah) dan adu-domba.  

6. Penjahat (pelacur).  

7. Pemakan harta anak yatim.  

8. Pemalas dan melalaikan salatnya.  

9. Orang yang tidak mau mengeluarkan (membayar) zakatnya.  

10. Ahli berkhayal (panjang angan-angannya).  

 

Al Kisah, pada zaman Bani Israil, ada seorang 'Abid, bernama Barshisha dan sangat 

mustajab doanya, masyarakat sekitarnya banyak yang minta tolong kepadanya, dan 

setiap orang sakit dibawa kepadanya, pasti sembuh.  

 

Lalu Iblis menawarkan kepada pasukannya (yaitu seran-setan), siapa yang bisa 

menaklukan orang ini, sebab  dia berbahaya bagi mereka. Di antara mereka Ifritlah 

yang mendaftarkan pertama kali, ia pergi menggoda seorang putri raja yang sangat 

cantik, dan dibuatnya seperti orang gila (sakit ingatan). Maka raja itu bingung, dan 

ikhtiar dilakukan dengan berbagai cara, namun  belum juga sembuh. Pada saat 

semacam itu datanglah setan (menjelma manusia), katanya memberi petunjuk: "Jika 

putrimu ingin segera sembuh, coba bawalah ke rumah Barshisha, pasti cepat sembuh. 

Lalu dibawalah putri itu ke rumahnya, dan sesudah  didoakan oleh Barshis, langsung 

sembuh, namun  sesudah  dibawa pulang kambuh (kumat) lagi penyakitnya. Dan setan 

menyarankan agar disuruh saja mondok di rumah Barsish pasti putrinya akan benar-

benar sembuh. Dibawalah putri raja tersebut untuk mondok beberapa hari di rumah 

Rahib Barshis itu. Ja puasa terus setiap hari dan salat di malam harinya, sampai putri 

raja tersebut tidak begitu diperhatikan. namun  setiap akan makan putri itu 

dipermainkan dan dibuka auratnya oleh setan di hadapan Barshisha, dan setiap itu 

pula Rahib Barshisha memalingkan pandangannya. Setan tidak henti-hentinya 

 

602 Tanbih al-Ghafiln 

membangkitkan nafsu birahinya, sehingga pada suatu saat Barshih dapat melihat 

wajah ayu dari kecantikan wajah putri tersebut, dan tiada seorang wanitapun yang 

membandingi kecantikannya. Hingga tertariklah ia kepada putri tersebut dan akhirnya 

menjadi hamil.  

 

Sesudah hamil Barshisha mulai bingung, dan setan membisikkan kepadanya: "Kau 

tidak akan selamat dari hukuman ayahnya (raja tersebut), kecuali jika segera 

membunuhnya lalu ditanam di biaramu ini, selanjutnya kau memberitahu raja, bahwa: 

"Putrinya sudah mati, dan sudah dikubur, pasti mereka percaya kepadamu. Tidak 

lama kemudian datanglah petugas kerajaan menanyakan putri rajanya, dan ia 

menjawab bahwa: Putrinya sudah mati. Mereka percaya dan pulang ke istana. namun  

setan menyerupai manusia, memberitahukan bahwa: "Sebetulnya putri raja itu 

diperkosa oleh Rahib Barshisha sendiri hingga hamil, dan sebab  ia takut dihukum, 

maka putri dibunuh dan dikubur. sesudah  diberitahu, raja berangkat sendiri ke rumah 

Barshisha, menggali mayat putrinya, ternyata benar putrinya mati terbunuh, dan 

Barshisha ditangkap kemudian dihukum gantung. Dan saat ia berada di tiang 

gantungan, setan berkata: ” Yang mendalangi petualangan ini yaitu  aku, dan 

sekarang tiada yang dapat menolongmu kecuali aku, usahaku akan meyakinkan 

mereka, bahwa: "Yang membunuh bukanlah kamu, pasti mereka percaya padaku, tapi 

dengan catatan kamu bersujud kepadaku 1x. Jawabnya: "Mana bisa aku sujud, dalam 

keadaan demikian. Kata setan:  

 

”Cukup memberi isyarat saja (dengan menganggukkan kepala). Dan sesudah 

dilaksanakan perintah setan (ia sujud pada setan), katanya: ”Aku tidak mau tahu 

urusanmu, aku cuci tangan darimu. Firman Allah:  

 

Artinya:  

”Misalnya ketidak jujuran (tidak bertanggungjawabnya) seperti: "Tipu daya setan 

menyuruh manusia agar kafir, dan sesudah manusia itu kafir, maka dengan liciknya 

ia berkata: "Aku cuci tangan dari (perbuatan)mu itu. aku sangat takut kapuda Alah 

Penguasa alam. "Lalu akibatnya keduanya masuk neraka, kekal di dalamnya, itulah 

balasan orang yang zalim ”. (Hasvr 16-17)  

 

 

603 Tanbih al-Ghafiln 

Nasihat Al Faqih: "Ada 4 musuh manusia, yang setiapnya menuntut perjuangan yang 

gigih, yaitu:  

 

1. Harta dunia, ia merayu dan membujuk, Firman Allah:  

 

Artinya:  

”Kehidupan dunia, semata hanyalah hiburan yang membujuk”.  

 

Dan ayat:  

 

Artinya:  

”Lalu janganluh kau tertipu oleh kehidupan dunia (yakni Jangan kau anggup kekal).  

 

Dan kau jangan mudah terpengaruh oleh apapun yang menyimpang dari jalan Allah.  

 

2. Hawa nafsumu sendiri, yaitu  musuh terkuat yang sangat membahayakan.  

3. Setan yang kau tidak bisa melihatnya.  

4. Setan berupa manusia, dan ini lebih jahat daripada setan jin, sebab  setan jin hanya 

berbisik, namun  setan manusia dengan ucapan nyata, harta kekayaan nyata, dan 

penganiayaan (pemerkosaan) nyata, yang selalu menyimpangkan (membelokkan) 

kamu dari taat (beribadat) dan beramal baik.  

 

Dari Syaddad Aus, Rasulullah  bersabda: "Orang yang akalnya sempurna, yaitu: 

"Yang dapat memperhitungkan nasibnya sendiri, mempersiapkan diri (bekal matang) 

demi menghadapi hal-hal yang akan terjadi sesudah mati.”  

 

Sedangkan orang yang selalu menuruti hawa nafsunya, dan berharap ampunan dari 

Allah tanpa beramal, berarti membuktikan otaknya goblok.  

 

Kata Nabi Isa putra Maryam: "Bukanlah sesuatu yang dianggap mengherankan, jika 

ada orang binasa, kenapa sampai terjadi, namun  yang dianggap mengherankan yaitu  

orang yang selamat, bagaimana ia sampai berhasil (menyelamatkan diri).  

 

 

604 Tanbih al-Ghafiln 

sebab  surga yaitu  diliputi (dengan penuh) kesulitan, sedangkan neraka diliputi 

(dipenuhi) dengan sahwat dan kegembiraan (kesenangan). Dan bagi setiap orang 

didampingi oleh setan yang membisik-bisikan dan merayu-rayu, juga malaikat yang 

selalu memperingatkan (melarang dan mencegah berbuat buruk). Maka dalam hal ini 

terserah pada hawa nafsunya (dapat tidaknya dikendalikan), jika mampu 

mengendalikannya, berarti baik dan taat, namun  jika tidak berarti buruk dan maksiat”.  

 

WALLAAHU ALAM  

  

 

605 Tanbih al-Ghafiln 

  

 

606 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 91  

Tentang Rela Menerima Keputusan Allah  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun Mahran: Umar Abdul Aziz 

mengharap kedatanganku setiap bulan 2x, pada suatu hari saat  aku akan memasuki 

rumahnya, ia melihat aku dari lotengnya, tidak lama kemudian ia turun dan 

mempersilahkan aku masuk (sebelum sampai di muka pintunya). sesudah  aku masuk 

dan duduk bersama, dia menanyakan tentang para gubernur, para Walikota, para 

polisi, para petugas penjara dan tentang perkembangan (syiar) agama, hingga sampai 

pada urusan pribadiku, Dan aku sempat bertanya, saat  aku akan bangun dari tempat 

duduk: ”Hai Amirul mukminin: "Dari setengah keluargamu apakah tidak ada yang 

mampu mewakili urusan ini, dan memenuhi kebutuhanmu? Jawabnya: "Hai Maimun, 

cukuplah bagimu (dari dunia ini) apa yang dapat mengantarkan kamu ke tujuan, 

sekarang di sini, kelak di tempat lain, lalu aku keluar meninggalkannya.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Qatadah, saat  menjelaskan ayat: 

 

Artinya:  

"saat  diberitakan kepada mereka (akan) memperoleh putri. lalu ia bermuram 

wajahnya, sambil menahan amarah”. (Nahl 58)  

 

Qatadah berkata: "Allah mengungkapkan kepada kami, tentang kejahatan hati orang 

musyrik, berbeda dengan orang mukmin yang selalu rela menerima pemberian Allah, 

bahkan meyakinkan bahwa: ”Allah memilihkan yang lebih baik, daripada memilih 

sendiri. Dan pemberian Allah kepada manusia (sekalipun manusia menganggapnya 

buruk), pada dasarnya lebih baik daripada pilihan manusia itu sendiri, dan begitu pula 

sebaliknya. Dari itu bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah rida, puas menerima 

keputusan (hukum) Allah bagi diri dan keluarganya.  

 

Hal ini berdasarkan Firman Allah:  

 

Artinya:  

 

607 Tanbih al-Ghafiln 

"Kemungkinan kamu benci pada sesuatu padahal itu lebih baik bagimu, dan 

sebaliknya kemungkinan kamu mencintainya, padahal itu berbahaya bagimu, Allah 

Mengetahui dengan pusti sedangkan kumu tidak tahu sama sekali”.  

 

Allah tahu pasti, apa yang akan menimpa diri manusia dan akibatnya, yang tidak 

mudah pikiran seseorang mampu menjangkaunya, akibat kedangkalan dan 

keterbatasan kemampuannya. Allah Mengetahui secara pasti, tentang kebaikan dan 

kepentingan manusia di dunia, tentang kebutuhan agama dan akhirat bagi mereka. 

Padahal pengetahuan manusia, semata hanyalah perkiraan yang kurang tepat, dari 

itu tidak layak manusia menolak (tidak rela) keputusan Allah, padahal Dia Mengasihi 

siapa saja dari manusia yang rela menerima keputusan (hukum)Nya.  

 

Tempat tinggal manusia, menurut seorang bijak, ada 4, yaitu: Dunia, Kubur, Mahsyar 

dan tempat kekal surga atau neraka (akhirat).  

 

Hidup di dunia ini (umurnya), tidak jauh berbeda dengan "Orang haji yang datang 

senja hari di Arafah sebab  sangat singkatnya waktu, barang-barang bawaan tiada 

berkesempatan dibongkar, sebab  segera diberangkatkan. Sedangkan tinggal di 

kubur, tidak bedanya dengan keharusan bermalam (untuk istirahat) diwaktu ibadat 

haji. Dan hidup di Mahsyar, yaitu  seperti: "Jamaah haji turun ke Mekkah (merupakan 

pertemuan akhir), dan sesudah itu mereka pulang ke tempat masingmasing, yaitu ada 

yang ke surga atau neraka.  

 

Lima pertanyaan di bawah ini, jawabannya sudah disepakati oleh 700 "Alim Ulama, 

sesudah  diadakan observasi oleh Syaqiq Ibrahim, yaitu:  

 

1. Pikiran yang sehat (sempurna) itu dimiliki oleh manusia yang bagaimana? 

Jawabnya: "Manusia yang tidak mencintai dunia.  

2. Sampai sejauh mana orang disebut "Cendekiawan”? Jawabnya: "Manusia yang 

tidak sampai tertipu oleh (kesenangan) dunia.  

3. Sampai sejauh mana pula orang dianggap kaya? Jawabnya: "Manusia yang 

menerima (rela) atas pemberian Allah (rela menerima keputusanNya).  

4, Sampai sejauh mana orang dianggap mengerti tentang agama? Jawabnya: 

"Manusia yang tidak ingin berlebih-lebihan”.  

 

608 Tanbih al-Ghafiln 

5, Siapa manusia yang disebut kikir? Jawabnya: "Yaitu: "Manusia yang enggan 

membayar hak Allah dalam hartanya (menolak memberikan zakat hartanya).  

 

Marah Allah akan menimpa kepada 3 macam manusia, yaitu:  

 

1. saat  meringankan kewajiban (melupakannya).  

2. Manusia yang tidak rela pada keputusanNya.  

3. Manusia yang marah-marah kepada Allah, sebab  doanya tidak segera dikabulkan.  

 

Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Bagi pencuri (pria-wanita), hendaklah diputus tangunnya (keduanya )”.  

 

Para ahli fikih dalam penjelasannya ayat diatas: "Orang yang mencuri sebanyak 10 

dirham, dipotong tangannya. Hal ini tidak berarti: "Nilai tangan itu disamakan dengan 

uang 10 dirham, bukan, akan namun  t