Rabu, 12 Februari 2025

hipnotis 1

 


 


"

"Anda ingin belajar Hipnosis? Saya ucapkan selamat! Anda tiba di tempat yang 

tepat. Silakan rilekskan pikiran dan tubuh Anda, percaya pada saya dan katakan 

pada diri Anda bahwa inilah yang Anda cari. Dengarkan sugesti saya, saat ini Anda 

telah menemukan informasi yang tepat untuk mengubah hidup Anda.. Take action 

sekarang juga.. Ambil HP Anda, Hubungi Bapak Rezky Daniel di nomor 

085711449047. Ketika beliau menjawab, maka dengan antusias Anda langsung 

mendaftarkan diri Anda dalam pelatihan hipnosis yang diadakan oleh beliau. Anda 

akan mendapati bahwa beliau orang yang luar biasa, sangat informatif, sangat 

kooperatif, dan tentunya SMART.. Anda mendapatkan teman belajar yang luar biasa 

yang membuat anda sangat antusias. Ketika Anda mengikuti pelatihan, Anda 

merasakan suasana gembira, antusias, penuh perhatian. Ketika Anda telah selesai 

pelatihan, Anda telah mendapati diri Anda menjadi Master Hipnotis." 

(Noris - The Trance Walker , Dokter Gigi,  HipnoTerapis) 

 

"Saya sudah belajar Hipnotis dari berbagai tempat, tetapi hanya Master Rezky yang 

dapat menyampaikannya dengan inspiratif dan applicable. Hal yang membedakan 

dengan trainer lain adalah Pak Rezky Daniel tahu bagaimana 

menggunakan Hipnotis dalam kehidupan dan dunia kerja" 

(Sulung,  Pegawai Direktorat Jenderal Pajak) 

 

 

Belajar Hipnosis, Perlu Ga Sih?? 

 

Berbicara mengenai Hipnosis, sepertinya masih menjadi hal yang kontroversial di 

kebanyakan masyarakat. Banyak yang mengatakan Hipnosis itu adalah sesuatu hal 

yang mistis, bohongan belaka, membuat pikiran kita dikendalikan si hipnotis, dan 

sejenisnya. Hal ini semakin diperkuat dengan pertunjukan Hipnosis di televisi yang 

seakan-akan menunjukkan setiap orang yang dihipnosis akan dipermalukan di 

depan banyak orang. Yah, benar.. Hipnosis seperti terliihat menjadi sesuatu negatif. 

Belum lagi ditambah maraknya kejahatan berkedok hipnosis.  

 

Seperti pengalaman yang sering saya alami, ketika seseorang mengetahui bahwa 

saya bisa melakukan hipnosis, beberapa dari mereka seperti menghindar, atau takut 

jika berada di dekat saya. Satu orang berpendapat bahwa mereka takut suatu waktu, 

saya akan menepuk pundak mereka dan membuat mereka menjadi tidak sadar... 

Wuiih... Enak banget donk saya... 

 

Jadi Penting Ga sih belajar Hipnosis..?? Yah Ga Perlu.... 

Eitss.. Tunggu Dulu... Maksud saya adalah itu menjadi tidak perlu jika anda hanya 

melihat dari sisi yang di atas saja, menerima begitu saja tanpa mencari tahu 

bagaimana hal-hal di atas bisa terjadi. Untuk mendapatkan pemahaman hal 

mendasar ini, makanya saya menuliskan E-Book ini yang berjudul "Bongkar 

Rahasia Menjadi Master Hipnotis." 

 

Untuk memberi pemahaman apakah hipnosis itu perlu dipelajari atau enggak, 

mungkin mari kita sejenak merenungkan beberapa kejadian berikut ini yang mungkin 

saja pernah anda lihat bahkan alami. 

1. Anda sudah memberikan semangat dan motivasi kepada diri anda agar 

menjadi lebih rajin bekerja atau belajar, tapi tetap saja anda malas dan malas 

melulu.. Tahu Kenapa Hal ini  bisa terjadi?? 

2. Anda memiliki seorang anak, tetapi susah banget untuk diajarin, bahkan 

banyak dari anak kita yang tidak menghormati orang tuanya. Tahu Kenapa 

Hal itu bisa terjadi?? 


3. Anda seorang sales, tetapi anda bingung, kenapa kata-kata saya atau cara 

saya menawarkan tidak membuat orang lain tertarik membeli produk saya. 

Tahu Kenapa Hal itu bisa terjadi?? 

4. Anda memiliki kebiasaan merokok, pengen banget berhenti, tapi kenapa sulit 

banget untuk berhenti. Tahu Kenapa? 

5. Anda memiliki ketakutan untuk berbicara di depan umum. Padahal anda 

sudah menguasai topik yang akan dibahas, tetapi saat di depan umum, kaki 

dan tangan tidak bisa berhenti gemetaran, dan pikiran tiba-tiba blank. Tahu 

Kenapa bisa terjadi? 

6. Anda heran melihat teman anda mengapa bisa berani berdiri di dekat cacing, 

padahal anda melihatnya saja dari kejauhan sudah membuat merinding dan 

ketakutan. Tahu Kenapa Hal itu bisa terjadi? 

7. Anda memiliki kebencian dengan seseorang, atau ingin melupakan 

seseorang, tapi mengapa semakin berusaha dilupakan, ingatan-ingatan 

ini  semakin teringat.. Tahu Kenapa? 

Itu masih sebagian, Masih banyak yang lainnya. 

 

Tahu Kenapa? Jawaban cuma satu.. Itu semua disebabkan oleh Program yang ada 

di dalam Pikiran Bawah Sadar. Kita harus memahami konsep berpikir, khususnya 

cara kerja pikiran bawah sadar.. Apakah Anda tahu bahwa Pikiran Bawah Sadar 

memiliki pengaruh 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Pikiran Bawah Sadar 

memiliki pengaruh 88-90% di kehidupan kita dibandingkan dengan pikiran sadar 

yang cuma menyumbang pengaruh sekitar 10-12% saja. 

 

Apa Itu Pikiran Bawah Sadar?? 

Konsep Pikiran Bawah Sadar akan banyak saya jelaskan di dalam training saya dan 

untuk konsep awalnya saya akan memberikan penjelasan sederhana dengan contoh 

berikut ini. 

 

Pernah Berjalan kaki tentunya kan? Nah saat berjalan kaki, siapa yang dari antara 

kita yang masih memikirkan yang dilangkahkan duluan itu kaki kiri atau kanan. Trus 

berapa centimeter langkah kaki yang harus saya lakukan. Apakah anda 

melakukannya?? Tentu Saja tidak. Itu semua seperti cara kerja otomatis di pikiran 


 

kita, tanpa kita sadari sepenuhnya. Hal ini terjadi karena adanya proses 

pembelajaran atau informasi yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang bersifat 

otomatis bagi diri kita. 

 

Untuk memudahkan prosesnya, lihat cara kita belajar mengendarai sepeda, motor 

ataupun mobil (atau pesawat bagi anda yang pernah mengendarainya). Pada saat 

percobaan pertama, bagaimana rasanya? tentu saja, takut jatuh, takut salah, grogi, 

suka panik (rem mana, gas mana, kopling mana, dll). Itu semua disebut dengan 

yang namanya informasi atau pembelajaran. Kemudian kita melakukannya berulang-

ulang atau disebut dengan repetisi, nah pembelajaran berulang-ulang (kadang 

membuat jatuh, sakit, luka, dsb) membuat kita semakin mahir mengendarainya. 

Setelah Mahir? tentu saja anda seperti tidak berpikir keras lagi. Yah mirip 

bagaimana anda berjalan. Bagaimana anda berjalan dan bagaimana anda bisa 

mengendarai motor atau mobil merupakan suatu pembelajaran dari level conscious 

(sadar) menuju sub-conscious (bawah sadar). Jika anda sudah bisa melakukannya 

secara otomatis, seolah-olah tanpa dipikirkan sama sekali, artinya, anda telah 

melakukan kegiatan ini  dengan menggunakan pikiran bawah sadar anda. 

 

Trus Hubungannya dengan Hipnosis?? 

Hipnosis adalah Cara mempercepatnya atau Akselerasinya. Bahkan bisa dibilang 

hipnosis adalah suatu cara untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar serta 

mempengaruhinya dengan cepat. 

 

Sebagai perbandingan, Jika anda kecanduan merokok, anda bisa saja berhenti 

merokok, tapi anda mungkin akan melakukan penyiksaan batin (seperti menahan-

nahan diri/selera), dan berusaha terbiasa olehnya. Lihat berapa lama yang anda 

butuhkan? mungkin satu bulan bahkan bisa jadi tiga bulan.. Yang Parahnya, gagal 

melulu. 

 

Tapi dengan Hipnosis (Kita kenal dengan istilah Hipnoterapi jika dimanfaatkan untuk 

tujuan terapi), Anda mungkin membutuhkan waktu 1-6x sesi. Dimana 1 kali sesi 

biasanya 1-2 jam. Wow!! Kok Bisa?? Tentu Saja Bisa. Karena dengan Belajar 

Hipnosis, Anda tahu bagaimana cara kerja pikiran bawah sadar, dan anda diberikan 

kesempatan dan kemampuan untuk mengendalikannya. 


 

 

Dr. James Esdaile bahkan pernah menggunakan Hipnosis untuk keperluan anastesi 

atau membuat hilangnya rasa sakit. Untuk apa? Beliau menggunakan untuk tujuan 

operasi (membedah). Beneran tidak terasa sakit sama sekali? Betul.. dan itu semua 

dapat dilakukan jika kita bisa mengakses pikiran bawah sadar dan mengkondisikan 

pikiran bawah sadar sesuai dengan keperluan kita. 

 

Nah, Tentunya masih banyak lagi manfaat jika anda belajar Hipnosis atau 

Hipnoterapi..  

Berikut ini adalah beberapa contoh Aplikasinya : 

 

# HypnoSport : 

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Olahraga 

 

# HypnoSlimming : 

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Diet 

 

# HypnoTeaching : 

Aplikasi Hipnosis untuk Mengajar 

 

# HypnoSelling : 

Aplikasi Hipnosis untuk Penjualan 

 

# HypnoAnastesi :  

Aplikasi Hipnosis untuk Menghilangkan Rasa Sakit 

 

# HypnoBirthing :  

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Ibu Hamil dan Melahirkan dengan Nyaman 

 

# HypnoParenting : 

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Mendidik Anak 

 

# HypnoLearning : 

Aplikasi Hipnosis untuk Belajar (Menghapal Cepat) 


 

 

# HypnoBeauty : 

Aplikasi Hipnosis untuk Kecantikan 

 

# HypnoMotivation : 

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Motivasi 

 

# StageHypnosis : 

Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Entertainment (Pertunjukan Hipnosis di televisi 

atau di panggung) 

 

Dapat anda lihat? Pertunjukan Hipnosis yang anda lihat di televisi hanya salah satu 

dari aplikasi dari hipnosis. Tentunya, Itu semua dilakukan sesuai dengan konteksnya 

masing-masing. 

 

Jadi, Sudah Siap Untuk Belajar Hipnosis?? 

 

 

Tanya-Jawab Seputar Hipnotis! 

 

Jika di artikel  yang lain biasanya akan dipaparkan teori-teori terlebih dahulu, di e-book 

ini, saya telah design dengan metode tanya jawab, yang ternyata terbukti dapat 

membuat seseorang dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat. Mulailah 

membaca dari pertanyaan pertama hingga akhir karena pertanyaan berikutnya 

sering berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya. 

 

Apa itu Hipnosis? 

Menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division, "Hypnosis is the by-

pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment 

of acceptable selective thinking." atau hipnosis adalah penembusan faktor kritis 

pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran selektif (sugesti). 

 

 

Apakah Hipnosis itu sama dengan Hipnotis? 

Terkait permasalahan istilah, hal ini juga sering menjadi perdebatan bagi banyak 

pakar hipnoterapi mengenai hipnosis dan hipnotis. Jika menurut pandangan saya, 

lebih baik kita memahaminya berdasarkan asal katanya dimana Hipnotis berasal dari 

kata Hypnotist, sedangkan Hipnosis berasal dari kata Hypnosis. Akhiran dari 

Hypnotist adalah “ist” yang menunjukkan “person” atau seseorang, sedangkan 

Hypnosis memiliki akhiran “is” yang berarti “proses”. Dengan demikian Hipnotis 

adalah orang yang melakukan hipnosis. Meskipun begitu, dalam praktek di dunia 

hipnoterapi, kita akan sesuaikan dengan kenyamanan klien itu sendiri, jika dia tetap 

menginginkan hipnotis itu adalah prosesnya, maka kita bisa mengakali personnya 

menjadi ahli hipnotis atau master hipnotis, atau istilah lainnya. 

 

 

Mengapat Tidak ada Kata “Tidur” dalam Definisi Hipnosis? 

Nah, ini yang sering disalah artikan oleh banyak orang awam terkait hipnosis, ada 

dua hal yang perlu digarisbawahi, yaitu: Seseorang memasuki hipnosis tidak 

berarti tidur, dan untuk menghipnosis orang lain tidak harus membuat tidur. 


 

Boleh Lebih diperjelas maksudnya Hipnosis bukan Tidur? 

Hipnotis adalah perpaduan dari ilmu psikologi dan komunikasi yang mempelajari  

pengaruh sugesti terhadap pikiran bawah sadar manusia. Dalam literatur barat, 

hipnotis disebut “hypnosis” atau “hypnotism” yang berasal kata “hypnos”, nama 

dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno. Dulu ilmu hipnotis tidak ada namanya, 

sampai pada tahun 1940-an seorang dokter inggris, James Braid, memberi nama 

“hypnotism” karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun 

akhirnya James Braid menyadari  bahwa  kondisi  trance  tidak  sama  dengan  

tidur. Seorang  yang mengalami trance masih sadar dan masih mendengar seperti 

biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika seseorang tidur. Untuk itu, James Braid 

mencoba mengganti nama hypnosis menjadi monoideaism yang artinya suatu 

kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga mengabaikan 

sekitarnya. Namun karena nama hypnosis terlanjur populer, maka istilah 

monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism 

adalah nama yang kurang tepat untuk ilmu ini. 

 

 

Apa sih yang dimaksud Trance? 

Jika anda menggunakan kamus bahasa inggris – indonesia, anda akan 

mendapatkan arti trance adalah “kesurupan” atau “keadaan tidak sadarkan diri”. 

Sebenarnya arti ini  tidak tepat karena trance sebenarnya suatu kondisi 

alamiah/natural yang sering kita alami sehari-hari, seperti kita menangis saat 

menonton film yang menyedihkan, kita ketakutan saat melewati kuburan di tengah 

malam, bahkan saat kita tidak menyadari kecepatan kita terus naik saat melaju di 

jalan tol yang sepi lalu kaget saat mengetahui kecepatan kita sudah mendekati 

130km/jam!. Jadi dapat disimpulkan trance adalah fenomena yang terjadi karena 

pengaruh pikiran bawah sadar (kesurupan adalah salah satunya saja). 

 

 

Berarti Hipnosis sebenarnya ilmiah donk? 

IYA. hipnosis adalah ilmu pengetahuan ilmiah walaupun terlihat misterius bagi orang 

yang belum mengenalnya. Seorang hipnotis (orang yang melakukan hipnosis) tidak 

memakai kekuatan supranatural, gaib, mistik, atau bantuan makhluk halus. hipnotis 

menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-

 

teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnotis adalah komunikasi. Saya 

hanya bisa  menghipnotis  Anda  jika  Anda  memahami bahasa yang saya gunakan. 

Saya tidak bisa menghipnotis orang Inggris dengan Bahasa Indonesia, kecuali orang 

Inggris itu paham Bahasa Indonesia. 

 

 

Seperti apa sih kondisi Hipnosis itu? 

Banyak orang yang belum tahu hipnosis, menganggap bahwa kondisi hipnosis itu 

sama dengan tidur atau pingsan. Sebenarnya, kondisi hipnosis (dalam hal ini sleep 

trance) adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai relaksasi tubuh 

seperti ketika Anda merilekskan tubuh Anda menuju tidur di malam hari. Ketika Anda 

dihipnosis,  Anda  akan  merasakan  seluruh  tubuh  rileks,  pikiran  fokus, perasaan 

damai, dan Anda tetap bisa mendengar suara di sekitar Anda. 

 

 

Apakah Hipnosis dapat digunakan untuk menguasai atau mengendalikan 

Pikiran Orang Lain? 

TIDAK. Misalkan saya menghipnosis Anda, meskipun Anda berada dalam kondisi 

hipnosis, bukan berarti Anda akan melaksanakan semua perintah saya. Pikiran 

bawah  sadar  tetap  melindungi  Anda  dari  sugesti  yang merugikan dan 

melanggar keyakinan yang Anda anut. Misalnya, saya memerintahkan Anda untuk 

memotong jari Anda sendiri atau meludahi kitab suci agama Anda, maka Anda pasti 

menolak, bahkan Anda  langsung terbangun dari hipnosis. Jika saya menghipnotis 

Anda, bukan berarti saya menguasai pikiran Anda. Memang benar sugesti akan 

sangat kuat pengaruhnya pada pikiran Anda, tetapi hanya sugesti yang tidak 

merugikan dan tidak melanggar keyakinan Anda saja yang dapat diterima. 

 

 

Apakah Hipnosis dapat digunakan untuk kejahatan? 

Sebenarnya ada dua cara berpikir mengenai hipnosis untuk kejahatan ini. 

Jawaban 1 : 

TIDAK. Hasil penelitian oleh para pakar hipnosis menyatakan bahwa hipnosis tidak 

bisa digunakan untuk kejahatan. Aksi kejahatan yang sering diberitakan sebagai 

“kejahatan hipnotis” sebenarnya tidak menggunakan hipnosis. Media masa dan 


 

masyarakat menyebut-nya sebagai hipnosis karena mereka belum tahu hipnosis 

yang sebenarnya. Biasanya, aksi-aksi kejahatan yang diberitakan sebagai 

“kejahatan hipnotis itu” tidak lain hanya penipuan atau perampasan yang 

menggunakan obat tidur / obat bius. 

 

Jawaban 2 : 

BISA. Hipnosis pada dasarnya adalah Ilmu Netral. Artinya Positif atau Negatifnya 

Ilmu ini tergantung kepada tujuan yang mengunakanya. Hal ini dapat dianalogikan 

dengan sebuah pisau. Sebuah Pisau jika ditujukan untuk hal-hal positif seperti 

memotong buah atau sayur maka menghasilkan tujuan yang baik, tapi jika 

digunakan untuk memotong leher orang lain, atau membunuh berarti digunakan 

sebagai kejahatan. Seperti itu jugalah Ilmu hipnotis, bisa positif atau negatif 

tergantung tunjuan penggunaannya. Saya pribadi lebih memilih bahwa penjahat 

yang melakukan kejahatan ini  sebenarnya telah menggunakan teknik-teknik 

komunikasi sugestif meskipun tidak tahu teorinya atau tidak menyadari bahwa yang 

dilakukannya adalah hipnosis. 

 

 

Apakah Syarat seseorang bisa masuk dalam kondisi hipnosis? 

Banyak orang menganggap bahwa orang yang bisa dihipnosis adalah orang yang  

bodoh  atau  lemah  pikirannya.  Ini  adalah  anggapan  yang  salah. Faktanya, 

seseorang hanya  bisa  dihipnotis jika   orang  ini  cukup cerdas, mampu 

berkonsentrasi dan bisa berimajinasi. Hipnosis tidak bisa diterapkan kepada orang 

gila, idiot, orang tuli, atau anak kecil yang belum bisa berkomunikasi dua arah. 

Semakin cerdas seseorang sebenarnya semakin besar peluangnya untuk masuk 

dalam kondisi hipnosis. Jadi, jangan gembira kalau Anda merasa tidak akan bisa 

dihipnosis. Selain itu kesediaan seseorang juga ikut andil dalam keberhasilan dalam 

praktek hipnosis. Jika seseorang menolak dirinya untuk dihipnosis, maka orang 

ini  tidak dapat dihipnosis. 

 

 

Apakah Hipnosis bisa digunakan dengan memaksa orang lain? 

Hipnosis tidak bisa terjadi karena paksaan. Seseorang hanya bisa terhipnosis 

jika  dia mau mengikuti perintah sang ahli hipnotis. Hipnosis adalah teknik 

 

persuasi atau seni berkomunikasi untuk membujuk seseorang melakukan apa yang 

kita sugestikan. Jika Anda memperhatikan pertunjukan hipnosis di Televisi, 

seseorang yang akan dihipnosis  adalah orang yang bersedia dihipnosis dan 

bersedia tampil dalam acara Televisi. Mereka (orang yang dihipnosis)  tahu  kalau  

akan  dihipnosis  dan  tahu  dirinya  sedang  disorot kamera. Dari awal mereka 

sudah bersedia mengikuti perintah sang ahli hipnotis. Mereka pun sudah tahu bahwa 

mungkin mereka akan “dipermainkan” jika  mereka mau dihipnotis. Namun 

karena mereka ingin masuk Televisi atau karena ingin mencoba rasanya dihipnotis 

atau karena motivasi lainnya (misalnya imbalan uang), maka mereka bersedia 

“dipermainkan”. 

 

 

Secara umum, Apakah sih manfaatnya Hipnosis? 

Hipnosis adalah ilmu untuk “memprogram pikiran bawah sadar”. Manfaat hipnosis 

banyak sekali sampai-sampai saya tidak bisa membatasi apa saja yang bisa atau 

tidak bisa dibantu dengan hipnosis. Hipnosis bisa berperan dalam segala masalah 

yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan. Hipnosis bisa digunakan untuk 

hiburan, mengubah perilaku, menghilangkan kebiasaan buruk, motivasi sukes, 

mengingkatkan kepercayaan diri, mengontrol perasaan, menyembuhkan penyakit, 

mengatasi rasa sakit, memaksimalkan kemampuan otak, dan masih banyak lagi. 

Secara umum, terapi dengan menggunakan hipnosis disebut dengan Hipnoterapi. 

Terapi di sini biasanya menggunakan teknik-teknik terapetik yang dapat memberikan 

hasil yang maksimal dan lebih permanen. 

 

 

Apakah ada Efek Samping dari Hipnosis? 

Hipnosis sangat aman jika  dilakukan oleh orang yang kompeten bidang ini. 

Sama sekali tidak ada efek samping yang merugikan jika  hipnotis ini  sudah 

terlatih dengan baik. Mungkin Anda takut tidak bisa bangun dari hipnosis atau takut 

akan kehilangan ingatan Anda setelah bangun dari kondisi hipnosis. Namun 

faktanya, tidak pernah ada orang yang tidak bisa bangun dari hipnosis atau menjadi 

lupa ingatan karena hipnosis. Sebaliknya, hipnosis memberi efek samping positif 

yaitu meningkatnya konsentrasi orang yang dihipnosis. 


 

Memahami Faktor Kritis dalam Hipnosis 

 

Bab ini akan memberikan 

pemahaman dasar bagi anda 

mengenai Critical Factor atau 

Faktor Kristis dalam Hipnosis 

ataupun Hipnoterapi. Jarang 

sekali artikel  yang membahas 

dengan detail mengenai 

Faktor Kritis, padahal Faktor 

Kritis adalah hal yang vital 

yang perlu dipahami jika ingin mempelajari Hipnosis. 

 

Apa itu Critical Factor? 

Dua Kata "Critical Factor" (Faktor Kritis) atau dalam istilah lain disebut dengan istilah 

Reticular Activating System (RAS) merupakan sebuah istilah yang wajib dipahami 

bagi pembelajar hipnosis. Bahkan dalam mendefinisikan Hipnosis saja, istilah critical 

factor sudah dipakai. 

 

Perhatikan kembali definisi Hipnosis yang telah disinggung di bab 

sebelumnya, "Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind 

followed by the establishment of acceptable selective thinking."  atau hipnosis adalah 

penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran 

selektif (sugesti). 

 

Sederhananya, jika anda ingin menghipnosis orang lain, yang harus anda lakukan 

adalah menembus faktor kritis orang lain. Untuk dapat menembus faktor kritis orang 

lain, tentu saja anda harus tahu apa sih Faktor Kritis ini . 

 

Jika kita membedah sebuah istilah, kita dapat mendapatkan dari pendekatan 

pengertian perkata dimana Faktor Kritis itu berasal dari dua kata, yaitu "Factor" dan 

"Critical". 

 

 

Faktor artinya : hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) 

terjadinya sesuatu. (KBBI version) ; 

Sedangkan dari sumber yang sama (KBBI), Kritis artinya : 

1. Keadaan yg paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha ; atau 

2. Bersifat tidak lekas percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan 

atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan (KBBI version) 

Jadi jika digabungkan, istilah Faktor Kritis adalah : "Hal-Hal yang dapat 

menentukan keberhasilan sesuatu (hipnosis atau sugesti) dengan sifatnya 

yang cenderung melakukan menganalisis atau tidak lekas percaya." 

 

Dari arti di atas, Faktor Kritis sederhananya memiliki fungsi penyaringan atau 

filterisasi dari sesuatu yang diterima, yaitu dengan cara menganalisis atau tidak 

langsung percaya. Caranya? yah tentu saja membandingkan data yang masuk 

dengan data yang sudah dimiliki atau bank memory. 

 

Jadi yang perlu dipahami adalah diperlukan sebuah data awal atau bank 

memory/data. Jika tidak ada bank data, bagaimana mungkin filterisasi bekerja. 

 

Bank Memory (Bank Data/Ingatan) 

Setiap orang yang lahir ke dunia ini, tentunya tidak akan langsung bisa berbicara 

dengan bahasa dengan fasih bukan? 

Bayangkan saja, jika anda baru memiliki seorang anak, kemudian anda berkata, "Ih, 

Lucunya..." , Terus kemudian dia menjawab, "Emangnya gue badut om?" ; Pasti 

Anda akan merinding punya anak seperti itu. hahaha 

 

Yah, Bank Memory harus diisi terlebih dahulu dengan namanya "BELAJAR", Jika 

sudah punya bank Data yang cukup, Si anak akan mulai bisa menganalisis. Saat si 

anak sudah bisa menganalisis, atau berkata, "bukan seperti itu papa.. harusnya 

seperti ini.." , pada saat itu lah Faktor Kritis si anak sudah mulai terbentuk. 

 

Seorang anak akan memulai proses belajar dengan cara meniru. Yah, anak kecil 

memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk meniru atau memodel dunianya. Saat dia 

meniru, dia akan memasukkan semua informasinya ke dalam Pikiran Bawah 

 

Sadarnya secara langsung tanpa mengetahui apakah informasi itu benar atau salah, 

baik atau buruk. 

 

Pada masa-masa selanjutnya, Anak akan meningkatkan pembelajarannya dengan 

mencoba-coba apa yang dilihat, dengar atau rasakan. Saat dia melihat sebuah 

tangga, Anak tidak punya informasi apakah menaiki tangga itu berbahaya atau tidak. 

Saat sebelumnya dia sudah pernah melihat seseorang menaiki tangga itu dan 

berhasil, lalu dia akan mencobanya sendiri. Jika saat menaiki tangga, si anak 

terjatuh dan kesakitan, si anak juga mendapatkan feedback atau pembelajaran 

tentang rasa sakit (Fisik). Saat sang anak melihat papanya bermain laptop sang 

anak akan mendekatinya dan ingin melakukan seperti yang ayahnya lakukan, dan 

jika  sang ayahnya memarahi si anak tanpa penjelasan yang jelas, misalnya 

"Kamu jangan bandal yah.. Jangan ganggu papa, pergi sana.", Si Anak akan belajar 

tentang rasa sakit hati (mental), dan itu semua akan menjadi Bank Memorynya, dan 

bisa jadi hal itu akan mengakibatkan si anak menjadi seseorang yang takut untuk 

mencoba hal-hal baru. Dari situ nantinya si anak akan belajar mengenai Self 

Esteem (Penilaian terhadap diri sendiri), yaitu Takut mencoba Hal baru. Selain 

itu, believe system sang anak juga mulai terbentuk bahwa dia percaya bahwa 

mendekati papanya sedang memakai laptop adalah sebuah tindakan yang 

mengganggu dan bandal. 

 

Dari kasus diatas, sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas pertumbuhan 

dan perkembangan mental Pikiran Bawah Sadar atau Faktor Kritis seorang anak 

adalah orang tua itu sendiri. Dari berbagai kasus terapi yang saya tangani, 80% 

kasus anak terjadi karena faktor orang tuanya sendiri. 

 

Perkembangan Faktor Kritis 

Dengan mendapatkan banyak Pembelajaran dari Pengalaman Empiris baik secara 

visual, pendengaran, kinestetik, olfaktori dam gustatory, seorang anak akan 

bertumbuh dengan Bank Memory yang dianggap cukup disertai dengan Believe 

System dan Self-Esteemnya. Pada masa ini Faktor Kritis sudah berkembang dengan 

baik. 

 

 

Bagi orang ini  Faktor Kritis sebenarnya bekerja dengan tujuan baik, untuk 

menjaga, dan melindungi setiap data yang dianggap, diyakini, dipikirkan, 

dipersepsikan, diasumsikan, atau dirasa benar, yang telah tersimpan di pikiran 

bawah sadar, agar tidak mudah berubah atau diubah karena masuknya informasi 

baru yang berbeda dengan data sebelumnya. 

 

Bayangkan saja jika  Faktor Kritis tidak ada,  Saat Anda dikatakan "Manusia 

Jelek", Anda akan langsung berkata, "Ohiya ya, saya adalah manusia jelek, terima 

kasih." . Atau lebih parah lagi, saat Ada sebuah kemalingan terjadi, kemudian si 

maling berteriak bahwa andalah pelakunya. Jika Anda tidak punya Faktor Kritis, 

Anda akan menjawab, "Oh gitu, jadi saya pencurinya, oke benar sekali." 

 

Seiringnya waktu, Seseorang yang terlalu sering menganalisis sesuatu, hal itu 

sebenarnya sama dengan melatih Faktor Kritis orang ini . Sisi positifnya adalah 

orang ini  akan akan berhati-hati dalam mempercayai sesuatu. Sisi negatifnya, 

jika  orang ini  adalah orang yang memiliki self-esteem yang memiliki ego 

sentris yang tinggi, orang ini  akan menjadi sulit menerima kritikan atau 

masukan, karena orang ini  menganggap bahwa apa yang sudah dilakukan 

adalah sesuatu yang sudah benar (dari hasil analisis bank datanya yang akurat). 

 

Kekuatan faktor kritis dalam melakukan penyaringan informasi yang diijinkan masuk 

ke pikiran bawah sadar ditentukan oleh jumlah data yang sudah ada dan seberapa 

yakin dan percaya seseorang akan kebenaran data ini. Semakin banyak data, 

semakin yakin dan percaya, semakin kuat faktor kritis bekerja melakukan 

penyaringan informasi. 

 

Saat satu bentuk pikiran atau data diterima atau dianggap benar menurut kita, 

karena sejalan dengan data yang telah ada di pikiran bawah sadar, atau sejalan 

dengan sistem kepercayaan kita, maka ia akan diijinkan melewati faktor kritis dan 

masuk ke pikiran bawah sadar. Di pikiran bawah sadar bentuk pikiran atau data ini 

mulai menstimulasi fungsi-fungsi pikiran bawah sadar yaitu imajinasi, memori, dan 

emosi. 

 

Bila bentuk pikiran atau data yang akan masuk ternyata tidak sejalan atau 


 

bertentangan dengan data yang telah lebih dulu ada dan diterima sebagai 

kebenaran maka data ini akan ditolak sehingga tidak bisa melewati atau menembus 

faktor kritis. 

 

Sebenarnya arti ditolak bukan berarti hilang begitu saja, namun informasi ini  

tetap masuk ke dalam sebuah slot memori khusus sebagai data yang tidak benar/ 

tidak digunakan.  

 

Sedangkan bila data berhasil melewati faktor kritis maka ia akan disimpan di 

segmen memori yang khusus digunakan sebagai bagian dari sistem kepercayaan 

yang memengaruhi dan menentukan cara berpikir, sikap, perilaku, kebiasaan, dan 

hidup kita secara keseluruhan. Data baru ini akan semakin menguatkan kebenaran 

data lama. 

 

Data yang tadinya dianggap salah, dan tidak berhasil melewati faktor kritis, suatu 

saat dapat berpindah ke memori tempat menyimpan data yang dianggap benar bila 

terjadi perubahan pada (sistem) kepercayaan yang menjadi dasar kerja faktor kritis. 

Perubahan ini bisa terjadi karena upaya yang dilakukan oleh klien sendiri atau 

dengan bantuan terapis. 

 

Contoh konkritnya seperti ini. Ada banyak orang yang tidak suka atau merasa tidak 

nyaman dengan hipnosis atau hipnoterapi. Data lama di pikiran bawah sadar mereka 

mengatakan bahwa hipnosis adalah praktik supranatural, menggunakan jin atau 

makhluk halus, tidak ilmiah, dan menggunakan kuasa gelap. Dari mana mereka 

mendapat data ini? Dari informasi yang salah, pemberitaan di media massa, dan 

figur otoritas tertentu. 

 

Apapun yang dilakukan untuk meyakinkan orang ini, dengan kata lain memberi 

sugesti atau data untuk menembus faktor kritisnya, tidak bisa. Data ini ditolak 

dengan sangat kuat oleh faktor kritis. 

 

Namun, saat ia mulai membaca publikasi ilmiah tentang hipnosis dan hipnoterapi 

dan manfaatnya untuk peningkatan kualitas hidup manusia, dan mungkin juga ada 

figur otoritas lain yang memberi informasi bahwa hipnosis dan hipnoterapi sangat 

 

ilmiah dan bermanfaat, maka informasi ini mulai berhasil menembus faktor kritisnya. 

Hingga satu saat ia mendapat pemahaman yang benar. 

 

Saat ia mendapat pemahaman yang benar, terjadi perubahan pada data di pikiran 

bawah sadarnya, apa yang ia tahu, rasa, dan yakini benar tentang hipnosis dan 

hipnoterapi juga berubah. Dan semua informasi yang tadinya tersimpan di segmen 

memori untuk data yang tidak digunakan kini berpindah ke segmen memori untuk 

data yang digunakan. 

 

Kini, bila ada orang yang mengatakan bahwa hipnosis dan hipnoterapi adalah kuasa 

gelap, klenik, tidak ilmiah, dan sebagainya, data-data ini justru ditolak oleh faktor 

kritisnya. Ia akan bersikeras mengatakan hipnosis dan hipnoterapi sangatlah ilmiah, 

baik, bermanfaat, dan adalah salah satu cabang ilmu psikologi. Apalagi bila ia telah 

mengikuti pelatihan hipnosis dan hipnoterapi, berpraktik sebagai hipnoterapis klinis 

yang telah membantu banyak kliennya berubah, berhasil mengatasi masalah, dan 

menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sukses, damai, dan bahagia. Dalam kondisi ini 

tidak ada siapapun yang bisa mengubah keyakinannya mengenai manfaat hipnosis 

dan hipnoterapi.   

 

Inilah proses yang terjadi pada diri seorang yang membenci atau skeptis akan 

sesuatu dan akhirnya menjadi fanatik. 

 

Cara Menembus Faktor Kritis 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menembus faktor kritis 

1. Rileksasi 

Rileksasi merupakan salah satu cara, dan bukan satu-satunya cara untuk 

menembus faktor kritis seseorang. Saat seseorang dalam keadaan rileks, maka 

orang ini  akan merasa nyaman dimana rasa nyaman ini akan 

menimbulkan faktor kritis seseorang cenderung malas dan tidak seaktif ketika 

seseorang dalam keadaan waspada. 

 

 

 

 

2. Fokus 

Fokus memungkinkan seseorang untuk mengamati terhadap satu hal saja 

dan mengabaikan hal lainnya. Saat fokus terhadap diri kita, maka faktor kritis 

akan terbuka, dan sugesti akan lebih mudah masuk ke pikiran bawah sadar. 

 

3. Komunikasi Sugestif 

Faktor kritis pada dasarnya bekerja dengan sifatnya menganalisis, tentu saja 

seorang hipnotis harus dituntut untuk piawai untuk memilih kata-kata yang 

mempengaruhi. Salah satu caranya, adalah membuat kalimat yang 

kemungkinan besar akan sulit untuk ditolak. Berikut ini adalah contoh-contoh 

kalimat sugestif (saat pelatihan, akan disampaikan penjelasan mendetail 

mengenai seluruh teknik-teknik komunikasi yang ada): 

   Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pilihan yang kita putuskan hari ini 

akan mempengaruhi hidup kita di masa depan, karena itu putuskan pilihan 

yang terbaik hari ini. (Pacing – Leading) 

   Tidak jadi masalah jika ada yang tidak puas dengan pendapat saya ini, 

karena saya bukanlah alat pemuas yang bisa memuaskan diri anda. 

(metafora) 

   Steve Jobs pernah berkata bahwa dalam menyajikan materi presentasi 

(keynote) yang berkualitas, pastikan tidak terlalu banyak kata-kata dalam 

sebuah slide, fokus pada gambar dan inti kata-katanya saja. (presuposition) 

 

4. Pengaruh Otoritas 

Sudah menjadi hal yang jelas bahwa seseorang yang memiliki otoritas yang 

lebih tinggi dari kita akan memiliki daya sugesti yang lebih kuat. Kenapa? Faktor 

kritis lebih banyak bekerja dengan menganalisis. Salah satunya dengan cara 

melihat untung-ruginya jika sugesti yang datang harus diterima atau ditolak. 

Bayangkan saja, kalo seorang direktur menyuruh Office Boy (OB) di kantornya 

untuk mengambilkan segelas air putih, maka Faktor Kritis pada diri OB ini  

akan menganalisis, apa dampaknya jika ditolak, apa untungnya jika diterima. 

Yah, simplenya, kalo menolak, maka bisa dimarahi dan bahkan dipecat. So, 

Faktor Kritis akan berkata, lanjutkan!! Maka OB ini  pun akan segera 

melaksanakan perintah bosnya ini . 


 

6 Langkah Tahapan Melakukan Hipnosis 

Jika Anda ingin mempelajari atau mendalami Hipnosis, Pertama-tama Anda harus 

memahami Struktur Dasar atau Tahapan melakukan Hipnosis. Secara Umum Step 

atau Langkah dalam melakukan Hipnosis dapat disederhanakan dengan diagram 

sebagai berikut: 

 

Dari Diagram di atas, kita dapat mengetahui bahwa secara umum, terdapat 6 (enam) 

tahap dalam melakukan hipnosis: 

1. Pre-Induction 

2. Induction 

3. Therapeutic Procedure (Sugesti) 

4. Termination 

5. Post Hypnotic 

6. Normal 


 

1. Pre-Induction  

Pre-Induction merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi & kondisi 

yang bersifat kondusif antara seorang Hypnosis & Client. 

Agar proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya Hypnotist 

harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari Client, antara lain : hal yang 

diminati, hal yang tidak diminati, apa yang diketahui Client terhadap proses 

Hypnosis, dsb. 

Pre-Induction biasanya digunakan untuk melakukan Building Rapport berupa 

percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan 

seorang Hypnotist secara mental terhadap seorang Client dengan tujuan agar klien 

ini  merasa nyaman dan percaya kepada klien sehingga selanjutnya klien akan 

lebih mudah dalam menerima sugesti dari terapis/hipnotis. 

Selain itu, Seorang Hipnotis atau Terapis juga dapat Pre-Induction merupakan 

tahapan yang bersifat kritis. Seringkali kegagalan proses Hypnosis diawali dari 

proses Pre-Induction yang tidak tepat. Oleh karena itu, tidak salah jika dikatakan 

bahwa Pre-Induction adalah Tahapan Terpenting di dalam melakukan Hipnosis. Di 

dalam Workshop yang biasanya saya adakan, Konsep Pre-Induction akan diajarkan 

secara mendalam dengan demontrasi bagaimana melakukan Pre-Induction dengan 

baik dan benar. 

 

2. Induction 

Induction adalah sarana utama untuk membawa seorang untuk berpindah dari 

Conscious Mind ke Sub Conscious Mind. Secara sederhana, Verbal Induction 

adalah suatu rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga 

membawa seorang Client berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind 

(trance). 

Ada banyak sekali teknik induksi di dalam melakukan hipnosis, bahkan jika anda 

sudah betul-betul memahami konsep hipnosis, anda bisa membuat atau 

menciptakan teknik induksi sendiri.  


 

Secara Umum terdapat 2 Jenis Induksi, yaitu: 

a.  Authoritarian Induction: 

yaitu: Bersifat perintah, dan umumnya diterapkan kepada seorang Client yang 

dianggap memiliki kepatuhan tinggi, dan sugestif. Client menaruh respek yang 

tinggi terhadap Hypnotist. Dalam Stage Hypnotist pada umumnya dipergunakan 

teknik ini terhadap Client yang tepat. Dalam literature lain, Jenis Induksi ini dapat 

disebut dengan Shock/Rapid Induction dimana seorang Master Hipnotis dapat 

menghipnosis seorang suyet dalam hitungan menit bahkan detik. Beberapa 

contoh Teknik Authoritarian Induction : Shake-Hand Induction, Body-Rocking 

Induction, Flying Hand Induction, dll. 

b.  Permissive Induction 

Bersifat ajakan atau pemberdayaan (empowerment), dan umumnya diterapkan 

ketika seorang Client dianggap sama tinggi (otoritasnya) dengan seorang 

Hypnotist. Teknik ini sangat dianjurkan dipergunakan dalam Hypnotherapy, dan 

digunakan juga kepada client atau suyet dengan tingkat sugestivitas rendah 

ataupun sedang (medium). Beberapa Contoh Teknik Permissive Induction : 

Dave Elman Induction, Progresive Relaxation, Eye Fixation, Flower 

Method, Seven Plus Minus Two Induction, dll. 

 

Setelah Melakukan Induction, yang harus dilakukan oleh Terapis atau seorang 

Hipnotis adalah melakukan deepening yang bertujuan untuk membimbing client 

memasuki kondisi trance yang lebih dalam. Umumnya saat melakukan induction, 

seorang klien biasanya memasuki trance ringan. Dalam kondisi ini sebenarnya 

seorang klien sudah bisa diberian sugesti. Namun, seringkali seorang terapis 

membutuhkan kondisi trance yang lebih dalam (medium trance atau deep trance) 

untuk kasus-kasus tertentu. Menguasai deepening adalah hal mutlak yang 

diperlukan oleh seorang hipnotis, baik untuk tujuan hiburan (stage hypnosis) atau 

hypnotherapy. 

Depth Level Test merupakan test untuk melihat seberapa jauh kesadaran 

seseorang sudah berpindah dari Conscious Mind ke Sub-Conscious Mind. 


 

Depth Level berbeda-beda untuk setiap orang, dan sangat tergantung dengan : 

kondisi Client, pemahaman Client, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang 

Hypnotist.  

Ada beberapa skala kedalaman yang telah digunakan sebagai dasar literatur di 

dunia international yaitu : 

o Standford Scale. 

o LeCron-Bordeaux. 

o Davis – Husband. 

o Arons Scale. 

Berdasarkan Davis-Husband Scale, maka Depth Level manusia dapat dibagi atas 30 

tingkatan kedalaman yang dapat anda lihat pada diagram di halaman berikutnya.  

Kebutuhan Depth Level juga berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan 

proses Hypnosis. Misalkan : Depth Level untuk Stage Hypnotist sangat berbeda 

dengan Hypnotherapy. 

Secara mudah, Depth Level Test adalah suatu sugesti-sugesti tertentu yang dalam 

kondisi kesadaran penuh cenderung dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk 

akal. Ada banyak sekali cara yang kita lakukan untuk mengetahui seseorang sudah 

berada di dalam level trance tertentu, salah satunya dengan melakukan ideo motor 

response (Tanya jawab dengan Pikiran Bawah Sadar Client dapat dilakukan dengan 

perjanjian gerakan motorik (Ideo Motor)). 

 


Cara membaca diagram di atas adalah sebagai berikut: 

Misalkan seseorang mengalami Negative Visual Hallucinations (Halusinasi Visual 

Negatif) saat klien membuka matanya, klien merasa tidak ada orang di sekitarnya, 

padahal kenyataannya banyak orang disekitarnya. Jika hal itu terjadi maka, klien 

ini  sudah mencapai level 29 dan masuk dalam kategori Deep Trance 

(Somnambulism). 

Intinya, Jika ingin masuk ke level trance semakin dalam, lakukan deepening, dan 

lakukan depth-level test untuk mengetahui klien sudah berada di level berapa saat 

ini. 

 

3. Therapeutic Procedure / Suggestion 

Setelah klien sudah memasuki kondisi kesadaran tertentu (trance), seseorang siap 

diterapi dengan menggunakan sugesti-sugesti tertentu.Sugesti dapat diartikan 

sebagai Suatu rangkaian kata-kata, kalimat yang disampaikan dengan cara tertentu, 

dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang 

mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti ini  ! 

Untuk hal-hal utama dalam Suggestion Therapy, sebaiknya menggunakan aturan 

umum dalam Sugesti, yaitu :  

(1). Positive (Sebutkan apa yang diinginkan, bukan yang dihindari)  

(2). Repetition (Pengulangan)  

(3). Present Tense (hindari kata akan)  

(4). Pribadi  

(5). Tambahkan sentuhan Emosional dan Imajinasi 

(6). Progressive (bertahap), jika diperlukan. 

 

Di dalam Hipnoterapi, terdapat berbagai teknik terapi (Therapeutic Procedure), 

berikut ini beberapa contoh teknik terapi : 

(1) Time Line Therapy 

(2) Ego-State Therapy 


 

(3) Age Regression Therapy 

(4) Desensitization Therapy 

(5) Parts Therapy 

(6) Methapor Therapy 

(7) Circle Excellence Therapy 

(8) Role Model Therapy 

(9) Reframe Therapy 

(10) The Swish 

(11) Anchor 

(12) Chair Therapy 

(13) Object Imagery 

(14) Forgiveness Therapy 

Catatan : Semua Teknik-Teknik di atas dapat anda pelajari secara detail dan praktek 

langsung jika  mengikuti Pelatihan Profesional Hipnoterapi Smart Hypnotist 

Center. 

 

4. Termination 

Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses Hypnosis.  

Konsep dasar Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang 

Client tidak mengalami kejutan psikilogis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.  

Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan 

membuat tubuh seorang Client lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan 

regresi beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali.  

Dalam Stage Hypnosis seringkali konsep Termination sengaja dipercepat, agar 

dapat menghasilkan efek entertaintment. Sedangkan di dalam sesi Hipnoterapi, 

diperlukan teknik termination yang baik sehingga saat bangun, Client tidak 

mengalami pusing, dan hal-hal tidak ekologis lainnya. 

 

 

5. Post Hypnotic 

Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi seorang 

Client walaupun telah disadarkan dari “Tidur Hypnosis” disebut dengan Post 

Hypnotic Suggestion (PHS). 

PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai 

dasar dari Client.  

Dalam Hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena 

merupakan inti dari tujuan Hypnotherapy, dan seorang Hypnotist harus dibekali 

pengetahuan mengenai kejiwaan dan psikosomatis untuk dapat memberikan PHS 

secara benar. PHS yang salah dalam proses Hypnotherapy akan berakibat fatal dan 

dapat menimbulkan traumatik baru. 

 

6. Normal 

Klien sudah dalam keadaan segar dan normal kembali. 

  


 

6 Kesalahan Dalam BUILDING RAPPORT 

 

Sebagai seorang yang ingin 

mempelajari hipnosis dan 

hipnoterapi, keahlian dalam 

melakukan Building Rapport 

adalah satu fondasi Wajib yang 

harus dikuasai untuk memperoleh 

hasil yang diinginkan dalam 

sebuah sesi terapi. 

Dalam prakteknya, Seringkali 

seorang terapis kurang menyadari pentingnya menjalin Building Rapport yang baik 

sehingga seringkali mempengaruhi hasil terapi yang tidak sesuai dengan yang 

diharapkan. Pada bab ini saya akan men-share 6 (Enam) kesalahan Fatal dalam 

melakukan Building Rapport yang bisa menggagalkan Kesuksesan Proses 

Hypnotherapy.  

Rapport sangat penting untuk dipelajari karena "Sebuah hubungan yang erat dan 

harmonis di mana dua orang atau lebih dapat saling mengerti perasaan dan 

ide-ide, dan dapat berkomunikasi dengan baik. " 

Banyak orang mengatakan dengan rapport, segala sesuatu menjadi penting, begitu 

juga sebaliknya tanpa menggunakan rapport tidak sesuatupun dapat dihasilkan (can 

be achieved). Bisa benar, tentu saja bisa tidak. 

Yang harus diketahui sadar atau tidak sadar seringkali terjadi kesalahan dalam 

melakukan rapport dan menurut saya ini bisa jadi fatal bila Anda adalah seorang 

profesional di Dunia Hypnotherapy dan sejenisnya 

Berikut ini adalah 6 (Enam) Kesalahan atau Blunder yang sering dilakukan saat 

melakukan rapport : 

 

 


 #1  

Kesalahan pertama adalah mencoba untuk terlalu "baik" kepada orang-orang. 

Lho, Apa masalahnya? Begini, terkadang orang-orang yang ingin terlihat baik (nice) 

seringkali mengorbankan komunikasi utama yang seharusnya dilakukan yang dapat 

membuat Rapport menjadi rusak. 

Sebagai contoh, mari kita amati kebiasaan yang kurang tepat dilakukan oleh 

seorang guru di sekolah agar (harapannya) terlihat baik (nice) di 'mata' murid-

muridnya. 

Seringkali para guru membiarkan murid-muridnya melakukan apa pun yang mereka 

inginkan. Yang terjadi malah hal ini  membuat para siswa semakin lama 

semakin kehilangan hormat dan pada akhirnya siswa-siswa ini  malah tidak 

memiliki respect lagi ataupun memberikan perhatian kepada guru ini . 

Hasil akhirnya justru menunjukkan harapan untuk menjalin hubungan yang baik dan 

harmonis justru menghasilkan hubungan yang tidak diharapkan (Rapport menjadi 

rusak). 

Mungkin Anda juga sebagai terapis seringkali mengalami hal seperti ini.. Sebagai 

contoh, Anggap saja seorang ibu datang kepada Anda dan menceritakan dengan 

kesalnya bagaimana anaknya di rumah tidak mau  mendengarkan ataupun menuruti 

nasihatnya. 

jika  Anda seorang terapis yang hanya ingin menyenangkan hati Ibu ini , 

mungkin aja Anda bisa jadi menjadi tidak tegas dan memutuskan untuk mendukung 

pernyataan ibu ini  dengan ikut menyalahkan si anak juga. Saat sesi Terapi, Si 

anak disugesti agar menjadi seorang Anak yang penurut, selalu mendengarkan 

nasehat Ibunya... 

 

Tapi apa yang terjadi? 

Bukannya anak ini  berubah, tapi justru si anak menjadi semakin bandal dan 

parah. Setelah ditelusuri ternyata, sebenarnya yang harus diterapi adalah si Ibu, 

karena Si Ibu itu sendiri yang menyebabkan si Anak menjadi seperti sekarang. 

Setelah konsultasi, diketahui ternyata si Ibu tidak pernah memberikan perhatian 


 

kepada si Anak. Sejak kecil diberikan kepada babysitter, si Ibu selalu pulang malam, 

Kesalahan sedikit aja yang dilakukan si Anak, langsung dibalas dengan pukulan dan 

amarah. 

 

Terkadang menjadi kelihatan "nice" bisa dengan cara lain yang bukan berarti harus 

mendukung setiap pernyataan atau keinginan si Ibu. Kita juga harus bisa bersikap 

tegas dan bijak dalam bertindak. 

Mungkin Anda juga memiliki kasus lain seperti ini. 

Jadi, Rapport itu tetap perlu dan wajib dilakukan, dan juga Anda bisa tetap menjadi 

baik (nice)sebatas tidak membuat tujuan dan proses komunikasi yang seharusnya 

diinginkan menjadi rusak. 

 

 #2 

Kesalahan Kedua adalah Mencoba untuk Memaksa terlalu keras. 

Permasalahannya adalah Hal ini akan membuat anda datang sebagai seseorang 

yang sedikit putus asa dan malah memicu trigger "The Law Of Reversed 

Effect" (Hukum Efek Berkebalikan) 

Hukum ini menyatakan "Semakin keras Anda mencoba untuk melakukan sesuatu, 

justru semakin besar juga kemungkinan Anda gagal." 

Sebagai Terapis, Kita harus melakukannya dengan tenang. Tugas Anda adalah 

mengutilisasi dan mengeksplorasi permasalahan Client (Subjek Hypnosis) dari sisi 

Client Anda, bukan sebaliknya dimana Anda malah mencoba merumuskan dan 

mengeksplorasi permasalahannya hanya dari sisi Anda sebagai Terapis. 

Karena itu, jangan heran jika setiap orang bisa saja ditangani dengan pendekatan 

yang berbeda. Bahkan dengan permasalahan yang sama sekalipun, Jika hal itu 

dialami oleh dua Client/orang yang berbeda sifat dan karakter, Bisa saja Anda harus 

menggunakan pendekatan atau Rapport yang berbeda juga. 

Tetaplah aware saat melakukan rapport, tetap rileks dan bekerja dengan tenang 

dalam menjalin rapport dengan baik. 

 


 

 #3 

Kesalahan ini masih terkait dengan sebelumnya. Kesalahan ini adalah menginginkan 

sesuatu dari seseorang yang lain terlalu banyak. 

Anda mungkin pernah memiliki pengalaman berada di toko dan berbicara 

dengan penjual yang sedikit terlalu memaksa. 

Mereka ingin Anda untuk membeli terlalu banyak. Mereka ingin Anda harus 

menyukai Produk mereka. 

Karena mereka bergerak terlalu cepat dan karena mereka menginginkan sesuatu 

dari Anda, Anda mulai mundur. 

Solusinya adalah sesuatu yang dikenal dengan "Fractionating 

Rapport"  atau Fraksionasi/ Memutuskan Hubungan. 

Hal Ini meliputi dengan membangun rapport cukup dalam, lalu kemudian mundur 

sedikit. Kemudian bangun kembali hubungan sedikit lebih dalam lagi, lalu mundur 

lagi. Hal ini seperti teknik "Bermain layangan" atau teknik tarik ulur. 

Dengan cara ini, Anda akan terhindar dan tidak terlihat seperti orang "miskin" dan 

masih mampu membangun rapport secara cepat. 

 

 #4 

Kesalahan # 4 adalah kurangnya minat yang tulus. 

Banyak komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain justru benar-benar 

terjadi pada non-verbal, bahkan pada kondisi bawah sadar (unconcious level). 

Karena itu, sulit untuk berpura-berpura untuk menjadi tertarik saat menjalin Rapport 

dengan orang lain jika Anda memang merasa sangat tidak tertarik terhadap hal itu. 

Jika Anda berpikir "Aku bosan, aku enggak tertarik, aku enggak ingin tahu lebih 

banyak lagi.", orang lain yang menyadari hal ini kemungkinan merespon sinyal anda 

dengan menutup/mengakhiri pembicaraan atau menjadi risih, bahkan merasa tidak 

nyaman lagi sehingga kehilangan interest atau minat untuk meneruskan 

percakapan. 


 

 

Solusinya sangat mudah. 

Cukup memiliki respect yang tinggi dan tanpa syarat untuk orang lain. Tanpa syarat 

artinya kita tulus untuk menghormati orang atau teman komunikasi kita. Kita tidak 

memandang latar belakangnya, atau tingkat ekonominya, dsb. 

Percayalah dengan seperti ini, Rapport Anda akan terjalin lebih maksimal dan sesuai 

dengan harapan Anda karena tidak ada kata "pura-pura" tertarik di sini. 

 

 #5 

Kesalahan kelima adalah : Memainkan peran yang salah dalam melakukan Rapport. 

Ini mungkin kedengarannya sedikit Aneh, tapi ini seringkali menjadi salah satu 

penentu keberhasilan dalam sebuah rapport. 

Ketika dua orang melakukan sebuah interaksi, status adalah suatu hal yang pasti 

terlibat. 

Nah, Banyak orang akan menyamakan statusnya dengan orang lain, tapi banyak 

juga dalam kasus-kasus tertentu seseorang lebih efektif dalam berkomunikasi jika 

menjadikan dirinya status lebih tinggi dan yang lain sebagai status yang lebih 

rendah. 

Ketika Saya berbicara mengenai Status, ini bukan sebuah Value judgement 

(Memberikan Nilai/Harga seseorang), tapi lebih kepada Peran (Role) yang harus 

dimainkan. 

Sebagai Contoh, Rapport antara seorang guru dan seorang siswa. 

Seringkali seorang Guru harus memerankan peran dengan status lebih tinggi untuk 

menghasilkan pengajaran yang lebih efektif. 

atau contoh lainnya adalah seorang Direktur sebuah perusahaan dengan seorang 

Office Boy. 

Tentu saja, seorang Direktur lebih sering memainkan peran (role) dengan status 

lebih tinggi daripada seorang Office Boy sehingga Office Boy akan tahu bahwa 

Arahan Direktur harus dilaksanakan. Tapi bisa saja di saat dan kondisi tertentu 

seorang Direktur dapat memainkan Role yang setara dengan Office Boy tadi bila 

keduanya sedang (misalnya) bermain sepakbola. 


 

Anda dapat melihat bahwa status seseorang dapat bervariasi, tergantung pada 

keadaan. 

Masalah bisa timbul bagi Anda sebagai seorang hipnotis, ketika Anda menemukan 

seseorang yang notebene adalah seseorang yang kurang bahkan tidak fleksibel 

yang mana hanya bisa nyaman untuk menjalin rapport kepada seseorang hanya 

pada status tertentu. 

Jadi fleksibel-lah saat melakukan komunikasi dengan siapa saja. 

Kadang-kadang Anda akan bermain underdog/ lebih humble. 

Kadang-kadang Anda akan bermain peran sama/ se-level. 

Dan kadang-kadang Anda akan menjadi karismatik atau sosok yang memiliki 

otoritas dalam memimpin jalan ke depan. 

 

 #6 

Kesalahan terakhir yang hanya sedikit orang saja yang menyadarinya 

adalah Pemahaman tentang "Deep Rapport" dengan "Wide Rapport." 

Deep Rapport akan terjalin ketika Anda menyampaikan sebuah pengalaman dengan 

seseorang. Ini dapat menjadi sebuah cara yang sangat powerfull. 

Tetapi Masalah mungkin terjadi jika hubungan ini sangat spesifik terhadap suatu 

situasi dan konteks tertentu. 

Jika itu terjadi, Saat Anda melihat orang lain berada diluar situasi dan konteks 

ini , Cara Anda tadi akan terlihat aneh dan janggal. Ini adalah di luar konteks 

dan entah bagaimana terasa menjadi salah atau tidak biasa. 

Solusinya adalah menciptakan apa yang disebut dengan "Wide Rapport". 

Ini adalah di mana Anda membangun sebuah hubungan (connection) dengan 

seseorang dengan pengalaman yang berbeda dalam lingkungan yang berbeda juga. 

Hal ini dapat memakan waktu tentunya. 

Salah satu cara untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menggunakan 

sebuah cerita yang dapat mencakup berbagai topik di dalamnya. 


 

Dengan cara ini orang lain akan mendapatkan arti dari seluruh kepribadian Anda 

dan mendapatkan rasa nyaman dengan diri Anda dalam berbagai situasi yang 

berbeda. 

Sekarang Anda mempunyai cara yang lebih simple untuk menghindari 

permasalahan dan dapat memulai Building Rapport dengan lebih banyak orang dan 

lebih efektif. 

Dan tentunya hasil yang akan diperoleh akan memberikan benefit yang sangat besar 

untuk anda.  

  



 

Reframe Therapy 

 

Seperti yang sudah dibahas 

pada bab mengenai langkah-

langkah hipnosis, pada langkah 

Suggestion, terdapat salah satu 

teknik yang disebut Reframe 

Therapy. Reframe bisa 

dipisahkan menjadi "Re" & 

"Frame". "Re" dapat diartikan 

dilakukan kembali dan "Frame" dapat diartikan sebagai bingkai. Tujuan Reframe 

adalah agar kita dapat memaknai kembali suatu "Event" atau Kejadian 

(konten/meaning) dengan konteks, dan dari persepsi (atau sudut pandang) yang 

lebih memberdayakan diri kita. 

 

Sebuah Kejadian pada prinsipnya adalah Netral , yang membuatnya bernilai positif 

atau negatif adalah Emosi atau Perasaan dari seseorang yang melihat, mendengar 

atau merasakannya (termasuk yang mencium atau mengecap) sehingga kejadian itu 

menghasilkan sebuah realitas di pikiran orang ini  yang menyebabkan kejadian 

itu adalah positif atau negatif. 

 

Berikut ini adalah Contoh Nyata yang pernah dilakukan oleh seorang Psikolog 

terkenal yang bernama Virginia Satir dalam sebuah sesi terapinya. Cerita ini sudah 

sangat diketahui oleh banyak orang, bagi anda yang sudah membacanya, semoga 

dapat belajar kembali. 

 

Ini adalah sebuah kisah nyata tentang seorang Ibu, suaminya dan keempat 

anak lelakinya. Wanita ini adalah ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia 

mampu mengatasi berbagai pekerjaan rumah tangga, termasuk belanja, 

memasak, mencuci hingga menjaga kebersihan rumah. 


 

Ibu yang sangat senang dengan kebersihan ini paling tidak suka jika  karpet 

di rumahnya kotor. Padahal di rumahnya ia memiliki 5 anggota keluarga yang 

semuanya adalah laki-laki (suami dan keempat anak laki-lakinya). Dari kelima 

anggota ini , mungkin hanya satu orang saja yang memahami peraturan 

bahwa Ia tidak suka karpet kotor. Tentu saja hal ini membebaninya; keingin 

sebuah karpet yang selalu bersih. 

Untuk mengatasi hal ini, keluarga wanita ini  menyarankan agar dirinya 

bertemu dengan psikolog bernama Virginia Satir. Psikolog ini lalu 

mendengarkan cerita wanita ini  dengan saksama. Kemudian sambil 

tersenyum, Virgina berkata, "Sekarang, Ibu tutup mata Ibu dan bayangkan apa 

yang saya katakan." 

Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. Ia mendengarkan instruksi dari 

sang psikolog, "Bayangkan rumah Ibu yang rapi dan karpet Ibu yang bersih 

mengembang, tak bernoda sedikitpun, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, 

bagaimana perasaan Ibu?" 

Sambil tetap menutup mata, sentum Ibu itu merekah, mukanya yang murung 

berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. 

Virginia Satir melanjutkan, "Itu artinya tidak ada seorang pun di sisi Ibu. Tak 

ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria 

mereka. Rumah Ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang Ibu kasihi." 

Mendengat apa yang dikatakan oleh Virginia, seketika wajah sang Ibu berubah 

keruh. Senyumnya seketika menghilang. Napasnya terburu seolah terisak. Ada 

guncangan dalam perasaannya serta langsung merasa gelisah memikirkan 

suami dan anaknya di rumah. 

"Sekarang lihat kembali karpet itu. Ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di 

sana. Artinya, suami dan anak-anak Ibu ada di rumah; orang-orang yang Ibu 

cintai ada bersama Ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati Ibu," ujar 

Virginia. 

Ibu itu mulai senyum kembali. Ia bisa membayangkan hal di rumahnya kembali 

membaik. 

"Sekarang bukalah mata Ibu", kata Virgnia. Lalu Ibu itu membuka matanya. 

45 | P a g e  

 

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Ibu?" 

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepala. 

"Aku tahu maksud Anda," ujar sang Ibu. "Jika kita melihat dengan sudut yang 

tepat maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif," simpulnya. 

 

Jadi perhatikan lagi masalah yang sedang anda hadapi, 

Apakah hal itu benar-benar sebuah masalah atau Pikiran anda sendiri yang 

menyimpulkan sesuatu itu adalah sebuah masalah? 

  


 

Forgiveness Therapy 

 

Salah satu teknik terapi yang lain yang 

perlu dipahami adalah Forgiveness 

Therapy, yaitu suatu teknik yang 

memberikan kepada seseorang 

pentingnya arti memaafkan dan mengajak 

agar orang ini  bisa memaafkan 

seseorang dengan tulus. Teknik ini sangat 

bermanfaat untuk kejadian-kejadian yang 

bersifat traumatis, termasuk sakit hati. 

Berikut ini adalah sebuah cerita yang 

menggambarkan bagaimana seorang Ayah menggunakan Teknik ini tanpa membuat 

anaknya sleep trance terlebih dahulu. 

 

Seorang Anak Laki-Laki Curhat kepada ayahnya tentang kebenciannya kepada 

seorang temannya. 

Ayahnya menjawab, "Maafkan saja dia, hilangkan kebencianmu."  

Anaknya sontak menjawab, "Nggak bisa dong, Yah! Setelah apa yang telah dia 

lakukan padaku.." 

"Sekarang Tidurlah, Besok Pagi ada yang harus kita kerjakan..."balas ayahnya. 

Pagi harinya, Sang Ayah Sudah menyiapkan sekarung kerikil yang digantung di 

pintu pagar belakang, "Coba kau bayangkan karung ini sebagai perwujudan 

temanmu. Kemudian Pusatkan seluruh kebencianmu pada kepalan tanganmu.. 

lalu tinjulah karung ini sekeras dan sebanyak mungkin yang kau mau dan bisa." 

Sang Anak lalu menuruti perintah ayahnya.. 

Hanya tiga kali pukulan saja.. 

Dia merasakan tangannya kesakitan.. 

"Apakah teman yang kau benci di sana merasakan sakit seperti yang kau 

derita saat ini?" 


 

"Tentu Tidak, Yah.." 

"Begitulah yang terjadi pada hatimu, anakku. Kebencian HANYA menyakiti 

Hatimu sendiri.." 

"Teman yang kau benci tak akan menderita melebihi deritamu, bahkan bila kau 

pun memukulnya, derita yang dia rasakan tidak akan pernah melebihi derita di 

hatimu. Mungkin dia luka oleh pukulanmu, namun luka luarnya akan cepat 

sembuh, sedangkan kebencianmu tak akan berkurang, justru akan semakin 

besar menguasai hatimu. Itulah juga yang terjadi saat ada seseorang yang 

membencimu.. kebenciannya tidak akan membuatmu menderita melebihi 

penderitaannya." 

"Tiada guna menyimpang Kebencian di hati, karena Kebencian hanya akan 

menyakiti diri sendiri." 

"Tersenyumlah ketika hati kita Disakiti dan Tersakiti.  

Walaupun susah, tapi tetap belajarlah untuk tersenyum dan mengasihi.  

Jangan Biarkan Benih yang Jahat bertumbuh di hati kita karena ketika benih itu 

tumbuh subur,  

suatu saat dia akan menghancurkan hidup kita.  

Kasihilah dan Doakan orang yang membenci kita,  

Bebaskan diri kita dari rasa kebencian,  

Maka Hidup kita akan jauh lebih TENANG, DAMAI, dan BAHAGIA.. " 

(cerita dikutip dari Tulisan Alumni SHC - Randy Fathoni, CHt) 

 

Cara paling sederhana untuk menurunkan kadar Kebencian kepada orang lain, 

adalah dengan menyetujui DUA prinsip sederhana ini: 

Prinsip SATU : 

"Setiap manusia Pasti Pernah memiliki Kesalahan, yang namanya Manusia pasti 

pernah berbuat kesalahan, seberapa besarpun usaha dia untuk Menjadi 

SEMPURNA." 

 


 


Prinsip DUA: 

"Memaafkan orang lain akan membuat kita lebih TENANG dan DAMAI dibandingkan 

pada saat kita membenci orang lain." 

Jika Anda menyetujui kedua prinsip sederhana diatas, makanya tidak ada sebuah 

alasan bagi anda yang tidak bisa memaafkan orang lain. 

 

Arti Memaafkan? 

   Dengan memaafkan, bukan berarti kita menyukai hal ini  terulang lagi 

kepada kita. 

   Dengan memaafkan, bukan berarti kita menyetujui apa yang telah 

dilakukannya. 

   Dengan memaafkan, bukan berarti kita harus mengatakannya secara 

langsung jika kita memaafkannya. 

   Dengan memaafkan, bukan berarti kita harus melupakan apa yang telah 

diperbuatnya. 

Namun,  

   Dengan memaafkan, Kita akan tahu bahwa kita menjadi belajar apa yang 

tidak akan kita lakukan kepada orang lain, 

   Dengan memaafkan, Kita akan tahu bahwa memaafkan itu cukup kita sendiri 

yang tahu. 

   Dengan memaafkan,  Kita sedang berlatih menjadi orang yang lebih kuat, dan 

dewasa. 

   Dengan memaafkan,  Kita sedang belajar tersenyum yang menyehatkan kita. 

   Dengan memaafkan, Kita sedang belajar arti mengasihi dan mengasihani. 

   Dengan memaafkan, Kita sedang membuktikan bahwa yang mengontrol 

perasaan kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. 

   Dengan memaafkan, Kita memutuskan unutk menjadi orang yang akan selalu 

Tenang, Damai dan Bahagia. 

 


 

Desensitization Therapy 

 

Systematic Desensitization atau 

“graduated exposure therapy” adalah 

salah satu metode terapi perilaku 

yang berasal ranah keilmuan 

psikologi dan biasa diterapkan untuk 

menangani kasus-kasus phobia dan 

kecemasan (anxiety).  

Konsep dasar dari metode ini adalah 

memberikan “latihan” kepada Klien untuk dapat menghadapi phobia atau 

kecemasan dimaksud dengan cara bertahap, mulai dari tahapan yang paling ringan 

sampai dengan riel. Metode ini dimaksudkan untuk menurunkan sensitifitas Klien 

terhadap phobia atau ke


Related Posts:

  • hipnotis 1  ""Anda ingin belajar Hipnosis? Saya ucapkan selamat! Anda tiba di tempat yang tepat. Silakan rilekskan pikiran dan tubuh Anda, percay… Read More