"
"Anda ingin belajar Hipnosis? Saya ucapkan selamat! Anda tiba di tempat yang
tepat. Silakan rilekskan pikiran dan tubuh Anda, percaya pada saya dan katakan
pada diri Anda bahwa inilah yang Anda cari. Dengarkan sugesti saya, saat ini Anda
telah menemukan informasi yang tepat untuk mengubah hidup Anda.. Take action
sekarang juga.. Ambil HP Anda, Hubungi Bapak Rezky Daniel di nomor
085711449047. Ketika beliau menjawab, maka dengan antusias Anda langsung
mendaftarkan diri Anda dalam pelatihan hipnosis yang diadakan oleh beliau. Anda
akan mendapati bahwa beliau orang yang luar biasa, sangat informatif, sangat
kooperatif, dan tentunya SMART.. Anda mendapatkan teman belajar yang luar biasa
yang membuat anda sangat antusias. Ketika Anda mengikuti pelatihan, Anda
merasakan suasana gembira, antusias, penuh perhatian. Ketika Anda telah selesai
pelatihan, Anda telah mendapati diri Anda menjadi Master Hipnotis."
(Noris - The Trance Walker , Dokter Gigi, HipnoTerapis)
"Saya sudah belajar Hipnotis dari berbagai tempat, tetapi hanya Master Rezky yang
dapat menyampaikannya dengan inspiratif dan applicable. Hal yang membedakan
dengan trainer lain adalah Pak Rezky Daniel tahu bagaimana
menggunakan Hipnotis dalam kehidupan dan dunia kerja"
(Sulung, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak)
Belajar Hipnosis, Perlu Ga Sih??
Berbicara mengenai Hipnosis, sepertinya masih menjadi hal yang kontroversial di
kebanyakan masyarakat. Banyak yang mengatakan Hipnosis itu adalah sesuatu hal
yang mistis, bohongan belaka, membuat pikiran kita dikendalikan si hipnotis, dan
sejenisnya. Hal ini semakin diperkuat dengan pertunjukan Hipnosis di televisi yang
seakan-akan menunjukkan setiap orang yang dihipnosis akan dipermalukan di
depan banyak orang. Yah, benar.. Hipnosis seperti terliihat menjadi sesuatu negatif.
Belum lagi ditambah maraknya kejahatan berkedok hipnosis.
Seperti pengalaman yang sering saya alami, ketika seseorang mengetahui bahwa
saya bisa melakukan hipnosis, beberapa dari mereka seperti menghindar, atau takut
jika berada di dekat saya. Satu orang berpendapat bahwa mereka takut suatu waktu,
saya akan menepuk pundak mereka dan membuat mereka menjadi tidak sadar...
Wuiih... Enak banget donk saya...
Jadi Penting Ga sih belajar Hipnosis..?? Yah Ga Perlu....
Eitss.. Tunggu Dulu... Maksud saya adalah itu menjadi tidak perlu jika anda hanya
melihat dari sisi yang di atas saja, menerima begitu saja tanpa mencari tahu
bagaimana hal-hal di atas bisa terjadi. Untuk mendapatkan pemahaman hal
mendasar ini, makanya saya menuliskan E-Book ini yang berjudul "Bongkar
Rahasia Menjadi Master Hipnotis."
Untuk memberi pemahaman apakah hipnosis itu perlu dipelajari atau enggak,
mungkin mari kita sejenak merenungkan beberapa kejadian berikut ini yang mungkin
saja pernah anda lihat bahkan alami.
1. Anda sudah memberikan semangat dan motivasi kepada diri anda agar
menjadi lebih rajin bekerja atau belajar, tapi tetap saja anda malas dan malas
melulu.. Tahu Kenapa Hal ini bisa terjadi??
2. Anda memiliki seorang anak, tetapi susah banget untuk diajarin, bahkan
banyak dari anak kita yang tidak menghormati orang tuanya. Tahu Kenapa
Hal itu bisa terjadi??
3. Anda seorang sales, tetapi anda bingung, kenapa kata-kata saya atau cara
saya menawarkan tidak membuat orang lain tertarik membeli produk saya.
Tahu Kenapa Hal itu bisa terjadi??
4. Anda memiliki kebiasaan merokok, pengen banget berhenti, tapi kenapa sulit
banget untuk berhenti. Tahu Kenapa?
5. Anda memiliki ketakutan untuk berbicara di depan umum. Padahal anda
sudah menguasai topik yang akan dibahas, tetapi saat di depan umum, kaki
dan tangan tidak bisa berhenti gemetaran, dan pikiran tiba-tiba blank. Tahu
Kenapa bisa terjadi?
6. Anda heran melihat teman anda mengapa bisa berani berdiri di dekat cacing,
padahal anda melihatnya saja dari kejauhan sudah membuat merinding dan
ketakutan. Tahu Kenapa Hal itu bisa terjadi?
7. Anda memiliki kebencian dengan seseorang, atau ingin melupakan
seseorang, tapi mengapa semakin berusaha dilupakan, ingatan-ingatan
ini semakin teringat.. Tahu Kenapa?
Itu masih sebagian, Masih banyak yang lainnya.
Tahu Kenapa? Jawaban cuma satu.. Itu semua disebabkan oleh Program yang ada
di dalam Pikiran Bawah Sadar. Kita harus memahami konsep berpikir, khususnya
cara kerja pikiran bawah sadar.. Apakah Anda tahu bahwa Pikiran Bawah Sadar
memiliki pengaruh 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Pikiran Bawah Sadar
memiliki pengaruh 88-90% di kehidupan kita dibandingkan dengan pikiran sadar
yang cuma menyumbang pengaruh sekitar 10-12% saja.
Apa Itu Pikiran Bawah Sadar??
Konsep Pikiran Bawah Sadar akan banyak saya jelaskan di dalam training saya dan
untuk konsep awalnya saya akan memberikan penjelasan sederhana dengan contoh
berikut ini.
Pernah Berjalan kaki tentunya kan? Nah saat berjalan kaki, siapa yang dari antara
kita yang masih memikirkan yang dilangkahkan duluan itu kaki kiri atau kanan. Trus
berapa centimeter langkah kaki yang harus saya lakukan. Apakah anda
melakukannya?? Tentu Saja tidak. Itu semua seperti cara kerja otomatis di pikiran
kita, tanpa kita sadari sepenuhnya. Hal ini terjadi karena adanya proses
pembelajaran atau informasi yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang bersifat
otomatis bagi diri kita.
Untuk memudahkan prosesnya, lihat cara kita belajar mengendarai sepeda, motor
ataupun mobil (atau pesawat bagi anda yang pernah mengendarainya). Pada saat
percobaan pertama, bagaimana rasanya? tentu saja, takut jatuh, takut salah, grogi,
suka panik (rem mana, gas mana, kopling mana, dll). Itu semua disebut dengan
yang namanya informasi atau pembelajaran. Kemudian kita melakukannya berulang-
ulang atau disebut dengan repetisi, nah pembelajaran berulang-ulang (kadang
membuat jatuh, sakit, luka, dsb) membuat kita semakin mahir mengendarainya.
Setelah Mahir? tentu saja anda seperti tidak berpikir keras lagi. Yah mirip
bagaimana anda berjalan. Bagaimana anda berjalan dan bagaimana anda bisa
mengendarai motor atau mobil merupakan suatu pembelajaran dari level conscious
(sadar) menuju sub-conscious (bawah sadar). Jika anda sudah bisa melakukannya
secara otomatis, seolah-olah tanpa dipikirkan sama sekali, artinya, anda telah
melakukan kegiatan ini dengan menggunakan pikiran bawah sadar anda.
Trus Hubungannya dengan Hipnosis??
Hipnosis adalah Cara mempercepatnya atau Akselerasinya. Bahkan bisa dibilang
hipnosis adalah suatu cara untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar serta
mempengaruhinya dengan cepat.
Sebagai perbandingan, Jika anda kecanduan merokok, anda bisa saja berhenti
merokok, tapi anda mungkin akan melakukan penyiksaan batin (seperti menahan-
nahan diri/selera), dan berusaha terbiasa olehnya. Lihat berapa lama yang anda
butuhkan? mungkin satu bulan bahkan bisa jadi tiga bulan.. Yang Parahnya, gagal
melulu.
Tapi dengan Hipnosis (Kita kenal dengan istilah Hipnoterapi jika dimanfaatkan untuk
tujuan terapi), Anda mungkin membutuhkan waktu 1-6x sesi. Dimana 1 kali sesi
biasanya 1-2 jam. Wow!! Kok Bisa?? Tentu Saja Bisa. Karena dengan Belajar
Hipnosis, Anda tahu bagaimana cara kerja pikiran bawah sadar, dan anda diberikan
kesempatan dan kemampuan untuk mengendalikannya.
Dr. James Esdaile bahkan pernah menggunakan Hipnosis untuk keperluan anastesi
atau membuat hilangnya rasa sakit. Untuk apa? Beliau menggunakan untuk tujuan
operasi (membedah). Beneran tidak terasa sakit sama sekali? Betul.. dan itu semua
dapat dilakukan jika kita bisa mengakses pikiran bawah sadar dan mengkondisikan
pikiran bawah sadar sesuai dengan keperluan kita.
Nah, Tentunya masih banyak lagi manfaat jika anda belajar Hipnosis atau
Hipnoterapi..
Berikut ini adalah beberapa contoh Aplikasinya :
# HypnoSport :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Olahraga
# HypnoSlimming :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Diet
# HypnoTeaching :
Aplikasi Hipnosis untuk Mengajar
# HypnoSelling :
Aplikasi Hipnosis untuk Penjualan
# HypnoAnastesi :
Aplikasi Hipnosis untuk Menghilangkan Rasa Sakit
# HypnoBirthing :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Ibu Hamil dan Melahirkan dengan Nyaman
# HypnoParenting :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Mendidik Anak
# HypnoLearning :
Aplikasi Hipnosis untuk Belajar (Menghapal Cepat)
# HypnoBeauty :
Aplikasi Hipnosis untuk Kecantikan
# HypnoMotivation :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Motivasi
# StageHypnosis :
Aplikasi Hipnosis untuk Keperluan Entertainment (Pertunjukan Hipnosis di televisi
atau di panggung)
Dapat anda lihat? Pertunjukan Hipnosis yang anda lihat di televisi hanya salah satu
dari aplikasi dari hipnosis. Tentunya, Itu semua dilakukan sesuai dengan konteksnya
masing-masing.
Jadi, Sudah Siap Untuk Belajar Hipnosis??
Tanya-Jawab Seputar Hipnotis!
Jika di artikel yang lain biasanya akan dipaparkan teori-teori terlebih dahulu, di e-book
ini, saya telah design dengan metode tanya jawab, yang ternyata terbukti dapat
membuat seseorang dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat. Mulailah
membaca dari pertanyaan pertama hingga akhir karena pertanyaan berikutnya
sering berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya.
Apa itu Hipnosis?
Menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division, "Hypnosis is the by-
pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment
of acceptable selective thinking." atau hipnosis adalah penembusan faktor kritis
pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran selektif (sugesti).
Apakah Hipnosis itu sama dengan Hipnotis?
Terkait permasalahan istilah, hal ini juga sering menjadi perdebatan bagi banyak
pakar hipnoterapi mengenai hipnosis dan hipnotis. Jika menurut pandangan saya,
lebih baik kita memahaminya berdasarkan asal katanya dimana Hipnotis berasal dari
kata Hypnotist, sedangkan Hipnosis berasal dari kata Hypnosis. Akhiran dari
Hypnotist adalah “ist” yang menunjukkan “person” atau seseorang, sedangkan
Hypnosis memiliki akhiran “is” yang berarti “proses”. Dengan demikian Hipnotis
adalah orang yang melakukan hipnosis. Meskipun begitu, dalam praktek di dunia
hipnoterapi, kita akan sesuaikan dengan kenyamanan klien itu sendiri, jika dia tetap
menginginkan hipnotis itu adalah prosesnya, maka kita bisa mengakali personnya
menjadi ahli hipnotis atau master hipnotis, atau istilah lainnya.
Mengapat Tidak ada Kata “Tidur” dalam Definisi Hipnosis?
Nah, ini yang sering disalah artikan oleh banyak orang awam terkait hipnosis, ada
dua hal yang perlu digarisbawahi, yaitu: Seseorang memasuki hipnosis tidak
berarti tidur, dan untuk menghipnosis orang lain tidak harus membuat tidur.
Boleh Lebih diperjelas maksudnya Hipnosis bukan Tidur?
Hipnotis adalah perpaduan dari ilmu psikologi dan komunikasi yang mempelajari
pengaruh sugesti terhadap pikiran bawah sadar manusia. Dalam literatur barat,
hipnotis disebut “hypnosis” atau “hypnotism” yang berasal kata “hypnos”, nama
dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno. Dulu ilmu hipnotis tidak ada namanya,
sampai pada tahun 1940-an seorang dokter inggris, James Braid, memberi nama
“hypnotism” karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun
akhirnya James Braid menyadari bahwa kondisi trance tidak sama dengan
tidur. Seorang yang mengalami trance masih sadar dan masih mendengar seperti
biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika seseorang tidur. Untuk itu, James Braid
mencoba mengganti nama hypnosis menjadi monoideaism yang artinya suatu
kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga mengabaikan
sekitarnya. Namun karena nama hypnosis terlanjur populer, maka istilah
monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism
adalah nama yang kurang tepat untuk ilmu ini.
Apa sih yang dimaksud Trance?
Jika anda menggunakan kamus bahasa inggris – indonesia, anda akan
mendapatkan arti trance adalah “kesurupan” atau “keadaan tidak sadarkan diri”.
Sebenarnya arti ini tidak tepat karena trance sebenarnya suatu kondisi
alamiah/natural yang sering kita alami sehari-hari, seperti kita menangis saat
menonton film yang menyedihkan, kita ketakutan saat melewati kuburan di tengah
malam, bahkan saat kita tidak menyadari kecepatan kita terus naik saat melaju di
jalan tol yang sepi lalu kaget saat mengetahui kecepatan kita sudah mendekati
130km/jam!. Jadi dapat disimpulkan trance adalah fenomena yang terjadi karena
pengaruh pikiran bawah sadar (kesurupan adalah salah satunya saja).
Berarti Hipnosis sebenarnya ilmiah donk?
IYA. hipnosis adalah ilmu pengetahuan ilmiah walaupun terlihat misterius bagi orang
yang belum mengenalnya. Seorang hipnotis (orang yang melakukan hipnosis) tidak
memakai kekuatan supranatural, gaib, mistik, atau bantuan makhluk halus. hipnotis
menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-
teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnotis adalah komunikasi. Saya
hanya bisa menghipnotis Anda jika Anda memahami bahasa yang saya gunakan.
Saya tidak bisa menghipnotis orang Inggris dengan Bahasa Indonesia, kecuali orang
Inggris itu paham Bahasa Indonesia.
Seperti apa sih kondisi Hipnosis itu?
Banyak orang yang belum tahu hipnosis, menganggap bahwa kondisi hipnosis itu
sama dengan tidur atau pingsan. Sebenarnya, kondisi hipnosis (dalam hal ini sleep
trance) adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai relaksasi tubuh
seperti ketika Anda merilekskan tubuh Anda menuju tidur di malam hari. Ketika Anda
dihipnosis, Anda akan merasakan seluruh tubuh rileks, pikiran fokus, perasaan
damai, dan Anda tetap bisa mendengar suara di sekitar Anda.
Apakah Hipnosis dapat digunakan untuk menguasai atau mengendalikan
Pikiran Orang Lain?
TIDAK. Misalkan saya menghipnosis Anda, meskipun Anda berada dalam kondisi
hipnosis, bukan berarti Anda akan melaksanakan semua perintah saya. Pikiran
bawah sadar tetap melindungi Anda dari sugesti yang merugikan dan
melanggar keyakinan yang Anda anut. Misalnya, saya memerintahkan Anda untuk
memotong jari Anda sendiri atau meludahi kitab suci agama Anda, maka Anda pasti
menolak, bahkan Anda langsung terbangun dari hipnosis. Jika saya menghipnotis
Anda, bukan berarti saya menguasai pikiran Anda. Memang benar sugesti akan
sangat kuat pengaruhnya pada pikiran Anda, tetapi hanya sugesti yang tidak
merugikan dan tidak melanggar keyakinan Anda saja yang dapat diterima.
Apakah Hipnosis dapat digunakan untuk kejahatan?
Sebenarnya ada dua cara berpikir mengenai hipnosis untuk kejahatan ini.
Jawaban 1 :
TIDAK. Hasil penelitian oleh para pakar hipnosis menyatakan bahwa hipnosis tidak
bisa digunakan untuk kejahatan. Aksi kejahatan yang sering diberitakan sebagai
“kejahatan hipnotis” sebenarnya tidak menggunakan hipnosis. Media masa dan
masyarakat menyebut-nya sebagai hipnosis karena mereka belum tahu hipnosis
yang sebenarnya. Biasanya, aksi-aksi kejahatan yang diberitakan sebagai
“kejahatan hipnotis itu” tidak lain hanya penipuan atau perampasan yang
menggunakan obat tidur / obat bius.
Jawaban 2 :
BISA. Hipnosis pada dasarnya adalah Ilmu Netral. Artinya Positif atau Negatifnya
Ilmu ini tergantung kepada tujuan yang mengunakanya. Hal ini dapat dianalogikan
dengan sebuah pisau. Sebuah Pisau jika ditujukan untuk hal-hal positif seperti
memotong buah atau sayur maka menghasilkan tujuan yang baik, tapi jika
digunakan untuk memotong leher orang lain, atau membunuh berarti digunakan
sebagai kejahatan. Seperti itu jugalah Ilmu hipnotis, bisa positif atau negatif
tergantung tunjuan penggunaannya. Saya pribadi lebih memilih bahwa penjahat
yang melakukan kejahatan ini sebenarnya telah menggunakan teknik-teknik
komunikasi sugestif meskipun tidak tahu teorinya atau tidak menyadari bahwa yang
dilakukannya adalah hipnosis.
Apakah Syarat seseorang bisa masuk dalam kondisi hipnosis?
Banyak orang menganggap bahwa orang yang bisa dihipnosis adalah orang yang
bodoh atau lemah pikirannya. Ini adalah anggapan yang salah. Faktanya,
seseorang hanya bisa dihipnotis jika orang ini cukup cerdas, mampu
berkonsentrasi dan bisa berimajinasi. Hipnosis tidak bisa diterapkan kepada orang
gila, idiot, orang tuli, atau anak kecil yang belum bisa berkomunikasi dua arah.
Semakin cerdas seseorang sebenarnya semakin besar peluangnya untuk masuk
dalam kondisi hipnosis. Jadi, jangan gembira kalau Anda merasa tidak akan bisa
dihipnosis. Selain itu kesediaan seseorang juga ikut andil dalam keberhasilan dalam
praktek hipnosis. Jika seseorang menolak dirinya untuk dihipnosis, maka orang
ini tidak dapat dihipnosis.
Apakah Hipnosis bisa digunakan dengan memaksa orang lain?
Hipnosis tidak bisa terjadi karena paksaan. Seseorang hanya bisa terhipnosis
jika dia mau mengikuti perintah sang ahli hipnotis. Hipnosis adalah teknik
persuasi atau seni berkomunikasi untuk membujuk seseorang melakukan apa yang
kita sugestikan. Jika Anda memperhatikan pertunjukan hipnosis di Televisi,
seseorang yang akan dihipnosis adalah orang yang bersedia dihipnosis dan
bersedia tampil dalam acara Televisi. Mereka (orang yang dihipnosis) tahu kalau
akan dihipnosis dan tahu dirinya sedang disorot kamera. Dari awal mereka
sudah bersedia mengikuti perintah sang ahli hipnotis. Mereka pun sudah tahu bahwa
mungkin mereka akan “dipermainkan” jika mereka mau dihipnotis. Namun
karena mereka ingin masuk Televisi atau karena ingin mencoba rasanya dihipnotis
atau karena motivasi lainnya (misalnya imbalan uang), maka mereka bersedia
“dipermainkan”.
Secara umum, Apakah sih manfaatnya Hipnosis?
Hipnosis adalah ilmu untuk “memprogram pikiran bawah sadar”. Manfaat hipnosis
banyak sekali sampai-sampai saya tidak bisa membatasi apa saja yang bisa atau
tidak bisa dibantu dengan hipnosis. Hipnosis bisa berperan dalam segala masalah
yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan. Hipnosis bisa digunakan untuk
hiburan, mengubah perilaku, menghilangkan kebiasaan buruk, motivasi sukes,
mengingkatkan kepercayaan diri, mengontrol perasaan, menyembuhkan penyakit,
mengatasi rasa sakit, memaksimalkan kemampuan otak, dan masih banyak lagi.
Secara umum, terapi dengan menggunakan hipnosis disebut dengan Hipnoterapi.
Terapi di sini biasanya menggunakan teknik-teknik terapetik yang dapat memberikan
hasil yang maksimal dan lebih permanen.
Apakah ada Efek Samping dari Hipnosis?
Hipnosis sangat aman jika dilakukan oleh orang yang kompeten bidang ini.
Sama sekali tidak ada efek samping yang merugikan jika hipnotis ini sudah
terlatih dengan baik. Mungkin Anda takut tidak bisa bangun dari hipnosis atau takut
akan kehilangan ingatan Anda setelah bangun dari kondisi hipnosis. Namun
faktanya, tidak pernah ada orang yang tidak bisa bangun dari hipnosis atau menjadi
lupa ingatan karena hipnosis. Sebaliknya, hipnosis memberi efek samping positif
yaitu meningkatnya konsentrasi orang yang dihipnosis.
Memahami Faktor Kritis dalam Hipnosis
Bab ini akan memberikan
pemahaman dasar bagi anda
mengenai Critical Factor atau
Faktor Kristis dalam Hipnosis
ataupun Hipnoterapi. Jarang
sekali artikel yang membahas
dengan detail mengenai
Faktor Kritis, padahal Faktor
Kritis adalah hal yang vital
yang perlu dipahami jika ingin mempelajari Hipnosis.
Apa itu Critical Factor?
Dua Kata "Critical Factor" (Faktor Kritis) atau dalam istilah lain disebut dengan istilah
Reticular Activating System (RAS) merupakan sebuah istilah yang wajib dipahami
bagi pembelajar hipnosis. Bahkan dalam mendefinisikan Hipnosis saja, istilah critical
factor sudah dipakai.
Perhatikan kembali definisi Hipnosis yang telah disinggung di bab
sebelumnya, "Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind
followed by the establishment of acceptable selective thinking." atau hipnosis adalah
penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran
selektif (sugesti).
Sederhananya, jika anda ingin menghipnosis orang lain, yang harus anda lakukan
adalah menembus faktor kritis orang lain. Untuk dapat menembus faktor kritis orang
lain, tentu saja anda harus tahu apa sih Faktor Kritis ini .
Jika kita membedah sebuah istilah, kita dapat mendapatkan dari pendekatan
pengertian perkata dimana Faktor Kritis itu berasal dari dua kata, yaitu "Factor" dan
"Critical".
Faktor artinya : hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi)
terjadinya sesuatu. (KBBI version) ;
Sedangkan dari sumber yang sama (KBBI), Kritis artinya :
1. Keadaan yg paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha ; atau
2. Bersifat tidak lekas percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan
atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan (KBBI version)
Jadi jika digabungkan, istilah Faktor Kritis adalah : "Hal-Hal yang dapat
menentukan keberhasilan sesuatu (hipnosis atau sugesti) dengan sifatnya
yang cenderung melakukan menganalisis atau tidak lekas percaya."
Dari arti di atas, Faktor Kritis sederhananya memiliki fungsi penyaringan atau
filterisasi dari sesuatu yang diterima, yaitu dengan cara menganalisis atau tidak
langsung percaya. Caranya? yah tentu saja membandingkan data yang masuk
dengan data yang sudah dimiliki atau bank memory.
Jadi yang perlu dipahami adalah diperlukan sebuah data awal atau bank
memory/data. Jika tidak ada bank data, bagaimana mungkin filterisasi bekerja.
Bank Memory (Bank Data/Ingatan)
Setiap orang yang lahir ke dunia ini, tentunya tidak akan langsung bisa berbicara
dengan bahasa dengan fasih bukan?
Bayangkan saja, jika anda baru memiliki seorang anak, kemudian anda berkata, "Ih,
Lucunya..." , Terus kemudian dia menjawab, "Emangnya gue badut om?" ; Pasti
Anda akan merinding punya anak seperti itu. hahaha
Yah, Bank Memory harus diisi terlebih dahulu dengan namanya "BELAJAR", Jika
sudah punya bank Data yang cukup, Si anak akan mulai bisa menganalisis. Saat si
anak sudah bisa menganalisis, atau berkata, "bukan seperti itu papa.. harusnya
seperti ini.." , pada saat itu lah Faktor Kritis si anak sudah mulai terbentuk.
Seorang anak akan memulai proses belajar dengan cara meniru. Yah, anak kecil
memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk meniru atau memodel dunianya. Saat dia
meniru, dia akan memasukkan semua informasinya ke dalam Pikiran Bawah
Sadarnya secara langsung tanpa mengetahui apakah informasi itu benar atau salah,
baik atau buruk.
Pada masa-masa selanjutnya, Anak akan meningkatkan pembelajarannya dengan
mencoba-coba apa yang dilihat, dengar atau rasakan. Saat dia melihat sebuah
tangga, Anak tidak punya informasi apakah menaiki tangga itu berbahaya atau tidak.
Saat sebelumnya dia sudah pernah melihat seseorang menaiki tangga itu dan
berhasil, lalu dia akan mencobanya sendiri. Jika saat menaiki tangga, si anak
terjatuh dan kesakitan, si anak juga mendapatkan feedback atau pembelajaran
tentang rasa sakit (Fisik). Saat sang anak melihat papanya bermain laptop sang
anak akan mendekatinya dan ingin melakukan seperti yang ayahnya lakukan, dan
jika sang ayahnya memarahi si anak tanpa penjelasan yang jelas, misalnya
"Kamu jangan bandal yah.. Jangan ganggu papa, pergi sana.", Si Anak akan belajar
tentang rasa sakit hati (mental), dan itu semua akan menjadi Bank Memorynya, dan
bisa jadi hal itu akan mengakibatkan si anak menjadi seseorang yang takut untuk
mencoba hal-hal baru. Dari situ nantinya si anak akan belajar mengenai Self
Esteem (Penilaian terhadap diri sendiri), yaitu Takut mencoba Hal baru. Selain
itu, believe system sang anak juga mulai terbentuk bahwa dia percaya bahwa
mendekati papanya sedang memakai laptop adalah sebuah tindakan yang
mengganggu dan bandal.
Dari kasus diatas, sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas pertumbuhan
dan perkembangan mental Pikiran Bawah Sadar atau Faktor Kritis seorang anak
adalah orang tua itu sendiri. Dari berbagai kasus terapi yang saya tangani, 80%
kasus anak terjadi karena faktor orang tuanya sendiri.
Perkembangan Faktor Kritis
Dengan mendapatkan banyak Pembelajaran dari Pengalaman Empiris baik secara
visual, pendengaran, kinestetik, olfaktori dam gustatory, seorang anak akan
bertumbuh dengan Bank Memory yang dianggap cukup disertai dengan Believe
System dan Self-Esteemnya. Pada masa ini Faktor Kritis sudah berkembang dengan
baik.
Bagi orang ini Faktor Kritis sebenarnya bekerja dengan tujuan baik, untuk
menjaga, dan melindungi setiap data yang dianggap, diyakini, dipikirkan,
dipersepsikan, diasumsikan, atau dirasa benar, yang telah tersimpan di pikiran
bawah sadar, agar tidak mudah berubah atau diubah karena masuknya informasi
baru yang berbeda dengan data sebelumnya.
Bayangkan saja jika Faktor Kritis tidak ada, Saat Anda dikatakan "Manusia
Jelek", Anda akan langsung berkata, "Ohiya ya, saya adalah manusia jelek, terima
kasih." . Atau lebih parah lagi, saat Ada sebuah kemalingan terjadi, kemudian si
maling berteriak bahwa andalah pelakunya. Jika Anda tidak punya Faktor Kritis,
Anda akan menjawab, "Oh gitu, jadi saya pencurinya, oke benar sekali."
Seiringnya waktu, Seseorang yang terlalu sering menganalisis sesuatu, hal itu
sebenarnya sama dengan melatih Faktor Kritis orang ini . Sisi positifnya adalah
orang ini akan akan berhati-hati dalam mempercayai sesuatu. Sisi negatifnya,
jika orang ini adalah orang yang memiliki self-esteem yang memiliki ego
sentris yang tinggi, orang ini akan menjadi sulit menerima kritikan atau
masukan, karena orang ini menganggap bahwa apa yang sudah dilakukan
adalah sesuatu yang sudah benar (dari hasil analisis bank datanya yang akurat).
Kekuatan faktor kritis dalam melakukan penyaringan informasi yang diijinkan masuk
ke pikiran bawah sadar ditentukan oleh jumlah data yang sudah ada dan seberapa
yakin dan percaya seseorang akan kebenaran data ini. Semakin banyak data,
semakin yakin dan percaya, semakin kuat faktor kritis bekerja melakukan
penyaringan informasi.
Saat satu bentuk pikiran atau data diterima atau dianggap benar menurut kita,
karena sejalan dengan data yang telah ada di pikiran bawah sadar, atau sejalan
dengan sistem kepercayaan kita, maka ia akan diijinkan melewati faktor kritis dan
masuk ke pikiran bawah sadar. Di pikiran bawah sadar bentuk pikiran atau data ini
mulai menstimulasi fungsi-fungsi pikiran bawah sadar yaitu imajinasi, memori, dan
emosi.
Bila bentuk pikiran atau data yang akan masuk ternyata tidak sejalan atau
bertentangan dengan data yang telah lebih dulu ada dan diterima sebagai
kebenaran maka data ini akan ditolak sehingga tidak bisa melewati atau menembus
faktor kritis.
Sebenarnya arti ditolak bukan berarti hilang begitu saja, namun informasi ini
tetap masuk ke dalam sebuah slot memori khusus sebagai data yang tidak benar/
tidak digunakan.
Sedangkan bila data berhasil melewati faktor kritis maka ia akan disimpan di
segmen memori yang khusus digunakan sebagai bagian dari sistem kepercayaan
yang memengaruhi dan menentukan cara berpikir, sikap, perilaku, kebiasaan, dan
hidup kita secara keseluruhan. Data baru ini akan semakin menguatkan kebenaran
data lama.
Data yang tadinya dianggap salah, dan tidak berhasil melewati faktor kritis, suatu
saat dapat berpindah ke memori tempat menyimpan data yang dianggap benar bila
terjadi perubahan pada (sistem) kepercayaan yang menjadi dasar kerja faktor kritis.
Perubahan ini bisa terjadi karena upaya yang dilakukan oleh klien sendiri atau
dengan bantuan terapis.
Contoh konkritnya seperti ini. Ada banyak orang yang tidak suka atau merasa tidak
nyaman dengan hipnosis atau hipnoterapi. Data lama di pikiran bawah sadar mereka
mengatakan bahwa hipnosis adalah praktik supranatural, menggunakan jin atau
makhluk halus, tidak ilmiah, dan menggunakan kuasa gelap. Dari mana mereka
mendapat data ini? Dari informasi yang salah, pemberitaan di media massa, dan
figur otoritas tertentu.
Apapun yang dilakukan untuk meyakinkan orang ini, dengan kata lain memberi
sugesti atau data untuk menembus faktor kritisnya, tidak bisa. Data ini ditolak
dengan sangat kuat oleh faktor kritis.
Namun, saat ia mulai membaca publikasi ilmiah tentang hipnosis dan hipnoterapi
dan manfaatnya untuk peningkatan kualitas hidup manusia, dan mungkin juga ada
figur otoritas lain yang memberi informasi bahwa hipnosis dan hipnoterapi sangat
ilmiah dan bermanfaat, maka informasi ini mulai berhasil menembus faktor kritisnya.
Hingga satu saat ia mendapat pemahaman yang benar.
Saat ia mendapat pemahaman yang benar, terjadi perubahan pada data di pikiran
bawah sadarnya, apa yang ia tahu, rasa, dan yakini benar tentang hipnosis dan
hipnoterapi juga berubah. Dan semua informasi yang tadinya tersimpan di segmen
memori untuk data yang tidak digunakan kini berpindah ke segmen memori untuk
data yang digunakan.
Kini, bila ada orang yang mengatakan bahwa hipnosis dan hipnoterapi adalah kuasa
gelap, klenik, tidak ilmiah, dan sebagainya, data-data ini justru ditolak oleh faktor
kritisnya. Ia akan bersikeras mengatakan hipnosis dan hipnoterapi sangatlah ilmiah,
baik, bermanfaat, dan adalah salah satu cabang ilmu psikologi. Apalagi bila ia telah
mengikuti pelatihan hipnosis dan hipnoterapi, berpraktik sebagai hipnoterapis klinis
yang telah membantu banyak kliennya berubah, berhasil mengatasi masalah, dan
menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sukses, damai, dan bahagia. Dalam kondisi ini
tidak ada siapapun yang bisa mengubah keyakinannya mengenai manfaat hipnosis
dan hipnoterapi.
Inilah proses yang terjadi pada diri seorang yang membenci atau skeptis akan
sesuatu dan akhirnya menjadi fanatik.
Cara Menembus Faktor Kritis
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menembus faktor kritis
1. Rileksasi
Rileksasi merupakan salah satu cara, dan bukan satu-satunya cara untuk
menembus faktor kritis seseorang. Saat seseorang dalam keadaan rileks, maka
orang ini akan merasa nyaman dimana rasa nyaman ini akan
menimbulkan faktor kritis seseorang cenderung malas dan tidak seaktif ketika
seseorang dalam keadaan waspada.
2. Fokus
Fokus memungkinkan seseorang untuk mengamati terhadap satu hal saja
dan mengabaikan hal lainnya. Saat fokus terhadap diri kita, maka faktor kritis
akan terbuka, dan sugesti akan lebih mudah masuk ke pikiran bawah sadar.
3. Komunikasi Sugestif
Faktor kritis pada dasarnya bekerja dengan sifatnya menganalisis, tentu saja
seorang hipnotis harus dituntut untuk piawai untuk memilih kata-kata yang
mempengaruhi. Salah satu caranya, adalah membuat kalimat yang
kemungkinan besar akan sulit untuk ditolak. Berikut ini adalah contoh-contoh
kalimat sugestif (saat pelatihan, akan disampaikan penjelasan mendetail
mengenai seluruh teknik-teknik komunikasi yang ada):
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pilihan yang kita putuskan hari ini
akan mempengaruhi hidup kita di masa depan, karena itu putuskan pilihan
yang terbaik hari ini. (Pacing – Leading)
Tidak jadi masalah jika ada yang tidak puas dengan pendapat saya ini,
karena saya bukanlah alat pemuas yang bisa memuaskan diri anda.
(metafora)
Steve Jobs pernah berkata bahwa dalam menyajikan materi presentasi
(keynote) yang berkualitas, pastikan tidak terlalu banyak kata-kata dalam
sebuah slide, fokus pada gambar dan inti kata-katanya saja. (presuposition)
4. Pengaruh Otoritas
Sudah menjadi hal yang jelas bahwa seseorang yang memiliki otoritas yang
lebih tinggi dari kita akan memiliki daya sugesti yang lebih kuat. Kenapa? Faktor
kritis lebih banyak bekerja dengan menganalisis. Salah satunya dengan cara
melihat untung-ruginya jika sugesti yang datang harus diterima atau ditolak.
Bayangkan saja, kalo seorang direktur menyuruh Office Boy (OB) di kantornya
untuk mengambilkan segelas air putih, maka Faktor Kritis pada diri OB ini
akan menganalisis, apa dampaknya jika ditolak, apa untungnya jika diterima.
Yah, simplenya, kalo menolak, maka bisa dimarahi dan bahkan dipecat. So,
Faktor Kritis akan berkata, lanjutkan!! Maka OB ini pun akan segera
melaksanakan perintah bosnya ini .
6 Langkah Tahapan Melakukan Hipnosis
Jika Anda ingin mempelajari atau mendalami Hipnosis, Pertama-tama Anda harus
memahami Struktur Dasar atau Tahapan melakukan Hipnosis. Secara Umum Step
atau Langkah dalam melakukan Hipnosis dapat disederhanakan dengan diagram
sebagai berikut:
Dari Diagram di atas, kita dapat mengetahui bahwa secara umum, terdapat 6 (enam)
tahap dalam melakukan hipnosis:
1. Pre-Induction
2. Induction
3. Therapeutic Procedure (Sugesti)
4. Termination
5. Post Hypnotic
6. Normal
1. Pre-Induction
Pre-Induction merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi & kondisi
yang bersifat kondusif antara seorang Hypnosis & Client.
Agar proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya Hypnotist
harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari Client, antara lain : hal yang
diminati, hal yang tidak diminati, apa yang diketahui Client terhadap proses
Hypnosis, dsb.
Pre-Induction biasanya digunakan untuk melakukan Building Rapport berupa
percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan
seorang Hypnotist secara mental terhadap seorang Client dengan tujuan agar klien
ini merasa nyaman dan percaya kepada klien sehingga selanjutnya klien akan
lebih mudah dalam menerima sugesti dari terapis/hipnotis.
Selain itu, Seorang Hipnotis atau Terapis juga dapat Pre-Induction merupakan
tahapan yang bersifat kritis. Seringkali kegagalan proses Hypnosis diawali dari
proses Pre-Induction yang tidak tepat. Oleh karena itu, tidak salah jika dikatakan
bahwa Pre-Induction adalah Tahapan Terpenting di dalam melakukan Hipnosis. Di
dalam Workshop yang biasanya saya adakan, Konsep Pre-Induction akan diajarkan
secara mendalam dengan demontrasi bagaimana melakukan Pre-Induction dengan
baik dan benar.
2. Induction
Induction adalah sarana utama untuk membawa seorang untuk berpindah dari
Conscious Mind ke Sub Conscious Mind. Secara sederhana, Verbal Induction
adalah suatu rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga
membawa seorang Client berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind
(trance).
Ada banyak sekali teknik induksi di dalam melakukan hipnosis, bahkan jika anda
sudah betul-betul memahami konsep hipnosis, anda bisa membuat atau
menciptakan teknik induksi sendiri.
Secara Umum terdapat 2 Jenis Induksi, yaitu:
a. Authoritarian Induction:
yaitu: Bersifat perintah, dan umumnya diterapkan kepada seorang Client yang
dianggap memiliki kepatuhan tinggi, dan sugestif. Client menaruh respek yang
tinggi terhadap Hypnotist. Dalam Stage Hypnotist pada umumnya dipergunakan
teknik ini terhadap Client yang tepat. Dalam literature lain, Jenis Induksi ini dapat
disebut dengan Shock/Rapid Induction dimana seorang Master Hipnotis dapat
menghipnosis seorang suyet dalam hitungan menit bahkan detik. Beberapa
contoh Teknik Authoritarian Induction : Shake-Hand Induction, Body-Rocking
Induction, Flying Hand Induction, dll.
b. Permissive Induction
Bersifat ajakan atau pemberdayaan (empowerment), dan umumnya diterapkan
ketika seorang Client dianggap sama tinggi (otoritasnya) dengan seorang
Hypnotist. Teknik ini sangat dianjurkan dipergunakan dalam Hypnotherapy, dan
digunakan juga kepada client atau suyet dengan tingkat sugestivitas rendah
ataupun sedang (medium). Beberapa Contoh Teknik Permissive Induction :
Dave Elman Induction, Progresive Relaxation, Eye Fixation, Flower
Method, Seven Plus Minus Two Induction, dll.
Setelah Melakukan Induction, yang harus dilakukan oleh Terapis atau seorang
Hipnotis adalah melakukan deepening yang bertujuan untuk membimbing client
memasuki kondisi trance yang lebih dalam. Umumnya saat melakukan induction,
seorang klien biasanya memasuki trance ringan. Dalam kondisi ini sebenarnya
seorang klien sudah bisa diberian sugesti. Namun, seringkali seorang terapis
membutuhkan kondisi trance yang lebih dalam (medium trance atau deep trance)
untuk kasus-kasus tertentu. Menguasai deepening adalah hal mutlak yang
diperlukan oleh seorang hipnotis, baik untuk tujuan hiburan (stage hypnosis) atau
hypnotherapy.
Depth Level Test merupakan test untuk melihat seberapa jauh kesadaran
seseorang sudah berpindah dari Conscious Mind ke Sub-Conscious Mind.
Depth Level berbeda-beda untuk setiap orang, dan sangat tergantung dengan :
kondisi Client, pemahaman Client, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang
Hypnotist.
Ada beberapa skala kedalaman yang telah digunakan sebagai dasar literatur di
dunia international yaitu :
o Standford Scale.
o LeCron-Bordeaux.
o Davis – Husband.
o Arons Scale.
Berdasarkan Davis-Husband Scale, maka Depth Level manusia dapat dibagi atas 30
tingkatan kedalaman yang dapat anda lihat pada diagram di halaman berikutnya.
Kebutuhan Depth Level juga berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan
proses Hypnosis. Misalkan : Depth Level untuk Stage Hypnotist sangat berbeda
dengan Hypnotherapy.
Secara mudah, Depth Level Test adalah suatu sugesti-sugesti tertentu yang dalam
kondisi kesadaran penuh cenderung dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk
akal. Ada banyak sekali cara yang kita lakukan untuk mengetahui seseorang sudah
berada di dalam level trance tertentu, salah satunya dengan melakukan ideo motor
response (Tanya jawab dengan Pikiran Bawah Sadar Client dapat dilakukan dengan
perjanjian gerakan motorik (Ideo Motor)).
Cara membaca diagram di atas adalah sebagai berikut:
Misalkan seseorang mengalami Negative Visual Hallucinations (Halusinasi Visual
Negatif) saat klien membuka matanya, klien merasa tidak ada orang di sekitarnya,
padahal kenyataannya banyak orang disekitarnya. Jika hal itu terjadi maka, klien
ini sudah mencapai level 29 dan masuk dalam kategori Deep Trance
(Somnambulism).
Intinya, Jika ingin masuk ke level trance semakin dalam, lakukan deepening, dan
lakukan depth-level test untuk mengetahui klien sudah berada di level berapa saat
ini.
3. Therapeutic Procedure / Suggestion
Setelah klien sudah memasuki kondisi kesadaran tertentu (trance), seseorang siap
diterapi dengan menggunakan sugesti-sugesti tertentu.Sugesti dapat diartikan
sebagai Suatu rangkaian kata-kata, kalimat yang disampaikan dengan cara tertentu,
dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang
mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti ini !
Untuk hal-hal utama dalam Suggestion Therapy, sebaiknya menggunakan aturan
umum dalam Sugesti, yaitu :
(1). Positive (Sebutkan apa yang diinginkan, bukan yang dihindari)
(2). Repetition (Pengulangan)
(3). Present Tense (hindari kata akan)
(4). Pribadi
(5). Tambahkan sentuhan Emosional dan Imajinasi
(6). Progressive (bertahap), jika diperlukan.
Di dalam Hipnoterapi, terdapat berbagai teknik terapi (Therapeutic Procedure),
berikut ini beberapa contoh teknik terapi :
(1) Time Line Therapy
(2) Ego-State Therapy
(3) Age Regression Therapy
(4) Desensitization Therapy
(5) Parts Therapy
(6) Methapor Therapy
(7) Circle Excellence Therapy
(8) Role Model Therapy
(9) Reframe Therapy
(10) The Swish
(11) Anchor
(12) Chair Therapy
(13) Object Imagery
(14) Forgiveness Therapy
Catatan : Semua Teknik-Teknik di atas dapat anda pelajari secara detail dan praktek
langsung jika mengikuti Pelatihan Profesional Hipnoterapi Smart Hypnotist
Center.
4. Termination
Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses Hypnosis.
Konsep dasar Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang
Client tidak mengalami kejutan psikilogis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.
Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan
membuat tubuh seorang Client lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan
regresi beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali.
Dalam Stage Hypnosis seringkali konsep Termination sengaja dipercepat, agar
dapat menghasilkan efek entertaintment. Sedangkan di dalam sesi Hipnoterapi,
diperlukan teknik termination yang baik sehingga saat bangun, Client tidak
mengalami pusing, dan hal-hal tidak ekologis lainnya.
5. Post Hypnotic
Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi seorang
Client walaupun telah disadarkan dari “Tidur Hypnosis” disebut dengan Post
Hypnotic Suggestion (PHS).
PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai
dasar dari Client.
Dalam Hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena
merupakan inti dari tujuan Hypnotherapy, dan seorang Hypnotist harus dibekali
pengetahuan mengenai kejiwaan dan psikosomatis untuk dapat memberikan PHS
secara benar. PHS yang salah dalam proses Hypnotherapy akan berakibat fatal dan
dapat menimbulkan traumatik baru.
6. Normal
Klien sudah dalam keadaan segar dan normal kembali.
6 Kesalahan Dalam BUILDING RAPPORT
Sebagai seorang yang ingin
mempelajari hipnosis dan
hipnoterapi, keahlian dalam
melakukan Building Rapport
adalah satu fondasi Wajib yang
harus dikuasai untuk memperoleh
hasil yang diinginkan dalam
sebuah sesi terapi.
Dalam prakteknya, Seringkali
seorang terapis kurang menyadari pentingnya menjalin Building Rapport yang baik
sehingga seringkali mempengaruhi hasil terapi yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Pada bab ini saya akan men-share 6 (Enam) kesalahan Fatal dalam
melakukan Building Rapport yang bisa menggagalkan Kesuksesan Proses
Hypnotherapy.
Rapport sangat penting untuk dipelajari karena "Sebuah hubungan yang erat dan
harmonis di mana dua orang atau lebih dapat saling mengerti perasaan dan
ide-ide, dan dapat berkomunikasi dengan baik. "
Banyak orang mengatakan dengan rapport, segala sesuatu menjadi penting, begitu
juga sebaliknya tanpa menggunakan rapport tidak sesuatupun dapat dihasilkan (can
be achieved). Bisa benar, tentu saja bisa tidak.
Yang harus diketahui sadar atau tidak sadar seringkali terjadi kesalahan dalam
melakukan rapport dan menurut saya ini bisa jadi fatal bila Anda adalah seorang
profesional di Dunia Hypnotherapy dan sejenisnya
Berikut ini adalah 6 (Enam) Kesalahan atau Blunder yang sering dilakukan saat
melakukan rapport :
#1
Kesalahan pertama adalah mencoba untuk terlalu "baik" kepada orang-orang.
Lho, Apa masalahnya? Begini, terkadang orang-orang yang ingin terlihat baik (nice)
seringkali mengorbankan komunikasi utama yang seharusnya dilakukan yang dapat
membuat Rapport menjadi rusak.
Sebagai contoh, mari kita amati kebiasaan yang kurang tepat dilakukan oleh
seorang guru di sekolah agar (harapannya) terlihat baik (nice) di 'mata' murid-
muridnya.
Seringkali para guru membiarkan murid-muridnya melakukan apa pun yang mereka
inginkan. Yang terjadi malah hal ini membuat para siswa semakin lama
semakin kehilangan hormat dan pada akhirnya siswa-siswa ini malah tidak
memiliki respect lagi ataupun memberikan perhatian kepada guru ini .
Hasil akhirnya justru menunjukkan harapan untuk menjalin hubungan yang baik dan
harmonis justru menghasilkan hubungan yang tidak diharapkan (Rapport menjadi
rusak).
Mungkin Anda juga sebagai terapis seringkali mengalami hal seperti ini.. Sebagai
contoh, Anggap saja seorang ibu datang kepada Anda dan menceritakan dengan
kesalnya bagaimana anaknya di rumah tidak mau mendengarkan ataupun menuruti
nasihatnya.
jika Anda seorang terapis yang hanya ingin menyenangkan hati Ibu ini ,
mungkin aja Anda bisa jadi menjadi tidak tegas dan memutuskan untuk mendukung
pernyataan ibu ini dengan ikut menyalahkan si anak juga. Saat sesi Terapi, Si
anak disugesti agar menjadi seorang Anak yang penurut, selalu mendengarkan
nasehat Ibunya...
Tapi apa yang terjadi?
Bukannya anak ini berubah, tapi justru si anak menjadi semakin bandal dan
parah. Setelah ditelusuri ternyata, sebenarnya yang harus diterapi adalah si Ibu,
karena Si Ibu itu sendiri yang menyebabkan si Anak menjadi seperti sekarang.
Setelah konsultasi, diketahui ternyata si Ibu tidak pernah memberikan perhatian
kepada si Anak. Sejak kecil diberikan kepada babysitter, si Ibu selalu pulang malam,
Kesalahan sedikit aja yang dilakukan si Anak, langsung dibalas dengan pukulan dan
amarah.
Terkadang menjadi kelihatan "nice" bisa dengan cara lain yang bukan berarti harus
mendukung setiap pernyataan atau keinginan si Ibu. Kita juga harus bisa bersikap
tegas dan bijak dalam bertindak.
Mungkin Anda juga memiliki kasus lain seperti ini.
Jadi, Rapport itu tetap perlu dan wajib dilakukan, dan juga Anda bisa tetap menjadi
baik (nice)sebatas tidak membuat tujuan dan proses komunikasi yang seharusnya
diinginkan menjadi rusak.
#2
Kesalahan Kedua adalah Mencoba untuk Memaksa terlalu keras.
Permasalahannya adalah Hal ini akan membuat anda datang sebagai seseorang
yang sedikit putus asa dan malah memicu trigger "The Law Of Reversed
Effect" (Hukum Efek Berkebalikan)
Hukum ini menyatakan "Semakin keras Anda mencoba untuk melakukan sesuatu,
justru semakin besar juga kemungkinan Anda gagal."
Sebagai Terapis, Kita harus melakukannya dengan tenang. Tugas Anda adalah
mengutilisasi dan mengeksplorasi permasalahan Client (Subjek Hypnosis) dari sisi
Client Anda, bukan sebaliknya dimana Anda malah mencoba merumuskan dan
mengeksplorasi permasalahannya hanya dari sisi Anda sebagai Terapis.
Karena itu, jangan heran jika setiap orang bisa saja ditangani dengan pendekatan
yang berbeda. Bahkan dengan permasalahan yang sama sekalipun, Jika hal itu
dialami oleh dua Client/orang yang berbeda sifat dan karakter, Bisa saja Anda harus
menggunakan pendekatan atau Rapport yang berbeda juga.
Tetaplah aware saat melakukan rapport, tetap rileks dan bekerja dengan tenang
dalam menjalin rapport dengan baik.
#3
Kesalahan ini masih terkait dengan sebelumnya. Kesalahan ini adalah menginginkan
sesuatu dari seseorang yang lain terlalu banyak.
Anda mungkin pernah memiliki pengalaman berada di toko dan berbicara
dengan penjual yang sedikit terlalu memaksa.
Mereka ingin Anda untuk membeli terlalu banyak. Mereka ingin Anda harus
menyukai Produk mereka.
Karena mereka bergerak terlalu cepat dan karena mereka menginginkan sesuatu
dari Anda, Anda mulai mundur.
Solusinya adalah sesuatu yang dikenal dengan "Fractionating
Rapport" atau Fraksionasi/ Memutuskan Hubungan.
Hal Ini meliputi dengan membangun rapport cukup dalam, lalu kemudian mundur
sedikit. Kemudian bangun kembali hubungan sedikit lebih dalam lagi, lalu mundur
lagi. Hal ini seperti teknik "Bermain layangan" atau teknik tarik ulur.
Dengan cara ini, Anda akan terhindar dan tidak terlihat seperti orang "miskin" dan
masih mampu membangun rapport secara cepat.
#4
Kesalahan # 4 adalah kurangnya minat yang tulus.
Banyak komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain justru benar-benar
terjadi pada non-verbal, bahkan pada kondisi bawah sadar (unconcious level).
Karena itu, sulit untuk berpura-berpura untuk menjadi tertarik saat menjalin Rapport
dengan orang lain jika Anda memang merasa sangat tidak tertarik terhadap hal itu.
Jika Anda berpikir "Aku bosan, aku enggak tertarik, aku enggak ingin tahu lebih
banyak lagi.", orang lain yang menyadari hal ini kemungkinan merespon sinyal anda
dengan menutup/mengakhiri pembicaraan atau menjadi risih, bahkan merasa tidak
nyaman lagi sehingga kehilangan interest atau minat untuk meneruskan
percakapan.
Solusinya sangat mudah.
Cukup memiliki respect yang tinggi dan tanpa syarat untuk orang lain. Tanpa syarat
artinya kita tulus untuk menghormati orang atau teman komunikasi kita. Kita tidak
memandang latar belakangnya, atau tingkat ekonominya, dsb.
Percayalah dengan seperti ini, Rapport Anda akan terjalin lebih maksimal dan sesuai
dengan harapan Anda karena tidak ada kata "pura-pura" tertarik di sini.
#5
Kesalahan kelima adalah : Memainkan peran yang salah dalam melakukan Rapport.
Ini mungkin kedengarannya sedikit Aneh, tapi ini seringkali menjadi salah satu
penentu keberhasilan dalam sebuah rapport.
Ketika dua orang melakukan sebuah interaksi, status adalah suatu hal yang pasti
terlibat.
Nah, Banyak orang akan menyamakan statusnya dengan orang lain, tapi banyak
juga dalam kasus-kasus tertentu seseorang lebih efektif dalam berkomunikasi jika
menjadikan dirinya status lebih tinggi dan yang lain sebagai status yang lebih
rendah.
Ketika Saya berbicara mengenai Status, ini bukan sebuah Value judgement
(Memberikan Nilai/Harga seseorang), tapi lebih kepada Peran (Role) yang harus
dimainkan.
Sebagai Contoh, Rapport antara seorang guru dan seorang siswa.
Seringkali seorang Guru harus memerankan peran dengan status lebih tinggi untuk
menghasilkan pengajaran yang lebih efektif.
atau contoh lainnya adalah seorang Direktur sebuah perusahaan dengan seorang
Office Boy.
Tentu saja, seorang Direktur lebih sering memainkan peran (role) dengan status
lebih tinggi daripada seorang Office Boy sehingga Office Boy akan tahu bahwa
Arahan Direktur harus dilaksanakan. Tapi bisa saja di saat dan kondisi tertentu
seorang Direktur dapat memainkan Role yang setara dengan Office Boy tadi bila
keduanya sedang (misalnya) bermain sepakbola.
Anda dapat melihat bahwa status seseorang dapat bervariasi, tergantung pada
keadaan.
Masalah bisa timbul bagi Anda sebagai seorang hipnotis, ketika Anda menemukan
seseorang yang notebene adalah seseorang yang kurang bahkan tidak fleksibel
yang mana hanya bisa nyaman untuk menjalin rapport kepada seseorang hanya
pada status tertentu.
Jadi fleksibel-lah saat melakukan komunikasi dengan siapa saja.
Kadang-kadang Anda akan bermain underdog/ lebih humble.
Kadang-kadang Anda akan bermain peran sama/ se-level.
Dan kadang-kadang Anda akan menjadi karismatik atau sosok yang memiliki
otoritas dalam memimpin jalan ke depan.
#6
Kesalahan terakhir yang hanya sedikit orang saja yang menyadarinya
adalah Pemahaman tentang "Deep Rapport" dengan "Wide Rapport."
Deep Rapport akan terjalin ketika Anda menyampaikan sebuah pengalaman dengan
seseorang. Ini dapat menjadi sebuah cara yang sangat powerfull.
Tetapi Masalah mungkin terjadi jika hubungan ini sangat spesifik terhadap suatu
situasi dan konteks tertentu.
Jika itu terjadi, Saat Anda melihat orang lain berada diluar situasi dan konteks
ini , Cara Anda tadi akan terlihat aneh dan janggal. Ini adalah di luar konteks
dan entah bagaimana terasa menjadi salah atau tidak biasa.
Solusinya adalah menciptakan apa yang disebut dengan "Wide Rapport".
Ini adalah di mana Anda membangun sebuah hubungan (connection) dengan
seseorang dengan pengalaman yang berbeda dalam lingkungan yang berbeda juga.
Hal ini dapat memakan waktu tentunya.
Salah satu cara untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menggunakan
sebuah cerita yang dapat mencakup berbagai topik di dalamnya.
Dengan cara ini orang lain akan mendapatkan arti dari seluruh kepribadian Anda
dan mendapatkan rasa nyaman dengan diri Anda dalam berbagai situasi yang
berbeda.
Sekarang Anda mempunyai cara yang lebih simple untuk menghindari
permasalahan dan dapat memulai Building Rapport dengan lebih banyak orang dan
lebih efektif.
Dan tentunya hasil yang akan diperoleh akan memberikan benefit yang sangat besar
untuk anda.
Reframe Therapy
Seperti yang sudah dibahas
pada bab mengenai langkah-
langkah hipnosis, pada langkah
Suggestion, terdapat salah satu
teknik yang disebut Reframe
Therapy. Reframe bisa
dipisahkan menjadi "Re" &
"Frame". "Re" dapat diartikan
dilakukan kembali dan "Frame" dapat diartikan sebagai bingkai. Tujuan Reframe
adalah agar kita dapat memaknai kembali suatu "Event" atau Kejadian
(konten/meaning) dengan konteks, dan dari persepsi (atau sudut pandang) yang
lebih memberdayakan diri kita.
Sebuah Kejadian pada prinsipnya adalah Netral , yang membuatnya bernilai positif
atau negatif adalah Emosi atau Perasaan dari seseorang yang melihat, mendengar
atau merasakannya (termasuk yang mencium atau mengecap) sehingga kejadian itu
menghasilkan sebuah realitas di pikiran orang ini yang menyebabkan kejadian
itu adalah positif atau negatif.
Berikut ini adalah Contoh Nyata yang pernah dilakukan oleh seorang Psikolog
terkenal yang bernama Virginia Satir dalam sebuah sesi terapinya. Cerita ini sudah
sangat diketahui oleh banyak orang, bagi anda yang sudah membacanya, semoga
dapat belajar kembali.
Ini adalah sebuah kisah nyata tentang seorang Ibu, suaminya dan keempat
anak lelakinya. Wanita ini adalah ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia
mampu mengatasi berbagai pekerjaan rumah tangga, termasuk belanja,
memasak, mencuci hingga menjaga kebersihan rumah.
Ibu yang sangat senang dengan kebersihan ini paling tidak suka jika karpet
di rumahnya kotor. Padahal di rumahnya ia memiliki 5 anggota keluarga yang
semuanya adalah laki-laki (suami dan keempat anak laki-lakinya). Dari kelima
anggota ini , mungkin hanya satu orang saja yang memahami peraturan
bahwa Ia tidak suka karpet kotor. Tentu saja hal ini membebaninya; keingin
sebuah karpet yang selalu bersih.
Untuk mengatasi hal ini, keluarga wanita ini menyarankan agar dirinya
bertemu dengan psikolog bernama Virginia Satir. Psikolog ini lalu
mendengarkan cerita wanita ini dengan saksama. Kemudian sambil
tersenyum, Virgina berkata, "Sekarang, Ibu tutup mata Ibu dan bayangkan apa
yang saya katakan."
Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. Ia mendengarkan instruksi dari
sang psikolog, "Bayangkan rumah Ibu yang rapi dan karpet Ibu yang bersih
mengembang, tak bernoda sedikitpun, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu,
bagaimana perasaan Ibu?"
Sambil tetap menutup mata, sentum Ibu itu merekah, mukanya yang murung
berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.
Virginia Satir melanjutkan, "Itu artinya tidak ada seorang pun di sisi Ibu. Tak
ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria
mereka. Rumah Ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang Ibu kasihi."
Mendengat apa yang dikatakan oleh Virginia, seketika wajah sang Ibu berubah
keruh. Senyumnya seketika menghilang. Napasnya terburu seolah terisak. Ada
guncangan dalam perasaannya serta langsung merasa gelisah memikirkan
suami dan anaknya di rumah.
"Sekarang lihat kembali karpet itu. Ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di
sana. Artinya, suami dan anak-anak Ibu ada di rumah; orang-orang yang Ibu
cintai ada bersama Ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati Ibu," ujar
Virginia.
Ibu itu mulai senyum kembali. Ia bisa membayangkan hal di rumahnya kembali
membaik.
"Sekarang bukalah mata Ibu", kata Virgnia. Lalu Ibu itu membuka matanya.
45 | P a g e
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Ibu?"
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepala.
"Aku tahu maksud Anda," ujar sang Ibu. "Jika kita melihat dengan sudut yang
tepat maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif," simpulnya.
Jadi perhatikan lagi masalah yang sedang anda hadapi,
Apakah hal itu benar-benar sebuah masalah atau Pikiran anda sendiri yang
menyimpulkan sesuatu itu adalah sebuah masalah?
Forgiveness Therapy
Salah satu teknik terapi yang lain yang
perlu dipahami adalah Forgiveness
Therapy, yaitu suatu teknik yang
memberikan kepada seseorang
pentingnya arti memaafkan dan mengajak
agar orang ini bisa memaafkan
seseorang dengan tulus. Teknik ini sangat
bermanfaat untuk kejadian-kejadian yang
bersifat traumatis, termasuk sakit hati.
Berikut ini adalah sebuah cerita yang
menggambarkan bagaimana seorang Ayah menggunakan Teknik ini tanpa membuat
anaknya sleep trance terlebih dahulu.
Seorang Anak Laki-Laki Curhat kepada ayahnya tentang kebenciannya kepada
seorang temannya.
Ayahnya menjawab, "Maafkan saja dia, hilangkan kebencianmu."
Anaknya sontak menjawab, "Nggak bisa dong, Yah! Setelah apa yang telah dia
lakukan padaku.."
"Sekarang Tidurlah, Besok Pagi ada yang harus kita kerjakan..."balas ayahnya.
Pagi harinya, Sang Ayah Sudah menyiapkan sekarung kerikil yang digantung di
pintu pagar belakang, "Coba kau bayangkan karung ini sebagai perwujudan
temanmu. Kemudian Pusatkan seluruh kebencianmu pada kepalan tanganmu..
lalu tinjulah karung ini sekeras dan sebanyak mungkin yang kau mau dan bisa."
Sang Anak lalu menuruti perintah ayahnya..
Hanya tiga kali pukulan saja..
Dia merasakan tangannya kesakitan..
"Apakah teman yang kau benci di sana merasakan sakit seperti yang kau
derita saat ini?"
"Tentu Tidak, Yah.."
"Begitulah yang terjadi pada hatimu, anakku. Kebencian HANYA menyakiti
Hatimu sendiri.."
"Teman yang kau benci tak akan menderita melebihi deritamu, bahkan bila kau
pun memukulnya, derita yang dia rasakan tidak akan pernah melebihi derita di
hatimu. Mungkin dia luka oleh pukulanmu, namun luka luarnya akan cepat
sembuh, sedangkan kebencianmu tak akan berkurang, justru akan semakin
besar menguasai hatimu. Itulah juga yang terjadi saat ada seseorang yang
membencimu.. kebenciannya tidak akan membuatmu menderita melebihi
penderitaannya."
"Tiada guna menyimpang Kebencian di hati, karena Kebencian hanya akan
menyakiti diri sendiri."
"Tersenyumlah ketika hati kita Disakiti dan Tersakiti.
Walaupun susah, tapi tetap belajarlah untuk tersenyum dan mengasihi.
Jangan Biarkan Benih yang Jahat bertumbuh di hati kita karena ketika benih itu
tumbuh subur,
suatu saat dia akan menghancurkan hidup kita.
Kasihilah dan Doakan orang yang membenci kita,
Bebaskan diri kita dari rasa kebencian,
Maka Hidup kita akan jauh lebih TENANG, DAMAI, dan BAHAGIA.. "
(cerita dikutip dari Tulisan Alumni SHC - Randy Fathoni, CHt)
Cara paling sederhana untuk menurunkan kadar Kebencian kepada orang lain,
adalah dengan menyetujui DUA prinsip sederhana ini:
Prinsip SATU :
"Setiap manusia Pasti Pernah memiliki Kesalahan, yang namanya Manusia pasti
pernah berbuat kesalahan, seberapa besarpun usaha dia untuk Menjadi
SEMPURNA."
Prinsip DUA:
"Memaafkan orang lain akan membuat kita lebih TENANG dan DAMAI dibandingkan
pada saat kita membenci orang lain."
Jika Anda menyetujui kedua prinsip sederhana diatas, makanya tidak ada sebuah
alasan bagi anda yang tidak bisa memaafkan orang lain.
Arti Memaafkan?
Dengan memaafkan, bukan berarti kita menyukai hal ini terulang lagi
kepada kita.
Dengan memaafkan, bukan berarti kita menyetujui apa yang telah
dilakukannya.
Dengan memaafkan, bukan berarti kita harus mengatakannya secara
langsung jika kita memaafkannya.
Dengan memaafkan, bukan berarti kita harus melupakan apa yang telah
diperbuatnya.
Namun,
Dengan memaafkan, Kita akan tahu bahwa kita menjadi belajar apa yang
tidak akan kita lakukan kepada orang lain,
Dengan memaafkan, Kita akan tahu bahwa memaafkan itu cukup kita sendiri
yang tahu.
Dengan memaafkan, Kita sedang berlatih menjadi orang yang lebih kuat, dan
dewasa.
Dengan memaafkan, Kita sedang belajar tersenyum yang menyehatkan kita.
Dengan memaafkan, Kita sedang belajar arti mengasihi dan mengasihani.
Dengan memaafkan, Kita sedang membuktikan bahwa yang mengontrol
perasaan kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.
Dengan memaafkan, Kita memutuskan unutk menjadi orang yang akan selalu
Tenang, Damai dan Bahagia.
Desensitization Therapy
Systematic Desensitization atau
“graduated exposure therapy” adalah
salah satu metode terapi perilaku
yang berasal ranah keilmuan
psikologi dan biasa diterapkan untuk
menangani kasus-kasus phobia dan
kecemasan (anxiety).
Konsep dasar dari metode ini adalah
memberikan “latihan” kepada Klien untuk dapat menghadapi phobia atau
kecemasan dimaksud dengan cara bertahap, mulai dari tahapan yang paling ringan
sampai dengan riel. Metode ini dimaksudkan untuk menurunkan sensitifitas Klien
terhadap phobia atau ke